Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
Menguraikan dampak otonomi daerah dan desentralisasi terhadap penciptaan iklim investasi di daerah. Juga diuraikan tentang peubab dan Indikator Tata Kelola Ekonomi Daerah dari KPPOD. Serta diuraikan juga tentang indeks Tata Kelola Ekonomi Daerah pada Tahun 2016.
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
Menguraikan dampak otonomi daerah dan desentralisasi terhadap penciptaan iklim investasi di daerah. Juga diuraikan tentang peubab dan Indikator Tata Kelola Ekonomi Daerah dari KPPOD. Serta diuraikan juga tentang indeks Tata Kelola Ekonomi Daerah pada Tahun 2016.
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingSugeng Budiharsono
Menguraikan tentang dampak otonomi daerah terhadap pembangunan daerah dan investasi. Selain itu juga diuraikan tentang pentingnya promosi investasi dan region branding untuk meningkatkan investasi di daerah.
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Bantenbramantiyo marjuki
Does Tanjung lesung specialized economic zone will boost Banten Economic income? or it is just mere an agglomeration of economic activity that will just increasing of the regional disparities of Banten and Indonesia.
Menguraikan kebijakan investasi di Indonesia, baik UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sampai kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jk dari Jilid I-VI.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
Telah direncanakan jauh-jauh hari, rencana pembentukan induk usaha perusahaanperusahaan pelat merah kerap tersandung di tengah jalan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara pun melakukan berbagai siasat untuk mempercepat
Holding BUMN.
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingSugeng Budiharsono
Menguraikan tentang dampak otonomi daerah terhadap pembangunan daerah dan investasi. Selain itu juga diuraikan tentang pentingnya promosi investasi dan region branding untuk meningkatkan investasi di daerah.
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Bantenbramantiyo marjuki
Does Tanjung lesung specialized economic zone will boost Banten Economic income? or it is just mere an agglomeration of economic activity that will just increasing of the regional disparities of Banten and Indonesia.
Menguraikan kebijakan investasi di Indonesia, baik UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sampai kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jk dari Jilid I-VI.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
Telah direncanakan jauh-jauh hari, rencana pembentukan induk usaha perusahaanperusahaan pelat merah kerap tersandung di tengah jalan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara pun melakukan berbagai siasat untuk mempercepat
Holding BUMN.
Taman Nasional adalah jantung kekayaan alam dunia dan tempat tinggal dari jutaan ragam flora-fauna yang harus dilestarikan. Tidak hanya itu, Taman Nasional juga dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata alam. Tak dipungkiri persatuan antara pariwisata dan alam adalah suatu hal yang sangatlah indah dan bermanfaat bagi keselarasan hidup dunia sampai masa depan nanti. Maka dari itu, kami mencoba untuk mengembangkan pariwisata bertaraf lingkungan dengan membuat sebuah ide dengan yang bertemakan eco-lodge di Taman Nasional Kerinci Seblat. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap inovasi ide pengembangan daerah tujuan wisata yang ramah lingkungan serta berkelanjutan.
