3. A. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan
2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Gymnospermae
3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut
dan Tumbuhan Paku
4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Angiospermae
4. 1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Angiospermae
Vegetatif Generatif
Vegetatif Alami
Vegetatif Buatan
5. Tumbuhan ada yang dapat melakukan reproduksi secara vegetatif
(aseksual), generatif (seksual), atau keduanya.
SISTEM REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
Reproduksi
vegetatif
• Cara reproduksi tanpa didahului
oleh peleburan sel kelamin jantan
dan betina.
Reproduksi
generatif
• Cara reproduksi yang didahului
oleh peleburan sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina.
8. Reproduksi secara Vegetatif Alami
SPORA
Reproduksi dengan spora
biasanya terjadi pada lumut dan
tumbuhan paku. Spora tumbuhan
lumut dibentuk oleh geneasi
sporofitnya, yaitu di dalam
sporangium (kotak spora). Spora
tumbuhan paku dihasilkan oleh
daun fertile (sporofil) pada
permukaan bawah daun
fertile(sporofil) pada permukaan
bawah daun atau di tepi-tepi
daun.
9. Reproduksi secara Vegetatif Alami
FRAGMENTASI
Fragmentasi adalah
perkembangbiakan
dengan cara
memisahkan diri dari
koloni induknya dan
tumbuhan menjadi
indifidu baru. Pada
umumnya, fragmentasi
terjadi pada ganggang
hijau yang berbentuk
filament,
misalnya Hydrodictin sp.
10. Reproduksi secara Vegetatif Alami
TUNAS
Biasanya tunas muncul pada
tumbuhan yang telah
dewasa (tua). Tunas ini
dapat muncul dari
akar,batang,atau daun.
Pembentukan tunas batang
misalnya terjadi pada
tumbuhan bamboo, tebu,
dan pisang. Tunas akar
misalnya pada tumbuhan
cemara, sukun, kesemek.
Tunas daun pada tumbuhan
cocor bebek. Tunas-tunas
yang muncul selain pada
batang dinamakan tunas
adventif (liar).
11. Reproduksi secara Vegetatif Alami
UMBI BATANG
Umbi batang adalah batang
yang menggelembung di
bawah tanah. Umbi batang
berisi cadangan makanan.
Pada umbi batang terdapat
mata tunas-mata tunas yang
kelak tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Umbi batang
terdapat antara lain pada
kentang.
12. Reproduksi secara Vegetatif Alami
RIZOM
Rizom adalah batang
yang tebal dan tumbuh
di bawah tanah. Pada
rizom terdapat tunas,
sisik-sisik daun, dan
antarruas. Jika rizom
terpisah dari induknya
maka akan tumbuh
menjadi individu baru.
Rizom terdapat pada
tumbuhan
Zingiberaceae,
bamboo, dahlia, dan
beberapa jenis rumput.
13. UMBI LAPIS
• Umbi lapis adalah batang
yang tumbuh dibawah
tanah. Bentuk umbi lapis
menggelembung ,berair
dan memiliki sisik-sisik
daun yang berfungsi
sebagai cadangan
makanan.
• Umbi lapis memilliki tunas
samping (anak umbi lapis)
yang tumbuh di antara
daun.Tunas samping akan
tumbuh menjadi individu
baru dan memisahkan diri
dari induknya. Tumbuhan
yang membentuk umbi
lapis antara lain bawang
merah Daffodil.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
14. Reproduksi secara Vegetatif Alami
STOLON (Geragih)
Stolon sering kita lihat pada
rumout-rumputan liar. Stolon
merupakan batang yang
menjalar di permukaan atau di
bawah tanah. Panjang stolon
ini bisa bermeter-meter. Di
sepanjang stolon tumbuh
tunas-tunas liar yang kelak
akan tumbuh menjadi indifidu
baru.
Stolon yang menjulur di atas
tanah misalnya pegagan
(Centella asiatic) dan stroberi
(Fragraria fesca), sedangkan
yang menjalar di bawah tanah
misalnya rumput teki (Cypcrus
rotundus).
17. Reproduksi Vegetatif secara Buatan
STEK
Stek adalah cara
perkembangbiakan
dengan menggunakan
potongan-potongan
batang atau cabang,
terutama pada daerah
yang berbuku-buku,
misalnya
tanaman Hibiscus
tiliaceus(waru)
dan Saccharum
officinarum (tebu).
