Dokumen tersebut merupakan riwayat hidup dari Dr. Ir. Conrad Hendrarto, MSc yang menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Riwayat pendidikan dan pengalamannya mencakup bidang pertanian, perencanaan wilayah, pengembangan masyarakat, dan ekonomi syariah. Ia juga aktif sebagai dosen dan menjabat pos
Sambutan kunci (keynote speech) Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN) LAN-RI pada
Webinar Peringatan Hari Statistik Nasional 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu
Sistem pemerintahan desa dan peranannya dalam pembangunan desa. Sistem pemerintahan desa terdiri dari kepala desa, perangkat desa, dan badan permusyawaratan desa. Pemerintah desa memiliki peran dalam membina kehidupan masyarakat desa, memelihara ketentraman, dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Dokumen tersebut merupakan riwayat hidup dari Dr. Ir. Conrad Hendrarto, MSc yang menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Riwayat pendidikan dan pengalamannya mencakup bidang pertanian, perencanaan wilayah, pengembangan masyarakat, dan ekonomi syariah. Ia juga aktif sebagai dosen dan menjabat pos
Sambutan kunci (keynote speech) Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN) LAN-RI pada
Webinar Peringatan Hari Statistik Nasional 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu
Sistem pemerintahan desa dan peranannya dalam pembangunan desa. Sistem pemerintahan desa terdiri dari kepala desa, perangkat desa, dan badan permusyawaratan desa. Pemerintah desa memiliki peran dalam membina kehidupan masyarakat desa, memelihara ketentraman, dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Dokumen tersebut membahas tentang Dana Desa dan prioritas penggunaannya. Dana Desa bersumber dari APBN melalui APBD kabupaten untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Prioritas penggunaan Dana Desa adalah program pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Penetapan prioritas dilakukan melalui musyawarah desa dan dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Desa
Paparan Reformasi Birokrasi disampaikan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof Eko Prasojo dalam Acara Lecture Series di Gedung Dikti, 22 November 2012.
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
Berdasarkan analisis masalah dalam organisasi saat ini, dan mengingat pentingnya saluran komunikasi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan mempertimbangkan banyaknya produk kehumasan maka melalui pemanfaatan teknologi informasi kami mengajukan terobosan inovatif dengan membangun aplikasi yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi publik dan berbasis pada aplikasi android yang dapat di download pada play store.
Terobosan inovatif dimaksud adalah membangun sebuah aplikasi android dengan nama Aplikasi #BarruBaik sebagai upaya untuk membangun saluran informasi secara mudah dan massif.
Dalam aplikasi ini nantinya, diharapkan semua stakeholder pemerintahan dan masyarakat dapat berkolaborasi menyampaikan informasi public termasuk sebagai sumber untuk mengetahui informasi terbaru secara up to date serta dapat mendownload ragam informasi yang tersimpan di dalamnya termasuk menyimpan beberapa produk komunikasi publik. Produk komunikasi publik dimaksud dapat berupa foto, video, konten grafis, rilis berita serta lainnya.
Selain itu, Aplikasi ini akan me-link-kan publik dengan beberapa Web milik Pemerintah Daerah semisal Barrukab.go.id maupun aplikasi yang bisa diakses publik lainnya. Kemudian, didalamnya diharapkan ada ruang diskusi publik terhadap issue terkini yang dapat terdokumentasi untuk di print out dan dilaporkan ke Pimpinan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
Perlunya ruang komunikasi publik melakukan diskusi dengan memberi masukan berupa diskusi ide, saran dan ruang bersama antara pemerintah daerah dan publik yang nantinya dapat dihimpun kemudian dikelola untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Kemudian, saat ini diperlukan pertukaran informasi antara masayarakat khususnya bagi yang memiliki kompetensi maupun keahlian yang dapat ditawarkan ke public melalui aplikasi #BarruBaik pada fitur yang didesain untuk di isi dan dimanfaatkan sendiri dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Memberikan ruang bagi warga Barru untuk menawarkan diri kepada Publik untuk layanan jasa dan kompetensi yang ia miliki untuk dapat diketahui dan dimanfaatkan bagi pihak lainnya yang membutuhkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi masalah dan alternatif kebijakan untuk meningkatkan kompetensi aparatur di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Timur.
