Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memaparkan latar belakang dan karier seorang dokter spesialis reumatologi bernama Rachmat Gunadi Wachjudi, yang lahir di Garut pada tahun 1955. Beliau meraih gelar dokter umum dari FK UNSRI Palembang dan spesialisasi internis dari FK UNPAD Bandung serta pelatihan klinis reumatologi dan osteoporosis di Perth, Australia. Saat ini belia
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kondisi kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, Graves' disease, Myasthenia gravis, Lupus, dan menjelaskan gejala, penyebab, diagnosis, dan penatalaksanaannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Gout arthritis adalah penyakit progresif akibat deposisi kristal asam urat pada sendi yang disebabkan oleh hiperurisemia kronis; (2) Faktor risiko gout meliputi gender laki-laki, usia tua, ras Afrika-Amerika, diet tinggi purin dan alkohol, obesitas, dan penggunaan diuretik; (3) Diagnosis didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik yang
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit artritis reumatoid dan beberapa jenis artritis lainnya seperti osteoartritis, artritis gout, artritis reumatoid, ankylosing spondilitis, juvenile arthritis, lupus, schleroderma dan fibromyalgia. Dibahas pula gejala, diagnosis, faktor risiko, komplikasi, dan pengobatan untuk masing-masing jenis artritis tersebut.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi, ditandai dengan peradangan kronis dan kerusakan sendi permanen. Prevalensinya lebih tinggi pada wanita dan usia 50-54 tahun. Penyebabnya kompleks antara genetik dan lingkungan seperti rokok. Pengobatannya meliputi non-farmakologi seperti olahraga dan farmakologi seperti DMARDs, NSAID, dan kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mence
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memaparkan latar belakang dan karier seorang dokter spesialis reumatologi bernama Rachmat Gunadi Wachjudi, yang lahir di Garut pada tahun 1955. Beliau meraih gelar dokter umum dari FK UNSRI Palembang dan spesialisasi internis dari FK UNPAD Bandung serta pelatihan klinis reumatologi dan osteoporosis di Perth, Australia. Saat ini belia
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kondisi kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, Graves' disease, Myasthenia gravis, Lupus, dan menjelaskan gejala, penyebab, diagnosis, dan penatalaksanaannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Gout arthritis adalah penyakit progresif akibat deposisi kristal asam urat pada sendi yang disebabkan oleh hiperurisemia kronis; (2) Faktor risiko gout meliputi gender laki-laki, usia tua, ras Afrika-Amerika, diet tinggi purin dan alkohol, obesitas, dan penggunaan diuretik; (3) Diagnosis didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik yang
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit artritis reumatoid dan beberapa jenis artritis lainnya seperti osteoartritis, artritis gout, artritis reumatoid, ankylosing spondilitis, juvenile arthritis, lupus, schleroderma dan fibromyalgia. Dibahas pula gejala, diagnosis, faktor risiko, komplikasi, dan pengobatan untuk masing-masing jenis artritis tersebut.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi, ditandai dengan peradangan kronis dan kerusakan sendi permanen. Prevalensinya lebih tinggi pada wanita dan usia 50-54 tahun. Penyebabnya kompleks antara genetik dan lingkungan seperti rokok. Pengobatannya meliputi non-farmakologi seperti olahraga dan farmakologi seperti DMARDs, NSAID, dan kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mence
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan lanjut usia dengan rheumatoid arthritis. Populasi lanjut usia meningkat di perkotaan sehingga kebutuhan mereka pun meningkat. Rheumatoid arthritis menyebabkan nyeri sendi dan jaringan sekitarnya. Penanganannya mencakup pemberian edukasi, relaksasi, dan aktivitas fisik guna meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gout. Gout adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan asam urat berlebih di dalam tubuh yang menyebabkan radang pada sendi. Asuhan keperawatan pada pasien gout meliputi pengelolaan nyeri, mobilisasi fisik, dan citra diri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan gerontik dan beberapa penyakit yang sering diidap oleh lansia seperti artritis reumatoid dan demensia.
2. Dibahas pula etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kedua penyakit tersebut.
3. Dokumen tersebut juga membahas diagnosis keper
1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit autoimun yang menyerang berbagai organ tubuh dan ditandai dengan inflamasi tersebar.
2. Penyakit ini lebih sering menyerang wanita muda antara usia 15-40 tahun dengan gejala yang bervariasi seperti nyeri sendi, ruam kulit, dan gangguan ginjal.
