Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Dalam hal ini pendidik berperan sebagai fasilitator, dimana seorang guru harus mampu menyediakan berbagai fasilitas termasuk perangkat media yang dapat dipergunakan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan penyediaan media pembelajaran, komunikasi dan interaksi guru dengan siswa lebih optimal. Dengan kata lain penggunaan media pengajaran dapat membantu penyajian materi secara lebih baik, akurat, dan optimal, sementara guru dapat berkonsentrasi pada pembentukan pribadi siswa dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, media memiliki peranan yang penting dalam kegiatan belajar mengajar
Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Dalam hal ini pendidik berperan sebagai fasilitator, dimana seorang guru harus mampu menyediakan berbagai fasilitas termasuk perangkat media yang dapat dipergunakan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan penyediaan media pembelajaran, komunikasi dan interaksi guru dengan siswa lebih optimal. Dengan kata lain penggunaan media pengajaran dapat membantu penyajian materi secara lebih baik, akurat, dan optimal, sementara guru dapat berkonsentrasi pada pembentukan pribadi siswa dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, media memiliki peranan yang penting dalam kegiatan belajar mengajar
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDAERik Parker
Indonesia merupakan pengguna facebook terbesar ke-empat dengan prakiraan data sebesar 69 juta pengguna aktif sampai tahun 2015 ini. Meskipun kecepatan Internet di Indonesia dinilai lambat, tetapi negara kita telah memiliki pengguna facebook yang besar. Alasan lain yaitu, negara kepuluan menyebabkan platform jearing sosial seperti facebook cocok bagi pengguna untuk berhubungan dengan keluarga dan teman yang terpisah jarak dan waktu. Banyaknya pengguna facebook di Indonesia mulai memanfaatkan facebook tidak hanya media sosial saja, namun sebagai media untuk membuka layanan / jasa, promosi bisnis, investasi, saham, kerja sama antar perusahaan dan sebagainya.
Bahan ajar ini merupakan panduan bagi peserta diklat untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian peserta diklat dapat mengimplementasikannya di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolahnya. Bahan ajar yang sedang Anda baca ini merupakan salah satu bahan ajar pada Diklat guru-guru mata pelajaran PAI di SD, SMP, SMAsan SMK. Topik yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah tentang Media Pembelajaran. Sebagai seorang guru, Anda memang perlu mempelajari bahan ajar ini, karena pemahaman Anda tentang media pembelajaran akan sangat membantu tugas Anda sehari hari sebagai pengajar. Bahan ajar ini juga akan dilengkapi dengan rangkuman, latihan dan tes formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta diklat tentang isi bahan ajar ini.
2. 2 | P e n g a r u h f a c e b o o k
penguasaan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan oleh dosen, (2) Sebagai indikator
bagi mahasiswa tentang penguasaan materi kuliah, (3) Sebagai bahan monev kegiatan PBM,
(4) Mengetahui distribusi penguasaan materi kuliah dalam suatu kelas, (5) Mendorong
mahasiswa untuk belajar secara terencana dan memperdalam materi, (6) Mendorong
mahasiswa untuk belajar bersama dan berdiskusi dalam tugas kelompok dan mandiri, (7)
Membantu mahasiswa untuk menguasai materi perkuliahan.
Untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan tersebut mahasiswa diperlukan
manajemen waktu agar dapat diselesaikan tepat waktu. Namun kecenderungan mahasiswa
mengumpulkan tugas di akhir waktu, karena mahasiswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas tersebut. Ketepatan waktu penyelesaian tugas berhubungan dengan
kemudahan mendapat informasi.
Adanya kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi, seolah membuat jarak,
ruang dan waktu menjadi hampir tidak ada batasan. Hal ini pun telah mengubah pola perilaku
mahasiswa dalam mencari informasi. Mahasiswa menginginkan informasi terkini, tidak
peduli informasi tersebut berasal dari mana, yang penting ada dan bisa diperoleh dengan cara
yang cepat. Tidak mau lagi pencarian informasi itu terganggu hanya karena perkuliahan telah
selesai. Hal ini membuat mahasiswa harus memiliki jaringan yang selalu siap terhubung
setiap saat dengan jejaring yang mampu menghubungkan dengan teman-teman mahasiswa
maupun dosennya.
Dengan perkembangan teknologi, internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan
dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Fungsi internet bermacam-
macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya.
Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang
memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain
dalam skala yang besar. Jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya,
namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook.
Facebook merupakan salah satu jejaring sosial yang tengah populer dikalangan
mahasiswa. Dengan facebook seseorang dapat bertukar informasi, memberikan komentar,
chatting, mengunggah gambar, catatan, dan video kemudian membagikan kepada pengguna
lain.
Adanya facebook sedikit banyak mampu mempengaruhi penggunanya dalam beraktifitas
sehari-hari. Dalam dunia pendidikan tentu saja pelajar yang saat ini sudah mahir dalam
mengakses internet dapat menciptakan dunianya sendiri melalui jejaring sosial tersebut.
Namun ada juga dampak yang ditimbulkan dari facebook yaitu dampak positif dan negatif.
3. 3 | P e n g a r u h f a c e b o o k
Melalui situs facebook, semua bebas mengakses apa saja yang perlu dari seluruh negara
yang ada di dunia baik untuk mendapatkan informasi dalam berbagai bidang dan akhirnya
akan berpengaruh dalam kehidupan. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah terjadi revolusi
jejaring sosial diseluruh negara serta penggunanya dalam berbagai bidang kehidupan.
Eksistensi jejaring sosial pada masa sekarang sudah merupakan satu kebutuhan primer bagi
sebagian orang dalam berbagai tantangan perkembangan kehidupan era globalisasi ini.
Manfaat penggunaan facebook adalah semakin mudahnya berinteraksi dengan orang lain
walaupun terpisah oleh jarak. Kemudian, keunggulan lain adalah sebagai sarana belajar bagi
mahasiswa. Salah satu manfaat yang ingin di uji adalah pemanfaatan facebook dalam
kemudahan sharing informasi dan ketepatan waktu menyelesaikan tugas kuliah.
Rumusan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :
(1) Seberapa besar pengaruh penggunaan facebook terhadap kemudahan sharing informasi?
(2) Seberapa besar pengaruh penggunaan facebook terhadap ketepatan waktu penyelesaian
tugas?
2. Landasan Teori
a. Informasi
Informasi adalah sesuatu yang memberikan individu jalan keluar dari permasalahan
(Pannen, 1990:9). Jenis informasi yang memiliki nilai paling besar adalah jika digunakan
untuk bahan pengambilan suatu keputusan. Dalam penelitian mengenai peran informasi
dalam suatu pengambilan keputusan memungkinkan seseorang untuk memahami lebih
lanjut tentang konsep informasi dan nilai-nilainya (Yusup, 2009: 355-356). Menurut
Faibisoff and Ely (1976), Horne (1975), Summers dkk. (1983), dan Taylor (1986)
(dalam Diao, 1994:32 – 33), informasi dapat berfungsi untuk a) meningkatkan
kemampuan kerja, b) memberikan keahlian, c) memberikan ide dan pendekatan baru, d)
memberikanjawaban secara tepat, e) memberikan umpan balik, dan f) memberikan
solusi.
Hal yang dimaksud dengan informasi dalam penelitian ini adalah fakta, data,
kepercayaan, pendapat dan pengetahuan yang dapat memberikan individu jalan keluar
dari permasalahannnya, dan direpresentasikan dalam bentuk tulisan, ucapan, gambar,
atau simbol-simbol yang tersimpan dalam dokumen seperti buku, terbitan berseri
(misalkan; Jurnal, surat kabar, newsletter), tesis, disertasi, laporan penelitian, makalah,
dan sumber yang bersifat non-dokumen seperti teman, pustakawan, pakar, dan spesialis
informasi. Informasi tersebut berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian, khususnya
4. 4 | P e n g a r u h f a c e b o o k
sebagai masukan untuk pemecahan masalah, dan meningkatkan pengetahuan guna
menyelesaikan suatu tugas.
b. Tugas
Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang
diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian
tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi
sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas seperti halnya
yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang mengatakan : “
Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah, dua hari lagi
memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh
membaca. Juga juga menambah tugas (1),cari buku lain untuk membedakan(2), pelajari
keadaan orangnya”. Dalam buku lainnya yang berjudul Strategi Belajar Mengajar
hal.132, Roestiyah mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa
menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-
latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu
menjadi lebih terintegrasi.
Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena
metode pemberian tugas diberikan dari Dosen kepada mahasiswa untuk diselesaikan dan
dipertanggung jawabkan. Mahasiswa dapat menyelesaikan di kampus, atau dirumah atau
di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara
individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang
diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang
diberikan. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan
dibahas tentang hasilnya.
c. Facebook
Facebook termasuk dalam kategori situs jejaring sosial seperti Friendster,
MySpace, Multiply, Yuwie, dan lain-lain yang menyediakan media bagi para
penggunanya untuk saling bertukar informasi dan berinteraksi. Facebook diluncurkan
pertama kali pada 4 Februari 2006 oleh seorang mahasiswa Harvard University, Mark
Zuckerberg. Nama Facebook sendiri terinspirasi dan sebuah istilah di kalangan
kampusdi Amerika Serikat untuk saling mengenal antar sesama civitas akademiknya.
5. 5 | P e n g a r u h f a c e b o o k
Pengguna Facebook kini dapat bebas bergabung ke banyak jaringan yang diatur
berdasarkan kota, lokasi kerja, sekolah, maupun negara. Jaringan-jaringan ini kemudian
akan menghubungkan para anggotanya. Sesama pengguna dapat berhubungan dengan
teman-temannya dan bisa saling melihat isi profil pribadi.
Situs Facebook mendapatkan pemasukan utama dan iklan-iklan yang terpasang padanya.
Para pengguna bebas membuat profilnya masing-masing yang di dalamnya bisa berisi
foto dan info-info pribadi lainnya. Selain itu, dapat juga saling mengirim pesan,
bergabung dengan sebuah grup atau lebih. Secara default, Facebook mengatur profil
pengguna hanya bisa diakses oleh sesama pengguna yang telah berteman.
Namun pengaturan ini bisa nanti diubah jika diinginkan.
Microsoft adalah mitra eksklusif Facebook dalam menayangkan iklan-iklan banner.
Inilah sebabnya mengapa Facebook hanya menayangkan iklan-iklan yang termuat dalam
jaringan Microsoft. Menurut comScore (situs periset internet marketing) saat ini
Facebook memiliki pengguna sebanyak Google dan Microsoft.
Dalam hal tampilan, Facebook sering dibanding-bandingkan dengan MySpace dan
Friendster. Namun perbedaaan utama antara mereka ialah MySpace dan Friendster
mengizinkan pengguna mendekorasi tampilan profilnya dengan fitur HTML dan CSS,
sedangkan Facebook hanya mengizinkan fitur teks saja sehingga semua tampilan profil
pengguna seragam.
3. Metodologi
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan teknik survei.
Penelitian dilaksanakan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Waktu
pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Januari
2016. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan Sekolah angkatan tahun 2014/2015 Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Semarang berjumlah 41 orang.
Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif. Data dianalisis secara statistik dengan
program WrapPLS 4.0. Pertama, SEM-PLS sesuai untuk model penelitian ini yang
menggunakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (latent variables) dan telah
memperhitungkan measurement error. Kedua, analisis SEM dapat menguji secara simultan
multiple dependence. Ketiga, component-based SEM (PLS) dapat mengestimasi model yang
cukup kompleks dengan ukuran sampel kecil. Penggunaan SEM dalam analisis data
memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks agar
6. 6 | P e n g a r u h f a c e b o o k
diperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Hal ini disebabkan
SEM sebagai penggabungan antara dua konsep statistik, yaitu konsep analisis faktor
yang masuk pada model pengukuran (measurement model) dan konsep regresi melalui
model struktural (structural model). Validitas dan reliabilitas instrumen ini juga dianalisis
menggunakan PLS WrapPLS 4.0. Instrumen penelitian ini disusun dengan mengadaptasi
indikator-indikator penggunaan facebook, indikator-indikator kemudahan Sharing Informasi
dan indikator-indikator ketepatan waktu penyelesaian tugas, yang disesuaikan tujuan
penelitian dengan lima buah alternatif jawaban menggunakan skala Likert.
4. Hasil dan Pembahasan
Setelah melakukan analisis data kuantitatif yang berasal dari kuisioner menggunakan
SEM PLS, maka akan tergambar kerangka berpikir seperti dibawah ini.