Kelompok 1:
Arlita Budihapsari - 1553010022
Risa Ramandha - 1553010042
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Ekologi dan Lingkungan
Ibu Nelza Yesaya Hehamahua, ST.MM
Manfaat Penilaian (assessment) e-Government yaitu Mendapatkan gambaran secara menyeluruh terhadap sistem-sistem yang telah ada (existing) dan yang akan direncanakan pengembangannya; Memudahkan dalam penyusunan prioritas-prioritas pengembangan dan juga memberikan kerangka rencana pengembangan e-Government yang terintegrasi; Memudahkan terhadap pengembangan SDM yang dapat mendukung dan menjalankan e-Government yang terintegrasi; danMemperjelas penggunaan biaya/dana dalam pengembangan e-Government yang terintegrasi untuk pelayanan Pemerintahan
Peningkatan pelayanan investasi daerah adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memfasilitasi, mendukung, dan mendorong investasi dari sektor swasta dalam wilayah mereka. Ini mencakup berbagai layanan yang ditujukan untuk mempermudah proses investasi, menjaga iklim investasi yang kondusif, dan memberikan dukungan kepada investor. Kondisi ini pada gilirannya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan peluang kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Rencana Umum Penanaman Modal merupakan amanat dari Undang-Undang Penanaman Modal yang selanjutnya dengan Peraturan Presiden pada tahun 2012 setiap pemerindah daerah dalam hal ini Provinsi, Kabupaten dan Kota dapat menyusun arah kebijakan penanaman modal di daerah
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdfwinasalarina
Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan sektor keuangan yang dalam . Kebutuhan investasi terus meningkat , sementara gross saving belum mampu mencukupi kebutuhan tersebut . Sejak 2011 terjadi kecenderungan rasio tabungan gross saving ) terhadap PDB yang terus menurun
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
peningkatan investasi daerah
1. PENINGKATAN EKSPOR
NON MIGAS DAN
PENINGKATAN
INVESTASI DAERAH
(PEPIDA)
KELOMPOK KERJA (POKJA)
PENINGKATAN INVESTASI DAERAH
BADAN PENANAMAN MODAL DAN
PROMOSI DAERAH (BPMPD) KAB. KUTAI
KARTANEGARA
2. TEMA PEPIDA
MOMEN PENTING BAGI PEMKAB. KUTAI KARTANEGARA UNTUK DAPAT
MEMPERKENALKAN DAN MEMAJUKAN SEKTOR PRODUKSI DAN EKSPOR KAB.
KUKAR DALAM HAL LINGKUPAGROBISNIS, EKONOMI KREATIF,KEBUDAYAAN,
UMKM, DAN SEKTOR LAINNYA
July 22, 2012 Footer text here2
TUJUAN PEPIDA
“MENUNJANG KALTIM MAJU 2018, KITATINGKATKAN KINERJA DAN
PRESTASI DIBIDANG INVESTASI,PRODUKSI DAN EKPOR DALAM RANGKA
PASAR BEBASASEAN (MEA)”
3. SUSUNANANGGOTA POKJA PENINGKATAN
INVESTASI
KETUA : KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH KAB.
KUTAI KARTANEGARA
SEKRETARIS : KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH KAB. KUTAI KARTANEGARA
ANGGOTA : 1. PIMPINAN BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)CABANGTENGGARONG
2. PIMPINAN BANK KALTIMCABANGTENGGARONG
3. KEPALA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KAB. KUTAI
KARTANEGARA
4. KEPALA BP2T KAB. KUTAI KARTANEGARA
5. KASUBAG. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA, PARIWISATA DAN
BUDAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA) KAB. KUTAI KARTANEGARA
6. KABID. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN BPMPD KAB. KUTAI
KARTANEGARA
7. KASI PROMOSIWISATA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
KAB. KUTAI KARTANEGARA
8. SRI BUDIARTI STAF PENGEMBANGAN DUNIA USAHA, PARIWISATA
DAN BUDAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA )KAB. KUTAI KARTANEGARA
July 22, 2012 Footer text here3
4. Hasil Rapat
