Pertempuran 5 hari di Semarang terjadi antara 15-19 Oktober 1945 antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang setelah kematian dr. Kariyadi dan kaburnya tawanan perang Jepang. Pertempuran ini merupakan perlawanan terbesar rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi kemerdekaan dengan korban sekitar 990 orang.
1. Pasukan sekutu Inggris di bawah pimpinan Brigjen A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945
2. Kedatangan pasukan sekutu menimbulkan kecurigaan pemuda Surabaya dan memicu perlawanan bersenjata selama 3 hari
3. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Brigjen Mallaby dan penandatanganan gencatan senjata pada 30 Oktober 1945
Pertempuran Puputan Margarana adalah pertempuran antara pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda pada 20 November 1946 di Desa Margarana, Tabanan, Bali. Pertempuran ini berakhir dengan kematian semua pasukan Indonesia sebanyak 96 orang, termasuk Kolonel Ngurah Rai, sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 orang. Pertempuran ini menjadi salah satu peristiwa penting dalam mempertahank
Puputan Margarana adalah pertempuran terakhir yang dipimpin oleh Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda di Bali pada 20 November 1946. Pertempuran ini terjadi setelah Belanda mendarat di Bali untuk mendirikan Negara Indonesia Timur. Meskipun dikepung oleh pasukan Belanda yang jauh lebih besar, I Gusti Ngurah Rai memimpin pasukannya berjuang hingga tewas semua dalam pertempuran ini yang dikenal sebagai puput
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada November 1945-Maret 1946 di Bandung akibat bentrokan antara pasukan Republik Indonesia melawan pasukan Sekutu (Inggris dan Belanda). Pertempuran ini bermula dari ultimatum Sekutu untuk menyerahkan senjata rakyat dan mengosongkan daerah Bandung Selatan yang ditolak penduduk setempat. Hal ini menyebabkan terjadinya pembakaran gedung-gedung penting oleh TKR untuk mencegah digunak
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAZulfira Farah Nubua
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Gerakan nasionalisme di Mesir, Turki, India, dan Filipina muncul sebagai reaksi terhadap imperialisme dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah masing-masing negara.
2. Peristiwa penting yang memicu munculnya nasionalisme antara lain pemberontakan rakyat, timbulnya kaum intelektual, dan pengaruh paham-paham baru seperti liberalisme dan
Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada 16 Agustus 1945 ketika kelompok pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mengamankan mereka dari campur tangan pihak luar dan memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah perundingan seharian, Soekarno setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Mereka kembali ke Jakarta pada 17 Agustus dan proklamasi
Pertempuran 5 hari di Semarang terjadi antara 15-19 Oktober 1945 antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang setelah kematian dr. Kariyadi dan kaburnya tawanan perang Jepang. Pertempuran ini merupakan perlawanan terbesar rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi kemerdekaan dengan korban sekitar 990 orang.
1. Pasukan sekutu Inggris di bawah pimpinan Brigjen A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945
2. Kedatangan pasukan sekutu menimbulkan kecurigaan pemuda Surabaya dan memicu perlawanan bersenjata selama 3 hari
3. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Brigjen Mallaby dan penandatanganan gencatan senjata pada 30 Oktober 1945
Pertempuran Puputan Margarana adalah pertempuran antara pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda pada 20 November 1946 di Desa Margarana, Tabanan, Bali. Pertempuran ini berakhir dengan kematian semua pasukan Indonesia sebanyak 96 orang, termasuk Kolonel Ngurah Rai, sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 orang. Pertempuran ini menjadi salah satu peristiwa penting dalam mempertahank
Puputan Margarana adalah pertempuran terakhir yang dipimpin oleh Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda di Bali pada 20 November 1946. Pertempuran ini terjadi setelah Belanda mendarat di Bali untuk mendirikan Negara Indonesia Timur. Meskipun dikepung oleh pasukan Belanda yang jauh lebih besar, I Gusti Ngurah Rai memimpin pasukannya berjuang hingga tewas semua dalam pertempuran ini yang dikenal sebagai puput
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada November 1945-Maret 1946 di Bandung akibat bentrokan antara pasukan Republik Indonesia melawan pasukan Sekutu (Inggris dan Belanda). Pertempuran ini bermula dari ultimatum Sekutu untuk menyerahkan senjata rakyat dan mengosongkan daerah Bandung Selatan yang ditolak penduduk setempat. Hal ini menyebabkan terjadinya pembakaran gedung-gedung penting oleh TKR untuk mencegah digunak
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAZulfira Farah Nubua
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Gerakan nasionalisme di Mesir, Turki, India, dan Filipina muncul sebagai reaksi terhadap imperialisme dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah masing-masing negara.
