SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
BAB SISTEM PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN DAN HEWAN
Bagian yang Dipelajari
A. Sistem Perkembangbiakan
Tumbuhan
B. Sistem Perkembangbiakan
Hewan
II
A. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan
1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae
2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae
3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan
Tumbuhan Paku
4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae
Vegetatif Generatif
 Vegetatif Alami
 Vegetatif Buatan
Tumbuhan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup) adalah tumbuhan yang memiliki ciri
bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium).
Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel).
Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang
menjadi biji.
Vegetatif
Vegetatif Alami
Rhizoma Stolon Umbi Lapis Umbi Batang
Tunas Adventif Tunas
Proses perkembangbiakan secara vegetatif tanpa
bantuan manusia
Rhizoma/ Akar Tinggal
Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa
disebut dengan akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat.
Conton tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini
adalah lengkuas, jahe, kunyit, dan temulawak
Umbi Lapis
Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis dan tebal
sehingga membentuk seperti batangnya. Pada bagian dasar
tumbuh akar serabut. Di antara lapisan-lapisan umbi lapis,
terdapat bakal tunas. Jika umbi lapis ditanam, bakal tunas
akan tumbuh menjadi tunas, dan tumbuh jadi tanaman baru.
Spora
Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah
tanaman paku. Pada tanaman paku, spora dibentuk pada daun.
Spora terletak pada kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam
sorus yang merupakan kumpulan kotak spora. Sorus terletak di tepi
bawah daun yang berupa seperti bintik-bintik kecokelatan. Saat
sporangium pecah, maka spora akan keluar dan jatuh pada tempat yang
cocok. Barulah akhirnya tumbuh tanaman paku yang baru.
Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah
dan digunakan untuk menyimpan cadangan makanan dan
membentuk umbi. Jika umbi ditanam, tunas bisa tumbuh
dan membentuk tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini
adalah kentang dan ubi jalar
Umbi akar
Akar pada tanaman yang berkembangbiak dengan umbi
akar beralih fungsi menyimpan cadangan makanan.
Perkembangbiakan jenis tanaman ini melalui tunas yang
tumbuh dari bekas batangnya. Sehingga, untuk
mendapatkan individu baru dari tanaman ini hanya perlu
menanam bagian tubuh tumbuhan berupa batang.
Contohnya adalah wortel, bengkoang, singkong, dan bunga
dahlia
Geragi/stolon
Geragih adalah banyak yang tumbuh dan menjalar di
permukaan tanah. Tumbuhan baru akan tumbuh pada
buku-bukunya dan tidak tergantung pada induknya.
Contohnya adalah pohon stroberi, pegagan, dan rumput
teki.
Tunas
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru muncul dari
kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan
tanah. Tunas bisa terdiri dari batang, daun muda, calon
bunga, atau calon buah.
Contohnya adalah pohon tebu, pisang, dan bambu.
Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian
batang. Biasanya ia tumbuh di tepi daun.
Contohnya adalah tumbuhan cocor bebek.
Vegetatif
Vegetatif Buatan
Setek Runduk
Cangkok
Proses perkembangbiakan dengan campur tangan
manusia
Mencangkok
Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cangkok adalah
menumbuhkan akar tumbuh dari batang tanaman yang dicangkok.
Lewat akar tumbuh dari batang tanaman itu kita bisa mendapatkan
tanaman baru. Sifat dari tumbuhan yang dihasilkan akan sama dengan
induk.
Keuntungan
1. Lebih cepat dalam
menghasilkan tanaman baru.
2. Menghasilkan tanaman baru
yang seragam sifatnya
3. Dapat menghasilkan
tanaman baru dalam jumlah
banyak
Kekurangan
1. Tidak ada keragaman genetik
baru
2. Tidak bisa melakukan
persilangan dua jenis tanaman
3. Tanaman yang dihasilkan
rawan terkena wabah penyakit
Contoh tumbuhan yang bisa
dicangkok adalah tumbuhan
berbuah yang memiliki