2. Masalah yang diidentifikasi adalah rendahnya keterampilan aparatur dan lemahnya SDM.
3. Alternatif kebijakan yang diajukan adalah peningkatan keterampilan melalui pelatihan
Dokumen tersebut membahas proses penetapan dan penegasan batas desa secara partisipatif melalui pemetaan partisipatif berbasis masyarakat (PPBD). PPBD melibatkan masyarakat desa dalam menentukan batas desa dengan menggabungkan pengetahuan lokal dan teknologi kartografi modern. Prosesnya melibatkan pembentukan tim pelaksana desa dan musyawarah desa untuk mencapai kesepakatan tentang batas desa.
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyelenggaraan uji kompetensi dan mekanisme pengangkatan melalui perpindahan jabatan bagi jabatan fungsional analis pengelolaan keuangan APBN dan jabatan fungsional pranata keuangan APBN. Uji kompetensi dilaksanakan untuk mengukur kompetensi PNS yang akan diangkat ke dalam jabatan fungsional tersebut.
Buku panduan ini membahas konsep dan pengoperasian sistem informasi profil desa dan kelurahan. Sistem ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mengolah data dasar keluarga, potensi desa, dan tingkat perkembangan desa secara berjenjang dari tingkat desa hingga nasional untuk keperluan perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan. Buku ini juga menjelaskan cara penginputan, pengolahan, dan pelaporan data melalui sistem informasi
Surat pernyataan sanggup berbuat baik, jujur dan adilRaFuzi Diqi
Dokumen tersebut berisi surat pernyataan seseorang yang mencalonkan diri sebagai perangkat desa di Desa Tabing Rimbah. Dalam surat tersebut, orang tersebut menyatakan akan melaksanakan tugas secara jujur, adil, dan sesuai fungsinya apabila terpilih. Ia juga bersedia membantu kepala desa dalam program pembangunan desa.
Keputusan Kepala Desa Bhuana Jaya menetapkan pembentukan panitia pengisian keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa Bhuana Jaya tahun 2020 yang bertugas mengundang perwakilan masyarakat untuk melakukan musyawarah dan penetapan calon anggota badan, serta mengatur proses pencalonan sesuai peraturan daerah.
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal bidang perumahan rakyat yang meliputi rumah layak huni dan lingkungan yang sehat serta aman yang didukung prasarana dan sarana. Dokumen tersebut juga menjelaskan indikator, target capaian, dan pembiayaan pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang perumahan rakyat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota."
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang Renja Perangkat Daerah yang mencakup program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistematika dokumen Renja PD dan tahapan penyusunan Renja PD mulai dari persiapan, ranc
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas. Badan ini dibentuk untuk meningkatkan penanggulangan bencana di daerah yang rawan bencana. Badan ini berada di bawah Bupati dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Terdiri dari unsur pengarah yang memberi masukan kebijakan, dan unsur pelaksana yang melaksanakan penanggulangan bencana secara ter
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Badan ini dibentuk untuk menangani penanggulangan bencana secara terencana dan terpadu di Kabupaten Klaten. Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri atas unsur pengarah, pelaksana, dan kelompok jabatan fungsional. Unsur pelaksana terdiri dari sekretariat, bidang pencegahan dan kesi
Dokumen tersebut membahas tentang Dana Desa dan prioritas penggunaannya. Dana Desa bersumber dari APBN melalui APBD kabupaten untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Prioritas penggunaan Dana Desa adalah program pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Penetapan prioritas dilakukan melalui musyawarah desa dan dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Desa
Paparan Reformasi Birokrasi disampaikan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof Eko Prasojo dalam Acara Lecture Series di Gedung Dikti, 22 November 2012.
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
Berdasarkan analisis masalah dalam organisasi saat ini, dan mengingat pentingnya saluran komunikasi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan mempertimbangkan banyaknya produk kehumasan maka melalui pemanfaatan teknologi informasi kami mengajukan terobosan inovatif dengan membangun aplikasi yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi publik dan berbasis pada aplikasi android yang dapat di download pada play store.
Terobosan inovatif dimaksud adalah membangun sebuah aplikasi android dengan nama Aplikasi #BarruBaik sebagai upaya untuk membangun saluran informasi secara mudah dan massif.
Dalam aplikasi ini nantinya, diharapkan semua stakeholder pemerintahan dan masyarakat dapat berkolaborasi menyampaikan informasi public termasuk sebagai sumber untuk mengetahui informasi terbaru secara up to date serta dapat mendownload ragam informasi yang tersimpan di dalamnya termasuk menyimpan beberapa produk komunikasi publik. Produk komunikasi publik dimaksud dapat berupa foto, video, konten grafis, rilis berita serta lainnya.