2. Peristiwa penting yang memicu munculnya nasionalisme antara lain pemberontakan rakyat, timbulnya kaum intelektual, dan pengaruh paham-paham baru seperti liberalisme dan
Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada 16 Agustus 1945 ketika kelompok pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mengamankan mereka dari campur tangan pihak luar dan memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah perundingan seharian, Soekarno setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Mereka kembali ke Jakarta pada 17 Agustus dan proklamasi
Dokumen tersebut membahas tentang tirani Jepang selama masa pendudukan di Indonesia, termasuk implementasi ekonomi perang, pengendalian pendidikan dan kebudayaan, pengerahan tenaga kerja paksa (romusha), berbagai perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang, dan dampak negatif pendudukan terhadap rakyat Indonesia.
Pendudukan militer Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Jepang membagi wilayah Indonesia dan menerapkan sistem pemerintahan militer serta sipil untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia guna mendukung perangnya. Walaupun memberikan beberapa dampak positif, pendudukan Jepang umumnya memberikan dampak negatif berupa kehancuran ekonomi, eksploitasi, kelaparan, dan kematian
Grup bersenjata bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melakukan pemberontakan di Bandung pada 23 Januari 1950 di bawah pimpinan mantan kapten KNIL Raymond Westerling. APRA yang terdiri dari 800 tentara KNIL menyerang markas Divisi Siliwangi dan membunuh 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur oleh bala bantuan. Pemberontakan ini dipicu ketegangan antara kelompok federalis dan unitaris serta pertentangan polit
Dokumen ini merangkum peristiwa Pertempuran Ambarawa antara Tentara Keamanan Rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu pada Desember 1945. Setelah serangan dadakan yang dilancarkan pada 12 Desember, pertempuran berlangsung sengit selama 4 hari sampai akhirnya pasukan Sekutu mundur dari Ambarawa pada 15 Desember akibat pengepungan ketat dari pasukan Indonesia yang dipimpin Kolonel Soedirman. Kemenangan ini menjadi perist
Dokumen tersebut membahas serangkaian perjanjian dan perundingan antara Indonesia dan Belanda dalam proses kemerdekaan Indonesia, mulai dari Perjanjian Renville (1948), Perjanjian Roem-Roijen (1949), Konferensi Meja Bundar di Den Haag (1949), Perjanjian Linggarjati (1946), hingga berbagai pertemuan dan perundingan awal antara para pemimpin Indonesia dan Belanda.
Dokumen tersebut membahas tentang tindak kekerasan dan upaya menghindari tindakan kekerasan berdasarkan ajaran agama. Dokumen menyebutkan beberapa dalil Al-Quran dan hadis tentang larangan membunuh, melakukan kekerasan, serta sikap yang harus dihindari seperti egoisme dan kurang menghargai perasaan orang lain.
Restorasi Meiji di Jepang menandai bangkitnya nasionalisme setelah Jepang terbuka pada pengaruh Barat. Kaisar Meiji membawa modernisasi dengan memindahkan ibukota, menciptakan lambang negara, dan mengadopsi sistem pendidikan Barat. Hal ini memacu industrialisasi dan pertumbuhan penduduk cepat, mendorong Jepang untuk melakukan ekspansi wilayah seperti negara imperialis lainnya.
Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang menyerang Pearl Harbor dan menaklukkan wilayah Hindia Belanda. Jepang membentuk tiga pemerintahan militer di Indonesia untuk mengendalikan sumber daya alam dan memaksa rakyat bekerja. Walaupun pendidikan dan ekonomi mengalami penurunan, pendudukan Jepang juga berdampak positif dengan mempopulerkan bahasa Indonesia dan membentuk organisasi kemasyarakatan dan militer di tanah air
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangFani K
Perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka dari penjajahan Jepang dilakukan dengan berbagai cara. Pada akhirnya Indonesia dapat menang melawan penjajah setelah bertahun-tahun dijajah bangsa lain.
Perang Batak berlangsung selama 29 tahun antara tahun 1878-1907 antara Sisingamangaraja XII yang memimpin suku Batak melawan penjajahan Belanda. Perang ini dipicu oleh upaya Belanda menyebarkan agama Kristen di daerah Batak dan memperluas kekuasaannya. Perang berakhir dengan kematian Sisingamangaraja XII dalam pertempuran melawan Belanda pada 1907, sehingga seluruh daerah Batak jatuh ke penguasaan kolonial
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir dan terbesar di Indonesia yang berdiri dari 1293 hingga 1500. Ibukotanya berada di Wilwatikta, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk pada abad ke-14 dimana wilayah kekuasaannya meluas hingga ke Selatan Semenanjung Malaya. Struktur pemerintahan Majapahit terdiri dari raja, pejabat biro
Dokumen tersebut membahas tentang tirani Jepang selama masa pendudukan di Indonesia, termasuk implementasi ekonomi perang, pengendalian pendidikan dan kebudayaan, pengerahan tenaga kerja paksa (romusha), berbagai perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang, dan dampak negatif pendudukan terhadap rakyat Indonesia.
