SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMAK YOS SUDARSO BATAM
Masrina Turnip
Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam
Nur Elfi Husda
Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam
ABSTRACT
This thesis aims to find out how to use the internet to students' motivation SMAK Yos Sudarso
Batam. Then determine the effect of Internet use on student motivation SMAK Yos Sudarso
Batam. This research is a quantitative study, a population of 233 students and used as a
sample 147 students. Data analysis method is processed by using SPSS (Statistical Package
for Social Sciences). Quality test data using the data validity test and reliability test data.
Classical assumption test consisting of a test of normality and heteroscedasticity test. While
testing the effect of using simple linear regression and t test. Research results are: 1.
Variable statement Internet of eight items questionnaire given to respondents, obtained an
average score of 526.5, the data is located on the fourth scale range (501.0 to 618.5) with
classification scale ranges bermanfaat; 2. Total score of respondents to the variable
motivation to learn of the six item questionnaire statement given to respondents, obtained an
average score of 527.33, then the data is in the range scale to four (501.0 to 618.5) with the
classification range high scale, meaning that the Students' Motivation SMAK Yos Sudarso in
Batam city state highly motivated to learn; 3. Variable High positive and significant impact
on student learning motivation of SMAK Yos Sudarso Batam.
Keywords: Internet and Motivation Study
I. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan nantinya akan berguna bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan
negara seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yang berbunyi pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikannya. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan
demokratis. Pendidikan merupakan titik tolak terwujudnya generasi muda untuk siap bersaing
di era globalisasi dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.
Pembelajaran yang bersifat konvensional pada dasarnya siswa dapat belajar monoton
deengan materi yang disampaikan guru dan belajar di perpustakaan sekolah, akan tetapi
dengan hadirnya teknologi internet dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam
menggali ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.
Pemanfaatan teknologi internet memungkinkan siswa untuk mencari informasi, langsung
mengirim email dan mendapatkan hal-hal tertentu. Menyediakan siswa dengan akses ke
internet disekolah dapat bermanfaat, tetapi bukan tanpa masalah. Sebelum memungkinkan
siswa untuk mengakses internet di kelas, pendidik harus mempertimbangkan baik manfaat
dan kerusakan yang di timbulkan.
Menurut Iskandar (2009:1) internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap
komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur
utama.
Ketika siswa memiliki kemampuan untuk menggunakan internet di sekolah, mereka
dengan cepat mencari informasi yang diperlukan untuk pekerjaan rumah atau tugas lainnya.
Tanpa internet tersedia, satu-satunya pilihan siswa memiliki adalah pergi ke perpustakaan
sekolah yang mana jumlah buku-buku yang terbatas tentang beberapa mata pelajaran.
Mengakses internet adalah sangat berguna bagi siswa ketika mereka harus mengumpulkan
berbagai sumber untuk sebuah makalah penelitian. Siswa dapat menghabiskan lebih sedikit
waktu untuk meneliti dan lebih banyak waktu menyusun kertas yang ditulis dengan baik dan
informatif.Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar, apabila siswa yang belajar
dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan
berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Kemudian peran dalam memperjelas tujuan
belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu,
jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah diketahui manfaat bagi siswa. Siswa yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun,
dengan harapan memperoleh prestasi yang baik dalam hal ini, tampak bahwa motivasi untuk
belajar menyebabkan siswa tekun belajar. Sebaliknya, apabila siswa kurang atau tidak
memiliki motivasi untuk belajar, maka ia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk
mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhaan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
yang menarik. Tetapi perlu di tegaskan kedua faktor ini disebabkan oleh rangsangan tertentu,
sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan
semangat.
Motivasi belajar yang melekat pada diri siswa tentu akan berbeda-beda. Saat
pembelajaran berlangsung ada sebagian siswa yang benar-benar antusias dengan kegiatan
belajar yang di tunjukan dengan perhatian yang diberikan siswa saat proses belajar mengajar,
tetapi masih juga ada sebagian siswa tidak mengikuti kegiatan belajar dengan baik bahkan
asyik dengan kegiatan lain. Motivasi belajar yang rendah akan mempengaruhi ketercapaian
prestasi belajar siswa menjadi rendah pula.
Apabila pemanfaatan internet secara benar dibarengi dengan motivasi belajar pada
siswa yang tinggi maka akan didapatkan prestasi belajar yang tinggi. Namun sebaliknya, jika
pemanfaatan internet tidak dimanfaatkan dengan benar karena motivasi belajar yang rendah
maka prestasi belajar yang dicapai akan rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa SMAK Yos
Sudarso Batam. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan internet terhadap motivasi belajar pada siswa SMAK Yos Sudarso Batam.
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan referensi atau hasil sebagai pelengkap
penelitian atau studi terdahulu khususnya yang berkaitan dengan studi mengenai pemanfaatan
internet. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberi rmanfaat terhadap motivasi
belajar di sekolah-sekolah yang memiliki jaringan internet.
II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Pemanfaatan Internet
Internet merupakan kependekan dari interconnected networking atau international
networking, yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang
saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia.
(Riyanto, 2011: 178)
Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs
akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorongan. Internet menyediakan
akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya
yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat),
diskusi (usenet, news, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (word wide
web, gopher), remote login, lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Menurut Riyanto (2011:223) mengungkapkan fungsi pembelajaran internet di dalam
kelas ada tiga, adalah sebagai berikut:
1. Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau
tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses
materi pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta
didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektroni
diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau remedial bagi peserta didik di dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
3. Substitusi
Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan
pembelajaran sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. Ada tiga
alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
a. Sepenuhnya secara tatap muka
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian secara internet
c. Sepenuhnya melalui internet.
B. Motivasi Belajar
Menurut Uno (2006:3) motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu bertindak atau
berbuat.
Dengan demikian, motivasi kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuat
untuk mencapai tujuan dan dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang
H1
mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tidakan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Adanya pandangan perspektif kognitif, yaitu suatu pandangan mengenai minat yang
menekankan pada ide-ide dari motivasi internal untuk mencapai sesuatu. Pandangan
perspektif kognitif ini menjelaskan pentingnya penentuan tujuan, perencanaan dan
monitoring untuk menentukan suatu tujuan.
Menurut Badeni (2013:77) mendefinisikan motivasi adalah merupakan kemauan
untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhannya. Secara
umum dapat diartikan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu
intensitas, arah/tujuan, dan ketekunan individual dalam mencapai tujuan. Berdasarkan
definisi tersebut terdapat tiga elemen motivasi yaitu intensitas tujuan/arah,dan ketekunan.
Kerangka pemikiran sebagai alur pemikiran penulis di dalam penulisan ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
III.MTODE PENELITIAN
Teknik Penyampelan
Penelitian dilakukan di Sekolah SMAK Yos Sudarso Batam, untuk mengetahu profil
responden, peneliti akan memberikan informasi tentang keadaan responden yang dijadikan
obyek penelitian. Responden penelitian ini adalah Siswa Siswi kelas XI SMAK Yos Sudarso
Batam. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada
155 responden, dimana jumlah sampel kuesioner tersebut dihasilkan dari hasil rumus
perhitungan jumlah sampel pada bab sebelumnya.
Internet (X)
1. 1. Interaksi pembelajaran
2. 2. Di mana dan kapan saja
3. 3. Cakupannya luas
4. 4. Mempermudah penyempurnaan
dan penyimpanan materi
5.
Sumber: (Riyanto, 2011: 232)
Motivasi Belajar (Y)
1. Faktor intrinsik
2. Faktor ekstrinsik
Sumber: (Uno, 2006: 23)
Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran
2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK
Yos Sudarso Batam.
Responden
Dari seluruh kuesioner yang dibagikan, tingkat pengembalian kuesioner sebesar
96,77%. Jumlah sampel yang digunakan 147, oleh karena itu peneliti melakukan seleksi.
Setelah dilakukan penyeleksian kuesioner maka ditemukan jawaban yang tidak lengkap atau
tidak memenuhi kriteria sebanyak 3 kuesioner, sehingga lembar jawaban responden yang
dapat diolah sebanyak 147 lembar kuesioner. Profil responden dalam penelitian ini
dikategorikan dalam 3 (tiga) kelompok karekteristik responden, yaitu berdasarkan Jenis
Kelamin, Kelas dan Usia.
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Presentase (%)
1 15 Tahun 5 3,4
2 16 Tahun 70 47,6
3 17 Tahun 41 27,9
4 18 Tahun 24 16,3
5 19 Tahun 7 4,8
Jumlah 147 100,0 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, distribusi kelompok usia dari 147 responden adalah:
1. Jumlah responden usia 15 tahun sebanyak 5 responden atau 3,4%
2. Jumlah responden usia 16 tahun sebanyak 70 responden atau 47,6%
3. Jumlah responden usia 17 tahun sebanyak 41 responden atau 27,9%
4. Jumlah responden usia 18 tahun sebanyak 24 responden atau 16,3%
5. Jumlah responden usia 19 tahun sebanyak 7 responden atau 4,8%
Gambar 4.3 Berdasarkan Usia
Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2009:58) variabel merupakan suatu atribut seseorang, atau objek,
yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
yang lain. Jadi yang bertindak sebagai operasional variabel di dalam penulisan ini adalah
pemanfaatan internet (X) dan motivasi belajar (Y) pada sekolah SMAK Yos Sudarso Batam.
Menurut Sugiyono (2009:59) variabel dependen sering disebut dengan variabel
output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Variabel dependen di dalam penulisan ini adalah motivasi belajar.
Menurut Sugiyono (2009:59) variabel independen sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variable independen merupakan variabel yang menjadi sebuah perubahan atau
timbulnya variabel dependent. Adapun yang menjadi variabel independent dalam penulisan
ini adalah pemanfaatan internet.
Series1, 15
Tahun, 3.40%
Series1, 16
Tahun,
47.62%
Series1, 17
Tahun,
27.89%
Series1, 18
Tahun,
16.33%
Series1, 19
Tahun, 4.76%
Usia Responden
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan data atau informasi responden, peneliti menggunakan kuesioner.
Setelah data terkumpul diolah menggunakan program Microsoft excel 2010 dan program
statistik yang dikenal dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) release 20.
Selanjutnya untuk mengetahui gambaran masing – masing variabel digunakan analisis
deskriptif.
Untuk mendapatkan data atau informasi tersebut peneliti menggunakan angket /
kuesioner sebagai pengumpulan data, setelah data terkumpul kemudian diolah atau disusun
berdasarkan masing – masing variabel.
Uji Pengaruh
Pengujian untuk membuktikan valid atau tidaknya item-item kuisioner dapat
dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi Pearson Product Moment dan Rank
Spearman. Koefisien korelasi tersebut adalah angka yang menyatakan hubungan antara skor
pertanyaan dengan skor total (item-total correlation).
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan:
rhitung = Koefisien korelasi
∑ Xi = Jumlah skor item
∑ Yi = Jumlah skor total
N = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : thitung =
√
√
Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel r) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah
keputusan :
1. Jika rhitung > rtabel berarti valid
2. Jika rhitung > rtabel berarti tidak valid
Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya
(r) sebagai berikut :
Rumus 3.3. Rumus Pearson Product moment
antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi
antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi
antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
Untuk penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dan
verifikatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian untuk memberikan uraian
mengenai gejala, fenomena atau fakta yang diteliti dengan mendiskripsikan tentang nilai
variabel mandiri tanpa bermaksud menghubungkan membandingkan. Penelitian ini berusaha
mendiskripsikan variabel berdasarkan indikator dari variabel penelitian.
Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran
2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK
Yos Sudarso Batam. Teknik penarikan sampel yang digunakan di dalam penulisan ini adalah
dengan menggunakan rumus Slovin:
Keterangan:
2
)05,0).(233(1
233

