SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 83 TAHUN 2005
TENTANG
BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa secara geografis Indonesia merupakan daerah rawan bencana
baik yang disebabkan oleh alam maupun ulah manusia yang
berpotensi menimbulkan korban jiwa, pengungsian, kerugian harta
benda, dan kerugian dalam bentuk lain yang tidak ternilai;
b. bahwa penanganan bencana yang ditimbulkan oleh alam atau karena
ulah manusia dan masalah pengungsi harus dilakukan secara
menyeluruh dan terpadu mulai dari “sebelum”, “pada saat” dan
“setelah” terjadi bencana yang meliputi kegiatan pencegahan,
kesiapsiagaan, penanganan darurat hingga pemulihan termasuk
penanganan pengungsi dengan lebih menekankan aspek penanganan
bencana ke upaya penanggulangan kedaruratan, yang memerlukan
kecepatan dan ketepatan bertindak;
c. bahwa Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan
Penanganan Pengungsi (BAKORNAS PBP) yang ditetapkan dengan
Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi
Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 111
Tahun 2001 perlu disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan
kebutuhan;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, huruf b, dan
huruf c, dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang
Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana;
Mengingat : Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL
PENANGANAN BENCANA.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang selanjutnya dalam
Peraturan Presiden ini disebut dengan BAKORNAS PB adalah lembaga non
struktural yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden.
Pasal 2
BAKORNAS PB mempunyai tugas membantu Presiden dalam :
a. mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu;
b. melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari
sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana yang meliputi
pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
BAKORNAS PB, menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan dan penetapan kebijakan nasional di bidang penanganan
bencana dan kedaruratan;
b. koordinasi kegiatan dan anggaran lintas sektor serta fungsi dalam
pelaksanaan tugas di bidang penanganan bencana dan kedaruratan;
c. pemberian pedoman dan arahan terhadap upaya penanganan
bencana dan kedaruratan;
d. pemberian dukungan, bantuan dan pelayanan di bidang sosial,
kesehatan, sarana dan prasarana, informasi dan komunikasi,
transportasi dan keamanan serta dukungan lain terkait dengan
masalah bencana dan kedaruratan
BAB II
ORGANISASI
Pasal 4
Susunan keanggotaan BAKORNAS PB terdiri dari :
a. Ketua : Wakil Presiden Republik Indonesia
b. Wakil Ketua : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
c. Wakil Ketua : Menteri Dalam Negeri
d. Anggota : 1. Menteri Keuangan
2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
3. Menteri Perhubungan
4. Menteri Pekerjaan Umum
5. Menteri Kesehatan
6. Menteri Sosial
7. Menteri Komunikasi dan Informatika
8. Panglima Tentara Nasional Indonesia
9. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
10. Ketua Palang Merah Indonesia
e. Sekretaris : Kepala Pelaksana Harian BAKORNAS PB
Pasal 5
Wakil Ketua dalam keanggotaan BAKORNAS PB mempunyai tugas :
a. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas
membantu Ketua dalam mengkoordinasikan kegiatan lintas sektor dan
kerja sama internasional di bidang penanganan bencana dan
kedaruratan;
b. Menteri Dalam Negeri mempunyai tugas membantu Ketua dalam
mengkoordinasikan kegiatan di bidang penanganan bencana dan
kedaruratan dengan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
BAB III
PELAKSANA HARIAN BAKORNAS PB
Pasal 6
(1) Untuk memperlancar tugas dan fungsi BAKORNAS PB dibentuk
Pelaksana Harian BAKORNAS PB.
