Dokumen tersebut membahas berbagai jenis jalan dan bagian-bagiannya, termasuk pengertian jalan, jenis-jenis jalan berdasarkan sistem jaringan, hak penggunaan, ruas jalan, dan kelas prasarana. Bagian-bagian penting jalan yang dijelaskan adalah jalur lalu lintas, lajur, bahu jalan, talud, drainase, median, trotoar, dan badan jalan. Bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan se
4. Jalan adalah jalur - jalur tanah di atas
permukaan bumi yang dibuat oleh manusia
dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis
konstruksinya sehingga dapat digunakan
untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan
dan kendaraan yang mengangkut barang dari
suatu tempat ke tempat lainnya dengan
mudah dan cepat (Clarkson
H.Oglesby,1999). Jalan juga dapat diartikan
sebagai sebuah fasilitas yang dibuat untuk
mempermudah transportasi melalui jalur
darat.
5. jenis-jenis jalan
a. Jalan Umum
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum dengan
menggunakan dana negara. Jenis jalan ini bisa dipakai oleh kendaraan secara
gratis. Pembangunan dan perawatan umum semuanya ditanggung oleh
pemerintah. Pembuatan jalan ini memerlukan adanya pembebasan lahan
agar tidak terjadi sengketa dikemudian hari
b. Jalan Tol
Jalan tol tidak terlalu berarti jalan yang memiliki ukuran besar. Jalan tol
adalah jalan yang penggunaannya berbayar. Apapun jenis jalannya selama itu
berbayar maka akan disebut jalan tol.
Jenis-Jenis Jalan
Berdasarkan Hak
Penggunaannya
6. Jenis-Jenis Jalan
Berdasarkan Sistem
Jaringan Jalan
a. Jalan Primer
Merupakan jalan yang melayani pergerakan antar pusat
kegiatan dimana pusat kegiatan terdiri atas tiga macam yaitu
sebagai berikut :
Pusat Kegiatan Nasional ( BKN )
Pusat Kegiatan Wilayah ( PKW )
Pusat Kegiatan Lokal ( PKL )
b. Jalan Sekunder
Jalan sekunder merupakan jalan yang melayani pergerakan
untuk area bukan pusat kegiatan seperti jalan di kawasan
perkotaan.
7. Jenis Jenis Jalan
Menurut Fungsinya
a. Jalan Arteri
Jalan arteri adalah jalan yang dapat melayani
angkutan utama dengan tujuan perjalanan jarak
jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan
masuk yang dibatasi secara efisien
b. Jalan Kolektor
Jalan ini merupakan jalan yang melayani angkutan
pengumpulan atau pembagian kendaraan dengan
tujuan perjalanan jarak menengah, kecepatan rata-
rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Jalan Arteri Primer
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Kolektor Primer
Jalan Kolektor Sekunder
c. Jalan Lokal
Jalan lokal yaitu jalan yang melayani angkutan lokal
setempat dengan tujuan perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.
d. Jalan Lingkungan
Jalan lingkungan merupakan jalan yang dirancang
untuk perjalanan jarak dekat dengan menggunakan
kecepatan rendah dengan asas yang tidak dibatasi.
Contohnya seperti jalan di perumahan perumahan
yang ada di sekitar kita.
Jalan Lokal Primer
Jalan Lokal Skunder
8. Jenis-Jenis Jalan Berdasarkan
Ruas Jalan
a. Jalan Nasional
b. Jalan Provinsi
c. Jalan Kabupaten
d. Jalan Kota
e. Jalan Desa
f. Jalan Non Status
Jenis-Jenis Jalan Berdasarkan
Kelas Prasarana
a. Jalan Bebas Hambatan
b. Jalan Raya
c. Jalan Menengah
d. Jalan Kecil
9. PENAMPANG MELINTANG JALAN dan
FUNGSI BAGIAN JALAN
Penampang melintang jalan adalah suatu potongan jalan yang tegak lurus pada sumbu
jalan yang menunjukkan bentuk serta susunan bagian-bagian jalan yang bersangkutan
dalam arah melintang
Berikut adalah potongan melintang jalan
10. 1. Jalur Lalu Lintas
2. Lajur Lalu Lintas
Jumlah jalur yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan rencana
volume lalu lintas harian ditentukan seperti pada tabel berikut:
Lajur lalu lintas adalah bagian dari jalur lalu lintas sebagai tempat lalu
lintas bergerak, untuk satu kendaraan
11. 3. Bahu Jalan
4. Talud
5. Drainase (Parit Tepi)
Bahu jalan adalah bagian mafaat jalan yang
berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk
menampung kendaraan yang berhenti, keperluan
darurat dan pendukung samping bagi lapis pondasi
tanah, pondasi atas dan pondasi permukaan.