n
n = 147,23 di bulatkan menjadi 147
Berdasarkan perhitungan sesuai dengan rumus di atas, maka didapatkan sample 147,23
siswa yang dibulatkan menjadi 147 siswa yang berasal dari populasi sebesar 233 siswa dan
tingkat presisi yang ditetapkan sebesar sebesar 5%.
Deskriptif Variabel Internet (X)
Penelitian pada variabel bebas (X) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
delapan pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil
tanggapan responden terhadap variabel indepeden (X) ditampilkan dalam tabel berikut ini.
1 = Konstanta
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
E2 = Kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir
Rumus 3.1. Slovin
Tabel 2 Deskriptif Internet
No Pernyataan Skor Jumlah Skor pernyataan
Internet (X) 1 2 3 4 5 Total %
1
Dengan adanya internet siswa semakin
sering dan rajin belajar
3 11 46 72 15 147 526 12,5
2
Siswa dapat bertanya kepada guru
tentang informasi yang kurang jelas
atau kurang dimengerti dengan
memanfaatkan internet yaitu lewat
email atau media social
1 6 57 66 17 147 533 12,7
3
Siswa dapat belajar dimana saja dan
kapan saja dengan memanfaatkan
internet
3 10 50 64 20 147 529 12,6
4
Dengan adanya internet siapa saja
dapat belajar tanpa batasan waktu dan
tempat
0 14 50 65 18 147 528 12,5
5
Siswa dapat memanfaatkan internet
sebagai sumber referensi untuk semua
matapelajaran
1 13 49 68 16 147 526 12,5
6
Dengan memanfaatkan internet siswa
memiliki kesempatan untuk belajar
setiap saat
2 9 56 65 15 147 523 12,4
7
Siswa dapat memanfaatkan internet
sebagai media penyimpanan materi
yang aman
2 7 60 69 9 147 517 12,3
8
Penyajian materi belajar dapat
disempurnakan dengan menambah
gambar atau pendukung lainnya yang
berkaitan dengan materi
1 11 47 74 14 147 530 12,6
Total 13 81 415 543 124 4212
Persentase (%) 71.63%
Rata-rata variabel 526,5
Sumber: Data primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk 147 responden yang menjawab kuesioner,
dapat jelaskan beberapa hal berikut ini:
1. Jumlah skor terbesar pada item X1.2 dengan persentase 12,7%
2. Skor terkecil pada item X1.5 dengan persentase 12,3%.
3. Skor rata-rata variabel internet sebesar 526,5 atau dengan persentase 71,63%
berada pada rentang skala keempat (501,0 - 618,5) dengan kategori Bermamfaat
pada tabel 3.4.
Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (Y)
Penelitian pada variabel terikat (Y) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
enam item pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil
tanggapan responden terhadap variabel dependen (Y) ditampilkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3 Deskriptif Motivasi Belajar
No Pernyataan Skor
Jum
lah
Skor
pernyataan
Motivasi belajar (Y) 1 2 3 4 5 Total %
1
Dengan adanya hasrat dan
keinginan berhasil dapat
meningkatkan motivasi belajar
siswa
1 11 53 71 11 147 521 16,5
2
Adanya perasaan butuh belajar
dapat mendorong siswa semakin
giat belajar
2 8 58 62 17 147 525 16,6
3
Adanya cita-cita masa depan yang
jauh lebih baik dapat mendorong
siswa untuk lebih serius belajar
2 6 49 71 19 147 540 17,1
4
Adanya penghargaan bagi siswa
yang berprestasi dalam belajar
memberikan motivasi bagi siswa
untuk lebih giat belajar
4 9 44 68 22 147 536 16,9
5
Suasana lingkungan kondusif
yang aman dan nyaman dapat
meningkatkan motivasi belajar
3 7 56 74 7 147 516 16,3
6
Dengan adanya kegiatan menarik
saat belajar dapat memotivasi
belajar siswa
1 9 60 58 19 147 526 16,6
Total 13 50 320 404 95 3164
Persentase (%) 71.75%
Rata-rata variabel 527,33
Sumber: Data primer yang diolah 2015
Uji Validitas Internet
Pengujian ini berdasarkan tingkat validitas dengan menggunakan program SPSS versi
21 dengan signifikan α = 5%. Jika hasil korelasi yang didapat dari setiap instrumen bernilai >
0,05 untuk probabilitas (p) atau nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > r tabel),
maka data dalam penelitian ini dinyatakan valid (sahih), dan begitu juga sebaliknya, jika nilai
r hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r tabel (r hitung < r tabel), maka data dalam
penelitian ini dinyatakan tidak valid (tidak sahih). Berdasarkan uji reliabilitas, instrument-
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliable dan valid.
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Data Internet
Item r-hitung r-tabel Keterangan Item r-hitung r-tabel Keterangan
X1.1 0,733 0,1609 Valid X1.5 0,686 0,1609 Valid
X1.2 0,370 0,1609 Valid X1.6 0,665 0,1609 Valid
X1.3 0,711 0,1609 Valid X1.7 0,653 0,1609 Valid
X1.4 0,676 0,1609 Valid X1.8 0,670 0,1609 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel independen
(X), d i p e r o l e h bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner yang diuji menunjukkan hasil
yang valid (sah), jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang dihapus atau
dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.
Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (Y)
Hasil pengujiaan validitas menunjukkan 6 (enam) item pernyataan kuesioner
tersebut valid, karena semua butir pernyataan yang diuji memiliki nilai pearson
correlation, dengan nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel (r hitung > r tabel).
Tabel 5 Hasil Uji Validitas Data Motivasi Belajar
Item r-hitung r-tabel Keterangan
Y1.1 0,504 0,1609 Valid
Y1.2 0,608 0,1609 Valid
Y1.3 0,648 0,1609 Valid
Y1.4 0,699 0,1609 Valid
Y1.5 0,652 0,1609 Valid
Y1.6 0,567 0,1609 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel dependen
(Y), diperoleh bahwa keseluruhan item dari enam item pernyataan kuesioner yang diuji
menunjukkan hasil yang valid (sah) jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang
dihapus atau dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis
reliabilitas.
Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian. tabel
4.9. dibawah ini memperlihatkan bahwa semua item pernyataan untuk variabel internet
dan variabel motivasi belajar adalah reliabel, karena memiliki nilai crocbach’s alpha diatas
0,60. Nilai cronbach’s alpha untuk variabel internet(X)sebesar 0,881, dan untuk
variabel motivasi belajar sebesar 0,837, seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Penelitian
Variabel
Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Internet
(X)
0,881 Reliabel
Motivasi Belajar
(Y)
0.837 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah (2015)
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.9 diatas, nilai Cronbach’s Alpha dari uji reliabilitas
adalah diperoleh nilai reliabilitas variabel Internet = 0,881 dan nilai variabel motivasi
belajar = 0,866, dua nilai variabel tersebut lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa instrumen variabel Internet(X) dan variabel Motivasi belajar (Y) memiliki
data yang konsisten (reliable), maka data dapat dilanjutkan ketahap uji berikutnya.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel Internet (X)
dan Motivasi belajar (Y) mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah yang berdistribusi normal.
Gambar 4.4 Distribusi Normal
Ouput histogram menunjukkan pola distribusi normal untuk variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y).
Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan
mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen dan dependent yang
digunakan dalam pengujian mempunyai sebaran yang normal, sehingga dapat dilakukan
pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi linier yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pada gambar berikut menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas
Uji R dan R Square
Koefisien Determinasi (R2
) digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana model
yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Nilai ini berupa besaran
proporsi dari keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi untuk mengukur variabel X
terhadap variabel Y.
Tabel 7 Hasil Uji R dan R Square
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .888a
.789 .787 1.6702
a. Predictors: (Constant), Internet
b. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber: hasil penelitian, 2015
Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat nilai R adalah 0,888, ini menunjukkan
bahwa hubungan antara Internet dengan Motivasi belajar berada pada klasifikasi statistik
termasuk kategori hubungan yang sangat kuat. Kemudian, nilai R Square (R2
) adalah 0,789
yang artinya bahwa Internet mampu menjelaskan Motivasi belajar sebesar 78,9% dan sisanya
sebesar 21,1% dipengaruhi variable lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Persamaan Regresi Linier Sederhana
Uji regresi linier sederhana ditujukan untuk memperkirakan variabel dependen (Y)
berdasarkan variabel independen (X) seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,341 ,836 2,800 ,006
Internet
,669 ,029 ,888 23,267 ,000
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Dari bentuk persamaan hasil perhitungan berdasarkan tabel diatas adalah:
a. Konstan (a) = 2,341
Nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif variabel independen (X), jika
variabel independen naik atau berubah dalam satu satuan maka variabel dependen (Y)
juga akan berubah atau terpengaruh. Jika nilai variabel independen adalah 0 (nol), maka
nilai variabel independen sebesar 2,341.
b. Koefisien X = 0,669
Nilai ini merupakan nilai koefisien regresi variabel X terhadap variabel Y. Jika variabel X
mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel Y juga akan mengalami perubahan yang
dalam penelitian ini peningkatan sebesar 0,669.
Hasil Uji t (parsial)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y). Hipotesis dalam pengujian ini sebagai berikut:
H0 = Internet tidak berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa
H1 = Internet berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa
Kaidah pengambilan keputusan dalam pengujian ini:
a. Jika t hitung > t tabel dan nilai Signifikan < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi
variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).
b. Jika t hitung < t tabel dan nilai Signifikan > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, jadi
variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Tabel 9 Hasil Uji t Parsial
Coefficientsa
Model T Sig.
1 (Constant) 2,800 ,006
Internet 23,267 ,000
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, bahwa Nilai t hitung variable X adalah 23,267. Untuk
nilai t tabel dengan sample 147 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%) adalah df=
n-k-1, adalah 1,976, maka t hitung > t tabel dengan nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05,
maka berdasarkan perhitungan H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variable Internet (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel Motivasi belajar (Y).
Persepsi Motivasi Belajar Menurut Siswa
Dari tabel 4.6, hasil penelitian menunjukkan jumlah skor jawaban responden untuk
variabel Motivasi belajar (Y) dari enam item pernyataan kuesioner yang diberikan kepada
responden, diperoleh skor rata-rata 527,33, maka data tersebut berada pada rentang skala ke
empat (501,0 - 618,5) dengan klasifikasi rentang skala tinggi, artinya bahwa Motivasi Belajar
Siswa SMAK Yos Sudarso di kota Batam keadaan termotivasi tinggi untuk belajar.
Pengaruh Internet Terhadap Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat dilihat nilai t hitung sebesar 23,267 dimana nilai ini lebih
besar dari nilai t tabel sebesar 1,976 dan nilai signifikan (sig) adalah 0,000 lebih kecil dari
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan kriteria diatas, maka disimpulkan
hipotesis pertama diterima., yaitu variabel Internet berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Motivasi belajar siswa SMAK Yos Sudarso Kota Batam. Motivasi belajar siswa
sangat dipengaruhi internet, responden merasakan banyak mamfaat dari internet. Hal ini
dapat mempengaruhi sikap responden dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan
penyelesaian masalah dan kendala dalam belajar, maupun untuk mencari informasi untuk
menambah wawasan Siswa.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, peneliti menuliskan beberapa
kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:
1. Internet dipersepsikan bermanfaat oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam.
Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel internet
yang berada pada interval keempat dengan kriteria bermanfaat.
2. Motivasi belajar dipersepsikan tinggi oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam.
Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel motivasi
belajar yang berada pada interval keempat dengan kriteria tinggi.
3. Internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi belajar Siswa SMAK Yos
Sudarso di kota Batam.
Saran
Penelitian ini sudah dilakukan peneliti dengan terencana dan segala upaya yang
dimiliki peneliti agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun peneliti menyadari masih
banyak keterbatasan yang dimiliki peneliti. Untuk perbaikan penelitian di masa depan yang
lebih baik dan untuk perbaikan perusahaan objek penelitian ini, berikut ini ada beberapa hal
yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk perbaikan perusahaan ke depan dan untuk
penelitian selanjutnya, sebagai berikut:
1. Pemanfaatan internet masih banyak kelemahan dari segi budaya dan infrastruktur, untuk
itu perlu siswa, guru dan orang tua siswa mendapatkan pengetahuan dan informasi
tentang manfaat internet dalam proses belajar mengajar.
2. Untuk peneliti yang menggunakan penelitian ini sebagai referensi, sebaiknya perlu
mempertimbangkan lokasi yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih besar.
Pada penelitian berikutnya disarankan agar peneliti memasukkan variabel lain, seperti lokasi
sekolah, kualitas sekolah dan lingkungan untuk mendapatkan hasil yang maksimal terhadap
motivasi belajar Siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Badeni, 2013, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung
Iskandar, 2009, Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi, Palembang
Jogiyanto, 2009, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Penerbit
BPFE Yogyakarta
Lasidi, 2012, Mengoptimalkan Motivasi Belajar Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Penyelesaian
Masalah Akibat Adanya Keberagaman Budaya Melalui Contextual Teaching And Learning
Kelas XII TKR-3 SMKN 3 Surabaya, Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Volume 2, Nomor
2, Halaman 1 - 12
Nazir Moh, 2009, Metode Penelitian, Penerbit Gahli, Indonesia
Rianto, 2011, Teknologi Informasi Pendidikan, Penerbit Gava Media, Yogyakarta
Risdianto, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Melalui Media Animasi Berbasis
Macromedia Flash terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Plus
Negeri 7 kota Bengkulu, Jurnal Exacta, Volume 10, Nomor 1, Halaman 1 - 10
Sekaran Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Setiawan, 2011, Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Motovasi Belajar terhadap Prestasi
Siswa SMA, Jurnal Proyeksi, Volume 6, Nomor 2, Halaman 34 - 49
Siagian, 2014, Pengaruh Minat dan Kebniasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika,
Jurnal Formatif, Volume 2, Nomor 2, Halaman 122 - 131
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D), Penerbit
Alfabeta Bandung
Suprianto, 2014, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Desain Web di SMK Negeri 1 Surabaya, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 2, Nomor
2, Halaman 99 – 106
Torang Syamsir, 2012, Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Uno Hamzah, 2006, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Penerbit, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Winarno, 2013, Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home
Schooling), Jurnal Ultima, Volume 4, Nomor 1, Halaman 45 - 51
Wibowo Agung Edy, 2012, Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian, Gava Media, Yogyakarta