1. Pemkab Kukar dipercaya Pemprov Kaltim sebagaiTuan Rumah Pelaksanaan Rakor III Pepida
se-KalimantanTimur yang dilaksanakan 26 April 2016
2. Merupakan Momen penting dalam memperkenalkan dan memajukan sektor Produksi dan
ekspor Kab. Kutai Kartanegara dalam hal lingkup agrobisnis, ekonomi kreatif, kebudayaan,
UMKM, dan sektor lainnya
3. Mengambil tema “ Menunjang Kaltim Maju 2018, Kita tingkatkan Kinerja dan Prestasi
diBidang Investasi,Produksi dan Ekpor dalam rangka Pasar Bebas ASEAN (MEA)”
4. Peserta yang Hadir 400 Orang dari 10 Kabupaten/Kpota se-Kaltim
5. Setiap anggota Pokja menyiapkan data yang berkenaan dengan penajaman visi
July 22, 2012 Footer text here4
5. TUGAS POKJA I PENINGKATAN INVESTASI
DAERAH DIANTARANYA :
1. MENGINVESTASI, MENGANALISA DAN MENINGKATKAN IKLIM
INVESTASI
2. MENYEBARLUASKAN INFORMASI, REGULASI, POTENSI, DAN PELUANG
INVESTASI
3. MENYELENGGARAKAN PERTEMUAN DENGAN STEAKHOLDER DALAM
RANGKA MEMPEROLEH MASUKANTENTANG KENDALA DAN SOLUSI
DIBIDANG INVESTASI
4. MENGKOORDINASIKAN UPAYA PENINGKATAN INVESTASI
July 22, 2012 Footer text here5
6. FOKUSTUJUAN DANTUGAS POKJA
MEMAJUKAN SEKTOR PRODUKSI DAN EKSPOR BERKAITAN DENGAN
IKLIM INVESTASIYAITU ;
1. MENGINVESTASI,
2. MENGANALISA DAN MENINGKATKAN IKLIM INVESTASI
3. MENYEBARLUASKAN INFORMASI, REGULASI, POTENSI, DAN
PELUANG INVESTASI
4. MENYELENGGARAKAN PERTEMUAN DENGAN STEAKHOLDER
DALAM RANGKA MEMPEROLEH MASUKANTENTANG KENDALA DAN
SOLUSI DIBIDANG INVESTASI
July 22, 2012 Footer text here6
7. LANGKAH – LANGKAH PENCAPAIANTUJUAN INVESTASI DAERAH
1. MEMVALIDKAN DATA –DATA INVESTASI (METODE SWOT) SELAMA 5
TAHUNTERAKHIR
2. SEKTOR – SEKTOR POTENSIAL INVESTASI YANG ADA DIKECAMATAN-
KECAMATAN KAB. KUTAI KARTANEGARA UNTUK MENCIPTAKAN
PELUANG INVESTASI
3. MENCIPTAKAN IKLIM USAHA, REGULASI, DAN KELEMBAGAAN UNTUK
PENINGKATAN INVESTASI
4. MENGANALISA MASUKANTENTANG KENDALA DAN SOLUSI DIBIDANG
INVESTASI
5. MENGKOORDINASIKAN DENGAN SKPDTERKAIT HALTERSEBUT
July 22, 2012 Footer text here7
8. DRAFT PERMINTAAN DATA ANGGOTA
POKJA I
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH (BPMPD)
1. Data rencana investasi berdasarkan izin prinsip 5TahunTerakhir
2. Data Realisasi investasi berdasarkan LKPM 5TahunTerakhir
BANK KALTIM DAN BANK BRI CABANGTENGGARONG
1. PAKET-PAKET KREDIT DUNIA USAHA DAN DATA REALISASI KREDIT USAHA
DISPENDA
1. -DATA REALISASI DAN POTENSI PAD PADA SEKTOR PERUSAHAANYANG MEMBAYAR PAJAK DAN RETRIBUSI DI KUKAR
2. UPAYA MENGIINTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PENARIKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DARI PERUSAHAAN2
DINAS PARIWISATA
1. MENYIAPKAN DATA POTENSI-POTENSIWISATA DAN DESTINASIYANG DAPAT DIKERJASAMAKAN DENGAN PIHAK KE-3
BADAN PELAYANAN PERIZINANTERPADU ( BP2T)
1. INOVASI SISTEM PERCEPATAN DAN KEMUDAHAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
BAPPEDA
1. KESESUAIAN PERENCANAANTATA RUANG (RTRW) DALAM RANGKA ROAD MAP INVESTASI DAN DESTINASI PENGEMBANGANWISATA
2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENUNJANG INVESTASI DAN PENGEMBANGAN DESTINASIWISATA
July 22, 2012 Footer text here8
10. BPMPD
1. Data rencana investasi berdasarkan izin prinsip 5TahunTerakhir
2. Data Realisasi investasi berdasarkan LKPM 5TahunTerakhir
3. KONSEP SMART CITY ??
July 22, 2012 Footer text here10
12. TEORI –TEORITENTANG PENINGKATAN
INVESTASI
1. IKLIM USAHA, REGULASI, DAN KELEMBAGAAN.
2. 10VARIABEL UNTUK MENGUKUR IKLIM INVESTASI
3. Faktor yang dapat mempengaruhi investasi
4. Solusi Peningkatan Investasi
July 22, 2012 Footer text here12
13. iklim usaha, regulasi, dan kelembagaan.
