Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan gerontik dan beberapa penyakit yang sering diidap oleh lansia seperti artritis reumatoid dan demensia.
2. Dibahas pula etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kedua penyakit tersebut.
3. Dokumen tersebut juga membahas diagnosis keper
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi nosokomial atau infeksi yang didapatkan selama dirawat di rumah sakit. Angka kejadian infeksi nosokomial cukup tinggi, sekitar 5-10% dari seluruh pasien rawat inap. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya antara lain kondisi tubuh pasien, jenis agen infeksi, kontak dengan sumber infeksi, dan penggunaan alat medis seperti kateter. Dampaknya ber
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Virus HIV dapat menular melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Kelompok berisiko tinggi adalah mereka yang melakukan hubungan seks tidak aman dan pengguna narkoba melalui jarum suntik. Pencegahannya adalah dengan abstinensi, kondom, serta menghindari narkoba.
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi nosokomial atau infeksi yang didapatkan selama dirawat di rumah sakit. Angka kejadian infeksi nosokomial cukup tinggi, sekitar 5-10% dari seluruh pasien rawat inap. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya antara lain kondisi tubuh pasien, jenis agen infeksi, kontak dengan sumber infeksi, dan penggunaan alat medis seperti kateter. Dampaknya ber
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Virus HIV dapat menular melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Kelompok berisiko tinggi adalah mereka yang melakukan hubungan seks tidak aman dan pengguna narkoba melalui jarum suntik. Pencegahannya adalah dengan abstinensi, kondom, serta menghindari narkoba.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan pelayanan terpadu bagi korban darurat baik selama bencana maupun kondisi normal. SPGDT meliputi fase deteksi, supresi, pra rumah sakit, intra rumah sakit, dan antar rumah sakit dengan tujuan memberikan pertolongan yang cepat dan tepat.
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisiologis, patologis, dan patofisiologis. Fisiologi adalah ilmu tentang fungsi organ tubuh yang sehat secara mekanis dan biokimia. Patologi mempelajari penyakit dari perubahan struktur dan fungsi sel dan jaringan. Patofisiologi mempelajari gangguan fungsi organisme sakit, termasuk penyebab, perkembangan, dan akibat penyakit.
Epidemiologi penyakit tidak menular membahas karakteristik dan proses terjadinya penyakit tidak menular yang bersifat kronis seperti jantung, kanker, dan diabetes yang disebabkan oleh interaksi antara agen non-living, manusia, dan lingkungan serta dipengaruhi oleh faktor risiko seperti gaya hidup dan lingkungan kerja.
Bahan ajar ini membahas tentang penanggulangan bencana meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. Adapun tujuan penanggulangan bencana adalah melindungi masyarakat dari dampak bencana serta meminimalkan kerugian. Mitigasi bencana meliputi upaya struktural seperti pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir maupun non-struktural seperti kesadaran masyar
Dokumen tersebut membahas tentang intervensi khusus pada lanjut usia, meliputi definisi lanjut usia, karakteristik, teori penuaan, faktor yang mempengaruhi, dan proses keperawatan lanjut usia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep lanjut usia dari segi usia, karakteristik fisik dan psikologis, serta proses dan asuhan keperawatan yang diberikan kepada lanjut usia.
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
SPGDT bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan serta mempercepat waktu penanganan korban dengan mengintegrasikan unsur-unsur pelayanan pra RS, antar RS, dan transportasi melalui sistem komunikasi gawat darurat berbasis call center 119. SPGDT diselenggarakan oleh PSC dan fasilitas kesehatan dengan melakukan triase, pertolongan pertama, evakuasi, rujukan, dan transportasi korban se
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah jantung akibat penimbunan lemak. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernafas, dan bahkan kematian. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan elektrokardiogram, rontgen dada, dan kateterisasi jantung. Pengobatan meliputi obat-obatan seperti nitrat dan aspirin, serta perubahan gaya hidup
1. Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam perawatan paliatif, meliputi penilaian fisik dan psikologis serta langkah-langkah perawatan paliatif. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengatasi berbagai gejala seperti nyeri, kelelahan, dan sesak nafas.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan rheumatoid arthritis. Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun kronik yang menyebabkan peradangan pada sendi dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan sendi. Dokumen menjelaskan pengertian, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan rheumatoid arthritis."
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan pelayanan terpadu bagi korban darurat baik selama bencana maupun kondisi normal. SPGDT meliputi fase deteksi, supresi, pra rumah sakit, intra rumah sakit, dan antar rumah sakit dengan tujuan memberikan pertolongan yang cepat dan tepat.