Selain itu, Aplikasi ini akan me-link-kan publik dengan beberapa Web milik Pemerintah Daerah semisal Barrukab.go.id maupun aplikasi yang bisa diakses publik lainnya. Kemudian, didalamnya diharapkan ada ruang diskusi publik terhadap issue terkini yang dapat terdokumentasi untuk di print out dan dilaporkan ke Pimpinan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
Perlunya ruang komunikasi publik melakukan diskusi dengan memberi masukan berupa diskusi ide, saran dan ruang bersama antara pemerintah daerah dan publik yang nantinya dapat dihimpun kemudian dikelola untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Kemudian, saat ini diperlukan pertukaran informasi antara masayarakat khususnya bagi yang memiliki kompetensi maupun keahlian yang dapat ditawarkan ke public melalui aplikasi #BarruBaik pada fitur yang didesain untuk di isi dan dimanfaatkan sendiri dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Memberikan ruang bagi warga Barru untuk menawarkan diri kepada Publik untuk layanan jasa dan kompetensi yang ia miliki untuk dapat diketahui dan dimanfaatkan bagi pihak lainnya yang membutuhkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi masalah dan alternatif kebijakan untuk meningkatkan kompetensi aparatur di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Timur.
2. Masalah yang diidentifikasi adalah rendahnya keterampilan aparatur dan lemahnya SDM.
3. Alternatif kebijakan yang diajukan adalah peningkatan keterampilan melalui pelatihan
Dokumen tersebut membahas proses penetapan dan penegasan batas desa secara partisipatif melalui pemetaan partisipatif berbasis masyarakat (PPBD). PPBD melibatkan masyarakat desa dalam menentukan batas desa dengan menggabungkan pengetahuan lokal dan teknologi kartografi modern. Prosesnya melibatkan pembentukan tim pelaksana desa dan musyawarah desa untuk mencapai kesepakatan tentang batas desa.
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyelenggaraan uji kompetensi dan mekanisme pengangkatan melalui perpindahan jabatan bagi jabatan fungsional analis pengelolaan keuangan APBN dan jabatan fungsional pranata keuangan APBN. Uji kompetensi dilaksanakan untuk mengukur kompetensi PNS yang akan diangkat ke dalam jabatan fungsional tersebut.
Buku panduan ini membahas konsep dan pengoperasian sistem informasi profil desa dan kelurahan. Sistem ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mengolah data dasar keluarga, potensi desa, dan tingkat perkembangan desa secara berjenjang dari tingkat desa hingga nasional untuk keperluan perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan. Buku ini juga menjelaskan cara penginputan, pengolahan, dan pelaporan data melalui sistem informasi
Surat pernyataan sanggup berbuat baik, jujur dan adilRaFuzi Diqi
Dokumen tersebut berisi surat pernyataan seseorang yang mencalonkan diri sebagai perangkat desa di Desa Tabing Rimbah. Dalam surat tersebut, orang tersebut menyatakan akan melaksanakan tugas secara jujur, adil, dan sesuai fungsinya apabila terpilih. Ia juga bersedia membantu kepala desa dalam program pembangunan desa.
Keputusan Kepala Desa Bhuana Jaya menetapkan pembentukan panitia pengisian keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa Bhuana Jaya tahun 2020 yang bertugas mengundang perwakilan masyarakat untuk melakukan musyawarah dan penetapan calon anggota badan, serta mengatur proses pencalonan sesuai peraturan daerah.
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal bidang perumahan rakyat yang meliputi rumah layak huni dan lingkungan yang sehat serta aman yang didukung prasarana dan sarana. Dokumen tersebut juga menjelaskan indikator, target capaian, dan pembiayaan pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang perumahan rakyat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota."
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang Renja Perangkat Daerah yang mencakup program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistematika dokumen Renja PD dan tahapan penyusunan Renja PD mulai dari persiapan, ranc
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas. Badan ini dibentuk untuk meningkatkan penanggulangan bencana di daerah yang rawan bencana. Badan ini berada di bawah Bupati dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Terdiri dari unsur pengarah yang memberi masukan kebijakan, dan unsur pelaksana yang melaksanakan penanggulangan bencana secara ter
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Badan ini dibentuk untuk menangani penanggulangan bencana secara terencana dan terpadu di Kabupaten Klaten. Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri atas unsur pengarah, pelaksana, dan kelompok jabatan fungsional. Unsur pelaksana terdiri dari sekretariat, bidang pencegahan dan kesi
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbppbkab
Peraturan Daerah ini membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pakpak Bharat yang bertugas menangani penanggulangan bencana di daerah tersebut. BPBD dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan terdiri dari unsur pengarah dan pelaksana untuk merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan penanganan bencana.
