SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Ii
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Nomor : C2,Q Tahun 2004tbr
entang
PENCEGAHAN, PENINDAKAN DAN
PEMBERANTASAN MAKSIAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang : a.
: 1.
2.
b.
BUPATI PADANG PARIAMAN
bahwa Kabupaten Padang Pariaman adalah daerah yang yang
berbudaya islami dengan landasan kehidupan masyarakat yang
berbasis filosofi adat basandi syara', syara' basandi kitabullah;
bahwa semakin meluas dan berkembangnya gejala perbuatan
maksiat ditengahtengah masyarakat yang mengakibatkan tidak
saja merusak kehidupan sosial ekonomi, bahkan terlihat gejala-
gejala kehancuran mental dan moral masyarakat khususnya
generasi muda, yang pada saatnya akan merusak ketertibn dan
kealnanan;
bahwa untuk kestabilan kehidupan sosial dalam mempertahankan
filosofi sebagaimana yang dimaksud pada huruf a perlu diupayakan
pencegahannya;
bahwa untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud pada point
a, b dan c diatas, perlu ditetapkan dalam bentuk Peraturan Daerah
Kabupaten Padang Pariaman.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Hukum Pidana;
Undang Undang No. 12 Tahun 1956 tentang Pernbentukan
Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera
Tengah;
Undang-Undang Nomor 73 tahun 1958 tentang menyatakan
berlakunya Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang
c.
d.
2
Mengingat
8.
9.
4.
5.
6.
7.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Undang-Undang Nomor I tahun 1981 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana ( Lembaran Negara tahun 198'l
Nomor 76 . TLN Nomor 3209 ) ;
Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Pokok-Pokok
Kesehatan ( Lembaran Negara tahun 1992 Nomor 100, TLN
Nomor 3495) ;
Undang-Undang Nomor 5 tahun '1997 tentang Psikotropika
(Lembaran Negara tahun 1997 Nornor-10 , Tambahan lembaran
Negara Nomor 3671 );
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika
(Lembaran Negara tahun 1997 Nomor QT,Tambahan lembaran
Negara Nomor 3698 );
Undang- Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah
Undang Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nopotisme ( KKN )
(Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 75, TLN Nomor 385 );
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi
Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah ( Lembaran Negara tahun
1988 Nomor 67 );
Keputusan Presiden No. 44 Tahun 1999 tentang Teknik
Penyusunan Peraturan Perundang undangan dan Bentuk
Rancangan Undang undang, Rancangan Peraturan Pemerintah
dan Rancangan Keputusan Presiden;
Keputusan Menteri kehakiman Rl Nomor 04, PW- 07-03 tahun
1984 tentang Wewenang Penyidik Pegwai Negeri Sipil;
Keputusan Menteri dalam Negeri & Otonmi Daerah Nomor 22
tahun 2001 tentang Bentuk-bentuk Produk Hukum Daerah ;
Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000
tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari.
Peratutan Daerah Proinsi Sumatera Barat Nomor 11 Tahun 2001
tentang Pecegahan dan pemberantasan Maksiat. ( Lembaran
Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2001 Nomor 36 ).
Dengan Percetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PADANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENCEGAHAN, PENTNDAKAN
DAN PEMBERANTASAN MAKSIAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah iniyang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Padang Pariaman.
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Padang
Pariaman.
c. Kepala Daerah adalah Bupati Padang Pariaman;
d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab.Padang
Pariaman.
e. Nagari adalah Nagari yang berada pada Daerah Kahupaten Padang
Pariaman.
f. Pencegahan adalah tindakan awal merintangi, antisipasi, menolak
atau melarang agar tidak terjadi suatu perbuatan yang berkaitan
dengan penyakit masyarakat/maksiat.
g. Penindakan adalah suatu tindakan memproses pelaku perbuatan
yang berkaitan dengan maksiat.
h. Pemberantasan adalah tindakan memerangi,untuk melenyapkan dan
atau membasmi perbuatan yang berkaitan dengan penyakit
masyarakat/maksiat;
i. Pemuka masyarakat adalah ninik mamak, cerdik pandai, alim ulama,
tokoh kharismatik, seseorang menjadi panutan, orang yang dituakan
dilingkungan masyarakat sekitarnya.
j, Maksiat adalah setiap perbuatan yang merusak sendi-sendi
Kehidupan sosial Kemasyarakat dan melanggar norma-norma
agama dan adat istiadat baik yang telah diatur oleh peraturan
Perundangan-Undangan atau belum;
k. Perzinaan adalah Hubungan seksual yang dilakukan oleh laki-laki
dan perempuan diluar ikatan pernikahan;
l. Pondok adalah suatu tempat yang dibuat seukuran satu pasang
muda-mudi, pojok-pojok teertentu dalam area wisata, dan dikelilingi
m. Pelacur adalah perempuan atau laki-laki yang melakukan hubungan
seksual dengan lawan jenisnya atau sesama jenisnya dengan
maksud untuk mendapatkan kepuasan seksual dan/materi;
Pelacur adalah suatu bentuk pekerjaan untuk melakukan hubungan
seksual diluar pernikahan atau kegiatan seksual lainya untuk
mendapatkan kepuasan dan /materi;
Vidio game dan Play Station atau jenisnya adalah permainan yang
diprogram melalui layar kaca;
Bild yard/karambol adalah suatu permainan yang menggunakan bola
kecil atau sejenisnya yang mempergunakan tongkat panjang diatas
meja persegi.
Diskotik dan sejenisnya adalah ruangan atau gedung hiburan tempat
mendengarkan musik dan/atau berdansa mengikuti iramamusik;
r. Cefe adalah tempat minum-minum yang pengunjungnya dihibur
t.
dengan musik
Panti Pijd adalah suatu tempat yang memberikan pelayanan
pemijatan untuk tujuan kesehatan dan/atau pengobatan;
Salon kecantikan adalah suatu tempat untuk memberikan pelayanan
untuk merawat dan atau mempercantik diri,
Kupon Putih adalah alat perjudian melalui angka-angka yang ditulis
sebuah kertas dan diundi dalam priode tertentu, bagi yang angkanya
sama dengan nomor keluar maka dia mendapat atau tidak maka
uangnya hilang atau kata lain togel (toto gelap).
BAB II
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
Bagian Pertama
Ruang lingkup
Pasal 2
(1) Ruang lingkup pencegahan,penindakan dan pemberantasan maksiat
dalam Peraturan Daerah ini adalah segala bentuk kegiatan dan atau
perbuatan yang berhubungan dengan maksiat;
(2, Kegiatan dan atau perbuatan yang berhubungan dengan maksiat
sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah segala bentuk perzinaan
dan tindakan yang mengarah pada pezinaan, Pondok Baremoh,