More Related Content

What's hot

Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)
Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)
Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)NorZie Ali
 
Tugasan 3
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3
Jazman664
 
Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238
Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238
Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238lxionsaga
 
Ulasan jurnal
Ulasan jurnalUlasan jurnal
Ulasan jurnal
Ahmad Syakir
 
Peran internet dalam proses pembelajaran
Peran internet dalam proses pembelajaranPeran internet dalam proses pembelajaran
Peran internet dalam proses pembelajaran
taufiq hafizh
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
FKIP UHO
 
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
Setiawan Wibowo
 
kajian tinjauan pandemik
kajian tinjauan pandemikkajian tinjauan pandemik
kajian tinjauan pandemik
nooriza kassim
 
Ulasan artikel
Ulasan artikelUlasan artikel
Ulasan artikel
Ker0
 
Ulasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratif
Ulasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratifUlasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratif
Ulasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratif
salmaazizi
 
Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...
Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...
Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...
Fara Megat
 
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
Shemila Elaine Ambrose
 
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaranPemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
tugaspasca
 
Penggunaan telefon bimbit_dlm_pdp
Penggunaan telefon bimbit_dlm_pdpPenggunaan telefon bimbit_dlm_pdp
Penggunaan telefon bimbit_dlm_pdpasmawatiabdsamat
 
Ulasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah ali
Ulasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah aliUlasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah ali
Ulasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah ali
NorZie Ali
 
Model pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru pai
Model pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru paiModel pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru pai
Model pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru pai
nahrowipasca
 
Ulasan Jurnal KPT6044
Ulasan Jurnal KPT6044Ulasan Jurnal KPT6044
Ulasan Jurnal KPT6044
NorZie Ali
 

What's hot (18)

Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)
Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)
Ulasan dapatan jurnalkrp6044 norziah binti md ali(m20141000701)
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
Tugasan 3
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3
 
Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238
Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238
Laporan akhir muhammad tofa ngenda j1_f111238
 
Ulasan jurnal
Ulasan jurnalUlasan jurnal
Ulasan jurnal
 
Peran internet dalam proses pembelajaran
Peran internet dalam proses pembelajaranPeran internet dalam proses pembelajaran
Peran internet dalam proses pembelajaran
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
 
kajian tinjauan pandemik
kajian tinjauan pandemikkajian tinjauan pandemik
kajian tinjauan pandemik
 
Ulasan artikel
Ulasan artikelUlasan artikel
Ulasan artikel
 
Ulasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratif
Ulasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratifUlasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratif
Ulasan jurnal strategi pembelajaran secara kolaboratif
 
Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...
Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...
Kemahiran Belajar Cemerlang dan Kemahiran Literasi Maklumat Bagi Pembelajaran...
 