Bahan Presentasi Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Bencanaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Bahan Presentasi Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Bencanaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Bahan Presentasi Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Bencanaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Bahan Presentasi Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Bencanaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Bahan Presentasi Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Bencanaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...iniPurwokerto
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyumas
Rencana Strategis BPBD Kabupaten Pakpak Bharat 2011-2015 memberikan gambaran tugas pokok dan fungsi BPBD dalam penanggulangan bencana, struktur organisasi, dan rencana program dan kegiatan untuk lima tahun ke depan.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Blora. Ditetapkan pembentukan Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, dan Staf Ahli Bupati yang bertugas membantu pelaksanaan pemerintahan di Kabupaten Blora. Diatur pula susunan organisasi masing-masing unsur tersebut beserta tugas pokok dan tanggung jawabnya.
Peraturan Presiden ini membentuk Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB) untuk mengkoordinasikan penanganan bencana secara terpadu dari tahap pra-bencana hingga pemulihan. BAKORNAS PB berada di bawah Presiden dan diketuai oleh Wakil Presiden serta anggotanya terdiri dari kementerian terkait dan lembaga terkait. Peraturan ini juga mengatur tugas, fungsi, organisasi, dan kerja BAKORNAS PB
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas dan fungsi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Kabupaten Ogan Komering Ilir. Badan ini bertugas membantu Bupati dalam menyusun kebijakan di bidang KB dan melaksanakan tugas pemerintah terkait koordinasi KB. Terdiri dari sekretariat, bidang KB, dan beberapa subbidang yang masing-masing memiliki tugas khusus mendukung terlaksananya program KB di kabupaten.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Klaten. Peraturan ini membentuk organisasi Kantor yang terdiri dari Kepala, Subbagian Tata Usaha, dan tiga Seksi yang membidangi ideologi, politik, dan ketahanan. Peraturan ini juga mengatur tugas pokok Kantor serta tata kerja dan hubungan antar unit organisasi di dalamnya.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...Kota Serang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur perubahan organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banyumas dengan merubah organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat menjadi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan merubah organisasi Badan Lingkungan Hidup dengan menambah organisasi Subbidang di bawah Bidang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
Permendagri No. 46 Tahun 2008
1. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 46 TAHUN 2008
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana, perlu membentuk Badan Penanggulangan
Bencana Daerah;
b. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan standarisasi organisasi dan tata kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, perlu ditetapkan Pedoman Organisasi
dan Tata Kerja Penanggulangan Bencana Daerah;
c. bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan bagian dari perangkat
daerah, maka pembentukan dan penyusunannya harus berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan bagian dari perangkat
daerah, maka pembentukan dan penyusunannya harus berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,
dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana;
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2008;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN
TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
2. - 2 -
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi, Kabupaten dan Kota.
2. Kepala Daerah adalah Gubernur, Bupati dan WaliKota.
3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, WaliKota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dalam Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Perangkat Daerah adalah lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi yang selanjutnya disebut BPBD Provinsi adalah
perangkat daerah Provinsi yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi untuk
melaksanakan penanggulangan bencana.
7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut BPBD
Kabupaten/Kota adalah perangkat daerah Kabupaten/Kota yang dibentuk dalam rangka
melaksanakan tugas dan fungsi untuk melaksanakan penanggulangan bencana.
8. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam
maupun faktor manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
BPBD PROVINSI DAN BPBD KABUPATEN/KOTA
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
(1) Disetiap Provinsi dibentuk BPBD Provinsi dan disetiap Kabupaten/Kota dapat dibentuk BPBD
Kabupaten/Kota.
(2) Pembentukan BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 3
(1) BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Daerah.
(2) BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dipimpin Kepala Badan secara ex-officio dijabat oleh
Sekretaris Daerah.
Bagian Ketiga
Tugas dan Fungsi
Pasal 4
(1) BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota mempunyai tugas:
a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara
adil dan setara;
3. - 3 -
b. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;
d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala Daerah setiap bulan
sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
f. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah; dan
h. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Penetapan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
Pasal 5
BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan
bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien; dan
b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan
menyeluruh.