perjudian, Kupon Putih, minqmgn keras,penyalahgunaan narkotika,
q.
S.
u.
(3) Dalam hal kegiatan dan atau perbuatan yang berhubungan dengan
maksiat sebagaimana yang diatur dalam ayat {2) sepanjang telah
diatur oleh ketentuan peraturan Berundangan-undangan yang lebih
tinggi tingkatannya maka dapat ditindak berdasarkan ketentuan
hukum adat
{4) Dafam hal kegiatan dan atau perbuatan yang berhubungan dengan
maksiat sebagaimana yang diatur dalam ayat (2) sepanjang belum
diatur oleh ketentuan Peraturan Daerah ini dengan memperhatikan
hukum yang hidup dalam masyarakat atau hukum adat.
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Pengaturan pencegahan,penindakan dan pemberantasan maksiat ini
bertujuan,untuk:
a. Menerapkan prinsip dan filosofi adat tsasandi Syarak, Syarak
Basandi Kitabullah;
b. Melindungi dan mencegah masyarakat agar terhindar dari
berbagai bentuk kegiatan dan latau perbuatan maksiat;
c. Mendukung penegakan hukum yang optimal terhadap ketentuan
Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan
kegiatan dan / atau perbuatan maksiat yang terjadi;
d. Meningkatkan peran serta masyrakat dalam mencegah dan
mein berantas terjadinya serta mel uasnya perbuata n maksiat;
e. Membersihkan daerah Kabupaten Padang Pariaman dari
perbuatan-perbuatan maksiat.
BAB III
LARANGAN
Bagian Pertama
Perzinaan
Pasal 4
(1) Setiap orang dilarang melakukan perzinaan dan atau perbuatan yang
mengarah kepada perzinaan..
(2') Setiap orang, Pribadi maupun kelompok dilarang memberikan
Bagian Kedua
Perbuatan Asusila
Pasal 5
(1) Setiap orang dilarang berkeliaran ditempat umum dengan tujuan
melacurkan diri baik untuk mencari kepuasan maupun sebagai mata
pencaharian.
(2) Setiap orang dilarang hidup bersama layaknya sebagai suami isteri diluar
ikatan pernikahan.
(3) Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang mengarah kepada
pelacuran dan atau memberikan kesempatan untuk terjadinya
pelacuran dengan berkedok usaha.
BAB IV
KEWAJIBAN
Bagian Pertama
Kewajiban Peromngan atau Pribadi
Pasal 6
Setiap orang harus berprilaku,bertutur kata dan berpakaian sopan sesuai
dengan ketentuan agama dan adat:
Bagian Kedua
Kewajiban Pengusaha
Dan Lembaga
Pasal 7
(1) Tempat hiburan,rekreasi dan keramaian:
a. Dilarang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perbuatan,
mengedarkan serta mengekspose baik tertutup maupun terbuka
baik berupa perjudian, pelacuran ,narkoba dan perbuatan
maksiat lainnya, baik dalam bentuk individu maupun kelompok;
b. Harus memberitahukan berupa papan pengumuman kepada
pengunjung yang menginformasikan berupa larangan perbuatan
judi, pelacuran, narkoba dan perbuatan maksiat lainnya;
c. Perbuatan sehagaimana yang dimaksud huruf a dan huruf b ayat
1 pasal ini bila terjadi, pengusaha harus melaporkan kepada
yang berwajib untuk ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan
(2) Hotel,penginapan,asrama dan sejenisnya:
a. Harus memenuhi persyaratan dan peraturan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
b. Dilarang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perbuatan
mengedarkan dan mengekspose perjudian, pelacuran,narkoba
dan penyakit masyarakat lainnya,baik dalam bentuk individu
maupun kelompok;
c. Kafau ternyata ada individu atau kelompok yang memaksakan
kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang dimaksud
poin a dan b diatas, pengusaha atau pemilik dan pengelola harus
melaporkan kepada yang berwajib untuk ditindak lanjuti sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
(3) Rumah makan, restoran, kafe / warung kopi dan sejenisnya;
a" Memenuhi persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Menghentikan seluruh kegiatan Rumah makan, restoran, kafe I
warung kopi dan sejenis lainnya pada waktu siang hari selama
bulan Ramadhan.
c. Melarang kalau ada pengunjung melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan perbuatan judi, minuman keras, narkoba dan
sejenis lainnya;
d" Kalau ternyata ada induvidu atau kelompok yang memaksakan
kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang dimaksud
poin c diatas, pengusaha/ pemilik harus melaporkan kepada yang
berwajib untuk ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku;
(4) Salon kecantikan, Panti pijat dan sejenisnya;
a. Memenuhi persyaratan dan perundang-undangan yang berlaku;
b. Dilarang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perbuatan
mengedarkan perjudian, pelacuran, narkoba dan penyakit
masyarakat lainnya;
c. Kalau ternyata ada individu atau kelompok yang memaksakan
kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang dimaksud
poin a dan b diatas, Pengusaha atau pemilik dan pengelola harus
(5) Rumah Bilyard / Karambol,Play station, Mdio Game dan sejenisnya.
a. Memenuhi persyaratan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
b. Dilarang melakukan kegiatan mengarah kepada perbuatan
maksiat.
c. Melarang pengunjung memakaipakaian seragam sekolah, TNI /
POLRI dan PNS;
d. Melarang pengunjung melakukan kegiatan perjudian, minuman
keras ,narkoba dan sejenis lainnya;
e. Kalau ternyata ada individu atau kelompok yang memaksakan
kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang
dimaksud poin b dan c diatas pengusaha atau pemilik dan
pengelola harus melaporkan kepada yang berwajib untuk
ditindak lanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku.
(6) Lembaga pendidikan :
a. Setiap sekolah wajib membuat Peraturan tata tertib sekolah yang
mengatur agar lingkungan sekolahnya terbebas dari segala
penyakit masyarakat I maksiat;
b. Setiap pendidikan wajib herkoordinasi dalam hal yang berkaitan
dengan pencegahan, penindakan dan pemberantasan maksiat.
c. Tindakan sekolah sebagaimana dimaksud huruf b ayat ini wajib
berkoordinasi dengan Komite Sekolah, aparat keamanan dalam
pencegahan maksiat tersebut.
d. Kegiatan-kagiatan siswa diluar sekolah seperti camping dan
sejenisnya harus mendapat izin tertulis dari orang tuanya dan
diketahui oleh pihak sekolah.
(7) Lembaga Pemerintah, Swasta, Yayasan atau Perusahaan, dan
Organisasi lainnya;
a. Setiap Pimpinan Lembaga Pemerintah, swasta, yayasan dan
perusahaan bertaggung jawab langsung untuk mengawasi
personil dari lingkungan kerja dilembaga yang dipimpinnya agar
tidak terjadi kegiatan penyakit masyarakat / maksiat.
b. Untuk terwujudnya maksud poin a diatas, kepada lembaga
Pemerintah, swasta, yayasan dan perusahaan tersebut, harus
menegakkan peraturan yang sudah ada,
