SlideShare a Scribd company logo
PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN 
“ JALAN “ 
OKITANAWA EVERROBERT 
YOFI HELDI PRANATA 
ANTO
JALAN 
Jalan adalah prasarana transportasi 
darat yang meliputi segala bagian jalan, 
termasuk bangunan pelengkap dan 
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi 
lalu lintas, yang berada pada permukaan 
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah 
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas 
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan 
lori, dan jalan kabel.
UNDANG-UNDANG TENTANG JALAN 
• UU RI NO. 13 TAHUN 1980 TENTANG 
JALAN 
• JALAN SEBAGAI SALAH SATU PRASARANA 
PERHUBUNGAN PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN 
UNSUR PENTING DALAM USAHA PENGEMBANGAN 
KEHIDUPAN BANGSA DAN PEMBINAAN KESATUAN 
DAN PERATURAN BANGSA UNTUK MENCAPAI 
TUJUAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA 
SEPERTI TERMAKTUB DI DALAM PEMBUKAAN 
UUD 1945. 
• JALAN MEMPUNYAI PERANAN YANG PENTING 
TERUTAMA YANG MENYANGKUT PERWUJUDAN 
PERKEMBANGAN ANTAR DAERAH YANG 
SEIMBANG DAN PEMERATAAN HASIL
PENGELOMPOKAN JALAN 
JALAN dikelompokkan menjadi 2, yaitu : 
Jalan 
Umum 
• jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas 
umum 
Jalan 
Khusus 
• jalan yang di bangun oleh instasi, badan 
usaha. perseorangan, atau kelompok 
masyarakat untuk kepentingan pribadi
SISTEM 
JALAN 
UMUM 
FUNGSI 
STATUS 
KELAS
Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan 
jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan 
primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang 
terjalin dalam hubungan hierarki. 
Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu 
pada rencana tata ruang wilayah dan dengan 
memperhatikan keterhubungan antar kawasan 
dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan 
pedesaan. Jalan tol adalah jalan umum yang 
merupakan bagian sistem jaringan jalan dan 
sebagai jalan nasional yang penggunanya 
diwajibkan membayar tol.
• Sistem Jaringan Jalan Primer 
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan 
rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang 
dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di 
tingkat nasional, dengan menghubungkan semua 
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat 
kegiatan sebagai berikut: 
 menghubungkan secara menerus pusat kegiatan 
nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan 
lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan 
 menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.
• Sistem Jaringan Jalan Sekunder 
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan 
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan 
distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam 
kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus 
kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder 
kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan 
seterusnya sampai ke persil.
JALAN ARTERI 
• Jalan yang melayani angkutan utama dengan 
ciri-ciri perjalanan jarak jauh, 
• kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan 
masuk dibatasi secara efisien 
JALAN KOLEKTOR 
• Jalan yang melayani angkutan 
pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri 
perjalanan jarak sedang, 
• kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan 
masuk dibatasi,
JALAN LOKAL 
• Jalan yang melayani angkutan setempat 
dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, 
• kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah 
jalan masuk tidak dibatasi 
JALAN LINGKUNGAN 
• jalan umum yang berfungsi melayani 
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan 
jarak dekat, 
• kecepatan rata-rata rendah
Jalan bebas hambatan 
Rumah/ terminal/ kantor 
Jalan lokal 
Jalan kolektor 
Jalan Akses 
Jalan Arteri
Jalan Nasional 
• Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan 
kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang 
menghubungkan antar ibukota provinsi, dan 
jalan strategis nasional, serta jalan tol. 
Jalan Provinsi 
• Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam 
sistem jaringan primer yang menghubungkan 
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, 
atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan 
strategis provinsi.
JALAN UMUM menurut STATUS 
Jalan Kabupaten 
• Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam 
sistem jaringan jalan primer yang tidak 
termasuk dalam jalan nasional dan jalan 
provinsi, yang menghubungkan ibukota 
kabupaten dengan ibukota kecamatan, 
antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten 
dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat 
kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem 
jaringan jalan sekunder dalam wilayah 
kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
JALAN UMUM menurut STATUS 
Jalan Kota 
• Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan 
sekunder yang menghubungkan antarpusat 
pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat 
pelayanan dengan persil, menghubungkan antara 
persil, serta menghubungkan antarpusat 
permukiman yang berada di dalam kota 
Jalan Desa 
• Jalan desa merupakan jalan umum yang 
menghubungkan kawasan dan/atau 
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan 
lingkungan.
JALAN UMUM menurut KELAS 
• Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi 
penyediaan prasarana jalan dikelompokkan atas jalan 
bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalan kecil. 
• Menurut berat kendaraan yang Iewat, jalan raya terdiri 
atas: 
1. Jalan Kelas I 4. Jalan Kelas IIC 
2. Jalan Kelas IIA 5. Jalan Kelas III 
3. Jalan Kelas IIB 
• Tebal perkerasan jalan itu ditentukan sesuai dengan kelas 
jalan. 
• Makin berat kendaraan-kendaraan yang melalui suatu 
jalan, makin berat pula syarat-syarat yang ditentukan 
untuk pembuatan jalan tersebut.
JALAN UMUM menurut KELAS 
• Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan 
kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas, 
dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam 
satuan ton. 
• Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta 
kaitannya dengan kasifikasi menurut fungsi jalan dapat 
dilihat dalam Tabel (Pasal 11, PP. No.43/1993). 
FUNGSI KELAS MST (Ton ) 
ARTERI 
I 
II 
III A 
>10 
10 
8 
KOLEKTOR 
III A 
III B 8
Bagian-Bagian Jalan 
DAMAJA 
(Daerah Manfaat Jalan) 
DAMIJA 
(Daerah Milik Jalan) 
DAWASJA 
(Daerah Pengawasan Jalan)
Daerah manfaat jalan (DAMAJA) 
1) lebar antara batas ambang pengaman 
konstruksi jalan di kedua sisi jalan, 
2) tinggi 5 meter di atas permukaan perkerasan 
pada sumbu jalan, dan 
3) kedalaman ruang bebas 1,5 meter di bawah 
muka jalan. 
Daerah milik jalan (DAMIJA) 
Damija dibatasi oleh lebar yang sama dengan 
Damaja ditambah ambang pengaman konstruksi 
jalan dengan tinggi 5 meter dan kedalaman 1.5 
meter
. Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA) 
Ruang Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) 
adalah ruang sepanjang jalan di luar Damaja yang 
dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari 
sumbu jalan 
a) jalan Arteri minimum 20 meter, 
b) jalan Kolektor minimum 15 meter, 
c) jalan Lokal minimum 10 meter. 
Untuk keselamatan pemakai jalan, Dawasja di 
daerah tikungan ditentukan oleh jarak pandang 
bebas
Perancangan Geometrik Jalan - Jalan
Perancangan Geometrik Jalan - Jalan