Talud berfungsi untuk menahan badan jalan. Talud
juga merupakan lereng parit yang dapat bertindak
sebagai bagian dari bahu. Talud dapat terdiri dari
tanah, rumput atau pasangan penahan tanah.
Perlengkapan drainase merupakan bagian yang
penting pada suatu jalan dan harus direncanakan
berdasarkan data-data hidrologi seperti intensitas,
lama dan frekuensinya, besar dan sifat alirannya dan
lain-lain.
12. 6. Median
Fungsi utama median adalah untuk memisahkan dua jurusan arus lalu
lintas demi keamanan, dengan demikian memungkinkan kecepatan yang
tinggi, guna membatasi belokan U agar lalu lintas lancar, untuk
membentuk jalur belok kanan pada persimpangan dan untuk
mengurangi sorotan lampu. Lebar median jalan menurut SSPGJLK
adalah:
13. 7. Trotoar
Trotoar tidak dibutuhkan pada jalan raya diluar kota jika lalu lintas dan
kepadatan penduduk rendah. Sebagian bahu jalan dapat menggantikan
fungsi trotoar. Jika volume lalu lintas atau jumlah pejalan kaki lebih tinggi,
maka harus dipakai bahu jalan yang lebih lebar. Lebar trotoar 1,5m-
3m,tergantung pada kondisi dan jenis jalan.
8. Badan Jalan
Badan jalan adalah bagian penting bagi pemakai jalan dan meliputi jalur
lalu lintas, median dan bahu jalan.
9. Daerah Pembebasan
Ada beberapa istilah dalam penampang melintang jalan:
• Daerah Milik Jalan (DAMIJA
• Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA)
• Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)
14. 10. Saluran Tepi Jalan
Saluran tepi jalan berguna untuk :
mengalirkan air dari permukaan perkerasan jalan ataupun dari bagian luar
jalan,
menjaga supaya konstruksi jalan selalu berada dalam keadaan kering tidak
terendam air.
11. Pengaman Jalan
Pengaman tepi bertujuan untuk memberikan ketegasan tepi badan jalan.
Jika terjadi kecelakaan, dapat mencegah kendaraan keluar dari badan
jalan.
12. Kereb
15. BANGUNAN PELENGKAP JALAN
Bangunan Pelengkap Jalan adalah bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan
konstruksi jalan yang meliputi jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover, elevated
road), lintas bawah (underpass), tempat parkir, irigrasi, gorong-gorong, tembok penahan,
dan saluran tepi jalan dibangun sesuai dengan persyaratan teknis (Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara
Pemeliharaan dan Penilikan Jalan).
16. Bangunan pelengkap Jalan
berfungsi sebagai:
1. Jalur lalu lintas
Jalur lalu lintas dikelompokkan atas jalur
searah dan jalur dua arah baik yang tidak
dipisahkan atau dipisahkan dengan median
ataupun pemisah jalur
Bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai jalur
lalu lintas mencakup:
• Lintas atas ( overpass)
• Lintas bawah (underpass)
• Jembatan
17. • Lintas atas ( overpass)
pengertian overpass atau lintas atas adalah salah satu bangunan infrastruktur
di bidang transportasi yang dibangun tidak sebidang dengan tanah , melayang
melewati daerah atau kawasan tertentu yang biasanya selalu memiliki
permasalahan tertentu. seperti kemacetan lalu lintas, melalui jalan kereta api ,ada
juga alasan seperti peningkatan keselamatan lalu lintas dan efisiens.
• Lintas bawah ( underpass)
underpass merupakan jalur lalu lintas yang berbentuk terowongan yang dibangun
di bawah tanah . jalur lalu lintas ini biasanya dibangun di bawah jalur perlintasan
kereta api.tujuannya adalah untuk mengurangi penumpukan kendaraan dan
kemacetan yang disebabkan ketika kereta api melintas
18. • Jembatan
Jembatan merupakan satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan
seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Ia dibangun untuk membolehkan laluan pejalan kaki,
pemandu kenderaan atau kereta api di atas halangan itu.Suatu jembatan biasanya dirancang sama
untuk kereta api, untuk pemandu jalan raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jambatan yang
dibangun untuk pipa-pipa besar dan saluran air yang bisa digunakan untuk membawa barang.
19. 2. Pendukung konstruksi jalan
Bangunan Pelengkap dan Fasilitas Perlengkapan Jalan
merupakan kebutuhan primer suatu jalan yang akan
dioperasikan, tanpa adanya perlengkapan jalan maka jalan
yang sudah ada atau yang baru dibangun tidak termasuk jalan
yang berkeselamatan. Bangunan pelengkap jalan sebagaimana
mencakup:
Kreb/Crub/Kastin Jalan
Separator
Gorong-gorong
Bangunan Irigrasi
20. Kerb/Crub/Kastin Jalan
Kanstin dalam bahasa Inggris Amerika disebut dengan a
Curb, sedangkan bahasa Inggris disebut dengan istilah Kerb.