kambium dan ranting yang lurus
seperti jambu air, Mangga,
alpukat, sawo, rambutan, dan
Merunduk
Merunduk merupakan salah satu cara pembiakan vegetative
buatan pada tumbuhan. Langkah-langkahnya sebagai
berikut: Merundukkan dan membelokkan batang atau
cabang tanaman sampai ke dalam tanah. Kemudian, bagian
tersebut ditimbun dengan tanah.
Setek / stek
Stek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan
tubuh tanaman (akar, daun, batang). Metode ini termasuk perkembangbiakan
dengan cara vegetatif yang berarti tanpa melakukan perkawinan. Cara seperti ini
lebih mudah jika dibandingkan dengan cara perkembangbiakan vegetatif yang
lain.
Beberapa jenis tumbuhan memiliki kondisi tersendiri dalam mempercepat
propagasi stek. Intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat potongan setek
membentuk akar lebih cepat, tetapi temperatur harus dijaga karena dapat
menyebabkan stres.
Contoh stek: stek batang, daun, akar
Okulasi
Menempel atau dikenal juga dengan sebutan okulasi adalah cara
menghasilkan tanaman baru dengan menempelkan tunas muda pada
ranting atau batang tanaman induk. Tujuan dari okulasi adalah
menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda dari dua jenis
tanaman.
Contoh jeruk nipis, kakao, belimbing, alpukat, dan lain-lain
Mengenten
Mengenten adalah dua jenis tanaman yang berbeda digabungkan, dengan
bagian bawah (akar dan pokok batang) berasal satu tanaman.
Mengenten bermanfaat mengabungkan sifat unggul dari dua jenis tanaman
yang berbeda.
Mengenten dilakukan
dengan memotong
tunas tanaman dalam
bentuk V, sehingga
bagian atas dan bawah
dapat diabungkan.
Sambungan ini
kemudian ditutup dan
diikat. Bagian atas
biasanya dipotong
daunnya, dan disisakan
seidkit, untuk
mengurangi penguapan
dan mempercepat
pertumbuhan tunas.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Angiospermae
Penyerbukan (Polinasi)
Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik.
Agar serbuk sari sampai ke kepala putik maka dalam
penyerbukan ada hal-hal yang menjadi perantaranya,
antara lain angin, air, hewan, dan manusia.
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Angiospermae
ANGIN (Anemogami)
• Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik
dengan bantuan angin. Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya
secara anemogami adalah sebagai berikut:
• bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau, dan tidak
terdapat kelopak bunga
• bunga tidak berbau
• tidak memiliki kelenjar madu
• benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar bunga
• putik melekat di tengah
• serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering,
ringan, dan permukaannya halus
• struktur bunga sederhana
• putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk
permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap
serbuk sari.
• Anemogami dapat terjadi pada rumput-rumputan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
AIR (Hidrogami)
Hidrogami artinya sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan
bantuan air. Hidrogami lazim terjadi pada tumbuhan air,
misalnya Hydrilla, eceng gondok, dan teratai.
Entomogami
• Entomogami adalah penyerbukan dengan perantara
serangga. Entomogami biasanya terjadi pada tumbuhan
yang menghasilkan madu dan serbuk sari. Contoh
hewannya, antara lain kupu-kupu, lalat, kumbang, dan
lebah.
• Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk
sari, dan jika serangga beralih ke bunga lain atau
menyentuh kepala putik tersebut sehingga terjadilah
penyerbukan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
Ciri-ciri bunga yang diserbuki oleh serangga adalah sebagai berikut:
• mahkota dan benang sari berwarna cerah
• memiliki kelenjar madu
• benang sari di dalam bunga
• anthera (kepala sari) bersatu di bagian dasar atau belakangnya
• serbuk sari hanya sedikit, besar seperti tepung, berat, lengket, dan
kadang-kadang permukaannya berukir
• putik lengket dan kecil
• struktur bunga termodifikasi untuk tempat mendarat dan makan bagi
serangga
• bunga berbau harum
Ornitogami
Ornitogami adalah penyerbukan dengan bantuan burung. Bunga