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
 
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaranPemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
 
Penggunaan telefon bimbit_dlm_pdp
Penggunaan telefon bimbit_dlm_pdpPenggunaan telefon bimbit_dlm_pdp
Penggunaan telefon bimbit_dlm_pdp
 
Ulasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah ali
Ulasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah aliUlasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah ali
Ulasan jurnal kpt6044 m20141000701 norziah ali
 
Model pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru pai
Model pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru paiModel pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru pai
Model pemanfaatan e learning bagi pengembangan profsi guru pai
 
Ulasan Jurnal KPT6044
Ulasan Jurnal KPT6044Ulasan Jurnal KPT6044
Ulasan Jurnal KPT6044
 

Similar to Jurnal masrina turnip

TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...
Marini Khalishah Khansa
 
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Jerry Setiawan
 
14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...
14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...
14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...
dewizulfah
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwianirsu
 
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docxMAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
ManEdyMan2
 
Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...
Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...
Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...
Listi yono
 
Sim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learning
Sim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learningSim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learning
Sim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learning
ElsyJ57
 
Creative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptx
Creative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptxCreative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptx
Creative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptx
nwmegaWhidyasridani
 
Judul usulan penelitian
Judul usulan penelitianJudul usulan penelitian
Judul usulan penelitian
Rizal Aminulloh
 
Modul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauhModul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauh
FIANAPAI
 
Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...
Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...
Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...
Mirantidewiputri
 
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas TalianPembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Wan Mohamad Farhan
 
Pbl
PblPbl
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
NurMisda
 
Firda apriani forum 10 - 43116120358 pengenalan e-learning
Firda apriani   forum 10 -  43116120358 pengenalan e-learningFirda apriani   forum 10 -  43116120358 pengenalan e-learning
Firda apriani forum 10 - 43116120358 pengenalan e-learning
firdaumb
 
internaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaraninternaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaran
Alviani Putri
 
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Munawar Hansyuy
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh
fikrianurhadytama
 
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
YunawatiSele2
 

Similar to Jurnal masrina turnip (20)

TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, PENGENALA...
 
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  pengenalan e learning, univer...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univer...
 
14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...
14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...
14, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Univ...
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
 
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docxMAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
 
Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...
Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...
Sim 14. listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, informasi dalam pelaksan...
 
Sim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learning
Sim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learningSim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learning
Sim, elsy juliani, hapzi ali, pengenalan e learning
 
Creative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptx
Creative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptxCreative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptx
Creative-Idea-Bulb-PowerPoint-Template.pptx
 
Tugas ict 2
Tugas ict 2Tugas ict 2
Tugas ict 2
 
Judul usulan penelitian
Judul usulan penelitianJudul usulan penelitian
Judul usulan penelitian
 
Modul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauhModul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauh
 
Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...
Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...
Sim, mirantidewiputri,prof. dr. hapzi ali,mm,cma, pengenalan e learning,unive...
 
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas TalianPembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
 
Pbl
PblPbl
Pbl
 
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
 
Firda apriani forum 10 - 43116120358 pengenalan e-learning
Firda apriani   forum 10 -  43116120358 pengenalan e-learningFirda apriani   forum 10 -  43116120358 pengenalan e-learning
Firda apriani forum 10 - 43116120358 pengenalan e-learning
 
internaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaraninternaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaran
 
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh
 
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
 

Recently uploaded

REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
adityanoor64
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
SuciHarianti3
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
AINARAHYUBINTISULAIM
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 

Recently uploaded (20)

REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 

Jurnal masrina turnip

  • 1. PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMAK YOS SUDARSO BATAM Masrina Turnip Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam Nur Elfi Husda Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam ABSTRACT This thesis aims to find out how to use the internet to students' motivation SMAK Yos Sudarso Batam. Then determine the effect of Internet use on student motivation SMAK Yos Sudarso Batam. This research is a quantitative study, a population of 233 students and used as a sample 147 students. Data analysis method is processed by using SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Quality test data using the data validity test and reliability test data. Classical assumption test consisting of a test of normality and heteroscedasticity test. While testing the effect of using simple linear regression and t test. Research results are: 1. Variable statement Internet of eight items questionnaire given to respondents, obtained an average score of 526.5, the data is located on the fourth scale range (501.0 to 618.5) with classification scale ranges bermanfaat; 2. Total score of respondents to the variable motivation to learn of the six item questionnaire statement given to respondents, obtained an average score of 527.33, then the data is in the range scale to four (501.0 to 618.5) with the classification range high scale, meaning that the Students' Motivation SMAK Yos Sudarso in Batam city state highly motivated to learn; 3. Variable High positive and significant impact on student learning motivation of SMAK Yos Sudarso Batam. Keywords: Internet and Motivation Study I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan nantinya akan berguna bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan negara seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yang berbunyi pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya pengendalian diri,
  • 2. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikannya. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pendidikan merupakan titik tolak terwujudnya generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Pembelajaran yang bersifat konvensional pada dasarnya siswa dapat belajar monoton deengan materi yang disampaikan guru dan belajar di perpustakaan sekolah, akan tetapi dengan hadirnya teknologi internet dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya. Pemanfaatan teknologi internet memungkinkan siswa untuk mencari informasi, langsung mengirim email dan mendapatkan hal-hal tertentu. Menyediakan siswa dengan akses ke internet disekolah dapat bermanfaat, tetapi bukan tanpa masalah. Sebelum memungkinkan siswa untuk mengakses internet di kelas, pendidik harus mempertimbangkan baik manfaat dan kerusakan yang di timbulkan. Menurut Iskandar (2009:1) internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama. Ketika siswa memiliki kemampuan untuk menggunakan internet di sekolah, mereka dengan cepat mencari informasi yang diperlukan untuk pekerjaan rumah atau tugas lainnya. Tanpa internet tersedia, satu-satunya pilihan siswa memiliki adalah pergi ke perpustakaan sekolah yang mana jumlah buku-buku yang terbatas tentang beberapa mata pelajaran. Mengakses internet adalah sangat berguna bagi siswa ketika mereka harus mengumpulkan berbagai sumber untuk sebuah makalah penelitian. Siswa dapat menghabiskan lebih sedikit waktu untuk meneliti dan lebih banyak waktu menyusun kertas yang ditulis dengan baik dan informatif.Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar, apabila siswa yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Kemudian peran dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah diketahui manfaat bagi siswa. Siswa yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun,
  • 3. dengan harapan memperoleh prestasi yang baik dalam hal ini, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan siswa tekun belajar. Sebaliknya, apabila siswa kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka ia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhaan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi perlu di tegaskan kedua faktor ini disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Motivasi belajar yang melekat pada diri siswa tentu akan berbeda-beda. Saat pembelajaran berlangsung ada sebagian siswa yang benar-benar antusias dengan kegiatan belajar yang di tunjukan dengan perhatian yang diberikan siswa saat proses belajar mengajar, tetapi masih juga ada sebagian siswa tidak mengikuti kegiatan belajar dengan baik bahkan asyik dengan kegiatan lain. Motivasi belajar yang rendah akan mempengaruhi ketercapaian prestasi belajar siswa menjadi rendah pula. Apabila pemanfaatan internet secara benar dibarengi dengan motivasi belajar pada siswa yang tinggi maka akan didapatkan prestasi belajar yang tinggi. Namun sebaliknya, jika pemanfaatan internet tidak dimanfaatkan dengan benar karena motivasi belajar yang rendah maka prestasi belajar yang dicapai akan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa SMAK Yos Sudarso Batam. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan internet terhadap motivasi belajar pada siswa SMAK Yos Sudarso Batam. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan referensi atau hasil sebagai pelengkap penelitian atau studi terdahulu khususnya yang berkaitan dengan studi mengenai pemanfaatan internet. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberi rmanfaat terhadap motivasi belajar di sekolah-sekolah yang memiliki jaringan internet. II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Pemanfaatan Internet Internet merupakan kependekan dari interconnected networking atau international networking, yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. (Riyanto, 2011: 178)
  • 4. Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorongan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (usenet, news, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (word wide web, gopher), remote login, lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya. Menurut Riyanto (2011:223) mengungkapkan fungsi pembelajaran internet di dalam kelas ada tiga, adalah sebagai berikut: 1. Suplemen Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. 2. Komplemen Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektroni diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. 3. Substitusi Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. Ada tiga alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu: a. Sepenuhnya secara tatap muka b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian secara internet c. Sepenuhnya melalui internet. B. Motivasi Belajar Menurut Uno (2006:3) motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat. Dengan demikian, motivasi kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuat untuk mencapai tujuan dan dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang
  • 5. H1 mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tidakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Adanya pandangan perspektif kognitif, yaitu suatu pandangan mengenai minat yang menekankan pada ide-ide dari motivasi internal untuk mencapai sesuatu. Pandangan perspektif kognitif ini menjelaskan pentingnya penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring untuk menentukan suatu tujuan. Menurut Badeni (2013:77) mendefinisikan motivasi adalah merupakan kemauan untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhannya. Secara umum dapat diartikan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah/tujuan, dan ketekunan individual dalam mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut terdapat tiga elemen motivasi yaitu intensitas tujuan/arah,dan ketekunan. Kerangka pemikiran sebagai alur pemikiran penulis di dalam penulisan ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. III.MTODE PENELITIAN Teknik Penyampelan Penelitian dilakukan di Sekolah SMAK Yos Sudarso Batam, untuk mengetahu profil responden, peneliti akan memberikan informasi tentang keadaan responden yang dijadikan obyek penelitian. Responden penelitian ini adalah Siswa Siswi kelas XI SMAK Yos Sudarso Batam. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada 155 responden, dimana jumlah sampel kuesioner tersebut dihasilkan dari hasil rumus perhitungan jumlah sampel pada bab sebelumnya. Internet (X) 1. 1. Interaksi pembelajaran 2. 2. Di mana dan kapan saja 3. 3. Cakupannya luas 4. 4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi 5. Sumber: (Riyanto, 2011: 232) Motivasi Belajar (Y) 1. Faktor intrinsik 2. Faktor ekstrinsik Sumber: (Uno, 2006: 23)
  • 6. Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran 2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK Yos Sudarso Batam. Responden Dari seluruh kuesioner yang dibagikan, tingkat pengembalian kuesioner sebesar 96,77%. Jumlah sampel yang digunakan 147, oleh karena itu peneliti melakukan seleksi. Setelah dilakukan penyeleksian kuesioner maka ditemukan jawaban yang tidak lengkap atau tidak memenuhi kriteria sebanyak 3 kuesioner, sehingga lembar jawaban responden yang dapat diolah sebanyak 147 lembar kuesioner. Profil responden dalam penelitian ini dikategorikan dalam 3 (tiga) kelompok karekteristik responden, yaitu berdasarkan Jenis Kelamin, Kelas dan Usia. Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi Presentase (%) 1 15 Tahun 5 3,4 2 16 Tahun 70 47,6 3 17 Tahun 41 27,9 4 18 Tahun 24 16,3 5 19 Tahun 7 4,8 Jumlah 147 100,0 % Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, distribusi kelompok usia dari 147 responden adalah: 1. Jumlah responden usia 15 tahun sebanyak 5 responden atau 3,4% 2. Jumlah responden usia 16 tahun sebanyak 70 responden atau 47,6% 3. Jumlah responden usia 17 tahun sebanyak 41 responden atau 27,9% 4. Jumlah responden usia 18 tahun sebanyak 24 responden atau 16,3% 5. Jumlah responden usia 19 tahun sebanyak 7 responden atau 4,8%
