SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
TUGAS T2
ANALISIS KEPUTUSAN DAN PERATURAN SEBAGAI TINDAKAN HUKUM
PUBLIK YANG DILAKUKAN PEMERINTAH
Oleh :
Lisa Savitri Younan Putri
115010101111018
Kelas : F
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 56/P TAHUN 2010
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berkenaan dengan pengunduran diri Dr. Sri Mulyani
Indrawati, sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II
Periode 2009-2014, sebagaimana disampaikan melalui surat tanggal
4 Mei 2010, dipandang perlu memberhentikan dengan hormat yang
bersangkutan dari jabatan tersebut, dan selanjutnya mengangkat
penggantinya;
b. bahwa Sdr. Agus D.W. Martowardojo, dipandang mampu dan
cakap serta memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan, untuk diangkat sebagai Menteri Keuangan
Kabinet Indonesia Bersatu II dalam sisa masa jabatan Periode 2009-
2014;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan b,
dipandang perlu menetapkan pemberhentian dengan hormat Dr. Sri
Mulyani Indrawati, dari jabatan Menteri Keuangan Kabinet
Indonesia Bersatu II Periode 2009-2014, dan menetapkan
pengangkatan Sdr. Agus D.W. Martowardojo sebagai penggantinya,
dengan Keputusan Presiden.
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
PERTAMA Memberhentikan dengan hormat:
Dr. Sri Mulyani Indrawati,
sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009-
2014 karena mengundurkan diri, disertai ucapan terima kasih atas
pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut.
KEDUA : Terhitung mulai saat pelantikan, mengangkat:
Sdr. Agus D.W. Martowardojo
sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II dalam sisa masa
jabatan Periode 2009-2014.
KETIGA : Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
SALINANKeputusan Presiden ini disampaikan kepada:
1. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat;
2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat;
3. Ketua Dewan Perwakilan Daerah;
4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
5. Ketua Mahkamah Agung:
6. Ketua Mahkamah Konstitusi;
7. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;
8. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
9. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta I.
PETIKAN Keputusan Presiden ini disampaikan kepada masing-masing
yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Mei 2010
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2010
TENTANG
PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12
ayat (4), Pasal 17 ayat (3), Pasal 18 ayat (4), Pasal 20
ayat (4), Pasal 21 ayat (7), Pasal 24 ayat (4), Pasal 25
ayat (3), Pasal 26 ayat (7), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28
ayat (6), Pasal 31 ayat (4), Pasal 32 ayat (3), Pasal 41
ayat (4), Pasal 42 ayat (3), Pasal 43 ayat (3), Pasal 50
ayat (7), Pasal 51 ayat (3), Pasal 52 ayat (2), Pasal 54
ayat (3), Pasal 55 ayat (5), Pasal 56 ayat (4), Pasal 62
ayat (4), Pasal 65 ayat (5), dan Pasal 66 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOLAAN
DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN.
KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 3 Tahun 2008
NOMOR : KEP-033/A/JA/6/2008
NOMOR : 199 Tahun 2008
TENTANG
PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA PENGANUT, ANGGOTA, DAN/ATAU
ANGGOTA PENGURUS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI)
DAN WARGA MASYARAKAT
MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :a. bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun, setiap orang bebas untuk memeluk agamanya masing-masing
dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, dan dalam
menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib menghormati hak asasi
orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang;
b. bahwa setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan,
menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan penafsiran
tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan
keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu,
penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu;
c. bahwa Pemerintah telah melakukan upaya persuasif melalui serangkaian kegiatan
dan dialog untuk menyelesaikan permasalahan Jemaat Ahmadiyah Indonesia
(JAI) agar tidak menimbulkan keresahan dalam kehidupan beragama dan
mengganggu ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat, dan dalam
hal ini Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) telah menyampaikan 12 (dua belas)
butir Penjelasan pada tanggal 14 Januari 2008;
d. bahwa dari hasil pemantauan terhadap 12 (dua belas) butir Penjelasan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia (JAI) sebagaimana dimaksud pada huruf c, Tim Koordinasi
Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) menyimpulkan bahwa
meskipun terdapat beberapa butir yang telah dilaksanakan namun masih terdapat
beberapa butir yang belum dilaksanakan oleh penganut, anggota, dan/atau
anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sehingga dapat
mengganggu ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat ;
e. bahwa warga masyarakat wajib menjaga dan memelihara kerukunan umat
beragama untuk menciptakan ketenteraman dan ketertiban kehidupan
bermasyarakat demi terwujudnya persatuan dan kesatuan nasional;
f. bahwa dengan maksud untuk menjaga dan memupuk ketenteraman beragama
