1. Perkembangan anak berlangsung sesuai dengan kecepatan dan irama masing-masing yang dipengaruhi oleh faktor internal dan lingkungan.
2. Terdapat masa kepekaan dimana fungsi-fungsi tumbuh secara spontan tanpa stimulus luar.
3. Gangguan pada masa kepekaan dapat menghambat perkembangan anak.
Penggunaan fungsi fungsi secara spontan sebagai tanda kemampuan tumbuh
1. 7.PENGGUNAAN FUNGSI FUNGSI SECARA SPONTAN SEBAGAI TANDA
KEMAMPUAN TUMBUH
Jika kapasitas kapasitas untuk berbuat,berfikir dan merasakan pada anak sudah matang,anak akan
didorong oleh implus yang kuat untuk menggunakanya.contoh
Jika tulang tulang kakinya sudah cukup kuat untuk menyangga tubuh dan menegakan kedua kakinya
maka anak tersebut akan berusaha berdiri dan berjalan sekalipun mengalami banyak kesakitan karena
berulang kali jatuh.
Jika fungsi bicaranya cukup matang akan mulai meracau untuk kemudian belajar mengucapkan kata
kata dan fase fase berulang kali
Jika kemampuan Intelektualnya sudah berkembang anak akan punya banyak pertanyaan dan
timbullah rasa ingin tahu yang positif dan haus akan ilmu pengetahuan
Ciri Khas dari perkembangan kemampuan/kapasitas anak adalah
1) Kecenderungan untuk menggunakan kapasitas kemungkinan,kekuatan dan kemampuanya
secara spontan dan aktif.
2) Mekanisme perkembangan anak sudah dilengkapi dengan self-starter yang dinamis
8.TEMPO DAN RITME PERKEMBANGAN YANG KHAS
Perkembangan anak berlangsung menurut kecepatan dan ritme/irama tertentu,sesuai dengan
pembawaan kodrati sendiri.Jadi setiap anak terdapat implus untuk berkembang dengan caranya
sendiri dala melatih semua bakat serta kemampuanya.Segala sesuatu yang sudah tercapai oleh anak
akan di jadikan persiapan baru bagi pengalaman dan kemampuan selanjutnya .Karena itu setiap gejala
baru dapat di jelaskan berdasarkan perkembangan sebelumnya Maka terdapat apa yang disebut
dengan proses Kematangan yaitu matang untuk berfungsi sebagai produk dari satu keberhasilan dan
berlalunya satu fase perkembangan
Tempo perkembangan itu kecuali dideterminir( penentu ) oleh pembawaan bio fisik,dipengaruhi juga
oleh tempramen (faktor intern )serta faktor kesempatan dari luar.Faktor ekstern ini antara lain
pemeliharaan jasmani dan rokhani yang cukup sehat dan memadai.Pemeliharaan rokhani – jasmani
secara berlebihan atau over protection contohnya pada mulanya seakan akan bisa mempercept
perkembnagan anak namun kemajuan yang “terlalu dipupuk secara berlebihan”dan”dipercepat” itu
ternyata semu belaka dan bisa berakibat buruk serta merugikan perkembangan anak dikemudian
hari.Sebaliknya pemeliharaan yang kurang atau minim dan kelalain dalam usaha pendirian,bisa
memperlambat tempo perkembangan..
Ritme atau irama perkembangan akan semakin jels tampak pada saat kematangan fungsi fungsi.Pada
saat itu terlihat adanya selingan di antara cepat dan lambatnya perkembangan,yang kurang lebih tetap
konstan sifatnya Inilah yang disebut sebagai irama perkembangan.Dengan sendirinya diharapkan agar
pendidik mengenal tempo dan irama perkembangan anak dalam garis besarnya,agar ia bisa
menyesuaikan upaya pendidikan dengan tempo serta irama perkembangan anak tersebut.