yang dipolinasi oleh burung biasanya mengandung madu dan air,
serta berwarna merah atau mengandung unsur warna merah karena
burung peka terhadap warna ini. Selain itu, bentuk bunga yang
diserbuki burung biasanya khusus. Contohnya, bunga cangkring atau
dadap (Erythrina variegata) yang diserbuki oleh burung kolibri
memiliki tabung nectar yang panjang dan sempit. Burung kolibri
menjilat madu dengan lidahnya yang tipis dan panjang.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
Kripterogami
Kripterogami adalah penyerbukan dengan
bantuan kelelawar. Bunga yang dipolinasi
oleh kelelawar biasanya mekar di malam
hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan
letaknya tidak tersembunyi. Contohnya:
tanaman kaktus.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
Antropogami
• Antropogami adalah penyerbukan yang
sengaja dilakukan oleh manusia,
misalnya penyerbukan pada bunga
tumbuhan vanili dan beberapa jenis
anggrek. Penyerbukan dengan perantara
manusia biasanya dilakukan karena
bunga tersebut tidak dapat menyerbuk
sendiri atau karena manusia ingin
melakukan persilangan buatan untuk
mencari varietas-varietas baru.
• Tanaman yang penyerbukannya dibantu
oleh manusia biasanya merupakan
bunga yang berumah dua, artinya dalam
satu pohon hanya terdapat bunga jantan
atau bunga betina saja.
Jenis penyerbukan Asal serbuk sari
Autogami
(penyerbukan sendiri)
Dari satu bunga yang sama
Geitonogami
(penyerbukan tetangga)
Dari bunga lain dalam satu pohon
Alogami
(penyerbukan silang)
Dari bunga pohon lain yang masih satu
spesies
Hibridogami
(Bastar)
Dari bunga lain yang berasal dari
varietas lain
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Angiospermae
Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Generatif
Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang terjadi melalui pertemuan
antara gamet jantan dan gamet betina.
Mekanisme Pembuahan Ganda pada Angiosperma
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
PENYEBARAN BIJI
a. Anemokori (dengan bantuan Angin)
Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah bijinya kecil, ringan, dan bersayap.
Contoh: biji bunga Dandelion.
b. Hidrokori (dengan bantuan Air)
Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah hidup di dekat daerah perairan,
misalnya pantai atau tumbuhan yang hidup di air. Contoh: pohon kelapa dan bakau.
c. Zookori (dengan bantuan Hewan)
- Entomokori (penyebaran biji dengan perantara serangga)
Contoh: wjien dan tembakau
- Kiropterokori (penyebaran biji dengan perantara kelelawar)
Contoh: jambu biji dan pepaya
- Ornitokori (penyebaran biji dengan perantara burung)
Contoh: tumbuhan beringin dan benalu
- Mammokori (penyebaran biji dengan perantara mamalia)
Contoh:hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.
d. Antropokori (dengan bantuan Manusia)
Proses penyebaran dengan cara ini dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak disengaja.
Penyebaran biji yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia apabila bji tumbuhan tersebut
memiliki struktur yang mudah melakat pada pakaian. Contoh: rumput.
Penyebaran biji dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian, yaitu
ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
PERKECAMBAHAN
• Biji yang masih belum tumbuh merupakan biji yang berada dalam keadaan dormansi
biji.
• Dormansi adalah peristiwa pada saat biji mengalami masa istirahat.
• Berakhirnya masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan
baru yang disebut dengan tahapan perkecambahan.
• Lamanya masa dormansi biji setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Masa dormansi dapat
berakhir dengan memberi perlakuan yang berbeda-beda. Namun, perkecambahan
berbagai macam biji dipengaruhi oleh faktor yang hampir sama.
2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae
 Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat
reproduksi berupa strobilus. Strobilus jantan
menghasilkan gamet jantan (serbuk sari),
sedangkan strobilus betina menghasilkan
gamet betina.
 Reproduksi pada Gymnospermae diawali