Pendudukan militer Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Jepang membagi wilayah Indonesia dan menerapkan sistem pemerintahan militer serta sipil untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia guna mendukung perangnya. Walaupun memberikan beberapa dampak positif, pendudukan Jepang umumnya memberikan dampak negatif berupa kehancuran ekonomi, eksploitasi, kelaparan, dan kematian
Grup bersenjata bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melakukan pemberontakan di Bandung pada 23 Januari 1950 di bawah pimpinan mantan kapten KNIL Raymond Westerling. APRA yang terdiri dari 800 tentara KNIL menyerang markas Divisi Siliwangi dan membunuh 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur oleh bala bantuan. Pemberontakan ini dipicu ketegangan antara kelompok federalis dan unitaris serta pertentangan polit
Dokumen ini merangkum peristiwa Pertempuran Ambarawa antara Tentara Keamanan Rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu pada Desember 1945. Setelah serangan dadakan yang dilancarkan pada 12 Desember, pertempuran berlangsung sengit selama 4 hari sampai akhirnya pasukan Sekutu mundur dari Ambarawa pada 15 Desember akibat pengepungan ketat dari pasukan Indonesia yang dipimpin Kolonel Soedirman. Kemenangan ini menjadi perist
Dokumen tersebut membahas serangkaian perjanjian dan perundingan antara Indonesia dan Belanda dalam proses kemerdekaan Indonesia, mulai dari Perjanjian Renville (1948), Perjanjian Roem-Roijen (1949), Konferensi Meja Bundar di Den Haag (1949), Perjanjian Linggarjati (1946), hingga berbagai pertemuan dan perundingan awal antara para pemimpin Indonesia dan Belanda.
Dokumen tersebut membahas tentang tindak kekerasan dan upaya menghindari tindakan kekerasan berdasarkan ajaran agama. Dokumen menyebutkan beberapa dalil Al-Quran dan hadis tentang larangan membunuh, melakukan kekerasan, serta sikap yang harus dihindari seperti egoisme dan kurang menghargai perasaan orang lain.
Restorasi Meiji di Jepang menandai bangkitnya nasionalisme setelah Jepang terbuka pada pengaruh Barat. Kaisar Meiji membawa modernisasi dengan memindahkan ibukota, menciptakan lambang negara, dan mengadopsi sistem pendidikan Barat. Hal ini memacu industrialisasi dan pertumbuhan penduduk cepat, mendorong Jepang untuk melakukan ekspansi wilayah seperti negara imperialis lainnya.
Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang menyerang Pearl Harbor dan menaklukkan wilayah Hindia Belanda. Jepang membentuk tiga pemerintahan militer di Indonesia untuk mengendalikan sumber daya alam dan memaksa rakyat bekerja. Walaupun pendidikan dan ekonomi mengalami penurunan, pendudukan Jepang juga berdampak positif dengan mempopulerkan bahasa Indonesia dan membentuk organisasi kemasyarakatan dan militer di tanah air
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangFani K
Perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka dari penjajahan Jepang dilakukan dengan berbagai cara. Pada akhirnya Indonesia dapat menang melawan penjajah setelah bertahun-tahun dijajah bangsa lain.
Perang Batak berlangsung selama 29 tahun antara tahun 1878-1907 antara Sisingamangaraja XII yang memimpin suku Batak melawan penjajahan Belanda. Perang ini dipicu oleh upaya Belanda menyebarkan agama Kristen di daerah Batak dan memperluas kekuasaannya. Perang berakhir dengan kematian Sisingamangaraja XII dalam pertempuran melawan Belanda pada 1907, sehingga seluruh daerah Batak jatuh ke penguasaan kolonial
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir dan terbesar di Indonesia yang berdiri dari 1293 hingga 1500. Ibukotanya berada di Wilwatikta, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk pada abad ke-14 dimana wilayah kekuasaannya meluas hingga ke Selatan Semenanjung Malaya. Struktur pemerintahan Majapahit terdiri dari raja, pejabat biro
1. Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Indonesia setelah mengalahkan Jepang untuk mengambil alih kekuasaan dan menegakkan kembali penjajahan Belanda. Ini menimbulkan berbagai pertempuran antara rakyat Indonesia melawan sekutu dan NICA di berbagai kota seperti Surabaya, Medan, Ambarawa, Manado, dan Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Perjanjian Linggarjati mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto di Jawa, Madura, dan Sumatera. Namun, wilayah Indonesia diakui semakin sempit karena Belanda hanya mengakui wilayah tersebut. Perjanjian ini juga membentuk Negara Kesatuan Indonesia yang terdiri atas Republik Indonesia, Kalimantan, dan Indonesia Timur.
Dokumen tersebut merangkum perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melalui berbagai pertempuran melawan Belanda dan sekutu, serta upaya diplomasi untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perjuangan tersebut dilakukan baik secara militer dengan berbagai pertempuran penting seperti di Surabaya, Ambarawa, dan Bali, maupun secara diplomasi melalui perundingan-perundingan kunci seperti Linggajati dan R
Dokumen ini membahas perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi dengan menjelaskan beberapa pertempuran penting melawan Belanda dan sekutu seperti Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran Ambarawa, dan Pertempuran Medan Area. Juga dibahas peristiwa-peristiwa penting lainnya seperti Perjanjian Linggarjati dan upaya pemecahan wilayah oleh Belanda.