dan ketertiban kehidupan bermasyarakat, serta berdasarkan pertimbangan pada
hurufa, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu menetapkan Keputusan
Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan/atau
Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat;
Mengingat :1. Pasal 28E, Pasal 281 ayat (1), Pasal 28J, dan Pasal 29 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 156 dan Pasal 156a;
3. Undang-Undang Nomor 1/PnPs/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan
dan/atau
Penodaan Agama jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan
Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden sebagai Undang-Undang;
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan;
5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005;
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan
Internasional Hak-hak Sipil dan Politik;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan;
10. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kejaksaan Republik Indonesia;
11. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia yang
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
12. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tugas Eselon I
Kementerian Negara Republik Indonesia yang telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 63 Tahun 2005;
13. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
1979 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri
kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia;
14. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP004/J.A/01/1994 tanggal
15Januari 1994 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Aliran
Kepercayaan Masyarakat (PAKEM);
15. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP-115/J.A/10/1999 tanggal
20Oktober 1999 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik
Indonesia;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;
17. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;
Memperhatikan :1. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 12 Mei 2005;
2. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 15 Januari 2008;
3. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 16 April 2008;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA
AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH
KEPADA PENGANUT, ANGGOTA, DAN/ATAU ANGGOTA
PENGURUS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DAN WARGA
MASYARAKAT
KESATU : Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat
untuk tidak menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan
dukungan umum melakukan penafsiran tentang suatu agama yang
dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan keagamaan yang
menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu yang menyimpang
dari pokok-pokok ajaran agama itu.
KEDUA : Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut, anggota,
dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI),
sepanjang mengaku beragama Islam, untuk menghentikan
penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokokpokok
ajaran Agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui
adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW.
KETIGA : Penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah
Indonesia (JAI) yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEDUA
dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
termasuk organisasi dan badan hukumnya.
KEEMPAT : Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat
untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta
ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat dengan tidak
melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap
penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah
Indonesia (JAI).
KELIMA : Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum
KEEMPAT dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KEENAM : Memerintahkan kepada aparat Pemerintah dan pemerintah daerah
untuk melakukan langkah-langkah pembinaan dalam rangka
pengamanan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan Bersama ini.
KETUJUH : Keputusan Bersama ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Juni 2008
Analisis
Tiga macam produk hukum di atas merupakan hasil dari perbuatan hukum yang dilakukan
pemerintahan.
Pada surat yang pertama dan kedua merupakan tindakan hukum publik yang bersegi satu karena
dibuat oleh seorang pejabat saja. Namun dari kedua surat tersebut bentuknya berbeda.
Pada surat yang pertama bentuknya keputusan yang dikeluarkan oleh presiden, yaitu hanya
ditujukan pada pihak tertentu saja (dalam hal ini Dr. Sri Mulyani Indrawati dan Sdr. Agus D.W.
Martowardojo). Keputusan ini sifatnya hanya mengikat dan memaksa pihak yang bersangkutan
saja.
Pada surat yang kedua bentuknya peraturan yang dibuat oleh presiden bersama DPR yang
ditujukan untuk umum. Sifatnya mengikat dan memaksa semua orang.
Produk hukum yang ketiga yaitu SKB (Surat Keputusan Bersama) yang merupakan hasil dari
tindakan hukum publik yang bersegi lebih dari satu. Artinya produk hukum ini dibuat oleh lebih
dari satu pejabat pemerintah.
Pada SKB ini dikeluarkan oleh 3 pejabat yaitu menteri agama, jaksa agung, dan menteri dalam
negeri yang bentuknya berupa keputusan karena hanya ditujukan untuk Jemaat Ahmadiyah
Indonesia. Jadi mengikatnya keputusan ini hanya bagi para jemaat ahmadiyah Indonesia saja.