c. Apabila terjadi kegiatan yang berkaitan dengan penyakit
masyarakat dan maksiat, maka Pimpinan lembaga tersebut pada
BAB V
PERAN SERTA MASYARAKAT
pasal I
(1) Peran sefia masyarakat dalam pencegahan, penindakan dan
pemberantasan penyakit masyarakat / maksiat merupakan hak dan
tanggung jawab masyarakat untuk ikut mewujudkan kehidupan yang
bebas dari penyakit masyarakat / maksiat.
(2) Wujud peran serta masyarakat dapat berupa kewajiban untukmelaporkan
kepada penjabat yang berwenang terdekat dari tempat kejadian, apabila
mengetahui diduga adanya perbuatan penyakit masyarakat / maksiat.
(3) Apabila pelaku perbuatan penyakit masyarakat / maksiat tertangkap
tangan oleh warga masyarakat, maka warga masyarakat wajib
menyerahkan kepada pejabat berwenang terdekat dari tempat kejadian.
(4) Pejabat yang berwenang wajib memberikan jaminan keamanan dan
pelindungan kepada pelapor sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2)
pasal ini,
(5) Mencegah dijadikannya rumah pribadi atau tempat tinggal, lokasi-lokasi
hiburan atau tempat-rempat usaha yang digunakan untuk melakukan
tindakan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat / maksiat.
Pasal 9
Pengaturan pencegahan,penindakan dan pemberantasan segala bentuk
Perbuatan maksiat dapat diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Nagari sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 10
Setiap orang pribadi maupun kelompok mempunyai kewajiban melakukan
tindakan pencegahan terhadap perbuatan yang berkaitan dengan penyakit
masyarakat / maksiat, berupa :
a. Peringatan kepada setiap orang agar tidak melakukan tindakan maksiat.
b. Mencegah dijadikannya tempat hiburan /keramaian untuk melakukan
tindakan yang berkaitan dengan penyakit masyarakaUmaksiat.
c. Melaporkan kepada perangkat pemerintah Nagarilkorong apabila terjadi
maksiat.
Pasal 11
(1) Perangkat Pemerintah sebagaimana dimaksud pasal 10 huruf c setelah
menenma laporan, segera menindak lanjuti laporan warga kepada pihak
kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya yang terdekat;
(2) Pejabat yang menerima laporan dari warga masyarakat melalui perangkat
Pemerintah tentang terjadinya perbuatan maksiat, wajib melakukan
penindakan;
(3) Kelalaian dalam melakukan penindakan sebagaimana dimaksud ayat (2)
pasal ini dapat dimintakan pertanggung jawabannya berdasarkan
peraturan Perudang-undangan yang berlaku ;
Pasal 12
lnstansi yang berwenang dapat memberikan penghargaan kepada
masyarakat dan latau lembaga/badan/instansi yang telah berjasa dalam
membantu upaya pencegahan maksiat.
BAB VI
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
Pasal 13
Pemerintah Daerah bersama masyarakat melakukan pengalvasan dan
pembinaan terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan
pencegahan, .Pen indakan dan Pem berantasan maksiat.
Pasal 14
Pengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksud pasal 13 diarahkan
untuk.
a. Mencegah dan memberantas terjadinya dan meluasnya penyakit
masyarakat lmaksiat ;
b. Melindungi masyarakat dari segala kemungkinan terjadi yang dapat
menimbulkan gangguan dan/atau bahaya atas penyakit
masyarakat/maksiat;
c. Mencegah seluruh lapisan masyarakat terlibat dalam kegiatan penyakit
masyarakat/maksiat;
,
BAB VII
KETENTUAN SANGSI
Pasal 15
Jenis dan bentuk hukuman yang dapat dibertakukan terhadap pelanggaran
yang diatur Perda ini adalah :
a. Sangsi Kurungan;
b. Sangsi denda;
c. Sangsi Kerja Sosiall Pemenuhan Kewajiban Adat.'
Pasal 16
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana yang diatur BAB lll dan
BAB lV Peraturan Daerah ini dipidana sesuai dengan ketentuan
perundang-U ndangan yang berlaku
(2) Untuk pelanggaran terhadap ketentuan pada pada Bab lll bila pidana
denda tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak dapat dijalankan maka
kepada terpidana dikenakan kerja sosial selama 100 (seratus) jam yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Nagari.
Pasal 17
Terhadap pejabat negara", sipil, TNI/Polri yang melanggar aturan ini serta
berkewajiban menjalankan Peraturan Daerah ini dapat dikenakan sanksi
sesuai dengan aturan disiplin yang berlaku bagi pejabat tersebut.
Pasal 18
Untuk memberi efek jera terhadap pelaku pelanggaran, upaya penegakkan
Perda ini dapat dilakukan dengan Peradilan cepat sesuai dengan peraturan
per undang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 19
Penyidikan terhadap pelanggaran BAB lll dan BAB lV Peraturan Daerah
ini dilakukan oleh pejabat penyidik (POLRI) danlatau Pejabat penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah
yang pengakatannya ditetapkan dengan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku;
Dalam melakukan tagas penyidikan Pejabat penyidik (POLRI) danlatau
(1)
(2)
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindakan pidana, keterangan dan,
laporan tersebut menjadi lebih lengkap, dan jelas;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang,
prihadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana tersebut;
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadiatau
badan/lembaga tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana tersebut;
d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang
berkenaan dengan tindak pidana;
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti, serta
melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas
penyidikan tindak pidana;
g. Menyuruh berhenti,melarang meninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa
identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana
dimaksud pada huruf e;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa
sebegai tersangka atau saksi;
j Menghentikan penyidikan;
k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan
tindak pidana dibidang hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
(3) Apabila penyidikan dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS), dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah koordinasi dan
pengawasan Penyidik Polri dan wajib menjunjung tinggi hukum yang
berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
Pasal 21
Peraturan Daerah ini mulai berlaku semenjak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Padang Pariaman.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG
NOMOR. . Q3...Seri..€..
PARIAMAN TAHUN 2(%
DITETAPKAN DI : PAR
firauean PADANG PARIAMAN
MUSLTM KASTM G
Diundangkan di Pariaman
Padatanggal 7 2004
UPATEN
Pembina Utama Muda

