SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Akhlak dan Pembinaan Diri
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
(UNS) SURAKARTA
AKHLAK MAHMUDAH DAN AKHLAK
MADZMUMAH
PENDAHULUAN
Ajaran islam adalah ajaran yang bersumber pada wahyu Allah, Al-
Qur’an dalam penjabarannya terdapat pada hadis Nabi Muhammad
SAW. Masalah akhlak dalam Islam mendapat perhatian yang sangat
besar. Berdasarkan bahasa, akhlak berarti sifat atau tabiat.
Berdasarkan istilah, akhlak berarti kumpulan sifat yg dimiliki oleh
seseorang yang melahirkan perbuatan baik dan buruk.
Konsep Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat yg tertanam dalam
jiwa seseorang, darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak meliputi jangkauan
yang sangat luas dalam segala aspek kehidupan. Akhlak meliputi
hubungan hamba dengan Tuhannya (vertikal) dalam bentuk ritual
keagamaan dan berbentuk pergaulan sesama manusia (horizontal)
dan juga sifat serta sikap yang terpantul terhadap semua makhluk
(alam semesta).
Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti
yang terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW karena
sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah
sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswatun hasanah
(contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum Muslimin.
Allah SWT sendiri memuji akhlak Nabi Muhammad SAW di
dalam Al-Quran sebagaimana firman-Nya: “Dan
sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar
berakhlak agung.”
(Al-Qalam:4)
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berakhlak
baik seperti yang terkandung dalam hadis: “Orang mukmin
yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling
baik akhlaknya.”
Pentingnya Akhlak dalam Pribadi Muslim
Bidang akhlak adalah bidang yang amat penting dalam sistem hidup
manusia. Ini disebabkan oleh nilai manusia itu pada hakikatnya terletak
pada akhlak dirinya. Semakin tinggi nilai akhlak diri seseorang itu maka
makin tinggi pula nilai kemanusian pada dirinya. Akhlak ini jugalah yang
membedakan antara insan dengan hewan dari segi perilaku, tindak-
tanduk dan tanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang
yang tidak berakhlak adalah sama tarafnya dengan hewan malah lebih
rendah dari itu.
Firman allah swt. :
“dan sesugguhnya kami telah sediakan untuk neraka banyak sekali
golongan jin dan manusia yang mana mereka mempunyai hati tetapi
tidak mau mengerti dengannya, mempunyai mata tetapi tidak mau
melihat dengannya, mempunyai telinga tetapi tidak mau mendengar
dengannya, mereka itu seperti binatang malah lebih sesat, mereka ialah
orang-orang yang lalai.” (al-araf:179).
Akhlak Mahmudah
Keimanan sering disalahpahami dengan 'percaya', keimanan dalam islam diawali
dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi alam sehingga timbul dari
sana pengetahuan akan adanya yang maha mengatur alam semesta ini, dari
pengetahuan tersebut kemudian akal akan berusaha memahami esensi dari
pengetahuan yang didapatkan. Keimanan dalam ajaran islam tidak sama dengan
persangkaan tapi harus melalui ilmu dan pemahaman.
Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlak
terpuji. Allah sangat menyukai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji. Akhlak
terpuji dalam islam disebut sebagai akhlak mahmudah. Beberapa contoh akhlak
terpuji antara lain adalah bersikap jujur, bertanggung jawab, amanah, baik
hati, tawadhu, istiqomah dll. Sebagai umat islam kita mempunyai suri-tauladan
yang perlu untuk dicontoh atau diikuti yaitu nabi muhammad saw. Ia adalah
sebaik-baik manusia yang berakhlak sempurna. Ketika aisyah ditanya bagaimana
akhlak rasul, maka ia menjawab bahwa akhlak rasul adalah al-quran. Artinya rasul
merupakan manusia yang menggambarkan akhlak seperti yang tertera di dalam al-
quran dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.
Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai
kebenaran. Sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Selain menjaga akhlak mahmudah, seorang muslim juga harus
menghindari akhlak madzmumah yang meliputi: tergesa-
gesa, riya (melakukan sesuatu dengan tujuan ingin menunjukkan
kepada orang lain), dengki (hasad), takabbur (membesarkan
diri), ujub (kagum dengan diri sendiri), bakhil, buruk
sangka, tamak dan pemarah.Akhlak madzmumah adalah akhlak
yang dikendalikan oleh syetan dan kita sama sekali tidak boleh
memiliki akhlak yang demikian, karena akhlak madzmumah
adalah akhlak yang tercela dan sangat-sangat harus kita