(2) Pelaksana Harian BAKORNAS PB sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai tugas memberikan dukungan teknis dan administratif
kepada BAKORNAS PB dalam pelaksanaan penanganan bencana
dan kedaruratan.
(3) Pelaksana Harian BAKORNAS PB sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2), dipimpin oleh Kepala Pelaksana Harian, yang
selanjutnya disebut Kalakhar, berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Ketua BAKORNAS PB.
(4) Kalakhar bertindak sebagai Sekretaris BAKORNAS PB
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2),
Pelaksana Harian BAKORNAS PB menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pencegahan dan
kesiapsiagaan, penanganan darurat dan pemulihan;
b. pelaksanaan dukungan teknis di bidang pencegahan dan
kesiapsiagaan;
c. pelaksanaan dukungan teknis di bidang penanganan bencana dan
kedaruratan;
d. pelaksanaan dukungan teknis di bidang pemulihan;
e. pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada BAKORNAS PB.
Pasal 8
Pelaksana Harian BAKORNAS PB terdiri dari :
a. Sekretariat Utama;
b. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
c. Deputi Bidang Penanganan Darurat;
d. Deputi Bidang Pemulihan.
Pasal 9
(1) Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pemberian dukungan administrasi kepada BAKORNAS PB.
(2) Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas
menyiapkan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan dukungan
teknis di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan.
(3) Deputi Bidang Penanganan Darurat mempunyai tugas menyiapkan
koordinasi perencanaan dan pelaksanaan dukungan teknis di bidang
penanganan bencana dan kedaruratan.
(4) Deputi Bidang Pemulihan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi
perencanaan dan pelaksanaan dukungan teknis di bidang pemulihan.
Pasal 10
(1) Sekretariat Utama terdiri dari paling banyak 5 (lima) Biro.
(2) Masing-masing Deputi terdiri dari paling banyak 4 (empat) Direktorat.
(3) Masing-masing Biro terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bagian.
(4) Masing-masing Direktorat terdiri dari paling banyak 4 (empat)
Subdirektorat.
(5) Masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 2 (dua) Sub Bagian
BAB IV
ESELON, PENGANGKATAN, DAN
PEMBERHENTIAN
Pasal 11
(1) Kalakhar adalah jabatan struktural Eselon Ia.
(2) Sekretaris Utama adalah jabatan struktural Eselon Ia.
(3) Deputi adalah jabatan struktural Eselon Ia.
(4) Kepala Biro adalah jabatan struktural Eselon IIa.
(5) Direktur adalah jabatan struktural Eselon IIa.
(6) Kepala Bagian dan Kepala Subdirektorat adalah jabatan struktural
Eselon IIIa.
(7) Kepala Subbagian adalah jabatan struktural Eselon IVa.
Pasal 12
(1) Kalakhar diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua
BAKORNAS PB.
(2) Sekretaris Utama dan Deputi diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden atas usul Kalakhar melalui Ketua BAKORNAS PB.
(3) Direktur, Kepala Biro, Kepala Subdirektorat, Kepala Bagian dan
Kepala Subbagian diangkat dan diberhentikan oleh Kalakhar.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Ketua BAKORNAS PB dapat
mengundang Menteri atau Pejabat tertentu atau unsur-unsur lain yang
terkait untuk hadir dalam rapat atau pertemuan BAKORNAS PB, dan
mengikutsertakannya dalam upaya penanganan bencana dan kedaruratan.
Pasal 14
(1) BAKORNAS PB mengadakan rapat koordinasi secara berkala
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan.
(2) Pelaksana Harian melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan oleh
BAKORNAS PB dan melaporkan secara berkala dan/atau sewaktu-
waktu kepada Ketua BAKORNAS PB.
Pasal 15
Semua unsur di lingkungan Bakornas PB dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi,
baik di lingkungan instansi/unit kerja masing-masing maupun hubungan
dengan instansi/organisasi lain.
BAB VI