More Related Content

What's hot

Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharAZA Zulfi
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaYusuf Darismah
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Makalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernMakalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernjuniska efendi
 
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAHMATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAHMahrum Assyafa'ah
 
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-SunnahMakalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnahindah pertiwi
 
konsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamkonsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamUlfa Nurajizah
 
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaZionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaHusna Arman
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahAnas Wibowo
 
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UINmakalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UINabdul gonde
 
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazunMembumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazunMuhammad Al Asrori
 
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAMPENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAMDadang Rohendi
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahRezaQyu RezaQta
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamShollana
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamkhumairoh
 

What's hot (20)

Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
 
ILMU KALAM
ILMU KALAM ILMU KALAM
ILMU KALAM
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan Sejarahnya
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
Makalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernMakalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modern
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAHMATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
 
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-SunnahMakalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnah
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
konsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamkonsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islam
 
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaZionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
 
Ilmu Mantiq
Ilmu Mantiq Ilmu Mantiq
Ilmu Mantiq
 
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UINmakalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
 
Pluralisme agama
Pluralisme agamaPluralisme agama
Pluralisme agama
 
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazunMembumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
 
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAMPENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islam
 

Similar to Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Dan Pemberantasan Maksiat

Uu tahun 2008 no. 44 tentang pornografi
Uu tahun 2008 no. 44 tentang pornografiUu tahun 2008 no. 44 tentang pornografi
Uu tahun 2008 no. 44 tentang pornografiLegal Akses
 
Uu no 44 thn 2008 ttg pornografi
Uu no 44 thn 2008 ttg pornografiUu no 44 thn 2008 ttg pornografi
Uu no 44 thn 2008 ttg pornografiWiji Trangkil
 
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemisperda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemisfionarazqa
 