18. Reproduksi Vegetatif secara
Buatan
CANGKOK
Cangkok adalah cara
perkembangbiakan dengan
membuang sebagian kulit
dan kambium secara
melingkar pada cabang
batang, lalu ditutup dengan
tanah yang kemudian
dibungkus dengan pembalut
(sabut atau pelastik).
Setelah akar tumbuh ,
batang dipotong kemudian
ditanam. Cangkok hanya
dapat dilakukan pada
tumbuhan yang tergolong
dikotil, terutama buah-
buahan.
19. Reproduksi Vegetatif secara Buatan
MENGENTEN
Mengenten adalah
menyambung dua jenis
tumbuhan yang -berbeda.
Mula-mula biji tumbuhan
disemaikan. Setelah tumbuh
sebesar yang diinginkan,
lalu dipotong dan
disambung dengan
potongan cabang/ranting
jenis tumbuhan lain yang
kualitasnya lebih baik dan
diameter batangnya kurang
lebih sama, lalu dibalut dan
diikat dengan kuat.
20. Reproduksi Vegetatif secara Buatan
OKULASI
Okulasi pada dasarnya
sama dengan mengenten,
tetapi tumbuhan yang
ditaruh di atas hanya
diambil mata tunasnya
saja. Kedua macam
tumbuhan yang diokulasi
biasanya mempunyai
kelebihan-kelebihan
tersendiri, misalnya
tumbuhan jeruk yang
perakarannya kuat,
21. Reproduksi Vegetatif secara
Buatan
MERUNDUK
Merunduk adalah
menundukkan
cabang/batang
tumbuhan hingga masuk
ke dalam tanah. Pada
bagian yang ditimbun
tanah tersebut
kemudian akan muncul
akar. Setelah perakaran
kuat, lalu batang
dipotong dan dipisahkan
dengan induknya.
23. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Jenis penyerbukan Asal serbuk sari
Autogami
(penyerbukan sendiri)
Dari satu bunga yang sama
Geitonogami
(penyerbukan tetangga)
Dari bunga lain dalam satu
pohon
Alogami
(penyerbukan silang)
Dari bunga pohon lain yang
masih satu spesies
Bastar Dari bunga lain yang berasal
dari varietas lain
24. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Perkembangan khusus untuk tumbuhan
Spermatophyta melalui dua peristiwa penting,
yaitu penyerbukan dan pembuahan.
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari di
kepala putik untuk tumbuhan Gymnospermae.
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, perhatikan
tabel berikut ini!
Agar serbuk sari sampai ke kepala putik maka
dalam penyerbukan ada hal-hal yang menjadi
perantaranya, antara lain angin, air, hewan, dan
manusia.
25. ANGIN (Anemogami)
• Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke
kepala putik dengan bantuan angina. Ciri-ciri
bunga yang penyerbukannya secara
anemogami adalah sebagai berikut:
• bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau,
dan tidak terdapat kelopak bunga
• bunga tidak berbau
• tidak memiliki kelenjar madu
• benang sari bertangkai panjang dan berjumbai
di luar bunga
• putik melekat di tengah
• serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk,
kering, ringan, dan permukaannya halus
• struktur bunga sederhana
• putik berbentuk spiral atau pensil sehingga
membentuk permukaan yang lebih besar untuk
memudahkan menangkap serbuk sari.
• Anemogami dapat terjadi pada rumput-
rumputan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
26. Air
(Hidrogami)
Hidrogami artinya
sampainya serbuk sar
i ke kepala putik
dengan bantuan air.
Hidrogami lazim
terjadi pada
tumbuhan air,
misalnya Hydrilla, ece
ng gondok, dan
teratai.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
27. Entomogami
• Entomogami adalah
penyerbukan dengan perantara
serangga. Entomogami
biasanya terjadi pada
tumbuhan yang menghasilkan
madu dan serbuk sari. Contoh
hewannya, antara lain kupu-
kupu, lalat, kumbang, dan
lebah.