dengan penyerbukan dengan bantuan angin.
 Serbuk sari dilengkapi dengan sayap sehingga
memudahkan gerakannya menuju strobilus
betina.
 Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur
liang biji (mikrofil) dan kantong serbuk sari
yang mengganti fungsi bunga sebagai organ
reproduksi.
Metagenesis Tumbuhan Gymnospermae
3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan
Tumbuhan Paku
Perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif tumbuhan lumut dan
tumbuhan paku berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang
disebut metagenesis. Fase vegetatif (fase sporofit) merupakan tahap saat tumbuhan
menghasilkan spora, sedangkan fase generatif (fase gametofit) merupakan tahap saat
tumbuhan menghasilkan gamet.
Reproduksi paku
( pteridophyta)
Metagenesis Tumbuhan Lumut
Marchantia polymorpha
Reproduksi Lumut (bryophyta)
Metagenesis Tumbuhan Paku Homospora
Lycopodium sp.
Metagenesis
Tumbuhan Paku
Heterospora
Marsilea crenata
Metagenesis
Tumbuhan Paku
Peralihan
Equisetum sp.
4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
Hidroponik
Metode budi daya tanaman
menggunakan air. Tanaman akan
menyerap nutrisi yang terlarut dalam
air untuk tumbuh.
Vertikultura
Metode budi daya tanaman dengan
cara membuat instalasi bertingkat.
Kultur Jaringan
Proses perbanyakan tanaman dengan
memanfaatkan bagian tumbuhan untuk
ditumbuhkan dalam media steril yang
mengandung nutrisi.
Kultur Jaringan
Hidroponik
Vertikultura
B. Sistem Perkembangbiakan pada Hewan
1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan
2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan
3. Siklus Hidup Hewan
4. Teknologi Reproduksi pada Hewan
1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan
Pertunasan
Pertunasan ditandai dengan munculnya
tunas berupa tonjolan pada tubuh
induknya. Contohnya pada Hydra dan
Obelia.
Fragmentasi
Cara perkembangbiakan aseksual
menggunakan fragmen atau potongan
tubuhnya. Contohnya pada Planaria.
Partenogenesis
Peristiwa perkembangan sel kelamin
betina menjadi individu baru tanpa
melalui pembuahan. Contohnya pada
lebah dan kecoak.
2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan
 Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan
jantan dengan hewan betina sehingga terjadi fertilisasi.
 Fertilisasi merupakan peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Fertilisasi antara sel
sperma dengan ovum akan menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.
 Fertilisasi pada Vertebrata dapat terjadi secara internal dan eksternal.
 Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembang
biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar.
Ovipar perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur.
Vivipar perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan.
Ovovivipar perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan melahirkan. Embrio
hewan ini berkembang di dalam telur yang masih berada di dalam tubuh
induknya. Setelah cukup umur, embrio akan menetas dan keluar dari
tubuh induknya seperti melahirkan.
3. Siklus Hidup Hewan
Siklus hidup adalah proses pergiliran makhluk hidup dari terbentuknya zigot,
tumbuh, dan mampu membentuk zigot kembali. Pada beberapa jenis makhluk
hidup, selama siklus hidupnya terjadi perkembangbiakan secara seksual dan
aseksual. Misalnya pada hewan Aurelia sp. (ubur-ubur).
Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk tubuh pada tahap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Metamorfosis Sempurna
Tahapan metamorfosis yang setiap
fasenya mengalami perubahan
bentuk tubuh yang berbeda-beda.
Metamorfosis Tidak Sempurna
Bentuk hewan muda mirip dengan
hewan dewasa pada metamorfosis
tidak sempurna.
3. Siklus Hidup Hewan
4. Teknologi Reproduksi Hewan
Inseminasi Buatan Kloning
Inseminasi buatan atau kawin suntik
adalah proses pemasukan cairan
sperma ke saluran kelamin hewan
betina dengan bantuan alat suntik.
Kloning merupakan cara reproduksi
hewan untuk memperoleh keturunan
yang identik dengan induknya dengan
memasukkan inti sel donor ke dalam sel
telur induk yang telah dihilangkan inti
selnya.