Perda 2 2017 ttg PPA PPB.pdf
Perda 2  2017 ttg PPA PPB.pdfPerda 2  2017 ttg PPA PPB.pdf
Perda 2 2017 ttg PPA PPB.pdfHerlita5
 
Perdes nikah siri
Perdes nikah siriPerdes nikah siri
Perdes nikah siriari saridjo
 
Peraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasir
Peraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasirPeraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasir
Peraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasirYasir Partomo
 
Analisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintahAnalisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintahLisa SYP
 
ppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.pptppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.pptputri241500
 
Rancangan perdes tentang_keamanan_dan_ke
Rancangan perdes tentang_keamanan_dan_keRancangan perdes tentang_keamanan_dan_ke
Rancangan perdes tentang_keamanan_dan_keTio Pratana
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...Citra Harapan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...iniPurwokerto
 
Undang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapasUndang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapasZainal Abidin
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...iniPurwokerto
 
Perdes no. 08 th 2014 ttg nikah siri
Perdes no. 08 th 2014 ttg nikah siriPerdes no. 08 th 2014 ttg nikah siri
Perdes no. 08 th 2014 ttg nikah siriari saridjo
 
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanPerda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanArifuddin Ali
 

Similar to Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Dan Pemberantasan Maksiat (20)

UU_2008_44.pdf
UU_2008_44.pdfUU_2008_44.pdf
UU_2008_44.pdf
 
Uu tahun 2008 no. 44 tentang pornografi
Uu tahun 2008 no. 44 tentang pornografiUu tahun 2008 no. 44 tentang pornografi
Uu tahun 2008 no. 44 tentang pornografi
 
Izin keramaian
Izin keramaianIzin keramaian
Izin keramaian
 
Uu no 44 thn 2008 ttg pornografi
Uu no 44 thn 2008 ttg pornografiUu no 44 thn 2008 ttg pornografi
Uu no 44 thn 2008 ttg pornografi
 
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemisperda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
 
Perda 2 2017 ttg PPA PPB.pdf
Perda 2  2017 ttg PPA PPB.pdfPerda 2  2017 ttg PPA PPB.pdf
Perda 2 2017 ttg PPA PPB.pdf
 
Perdes nikah siri
Perdes nikah siriPerdes nikah siri
Perdes nikah siri
 
Peraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasir
Peraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasirPeraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasir
Peraturan daerah kabupaten kendal nomor 4 tahun 2009 cintayasir
 
Uu 11 1980
Uu 11 1980Uu 11 1980
Uu 11 1980
 
Analisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintahAnalisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintah
 
ppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.pptppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.ppt
 
Rancangan perdes tentang_keamanan_dan_ke
Rancangan perdes tentang_keamanan_dan_keRancangan perdes tentang_keamanan_dan_ke
Rancangan perdes tentang_keamanan_dan_ke
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
 
Undang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapasUndang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapas
 
Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGA...
 
Perdes no. 08 th 2014 ttg nikah siri
Perdes no. 08 th 2014 ttg nikah siriPerdes no. 08 th 2014 ttg nikah siri
Perdes no. 08 th 2014 ttg nikah siri
 
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanPerda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
 

More from Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 

More from Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman (17)

Perda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan Nagari
Perda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan NagariPerda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan Nagari
Perda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan Nagari
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
 
Manajemen (up grading stkip ydb)
Manajemen (up grading stkip ydb)Manajemen (up grading stkip ydb)
Manajemen (up grading stkip ydb)
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 

