SlideShare a Scribd company logo
TEKNIK PERSILANGAN
TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum)
Pendahuluan
Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara
tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman
menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada
program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua.
Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri
dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang
berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang,
hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua
atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan
varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk
memperluas keragaman.
Tujuan melakukan hibridisasi (persilangan) adalah :
(1) Menambah keragaman genetik,
(2) Mendapatkan sifat ketahanan,
(3) Memperoleh varietas baru, dan
(4) Untuk tujuan akademik dan penelitian.
Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa
hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan
tanaman, terutamadalam hal memperluas keragaman.
Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi
mempunyai keragaman genetik yang luas.
Jenis-jenis Persilangan Berdasarkan pengelompokan tanaman yang digunakan dalam
persilangan, hibridisasi dibedakan menjadi:
Hibridisasi intravarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang
varietasnya sama.
Hibridisasi intervarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang
varietasnya berbeda dalam spesies yang sama. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi
intraspesifik.
Hibridisasi interspesifik, yaitu persilangan antara tanaman dari dua spesies yang
berbeda,dalam genus. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intragenerik. Jenis
persilangan initelah dilakukan untuk memindahkan gen ketahanan terhadap hama dan
penyakit, atautoleransi terhadap kekeringan pada varietas tanaman gandum, tomat,
tebu, dan lain-lain.
Hibridisasi intergenerik, yaitu persilangan yang dilakukan antar tanaman dari genus
yang berbeda. Hibridisasi ini juga biasadigunakan untuk memindahkan sifat ketahanan
penyakit, hama dan kekeringan dari genus tanaman liar ke tanaman budi daya.
TINJAUAN PUSTAKA
Ciri Tanaman Berdasarkan Perkembangbiakan Tanaman
Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan
jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunga
terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga
terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang
mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan
sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup
kemungkinan terjadi penyerbukan silang (Wiryanta dalam Saragih, 2008)
Perkembangan Bunga Dari Kuncup Sampai Mekar dan Siap Disilangkan
Tanaman tomat mulai berbunga ketika memasuki umur 18-25 hari setelah tanam. Umur
berbunga pada setiap varietas tanaman tomat berbeda-beda (Hartati, 2000). Dalam
perkembangannya proses pembungaan memiliki beberapa tahapan, yaitu :
•Induksi bunga
Tahap pertama dari proses pembungaan ketika meristem vegetatif deprogram untuk
mulai berubah menjadi sistem reproduktif. Peristiwa ini terjadi di dalam sel dan dapat
dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein yang
dibutuhkan dalam diferensiasi dan pembelahan sel.
•Inisiasi bunga
Tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat
terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Inisiasi dan pembungaan
berkaitan dengan sifat tumbuhannya yang juga dipengaruhi oleh iklim.
•Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis ( bunga mekar)
Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini terjadi
proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan
pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina.
•Anthesis
Tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan
masaknya organ reproduksi. Ada kalanya organ reproduksi masak sebelum anthesis atau
bahkan jauh setelah terjadinya anthesis (Anonymous, 2009).
Faktor Penting dalam Hibridisasi (persilangan) yaitu :
(1)Pemilihan tetua dalam hubungannya dengan tujuan
dilakukannyapersilangan,
(2)Pengetahuan tentang morfologi dan metode reproduksi
tanaman,
(3)Waktu tanaman bunga (waktu bunga mekar/tanaman
berbunga), dan
(4)Peadaan cuaca saat penyerbukan
Pemilihan Tetua
Ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua
persilangan yaitu:
(a) varietas komersial,
(b) galur-galur elit pemuliaan,
(c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior,
(d) spesies introduksi tanaman dan
(e) spesies liar.
Pengetahuan tentang Organ Reproduksi dan Tipe Penyerbukan
Untuk dapat melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling
mendasardan yang paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe
penyerbukan. Denganmengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe
penyerbukannya, apakah tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk
sendiri.
Cuaca Saat Penyerbukan
Cuaca sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan
buatan.Kondisi panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah
menyebabkan bunga rontok. Demikian pula jika ada angin kencang dan hujan
yang terlalu lebat
Waktu Tanaman Berbunga
Dalam melakukan persilangan harus diperhatikan:
(1) Penyesuaian waktu berbunga.Waktu tanam tetua jantan dan betina harus
diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya bersamaan,