Hendaknya diingat bahwa setiap perkembangan itu tidak berlangsung secara melompat lompat akan
tetapi menurutkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama tertentu pula yang dipastikan oleh
2. kekuatan kekuatan/implus dari dalam diri anak.Dan tidak banyak yang bisa dilakukan oleh seorang
pendidik yang ambisius untuk mengbah ,mempercepat atau memperlambat tempo dan irama
perkembangan tersebut.
9.KEMATANGAN DAN MASA PEKA
Pertumbuhan dan kematangan itu berlangsung di luar kontrol anak manusia,dan di luar kemauan anak
Namun dengan tegas dapat dinyatakan ,bahwa setiap pengalaman yang positif dapat mengembangkan
pribadi anak.Oleh pengalaman tersebut anak jadi matang dan penghayatan hidupnya akan bertambah
luas.Sebaliknya,pengalaman negatif bisa menghambat atau melumpuhkan perkembangan anak.
Manusia muda yang baru dilahirkan itu dalam banyak hal keadaanya lebih miskin dibandingkan
dengan anak binatang yang manapun.Sebabnya adalah : semua fungsi jasmaniah dan rokhaniah anak
baru merupakan lembaga yang belum mekar.Maka faktor waktu dan usaha belajarlah yang memupuk
perkembanganya.Suatu fungsi yang baru dilatih atau baru saja berkembang pasti belum membuahkan
prestasi yang tinggi.Kita lihat umpamanya betapa sulitnya seorang buyung berumur 11 bulan
berusaha berjalan,jika dibandingkan dengan ketrampilan berjalan anak pada usia lima tahun.
Hampir semua fungsi jiwani itu memerlukan periode berlatih atau periode belajar.Ada yang
berlangsung pendek tapi ada kalanya berlaku agak lama,misalnya pda proses bercakap –cakap.Yang
menarik kita pada umumnya adalah :
( 1 ). Dalam mealtih fungsi fungsinya anak tidak memerlukan stimulus dari luar
( 2 ). Juga tidak membutuhkan dorongan dari siapapun juga ,bahkan juga tidak dari orang
tuanya.Sebab fungsi-fungsi tersebut dilatih oleh anak sendiri secara spontan dan dengan usaha
kemapuan sendiri.
Tapi ada kalanya pengembangan beberapa fungsi harus dibantu oleh orang dewasa.misalnya dengan
jalan memberiakan sarana pokok dan alat bantu yang tepat dan diberiakn pada waktu yang tepat
pula.contohnya saja pada usaha belajar berjalan,belajar bercakap cakap.Berkembangnya fungsi itu
didorong leh suatu kekuatan dari dalam,sehingga pada suatu saat terdapat suatu kepekaan dan
kematengan untuk melatih fungi tadi.Karena itu saat sedemikian ini disebut sebagai peka masa atau
saat kematengan.
Proses kematangan ditandai oleh kematangan potensi potensi dari organisme,baik fisik maupun
psikis,untuk terus maju menuju pemekaran /perkembangan secara maksimal.Maka prestasi dari
penggunaan dan penggeladian ketrampilan/fungsi itu tergantung pada derajat kematangan tadi,sebab
kematangan ini mempengaruhi kualitas hasil usaha beajar anak.
Sehubungan dengan masa kematangan dan kepekaan anak tadi para pendidik hendaknya
mengusahakan agar pada saat – saat kematangan tadi tidak terdapat rintangan – rintangan yang
mengahambat perkembangan fungsi-fungsi tersebut.Sebab penghalangan terhadap kelangsungan
macam – macam fungsi fisik dan psikis pada saat peka itu bisa mengakibatkan kemunduran pada
individu anak.Bahkan ada kalanya perkembangan jiwa anak mengalami kerugian besar untuk selama
lamanya.
Sebagai misal: Seorang anak yang tidak mendapatkan kesempatan mempelajari lafal-lafal tertentu dari
suatu bahasa sebelum usia 8-10 tahun,untuk selanjutnya akan mendapatkan kesukaran dalam
pengunaan bahsa tersebut