3. Etiologi LES belum jelas tetapi dipengaruhi faktor genetik, lingkungan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi lansia secara umum, termasuk osteoporosis dan demensia sebagai penyakit umum pada lansia. Juga dibahas faktor risiko penyakit pada lansia dan hasil penelitian terkait. Data dunia menunjukkan prevalensi osteoporosis pada lansia Indonesia cukup tinggi dan diprediksi akan meningkat. Data lokal Sumatra Selatan juga menunjukkan angka yang cukup besar.
Artritis reumatoid adalah penyakit peradangan sendi kronis yang disebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang jaringan sendi sehat. Gejalanya meliputi nyeri, kekakuan, pembengkakan, dan sulitnya menggerakkan sendi. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan tes darah seperti faktor rematoid dan anti-CCP. Pengobatannya bertujuan mengurangi gejala dan mencegah kerusakan send
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATikemaharaniw
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan reproduksi lanjut usia di masyarakat, termasuk klimakterium, andropause, dan menopause. Pelayanan kesehatan lanjut usia meliputi puskesmas santun lansia, pembinaan kelompok lanjut usia, dan posyandu lansia.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Proses penuaan manusia ditandai dengan penurunan fungsi hampir seluruh sistem tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, dan menyebabkan perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Proses ini berimplikasi pada berbagai masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif dan gangguan fungsional yang memerlukan pendekatan klinis khusus untuk pasien lanjut usia.
Manggis memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Manggis dapat mencegah berbagai penyakit seperti kanker, jantung, diabetes, dan lainnya karena kandungan antioksidan tinggi dalam kulit buahnya. Antioksidan manggis dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manggis juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung, pencernaan
1. Dokumen tersebut membahas berbagai manfaat buah manggis bagi kesehatan, termasuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.
2. Manggis diketahui mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
3. Berbagai ahli kesehatan mendukung manfaat kesehatan yang luas d
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan lanjut usia dengan rheumatoid arthritis. Populasi lanjut usia meningkat di perkotaan sehingga kebutuhan mereka pun meningkat. Rheumatoid arthritis menyebabkan nyeri sendi dan jaringan sekitarnya. Penanganannya mencakup pemberian edukasi, relaksasi, dan aktivitas fisik guna meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gout. Gout adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan asam urat berlebih di dalam tubuh yang menyebabkan radang pada sendi. Asuhan keperawatan pada pasien gout meliputi pengelolaan nyeri, mobilisasi fisik, dan citra diri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan gerontik dan beberapa penyakit yang sering diidap oleh lansia seperti artritis reumatoid dan demensia.
2. Dibahas pula etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kedua penyakit tersebut.
3. Dokumen tersebut juga membahas diagnosis keper
1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit autoimun yang menyerang berbagai organ tubuh dan ditandai dengan inflamasi tersebar.
2. Penyakit ini lebih sering menyerang wanita muda antara usia 15-40 tahun dengan gejala yang bervariasi seperti nyeri sendi, ruam kulit, dan gangguan ginjal.
3. Etiologi LES belum jelas tetapi dipengaruhi faktor genetik, lingkungan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi lansia secara umum, termasuk osteoporosis dan demensia sebagai penyakit umum pada lansia. Juga dibahas faktor risiko penyakit pada lansia dan hasil penelitian terkait. Data dunia menunjukkan prevalensi osteoporosis pada lansia Indonesia cukup tinggi dan diprediksi akan meningkat. Data lokal Sumatra Selatan juga menunjukkan angka yang cukup besar.
Artritis reumatoid adalah penyakit peradangan sendi kronis yang disebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang jaringan sendi sehat. Gejalanya meliputi nyeri, kekakuan, pembengkakan, dan sulitnya menggerakkan sendi. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan tes darah seperti faktor rematoid dan anti-CCP. Pengobatannya bertujuan mengurangi gejala dan mencegah kerusakan send
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATikemaharaniw
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan reproduksi lanjut usia di masyarakat, termasuk klimakterium, andropause, dan menopause. Pelayanan kesehatan lanjut usia meliputi puskesmas santun lansia, pembinaan kelompok lanjut usia, dan posyandu lansia.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Proses penuaan manusia ditandai dengan penurunan fungsi hampir seluruh sistem tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, dan menyebabkan perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Proses ini berimplikasi pada berbagai masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif dan gangguan fungsional yang memerlukan pendekatan klinis khusus untuk pasien lanjut usia.