Dokumen tersebut merangkum perjuangan rakyat dan pemerintah Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda dan sekutu, meliputi pertempuran di Surabaya, Ambarawa, Medan, dan Bandung serta puputan Margarana. Juga dijelaskan diplomasi Indonesia di forum internasional seperti diplomasi beras tahun 1946 dan serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
01. PPT Sejarah Minat XII - www.ilmuguru.org.pptxAsriWahyuni22
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai pertempuran militer melawan pasukan Sekutu dan NICA di berbagai daerah seperti Medan, Ambarawa, Surabaya, dan Bandung. Indonesia juga melakukan diplomasi dengan berbagai negara dan melalui perundingan-perundingan seperti Linggajati dan Renville untuk mempertahankan kedaulatan.
Usaha Mempertahankan kemerdekaan IndonesiaUmi Rosyidah
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan meliputi berbagai pertempuran melawan tentara sekutu dan Belanda antara tahun 1945-1965. Pertempuran-pertempuran besar terjadi di Surabaya, Semarang, Ambarawa, dan Medan pada tahun 1945. Perang Kemerdekaan I dan II melawan Belanda terjadi pada 1947 dan 1948. Berbagai pemberontakan seperti APRA, Andi Azis, dan PRRI muncul antara 1950-1958 dalam menuntut
Dokumen tersebut merangkum kronologi peristiwa yang menyebabkan terjadinya Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Pertempuran ini terjadi antara tentara Indonesia melawan tentara Inggris setelah Inggris mendarat di Surabaya dengan tujuan mengembalikan kendali Indonesia kepada Belanda. Pertempuran ini mengakibatkan lebih dari 6.000 korban jiwa di pihak Indonesia namun berhasil mempengaruhi sikap Inggris untuk mendukung
Similar to Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (20)
Dokumen ini membahas tentang fungsi operasi dan keterkuhannya dengan manajemen operasi serta fungsi-fungsi lainnya dalam suatu organisasi. Fungsi operasi bertujuan untuk menciptakan efisiensi yang tinggi melalui proses-proses seperti pemenuhan pesanan, hubungan dengan pelanggan dan pemasok, serta dukungan sumber daya manusia. Fungsi operasi memiliki kaitan erat dengan manajemen operasi dan fungsi-fungsi manajerial l
Fungsi sumber daya manusia dalam bisnis meliputi manajemen keanggotaan, evaluasi kinerja, dan kompensasi karyawan untuk memastikan kualitas dan kinerja sumber daya manusia secara efisien demi kemajuan bisnis.
Dokumen ini membahas tentang fungsi produksi dan tanggung jawabnya. Fungsi produksi adalah hubungan antara input dan output produksi. Tanggung jawab fungsi produksi meliputi perencanaan produksi, pengawasan proses, dan memastikan kualitas dan biaya sesuai target. Pedoman utama fungsi produksi adalah jumlah, mutu, waktu, dan biaya produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Mencakup pengertian etika bisnis sebagai tata cara pengaturan dan pengeluaran bisnis yang ideal dengan memperhatikan norma dan moralitas, serta tanggung jawab sosial perusahaan terhadap berbagai pemangku kepentingan seperti pelanggan, karyawan, investor, dan komunitas sekitar. Dokumen tersebut juga membahas mengenai implementasi program tanggung jawab s
Sistem perusahaan modern sangat kompleks dan terbuka, terdiri dari orang dan jaringan yang saling terhubung, berinteraksi, berkepentingan, dan bergantung. Faktor lingkungan perusahaan mencakup pelanggan, pemasok, pemerintah, investor, dan alam sebagai sumber daya. Hubungan antara perusahaan dan lingkungannya dapat berupa jangka panjang atau pendek, kerja sama, atau regulasi, dan perusahaan perlu strategi untuk meres
Sistem Informasi Manajemen - Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Pengambil...Shieni Rahmadani Amalia
Dokumen tersebut membahas tentang peran sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan operasi digunakan untuk membantu proses pengolahan data masing-masing bidang agar manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat.
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap NegaraShieni Rahmadani Amalia
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir-Militer
3. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Politik
4. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Ekonomi
5. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Sosial Budaya
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang dialami oleh suatu negara. Ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya, maka melalui hubungan internasional negara tersebut mampu mengatasi persoalan tersebut dengan meminta bantuan dari negara lain. Oleh karena itu, hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara yang beradab.
Peluruhan adalah penurunan jumlah suatu objek secara kuantitas dalam rentang waktu tertentu, yang biasanya mengikuti pola eksponensial. Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh perhitungan peluruhan pada berbagai kasus seperti bakteri dalam tubuh, bahan radioaktif, harga mobil, dan kadar radioaktif mineral.