(2) Waktu emaskulasi dan penyerbukan.
Stadia bunga yang baik diemaskulasi adalah pada saat ujung benang sari
berada pada pertengahan bunga (Anonymous, 2009).
Teknik Hibridisasi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) antara
lain:
(1) Persiapan alat dan bahan,
(2) Kastrasi,
(3) Emaskulasi,
(4) Isolasi,
(5) Pengumpulan serbuk sari,
(6) Penyerbukan dan
(7) Pelabelan.
BAHAN DAN METODE
Persiapan
Untuk melakukan kastrasi dan penyerbukan silang perlu disediakan alat-
alat antara lain :
gunting kecil,
pinset dengan ujung yang runcing,
jarum yang panjang dan lurus,
alkohol (70%),
Kertas tissue,
wadah untuk tempat benang sari,
kaca pembesar untuk memeriksa kebersihan kepala putik,
kantong sungkup sesuai dengan ukuran bunga,
label kedap air, dan
seperangkat alat tulis.
Untuk keperluan penyerbukan silang antara jenis-jenis tertentu
sebaiknya kertas label mempunyai warna tertentu.
Gambar 1
Gambar 3
Gambar 2
Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar
bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga
yang tidak dipakai serta organ tanaman lain yang mengganggu kegiatan
persilangan. Membuang mahkota dankelopak juga termasuk kegiatan
kastrasi, umumnya menggunakan gunting, pisau atau pinset (gambar 1).
Emaskulasi
Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada
tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan
sendiri (gambar 2). Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman berumah
satu yang hermaprodit dan fertil.
Isolasi
Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh
serbuk sari asing. Dengan demikian baik bunga jantan maupun betina harus
dikerudungi dengan kantung. Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air,
kain, plastik, selotipe dan lain-lain.Ukuran kantung disesuaikan dengan
ukuran bunga tanaman yang bersangkutan (gambar 3).
Gambar 4
Pengumpulan Serbuk Sari
Pengumpulan serbuk sari dari pohon tetua jantan dapat dimulai
beberapa jam sebelum kuncup-kuncup bunga itu mekar.
Serbuk sari adalah mahluk hidup, yang mempunyai umur terbatas dan
kemudian mati.Mutu serbuk sari dapat dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain :
1.Kelembaban udara, pada kelembaban udara relatif yang tinggi serbuk
sari tidak tahandisimpan lama. Penyimpanan serbuk sari di tempat
lembab akan berakibat buruk,karena berpeluang berjangkit cendawan
dan bakteri yang dapat menyebabkan serbuk sari lekas mati.
2.Umur serbuk sari, makin tua umur serbuk sari, makin lamban akan
perkecambahannyadan tabung sari yang terbentuk akan lebih pendek.
Selain itu persentase butir-butir serbuk sari yang hidup akan terus
menurun.
3.Suhu udara, pada tempat yang udaranya kering dan pada suhu rendah,
serbuk sari dapat disimpan sampai beberapa minggu dalam keadaan
tertutup.
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Penyerbukan
Penyerbukan buatan dilakukan antara tanaman yang berbeda
genetiknya.Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan polen (serbuk sari)
yang viabel atau anter dari tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian
menyerbukannya ke stigma tetua betina yang telah dilakukan emaskulasi.
Cara melakukan penyerbukan :
Menggunakan kuas, pinset, tusuk gigi yang steril, yaitu dengan
mencelupkan alat-alat tersebut ke alkohol pekat, biarkan kering kemudian
celupkan ke polen dan oleskan kestigma (gambar 5).
Pelabelan
Ukuran dan bentuk label berbeda-beda. Pada dasarnya label terbuat dari
kertas kerast ahan air, atau plastik. Pada label antara lain tertulis
informasi tentang:
(1) Nomor yang berhubungan dengan lapangan,
(2) Waktu emaskulasi,
(3) Waktu penyerbukan,
(4) Nama tetua jantan dan betina,
(5) Kode pemulia/penyilang.
Gambar 7
Pendeteksian Keberhasilan Persilangan Buatan
Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira-kira satu minggu setelah
dilakukan penyerbukan. Jika calon buah mulai membesar dan tidak rontok
makakemungkinan telah terjadi pembuahan. Sebaliknya, jika calon buah tidak
membesar ataurontok maka kemungkinan telah terjadi kegagalan pembuahan.
Keberhasilan penyerbukan buatan yang kemudian diikuti oleh pembuahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kompatibilitas tetua, ketepatan
waktu reseptif betina dan antesis jantan, kesuburan tanaman serta faktor lingkungan.
Pada persilangan buatan tanaman hermaprodit atau juga tanaman lainnya, biji yang
dihasilkan belum tentu merupakan hasil persilangan buatan.
Bisa jadi biji tersebut merupakan hasil selfing (untuk bunga hermaprodit) atau hasil
persilangan tanaman lain (karena proses isolasi yang tidak sempurna). Hal tersebut
dapat dideteksi dengan bantuan penanda, baik berupa penanda morfologi maupun
penanda molekuler.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PUSTAKA
Sujiprihati, S., M. Syukur, dan R. Yunianti. 2008. Pemuliaan tanaman. Bagian Genetika
danPemuliaan Tanaman.
Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB. Bogor. 356 hal.Syukur, M., S. Sujiprihati,
dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. BagianGenetika dan Pemuliaan
Tanaman.
Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB.Bogor. 284 hal.Yunianti, R. 2007. Analisis
Genetik Pewarisan Sifat Ketahanan Cabai (Capsicum annuum L.) terhadap
Phytophthora capsici Leonian. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, IPB.Bogor. 125 hal