More Related Content

What's hot

Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhanStruktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhanRani Fidiasih
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTLana Karyatna
 
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptxppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptxAstiKasari4
 
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptxppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptxtania44953
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanAde Maiditasari
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxDwiNanda14
 
Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaHeru Kurniawan
 
kelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdf
kelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdfkelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdf
kelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdfAstiKasari4
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewananggapriktew
 
Teka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMP
Teka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMPTeka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMP
Teka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMPnurva naura
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelNur Afdaliyah A
 
Sejarah perkembangan genetika dan bioteknologi
Sejarah perkembangan genetika dan bioteknologiSejarah perkembangan genetika dan bioteknologi
Sejarah perkembangan genetika dan bioteknologiFanny Kembaren
 

What's hot (20)

Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhanStruktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan
Sistem Dalam Kehidupan TumbuhanSistem Dalam Kehidupan Tumbuhan
Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan
 
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptxppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptxppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewan
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
 
Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhana
 
kelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdf
kelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdfkelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdf
kelas 9 perkembangbiakan tumbuhan.pdf
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Teka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMP
Teka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMPTeka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMP
Teka Teki Silang IPA Kelas VIII MTs/ SMP
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
Virus 5
Virus 5Virus 5
Virus 5
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Sejarah perkembangan genetika dan bioteknologi
Sejarah perkembangan genetika dan bioteknologiSejarah perkembangan genetika dan bioteknologi
Sejarah perkembangan genetika dan bioteknologi
 
IPA Kelas 9 BAB 2.pptx
IPA Kelas 9 BAB 2.pptxIPA Kelas 9 BAB 2.pptx
IPA Kelas 9 BAB 2.pptx
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 

Similar to PERKEMBANGBIAKAN

SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptxssuser3da522
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxtamiongsee
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxNaomisena1
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksiUNIB
 
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAReproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAAndy Wijaya
 
PPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptx
PPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptxPPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptx
PPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptxKholifaturRohmah8
 
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan HewanBAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan HewanAlvianita Tri Utami
 
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDChristinaCherina
 
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhanReproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhanNaya Ti
 
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhanBab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhanAyus Yusnfy
 
Reproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiReproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiAndi Rahim
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanAhmad Nawawi, S.Kom
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Emma Femi
 
Reproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhanReproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhanSMP Negeri 2 Krian
 
BAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptxBAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptxHilmiaPutri
 

Similar to PERKEMBANGBIAKAN (20)

SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
 
Materi Sains SD.docx
Materi Sains SD.docxMateri Sains SD.docx
Materi Sains SD.docx
 
Tugas%20 biologi
Tugas%20 biologiTugas%20 biologi
Tugas%20 biologi
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
 
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAReproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
 
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptxSistem Reproduksi tumbuhan.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
 
Vegetatif
Vegetatif Vegetatif
Vegetatif
 
PPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptx
PPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptxPPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptx
PPT-Reproduksi-pada-Tumbuhan-dan-Hewan (1).pptx
 
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan HewanBAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
 
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
 
Makalah ath
Makalah athMakalah ath
Makalah ath
 
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhanReproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan
 
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhanBab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhan
 
Reproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiReproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan biji
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
 
Reproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhanReproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhan
 
BAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptxBAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptx
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