Kepegawaian : Pejabat yang Berwenang Menghukum, Pendelegasian Wewenang untuk ...Shieni Rahmadani Amalia
Dokumen tersebut menjelaskan pendelegasian wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran. Wewenang tersebut didelegasikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada pejabat tertentu, tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan dan pangkat pegawai. Tujuan hukuman disiplin adalah untuk memperbaiki dan mendidik pegawai serta
Kewajiban PNS meliputi taat kepada Pancasila, UUD 1945, dan peraturan perundang-undangan, serta melaksanakan tugas dengan jujur dan bersemangat untuk kepentingan negara. PNS juga diwajibkan mengucapkan sumpah/janji kesetiaan kepada negara sesuai dengan agamanya dan dapat dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin ringan, sedang, atau berat jika melakukan pelanggaran.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. A. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dgn
Kekuatan Senjata
Pada tanggal 29 September 1945, tibalah pasukan Inggris (SEAC) di Jakarta di
bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Pasukan ini bernaung di
bawah bendera AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies/Pasukan Sekutu
Hindia Belanda). Pasukan AFNEI dipusatkan di wilayah Barat Indonesia
terutama Sumatera dan Jawa, sedangkan daerah Indonesia lainnya, terutama
wilayah Timur, diserahkan kepada angkatan perang Australia.
Pada tanggal 1 Oktober 1945, panglima AFNEI menyatakan memperlakukan
pemerintahan Republik Indonesia yang ada di daerah-daerah sebagai
kekuasaan de facto. Karena pernyataan tersebut, pemerintah Republik
Indonesia menerima AFNEI dengan tangan terbuka, bahkan memerintahkan
para pejabat daerah untuk membantu tugas AFNEI.
Dalam kenyataannya, kedatangan tentara Sekutu di daerah-daerah selalu
menimbulkan insiden. Tentara Sekutu sering menunjukkan sikap yang tidak
menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Lebih dari itu, tampak semakin
jelas bahwa NICA ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa AFNEI menyimpang dari misi awalnya.
3. 1. Pertempuran Medan Area
Pasukan Sekutu mendarat di Sumatera Utara pada tanggal 9 Oktober 1945.
Sama dengan di tempat-tempat lain, awalnya kedatangan pasukan Sekutu
disambut dengan baik oleh pemerintah Indonesia di Sumatera Utara. Gubernur
Sumatera Utara Teuku Moh. Hasan mempersilahkan tim Relief of Allied of War
and Interness (RAPWI), yang bertugas membantu membebaskan para tawanan
perang.
Dalam kenyataannya, Sekutu dan NICA mempersenjatai para bekas tawanan
ini serta membentuk Medan Batalyon KNIL dengan tugas utama : mengambil
alih kekuasaan di Kota Medan. Hal ini menimbulkan konflik dengan TKR dan
Barisan Pemuda Indonesia (BPI) pimpinan Achmad Tahir.
Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan
besar-besaran terhadap Kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak
korban jiwa di kedua belah pihak. Pada bulan April 1946, tentara Inggris
mendesak agar pemerintahan Republik Indonesia keluar dari Kota Medan.
Gubernur, wali kota dan markas TKR pun terpaksa pindah.
4. 2. Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir
Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan
tentara Jepang yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang. Kedatangan
Sekutu mulanya disambut baik. Gubernur Jawa Tengah Mr. Wongsonegoro
bahkan menyepakati menyediakan bahan makanan serta bantuan lain yang
diperlukan demi kelancaran tugas Sekutu. Pihak Sekutu juga berjanji tidak akan
mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
Akan tetapi, NICA yang membonceng pasukan Sekutu mempersenjatai para
bekas tawanan tersebut. Hal ini menimbulkan kemarahan pihak Indonesia.
Konflik bersenjata pun tidak dapat dihindari. Pertempuran baru berhenti ketika
Presiden Soekarno tiba di Magelang pada tanggal 2 November 1945 bersama-
sama dengan Brigjen Bethell, yang kemudian menghasilkan sejumlah
kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pihak Sekutu.
5. Dalam kenyataannya, pihak Sekutu melanggar kesepakatan tersebut, salah
satunya dengan menambah jumlah pasukannya di Magelang. Pada tanggal 21
November 1945, datang bantuan TKR dari Purwokerto dan Yogyakarta. Mereka
mengepung Ambarawa dengan menduduki desa-desa di sekitar kota tersebut.
Merasa yakin bahwa posisi tentara Sekutu di dalam kota mulai tersedak, pada
tanggal 12 Desember 1945 Kolonel Soedirman memerintahkan untuk
mengepung Ambarawa dari berbagai penjuru. Pertempurang berlangsung
sengit. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember
pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa serta
memaksa Sekutu untuk menarik kembali pasukannya dari Ambarawa ke
Semarang.
6. 3. Pertempuran Surabaya
Tentara Sekutu mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945, di bawah
pimpinan Brigjen A.W.S Mallaby. Kedatangan mereka ketika itu disambut oleh
gubernur Jawa Timur R.M.T.A . Soeryo. Dalam pertemuan dengan Gubernut
Soeryo, disepakati bahwa Inggris dipersilahkan memasuki kota dan mendatangi
objek-objek yang sesuai dengan tugasnya, seperti tempat tahanan. Namun,
kesepakatan ini dilanggar pasukan Inggris dengan menduduki kantor pos besar,
pangkalan angkatan laut di Tanjung Perak, gedung Bank Inferio. Bahkan,
pasukan Inggris menyebarkan pamflet menggunakan pesawat tempur, yang
berisi perintah agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata
yang telah mereka rampas dari tentara Jepang.