More Related Content

What's hot

ST
STST
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalan
Artdian Hudaya
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
mas_weri
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Djunaidi Syalat
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
Mira Pemayun
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
WSKT
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
PPGHybrid1
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
Universitas Sriwijaya
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanEkha Poetra
 
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalanPanduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
hilmalistyani
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi darat
DianIndaSari
 
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
Tugas  perencanaan struktur geometri jalanTugas  perencanaan struktur geometri jalan
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
Muhammad Ali
 
Penanganan persimpangan
Penanganan persimpanganPenanganan persimpangan
Penanganan persimpangan
ReDy DeLano
 
Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5
RezaFahlevi117
 
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017
Volume lalu lintas  rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Volume lalu lintas  rencana puslitbang jalan 1 maret 2017
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017
Aji Aulia
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Lampung University
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Universitas Pendidikan Indonesia
 
KLASIFIKASI JALAN
KLASIFIKASI JALANKLASIFIKASI JALAN
KLASIFIKASI JALAN
MardatilahIsyaratih
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
E Sanjani
 

What's hot (20)

ST
STST
ST
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalan
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalan
 
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalanPanduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi darat
 
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
Tugas  perencanaan struktur geometri jalanTugas  perencanaan struktur geometri jalan
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
 
Penanganan persimpangan
Penanganan persimpanganPenanganan persimpangan
Penanganan persimpangan
 
Bab ii mitha
Bab ii mithaBab ii mitha
Bab ii mitha
 
Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5
 
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017
Volume lalu lintas  rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Volume lalu lintas  rencana puslitbang jalan 1 maret 2017
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
KLASIFIKASI JALAN
KLASIFIKASI JALANKLASIFIKASI JALAN
KLASIFIKASI JALAN
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 

Similar to Perancangan Geometrik Jalan - Jalan

1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan
University of Widyagama Malang
 
klasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptxklasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptx
darmadi ir,mm
 
klasifikasi bjalanxx.pptx
klasifikasi bjalanxx.pptxklasifikasi bjalanxx.pptx
klasifikasi bjalanxx.pptx
darmadi ir,mm
 
02dasar2-geometrik-jalan.pptx
02dasar2-geometrik-jalan.pptx02dasar2-geometrik-jalan.pptx
02dasar2-geometrik-jalan.pptx
IekORlando
 
KJJ2.pptx
KJJ2.pptxKJJ2.pptx
KJJ2.pptx
SyachrulM
 
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintasIi. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
gusriantodanr2161
 