PERKEMBANGBIAKAN

  • 1. BAB SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN Bagian yang Dipelajari A. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan B. Sistem Perkembangbiakan Hewan II
  • 2. A. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan 1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae 2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae 3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku 4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
  • 3. 1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae Vegetatif Generatif  Vegetatif Alami  Vegetatif Buatan Tumbuhan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup) adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji.
  • 4. Vegetatif Vegetatif Alami Rhizoma Stolon Umbi Lapis Umbi Batang Tunas Adventif Tunas Proses perkembangbiakan secara vegetatif tanpa bantuan manusia
  • 5. Rhizoma/ Akar Tinggal Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa disebut dengan akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Conton tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah lengkuas, jahe, kunyit, dan temulawak
  • 6. Umbi Lapis Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis dan tebal sehingga membentuk seperti batangnya. Pada bagian dasar tumbuh akar serabut. Di antara lapisan-lapisan umbi lapis, terdapat bakal tunas. Jika umbi lapis ditanam, bakal tunas akan tumbuh menjadi tunas, dan tumbuh jadi tanaman baru.
  • 7. Spora Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah tanaman paku. Pada tanaman paku, spora dibentuk pada daun. Spora terletak pada kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus yang merupakan kumpulan kotak spora. Sorus terletak di tepi bawah daun yang berupa seperti bintik-bintik kecokelatan. Saat sporangium pecah, maka spora akan keluar dan jatuh pada tempat yang cocok. Barulah akhirnya tumbuh tanaman paku yang baru.
  • 8. Umbi batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan digunakan untuk menyimpan cadangan makanan dan membentuk umbi. Jika umbi ditanam, tunas bisa tumbuh dan membentuk tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah kentang dan ubi jalar
  • 9. Umbi akar Akar pada tanaman yang berkembangbiak dengan umbi akar beralih fungsi menyimpan cadangan makanan. Perkembangbiakan jenis tanaman ini melalui tunas yang tumbuh dari bekas batangnya. Sehingga, untuk mendapatkan individu baru dari tanaman ini hanya perlu menanam bagian tubuh tumbuhan berupa batang. Contohnya adalah wortel, bengkoang, singkong, dan bunga dahlia
  • 10. Geragi/stolon Geragih adalah banyak yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tumbuhan baru akan tumbuh pada buku-bukunya dan tidak tergantung pada induknya. Contohnya adalah pohon stroberi, pegagan, dan rumput teki.
  • 11. Tunas Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru muncul dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah. Tunas bisa terdiri dari batang, daun muda, calon bunga, atau calon buah. Contohnya adalah pohon tebu, pisang, dan bambu.
  • 12. Tunas adventif Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Biasanya ia tumbuh di tepi daun. Contohnya adalah tumbuhan cocor bebek.
  • 13. Vegetatif Vegetatif Buatan Setek Runduk Cangkok Proses perkembangbiakan dengan campur tangan manusia
  • 14. Mencangkok Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cangkok adalah menumbuhkan akar tumbuh dari batang tanaman yang dicangkok. Lewat akar tumbuh dari batang tanaman itu kita bisa mendapatkan tanaman baru. Sifat dari tumbuhan yang dihasilkan akan sama dengan induk. Keuntungan 1. Lebih cepat dalam menghasilkan tanaman baru. 2. Menghasilkan tanaman baru yang seragam sifatnya 3. Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak Kekurangan 1. Tidak ada keragaman genetik baru 2. Tidak bisa melakukan persilangan dua jenis tanaman 3. Tanaman yang dihasilkan rawan terkena wabah penyakit Contoh tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan berbuah yang memiliki kambium dan ranting yang lurus seperti jambu air, Mangga, alpukat, sawo, rambutan, dan
  • 15. Merunduk Merunduk merupakan salah satu cara pembiakan vegetative buatan pada tumbuhan. Langkah-langkahnya sebagai berikut: Merundukkan dan membelokkan batang atau cabang tanaman sampai ke dalam tanah. Kemudian, bagian tersebut ditimbun dengan tanah.
  • 16. Setek / stek Stek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman (akar, daun, batang). Metode ini termasuk perkembangbiakan dengan cara vegetatif yang berarti tanpa melakukan perkawinan. Cara seperti ini lebih mudah jika dibandingkan dengan cara perkembangbiakan vegetatif yang lain. Beberapa jenis tumbuhan memiliki kondisi tersendiri dalam mempercepat propagasi stek. Intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat potongan setek membentuk akar lebih cepat, tetapi temperatur harus dijaga karena dapat menyebabkan stres. Contoh stek: stek batang, daun, akar
  • 17. Okulasi Menempel atau dikenal juga dengan sebutan okulasi adalah cara menghasilkan tanaman baru dengan menempelkan tunas muda pada ranting atau batang tanaman induk. Tujuan dari okulasi adalah menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda dari dua jenis tanaman. Contoh jeruk nipis, kakao, belimbing, alpukat, dan lain-lain