• Saat mengisap madu, tubuh
serangga tertempel serbuk sari,
dan jika serangga beralih ke
bunga lain atau menyentuh
kepala kepala putik tersebut
sehingga terjadilah
penyerbukan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
28. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Ciri-ciri bunga yang diserbuki oleh
serangga adalah sebagai berikut:
• mahkota dan benang sari
berwarna cerah
• memiliki kelenjar madu
• benang sari di dalam bunga
• anthera (kepala sari) bersatu di
bagian dasar atau belakangnya
• serbuk sari hanya sedikit, besar
seperti tepung, berat, lengket,
dan kadang-kadang
permukaannya berukir
• putik lengket dan kecil
• struktur bunga termodifikasi
untuk tempat mendarat dan
makan bagi serangga
• bunga berbau harum
29. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Ornitogami
• Ornitogami adalah
penyerbukan dengan
bantuan burung. Bunga
yang dipolinasi oleh burung
biasanya mengandung
madu dan air, serta
berwarna merah atau
mengandung unsure warna
merah karena burung peka
terhadap warna ini. Selain
itu, bentuk bunga yang
diserbuki burung biasanya
khusus. Contohnya, bunga
yang diserbuki oleh burung
kolibri memiliki tabung
nectar yang panjang dan
sempit. Burung kolibri
menjilat madu dengan
lidahnya yang tipis dan
30. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Kripterogami
• Kripterogami adalah
penyerbukan dengan
bantuan kelelawar.
Bunga yang dipolinasi
oleh kelelawar
biasanya mekar di
malam hari, berukuran
besar, berwarna cerah,
dan letaknya tidaknya
tersembunyi.
31. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Malakogami
• Malakogami adalah
penyerbukan yang
terjadi dengan
bantuan siput.
Malakogami terjadi
pada tumbuhan yang
sering dikunjungi
siput.
32. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Antropogami
• Antropogami adalah
penyerbukan yang sengaja
dilakukan oleh manusia,
misalnya penyerbukan pada
bunga tumbuhan vanili dan
beberapa jenis anggrek.
Penyerbukan dengan
perantara manusia biasanya
dilakukan karena bunga
tersebut tidak dapat
menyerbuk sendiri atau
karena manusia ingin
melakukan persilangan buatan
untuk mencari varietas-
varietas baru.
33. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
• Dalam membahas pembuahan pada
Gymnospermae diambil contoh Pinus
merkusi.
• Pada tumbuhan berduri jarum (konifer),
misalnya pinus, gamet jantan dan betina
dihasilkan dalam konus (strobilus). Konifer
bersifat heterospora, artinya menghasilkan
mikrospora (gamet jantan) dan megaspora
(gamet betina). Mikrospora akan tumbuh
menjadi dua mikrosporangia di dalam tiap
mikrosporofil konus jantan, sedangkan
megaspora tumbuh menjadi 2
megasporangia (ovulum) di tiap
megasporofil konus betina . Ukuran konus
jantan lebih kecil dibandingkan konus
betina.
• Konus jantan melepaskan mikrospora
(serbuk sari) yang bersayap satu pasang
yang kemudian akan diterbangkan ke konus
betina. Mikrospora (serbuksari) kemudian
34. 2. Perkembangbiakanpada
Tumbuhan Gymnospermae
Tumbuhan Gymnospermae
memiliki alat reproduksi berupa
strobilus. Strobilus jantan
menghasilkan gamet jantan
(serbuk sari), sedangkan
strobilus betina menghasilkan
gamet betina.
Reproduksi pada
Gymnospermae diawali dengan
penyerbukan dengan bantuan
angin.
Serbuk sari dilengkapi dengan
sayap sehingga memudahkan
gerakannya menuju strobilus
betina.
Pada bakal biji (megaspora)
terdapat struktur liang biji
(mikrofil) dan kantong serbuk sari
35. METAGENESIS
• Siklus hidup tumbuhan memperlihatkan suatu pergiliran
keturunan (metagenesis).
• Pergiliran keturunan meliputi fase gametofit dan gametofit.
• Fase gametofit atau fase generatif merupakan tahap
menghasilkan gamet haploid.
• Fase sporofit atau fase vegetatif merupakan tahap
menghasilkan spora. Gametofit menghasilkan gamet haploid
yang akan menyatu membentuk zigot.
37. 3. Perkembangbiakan pada
Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku
Perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif tumbuhan lumut
dan tumbuhan paku berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran
keturunan yang disebut metagenesis. Fase vegetatif (fase sporofit) merupakan
tahap saat tumbuhan menghasilkan spora, sedangkan fase generatif (fase
gametofit) merupakan tahap saat tumbuhan menghasilkan gamet.
40. 4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
Hidroponik
Metode budi daya tanaman
menggunakan air. Tanaman akan
menyerap nutrisi yang terlarut
dalam air untuk tumbuh.
Vertikultura
Metode budi daya tanaman dengan
cara membuat instalasi bertingkat.
Kultur Jaringan
Proses perbanyakan tanaman
dengan memanfaatkan bagian
tumbuhan untuk ditumbuhkan
dalam media steril yang
mengandung nutrisi.