Gubernur pun memerintahkan agar para pemuda dan rakyat Surabaya bersiap-
siap menghadapi segala kemungkinan.
Pada tanggal 7 November 1945, pemimpin tentara Inggris yang baru, Mayjen
E.C. Marsergh menulis surat kepada Gubernur Soeryo. Surat itu pada intinya
berisi kecaman atas kematian Mallaby serta tudingan bahwa sang Gubernur
tidak mampu mengendalikan rakyatnya sendiri. Soeryo membalas surat
Marsergh pada tanggal 9 November, yang pada intinya membantas semua
tuduhannya.
7. Marsergh kemudian membuat surat balasan dengan nada yang tegas dan
keras. Isi surat antara lain : Inggris bertekad menuntut balas atas kematian
Mallaby, selanjutnya mereka harus menandatangani dokumen berisi
penyerahan tanpa syarat, dan para pemuda yang bersenjata harus
menyerahkan senjatanya sambil membawa bendera putih sebagai tanda
menyerah.
Tepat pukul 22.00 tanggal 9 November 1945, setelah merundingkannya dengan
pemerintah pusat, Gubernur Soeryo melalui siaran radio menolak ultimatum
Inggris tersebut.
Maka, setelah batas waktu ultimatum habis, pertempuran tidak bisa dielakkan.
Banyak korban berjatuhan, tetapi rakyat Surabaya bersama-sama Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) terus melakukan perlawanan. Mereka memilik
“merdeka” atau “mati”.
Setelah 3 minggu, para pejuang berhasil mempertahankan Surabaya dari
pendudukan Inggris. Surabaya memang hancur, tetapi pertemputan ini
menunjukkan suatu semangat serta sikap pantang mundur para pejuang dalam
mempertahankan kemerdekaan.
8. 4. Perisitiwa Merah-Putih di Manado
Pada bulan September 1945, datanglah tentara Sekutu yang membawa serta
NICA. Mereka bermaksud menegakkan kembali pemerintahan Belanda di Kota
Manado. Dalam kerangka itu, tentara Sekutu mengumumkan larangan
mengibarkan bendera merah putih di seluruh wilayah Minahasa. Kedatangan
tentara Sekutu dan NICA serta tindak-tanduk mereka di Manado memicu
kemarahan rakyat Minahasa. Hal ini memicu konflik bersenjata.
Dalam rangka memperkuat perlawanan, Gubernur Sulawesi Selatan, dr. Sam
Ratulangi, memerintahkan agar segera dibentuk organisasi masyarakat yang
diberi nama Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat (PPKR). Akibat
tindakannya ini, dr. Sam Ratulangi ditangkap dan dibuang ke Serui, Papua oleh
tentara Sekutu pada tahun 1946.
9. 5. Pertempuran di Bandung
Pasukan Inggris tiba di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945. pada waktu
yang bersamaan, TKR dan rakyat Bandung sedang melaksanakan pemindahan
kekuasaan serta merebut senjata dan peralatan lain dari tangan tentara
Jepang.
Sejak awal kedatangannya, hubungan tentara Sekutu dan rakyat Indonesia
sudah tegang. Selain membawa serta NICA, Inggris menuntut agar semua
senjata api yang direbut dari Jepang dan beredar luas di tengah penduduk,
kecuali TKR dan polisi, diserahkan kepada mereka. Rakyat Indonesia diberi
batas waktu menyerahkan senjata paling lambat 21 November 1945. Ultimatum
tersebut tidak diindahkan. Pertempuran pun tak dihindarkan.
Pada tanggal 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum, agar
TRI mengosongkan Kota Bandung. Ultimatum ini memicu TRI untukk
melakukan operasi “bumi hangus” setelah sebelumnya memerintahkan
evakuasi penduduk Kota Bandung.
10. Dalam pertempuran ini, Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI
(Barisan Rakyat Indonesia), tewas dalam gedung amunisi yang mereka
ledakkan dengan dinamit. Kurang lebih sekitar pukul 24.00, Bandung Selatan
telah kosong dari penduduk dan TRI. Namun, api masih menyala dengan asap
yang membubung membakar kota Bandung.
11. 6. Pertempuran Margarana atau Puputan Margarana
Pertempuran yang terjadi di Margarana yang terletak sebelah utara Kota
Tabanan, Bali, ini dipucu oleh hasil Perundingan Linggarjati. Pada tanggal 2 dan
3 Maret 1946, Belanda mendaratkan kurang lebih 2000 pasukannya di Bali.
Belanda bermaksud menyatukan Bali dengan wilayah Negara Indonesia Timur
(NIT) lainnya.
Untuk maksud tersebut, Belanda membujuk Kepala Divisi Sunda Kecil Letkol I
Gusti Ngurah Rai agar bersedia diajak bekerja sama untuk membentuk NIT.