PENANGANAN BENCANA DI DAERAH
Pasal 16
(1) Untuk melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan di
daerah dapat dibentuk :
a. Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana yang
selanjutnya disebut dengan SATKORLAK PB di tingkat Provinsi
yang diketuai oleh Gubernur;
b. Satuan Pelaksana Penanganan Bencana yang selanjutnya
disebut dengan SATLAK PB di tingkat Kabupaten/Kota yang
diketuai oleh Bupati/Walikota.
(2) Pembentukan SATKORLAK PB di tingkat Provinsi dan SATLAK PB di
tingkat Kabupaten/Kota mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh
BAKORNAS PB.
Pasal 17
(1) SATKORLAK PB mempunyai tugas mengkoordinasikan upaya
penanganan bencana dan kedaruratan yang terjadi di wilayah
provinsinya dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh
BAKORNAS PB.
(2) SATLAK PB mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penanganan
bencana dan kedaruratan yang terjadi di wilayah Kabupaten/Kota
dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh
BAKORNAS PB.
BAB VII
PEMBIAYAAN DAN BANTUAN
Pasal 18
(1) Segala pembiayaan untuk mendukung kegiatan BAKORNAS PB
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(2) Segala pembiayaan untuk mendukung kegiatan SATKORLAK PB dan
SATLAK PB dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Pasal 19
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAKORNAS PB dapat
menerima bantuan pihak lain dari dalam negeri atau luar negeri yang
berasal dari pemerintah dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak
mengikat.
(2) Segala bantuan yang diberikan oleh masyarakat bagi penanganan
bencana dan kedaruratan dapat diberikan secara langsung kepada
korban bencana atau pengungsi melalui koordinasi dengan Gubernur
atau Bupati/Walikota selaku Ketua SATKORLAK PB atau Ketua
SATLAK PB.
(3) Segala bantuan dari luar negeri yang diberikan untuk penanganan
bencana dan kedaruratan dikoordinasikan oleh BAKORNAS PB.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
Di lingkungan Pelaksana Harian BAKORNAS PB dapat dibentuk Kelompok
Jabatan Fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 21
SATKORLAK PB dan SATLAK PB yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur dan Bupati/Walikota tetap menjalankan tugas
kebencanaan dan kedaruratan sampai dengan dibentuknya SATKORLAK
PB dan SATLAK PB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Peraturan
Presiden ini.
Pasal 22
Rincian dan/atau perubahan atas tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata
kerja Pelaksana Harian BAKORNAS PB ditetapkan oleh Kalakhar setelah
terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, segala kegiatan
penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi yang menjadi tugas
dan fungsi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan
Penanganan Pengungsi yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor
3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan
Bencana dan Penanganan Pengungsi sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001, dilanjutkan oleh Badan
Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Presiden ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
(1) Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Keputusan Presiden
Nomor 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001,
dinyatakan tidak berlaku.
(2) Semua peraturan pelaksanaan dari Keputusan Presiden Nomor 3
Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan
Bencana dan Penanganan Pengungsi sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001 masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah dan/atau
diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan Presiden
ini.
Pasal 25
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2005
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum,
ttd
Lambock V Nahattands