Manggis memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Manggis dapat mencegah berbagai penyakit seperti kanker, jantung, diabetes, dan lainnya karena kandungan antioksidan tinggi dalam kulit buahnya. Antioksidan manggis dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manggis juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung, pencernaan
1. Dokumen tersebut membahas berbagai manfaat buah manggis bagi kesehatan, termasuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.
2. Manggis diketahui mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
3. Berbagai ahli kesehatan mendukung manfaat kesehatan yang luas d
Similar to penjelasan tentang Artitis rhematoid_othopaedi.pptx (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. Rheumatoid Artritis
- It typically starts in small peripheral joints, is
usually symmetric, and progresses to involve
proximal joints if left untreated
systemic autoimmune disease
characterized by inflammatory arthritis
and extra-articular involvement.
3. • Prevalensi 0,5 - 1 %
• prevalensi yg tinggi : Pima Indian ( 5,3%) & Chippewa
Indian (6,8%)
• India dan negara barat : 0,75 %
• China, Indonesia & Philipina: < 0,4%
• Prevalensi AR lebih banyak pd perempuan dibanding laki-laki yaitu 3: 1
• Dapat terjadi pd semua kelompok umur , dgn angka kejadian tertinggi
pd dekade keempat dan kelima
Epidemiologi
4. Etiologi
• Faktor genetik
• % Tidak diketahui secara pasti * terdapat interaksi g
kompleks antara faktor genetik dan lingkungan
• % Faktor genetik berperan penting : gen HLA-DRI, HLA-DR
• 4
• Hormon sex Prevalensi AR : perempuan > laki-laki
• % terjadi perbaikan AR slm kehamilan
• * Pemberian kontrasepsi oral mencegah perkembangan AR
”
5. • Beberapa virus yang di
duga sebagai agen
penyebab infeksi
Faktor infeksi
7. - Awitan / onset * ‡ 2/3 penderita AR, terjadi
perlahan (bbrp minggu- bbrp bulan)
- # 15% mengalami gejala awal Ibh cepat ( bbrp
hari-bbrp minggu) * sering diikuti kekakuan sendi
pd pagi hari yg berlangsung 1 jam atau lebih
gejala konstitusional : kelemahan, kelelahan,
anoreksia, demam ringan
Manifestasi Klinis
8. Poliartritis simetris
- terutama mengenai sendi diartrodial - paling
sering pada MCP, PIP, MTP dan
pergelangan tangan
- sendi yang terkena biasanya simetris - nyeri dan
stiffness pagi hari yang berlangsung
lebih dari 1 jam ( 60 menit ) - keluhan berlangsung
simultan selama lebih 6
minggu
Manifestasi Klinis
12. Penatalaksanaan
Pilar Pengelolaan Artritis reumatoid
1. Edukasi
2. Latihan dan program rehabilitasi
3. Pilihan pengobatan
a. DMARD
b. Agen biologik
c. Kortikosteroid
d. OAINS (obat antiinflamasi non steroid)
4. Pembedahan
13. Tujuan Terapi
1. mengurangi gejala, kontrol nyeri dan proses inflamasi
a. NSAID
b. Analgetik/ opiat
c. steroid
2. Menghambat progresifitas kerusakan sendi
a. DMARDs (disease Modifying Anti rheumatic Drugs)
seperti:
● metoxtrexat
● hidroksikloroquin
● sulfasalazin
● azatioprin
● cyclosporine
● leflunomide
14. Tujuan Terapi
b. Agen biologic
1. anti TNF alfa seperti etanercept, infliximab adalimumab
2. agen biologic non anti TNF alfa lain seperti
rituximab, anakinra
3. Memperbaiki fungsi sendi dan kualitas hidup
- rehabilitasi medik
- rekontruksi sendi
15. Faktor prognostik yang buruk
•Disabilitas fungsional (tidak bisa melakukan
aktifitas hidup sehari2) • Adanya erosi sendi pada pemeriksaan
radiologis
• Melibatkan banyak sendi (misal > 20 sendi) •• Terdapat nodul reumatoid dan manifestasi
ekstraartrikular lain
• Pertanda inflamasi yang tinggi (LED atau CRP)pada saat permulaan penyakit atau terus menerus tinggi setelah
pengobatan DMARD
dengan dosis dan waktu optimal
• Faktor reumatoid (RF) dengan titer tinggi atau
ACPA positif
• HLA DR4 positif
• Tingkat pendidikan dan sosio ekonomi rendah