Recently uploaded (12)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 

Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Dan Pemberantasan Maksiat

  • 1. Ii PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN Nomor : C2,Q Tahun 2004tbr entang PENCEGAHAN, PENINDAKAN DAN PEMBERANTASAN MAKSIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. : 1. 2. b. BUPATI PADANG PARIAMAN bahwa Kabupaten Padang Pariaman adalah daerah yang yang berbudaya islami dengan landasan kehidupan masyarakat yang berbasis filosofi adat basandi syara', syara' basandi kitabullah; bahwa semakin meluas dan berkembangnya gejala perbuatan maksiat ditengahtengah masyarakat yang mengakibatkan tidak saja merusak kehidupan sosial ekonomi, bahkan terlihat gejala- gejala kehancuran mental dan moral masyarakat khususnya generasi muda, yang pada saatnya akan merusak ketertibn dan kealnanan; bahwa untuk kestabilan kehidupan sosial dalam mempertahankan filosofi sebagaimana yang dimaksud pada huruf a perlu diupayakan pencegahannya; bahwa untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud pada point a, b dan c diatas, perlu ditetapkan dalam bentuk Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Hukum Pidana; Undang Undang No. 12 Tahun 1956 tentang Pernbentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah; Undang-Undang Nomor 73 tahun 1958 tentang menyatakan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang c. d. 2 Mengingat
  • 2. 8. 9. 4. 5. 6. 7. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Undang-Undang Nomor I tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana ( Lembaran Negara tahun 198'l Nomor 76 . TLN Nomor 3209 ) ; Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan ( Lembaran Negara tahun 1992 Nomor 100, TLN Nomor 3495) ; Undang-Undang Nomor 5 tahun '1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara tahun 1997 Nornor-10 , Tambahan lembaran Negara Nomor 3671 ); Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran Negara tahun 1997 Nomor QT,Tambahan lembaran Negara Nomor 3698 ); Undang- Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Undang Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nopotisme ( KKN ) (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 75, TLN Nomor 385 ); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah ( Lembaran Negara tahun 1988 Nomor 67 ); Keputusan Presiden No. 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang undangan dan Bentuk Rancangan Undang undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden; Keputusan Menteri kehakiman Rl Nomor 04, PW- 07-03 tahun 1984 tentang Wewenang Penyidik Pegwai Negeri Sipil; Keputusan Menteri dalam Negeri & Otonmi Daerah Nomor 22 tahun 2001 tentang Bentuk-bentuk Produk Hukum Daerah ; Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari. Peratutan Daerah Proinsi Sumatera Barat Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pecegahan dan pemberantasan Maksiat. ( Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2001 Nomor 36 ). Dengan Percetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PADANG
  • 3. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENCEGAHAN, PENTNDAKAN DAN PEMBERANTASAN MAKSIAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah iniyang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Padang Pariaman. b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. c. Kepala Daerah adalah Bupati Padang Pariaman; d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab.Padang Pariaman. e. Nagari adalah Nagari yang berada pada Daerah Kahupaten Padang Pariaman. f. Pencegahan adalah tindakan awal merintangi, antisipasi, menolak atau melarang agar tidak terjadi suatu perbuatan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat/maksiat. g. Penindakan adalah suatu tindakan memproses pelaku perbuatan yang berkaitan dengan maksiat. h. Pemberantasan adalah tindakan memerangi,untuk melenyapkan dan atau membasmi perbuatan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat/maksiat; i. Pemuka masyarakat adalah ninik mamak, cerdik pandai, alim ulama, tokoh kharismatik, seseorang menjadi panutan, orang yang dituakan dilingkungan masyarakat sekitarnya. j, Maksiat adalah setiap perbuatan yang merusak sendi-sendi Kehidupan sosial Kemasyarakat dan melanggar norma-norma agama dan adat istiadat baik yang telah diatur oleh peraturan Perundangan-Undangan atau belum; k. Perzinaan adalah Hubungan seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan diluar ikatan pernikahan; l. Pondok adalah suatu tempat yang dibuat seukuran satu pasang muda-mudi, pojok-pojok teertentu dalam area wisata, dan dikelilingi
  • 4. m. Pelacur adalah perempuan atau laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya atau sesama jenisnya dengan maksud untuk mendapatkan kepuasan seksual dan/materi; Pelacur adalah suatu bentuk pekerjaan untuk melakukan hubungan seksual diluar pernikahan atau kegiatan seksual lainya untuk mendapatkan kepuasan dan /materi; Vidio game dan Play Station atau jenisnya adalah permainan yang diprogram melalui layar kaca; Bild yard/karambol adalah suatu permainan yang menggunakan bola kecil atau sejenisnya yang mempergunakan tongkat panjang diatas meja persegi. Diskotik dan sejenisnya adalah ruangan atau gedung hiburan tempat mendengarkan musik dan/atau berdansa mengikuti iramamusik; r. Cefe adalah tempat minum-minum yang pengunjungnya dihibur t. dengan musik Panti Pijd adalah suatu tempat yang memberikan pelayanan pemijatan untuk tujuan kesehatan dan/atau pengobatan; Salon kecantikan adalah suatu tempat untuk memberikan pelayanan untuk merawat dan atau mempercantik diri, Kupon Putih adalah alat perjudian melalui angka-angka yang ditulis sebuah kertas dan diundi dalam priode tertentu, bagi yang angkanya sama dengan nomor keluar maka dia mendapat atau tidak maka uangnya hilang atau kata lain togel (toto gelap). BAB II RUANG LINGKUP DAN TUJUAN Bagian Pertama Ruang lingkup Pasal 2 (1) Ruang lingkup pencegahan,penindakan dan pemberantasan maksiat dalam Peraturan Daerah ini adalah segala bentuk kegiatan dan atau perbuatan yang berhubungan dengan maksiat; (2, Kegiatan dan atau perbuatan yang berhubungan dengan maksiat sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah segala bentuk perzinaan dan tindakan yang mengarah pada pezinaan, Pondok Baremoh, perjudian, Kupon Putih, minqmgn keras,penyalahgunaan narkotika, q. S. u.