More Related Content

What's hot

Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtblDeki Zulkarnain
 
Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018PipitSuwandari
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGISPP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGISAchmad Wahid
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218PipitSuwandari
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiJoy Irman
 
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbPerka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbHayatudin Thok
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivUjang Sukarna
 
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
Pp no.26 tahun 2008   rtrwnPp no.26 tahun 2008   rtrwn
Pp no.26 tahun 2008 rtrwnRizki Fitrianto
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sdawalhiaceh
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 

What's hot (16)

Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
 
Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
 
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGISPP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
 
Uu 37 2014 kta
Uu 37 2014 ktaUu 37 2014 kta
Uu 37 2014 kta
 
PP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmdPP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmd
 
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008
 
UU Nomor 25 Tahun 2004
UU Nomor 25 Tahun 2004UU Nomor 25 Tahun 2004
UU Nomor 25 Tahun 2004
 
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
 
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbPerka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi iv
 
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
Pp no.26 tahun 2008   rtrwnPp no.26 tahun 2008   rtrwn
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 

Similar to Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008JalinKrakatau
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbppbkab
 
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008JalinKrakatau
 
2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbdPA_Klaten
 
PERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerahPERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerahJhon Blora
 
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...JalinKrakatau
 
Perpres nomor 7 tahun 2021
Perpres nomor 7 tahun 2021Perpres nomor 7 tahun 2021
Perpres nomor 7 tahun 2021CIkumparan
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaSei Enim
 
Restra bpbd
Restra bpbdRestra bpbd
Restra bpbdppbkab
 
PPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptx
PPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptxPPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptx
PPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptxfahlevi1
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...iniPurwokerto
 
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO  BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO  BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...Pemdes Wonoyoso
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptPERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptAgamMeucuca
 

Similar to Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005 (20)

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
 
Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
 
Keppres Nomor 111 Tahun 2001
Keppres Nomor 111 Tahun 2001Keppres Nomor 111 Tahun 2001
Keppres Nomor 111 Tahun 2001
 
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
 
2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd
 
PERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerahPERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerah
 
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
 
Perpres nomor 7 tahun 2021
Perpres nomor 7 tahun 2021Perpres nomor 7 tahun 2021
Perpres nomor 7 tahun 2021
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
 
Pp No 22 Th 2008
Pp No 22 Th 2008Pp No 22 Th 2008
Pp No 22 Th 2008
 
Pergub tgupp
Pergub tguppPergub tgupp
Pergub tgupp
 
Restra bpbd
Restra bpbdRestra bpbd
Restra bpbd
 
Proposal deti
Proposal detiProposal deti
Proposal deti
 
PPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptx
PPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptxPPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptx
PPT PENANGGULANGAN KEDARURATAN PASCA BENCANA.pptx
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
 
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO  BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO  BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DESA WONOYOSO MASA BAKTI TAHUN ...
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptPERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
 

More from JalinKrakatau

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014JalinKrakatau
 
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Panduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskPanduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskJalinKrakatau
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020JalinKrakatau
 
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...JalinKrakatau
 
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...JalinKrakatau
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)JalinKrakatau
 
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...JalinKrakatau
 
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...JalinKrakatau
 
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakPanduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakJalinKrakatau
 
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19JalinKrakatau
 
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBSKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBJalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020JalinKrakatau
 

More from JalinKrakatau (20)

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
 
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
 
Panduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskPanduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan Inarisk
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
 
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
 
Protokol Pelatnas
Protokol PelatnasProtokol Pelatnas
Protokol Pelatnas
 
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
 
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
 
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyus...
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
 
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
 
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
 
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakPanduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
 
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
 
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBSKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
 
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020
 

Recently uploaded

Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 

Recently uploaded (13)

Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005

  • 1. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa secara geografis Indonesia merupakan daerah rawan bencana baik yang disebabkan oleh alam maupun ulah manusia yang berpotensi menimbulkan korban jiwa, pengungsian, kerugian harta benda, dan kerugian dalam bentuk lain yang tidak ternilai; b. bahwa penanganan bencana yang ditimbulkan oleh alam atau karena ulah manusia dan masalah pengungsi harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu mulai dari “sebelum”, “pada saat” dan “setelah” terjadi bencana yang meliputi kegiatan pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat hingga pemulihan termasuk penanganan pengungsi dengan lebih menekankan aspek penanganan bencana ke upaya penanggulangan kedaruratan, yang memerlukan kecepatan dan ketepatan bertindak; c. bahwa Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (BAKORNAS PBP) yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001 perlu disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan; d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, huruf b, dan huruf c, dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana; Mengingat : Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
  • 2. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut dengan BAKORNAS PB adalah lembaga non struktural yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pasal 2 BAKORNAS PB mempunyai tugas membantu Presiden dalam : a. mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu; b. melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BAKORNAS PB, menyelenggarakan fungsi : a. perumusan dan penetapan kebijakan nasional di bidang penanganan bencana dan kedaruratan; b. koordinasi kegiatan dan anggaran lintas sektor serta fungsi dalam pelaksanaan tugas di bidang penanganan bencana dan kedaruratan; c. pemberian pedoman dan arahan terhadap upaya penanganan bencana dan kedaruratan; d. pemberian dukungan, bantuan dan pelayanan di bidang sosial, kesehatan, sarana dan prasarana, informasi dan komunikasi, transportasi dan keamanan serta dukungan lain terkait dengan masalah bencana dan kedaruratan
  • 3. BAB II ORGANISASI Pasal 4 Susunan keanggotaan BAKORNAS PB terdiri dari : a. Ketua : Wakil Presiden Republik Indonesia b. Wakil Ketua : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat c. Wakil Ketua : Menteri Dalam Negeri d. Anggota : 1. Menteri Keuangan 2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Menteri Perhubungan 4. Menteri Pekerjaan Umum 5. Menteri Kesehatan 6. Menteri Sosial 7. Menteri Komunikasi dan Informatika 8. Panglima Tentara Nasional Indonesia 9. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia 10. Ketua Palang Merah Indonesia e. Sekretaris : Kepala Pelaksana Harian BAKORNAS PB Pasal 5 Wakil Ketua dalam keanggotaan BAKORNAS PB mempunyai tugas : a. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Ketua dalam mengkoordinasikan kegiatan lintas sektor dan kerja sama internasional di bidang penanganan bencana dan kedaruratan; b. Menteri Dalam Negeri mempunyai tugas membantu Ketua dalam mengkoordinasikan kegiatan di bidang penanganan bencana dan kedaruratan dengan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. BAB III PELAKSANA HARIAN BAKORNAS PB Pasal 6 (1) Untuk memperlancar tugas dan fungsi BAKORNAS PB dibentuk Pelaksana Harian BAKORNAS PB.
  • 4. (2) Pelaksana Harian BAKORNAS PB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas memberikan dukungan teknis dan administratif kepada BAKORNAS PB dalam pelaksanaan penanganan bencana dan kedaruratan. (3) Pelaksana Harian BAKORNAS PB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dipimpin oleh Kepala Pelaksana Harian, yang selanjutnya disebut Kalakhar, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua BAKORNAS PB. (4) Kalakhar bertindak sebagai Sekretaris BAKORNAS PB Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), Pelaksana Harian BAKORNAS PB menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pencegahan dan kesiapsiagaan, penanganan darurat dan pemulihan; b. pelaksanaan dukungan teknis di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan; c. pelaksanaan dukungan teknis di bidang penanganan bencana dan kedaruratan; d. pelaksanaan dukungan teknis di bidang pemulihan; e. pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada BAKORNAS PB. Pasal 8 Pelaksana Harian BAKORNAS PB terdiri dari : a. Sekretariat Utama; b. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan; c. Deputi Bidang Penanganan Darurat; d. Deputi Bidang Pemulihan. Pasal 9 (1) Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada BAKORNAS PB. (2) Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan dukungan teknis di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan.
