2. PENGERTIAN PAK
(Occupational Diseases)
• Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases)
menurut Permennaker No. Per. 01/Men/1981 :
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
• ILO, 1996 :
PAK : Penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan
faktor-faktor yang timbul dari kegiatan pekerjaan.
• UU Jamsostek (UU No. 3 Th 1992, PP 14 Th 1993),
Keputusan Presiden No. 22 Th 1993 :
Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja adalah
Penyakit yang disebabkan karena pekerjaan atau
lingkungan kerja = PAK
3. PENGERTIAN
Penyakit Terkait Kerja
• Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
(Work Related Diseases) :
adalah penyakit yang dicetuskan, dipermudah
atau diperberat oleh pekerjaan.
4. KECELAKAAN KERJA & PAK :
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yg terjadi
dalam hubungan kerja, termasuk penyakit yg
timbul karena hubungan kerja (PAK), demikian
pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan
berangkat dari rumah menuju tempat kerja,
dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa
atau wajar dilalui (UU 3 th 1992 tentang Jamsostek)
5. Ada causa di tempat kerja
Disebabkan oleh pekerjaan
dan/lingk. kerja
Mendapat kompensasi
Jamsostek (Compensabel)
Contoh :
Tuli akibat bising
Pneumokoniosis
Leukemia akibat benzen
Ada triger di tempat kerja
Dicetuskan, dipermudah atau
diperberat oleh pekerjaan
dan/lingk. kerja
Tidak mendapat kompensasi
Jamsostek (Non Compensabel)
Contoh :
Ambien
Hernia dengan predisposisi
Asma dg riwayat
keluarga/keturunan
PAK
(Occupational Disease)
Peny. Terkait Kerja
(Work Related Disease)
PERLU DIBEDAKAN
6. Tabel Identifikasi PAK
No. Lokasi/
Bagian
Potensi Bahaya (5
Hazard
Lingkungan
Kerja)
PAK yang
mungkin
terjadi
Rekomendasi
7. PERATURAN PERUNDANGAN YANG
TERKAIT
Keputusan Presiden No. 22 tahun 1993
Permennakertrans No. Per. 01/MEN/1981
Kepmannaker No. Kepts. 333/Men/1989
Permenakertrans No. Per.25/MEN/XII/2008
Kepmenakertrans No. 609 Tahun 2012
8. Keputusan Presiden No. 22 tahun 1993
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
9. Permennakertrans No. Per.
01/MEN/1981
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja
Pengurus dan Badan yang ditunjuk wajib
melaporkan PAK kepada DirjenBinawas
Laporan PAK paling lama 2 x 24 Jam setelah
dibuat diagnosa
10. Kepmannaker No. Kepts.
333/Men/1989 tentang Diagnosa dan
Pelaporan PAK
Setelah ditegakkan diagnosis PAK wajib membuat
laporan medik
PAK dilaporkan selambat-lambatnya 2 kali 24 jam
Laporan PAK harus menggunakan bentuk
Form yang telah ditentukan
11. Permenakertrans No. Per.25/MEN/XII/2008
tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat
Karena Kecelakaan dan PAK
Digunakan u/ menetapkan diagnosis dan penilaian
cacat karena kecelakaan dan PAK guna
memperhitungkan kompensasi yang menjadi hak
tenaga kerja.
12. Kepmenakertrans No. 609 Tahun 2012
Pedoman Penyelesaian Kasus Kecelakaan Kerja
dan Penyakit Akibat Kerja
13. RENDAHNYA KASUS :
1. TAK DITEMUKAN
2. ADA TAPI TIDAK TERDIAGNOSA
3. TERDIAGNOSA TAK DILAPORKAN
BELUM MEMASYARAKAT
DIRASA MERUGIKAN
TAK TERJANGKAU
KRONIS/PENSIUN
14.
15. PENYEBAB PAK
FAKTOR BAHAYA :
Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikologi
Unsafe Human Act Unsafe Working/Env.