Gambar 4.1 Kerangka Berpikir
Di dalam kuisioner berisi 30 item pertanyaan yang sebelumnya diujikan Reliabilitas dan
Validitasnya. Hasil menunjukkan hanya 9 item yang dinyatakan valid dan reliabel, yaitu
Tabel 4.1 View Combine Loadings and Cross-Loadings
7. 7 | P e n g a r u h f a c e b o o k
4 item indikator facebook, 3 item indikator sharing informasi dan 2 item indikator ketepatan
waktu. 9 item tersebut dinyatakan valid dikarenkan semuanya sudah memenuhi syarat seperti
yang diungkapkan Ghozali, 2014 bahwa dengan faktor loading yang dihasilkan > 0.7 dan
nilai P value < 0.001.
Tabel 4.1 Latent Variable Coefficients
Begitupan dengan nilai Composite Reliability dan Cronbach’s alpha yang dihasilkan setiap
variabel juga sangat baik yaitu > 0.7 sehingga memenuhi reliabilitas konsistensi internal.
Dalam analisis menggunakan SEM ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi yaitu goodness
of fit.
Gambar 4.2 Model Fit
Dari gambar menerangkan GoF yang dihasilkan yaitu 0.702 berarti fit dan tergolong tinggi
karena > 0.36.
Gambar 4.3 Path Coefficients and P values
8. 8 | P e n g a r u h f a c e b o o k
Berdasarkan output diatas dapat dilihat bahwa variabel facebook (FB) berpengaruh terhadap
sharing informasi (SI) dan ketepatan waktu (KW) dengan nilai P- value < 0.05. Masing-
masing nilai path koefisien adalah 0.947 dan 0.719. Hal ini disebabkan karena masing-
masing rombongan belajar telah membuat grup facebook yang memfasilitasi semua informasi
perkuliahan. Sehingga dari kebanyakan mahasiswa yang sudah memiliki akun facebook bisa
mengakses informasi tersebut setiap saat dan dimanapun. Hal ini sangat memudahkan
mahasiswa dan menunjang dalam penyelesaian tugas tepat waktu.
5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa facebook berpengaruh terhadap
kemudahan sharing informasi dan ketepatan waktu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas
kuliah. Terlihat bahwa variabel facebook (FB) berpengaruh terhadap sharing informasi (SI)
dan ketepatan waktu (KW) dengan nilai P- value < 0.05. Masing-masing nilai path koefisien
adalah 0.947 dan 0.719. Meskipun terlihat bahwa bertukar pikiran atau sharing informasi
melalui facebook pengaruhnya lebih besar.
Saran
Dalam penelitian ini masalah yang dikaji dan sampel yang diteliti masih sangat terbatas,
oleh karena itu saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan
lagi model yang terbentuk dengan menggali lebih luas variabel-variabel yang dapat
berpengaruh terhadap sharing informasi dan ketepatan waktu menyelesaikan tugas kuliah
sehingga berguna khususnya bagi mahasiswa.
Daftar Pustaka
Budihardjo, Lily. (1995). Dosen dan pemberian tugas. Dalam: Depdikbud, Dirjen Pendidikan
Tinggi. Mengajar diperguruan tinggi. Bagian dua: Program applied approach.
Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdikbud.
Diao Ai Lien. (1994). Examination of Causal Factors of Information Needs and Behavior of
Users of APTIK (The Association of Chatolic Higher Learning Institute of Indonesia)
Libraries Disertasi Loughborough University of Technology, England.
http://adl.aptik.or.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=339428
Ghozali, I. 2014. Partial Least Squares Konsep dan Aplikasi menggunakan Program
WrapPLS 4.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Pannen, Paulina. (1990). A Study in information seeking and use behaviors of resident
students and non residents students in Indonesian tertiary education. Disertasi.
Syracuse: Syracuse University
Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengjar. Jakarta: Rineke Cipta.
9. 9 | P e n g a r u h f a c e b o o k
Suparman, Atwi. (1994). Program pengembangan keterampilan dasar teknik instruksional
(Pekerti) untuk dosen muda: Desain instruksional . Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Dirjen. Pendidikan Tinggi, Pusat antar Universitas untuk
Peningkatan dan pengembangan aktivitas instruksional
Yusup, Pawit M. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
http://www.menggaliilmu.com/2015/02/facebook-adalah.html diakses tanggal 2 Januari
2016
https://wijayalabs.wordpress.com/2012/02/28/metode-pemberian-tugas/ diakses tanggal 2
Januari 2016