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisiologis, patologis, dan patofisiologis. Fisiologi adalah ilmu tentang fungsi organ tubuh yang sehat secara mekanis dan biokimia. Patologi mempelajari penyakit dari perubahan struktur dan fungsi sel dan jaringan. Patofisiologi mempelajari gangguan fungsi organisme sakit, termasuk penyebab, perkembangan, dan akibat penyakit.
Epidemiologi penyakit tidak menular membahas karakteristik dan proses terjadinya penyakit tidak menular yang bersifat kronis seperti jantung, kanker, dan diabetes yang disebabkan oleh interaksi antara agen non-living, manusia, dan lingkungan serta dipengaruhi oleh faktor risiko seperti gaya hidup dan lingkungan kerja.
Bahan ajar ini membahas tentang penanggulangan bencana meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. Adapun tujuan penanggulangan bencana adalah melindungi masyarakat dari dampak bencana serta meminimalkan kerugian. Mitigasi bencana meliputi upaya struktural seperti pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir maupun non-struktural seperti kesadaran masyar
Dokumen tersebut membahas tentang intervensi khusus pada lanjut usia, meliputi definisi lanjut usia, karakteristik, teori penuaan, faktor yang mempengaruhi, dan proses keperawatan lanjut usia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep lanjut usia dari segi usia, karakteristik fisik dan psikologis, serta proses dan asuhan keperawatan yang diberikan kepada lanjut usia.
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
SPGDT bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan serta mempercepat waktu penanganan korban dengan mengintegrasikan unsur-unsur pelayanan pra RS, antar RS, dan transportasi melalui sistem komunikasi gawat darurat berbasis call center 119. SPGDT diselenggarakan oleh PSC dan fasilitas kesehatan dengan melakukan triase, pertolongan pertama, evakuasi, rujukan, dan transportasi korban se
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah jantung akibat penimbunan lemak. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernafas, dan bahkan kematian. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan elektrokardiogram, rontgen dada, dan kateterisasi jantung. Pengobatan meliputi obat-obatan seperti nitrat dan aspirin, serta perubahan gaya hidup
1. Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam perawatan paliatif, meliputi penilaian fisik dan psikologis serta langkah-langkah perawatan paliatif. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengatasi berbagai gejala seperti nyeri, kelelahan, dan sesak nafas.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan rheumatoid arthritis. Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun kronik yang menyebabkan peradangan pada sendi dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan sendi. Dokumen menjelaskan pengertian, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan rheumatoid arthritis."
Makalah ini membahas tentang hubungan jaringan tulang dengan penyakit arthritis rheumatoid. Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi. Peradangan yang berkelanjutan dapat menyebabkan erosi tulang dan kerusakan jaringan tulang. Faktor reumatoid yang hadir pada sebagian besar pasien dapat memperparah peradangan dan kerusakan jaringan tulang.
Dokumen tersebut membahas tentang rheumatoid artritis, yang merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis yang menyerang sendi dan menyebabkan radang. Dokumen juga menjelaskan anatomi dan fisiologi sendi normal serta komponen-komponennya seperti kartilago, membran sinovial, dan cairan sinovial.
Osteoartritis adalah penyakit degeneratif sendi yang ditandai dengan kerusakan tulang rawan sendi dan berhubungan dengan usia lanjut. Gejala utamanya adalah nyeri, deformitas, dan hambatan gerak pada sendi besar dan tangan. Penyebabnya multifaktorial dan terkait dengan usia, jenis kelamin, obesitas, trauma, dan faktor genetik. Penatalaksanaannya meliputi pengobatan, terapi fisik, diet seimbang, dan
Dokumen tersebut membahas tentang osteoartritis yang merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, genetik, obesitas, dan trauma. Dokumen juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan dari osteoartritis yang meliputi penggunaan obat anti-inflamasi, terapi fisik, serta operasi pada kasus berat.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan rematoid artritis. Rematoid artritis adalah peradangan sendi kronis yang lebih sering menyerang wanita dewasa muda. Gejala utamanya adalah nyeri dan kekakuan sendi serta deformitas jari tangan. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, latihan, terapi obat, dan pembedahan untuk memperbaiki fungsi sendi. Perawat berperan dalam mengelola nyer
Laporan pendahuluan gerontik dengan rematik membahas konsep dasar lansia dan rematik. Pada bagian konsep dasar lansia dijelaskan pengertian, karakteristik, klasifikasi, dan tugas perkembangan lansia. Sedangkan pada bagian konsep dasar rematik dijelaskan pengertian, etiologi, dan jenis-jenis penyakit rematik seperti artritis reumatoid dan osteoartritis.