  • 5. (3) Dalam hal kegiatan dan atau perbuatan yang berhubungan dengan maksiat sebagaimana yang diatur dalam ayat {2) sepanjang telah diatur oleh ketentuan peraturan Berundangan-undangan yang lebih tinggi tingkatannya maka dapat ditindak berdasarkan ketentuan hukum adat {4) Dafam hal kegiatan dan atau perbuatan yang berhubungan dengan maksiat sebagaimana yang diatur dalam ayat (2) sepanjang belum diatur oleh ketentuan Peraturan Daerah ini dengan memperhatikan hukum yang hidup dalam masyarakat atau hukum adat. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Pengaturan pencegahan,penindakan dan pemberantasan maksiat ini bertujuan,untuk: a. Menerapkan prinsip dan filosofi adat tsasandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah; b. Melindungi dan mencegah masyarakat agar terhindar dari berbagai bentuk kegiatan dan latau perbuatan maksiat; c. Mendukung penegakan hukum yang optimal terhadap ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan dan / atau perbuatan maksiat yang terjadi; d. Meningkatkan peran serta masyrakat dalam mencegah dan mein berantas terjadinya serta mel uasnya perbuata n maksiat; e. Membersihkan daerah Kabupaten Padang Pariaman dari perbuatan-perbuatan maksiat. BAB III LARANGAN Bagian Pertama Perzinaan Pasal 4 (1) Setiap orang dilarang melakukan perzinaan dan atau perbuatan yang mengarah kepada perzinaan.. (2') Setiap orang, Pribadi maupun kelompok dilarang memberikan
  • 6. Bagian Kedua Perbuatan Asusila Pasal 5 (1) Setiap orang dilarang berkeliaran ditempat umum dengan tujuan melacurkan diri baik untuk mencari kepuasan maupun sebagai mata pencaharian. (2) Setiap orang dilarang hidup bersama layaknya sebagai suami isteri diluar ikatan pernikahan. (3) Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang mengarah kepada pelacuran dan atau memberikan kesempatan untuk terjadinya pelacuran dengan berkedok usaha. BAB IV KEWAJIBAN Bagian Pertama Kewajiban Peromngan atau Pribadi Pasal 6 Setiap orang harus berprilaku,bertutur kata dan berpakaian sopan sesuai dengan ketentuan agama dan adat: Bagian Kedua Kewajiban Pengusaha Dan Lembaga Pasal 7 (1) Tempat hiburan,rekreasi dan keramaian: a. Dilarang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perbuatan, mengedarkan serta mengekspose baik tertutup maupun terbuka baik berupa perjudian, pelacuran ,narkoba dan perbuatan maksiat lainnya, baik dalam bentuk individu maupun kelompok; b. Harus memberitahukan berupa papan pengumuman kepada pengunjung yang menginformasikan berupa larangan perbuatan judi, pelacuran, narkoba dan perbuatan maksiat lainnya; c. Perbuatan sehagaimana yang dimaksud huruf a dan huruf b ayat 1 pasal ini bila terjadi, pengusaha harus melaporkan kepada yang berwajib untuk ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan
  • 7. (2) Hotel,penginapan,asrama dan sejenisnya: a. Harus memenuhi persyaratan dan peraturan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; b. Dilarang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perbuatan mengedarkan dan mengekspose perjudian, pelacuran,narkoba dan penyakit masyarakat lainnya,baik dalam bentuk individu maupun kelompok; c. Kafau ternyata ada individu atau kelompok yang memaksakan kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang dimaksud poin a dan b diatas, pengusaha atau pemilik dan pengelola harus melaporkan kepada yang berwajib untuk ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. (3) Rumah makan, restoran, kafe / warung kopi dan sejenisnya; a" Memenuhi persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Menghentikan seluruh kegiatan Rumah makan, restoran, kafe I warung kopi dan sejenis lainnya pada waktu siang hari selama bulan Ramadhan. c. Melarang kalau ada pengunjung melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perbuatan judi, minuman keras, narkoba dan sejenis lainnya; d" Kalau ternyata ada induvidu atau kelompok yang memaksakan kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang dimaksud poin c diatas, pengusaha/ pemilik harus melaporkan kepada yang berwajib untuk ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; (4) Salon kecantikan, Panti pijat dan sejenisnya; a. Memenuhi persyaratan dan perundang-undangan yang berlaku; b. Dilarang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perbuatan mengedarkan perjudian, pelacuran, narkoba dan penyakit masyarakat lainnya; c. Kalau ternyata ada individu atau kelompok yang memaksakan kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang dimaksud poin a dan b diatas, Pengusaha atau pemilik dan pengelola harus
  • 8. (5) Rumah Bilyard / Karambol,Play station, Mdio Game dan sejenisnya. a. Memenuhi persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Dilarang melakukan kegiatan mengarah kepada perbuatan maksiat. c. Melarang pengunjung memakaipakaian seragam sekolah, TNI / POLRI dan PNS; d. Melarang pengunjung melakukan kegiatan perjudian, minuman keras ,narkoba dan sejenis lainnya; e. Kalau ternyata ada individu atau kelompok yang memaksakan kehendak untuk melaksanakan perbuatan seperti yang dimaksud poin b dan c diatas pengusaha atau pemilik dan pengelola harus melaporkan kepada yang berwajib untuk ditindak lanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku. (6) Lembaga pendidikan : a. Setiap sekolah wajib membuat Peraturan tata tertib sekolah yang mengatur agar lingkungan sekolahnya terbebas dari segala penyakit masyarakat I maksiat; b. Setiap pendidikan wajib herkoordinasi dalam hal yang berkaitan dengan pencegahan, penindakan dan pemberantasan maksiat. c. Tindakan sekolah sebagaimana dimaksud huruf b ayat ini wajib berkoordinasi dengan Komite Sekolah, aparat keamanan dalam pencegahan maksiat tersebut. d. Kegiatan-kagiatan siswa diluar sekolah seperti camping dan sejenisnya harus mendapat izin tertulis dari orang tuanya dan diketahui oleh pihak sekolah. (7) Lembaga Pemerintah, Swasta, Yayasan atau Perusahaan, dan Organisasi lainnya; a. Setiap Pimpinan Lembaga Pemerintah, swasta, yayasan dan perusahaan bertaggung jawab langsung untuk mengawasi personil dari lingkungan kerja dilembaga yang dipimpinnya agar tidak terjadi kegiatan penyakit masyarakat / maksiat. b. Untuk terwujudnya maksud poin a diatas, kepada lembaga Pemerintah, swasta, yayasan dan perusahaan tersebut, harus menegakkan peraturan yang sudah ada, c. Apabila terjadi kegiatan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat dan maksiat, maka Pimpinan lembaga tersebut pada