jauhi.Karena ia bisa membuat hati kita membusuk dan sulit
disembuhkan. Tubuh kita mungkin saja akan tetap terlihat sehat
ketika kita berakhlak madzmumah ini, tetapi hati dan jiwa kita
menderita dan tersiksa. Sebab ia bukanlah penyakit
fisik, melainkan penyakit hati!
Akhlak Madzmumah
kesimpulan
Jadi dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika
hidup yang murni, ia merangkumi banyak aspek antaranya
:
Akhlak terhadap diri sendiri, seperti menjaga kesihatan
diri, membersih jiwa daripada akhlak yang buruk dan keji
serta tidak melakukan perkara-perkara maksiat. Akhlak
terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang
baik antara suami isteri, berbuat baik kepada kedua ibu
bapa, menghormati yang lebih tua dan mengasihi orang-
orang muda daripada kita. Akhlak terhadap
masyarakat, seperti sentiasa menjaga amanah, menepati
janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan
sebagainya.
Akhlak terhadap islam, seperti memertabatkan islam
sebagai suatu cara hidup yang sempurna, meletakkan
islam ditempat yang tinggi serta mempertahankan
islam dan muslimim dari dihina dan
sebagainya.Akhlak terhadap Allah dan Rasul-nya, ini
merupakan akhlak yang paling tinggi dan mengatasi
segala-galanya, allah s.w.t. Sahajalah yang berhak
mendapat semua pujian dan segala ketaatan.
Sementara kemuliaan Rasul-nya perlu dipelihara dan
dipertahankan. Oleh itu, sebarang usaha untuk
menghina nabi dan rasul perlu ditangani dengan
sewajarnya serta penuh bijikasana.
 Menjaga diri lebih didahulukan daripada menjaga orang
lain
 Jika tidak mau membina dirimu, siapa yang akan
membinamu
 Hisab-itu sendiri-sendiri
 Lebih mampu melakukan perubahan
 Faktor kekokohan diri konsistensi
 Dakwah yang paling efektif
 Cara jitu memperbaiki keadaan
 Paling istimewa dibanding metode lain
 Kurang ilmu
 Tak punya tujuan hidup
 Bergantung kepada dunia
 Pemahaman yang salah tentang pembinaan diri
 Minimnya sarana pembinaan diri
 Minimnya pembinaan
 Panjang angan-angan
Pertama:Muhasabah (introspeksi diri)1.
Pentingnya muhasabah secara rutin; memiliki sifat bersungguh-sungguh
dalam bermuhasabah dari waktu kewaktu; menurut Ibnu qoyyim”
teknis muhasabah yang paling berpengaruh adalah dengan cara duduk
sejenak setiap menjelang tidur , memikirkan apa yang merugikan di
hari ini, kemudia bersungguh-sungguh melakukan taubat nasuha
Yang diprioritaskan dalam muhasabah; bagaimana kesahihan
aqidahnya, dan kemurnian tauhidnya, dari syirik, sejauhmana
mengamalkan kewajibanya, dan sudahkah ia menjauhi hal-hal yang
diharamkan Allah
 Muhasabah sebelum beramal
 Muhasabah setelah beramal: ada tiga
Menghisab diri dari kurangnya hak Allah yang ia taati, dimana belum
ditunaikan sebagaimana mestinya
Menghisab diri dari setiap perbuatan yang semestinya tidak ia
kakukan
Menghisab diri dari perkara mubah dan adat yang biasa dilakukan
 Muhasabah tentang penggunaan waktu
 Perenungan terhadap hisab Allah di akherat
Kedua: Bertaubat dari segala dosa
Syarat-syarat taubat adalah” taubat yang jujur dan
pasti, yang menghapus perbuatan jelek yang dilakukan
sebalumnya dan menjauhkan diri dari perbuatan
hina,”janganlah engkau melihat kepada kecilnya dosa
tapi lihatlah kepada siapa engkau berbuat dosa” boleh
jadi suatu dosa besar menjadi kecil dan terhapus
karena taubat yang tulus, dan bisa jadi dosa kecil
menjadi besar karena terus-menerus dikerjakan, atau
disepelekan
 Cara menuntut ilmu: tekun mengikuti kajian, mengikuti
ceramah-ceramah, membaca buku, mengunjungi para
ulama atau para intelek untuk menyerap ilmu, mendengar
tausiah dari radio atau televisi,
 Cara teknisnya: harus ihlas dalam menuntut ilmu
 Antusias dan tak mudah puas
 Menerapkan ilmunya pada diri sendiri dan
mengamalkannya
 Menunaikan hak ilmu
 Caranya; menunaikan ibadah yang wajib dengan
sebaik-baiknya
 Menyempurnakannya dengan ibadah-ibadah sunnah
 Punya perhatian kepada ibadah DZIKIR
 Pentingnya shalat lima waktu
 Dengan cara memupuk diri untuk berakhlak
baik, seperti; murah hati, sabar , cinta, rendah
hati, ramah pemaaf, amanah, adil, tahan
gangguan, berbuat baik kepada kedua orang
tua, silatirrahim, menghormati yang lebih
tua, membantu yang membutuhkan,dll
Keenam: amar ma’ruf nahi munnkar
 Dakwah; aksi keagamaan, dengan cara yang bijaksana
/ma’ruf
Ketujuh: Mujahadah
Yaitu upaya dengan ungguh-sungguh untuk menunaikan
segenap kewajiban, meninggalkan segala kemaksiatan
membiasakan diri melakukan ibadah-ibadah sunnah
serta hatinya selalu lekat kepada Allah
Kedelapan : Doa yang tulus dan menyandarkan diri
kepada Allah/tawakkal