  • 18. Mengenten Mengenten adalah dua jenis tanaman yang berbeda digabungkan, dengan bagian bawah (akar dan pokok batang) berasal satu tanaman. Mengenten bermanfaat mengabungkan sifat unggul dari dua jenis tanaman yang berbeda. Mengenten dilakukan dengan memotong tunas tanaman dalam bentuk V, sehingga bagian atas dan bawah dapat diabungkan. Sambungan ini kemudian ditutup dan diikat. Bagian atas biasanya dipotong daunnya, dan disisakan seidkit, untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan tunas.
  • 19. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
  • 20. Penyerbukan (Polinasi) Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Agar serbuk sari sampai ke kepala putik maka dalam penyerbukan ada hal-hal yang menjadi perantaranya, antara lain angin, air, hewan, dan manusia. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
  • 21. ANGIN (Anemogami) • Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan angin. Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya secara anemogami adalah sebagai berikut: • bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau, dan tidak terdapat kelopak bunga • bunga tidak berbau • tidak memiliki kelenjar madu • benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar bunga • putik melekat di tengah • serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering, ringan, dan permukaannya halus • struktur bunga sederhana • putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari. • Anemogami dapat terjadi pada rumput-rumputan. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae AIR (Hidrogami) Hidrogami artinya sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan air. Hidrogami lazim terjadi pada tumbuhan air, misalnya Hydrilla, eceng gondok, dan teratai.
  • 22. Entomogami • Entomogami adalah penyerbukan dengan perantara serangga. Entomogami biasanya terjadi pada tumbuhan yang menghasilkan madu dan serbuk sari. Contoh hewannya, antara lain kupu-kupu, lalat, kumbang, dan lebah. • Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga beralih ke bunga lain atau menyentuh kepala putik tersebut sehingga terjadilah penyerbukan. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae Ciri-ciri bunga yang diserbuki oleh serangga adalah sebagai berikut: • mahkota dan benang sari berwarna cerah • memiliki kelenjar madu • benang sari di dalam bunga • anthera (kepala sari) bersatu di bagian dasar atau belakangnya • serbuk sari hanya sedikit, besar seperti tepung, berat, lengket, dan kadang-kadang permukaannya berukir • putik lengket dan kecil • struktur bunga termodifikasi untuk tempat mendarat dan makan bagi serangga • bunga berbau harum
  • 23. Ornitogami Ornitogami adalah penyerbukan dengan bantuan burung. Bunga yang dipolinasi oleh burung biasanya mengandung madu dan air, serta berwarna merah atau mengandung unsur warna merah karena burung peka terhadap warna ini. Selain itu, bentuk bunga yang diserbuki burung biasanya khusus. Contohnya, bunga cangkring atau dadap (Erythrina variegata) yang diserbuki oleh burung kolibri memiliki tabung nectar yang panjang dan sempit. Burung kolibri menjilat madu dengan lidahnya yang tipis dan panjang. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae Kripterogami Kripterogami adalah penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Bunga yang dipolinasi oleh kelelawar biasanya mekar di malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidak tersembunyi. Contohnya: tanaman kaktus.
  • 24. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae Antropogami • Antropogami adalah penyerbukan yang sengaja dilakukan oleh manusia, misalnya penyerbukan pada bunga tumbuhan vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan dengan perantara manusia biasanya dilakukan karena bunga tersebut tidak dapat menyerbuk sendiri atau karena manusia ingin melakukan persilangan buatan untuk mencari varietas-varietas baru. • Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh manusia biasanya merupakan bunga yang berumah dua, artinya dalam satu pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga betina saja.
  • 25. Jenis penyerbukan Asal serbuk sari Autogami (penyerbukan sendiri) Dari satu bunga yang sama Geitonogami (penyerbukan tetangga) Dari bunga lain dalam satu pohon Alogami (penyerbukan silang) Dari bunga pohon lain yang masih satu spesies Hibridogami (Bastar) Dari bunga lain yang berasal dari varietas lain Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
  • 26.
  • 27. Generatif Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang terjadi melalui pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina. Mekanisme Pembuahan Ganda pada Angiosperma
  • 28. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae PENYEBARAN BIJI a. Anemokori (dengan bantuan Angin) Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah bijinya kecil, ringan, dan bersayap. Contoh: biji bunga Dandelion. b. Hidrokori (dengan bantuan Air) Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah hidup di dekat daerah perairan, misalnya pantai atau tumbuhan yang hidup di air. Contoh: pohon kelapa dan bakau. c. Zookori (dengan bantuan Hewan) - Entomokori (penyebaran biji dengan perantara serangga) Contoh: wjien dan tembakau - Kiropterokori (penyebaran biji dengan perantara kelelawar) Contoh: jambu biji dan pepaya - Ornitokori (penyebaran biji dengan perantara burung) Contoh: tumbuhan beringin dan benalu - Mammokori (penyebaran biji dengan perantara mamalia) Contoh:hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi. d. Antropokori (dengan bantuan Manusia) Proses penyebaran dengan cara ini dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak disengaja. Penyebaran biji yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia apabila bji tumbuhan tersebut memiliki struktur yang mudah melakat pada pakaian. Contoh: rumput. Penyebaran biji dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian, yaitu ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain.
