Makalah ini membahas tentang hakikat dan masalah penelitian. Penelitian didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran pengetahuan dengan metode ilmiah. Penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah atau menguji kebenaran. Masalah penelitian adalah ketidaksesuaian antara teori dan kenyataan yang terjadi. Rumusan masalah penelitian dapat berupa deskriptif, komp
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...nurwa ningsih
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...nurwa ningsih
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Ini materi yang saya dapat dari dosen PKI (Penulisan Karya Ilmiah) saya ketika masih kuliah. di slidenya tidak ada keterangan penulisnya. jadi saya anggap ini anonim. overall isinya cakep banget buat kamu-kamu yang kuliah jurusan bahasa.
Action research merupakan model penelitian yang sekaligus berpraktik dan berteori atau menggabungkan teori sekaligus melaksanakan dalam praktik. Action research bertujuan untuk memberikan kontribusi baik pada tataran praktis kepedulian terhadap masalah yang dihadapi manusia saat ini maupun agenda sasaran (pengembangan) ilmu sosial secara bersama. Untuk melaksanakan dua tujuan sekaligus, dibutuhkan kolaborasi aktif antara peneliti dan klien (anggota sistem/objek peneliti), maka perlu menekankan pentingnya pembelajaran bersama (co-learning) sebagai aspek pokok proses riset (O’Brien,1998).
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN
Disusun Oleh:
Alya Julida Sari Sibuea (0304193189)
Avita Syahri (0304193210)
Resni Mawarni Tambunan (0304193209)
Dosen Pengampu:
Dr. HAIDIR, M.Pd
ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT
THE FACULTY OF TEACHING AND TRAINING
STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA
2022
2. 2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah swt. yang telah memberikan kita
begitu banyak nikmat, salah satunya nikmat sehat yang masih dapat kita rasakan sampai
sekarang, serta rahmat dan keberkahan-Nya juga lah yang membuat kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Judul dari makalah ini adalah “Hakikat dan Masalah Penelitian”. Dalam proses
emnuatan makalah ini, terdapat banyak tantangan dan kesulitan, akan tetapi Alhamdulillah
dengan bantuan Allah swt. kesulitan itu dapat terlewati. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Dr. HAIDIR, M.Pd sebagai dosen di mata
kuliah Quantitative Research (Penelitian Kuantitatif).
Dalam menyusun makalah ini, kami meminta maaf jika ada banyak kesalahan dalam
hal penulisan maupun penyusunan makalah yang telah kami buat ini. Kami harap kritikan dan
saran dari dosen dan pembaca dapat membantu dalam menyempurnakan makalah kami
selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan membantu penulis dan pembaca.
Medan, 05 April 2022
Kelompok 4.
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa itu Penelitian……………………………………………………………… 6
B. Definisi Masalah………………………………………………………………. 7
C. Karakteristik Masalah…………………………………………………………. 7
D. Rumusan Masalah dalam Bentuk Pertanyaan…………………………………. 7
E. Kemampuan Uji Empiris………………………………………………………. 8
F. Menghindari penilaian moral/etika…………………………………………..... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 11
4. 4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun, termasuk terhadap praktik
pendidikan. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi
dari konsep dan teori. Penelitian yang demikian, dikelompokkan sebagai penelitian terapan
(applied research). Sedangkan penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan
proposisi, penelitian tersebut dikategorikan sebagai penelitian dasar. Penelitian bidang
pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif. Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan
dipecahkan. Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-
peneliti yang sudah berpengalaman.
Penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menguji suatu kebenaran.
Didalam bidang ilmu pendidikan banyak dilakukan penelitian-penelitian dimana hasil
penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari bahkan bagi
berkembangnya ilmu pendidikan tersebut. Penelitian tidak hanya dilakukan pada bidang ilmu
pendidikan saja, namun penelitian juga dilakukan pada biang ilmu-ilmu lainnya seperti,
kesehatan, teknik, ekonomi dan masih banyak yang lainnya.
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk mengetahui dan memahami serta menerapkan cara
dan metode penelitian yang baik dan benar. Oleh sebab itu, mahasiswa diberikan mata kuliah
wajib yang membahas tentang metode penelitian. Namun sebelumnya, mahasiswa harus
mengetahui tentang hakikat penelitian. Hakikat penelitian adalah makna dasar dari penelitian.