  • 5. (3) Deputi Bidang Penanganan Darurat mempunyai tugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan dukungan teknis di bidang penanganan bencana dan kedaruratan. (4) Deputi Bidang Pemulihan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan dukungan teknis di bidang pemulihan. Pasal 10 (1) Sekretariat Utama terdiri dari paling banyak 5 (lima) Biro. (2) Masing-masing Deputi terdiri dari paling banyak 4 (empat) Direktorat. (3) Masing-masing Biro terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bagian. (4) Masing-masing Direktorat terdiri dari paling banyak 4 (empat) Subdirektorat. (5) Masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 2 (dua) Sub Bagian BAB IV ESELON, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN Pasal 11 (1) Kalakhar adalah jabatan struktural Eselon Ia. (2) Sekretaris Utama adalah jabatan struktural Eselon Ia. (3) Deputi adalah jabatan struktural Eselon Ia. (4) Kepala Biro adalah jabatan struktural Eselon IIa. (5) Direktur adalah jabatan struktural Eselon IIa. (6) Kepala Bagian dan Kepala Subdirektorat adalah jabatan struktural Eselon IIIa. (7) Kepala Subbagian adalah jabatan struktural Eselon IVa. Pasal 12 (1) Kalakhar diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua BAKORNAS PB. (2) Sekretaris Utama dan Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kalakhar melalui Ketua BAKORNAS PB. (3) Direktur, Kepala Biro, Kepala Subdirektorat, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian diangkat dan diberhentikan oleh Kalakhar.
  • 6. BAB V TATA KERJA Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Ketua BAKORNAS PB dapat mengundang Menteri atau Pejabat tertentu atau unsur-unsur lain yang terkait untuk hadir dalam rapat atau pertemuan BAKORNAS PB, dan mengikutsertakannya dalam upaya penanganan bencana dan kedaruratan. Pasal 14 (1) BAKORNAS PB mengadakan rapat koordinasi secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. (2) Pelaksana Harian melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan oleh BAKORNAS PB dan melaporkan secara berkala dan/atau sewaktu- waktu kepada Ketua BAKORNAS PB. Pasal 15 Semua unsur di lingkungan Bakornas PB dalam melaksanakan tugas dan fungsinya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik di lingkungan instansi/unit kerja masing-masing maupun hubungan dengan instansi/organisasi lain. BAB VI PENANGANAN BENCANA DI DAERAH Pasal 16 (1) Untuk melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan di daerah dapat dibentuk : a. Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana yang selanjutnya disebut dengan SATKORLAK PB di tingkat Provinsi yang diketuai oleh Gubernur; b. Satuan Pelaksana Penanganan Bencana yang selanjutnya disebut dengan SATLAK PB di tingkat Kabupaten/Kota yang diketuai oleh Bupati/Walikota. (2) Pembentukan SATKORLAK PB di tingkat Provinsi dan SATLAK PB di tingkat Kabupaten/Kota mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh BAKORNAS PB.
  • 7. Pasal 17 (1) SATKORLAK PB mempunyai tugas mengkoordinasikan upaya penanganan bencana dan kedaruratan yang terjadi di wilayah provinsinya dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh BAKORNAS PB. (2) SATLAK PB mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan yang terjadi di wilayah Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh BAKORNAS PB. BAB VII PEMBIAYAAN DAN BANTUAN Pasal 18 (1) Segala pembiayaan untuk mendukung kegiatan BAKORNAS PB dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Segala pembiayaan untuk mendukung kegiatan SATKORLAK PB dan SATLAK PB dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pasal 19 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAKORNAS PB dapat menerima bantuan pihak lain dari dalam negeri atau luar negeri yang berasal dari pemerintah dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak mengikat. (2) Segala bantuan yang diberikan oleh masyarakat bagi penanganan bencana dan kedaruratan dapat diberikan secara langsung kepada korban bencana atau pengungsi melalui koordinasi dengan Gubernur atau Bupati/Walikota selaku Ketua SATKORLAK PB atau Ketua SATLAK PB. (3) Segala bantuan dari luar negeri yang diberikan untuk penanganan bencana dan kedaruratan dikoordinasikan oleh BAKORNAS PB.
  • 8. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 20 Di lingkungan Pelaksana Harian BAKORNAS PB dapat dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 SATKORLAK PB dan SATLAK PB yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur dan Bupati/Walikota tetap menjalankan tugas kebencanaan dan kedaruratan sampai dengan dibentuknya SATKORLAK PB dan SATLAK PB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Peraturan Presiden ini. Pasal 22 Rincian dan/atau perubahan atas tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Pelaksana Harian BAKORNAS PB ditetapkan oleh Kalakhar setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, segala kegiatan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi yang menjadi tugas dan fungsi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001, dilanjutkan oleh Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden ini.
  • 9. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 (1) Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001, dinyatakan tidak berlaku. (2) Semua peraturan pelaksanaan dari Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001 masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah dan/atau diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan Presiden ini. Pasal 25 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Desember 2005 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, ttd Lambock V Nahattands