Namun, Ngurah Rai menolak dengan tegas dan siap melawan Belanda.
Peristiwa Puputan Margarana bermula dari perintah I Gusti Ngurah Rai kepada
pasukannya yang bernama Ciung Wanara untuk melucuti persenjataan polisi
NICA yang menduduki Kota Tabanan. Perintah yang keluar sekitar pertengahan
November 1946 tersebut baru terlaksana 3 hari kemudian, persisnya pada
malam 18 November 1946.
12. Peristiwa ini memicu amarah Belanda. 2 hari setelah peristiwa itu, yaitu tanggal
20 November 1946, Belanda mengerahkan seluruh pasukannya dari seluruh
Bali dan Lombok dan mulai mengisolasi Desa Adeng-Marga. Konon, Belanda
juga harus mendatangkan bantuan dari semua tentaranya yang berada di Bali
dan Lombok ditambah pesawat pengebom dari Makassar untuk menghadapi
pasukan Ngurah Rai.
Perang di Margarana ini juga dikenal dengan istilah perang puputan, yaitu
perang yang dilakukan sampai dengan titik darah penghabisan. Setelah
bertempur dengan semangat pantang menyerah sampai tiitk darah
penghabisan, Ngurah Rai dan 96 anggota pasukannya gugur. Di pihak Sekutu,
kurang dari 400 orang tewas.
13. 7. Peristiwa Westerling di Makassar
Pada tanggal 5 Desember 1946, Beland mengirimkan pasukan ke Sulawesi
Selatan di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Ia memimpin 120
orang Pasukan Khusus dari Depot Speciale Troepen-DST (Depot Pasukan
Khusus). Misi utama Westerling : menumpas pemberontakan (counter-
insurgency) para pejuang dan rakyat Makassar Sulawesi Selatan yang
menentang pembentukan Negara Indonesia Timur.
Perjuangan di Makassar ternyata tidak hanya dilakukan oleh para pemuda. Di
antara mereka terdapat juga pejuang perempuan yang bernama Emmy Salean.
Dalam pertempuran di Kassi-Kassi, ia berlari mendekati posisi musuh dengan
granat di tangan dan meledakkan granat tersebut ke posisi pasukan Belanda.
Akibatnya, ia tewaas bersama 8 orang tentara Belanda di tempat itu.
14. Untuk menumpas perlawanan rakyat Makassar, Westerling menerapkan
metode Gestapo, suatu metode Gestapo yang diterapkan polisi rahasia Jerman
yang terkenal kejamnya semasa Adolf Hitler. Pada masa Hitler, polisi rahasia
Jerman menangkap dan membantai setiap orang yang mereka curigai sebagai
musuh.
Belanda melakukan tindakan mengerikan itu dari tanggal 7-25 Desember 1946.
Dalam kurun waktu itu, sekitar 40.000 rakyat sipil yang tidak berdosa dibunuh
pasukan Westerling. Mongnsidi sendiri ditangkap Belanda pada 28 Februari
1947. Namun, ia berhasil kabur pada 27 Oktober 1947. Belanda menangkapnya
kembali dan kali ini Belanda menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Monginsidi
dieksekusi oleh regu tembak pada 5 September 1949.
15. B. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui
Strategi Diplomasi
Selain dengan kekuatan senjata, perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaannya juga dilakukan melalui perundingan atau diplomasi.
Melalui forum PBB, misalnya para tokoh nasional kita mengemukakan masalah bangsa
PBB. Selanjutnya, para tokoh dan pejuang Indonesia melakukan sejumlah perundingan
langsung dengan Belanda.
Ketegangan yang terus meningkat antara Indonesia dan Belanda mendorong lahirnya
perundingan-perundingan baru, antara lain :
1. Perundingan Linggarjati
2. Komisi Tiga Negara (KTN)
3. Perjanjian Renville
4. Konferensi Meja Bundar
5. Penyerahan Kedaulatan
16. 1. Perundingan Linggarjati
Perundingan ini dilangsungkan di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat, pada
tanggal 10 November 1946.
Perundingann Linggarjati menghasilkan apa yang kemudian disebut Perjanjian
Linggarjati, yang isinya antara lain sebagai berikut :
• Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda harus meninggakan
wilayah de facto ini paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949.
• Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk
negara serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Pembentukan
RIS akan segera dilaksanakan sebelum 1 Januari 1949.
• RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu
Belanda.
Perjanjian Linggarjati ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 dalam
sebuah upacara kenegaraan yang diselenggarkan di Istana Rijswijk atau Istana
Negara sekarang.
17. Penafsiran Belanda atas bunyi Perjanjian Linggarjati didasarkan pada pidato
Ratu Wilhelmina pada tahun 1942, yang menginginkan agar Indonesia dijadikan
negara persemakmuran (commonwealth) Belanda dan akan berbentuk federasi.
Selain itu, hubungan luar negerinya akan ditangani oleh Belanda.