  • 29. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angiospermae PERKECAMBAHAN • Biji yang masih belum tumbuh merupakan biji yang berada dalam keadaan dormansi biji. • Dormansi adalah peristiwa pada saat biji mengalami masa istirahat. • Berakhirnya masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru yang disebut dengan tahapan perkecambahan. • Lamanya masa dormansi biji setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Masa dormansi dapat berakhir dengan memberi perlakuan yang berbeda-beda. Namun, perkecambahan berbagai macam biji dipengaruhi oleh faktor yang hampir sama.
  • 30. 2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae  Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi berupa strobilus. Strobilus jantan menghasilkan gamet jantan (serbuk sari), sedangkan strobilus betina menghasilkan gamet betina.  Reproduksi pada Gymnospermae diawali dengan penyerbukan dengan bantuan angin.  Serbuk sari dilengkapi dengan sayap sehingga memudahkan gerakannya menuju strobilus betina.  Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur liang biji (mikrofil) dan kantong serbuk sari yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi.
  • 32. 3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku Perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif tumbuhan lumut dan tumbuhan paku berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Fase vegetatif (fase sporofit) merupakan tahap saat tumbuhan menghasilkan spora, sedangkan fase generatif (fase gametofit) merupakan tahap saat tumbuhan menghasilkan gamet.
  • 36. Metagenesis Tumbuhan Paku Homospora Lycopodium sp.
  • 39. 4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan Hidroponik Metode budi daya tanaman menggunakan air. Tanaman akan menyerap nutrisi yang terlarut dalam air untuk tumbuh. Vertikultura Metode budi daya tanaman dengan cara membuat instalasi bertingkat. Kultur Jaringan Proses perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan bagian tumbuhan untuk ditumbuhkan dalam media steril yang mengandung nutrisi.
  • 43. B. Sistem Perkembangbiakan pada Hewan 1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan 2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan 3. Siklus Hidup Hewan 4. Teknologi Reproduksi pada Hewan
  • 44. 1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan Pertunasan Pertunasan ditandai dengan munculnya tunas berupa tonjolan pada tubuh induknya. Contohnya pada Hydra dan Obelia. Fragmentasi Cara perkembangbiakan aseksual menggunakan fragmen atau potongan tubuhnya. Contohnya pada Planaria. Partenogenesis Peristiwa perkembangan sel kelamin betina menjadi individu baru tanpa melalui pembuahan. Contohnya pada lebah dan kecoak.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. 2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan  Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dengan hewan betina sehingga terjadi fertilisasi.  Fertilisasi merupakan peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Fertilisasi antara sel sperma dengan ovum akan menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.  Fertilisasi pada Vertebrata dapat terjadi secara internal dan eksternal.  Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembang biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Ovipar perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur. Vivipar perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan. Ovovivipar perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan melahirkan. Embrio hewan ini berkembang di dalam telur yang masih berada di dalam tubuh induknya. Setelah cukup umur, embrio akan menetas dan keluar dari tubuh induknya seperti melahirkan.
  • 49.
  • 50. 3. Siklus Hidup Hewan Siklus hidup adalah proses pergiliran makhluk hidup dari terbentuknya zigot, tumbuh, dan mampu membentuk zigot kembali. Pada beberapa jenis makhluk hidup, selama siklus hidupnya terjadi perkembangbiakan secara seksual dan aseksual. Misalnya pada hewan Aurelia sp. (ubur-ubur).
  • 51. Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk tubuh pada tahap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Metamorfosis Sempurna Tahapan metamorfosis yang setiap fasenya mengalami perubahan bentuk tubuh yang berbeda-beda. Metamorfosis Tidak Sempurna Bentuk hewan muda mirip dengan hewan dewasa pada metamorfosis tidak sempurna. 3. Siklus Hidup Hewan
  • 52. 4. Teknologi Reproduksi Hewan Inseminasi Buatan Kloning Inseminasi buatan atau kawin suntik adalah proses pemasukan cairan sperma ke saluran kelamin hewan betina dengan bantuan alat suntik. Kloning merupakan cara reproduksi hewan untuk memperoleh keturunan yang identik dengan induknya dengan memasukkan inti sel donor ke dalam sel telur induk yang telah dihilangkan inti selnya.