More Related Content

What's hot

UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008adi-adp
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 M Ungang
 
PERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerahPERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerahJhon Blora
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanAnggit T A W
 
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Rendra GUnawan
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Ulfah Hanum
 
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Muh Saleh
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsWira Kusuma
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 

What's hot (13)

UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
 
PERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerahPERDA Dinas daerah
PERDA Dinas daerah
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
 
Uu 06 2000
Uu 06 2000Uu 06 2000
Uu 06 2000
 
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
 
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 
Perpres0192016
Perpres0192016Perpres0192016
Perpres0192016
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 

Viewers also liked

Pemekaran wilayah
Pemekaran wilayahPemekaran wilayah
Pemekaran wilayahLisa SYP
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slideMael Aja
 
Peran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesia
Peran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesiaPeran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesia
Peran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesiaLisa SYP
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumAndrew Fritz
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaAryo Adiwoso
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 

Viewers also liked (7)

Pemekaran wilayah
Pemekaran wilayahPemekaran wilayah
Pemekaran wilayah
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
 
Peran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesia
Peran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesiaPeran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesia
Peran hukum dalam penegakkan hak asasi manusia di indonesia
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 

Similar to Analisis perbuatan pemerintah

Maklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & ProvMaklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & ProvRafael Ryandika
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newUays Hasyim Full
 
Pp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangn
Pp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangnPp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangn
Pp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangnNandang Sukmara
 
Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)
Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)
Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)Ilham Mustafa
 
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSOPERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSOPemdes Wonoyoso
 
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSOPERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSOPemdes Wonoyoso
 
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdfDeriDeri9
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010IdnJournal
 
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranPermenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranJhon Blora
 
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011Hanumarta Seto
 
Pp 33 2011_gaji_13
Pp 33 2011_gaji_13Pp 33 2011_gaji_13
Pp 33 2011_gaji_13atoenx
 
Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011vozol
 
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Oswar Mungkasa
 
Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009Dewi Kartika
 
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01Azie Qtajaya
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 

Similar to Analisis perbuatan pemerintah (20)

Maklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & ProvMaklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & Prov
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
 
Pp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangn
Pp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangnPp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangn
Pp 54 tahun 2010 ttg gaji pensiun tunjangn
 
Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)
Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)
Atau penodaan agama_(uu_1_thn_1965)
 
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSOPERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
 
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSOPERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
 
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010
 
No 6-thn-2007
No 6-thn-2007No 6-thn-2007
No 6-thn-2007
 
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranPermenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
 
Pedoman Upacara Harkitnas 2016
Pedoman Upacara Harkitnas 2016Pedoman Upacara Harkitnas 2016
Pedoman Upacara Harkitnas 2016
 
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
 
Pp 33 2011_gaji_13
Pp 33 2011_gaji_13Pp 33 2011_gaji_13
Pp 33 2011_gaji_13
 
Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011
 
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
 
Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009
 
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
 
Pp no 41_2014
Pp no 41_2014Pp no 41_2014
Pp no 41_2014
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
 