More Related Content

What's hot

Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanedhie noegroho
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Febrina Tentaka
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Alfian Nopara Saifudin
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
Mohammad Muttaqien
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Andria Bin Muhayat
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
fahmiganteng
 
Budidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusimBudidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusim
Andrew Hutabarat
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Ferli Dian SAputra
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Asikin3
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
PENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAPENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARA
Ardi Setyo W
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
UNESA
 
Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
vinasiringoringo
 
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptxPENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
boyrizajuanda
 
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Khairullah Khairullah
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
Puan Habibah
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
Ali Babang
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanian
FaizalRidho1
 

What's hot (20)

Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanaman
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
 
Budidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusimBudidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusim
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
PENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAPENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARA
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
 
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptxPENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
 
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanian
 

Similar to Persilangan Tomat.ppt

Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
Raden Sengkuni
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdfPPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
RaisaPutri17
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
EmyPuji
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
EmyPuji
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
UNIB
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
Ali Babang
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
Repository Ipb
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Operator Warnet Vast Raha
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
ALDINOBSM
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
ALDINOBSM
 
001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx
001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx
001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx
ThiurDiantiSiboro1
 
112-181-2-PB.Pdf
112-181-2-PB.Pdf112-181-2-PB.Pdf
112-181-2-PB.Pdf
febjoki
 
Perkecambahan adalah
Perkecambahan adalahPerkecambahan adalah
Perkecambahan adalah
Rusdianto Rusdianto
 
Budidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumBudidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandum
FitriHastuti2
 
Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31
Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31
Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31
Yosua Silalahi
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Muhammad Sabrin
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
BsIsmail1
 

Similar to Persilangan Tomat.ppt (20)

Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdfPPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
 
001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx
001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx
001-PerbanyakanTanaman-Pendahuluan-bbs (1).pptx
 
112-181-2-PB.Pdf
112-181-2-PB.Pdf112-181-2-PB.Pdf
112-181-2-PB.Pdf
 
Perkecambahan adalah
Perkecambahan adalahPerkecambahan adalah
Perkecambahan adalah
 
Budidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumBudidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandum
 
transplanting
 transplanting transplanting
transplanting
 
Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31
Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31
Kultur Jaringan XI IPA 2 SMAN 31
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum scMakalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
 