Dilatar belakangi hal tersebut maka disusunlah makalah ini dengan topik pembahasan
tentang “Hakikat dan Masalah Penelitian” dengan rumusan masalah seperti yang tertera di
bawah ini.
5. 5
B. Rumusan Masalah
1- Apa itu Penelitian ?
2- Apa defenisi dari Masalah (problem) ?
3- Apa saja karakteristik masalah ?
4- Apa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan ?
5- Apa itu kemampuan uji empiris ?
6- Menghindari penilaian moral/etika
C. Tujuan Penelitian
1- Untuk mengetahui apa itu Penelitian.
2- Untuk mengetahui apa defenisi dari Masalah (problem).
3- Untuk mengetahui apa itu karakteristik masalah.
4- Untuk mengetahui apa itu rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan
5- Untuk mengetahui apa itu kemampuan uji empiris
6- Untuk mengetahui apa itu Menghindari penilaian moral/etika
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa itu Penelitian
Penelitian (Research), secara etimologi berasal dari bahasa Inggris “research” (re berarti
kembali dan search berarti mencari). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian itu adalah
mencari kembali. Dikatakan mencari kembali karena sebelumnya sudah ada yang meneliti.
Penelitian di definisikan sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah.
Penelitian juga disebut suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan
menganalisis sampai menyusun laporannya.
Macam-Macam Penelitian:
Penelitian pasif, penelitian yang hanya sekedar ingin memeroleh gambaran tentang
suatu keadaan atau persoalan, dilaksanakan secara informal.
Penelitian aktif,npenelitian yang disertai dengan langkah pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisis data secara sistematis dan efisien.
Penelitian Historis, bertujuan untuk mendiskripsikan apa yang telah terjadipada masa
lampau. Prosesnya terdiri dari penyelidikan, pencatatan, analisis, dan
menginterpretasikan peristiwa masa lalu.
Penelitian penjajakan atau eskploratif, bertujuan untuk mencari hubungan baruyang
terdapat pada suatu permasalahan yang luas dan kompleks.
Penelitian deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat iniberlaku.
Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan
hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variable yang diteliti.
Penelitian eksplanatori/penjelasan/eksperimen, bertujuan untuk menjelaskan apa yang
akan terjadi bila variable tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu.
Adapun ciri-ciri kegiatan penelitian yaitu dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu
masalah yang dapat diobservasi dengan prosedur teliti, rasional, usaha objektif dan logis
sehingga dapat dihasilkan penemuan baru yang menekankan pada pengembangan
generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori. Sedangkan karakteristik penelitian meliputi,
tujuan, metode, dan hubungan antara penelitian dengan ilmu. Adapun manfaat penelitian
7. 7
yaitu, sebagai sarana dalam menyusun perencanaan, membuat kebijaksanaan, maupun untuk
menyusun strategi pengembangan suatu bidang yang sedang dikelola
B. Defenisi Masalah
Masalah dalam penelitian dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang
mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban atau solusinya. Adapun masalah
penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan penyelesaian karena terdapat
ketidaksesuaian antara teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi. Masalah adalah suatu
yang paling penting dalam melakukan proses penelitian. Proses penelitian yang akan
dilakukan haruslah berangkat dari masalah. Pada hakikatnya masalah penelitian merupakan
suatu pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk hambatan, kesulitan atau
rintangan yang muncul dalam suatu bidang yang diteliti yang perlu dihindari dan disingkirkan
untuk dicari solusi atau jawabannya.1
C. Karakteristik Masalah
Adapun tiga karakteristik yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah yaitu:
Masalah tersebut layak diteliti: artinya dapat dilakukannya suatu pengkajian
terhadapnya, dan juga dilakukan dengan cara terukur secara empiris melalui
pengumpulan dan pengolahan data.
Sifat dari masalah yang akan diteliti yaitu mempunyai nilai teoritis dan praktis.
Artinya, masalah tersebut pada hakekatnya diangkat dari teori kuat atau yang
mempunyai dampak praktis yang dapat pula memperbaiki praktik yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
Realistis: meliputi keterjangkauan kedalaman bekal penguasaan konsep/teori dan
seluruh pengalaman di lapangan pekerjaan serta kesediaan waktu, biaya, dan tenaga.