Analisis perbuatan pemerintah

  • 1. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA TUGAS T2 ANALISIS KEPUTUSAN DAN PERATURAN SEBAGAI TINDAKAN HUKUM PUBLIK YANG DILAKUKAN PEMERINTAH Oleh : Lisa Savitri Younan Putri 115010101111018 Kelas : F
  • 2. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/P TAHUN 2010 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berkenaan dengan pengunduran diri Dr. Sri Mulyani Indrawati, sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009-2014, sebagaimana disampaikan melalui surat tanggal 4 Mei 2010, dipandang perlu memberhentikan dengan hormat yang bersangkutan dari jabatan tersebut, dan selanjutnya mengangkat penggantinya; b. bahwa Sdr. Agus D.W. Martowardojo, dipandang mampu dan cakap serta memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, untuk diangkat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II dalam sisa masa jabatan Periode 2009- 2014; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan pemberhentian dengan hormat Dr. Sri Mulyani Indrawati, dari jabatan Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009-2014, dan menetapkan pengangkatan Sdr. Agus D.W. Martowardojo sebagai penggantinya, dengan Keputusan Presiden. Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERTAMA Memberhentikan dengan hormat: Dr. Sri Mulyani Indrawati, sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009- 2014 karena mengundurkan diri, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut. KEDUA : Terhitung mulai saat pelantikan, mengangkat: Sdr. Agus D.W. Martowardojo
  • 3. sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II dalam sisa masa jabatan Periode 2009-2014. KETIGA : Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. SALINANKeputusan Presiden ini disampaikan kepada: 1. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat; 2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat; 3. Ketua Dewan Perwakilan Daerah; 4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 5. Ketua Mahkamah Agung: 6. Ketua Mahkamah Konstitusi; 7. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; 8. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 9. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta I. PETIKAN Keputusan Presiden ini disampaikan kepada masing-masing yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2010 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
  • 4. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (4), Pasal 17 ayat (3), Pasal 18 ayat (4), Pasal 20 ayat (4), Pasal 21 ayat (7), Pasal 24 ayat (4), Pasal 25 ayat (3), Pasal 26 ayat (7), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (6), Pasal 31 ayat (4), Pasal 32 ayat (3), Pasal 41 ayat (4), Pasal 42 ayat (3), Pasal 43 ayat (3), Pasal 50 ayat (7), Pasal 51 ayat (3), Pasal 52 ayat (2), Pasal 54 ayat (3), Pasal 55 ayat (5), Pasal 56 ayat (4), Pasal 62 ayat (4), Pasal 65 ayat (5), dan Pasal 66 ayat (3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN.
  • 5. KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 Tahun 2008 NOMOR : KEP-033/A/JA/6/2008 NOMOR : 199 Tahun 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA PENGANUT, ANGGOTA, DAN/ATAU ANGGOTA PENGURUS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DAN WARGA MASYARAKAT MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :a. bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, setiap orang bebas untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, dan dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang; b. bahwa setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu; c. bahwa Pemerintah telah melakukan upaya persuasif melalui serangkaian kegiatan dan dialog untuk menyelesaikan permasalahan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) agar tidak menimbulkan keresahan dalam kehidupan beragama dan mengganggu ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat, dan dalam hal ini Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) telah menyampaikan 12 (dua belas) butir Penjelasan pada tanggal 14 Januari 2008;
  • 6. d. bahwa dari hasil pemantauan terhadap 12 (dua belas) butir Penjelasan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sebagaimana dimaksud pada huruf c, Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) menyimpulkan bahwa meskipun terdapat beberapa butir yang telah dilaksanakan namun masih terdapat beberapa butir yang belum dilaksanakan oleh penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sehingga dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat ; e. bahwa warga masyarakat wajib menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama untuk menciptakan ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat demi terwujudnya persatuan dan kesatuan nasional; f. bahwa dengan maksud untuk menjaga dan memupuk ketenteraman beragama dan ketertiban kehidupan bermasyarakat, serta berdasarkan pertimbangan pada hurufa, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu menetapkan Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat; Mengingat :1. Pasal 28E, Pasal 281 ayat (1), Pasal 28J, dan Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 156 dan Pasal 156a; 3. Undang-Undang Nomor 1/PnPs/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden sebagai Undang-Undang; 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan; 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005; 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan Undang-
  • 7. Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan; 10. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia; 11. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 12. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2005; 13. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1979 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia; 14. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP004/J.A/01/1994 tanggal 15Januari 1994 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM); 15. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP-115/J.A/10/1999 tanggal 20Oktober 1999 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri; 17. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; Memperhatikan :1. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 12 Mei 2005; 2. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 15 Januari 2008; 3. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 16 April 2008;
  • 8. MEMUTUSKAN : Menetapkan :KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA PENGANUT, ANGGOTA, DAN/ATAU ANGGOTA PENGURUS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DAN WARGA MASYARAKAT KESATU : Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk tidak menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu. KEDUA : Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), sepanjang mengaku beragama Islam, untuk menghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokokpokok ajaran Agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW. KETIGA : Penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEDUA dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, termasuk organisasi dan badan hukumnya. KEEMPAT : Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). KELIMA : Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah
  • 9. sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEEMPAT dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. KEENAM : Memerintahkan kepada aparat Pemerintah dan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah pembinaan dalam rangka pengamanan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan Bersama ini. KETUJUH : Keputusan Bersama ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juni 2008
  • 10. Analisis Tiga macam produk hukum di atas merupakan hasil dari perbuatan hukum yang dilakukan pemerintahan. Pada surat yang pertama dan kedua merupakan tindakan hukum publik yang bersegi satu karena dibuat oleh seorang pejabat saja. Namun dari kedua surat tersebut bentuknya berbeda. Pada surat yang pertama bentuknya keputusan yang dikeluarkan oleh presiden, yaitu hanya ditujukan pada pihak tertentu saja (dalam hal ini Dr. Sri Mulyani Indrawati dan Sdr. Agus D.W. Martowardojo). Keputusan ini sifatnya hanya mengikat dan memaksa pihak yang bersangkutan saja. Pada surat yang kedua bentuknya peraturan yang dibuat oleh presiden bersama DPR yang ditujukan untuk umum. Sifatnya mengikat dan memaksa semua orang. Produk hukum yang ketiga yaitu SKB (Surat Keputusan Bersama) yang merupakan hasil dari tindakan hukum publik yang bersegi lebih dari satu. Artinya produk hukum ini dibuat oleh lebih dari satu pejabat pemerintah. Pada SKB ini dikeluarkan oleh 3 pejabat yaitu menteri agama, jaksa agung, dan menteri dalam negeri yang bentuknya berupa keputusan karena hanya ditujukan untuk Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Jadi mengikatnya keputusan ini hanya bagi para jemaat ahmadiyah Indonesia saja.