Persilangan Tomat.ppt

  • 1. TEKNIK PERSILANGAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum)
  • 2. Pendahuluan Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk memperluas keragaman.
  • 3. Tujuan melakukan hibridisasi (persilangan) adalah : (1) Menambah keragaman genetik, (2) Mendapatkan sifat ketahanan, (3) Memperoleh varietas baru, dan (4) Untuk tujuan akademik dan penelitian. Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutamadalam hal memperluas keragaman. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas.
  • 4. Jenis-jenis Persilangan Berdasarkan pengelompokan tanaman yang digunakan dalam persilangan, hibridisasi dibedakan menjadi: Hibridisasi intravarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang varietasnya sama. Hibridisasi intervarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang varietasnya berbeda dalam spesies yang sama. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intraspesifik. Hibridisasi interspesifik, yaitu persilangan antara tanaman dari dua spesies yang berbeda,dalam genus. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intragenerik. Jenis persilangan initelah dilakukan untuk memindahkan gen ketahanan terhadap hama dan penyakit, atautoleransi terhadap kekeringan pada varietas tanaman gandum, tomat, tebu, dan lain-lain. Hibridisasi intergenerik, yaitu persilangan yang dilakukan antar tanaman dari genus yang berbeda. Hibridisasi ini juga biasadigunakan untuk memindahkan sifat ketahanan penyakit, hama dan kekeringan dari genus tanaman liar ke tanaman budi daya.
  • 5. TINJAUAN PUSTAKA Ciri Tanaman Berdasarkan Perkembangbiakan Tanaman Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunga terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang (Wiryanta dalam Saragih, 2008)
  • 6. Perkembangan Bunga Dari Kuncup Sampai Mekar dan Siap Disilangkan Tanaman tomat mulai berbunga ketika memasuki umur 18-25 hari setelah tanam. Umur berbunga pada setiap varietas tanaman tomat berbeda-beda (Hartati, 2000). Dalam perkembangannya proses pembungaan memiliki beberapa tahapan, yaitu : •Induksi bunga Tahap pertama dari proses pembungaan ketika meristem vegetatif deprogram untuk mulai berubah menjadi sistem reproduktif. Peristiwa ini terjadi di dalam sel dan dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein yang dibutuhkan dalam diferensiasi dan pembelahan sel. •Inisiasi bunga Tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Inisiasi dan pembungaan berkaitan dengan sifat tumbuhannya yang juga dipengaruhi oleh iklim.
  • 7. •Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis ( bunga mekar) Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina. •Anthesis Tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi. Ada kalanya organ reproduksi masak sebelum anthesis atau bahkan jauh setelah terjadinya anthesis (Anonymous, 2009).
  • 8. Faktor Penting dalam Hibridisasi (persilangan) yaitu : (1)Pemilihan tetua dalam hubungannya dengan tujuan dilakukannyapersilangan, (2)Pengetahuan tentang morfologi dan metode reproduksi tanaman, (3)Waktu tanaman bunga (waktu bunga mekar/tanaman berbunga), dan (4)Peadaan cuaca saat penyerbukan
  • 9. Pemilihan Tetua Ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a) varietas komersial, (b) galur-galur elit pemuliaan, (c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior, (d) spesies introduksi tanaman dan (e) spesies liar. Pengetahuan tentang Organ Reproduksi dan Tipe Penyerbukan Untuk dapat melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasardan yang paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Denganmengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri.
  • 10. Cuaca Saat Penyerbukan Cuaca sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan buatan.Kondisi panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah menyebabkan bunga rontok. Demikian pula jika ada angin kencang dan hujan yang terlalu lebat Waktu Tanaman Berbunga Dalam melakukan persilangan harus diperhatikan: (1) Penyesuaian waktu berbunga.Waktu tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya bersamaan, (2) Waktu emaskulasi dan penyerbukan. Stadia bunga yang baik diemaskulasi adalah pada saat ujung benang sari berada pada pertengahan bunga (Anonymous, 2009).
  • 11. Teknik Hibridisasi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) antara lain: (1) Persiapan alat dan bahan, (2) Kastrasi, (3) Emaskulasi, (4) Isolasi, (5) Pengumpulan serbuk sari, (6) Penyerbukan dan (7) Pelabelan. BAHAN DAN METODE