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptxchifuyuyuppie
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun sistemik yang menyebabkan peradangan pada sendi, yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kerusakan jaringan sendi. Penyakit ini lebih sering diderita oleh wanita berusia 40-60 tahun dan menyerang sendi secara simetris di kedua sisi tubuh. Penanganannya meliputi obat-obatan seperti NSAID, DMARD, dan kortikosteroid serta rehabilitasi dan pembedahan dalam
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rematik seperti artritis reumatoid dan osteoartritis pada lansia. Penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia dan jumlah populasi lansia.
2. Disebutkan penyebab, gejala klinis, dan cara pencegahan serta penatalaksanaan mandiri dari kedua penyakit tersebut. Rematik dapat dihindari dengan menjaga berat badan ideal dan olahraga sesuai kondisi.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi, ditandai dengan peradangan kronis dan kerusakan sendi permanen. Prevalensinya lebih tinggi pada wanita dan usia 50-54 tahun. Penyebabnya kompleks antara genetik dan lingkungan seperti rokok. Pengobatannya meliputi non-farmakologi seperti olahraga dan farmakologi seperti DMARDs, NSAID, dan kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mence
Dokumen tersebut merupakan laporan pendahuluan tentang kasus myelitis pada seorang pasien di RSUD Dr. R. Goeteng Purbalingga. Myelitis adalah kelainan neurologi pada medulla spinalis yang disebabkan oleh proses inflamasi. Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan pada pasien myelitis.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
7. DEFINISI
Menjadi tua adalah proses alamiah yang akan dihadapi
oleh setiap mahluk hidup dan meninggal dengan tenang
adalah dambaan setiap insan.
Keadaan Terminal Adalah suatu keadaan sakit dimana
menurut akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit
untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh
suatu penyakit atau suatu kecelakaan.
8. DEFINISI
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non-
bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung
kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi
secara simetris. ( Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu
Bedah Orthopedi, hal. 165 )
Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik
yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi
(Lemone & Burke, 2001 : 1248).
Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari
kanak-kanak sampai usia lanjut. Namun resiko akan
meningkat dengan meningkatnya umur (Felson dalam
Budi Darmojo, 1999).
9. ETIOLOGI
Penyebab pasti reumatod arthritis tidak diketahui. Biasanya
merupakan kombinasi dari faktor genetic, lingkungan, hormonal
dan faktor system reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar
adalah faktor infeksi seperti bakteri, mikoplasma dan virus
(Lemone & Burke, 2001).
Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa
teori yang dikemukakan mengenai penyebab artritis reumatoid,
yaitu :
1. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-
hemolitiku
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolik
5. Faktor genetik serta faktor pemicu lainnya
10. Gangguan mobilisasi dapat terjadi
pada semua tingkatan umur, yang
beresiko tinggi terjadi gangguan
mobilisasi adalah orang yang lanjut
usia, post cedera dan post trauma.
11. FAKTOR PREDISPOSISI :
Pengobatan
Terapi pembatasan gerak
Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
IMT diatas 75% sesuai dengan usia
Kerusakan sensori persepsi
Nyeri, tidak nyaman
Intoleransi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
Depresi mood dan cemas
Keengganan untuk memulai gerak
Gaya hidup menetap, tidak fit
Malnutrisi umum dan spesifik
Kehilangan integrasi struktur tulang
Keterbatasan lingkungan fisik dan social
Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang
tepat disesuaikan dengan umur
12. MANIFESTASI KLINIS
Pada lansia, artritis reumatoid dapat digolongkan kedalam
tiga kelompok :
• Kelompok pertama adalah artritis reumatoid klasik. Sendi
– sendi kecil pada kaki dan tangan sebagian besar
terlibat. Terdapat faktor reumatoid, dan nodula –nodula
reumatoid sering terjadi. Penyakit dalam kelompok ini
dapat mendorong ke arah kerusakan sendi yang
progresif.
Kelompok kedua, termasuk klien yang memenuhi kiteria
dari American Rheumatologic Association untuk artritis
reumatoid karena mereka mempunyai radang sinovitis
yang terus – menerus dan simetris, sering melibatkan
pergelangan tangan dan sendi – sendi jari.
13. LANJUTAN...
Kelompok ketiga, sinovitis terutama memengaruhi
bagian proksimal sendi, bahu, dan panggul.