Kanstin / Curb / Kerb adalah beton tepi atau pembatas jalan
dengan trotoar dan median jalan (bagian tengah pada potongan
melintang jalan).
Separator
separator jalan adalah bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui
oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan,
dimaksudkan untuk memisahkan jalur
Sesuai dengan fungsi separator yaitu membatasi dua jalur lalu
lintas dalam satu arah dan berlainan fungsi, maka separator harus
dibatasi dengan batas-batasan yang jelas, terutama bisa dilihat oleh
pengemudi kendaraan dan tidak boleh dilalui kendaraan,
21. Gorong-gorong pada jalan
Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuang)
melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), di bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga
digunakan sebagai jembatan ukuran kecil, digunakan untuk mengalirkan kecil atau sebagai
bagian drainase ataupun selokan jalan. Adapun maksud lain dari Gorong-gorong atau reinforced concrete pipe
adalah konstruksi saluran air yang di bangun untuk memberikan jalan agar air mengalir menuju aliran
pebuangan. Potongan melintang yang dimiliki desain saluran drainase ada yang diposisikan berada di atas
permukaan, tetapi dapat juga potongannya di buat tenggelam. Gorong-gorong dengan potongan melintang di
atas berfungsi sebagai saluran air terbuka. Sehingga benda apa saja dapat mengalir melewati saluran air.
Penutup gorong-gorong gorong-gorong
22. Bangunan irigasi
Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuat sebagai sarana pendukung saluran irigasi. Ada beberapa bangunan
pelengkap salah satunya adalah bangunan silang. Bangunan silang terdiri dari beberapa tipe bangunan antara lain :
1. Talang
Talang atau flum adalah penampang saluran buatan di
mana air mengalir dengan permukaan bebas, yang dibuat
melintas cekungan, saluran, sungai, jalan atau sepanjang lereng
bukit.
2. Sipon
Sipon dipakai untuk mengalirkan air lewat bawah jalan,
melalui sungai atau saluran pembuang yang dalam.
Aliran dalam sipon mengikuti prinsip aliran dalam saluran
tertutup.
23. PERLENGKAPAN JALAN
1. Marka Jalan
• Marka melintang
• Marka lambang
• Marka membujur
• Marka serong
• Papan tambahan
• Parkir
• Pengguna jalan
• Persimpangan
24. 2. Rambu
• Rambu Larangan
• Rambu peringatan
• Rambu perintah
• Rambu Petunjuk
3. Paku Jalan
Paku jalanmemiliki ketebalan maksimum 20 (dua puluh) milimeter di
ataspermukaan jalan. Paku jalan dilengkapi dengan pemantul cahaya.Pemantul cahaya
harus memenuhi ketentuan:
(1). pemantul cahaya berwarna putih digunakan untuk melengkapi MarkaMembujur
utuh pada sisi kanan jalan sesuai dengan arah lalu lintas;
(2). pemantul cahaya berwarna kuning digunakan untuk melengkapi MarkaMembujur
utuh dan putus-putus pada pemisah jalur atau lajur lalulintas; dan
(3). pemantul cahaya berwarna merah digunakan untuk melengkapi MarkaMembujur
utuh pada sisi kiri jalan sesuai dengan arah lalu lintas.
25. 4. Guard Rail
Pagar pengaman berfungsi untuk melindungi daerah atau bagian jalan
yangmembahayakan bagi lalu lintas, digunakan pada daerah seperti adanya:
a. jurang atau lereng dengan kedalaman lebih dari 5 (lima) meter;
b. tikungan pada bagian luar jalan dengan radius tikungan lebih dari 30 (tigapuluh) meter;
dan
c. bangunan pelengkap jalan tertentu
5. Patok Penuntun
Patok pengarah berfungsi untuk memberi petunjuk arah yang aman dan batasjalur jalan yang bias
digunakan sebagai pelayanan bagi lalulintas.
27. RUANG PENGUASAAN JALAN
1. Ruang Manfaat Jalan (RUMAJA)
Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu
yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
Menteri, yang meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.
3. Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA)
Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya ada di bawah
pengawasan penyelenggara jalan, dimana diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan
konstruksi jalan serta pengamanan fungsi jalan.
2. Ruang Milik Jalan (RUMIJA)
Ruang milik jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, kedalaman, dan tinggi tertentu,
dimana terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan yang dapat
dimanfaatkan sebagai ruang terbukahijau yang berfungsi sebagai landscapejalan.