  • 9. BAB V PERAN SERTA MASYARAKAT pasal I (1) Peran sefia masyarakat dalam pencegahan, penindakan dan pemberantasan penyakit masyarakat / maksiat merupakan hak dan tanggung jawab masyarakat untuk ikut mewujudkan kehidupan yang bebas dari penyakit masyarakat / maksiat. (2) Wujud peran serta masyarakat dapat berupa kewajiban untukmelaporkan kepada penjabat yang berwenang terdekat dari tempat kejadian, apabila mengetahui diduga adanya perbuatan penyakit masyarakat / maksiat. (3) Apabila pelaku perbuatan penyakit masyarakat / maksiat tertangkap tangan oleh warga masyarakat, maka warga masyarakat wajib menyerahkan kepada pejabat berwenang terdekat dari tempat kejadian. (4) Pejabat yang berwenang wajib memberikan jaminan keamanan dan pelindungan kepada pelapor sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini, (5) Mencegah dijadikannya rumah pribadi atau tempat tinggal, lokasi-lokasi hiburan atau tempat-rempat usaha yang digunakan untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat / maksiat. Pasal 9 Pengaturan pencegahan,penindakan dan pemberantasan segala bentuk Perbuatan maksiat dapat diatur lebih lanjut dalam Peraturan Nagari sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 10 Setiap orang pribadi maupun kelompok mempunyai kewajiban melakukan tindakan pencegahan terhadap perbuatan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat / maksiat, berupa : a. Peringatan kepada setiap orang agar tidak melakukan tindakan maksiat. b. Mencegah dijadikannya tempat hiburan /keramaian untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan penyakit masyarakaUmaksiat. c. Melaporkan kepada perangkat pemerintah Nagarilkorong apabila terjadi maksiat.
  • 10. Pasal 11 (1) Perangkat Pemerintah sebagaimana dimaksud pasal 10 huruf c setelah menenma laporan, segera menindak lanjuti laporan warga kepada pihak kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya yang terdekat; (2) Pejabat yang menerima laporan dari warga masyarakat melalui perangkat Pemerintah tentang terjadinya perbuatan maksiat, wajib melakukan penindakan; (3) Kelalaian dalam melakukan penindakan sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini dapat dimintakan pertanggung jawabannya berdasarkan peraturan Perudang-undangan yang berlaku ; Pasal 12 lnstansi yang berwenang dapat memberikan penghargaan kepada masyarakat dan latau lembaga/badan/instansi yang telah berjasa dalam membantu upaya pencegahan maksiat. BAB VI PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 13 Pemerintah Daerah bersama masyarakat melakukan pengalvasan dan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan, .Pen indakan dan Pem berantasan maksiat. Pasal 14 Pengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksud pasal 13 diarahkan untuk. a. Mencegah dan memberantas terjadinya dan meluasnya penyakit masyarakat lmaksiat ; b. Melindungi masyarakat dari segala kemungkinan terjadi yang dapat menimbulkan gangguan dan/atau bahaya atas penyakit masyarakat/maksiat; c. Mencegah seluruh lapisan masyarakat terlibat dalam kegiatan penyakit masyarakat/maksiat;
  • 11. , BAB VII KETENTUAN SANGSI Pasal 15 Jenis dan bentuk hukuman yang dapat dibertakukan terhadap pelanggaran yang diatur Perda ini adalah : a. Sangsi Kurungan; b. Sangsi denda; c. Sangsi Kerja Sosiall Pemenuhan Kewajiban Adat.' Pasal 16 (1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana yang diatur BAB lll dan BAB lV Peraturan Daerah ini dipidana sesuai dengan ketentuan perundang-U ndangan yang berlaku (2) Untuk pelanggaran terhadap ketentuan pada pada Bab lll bila pidana denda tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak dapat dijalankan maka kepada terpidana dikenakan kerja sosial selama 100 (seratus) jam yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Nagari. Pasal 17 Terhadap pejabat negara", sipil, TNI/Polri yang melanggar aturan ini serta berkewajiban menjalankan Peraturan Daerah ini dapat dikenakan sanksi sesuai dengan aturan disiplin yang berlaku bagi pejabat tersebut. Pasal 18 Untuk memberi efek jera terhadap pelaku pelanggaran, upaya penegakkan Perda ini dapat dilakukan dengan Peradilan cepat sesuai dengan peraturan per undang-undangan yang berlaku. BAB VIII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 19 Penyidikan terhadap pelanggaran BAB lll dan BAB lV Peraturan Daerah ini dilakukan oleh pejabat penyidik (POLRI) danlatau Pejabat penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengakatannya ditetapkan dengan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku; Dalam melakukan tagas penyidikan Pejabat penyidik (POLRI) danlatau (1) (2)
  • 12. a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindakan pidana, keterangan dan, laporan tersebut menjadi lebih lengkap, dan jelas; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang, prihadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana tersebut; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadiatau badan/lembaga tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana tersebut; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak pidana; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti, serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana; g. Menyuruh berhenti,melarang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebegai tersangka atau saksi; j Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. (3) Apabila penyidikan dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah koordinasi dan pengawasan Penyidik Polri dan wajib menjunjung tinggi hukum yang berlaku. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
  • 13. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku semenjak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Padang Pariaman. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG NOMOR. . Q3...Seri..€.. PARIAMAN TAHUN 2(% DITETAPKAN DI : PAR firauean PADANG PARIAMAN MUSLTM KASTM G Diundangkan di Pariaman Padatanggal 7 2004 UPATEN Pembina Utama Muda