  • 7. Gambar 4.3 Berdasarkan Usia Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2009:58) variabel merupakan suatu atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Jadi yang bertindak sebagai operasional variabel di dalam penulisan ini adalah pemanfaatan internet (X) dan motivasi belajar (Y) pada sekolah SMAK Yos Sudarso Batam. Menurut Sugiyono (2009:59) variabel dependen sering disebut dengan variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen di dalam penulisan ini adalah motivasi belajar. Menurut Sugiyono (2009:59) variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variable independen merupakan variabel yang menjadi sebuah perubahan atau timbulnya variabel dependent. Adapun yang menjadi variabel independent dalam penulisan ini adalah pemanfaatan internet. Series1, 15 Tahun, 3.40% Series1, 16 Tahun, 47.62% Series1, 17 Tahun, 27.89% Series1, 18 Tahun, 16.33% Series1, 19 Tahun, 4.76% Usia Responden
  • 8. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mendapatkan data atau informasi responden, peneliti menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul diolah menggunakan program Microsoft excel 2010 dan program statistik yang dikenal dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) release 20. Selanjutnya untuk mengetahui gambaran masing – masing variabel digunakan analisis deskriptif. Untuk mendapatkan data atau informasi tersebut peneliti menggunakan angket / kuesioner sebagai pengumpulan data, setelah data terkumpul kemudian diolah atau disusun berdasarkan masing – masing variabel. Uji Pengaruh Pengujian untuk membuktikan valid atau tidaknya item-item kuisioner dapat dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi Pearson Product Moment dan Rank Spearman. Koefisien korelasi tersebut adalah angka yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total (item-total correlation). ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Keterangan: rhitung = Koefisien korelasi ∑ Xi = Jumlah skor item ∑ Yi = Jumlah skor total N = Jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : thitung = √ √ Keterangan: t = Nilai thitung r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden Distribusi (Tabel r) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : 1. Jika rhitung > rtabel berarti valid 2. Jika rhitung > rtabel berarti tidak valid Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut : Rumus 3.3. Rumus Pearson Product moment
  • 9. antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid) Untuk penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai gejala, fenomena atau fakta yang diteliti dengan mendiskripsikan tentang nilai variabel mandiri tanpa bermaksud menghubungkan membandingkan. Penelitian ini berusaha mendiskripsikan variabel berdasarkan indikator dari variabel penelitian. Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran 2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK Yos Sudarso Batam. Teknik penarikan sampel yang digunakan di dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin: Keterangan: 2 )05,0).(233(1 233  n n = 147,23 di bulatkan menjadi 147 Berdasarkan perhitungan sesuai dengan rumus di atas, maka didapatkan sample 147,23 siswa yang dibulatkan menjadi 147 siswa yang berasal dari populasi sebesar 233 siswa dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar sebesar 5%. Deskriptif Variabel Internet (X) Penelitian pada variabel bebas (X) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan delapan pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil tanggapan responden terhadap variabel indepeden (X) ditampilkan dalam tabel berikut ini. 1 = Konstanta n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi E2 = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir Rumus 3.1. Slovin
  • 10. Tabel 2 Deskriptif Internet No Pernyataan Skor Jumlah Skor pernyataan Internet (X) 1 2 3 4 5 Total % 1 Dengan adanya internet siswa semakin sering dan rajin belajar 3 11 46 72 15 147 526 12,5 2 Siswa dapat bertanya kepada guru tentang informasi yang kurang jelas atau kurang dimengerti dengan memanfaatkan internet yaitu lewat email atau media social 1 6 57 66 17 147 533 12,7 3 Siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan internet 3 10 50 64 20 147 529 12,6 4 Dengan adanya internet siapa saja dapat belajar tanpa batasan waktu dan tempat 0 14 50 65 18 147 528 12,5 5 Siswa dapat memanfaatkan internet sebagai sumber referensi untuk semua matapelajaran 1 13 49 68 16 147 526 12,5 6 Dengan memanfaatkan internet siswa memiliki kesempatan untuk belajar setiap saat 2 9 56 65 15 147 523 12,4 7 Siswa dapat memanfaatkan internet sebagai media penyimpanan materi yang aman 2 7 60 69 9 147 517 12,3 8 Penyajian materi belajar dapat disempurnakan dengan menambah gambar atau pendukung lainnya yang berkaitan dengan materi 1 11 47 74 14 147 530 12,6 Total 13 81 415 543 124 4212 Persentase (%) 71.63% Rata-rata variabel 526,5 Sumber: Data primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk 147 responden yang menjawab kuesioner, dapat jelaskan beberapa hal berikut ini: 1. Jumlah skor terbesar pada item X1.2 dengan persentase 12,7% 2. Skor terkecil pada item X1.5 dengan persentase 12,3%.
  • 11. 3. Skor rata-rata variabel internet sebesar 526,5 atau dengan persentase 71,63% berada pada rentang skala keempat (501,0 - 618,5) dengan kategori Bermamfaat pada tabel 3.4. Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (Y) Penelitian pada variabel terikat (Y) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan enam item pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil tanggapan responden terhadap variabel dependen (Y) ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 3 Deskriptif Motivasi Belajar No Pernyataan Skor Jum lah Skor pernyataan Motivasi belajar (Y) 1 2 3 4 5 Total % 1 Dengan adanya hasrat dan keinginan berhasil dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 1 11 53 71 11 147 521 16,5 2 Adanya perasaan butuh belajar dapat mendorong siswa semakin giat belajar 2 8 58 62 17 147 525 16,6 3 Adanya cita-cita masa depan yang jauh lebih baik dapat mendorong siswa untuk lebih serius belajar 2 6 49 71 19 147 540 17,1 4 Adanya penghargaan bagi siswa yang berprestasi dalam belajar memberikan motivasi bagi siswa untuk lebih giat belajar 4 9 44 68 22 147 536 16,9 5 Suasana lingkungan kondusif yang aman dan nyaman dapat meningkatkan motivasi belajar 3 7 56 74 7 147 516 16,3 6 Dengan adanya kegiatan menarik saat belajar dapat memotivasi belajar siswa 1 9 60 58 19 147 526 16,6 Total 13 50 320 404 95 3164 Persentase (%) 71.75% Rata-rata variabel 527,33 Sumber: Data primer yang diolah 2015
  • 12. Uji Validitas Internet Pengujian ini berdasarkan tingkat validitas dengan menggunakan program SPSS versi 21 dengan signifikan α = 5%. Jika hasil korelasi yang didapat dari setiap instrumen bernilai > 0,05 untuk probabilitas (p) atau nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > r tabel), maka data dalam penelitian ini dinyatakan valid (sahih), dan begitu juga sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r tabel (r hitung < r tabel), maka data dalam penelitian ini dinyatakan tidak valid (tidak sahih). Berdasarkan uji reliabilitas, instrument- instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliable dan valid. Tabel 4 Hasil Uji Validitas Data Internet Item r-hitung r-tabel Keterangan Item r-hitung r-tabel Keterangan X1.1 0,733 0,1609 Valid X1.5 0,686 0,1609 Valid X1.2 0,370 0,1609 Valid X1.6 0,665 0,1609 Valid X1.3 0,711 0,1609 Valid X1.7 0,653 0,1609 Valid X1.4 0,676 0,1609 Valid X1.8 0,670 0,1609 Valid Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.7 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel independen (X), d i p e r o l e h bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner yang diuji menunjukkan hasil yang valid (sah), jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang dihapus atau dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas. Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (Y) Hasil pengujiaan validitas menunjukkan 6 (enam) item pernyataan kuesioner tersebut valid, karena semua butir pernyataan yang diuji memiliki nilai pearson correlation, dengan nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel (r hitung > r tabel).
  • 13. Tabel 5 Hasil Uji Validitas Data Motivasi Belajar Item r-hitung r-tabel Keterangan Y1.1 0,504 0,1609 Valid Y1.2 0,608 0,1609 Valid Y1.3 0,648 0,1609 Valid Y1.4 0,699 0,1609 Valid Y1.5 0,652 0,1609 Valid Y1.6 0,567 0,1609 Valid Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.8 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel dependen (Y), diperoleh bahwa keseluruhan item dari enam item pernyataan kuesioner yang diuji menunjukkan hasil yang valid (sah) jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang dihapus atau dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian. tabel 4.9. dibawah ini memperlihatkan bahwa semua item pernyataan untuk variabel internet dan variabel motivasi belajar adalah reliabel, karena memiliki nilai crocbach’s alpha diatas 0,60. Nilai cronbach’s alpha untuk variabel internet(X)sebesar 0,881, dan untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,837, seperti pada tabel berikut ini. Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Penelitian Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Internet (X) 0,881 Reliabel Motivasi Belajar (Y) 0.837 Reliabel Sumber: Data Primer yang diolah (2015) Dari hasil perhitungan pada tabel 4.9 diatas, nilai Cronbach’s Alpha dari uji reliabilitas adalah diperoleh nilai reliabilitas variabel Internet = 0,881 dan nilai variabel motivasi