Penjelasan undang undang no 38
Penjelasan undang undang no 38Penjelasan undang undang no 38
Penjelasan undang undang no 38
Yohana Hutagaol
 
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan JembatanModul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
PPGHybrid1
 
Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..
Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..
Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..
aininbashiroh
 
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
Oki Endrata Wijaya
 
PERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptx
PERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptxPERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptx
PERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptx
meizajolanda3
 
Transportasi Modul 2.pdf
Transportasi Modul 2.pdfTransportasi Modul 2.pdf
Transportasi Modul 2.pdf
DedeIskamto1
 
PPT tentang Jalan.pdf
PPT tentang Jalan.pdfPPT tentang Jalan.pdf
PPT tentang Jalan.pdf
BankScrew
 
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan JalanSistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan
indra aprian
 
a57e2_6._UU_Jalan.ppt
a57e2_6._UU_Jalan.ppta57e2_6._UU_Jalan.ppt
a57e2_6._UU_Jalan.ppt
melky28
 
UU_Jalan.ppt
UU_Jalan.pptUU_Jalan.ppt
UU_Jalan.ppt
Reza821929
 
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptxkelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
IlaFebriyani
 
Uu38tahun2004
Uu38tahun2004Uu38tahun2004
Uu38tahun2004
andangsadewa
 
Uu38tahun2004 ttg jalan
Uu38tahun2004 ttg jalanUu38tahun2004 ttg jalan
Uu38tahun2004 ttg jalankasatlantaspml
 

Similar to Perancangan Geometrik Jalan - Jalan (20)

1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan
 
klasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptxklasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptx
 
klasifikasi bjalanxx.pptx
klasifikasi bjalanxx.pptxklasifikasi bjalanxx.pptx
klasifikasi bjalanxx.pptx
 
02dasar2-geometrik-jalan.pptx
02dasar2-geometrik-jalan.pptx02dasar2-geometrik-jalan.pptx
02dasar2-geometrik-jalan.pptx
 
KJJ2.pptx
KJJ2.pptxKJJ2.pptx
KJJ2.pptx
 
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintasIi. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
 
Penjelasan undang undang no 38
Penjelasan undang undang no 38Penjelasan undang undang no 38
Penjelasan undang undang no 38
 
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan JembatanModul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
 
Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..
Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..
Jenis jenis sirkulasi jalan dalam kota..
 
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
PERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptx
PERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptxPERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptx
PERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN_1.pptx
 
Transportasi Modul 2.pdf
Transportasi Modul 2.pdfTransportasi Modul 2.pdf
Transportasi Modul 2.pdf
 
PPT tentang Jalan.pdf
PPT tentang Jalan.pdfPPT tentang Jalan.pdf
PPT tentang Jalan.pdf
 
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan JalanSistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan
 
a57e2_6._UU_Jalan.ppt
a57e2_6._UU_Jalan.ppta57e2_6._UU_Jalan.ppt
a57e2_6._UU_Jalan.ppt
 
UU_Jalan.ppt
UU_Jalan.pptUU_Jalan.ppt
UU_Jalan.ppt
 
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptxkelompok 1. Geometri Jalan.pptx
kelompok 1. Geometri Jalan.pptx
 
Uu38tahun2004
Uu38tahun2004Uu38tahun2004
Uu38tahun2004
 
Uu38tahun2004 ttg jalan
Uu38tahun2004 ttg jalanUu38tahun2004 ttg jalan
Uu38tahun2004 ttg jalan
 

More from Okitanawa Everrobert

Task Presentation Highway Engineering
Task Presentation Highway EngineeringTask Presentation Highway Engineering
Task Presentation Highway Engineering
Okitanawa Everrobert
 
Laporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa Everrobert
Okitanawa Everrobert
 
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Okitanawa Everrobert
 
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Okitanawa Everrobert
 
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha ButikAspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Okitanawa Everrobert
 
Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
Okitanawa Everrobert
 
PTM alat berat alat pengangkut material
PTM alat berat   alat pengangkut materialPTM alat berat   alat pengangkut material
PTM alat berat alat pengangkut material
Okitanawa Everrobert
 
Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...
Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...
Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...
Okitanawa Everrobert
 
Perancangan Geometrik Jalan - Kendaraan
Perancangan Geometrik Jalan - KendaraanPerancangan Geometrik Jalan - Kendaraan
Perancangan Geometrik Jalan - Kendaraan
Okitanawa Everrobert
 

More from Okitanawa Everrobert (9)

Task Presentation Highway Engineering
Task Presentation Highway EngineeringTask Presentation Highway Engineering
Task Presentation Highway Engineering
 
Laporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Hidrolika Okitanawa Everrobert
 
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
 
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
 
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha ButikAspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
 
Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
 
PTM alat berat alat pengangkut material
PTM alat berat   alat pengangkut materialPTM alat berat   alat pengangkut material
PTM alat berat alat pengangkut material
 
Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...
Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...
Perancangan geometrik jalan-“Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...
 