Awitannya mendadak, sering ditandai dengan
kekakuan pada pagi hari pergelangan tangan pasien
sering mengalami hal ini, dengan adanya bengkak,
nyeri tekan, penurunan kekuatan genggaman, dan
sindrom carpal tunnel.
14. UMUR JENIS KELAMIN GENETIK SUKU KEGEMUKAN
i
Kerusakan fokal tulang
rawan yg progresif
pembentukan tulang baru
pada sendi , tulang rawan,
sendi dan tepi sendi
Perubahan metabolisme tulang
Peningkatan aktivitas enzim yang merusak
makro molekul matriks tulang rawan send
15. Penurunan kadar proteoglikan
Berkurangnya kadar proteoglikan
Perubahan sifat sifat kolagen
Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi
Permukaan tulang rawan sendi terbelah pecah dengan
robekan
17. KOMPLIKASI
• Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah
gastritis dan ulkus peptik yang merupakan komplikasi utama
penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat
pengubah perjalanan penyakit ( disease modifying antirhematoid
drugs, DMARD ) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan
mortalitas utama pada arthritis reumatoid.
• Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas ,
sehingga sukar dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi
neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati akibat
ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat
vaskulitis.
18. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
“pemeriksaan kekuatan otot (neuthopografi)”
KRITERIA :
Diagnosis arthritis reumatoid tidak bersandar pada satu karakteristik
saja tetapi berdasar pada evaluasi dari sekelompok tanda dan
gejala.
Kriteria diagnostik adalah sebagai berikut:
Kekakuan pagi hari (sekurangnya 1 jam)
Arthritis pada tiga atau lebih sendi
Arthritis sendi-sendi jari-jari tangan
Arthritis yang simetris
Nodula reumatoid dan Faktor reumatoid dalam serum
Perubahan-perubahan radiologik (erosi atau dekalsifikasi tulang)
Diagnosis artritis reumatoid dikatakan positif apabila sekurang-
kurangnya empat dari tujuh kriteria ini terpenuhi. Empat kriteria yang
disebutkan terdahulu harus sudah berlangsung sekurang-kurangnya
6 minggu.
19. DEFINI DEMENSIA ?
Demensia adalah gangguan fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi
vegetatif atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikiran
abstrak, penilaian, dan interpretasi atas komunikasi tertulis dan lisan dapat
terganggu. (Elizabeth J. Corwin, 2009)
Menurut Grayson (2004) menyebutkan bahwa demensia bukanlah sekedar
penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa
penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan
tingkah laku.
Jadi, Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya
berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran,
penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi
kemunduran kepribadian.
20. ETIOLOGI
1. Penyebab utama dari penyakit demensia adalah
penyakit alzheimer
2. Penyebab kedua dari Demensia yaitu, serangan
stroke yang berturut-turut.
21. GEJALA DEMENSIA PADA LANSIA
1. Adanya perubahan kepribadian dan
tingkah laku sehingga mempengaruhi
aktivitas sehari-hari.
2. Berupa depresi pada Lansia
22. KLASIFIKASI DEMENSIA
1. Menurut Kerusakan Struktur Otak
a. Tipe Alzheimer
b. Demensia vascular
2. Menurut umur
a. Demensia senilis
b. Demensia prasenilis
23. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Data dasar pengkajian pasien tergantung pada keparahan dan
keterlibatan organ-organ lainnya (misalnya mata, jantung,
paru-paru, ginjal), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau
remisi dan keberadaaan bersama bentuk – bentuk arthritis
lainnya.
Pemeriksaan fungsi motorik
1. Tingkat aktivitas sehari-hari
2. Tingkat kelelahan
3. Gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik :
Tingkat kesadaran
Postur bentuk tubuh
24. 1. Aktivitas/ istirahat
2. Kardiovaskuler
3. Integritas ego
4. Makanan/ cairan
5. Hygiene
6. Neurosensori
7. Nyeri/ kenyamanan
8. Keamanan
9. Interaksi sosial
10. Pemeriksaan kekuatan otot
Kriteria hasil pemeriksaan MMT :
Normal (5) : mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi dan melawan
tahan maksimal .
Good (4) : mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh melawan gravitasi dan melawan
tahanan sedang (moderat)
Fair (3) : mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh dan melawan gravitasi tanpa
tahanan.
Poor (2) : mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh tanpa melawan gravitasi
Trace (1) : tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi
Zero (0): kontraksi otot tidak terdeteksi dengan palpasi
11. Prosedur pelaksanan MMT
12. Pemeriksaan tonus otot
13. Pemeriksaan luas garak sendi
14. Pemeriksaan postur
15. Pemeriksaan kemampuan fungsional