  • 14. belajar = 0,866, dua nilai variabel tersebut lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel Internet(X) dan variabel Motivasi belajar (Y) memiliki data yang konsisten (reliable), maka data dapat dilanjutkan ketahap uji berikutnya. Uji Normalitas Data Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel Internet (X) dan Motivasi belajar (Y) mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang berdistribusi normal. Gambar 4.4 Distribusi Normal Ouput histogram menunjukkan pola distribusi normal untuk variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
  • 15. Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen dan dependent yang digunakan dalam pengujian mempunyai sebaran yang normal, sehingga dapat dilakukan pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi linier yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada gambar berikut menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
  • 16. Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas Uji R dan R Square Koefisien Determinasi (R2 ) digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana model yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Nilai ini berupa besaran proporsi dari keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi untuk mengukur variabel X terhadap variabel Y. Tabel 7 Hasil Uji R dan R Square Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .888a .789 .787 1.6702 a. Predictors: (Constant), Internet b. Dependent Variable: Motivasi Belajar Sumber: hasil penelitian, 2015 Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat nilai R adalah 0,888, ini menunjukkan bahwa hubungan antara Internet dengan Motivasi belajar berada pada klasifikasi statistik termasuk kategori hubungan yang sangat kuat. Kemudian, nilai R Square (R2 ) adalah 0,789 yang artinya bahwa Internet mampu menjelaskan Motivasi belajar sebesar 78,9% dan sisanya sebesar 21,1% dipengaruhi variable lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
  • 17. Persamaan Regresi Linier Sederhana Uji regresi linier sederhana ditujukan untuk memperkirakan variabel dependen (Y) berdasarkan variabel independen (X) seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,341 ,836 2,800 ,006 Internet ,669 ,029 ,888 23,267 ,000 a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Dari bentuk persamaan hasil perhitungan berdasarkan tabel diatas adalah: a. Konstan (a) = 2,341 Nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif variabel independen (X), jika variabel independen naik atau berubah dalam satu satuan maka variabel dependen (Y) juga akan berubah atau terpengaruh. Jika nilai variabel independen adalah 0 (nol), maka nilai variabel independen sebesar 2,341. b. Koefisien X = 0,669 Nilai ini merupakan nilai koefisien regresi variabel X terhadap variabel Y. Jika variabel X mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel Y juga akan mengalami perubahan yang dalam penelitian ini peningkatan sebesar 0,669. Hasil Uji t (parsial) Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis dalam pengujian ini sebagai berikut: H0 = Internet tidak berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa H1 = Internet berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa Kaidah pengambilan keputusan dalam pengujian ini:
  • 18. a. Jika t hitung > t tabel dan nilai Signifikan < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). b. Jika t hitung < t tabel dan nilai Signifikan > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, jadi variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Tabel 9 Hasil Uji t Parsial Coefficientsa Model T Sig. 1 (Constant) 2,800 ,006 Internet 23,267 ,000 a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Berdasarkan tabel 4.13 diatas, bahwa Nilai t hitung variable X adalah 23,267. Untuk nilai t tabel dengan sample 147 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%) adalah df= n-k-1, adalah 1,976, maka t hitung > t tabel dengan nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05, maka berdasarkan perhitungan H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variable Internet (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel Motivasi belajar (Y). Persepsi Motivasi Belajar Menurut Siswa Dari tabel 4.6, hasil penelitian menunjukkan jumlah skor jawaban responden untuk variabel Motivasi belajar (Y) dari enam item pernyataan kuesioner yang diberikan kepada responden, diperoleh skor rata-rata 527,33, maka data tersebut berada pada rentang skala ke empat (501,0 - 618,5) dengan klasifikasi rentang skala tinggi, artinya bahwa Motivasi Belajar Siswa SMAK Yos Sudarso di kota Batam keadaan termotivasi tinggi untuk belajar. Pengaruh Internet Terhadap Motivasi Belajar Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat dilihat nilai t hitung sebesar 23,267 dimana nilai ini lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,976 dan nilai signifikan (sig) adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan kriteria diatas, maka disimpulkan hipotesis pertama diterima., yaitu variabel Internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi belajar siswa SMAK Yos Sudarso Kota Batam. Motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi internet, responden merasakan banyak mamfaat dari internet. Hal ini dapat mempengaruhi sikap responden dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan
  • 19. penyelesaian masalah dan kendala dalam belajar, maupun untuk mencari informasi untuk menambah wawasan Siswa. V. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, peneliti menuliskan beberapa kesimpulan dari penelitian ini, yaitu: 1. Internet dipersepsikan bermanfaat oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam. Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel internet yang berada pada interval keempat dengan kriteria bermanfaat. 2. Motivasi belajar dipersepsikan tinggi oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam. Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel motivasi belajar yang berada pada interval keempat dengan kriteria tinggi. 3. Internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi belajar Siswa SMAK Yos Sudarso di kota Batam. Saran Penelitian ini sudah dilakukan peneliti dengan terencana dan segala upaya yang dimiliki peneliti agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun peneliti menyadari masih banyak keterbatasan yang dimiliki peneliti. Untuk perbaikan penelitian di masa depan yang lebih baik dan untuk perbaikan perusahaan objek penelitian ini, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk perbaikan perusahaan ke depan dan untuk penelitian selanjutnya, sebagai berikut: 1. Pemanfaatan internet masih banyak kelemahan dari segi budaya dan infrastruktur, untuk itu perlu siswa, guru dan orang tua siswa mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang manfaat internet dalam proses belajar mengajar. 2. Untuk peneliti yang menggunakan penelitian ini sebagai referensi, sebaiknya perlu mempertimbangkan lokasi yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih besar. Pada penelitian berikutnya disarankan agar peneliti memasukkan variabel lain, seperti lokasi sekolah, kualitas sekolah dan lingkungan untuk mendapatkan hasil yang maksimal terhadap motivasi belajar Siswa.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Badeni, 2013, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung Iskandar, 2009, Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi, Palembang Jogiyanto, 2009, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Penerbit BPFE Yogyakarta Lasidi, 2012, Mengoptimalkan Motivasi Belajar Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Penyelesaian Masalah Akibat Adanya Keberagaman Budaya Melalui Contextual Teaching And Learning Kelas XII TKR-3 SMKN 3 Surabaya, Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Volume 2, Nomor 2, Halaman 1 - 12 Nazir Moh, 2009, Metode Penelitian, Penerbit Gahli, Indonesia Rianto, 2011, Teknologi Informasi Pendidikan, Penerbit Gava Media, Yogyakarta Risdianto, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Melalui Media Animasi Berbasis Macromedia Flash terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Plus Negeri 7 kota Bengkulu, Jurnal Exacta, Volume 10, Nomor 1, Halaman 1 - 10 Sekaran Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Setiawan, 2011, Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Motovasi Belajar terhadap Prestasi Siswa SMA, Jurnal Proyeksi, Volume 6, Nomor 2, Halaman 34 - 49 Siagian, 2014, Pengaruh Minat dan Kebniasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika, Jurnal Formatif, Volume 2, Nomor 2, Halaman 122 - 131 Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D), Penerbit Alfabeta Bandung Suprianto, 2014, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Desain Web di SMK Negeri 1 Surabaya, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 2, Nomor 2, Halaman 99 – 106 Torang Syamsir, 2012, Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung Uno Hamzah, 2006, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Penerbit, PT. Bumi Aksara, Jakarta Winarno, 2013, Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home Schooling), Jurnal Ultima, Volume 4, Nomor 1, Halaman 45 - 51 Wibowo Agung Edy, 2012, Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian, Gava Media, Yogyakarta