Condition
PAK
16. Penyakit Akibat Kerja
Faktor Fisik
Suhu tinggi
Suhu dingin
Kebisingan
Getaran
Tekanan
Radiasi mengion
Radiasi non
mengion
Heat stress, heat cramp,
Frosbite
Hearing loss
Reynold disease
Caison’s disease
Cancer, leukemia
Conjunctivitis, katarak
17. Penyakit Akibat Kerja
Faktor Ergonomi
BEBAN ANGKAT
CARA MENGANGKAT
POSISI KERJA tidak
ergonomis
GERAK REPETITIF
KONTRAKSI STATIS
HNP, LBP, hernia
Trauma otot & sendi
Peny. muskuluskeletal
Carpal tunel syndrome
Kelelahan, nyeri otot
18. Penyakit Akibat Kerja
Faktor Kimia
Zat iritan
Zat korosif
Zat karsinogenik
Zat alergen
Zat Mutagenik
Zat Teratogenik
Debu
Iritasi selaput lendir
Luka bakar
Cancer
Dermatitis, asma
Mutasi genetik
Penyakit kongenital
Pneumukoniosis
22. CARA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Monitoring Kesehatan
TK (Rikes TK awal,
berkala, khusus)
Monitoring Lingkungan
Kerja
•Riwayat penyakit
•Riwayat pekerjaan
•Pemeriksaan klinik
•Pemeriksaan lab
•Pemeriksaan Khusus
•Hubungan penyakit
dengan pekerjaan
Environmental Monitoring
Biological Monitoring
23. 7 (Tujuh) Langkah Diagnosis PAK
1. Menegakkan diagnosis klinis
2. Menentukan pajanan yang dialami pekerja di
tempat kerja
3. Menentukan hubungan pajanan dengan
diagnosis klinis
4. Menentukan besarnya pajanan
5. Menentukan faktor individu yang berperan
6. Menentukan pajanan di luar tempat kerja
7. Menentukan diagnosis PAK
24. PENENTUAN PENYEBAB PAK :
KEKUATAN
ASOSIASI
KONSISTENSI
KESESUAIAN
WAKTU KEJADIAN
TINGKATAN
BIOLOGIK
KECOCOKAN
BIOLOGIK
KOHERENSI
:
:
:
:
:
:
P.A.K. Jelas dan banyak jika dikaitkan
dengan pemajanan resiko
Beberapa penelitian penyebutkan hasil dan
kesimpulan yang sama
Peny.baru terjadi setelah pemajanan atau
ada interval waktu yang sesuai
Semakin besar pemajanan, semakin berat
keparahan peny.
Berdasarkan sifat toksikologi, kimia, fisika
atau sifat lainnya dari resiko, diketahui
bahwa pemajanan akan menyebabkan
gangguan tertentu.
Sintesis umum dari semua penemuan
menyimpulkan bahwa ada efek sebab
akibat secara ilmiah
25. PROSEDUR PELAPORAN PAK DAN PENGAJUAN
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
UU. No.1/70 UU. No.3/92
PAK
PAK
Disnaker
PT. Jamsostek
Kompensasi
Pengawas KTK
Dokter penasehat
Tingkat Propinsi
Dokter Penasehat Tingkat Pusat
Tidak setuju
Tidak setuju
setuju
Dokter pemeriksa (dokter
perh., RS, Puskesmas dll)
Dokter Pemeriksa kesehatan TK
Badan Pemeriksa Kesehatan TK
(Rikes awal, berkala)
26. TATACARA PENGAJUAN JAMINAN KECELAKAAN
KERJA (MENURUT PP NO. 14/1993)
Laporan tahap II tidak lebih 2 x 24 jam setelah menerima surat
keterangan dokter (KK3 Form Jamsostek 3a)
Laporan tahap I tidak lebih 2 x 24 jam sejak menerima diagnosis
dari dokter yang merawat (KK2 Form Jamsostek 3)
Pengajuan pembayaran : FC kartu peserta, surat keterangan
dokter (bentuk KK5 Form Jamsostek 3c), kwitansi, dokumen lain
Apabila terjadi perbedaan pendapat besarnya prosentase cacat
dapat meminta penetapan pegawai pengawas
Berdasarkan pertimbangan medis dokter penasehat, pegawai
pengawas membuat penetapan dan memerintahkan melaksanakan
penetapan
27. UPAYA PENGENDALIAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF
Pemeliharaan
kesehatan kerja
Pembinaan
Gerakan OR
Tdk merokok
Gizi seimbang
Ergonomi
Pengendalian
Lingk. Kerja
Hygiene sanitasi
Pemeriksaan
Kesehatan Kerja
Imunisasi
Penggunaan APD
Rotasi Kerja
Pengurangan
waktu kerja
Pengobatan
P3K
Rawat jalan
Rawat Inap
Alat bantu dengar
Protese
Mutasi
Kompensasi
28. Pencegahan PAK (ILO) :
1. Peraturan-perundang2an
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian teknis
5. Riset Medik
6. Penilitian Psikologik
7. Penelitian secara statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Penggerakkan
11. Asuransi
12. Upaya K3
30. MANFAAT PENCEGAHAN PAK.
MENEKAN KEJADIAN PENYAKIT
TERCIPTA TK. SEHAT DAN PROD.
MENGURANGI RISIKO CACAT/KEMATIAN
BIAYA LEBIH MURAH
MENINGKATKAN IMAGE
KINERJA,MOTIVASI PROD. PERSH
KEMAJUAN PERSH LAPANGAN KERJA
ANTISIPASI GLOBAL NILAI TAMBAH
31. PENANGANAN PEKERJA DG PAK:
PENGOBATAN : SESUAI JENIS PENYEBAB
PENGURANGAN PAJANAN : PINDAH LOKASI KERJA
KOMPENSASI : PROSENTASI CACAT
PENDATAAN/SURVEILANCE
32. KERUGIAN BILA PAK TIDAK
DITANGANI :
Tenaga kerja dirugikan secara material ok tidak
mendapatkan kompensasi (Jamsostek) sebagai
haknya
Tidak dilakukan upaya pengendalian yang
memadai
Terjadi CACAT / KEMATIAN akibat tidak ada
penanganan secara dini