• Iklim usaha berkaitan dengan perizinan yang sederhana, infrastruktur yang
memadai, dan kepastian usaha. Harus diakui faktor ini menjadi masalah serius
di Indonesia, khususnya persoalan ketersediaan infrastruktur, seperti jalan,
pelabuhan, listrik, dan lain sebagainya.
• Sedangkan regulasi berkenaan dengan aspek-aspek yang bersentuhan
dengan aturan perpajakan, kontrak kerja, pemutusan hubungan kerja, dan
lain-lain. Kritik terhadap faktor ini juga cukup besar karena Indonesia sampai
kini masih tergolong negara yang kurang fleksibel dalam mendesain regulasi
yang sesuai dengan kepentingan dunia usaha.
• Sementara itu, kelembagaan menyangkut jaminan hak kepemilikan,
kepastian hukum, dan tata kelola pemerintahan yang baik; yang celakanya
juga berjalan di tempat.
July 22, 2012 Footer text here13
14. 10VARIABEL UNTUK MENGUKUR IKLIM
INVESTASI (USAHA)
July 22, 2012 Footer text here14
1. Memulai bisnis;
2. Perizinan;
3. Ketenagakerjaan;
4. Kepemilikan;
5. Pengajuan kredit;
6. Perlindungan investor;
7. Pembayaran pajak;
8. Perdagangan lintas negara;
9. Penegakan kontrak; dan
10. Penutupan usaha
15. Faktor yang dapat mempengaruhi investasi
• Menurut ROWLAND B. F. PASARIBU
Pertama faktor Sumber Daya Alam,
Kedua faktor Sumber Daya Manusia,
Ketiga faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin
kepastian dalam berusaha,
Keempat faktor kebijakan pemerintah,
Kelima faktor kemudahan dalam peizinan
July 22, 2012 Footer text here15
16. Solusi Peningkatan Investasi
• Pertama, investasi sebagian besar harus diarahkan ke sektor primer
(pertanian) dan sekunder (industri pengolahan). Dua sector tersebut dijadikan
satu paket sehingga pertumbuhan satu sector akan memicu perkembangan
sektor lainnya. Jika ini dilakukan, bukan hanya target penyerapan tenaga
kerja, tetapi juga peningkatan nilai tambah.Tentu saja aspek lingkungan harus
dipertimbangkan agar pembangunan tetap dapat berkesinambungan.
• Kedua, investasi harus dijadikan instrument pemerataan pembangunan
(wilayah), bukan sebaliknya. Konsekuensinya, lokasi investasi harus disebar ke
seluruh wilayah secara proporsional.
• Ketiga, penguatan investor domestik harus mulai dirintis. PMA harus
ditempatkan sebagai pelengkap dan bukan sebagai sumber investasi utama.
Pemerintah perlu mendesain program kongkret guna meningkatkan porsi
PMDN dalam konfigurasi investasi nasional.
July 22, 2012 Footer text here16
17. KENDALA INVESTASI
• Persaingan kebijakan investasi
• Masih rendahnya kepastian hukum
• Belum optimalnya pemberian insentif dan fasilitasi.
• Kualitas SDM yang rendah dan terbatasnya infrastruktur
• Tidak adanya kebijakan yang jelas untuk mendorong pengalihan teknologi
dari investor
• Masih tingginya biaya ekonomi, karena tingginya kasus korupsi, keamanan
dan penyalah gunaan wewenang (overheating cost)
July 22, 2012 Footer text here17