D. Rumusan Masalah dalam Bentuk Pertanyaan
Rumusan masalah penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu
permasalahan sebagai berikut:
Permasalahan Deskriptif, yaitu suatu permasalahan yang tidak membandingkan dan
tidak menghubungkan dengan variabel lain hanya menggambarkan suatu variabel
1 Danim. S. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif.Bandung:CV. Pustaka Setia. Anonim. 2014.Pengertian Penelitian
Menurut Para Ahli.
8. 8
saja. Contoh masalah deskriptif : Bagaimana peran mahasiswa dalam menuntut
keadilan di pihak kampus?
Permasalahan komparatif, sebuah bentuk masalah yang sifatnya membandingkan dua
variabel atau lebih, dari masalah komparatif ini kemudian timbul tindakan penelitian
komparatif.
Contoh masalah komparatif: Apakah terdapat perbedaaan prestasi belajar antara
peserta didik yang berasal dari kota dan berasal dari desa?
Permasalahan asosiatif, Bentuk rumusan masalah assosiatif atau korelasional
memiliki sifat yang menghubungkan dua variabel atau lebih, baik dengan cara
korelasi sejajar maupun korelasi sebab akibat.2
E. Kemampuan Uji Empiris
Penelitian empiris bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan sosial, yakni suatu
pengelompokan ilmu pengetahuan yang fokus pada penelitian perilaku manusia dan
lingkungan. Tetapi, berbeda dengan ilmu pengetahuan alam atau sains yang meneliti alam
dan gejalanya. Penelitian empiris merupakan metode penelitian dilakukan menggunakan
bukti-bukti empiris. Bukti empiris inilah sebagai informasi yang diperoleh melalui observasi
atau eksperimen. Penelitian empiris berupa informasi yang diperoleh dari pengalaman
langsung, yang mana berupa data. Dalam konteks penelitian empiris, data memiliki makna
sangat luas. Data dalam penelitian empiris juga terbagi menjadi dua jenis, yakni data
kuantitatif dan data kualitatif.
Metode penelitian empiris ini juga merupakan sebuah penelitian hukum yang berfungsi
melihat hukum sebagai arti yang nyata dan meneliti cara kerja hukum dalam lingkungan
masyarakat. Karena penelitian ini meneliti hubungan hidup orang dalam kehidupan
bermasyarakat, maka metode penelitian hukum empiris bisa dikatakan sebagai penelitian
hukum sosiologis. Penelitian hukum ini diambil dari banyak fakta yang ada di masyarakat,
badan pemerintah dan badan hukum.
F. Menghindari Penilaian Moral/Etika
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitaif,dan.R&D, (Bandung: Alfabeta,
2008).
9. 9
Etika dan moral sama artinya namun ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai
untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai
yang ada. Kesadaran moral serta pula hubungannya dengan hati nurani yang dalam bahasa
asing disebut conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan bahasa arab disebut dengan
qalb, fu'ad. Dalam kesadaran moral mencakup tiga hal yaitu:
Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral.
Kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan objektif, yaitu suatu perbuatan
yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat, sebagai hal yang objektif dan
dapat diberlakukan secara universal, artinya dapat disetujui berlaku pada setiap waktu
dan tempat bagi setiap orang yang berada dalam situasi yang sejenis.
Kesadaran moral dapat pula muncul dalam bentuk kebebasan.
10. 10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha
seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat
dengan gejala yang ada. Adapun masalah dalam penelitian dapat diartikan sebagai suatu
persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban
atau solusinya. Adapun masalah penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan
penyelesaian karena terdapat ketidaksesuaian antara teori yang ada dengan kenyataan yang
terjadi.
Hakikatnya, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang benar yang
dimaksud adalah berupa fakta-fakta, konsep, generalisasi, dan teori, yang harapannya dapat
membantu manusia memahami dan dapat mempermudah pemecahan masalah berkaitan
dengan fenomena yang diteliti. Pembahasan utama dalam penelitian disebut sebagai "masalah
penelitian". Masalah penelitian muncul karena adanya kesenjangan antara yang diharapkan
dengan kenyataan yang ada.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Danim. S. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia. Anonim. 2014.
Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitaif, dan. R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008).
Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta:
Rajawali Press, 1996.