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Aqidah akhlak ma.sma
Aqidah akhlak ma.smaAqidah akhlak ma.sma
Aqidah akhlak ma.sma
 
adab sholat dan dzikir
adab sholat dan dzikiradab sholat dan dzikir
adab sholat dan dzikir
 
Nuzul al qur’an ppt
Nuzul al qur’an pptNuzul al qur’an ppt
Nuzul al qur’an ppt
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'an
 
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allahPpt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
 
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
 
Problematika dakwah
Problematika dakwahProblematika dakwah
Problematika dakwah
 
Epistemologi Irfani
Epistemologi IrfaniEpistemologi Irfani
Epistemologi Irfani
 
Arbain Nawawi 6
Arbain Nawawi 6Arbain Nawawi 6
Arbain Nawawi 6
 
Indahnya menjadi muslimah sholehah
Indahnya menjadi  muslimah sholehahIndahnya menjadi  muslimah sholehah
Indahnya menjadi muslimah sholehah
 
FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap
 
Nuzulul Quran
Nuzulul QuranNuzulul Quran
Nuzulul Quran
 
power point akidah akhlak "berilmu"
power point akidah akhlak "berilmu"power point akidah akhlak "berilmu"
power point akidah akhlak "berilmu"
 
Bab 1 (ppt pai sma kelas x 2013)
Bab 1 (ppt pai sma kelas x 2013)Bab 1 (ppt pai sma kelas x 2013)
Bab 1 (ppt pai sma kelas x 2013)
 
Presentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahPresentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinah
 
Buah kesabaran
Buah kesabaranBuah kesabaran
Buah kesabaran
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 
Asmaul husna
Asmaul husnaAsmaul husna
Asmaul husna
 
konsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamkonsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islam
 
Iman kepada rasul
Iman kepada rasulIman kepada rasul
Iman kepada rasul
 

Similar to AKHLAK DAN PEMBINAAN DIRI

Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahYusuf Prasetyo
 
Akhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan EtikaAkhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan EtikaPark Goonia
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanOki Ma'arif
 
Makalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakMakalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakSantos Tos
 
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islamMuhammad Alif Nordin
 
sianiolisyla.ppt
sianiolisyla.pptsianiolisyla.ppt
sianiolisyla.pptbachtyar1
 
Makalah ilmu akhlak
Makalah ilmu akhlakMakalah ilmu akhlak
Makalah ilmu akhlaknewskiem
 
Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...
Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...
Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...Wahyu Priyanti
 

Similar to AKHLAK DAN PEMBINAAN DIRI (20)

Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
AKHLAK UNIT 1.pptx
AKHLAK UNIT 1.pptxAKHLAK UNIT 1.pptx
AKHLAK UNIT 1.pptx
 
Akhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan EtikaAkhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan Etika
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Makalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakMakalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlak
 
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
 
sianiolisyla.ppt
sianiolisyla.pptsianiolisyla.ppt
sianiolisyla.ppt
 
Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Makalah ilmu akhlak
Makalah ilmu akhlakMakalah ilmu akhlak
Makalah ilmu akhlak
 
Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...
Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...
Kelompok iv kelas abcdtlis 4 (ulva, tri septia, wahyu, marina, helen, catur,h...
 
Induk akhlak islami
Induk akhlak islamiInduk akhlak islami
Induk akhlak islami
 
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam KehidupanMakalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
Akhlaq
AkhlaqAkhlaq
Akhlaq
 

More from Rizqy Putra

Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaRizqy Putra
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Rizqy Putra
 
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi IslamPresentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi IslamRizqy Putra
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amalRizqy Putra
 
Presentasi TIK perangkat instalasi warnet
Presentasi TIK perangkat instalasi warnetPresentasi TIK perangkat instalasi warnet
Presentasi TIK perangkat instalasi warnetRizqy Putra
 
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)Rizqy Putra
 
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)Rizqy Putra
 

More from Rizqy Putra (8)

Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-Menyewa
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
 
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi IslamPresentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Presentasi TIK perangkat instalasi warnet
Presentasi TIK perangkat instalasi warnetPresentasi TIK perangkat instalasi warnet
Presentasi TIK perangkat instalasi warnet
 