Adanya perbedaan penafsiran tentang butir-butir Perjanjian Linggarjati memicu
ketegangan baru antara Indonesia dan Belanda. Puncaknya ketika Belanda
melancarkan serangan terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai Indonesia.
Pada tanggal 1 Agustus1947, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan,
yang juga dihadiri diplomat sekaligus wakil Indonesia Sutan Sjahrir dan H. Agus
Salim. Dewan Keamanan PBB kemudian mengakui eksistensi Republik
Indonesia secara de facto. Hal ini terbukti dalam semua resolusi PBB sejak
tahun 1947, DK-PBB secara resmi menggunakan nama INDONESIA, bukan
Netherlands Indies.
Hasil sidang Dewan Keamanan juga berupa seruan agar Indonesia dan
Belanda melakukan gencatan senjata. Seruan PBB dipatuhi kedua pihak pada
tanggal 17 Agustus 1947.
18. 2. Komisi Tiga Negara (KTN)
Pada tanggal 25 Agustus, Dewan Keamanan PBB membentuk suatu komisi
yang akan menjadi penengah konflik antara Indonesia dan Belanda. Nama
komisi ini adalah Committee of Good Offices for Indonesia (Komisi Jasa Baik
untuk Indonesia), namun kemudian lebih dikenal sebagai Komisi Tiga Negara
(KTN).
Komisi ini diperkuat oleh personil militer dari Amerika Serikat, sedangkan
Perancis bertindak sebagai peninjau. Dalam pertemuannya pada 20 Oktober
1947, KTN memutuskan bahwa tugasnya di Indonesia adalah untuk
menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan cara-cara
damai.
Pada tanggal 27 Oktober 1947, para anggota KTN telah tiba di Indonesia untuk
memulai pekerjaannya.
19. 3. Perjanjian Renville
Sesampainya di Jakarta, para anggota KTN ini melakukan kontak pendahuluan
dengan pimpinan dari negara yang sedang bersengketa, yaitu Indonesia dan
Belanda. Atas usulan KTN, perundingan antara 2 negara ini sebaiknya
dilakukan disebuah tempat yang netral, yaitu di atas kapal angkatan laut
Amerika Serikat yang bernama USS Renville, sehingga perjanjian tersebut
dinamakan Perjanjian Renville. Perjanjian Renville dimulai pada tanggal 8
Desember 1947.
Meskipun jalannya perundingan tidak selancar yang diharapkan, perundinga ini
menghasilkan beberapa keputusan, yaitu :
• Pihak Indonesia menyetujui dibentuknya Negara Indonesia Serikat pada masa
peralihan sampai pengakuan kedaulatan.
• Belanda bebas membentuk negara-negara federal didaerah-daerah yang
didudukinya dengan melalui jajak pendapat (plebisit) terlebih dahulu.
• Pemerintah Indonesia berseda menarik pasukannya serta mengosongkan
daerah-daerah di belakang garis Van Mook untuk kemudian masuk ke wilayah
Indonesia.
20. 4. Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan di Ridderzaal, Den Haag,
Belanda dibuka pada tanggal 23 Agustus 1949, dengan dihadiri oleh delegasi
dari Indonesia dipimpin oleh Mohammad Hatta, delegasi Belanda dipimpin oleh
J.V. Maarseven, delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid, dan UNCI diketuai
oleh Chritchley. Konferensi dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda Willem
Drees.
Setelah perundingan yang berlarut-larut, pada tanggal 2 November 1949
tercapailah persetujuan KMB, dengan hasil-hasil utamanya sebagai berikut :
• Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan
Desember 1949.
• Diputuskan pula beberapa persetujuan pokok yang terkait masalah keuangan,
ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain.
• Mengenai soal Irian Barat, penyelesaiannya akan ditunda selama 1 tahun.
• Persetujuan KMB juga memuat ketentuan-ketentuan mengenai pembentukan
APRIS dengan TNI sebagai inti. KNIL akan dibubarkan dan para anggotanya
akan masuk ke dalam APRIS.
• Kerajaan Belanda akan membentuk uni Indonesia-Belanda.
• Indonesia membayar hutang-hutang Belanda sejak tahun 1942.
21. 5. Penyerahan Kedaulatan
Pada tanggal 23 Desember 1949, wakil presiden Moh. Hatta berangkat ke
Belanda memimpin delegasi RIS. Misi utamanya adalah menandatangani
naskah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda. Upacara
penandatanganan ini akan dilangsungkan secara bersamaan baik di Indonesia
maupun di Belanda dengan sebuah upacara pada tanggal 27 Desember 1949.
Di Belanda, upacara penandatanganan penyerahan kedaulatan dilaksanakan
diruang takhta kerajaan Belanda.
Pada tanggal yang sama juga di Yogyakarta dilakukan pula penyerahan
kedaulatan dari Republik Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat. Setelah
penandatanganan, Presiden Soekarno kembali ke Jakarta untuk memangku
jabatan baru sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat. Setelah hampir 4
tahun ditinggalkan, Jakarta sekarang kembali menjadi ibukota Republik.