  • 12. Persiapan Untuk melakukan kastrasi dan penyerbukan silang perlu disediakan alat- alat antara lain : gunting kecil, pinset dengan ujung yang runcing, jarum yang panjang dan lurus, alkohol (70%), Kertas tissue, wadah untuk tempat benang sari, kaca pembesar untuk memeriksa kebersihan kepala putik, kantong sungkup sesuai dengan ukuran bunga, label kedap air, dan seperangkat alat tulis. Untuk keperluan penyerbukan silang antara jenis-jenis tertentu sebaiknya kertas label mempunyai warna tertentu.
  • 14. Kastrasi Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai serta organ tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan. Membuang mahkota dankelopak juga termasuk kegiatan kastrasi, umumnya menggunakan gunting, pisau atau pinset (gambar 1). Emaskulasi Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri (gambar 2). Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman berumah satu yang hermaprodit dan fertil.
  • 15. Isolasi Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh serbuk sari asing. Dengan demikian baik bunga jantan maupun betina harus dikerudungi dengan kantung. Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air, kain, plastik, selotipe dan lain-lain.Ukuran kantung disesuaikan dengan ukuran bunga tanaman yang bersangkutan (gambar 3).
  • 16. Gambar 4 Pengumpulan Serbuk Sari Pengumpulan serbuk sari dari pohon tetua jantan dapat dimulai beberapa jam sebelum kuncup-kuncup bunga itu mekar.
  • 17. Serbuk sari adalah mahluk hidup, yang mempunyai umur terbatas dan kemudian mati.Mutu serbuk sari dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : 1.Kelembaban udara, pada kelembaban udara relatif yang tinggi serbuk sari tidak tahandisimpan lama. Penyimpanan serbuk sari di tempat lembab akan berakibat buruk,karena berpeluang berjangkit cendawan dan bakteri yang dapat menyebabkan serbuk sari lekas mati. 2.Umur serbuk sari, makin tua umur serbuk sari, makin lamban akan perkecambahannyadan tabung sari yang terbentuk akan lebih pendek. Selain itu persentase butir-butir serbuk sari yang hidup akan terus menurun. 3.Suhu udara, pada tempat yang udaranya kering dan pada suhu rendah, serbuk sari dapat disimpan sampai beberapa minggu dalam keadaan tertutup.
  • 19. Penyerbukan Penyerbukan buatan dilakukan antara tanaman yang berbeda genetiknya.Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan polen (serbuk sari) yang viabel atau anter dari tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian menyerbukannya ke stigma tetua betina yang telah dilakukan emaskulasi. Cara melakukan penyerbukan : Menggunakan kuas, pinset, tusuk gigi yang steril, yaitu dengan mencelupkan alat-alat tersebut ke alkohol pekat, biarkan kering kemudian celupkan ke polen dan oleskan kestigma (gambar 5).
  • 20. Pelabelan Ukuran dan bentuk label berbeda-beda. Pada dasarnya label terbuat dari kertas kerast ahan air, atau plastik. Pada label antara lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor yang berhubungan dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) Waktu penyerbukan, (4) Nama tetua jantan dan betina, (5) Kode pemulia/penyilang. Gambar 7
  • 21. Pendeteksian Keberhasilan Persilangan Buatan Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira-kira satu minggu setelah dilakukan penyerbukan. Jika calon buah mulai membesar dan tidak rontok makakemungkinan telah terjadi pembuahan. Sebaliknya, jika calon buah tidak membesar ataurontok maka kemungkinan telah terjadi kegagalan pembuahan. Keberhasilan penyerbukan buatan yang kemudian diikuti oleh pembuahan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kompatibilitas tetua, ketepatan waktu reseptif betina dan antesis jantan, kesuburan tanaman serta faktor lingkungan. Pada persilangan buatan tanaman hermaprodit atau juga tanaman lainnya, biji yang dihasilkan belum tentu merupakan hasil persilangan buatan. Bisa jadi biji tersebut merupakan hasil selfing (untuk bunga hermaprodit) atau hasil persilangan tanaman lain (karena proses isolasi yang tidak sempurna). Hal tersebut dapat dideteksi dengan bantuan penanda, baik berupa penanda morfologi maupun penanda molekuler. HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 22. PUSTAKA Sujiprihati, S., M. Syukur, dan R. Yunianti. 2008. Pemuliaan tanaman. Bagian Genetika danPemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB. Bogor. 356 hal.Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. BagianGenetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB.Bogor. 284 hal.Yunianti, R. 2007. Analisis Genetik Pewarisan Sifat Ketahanan Cabai (Capsicum annuum L.) terhadap Phytophthora capsici Leonian. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, IPB.Bogor. 125 hal