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
 
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 

AKHLAK DAN PEMBINAAN DIRI

  • 1. Akhlak dan Pembinaan Diri FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) SURAKARTA
  • 2. AKHLAK MAHMUDAH DAN AKHLAK MADZMUMAH PENDAHULUAN Ajaran islam adalah ajaran yang bersumber pada wahyu Allah, Al- Qur’an dalam penjabarannya terdapat pada hadis Nabi Muhammad SAW. Masalah akhlak dalam Islam mendapat perhatian yang sangat besar. Berdasarkan bahasa, akhlak berarti sifat atau tabiat. Berdasarkan istilah, akhlak berarti kumpulan sifat yg dimiliki oleh seseorang yang melahirkan perbuatan baik dan buruk. Konsep Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat yg tertanam dalam jiwa seseorang, darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak meliputi jangkauan yang sangat luas dalam segala aspek kehidupan. Akhlak meliputi hubungan hamba dengan Tuhannya (vertikal) dalam bentuk ritual keagamaan dan berbentuk pergaulan sesama manusia (horizontal) dan juga sifat serta sikap yang terpantul terhadap semua makhluk (alam semesta).
  • 3. Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW karena sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswatun hasanah (contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Allah SWT sendiri memuji akhlak Nabi Muhammad SAW di dalam Al-Quran sebagaimana firman-Nya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak agung.” (Al-Qalam:4) Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berakhlak baik seperti yang terkandung dalam hadis: “Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya.”
  • 4. Pentingnya Akhlak dalam Pribadi Muslim Bidang akhlak adalah bidang yang amat penting dalam sistem hidup manusia. Ini disebabkan oleh nilai manusia itu pada hakikatnya terletak pada akhlak dirinya. Semakin tinggi nilai akhlak diri seseorang itu maka makin tinggi pula nilai kemanusian pada dirinya. Akhlak ini jugalah yang membedakan antara insan dengan hewan dari segi perilaku, tindak- tanduk dan tanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang tidak berakhlak adalah sama tarafnya dengan hewan malah lebih rendah dari itu. Firman allah swt. : “dan sesugguhnya kami telah sediakan untuk neraka banyak sekali golongan jin dan manusia yang mana mereka mempunyai hati tetapi tidak mau mengerti dengannya, mempunyai mata tetapi tidak mau melihat dengannya, mempunyai telinga tetapi tidak mau mendengar dengannya, mereka itu seperti binatang malah lebih sesat, mereka ialah orang-orang yang lalai.” (al-araf:179).
  • 5. Akhlak Mahmudah Keimanan sering disalahpahami dengan 'percaya', keimanan dalam islam diawali dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi alam sehingga timbul dari sana pengetahuan akan adanya yang maha mengatur alam semesta ini, dari pengetahuan tersebut kemudian akal akan berusaha memahami esensi dari pengetahuan yang didapatkan. Keimanan dalam ajaran islam tidak sama dengan persangkaan tapi harus melalui ilmu dan pemahaman. Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlak terpuji. Allah sangat menyukai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji. Akhlak terpuji dalam islam disebut sebagai akhlak mahmudah. Beberapa contoh akhlak terpuji antara lain adalah bersikap jujur, bertanggung jawab, amanah, baik hati, tawadhu, istiqomah dll. Sebagai umat islam kita mempunyai suri-tauladan yang perlu untuk dicontoh atau diikuti yaitu nabi muhammad saw. Ia adalah sebaik-baik manusia yang berakhlak sempurna. Ketika aisyah ditanya bagaimana akhlak rasul, maka ia menjawab bahwa akhlak rasul adalah al-quran. Artinya rasul merupakan manusia yang menggambarkan akhlak seperti yang tertera di dalam al- quran dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
  • 6. Selain menjaga akhlak mahmudah, seorang muslim juga harus menghindari akhlak madzmumah yang meliputi: tergesa- gesa, riya (melakukan sesuatu dengan tujuan ingin menunjukkan kepada orang lain), dengki (hasad), takabbur (membesarkan diri), ujub (kagum dengan diri sendiri), bakhil, buruk sangka, tamak dan pemarah.Akhlak madzmumah adalah akhlak yang dikendalikan oleh syetan dan kita sama sekali tidak boleh memiliki akhlak yang demikian, karena akhlak madzmumah adalah akhlak yang tercela dan sangat-sangat harus kita jauhi.Karena ia bisa membuat hati kita membusuk dan sulit disembuhkan. Tubuh kita mungkin saja akan tetap terlihat sehat ketika kita berakhlak madzmumah ini, tetapi hati dan jiwa kita menderita dan tersiksa. Sebab ia bukanlah penyakit fisik, melainkan penyakit hati! Akhlak Madzmumah