BAB III
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 6
Susunan organisasi BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Kepala;
b. Unsur Pengarah; dan
c. Unsur Pelaksana.
Bagian Kedua
Unsur Pengarah
Pasal 7
Pengaturan unsur Pengarah BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota ditetapkan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Unsur Pelaksana
Pasal 8
(1) Unsur Pelaksana BPBD Provinsi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BPBD
Provinsi.
(2) Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dipimpin Kepala Pelaksana yang membantu Kepala BPBD
Provinsi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi unsur pelaksana BPBD Provinsi sehari-hari.
Pasal 9
4. - 4 -
(1) Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
BPBD Kabupaten/Kota.
(2) Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota dipimpin Kepala Pelaksana yang membantu Kepala BPBD
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi unsur pelaksana BPBD Kabupaten/Kota
sehari-hari.
Pasal 10
Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan
Pasal 9 mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi:
a. prabencana;
b. saat tanggap darurat; dan
c. pascabencana.
Pasal 11
Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian;
b. pengkomandoan; dan
c. pelaksana.
Pasal 12
Fungsi koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a, merupakan fungsi koordinasi Unsur
Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dilaksanakan melalui koordinasi dengan satuan
kerja perangkat daerah lainnya di daerah, instansi vertikal yang ada di daerah, lembaga usaha, dan/atau
pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana.
Pasal 13
Fungsi komando sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b, merupakan fungsi Komando Unsur
Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dilaksanakan melalui pengerahan sumber daya
manusia, peralatan, logistik dari satuan kerja perangkat daerah lainnya, instansi vertikal yang ada di
daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana.
Pasal 14
Fungsi pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c, merupakan fungsi pelaksana Unsur
Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dilaksanakan secara terkordinasi dan terintegrasi
dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya di daerah, instansi vertikal yang ada di daerah dengan
memperhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 15
(1) Susunan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD Provinsi terdiri atas:
a. Kepala Pelaksana;
b. Sekretariat Unsur Pelaksana;
c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
d. Bidang Kedaruratan dan Logistik; dan
e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
(2) Sekretariat Unsur Pelaksana paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan masing-masing Bidang terdiri
dari 2 (dua) Seksi.
Pasal 16
Susunan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. klasifikasi A; dan
b. klasifikasi B.
5. - 5 -
Pasal 17
(1) Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota klasifikasi A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf
a, terdiri atas:
a. Kepala Pelaksana;
b. Sekretariat Unsur Pelaksana;
c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
d. Bidang Kedaruratan dan Logistik; dan
e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
(2) Sekretariat dan Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e
terdiri paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan masing-masing Bidang terdiri atas 2 (dua) Seksi.
Pasal 18
Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota klasifikasi B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b,
terdiri atas:
a. Kepala Pelaksana;
b. Sekretariat Unsur Pelaksana;
c. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
d. Seksi Kedaruratan dan Logistik; dan
e. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Pasal 19
Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
dan Pasal 16 dapat membentuk Satuan Tugas.
Pasal 20
Penentuan klasifikasi BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) ditetapkan
berdasarkan beban kerja, kemampuan keuangan dan kebutuhan.
Pasal 21
Bagan struktur organisasi BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota tercantum dalam Lampiran I dan
Lampiran II Peraturan Menteri ini.
BAB IV
ESELON DAN KEPEGAWAIAN
Bagian Kesatu
BPBD Provinsi
Pasal 22
(1) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi adalah jabatan struktural eselon II.a.
(2) Kepala Sekretariat BPBD Provinsi adalah jabatan struktural eselon III.a.
(3) Kepala Bidang BPBD Provinsi adalah jabatan struktural eselon III.a.
(4) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi BPBD Provinsi adalah jabatan struktural eselon IV.a.
Bagian Kedua
BPBD Kabupaten/Kota
Pasal 23
(1) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a,
adalah jabatan struktural eselon II.b.
(2) Kepala Sekretariat dan Kepala Bidang BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, adalah jabatan struktural eselon III.b.
6. - 6 -
(3) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a, adalah
jabatan struktural eselon III.a.
(4) Kepala Sekretariat dan Kepala Seksi BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, adalah jabatan struktural eselon IV.a.