Perancangan Geometrik Jalan - Kendaraan
Perancangan Geometrik Jalan - KendaraanPerancangan Geometrik Jalan - Kendaraan
Perancangan Geometrik Jalan - Kendaraan
 

Recently uploaded

KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 

Perancangan Geometrik Jalan - Jalan

  • 1. PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN “ JALAN “ OKITANAWA EVERROBERT YOFI HELDI PRANATA ANTO
  • 2. JALAN Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
  • 3. UNDANG-UNDANG TENTANG JALAN • UU RI NO. 13 TAHUN 1980 TENTANG JALAN • JALAN SEBAGAI SALAH SATU PRASARANA PERHUBUNGAN PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN UNSUR PENTING DALAM USAHA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA DAN PEMBINAAN KESATUAN DAN PERATURAN BANGSA UNTUK MENCAPAI TUJUAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA SEPERTI TERMAKTUB DI DALAM PEMBUKAAN UUD 1945. • JALAN MEMPUNYAI PERANAN YANG PENTING TERUTAMA YANG MENYANGKUT PERWUJUDAN PERKEMBANGAN ANTAR DAERAH YANG SEIMBANG DAN PEMERATAAN HASIL
  • 4. PENGELOMPOKAN JALAN JALAN dikelompokkan menjadi 2, yaitu : Jalan Umum • jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum Jalan Khusus • jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan pribadi
  • 5. SISTEM JALAN UMUM FUNGSI STATUS KELAS
  • 6. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antar kawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan pedesaan. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol.
  • 7. • Sistem Jaringan Jalan Primer Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:  menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan  menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.
  • 8. • Sistem Jaringan Jalan Sekunder Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.
  • 9. JALAN ARTERI • Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, • kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien JALAN KOLEKTOR • Jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, • kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi,
  • 10. JALAN LOKAL • Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, • kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi JALAN LINGKUNGAN • jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, • kecepatan rata-rata rendah
  • 11. Jalan bebas hambatan Rumah/ terminal/ kantor Jalan lokal Jalan kolektor Jalan Akses Jalan Arteri
  • 12. Jalan Nasional • Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. Jalan Provinsi • Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
  • 13. JALAN UMUM menurut STATUS Jalan Kabupaten • Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
  • 14. JALAN UMUM menurut STATUS Jalan Kota • Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antara persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota Jalan Desa • Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
  • 15.
  • 16. JALAN UMUM menurut KELAS • Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan dikelompokkan atas jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalan kecil. • Menurut berat kendaraan yang Iewat, jalan raya terdiri atas: 1. Jalan Kelas I 4. Jalan Kelas IIC 2. Jalan Kelas IIA 5. Jalan Kelas III 3. Jalan Kelas IIB • Tebal perkerasan jalan itu ditentukan sesuai dengan kelas jalan. • Makin berat kendaraan-kendaraan yang melalui suatu jalan, makin berat pula syarat-syarat yang ditentukan untuk pembuatan jalan tersebut.
  • 17. JALAN UMUM menurut KELAS • Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam satuan ton. • Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan kasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam Tabel (Pasal 11, PP. No.43/1993). FUNGSI KELAS MST (Ton ) ARTERI I II III A >10 10 8 KOLEKTOR III A III B 8
  • 18.
  • 19. Bagian-Bagian Jalan DAMAJA (Daerah Manfaat Jalan) DAMIJA (Daerah Milik Jalan) DAWASJA (Daerah Pengawasan Jalan)
  • 20. Daerah manfaat jalan (DAMAJA) 1) lebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan, 2) tinggi 5 meter di atas permukaan perkerasan pada sumbu jalan, dan 3) kedalaman ruang bebas 1,5 meter di bawah muka jalan. Daerah milik jalan (DAMIJA) Damija dibatasi oleh lebar yang sama dengan Damaja ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5 meter dan kedalaman 1.5 meter
  • 21. . Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA) Ruang Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) adalah ruang sepanjang jalan di luar Damaja yang dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari sumbu jalan a) jalan Arteri minimum 20 meter, b) jalan Kolektor minimum 15 meter, c) jalan Lokal minimum 10 meter. Untuk keselamatan pemakai jalan, Dawasja di daerah tikungan ditentukan oleh jarak pandang bebas

Editor's Notes

  1. Jalan Kelas I Jalan Kelas IIA Jalan Kelas IIB Jalan Kelas IIC