  • 7. kesimpulan Jadi dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup yang murni, ia merangkumi banyak aspek antaranya : Akhlak terhadap diri sendiri, seperti menjaga kesihatan diri, membersih jiwa daripada akhlak yang buruk dan keji serta tidak melakukan perkara-perkara maksiat. Akhlak terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang baik antara suami isteri, berbuat baik kepada kedua ibu bapa, menghormati yang lebih tua dan mengasihi orang- orang muda daripada kita. Akhlak terhadap masyarakat, seperti sentiasa menjaga amanah, menepati janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
  • 8. Akhlak terhadap islam, seperti memertabatkan islam sebagai suatu cara hidup yang sempurna, meletakkan islam ditempat yang tinggi serta mempertahankan islam dan muslimim dari dihina dan sebagainya.Akhlak terhadap Allah dan Rasul-nya, ini merupakan akhlak yang paling tinggi dan mengatasi segala-galanya, allah s.w.t. Sahajalah yang berhak mendapat semua pujian dan segala ketaatan. Sementara kemuliaan Rasul-nya perlu dipelihara dan dipertahankan. Oleh itu, sebarang usaha untuk menghina nabi dan rasul perlu ditangani dengan sewajarnya serta penuh bijikasana.
  • 9.
  • 10.  Menjaga diri lebih didahulukan daripada menjaga orang lain  Jika tidak mau membina dirimu, siapa yang akan membinamu  Hisab-itu sendiri-sendiri  Lebih mampu melakukan perubahan  Faktor kekokohan diri konsistensi  Dakwah yang paling efektif  Cara jitu memperbaiki keadaan  Paling istimewa dibanding metode lain
  • 11.  Kurang ilmu  Tak punya tujuan hidup  Bergantung kepada dunia  Pemahaman yang salah tentang pembinaan diri  Minimnya sarana pembinaan diri  Minimnya pembinaan  Panjang angan-angan
  • 12. Pertama:Muhasabah (introspeksi diri)1. Pentingnya muhasabah secara rutin; memiliki sifat bersungguh-sungguh dalam bermuhasabah dari waktu kewaktu; menurut Ibnu qoyyim” teknis muhasabah yang paling berpengaruh adalah dengan cara duduk sejenak setiap menjelang tidur , memikirkan apa yang merugikan di hari ini, kemudia bersungguh-sungguh melakukan taubat nasuha Yang diprioritaskan dalam muhasabah; bagaimana kesahihan aqidahnya, dan kemurnian tauhidnya, dari syirik, sejauhmana mengamalkan kewajibanya, dan sudahkah ia menjauhi hal-hal yang diharamkan Allah
  • 13.  Muhasabah sebelum beramal  Muhasabah setelah beramal: ada tiga Menghisab diri dari kurangnya hak Allah yang ia taati, dimana belum ditunaikan sebagaimana mestinya Menghisab diri dari setiap perbuatan yang semestinya tidak ia kakukan Menghisab diri dari perkara mubah dan adat yang biasa dilakukan  Muhasabah tentang penggunaan waktu  Perenungan terhadap hisab Allah di akherat
  • 14. Kedua: Bertaubat dari segala dosa Syarat-syarat taubat adalah” taubat yang jujur dan pasti, yang menghapus perbuatan jelek yang dilakukan sebalumnya dan menjauhkan diri dari perbuatan hina,”janganlah engkau melihat kepada kecilnya dosa tapi lihatlah kepada siapa engkau berbuat dosa” boleh jadi suatu dosa besar menjadi kecil dan terhapus karena taubat yang tulus, dan bisa jadi dosa kecil menjadi besar karena terus-menerus dikerjakan, atau disepelekan
  • 15.  Cara menuntut ilmu: tekun mengikuti kajian, mengikuti ceramah-ceramah, membaca buku, mengunjungi para ulama atau para intelek untuk menyerap ilmu, mendengar tausiah dari radio atau televisi,  Cara teknisnya: harus ihlas dalam menuntut ilmu  Antusias dan tak mudah puas  Menerapkan ilmunya pada diri sendiri dan mengamalkannya  Menunaikan hak ilmu
  • 16.  Caranya; menunaikan ibadah yang wajib dengan sebaik-baiknya  Menyempurnakannya dengan ibadah-ibadah sunnah  Punya perhatian kepada ibadah DZIKIR  Pentingnya shalat lima waktu
  • 17.  Dengan cara memupuk diri untuk berakhlak baik, seperti; murah hati, sabar , cinta, rendah hati, ramah pemaaf, amanah, adil, tahan gangguan, berbuat baik kepada kedua orang tua, silatirrahim, menghormati yang lebih tua, membantu yang membutuhkan,dll
  • 18. Keenam: amar ma’ruf nahi munnkar  Dakwah; aksi keagamaan, dengan cara yang bijaksana /ma’ruf Ketujuh: Mujahadah Yaitu upaya dengan ungguh-sungguh untuk menunaikan segenap kewajiban, meninggalkan segala kemaksiatan membiasakan diri melakukan ibadah-ibadah sunnah serta hatinya selalu lekat kepada Allah Kedelapan : Doa yang tulus dan menyandarkan diri kepada Allah/tawakkal