(5) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi BPBD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (2) dan Pasal 18 huruf c, huruf d, dan huruf e, adalah jabatan struktural eselon IV.a.
Pasal 24
Pengisian jabatan Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota berasal dari Pegawai
Negeri Sipil yang memiliki kemampuan, pengetahuan, keahlian, pengalaman, ketrampilan, dan integritas
yang dibutuhkan dalam penanganan bencana.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 25
BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi.
Pasal 26
Pimpinan Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota melaksanakan sistem
pengendalian intern di lingkungan masing-masing.
Pasal 27
Pimpinan Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota bertanggung jawab memimpin
dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan.
Pasal 28
Pimpinan Unsur Pelaksana BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi di bawahnya.
Pasal 29
(1) Rapat koordinasi BPBD Provinsi dengan BPBD Kabupaten/Kota diadakan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.
(2) Rapat koordinasi nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana dengan BPBD Provinsi dan
BPBD Kabupaten/Kota diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-
waktu sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 30
Hubungan Kerja antara BPBD Provinsi dengan BPBD Kabupaten/Kota bersifat memfasilitasi/koordinasi
dan pada saat penanganan darurat bencana BPBD Provinsi dapat melaksanakan fungsi komando,
koordinasi, dan pelaksana.
Pasal 31
Hubungan kerja antara BPBD Provinsi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersifat
koordinasi dan teknis kebencanaan dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja BPBD Provinsi dengan BPBD Kabupaten/Kota diatur oleh
kepala BPBD Provinsi dan Kepala BPBD Kabupaten/Kota.
7. - 7 -
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 33
(1) Pembinaan dan pengawasan teknis administratif serta fasilitasi penyelenggaraan penanggulangan
bencana dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri.
(2) Pembinaan dan pengawasan teknis operasional dilaksanakan oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dengan berkoordinasi Menteri Dalam Negeri.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 34
(1) Pembiayaan BPBD Provinsi dalam penanganan bencana dibebankan pada APBD Provinsi dan
sumber anggaran lainnya yang sah dan tidak mengikat.
(2) Pembiayaan BPBD Kabupaten/Kota dalam penanganan bencana dibebankan pada APBD
Kabupaten/Kota dan sumber anggaran lainnya yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
(1) Pembentukan BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota paling lambat 1 (satu) tahun sejak
Peraturan Menteri ini ditetapkan.
(2) Dengan terbentuknya BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota, maka Satuan Koordinasi
Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana
Kabupaten/Kota dibubarkan dan menyerahkan seluruh arsip/dokumen dan data/informasi lainnya
yang berkaitan dengan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada BPBD Provinsi dan
BPBD Kabupaten/Kota.
Pasal 36
Dalam hal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tidak membentuk BPBD Kabupaten/Kota, maka
penanganan penanggulangan bencana diwadahi dengan fungsi yang bersesuaian dengan fungsi
penanggulangan bencana.
Pasal 37
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Oktober 2008
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MARDIYANTO
8. - 8 -
Lampiran I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR : 46 TAHUN 2008
TANGGAL : .... OKTOBER 2008
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI
MENTERI DALAM NEGERI,
TTD
MARDIYANTO
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PROVINSI
BIDANG
PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
BIDANG
KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
BIDANG
REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAG
…………
SUBBAG
……………..
SUBBAG
…………..
SEKSI …….
SEKSI …….
UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA
- INSTANSI
- PROFESIONAL / AHLI
KEPALA PELAKSANA BPBD
SEKSI …….
SEKSI ……. SEKSI …….
SEKSI …….
KEPALA
9. - 9 -
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
MENTERI DALAM NEGERI,
TTD
MARDIYANTO
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN / KOTA
SEKSI
PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
SEKSI
KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
SEKSI
REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
SEKRETARIAT
UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA
- INSTANSI
- PROFESIONAL / AHLI
KEPALA PELAKSANA BPBD
KEPALA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
10. - 10 -
Lampiran II : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR : 46 TAHUN 2008
TANGGAL : 22 OKTOBER 2008
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN / KOTA
BIDANG
PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
BIDANG
KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
BIDANG
REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAG
…………
SUBBAG
……………..
SUBBAG
…………..
SEKSI …….
SEKSI …….
UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA
- INSTANSI
- PROFESIONAL / AHLI
KEPALA PELAKSANA BPBD
SEKSI …….
SEKSI ……. SEKSI …….
SEKSI …….
KEPALA