Kumpulan 5 Pendekatan Pengajaran Matematik yang dilakasanakan dalam bilik d...Irma Gurlz
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti pendekatan tradisional, berpusatkan guru, dan berpusatkan pelajar. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran dan pembelajaran tradisional, penggunaan teknologi, dan ketidaksukaan terhadap perubahan.
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik DarjahFarah Waheeda
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti pendekatan tradisional, berpusatkan guru, dan berpusatkan pelajar. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran dan pembelajaran tradisional, penggunaan teknologi, dan ketidaksukaan terhadap perubahan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Strategi pembelajaran gabungan (blended learning) merupakan pendekatan yang mencampurkan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran online. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan berbagai media dan teknologi seperti internet dalam proses pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu agar murid dapat belajar secara mandiri dan berkelanjutan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan guru terhadap matematik dan beberapa isu terkait kurikulum matematik.
2. Isu-isu yang dibahas antara lain kurangnya kepercayaan diri guru, kelemahan metode pengajaran, guru tidak berlatar belakang matematik, penggunaan ICT, dan fokus pada kandungan kurikulum.
3. Beberapa solusi yang dikemukakan adalah meningkatkan penget
Studi ini bertujuan untuk menilai praktik mengajar guru program LINUS-Literasi Bahasa Malaysia di lima sekolah dasar di Sabah, Malaysia. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen untuk memahami bagaimana teknik pengajaran yang digunakan membantu siswa menguasai keterampilan literasi. Hasilnya diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru LINUS.
Kumpulan 5 Pendekatan Pengajaran Matematik yang dilakasanakan dalam bilik d...Irma Gurlz
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti pendekatan tradisional, berpusatkan guru, dan berpusatkan pelajar. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran dan pembelajaran tradisional, penggunaan teknologi, dan ketidaksukaan terhadap perubahan.
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik DarjahFarah Waheeda
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti pendekatan tradisional, berpusatkan guru, dan berpusatkan pelajar. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran dan pembelajaran tradisional, penggunaan teknologi, dan ketidaksukaan terhadap perubahan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Strategi pembelajaran gabungan (blended learning) merupakan pendekatan yang mencampurkan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran online. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan berbagai media dan teknologi seperti internet dalam proses pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu agar murid dapat belajar secara mandiri dan berkelanjutan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan guru terhadap matematik dan beberapa isu terkait kurikulum matematik.
2. Isu-isu yang dibahas antara lain kurangnya kepercayaan diri guru, kelemahan metode pengajaran, guru tidak berlatar belakang matematik, penggunaan ICT, dan fokus pada kandungan kurikulum.
3. Beberapa solusi yang dikemukakan adalah meningkatkan penget
Studi ini bertujuan untuk menilai praktik mengajar guru program LINUS-Literasi Bahasa Malaysia di lima sekolah dasar di Sabah, Malaysia. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen untuk memahami bagaimana teknik pengajaran yang digunakan membantu siswa menguasai keterampilan literasi. Hasilnya diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru LINUS.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran gabungan (blended learning) yang merupakan program pendidikan yang menggabungkan media digital dan pembelajaran tradisional. Blended learning menawarkan kelebihan pembelajaran jarak jauh dan bersemuka seperti diskusi kelas dan interaksi langsung. Model yang digunakan adalah ASSURE model yang mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran konvensional. Cara pelaksanaannya meliputi kegiatan tatap muka, penila
1. Dokumen ini membahas tiga teori pembelajaran yaitu behaviorisme, kognitif, dan konstruktivisme serta pendidikan abad ke-21.
2. Sistem pendidikan negara-negara seperti Finlandia, Norwegia, Singapura, dan Jepang dianalisis dan dijadikan contoh untuk meningkatkan sistem pendidikan Malaysia.
3. Pendidikan berkelas dunia ditargetkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Malaysia ke tingkat internasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran efektif yang meliputi definisi pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran efektif seperti menggunakan metode jigsaw, kritik terbuka, penilaian rekan sekelompok, pendekatan bermain dalam pembelajaran, dan menguasai kemahiran belajar. "
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pembelajaran dan sistem pendidikan di berbagai negara. Sistem pendidikan Finlandia, Norwegia, Singapura, dan Jepang dianalisis dan dikatakan mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Dokumen ini juga menyarankan agar sistem pendidikan Malaysia meningkatkan kualitas dan standarnya agar dapat bersaing di tingkat global pada abad ke-21.
Dokumen tersebut membahas pendekatan pengajaran dalam mata pelajaran matematika. Ia menyentuh topik-topik seperti transformasi pendidikan negara, penerapan nilai, penghabisan sukatan pelajaran, kreativiti guru dan murid, serta pendekatan pengajaran matematika di luar negara. Dokumen ini menekankan pentingnya pendekatan pengajaran yang sesuai untuk merealisasikan matlamat transformasi pendidikan dan pembangunan modal insan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengetahuan pedagogi isi kandungan (PCK) bagi guru. Beberapa kajian menunjukkan bahwa PCK guru di Malaysia masih berada pada tingkat sedang atau rendah. PCK terdiri atas pengetahuan tentang pelajar, kurikulum, dan strategi pengajaran. Peningkatan PCK diperlukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Este documento lista varias afecciones dermatológicas, incluyendo tiña corporis, tiña incognita, tiña pedis, tiña rostro, vitiligo, onicomicosis, dermatitis seborreica eccematizada, erupción polimorfolumínica, esclerodermia, eccema de contacto, fibroepitelioma, granuloma anular, hemangioma y herpes zoster.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, a tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In a single sentence, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create and share slideshow presentations online.
The document discusses recent terrorist attacks that have exposed vulnerabilities in protecting soft targets. It focuses on the 2008 Mumbai terrorist attacks where 10 men attacked multiple targets including the iconic Taj Mahal Hotel. Despite being warned of threats, security measures had been relaxed at the hotel. Over 60 hours, the attackers executed hostages and set fires while authorities struggled to respond effectively to the coordinated attacks across the city. The article argues that as terrorists evolve their tactics, security personnel must also evolve countermeasures to protect soft targets like hotels that have become more attractive to attackers.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran gabungan (blended learning) yang merupakan program pendidikan yang menggabungkan media digital dan pembelajaran tradisional. Blended learning menawarkan kelebihan pembelajaran jarak jauh dan bersemuka seperti diskusi kelas dan interaksi langsung. Model yang digunakan adalah ASSURE model yang mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran konvensional. Cara pelaksanaannya meliputi kegiatan tatap muka, penila
1. Dokumen ini membahas tiga teori pembelajaran yaitu behaviorisme, kognitif, dan konstruktivisme serta pendidikan abad ke-21.
2. Sistem pendidikan negara-negara seperti Finlandia, Norwegia, Singapura, dan Jepang dianalisis dan dijadikan contoh untuk meningkatkan sistem pendidikan Malaysia.
3. Pendidikan berkelas dunia ditargetkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Malaysia ke tingkat internasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran efektif yang meliputi definisi pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran efektif seperti menggunakan metode jigsaw, kritik terbuka, penilaian rekan sekelompok, pendekatan bermain dalam pembelajaran, dan menguasai kemahiran belajar. "
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pembelajaran dan sistem pendidikan di berbagai negara. Sistem pendidikan Finlandia, Norwegia, Singapura, dan Jepang dianalisis dan dikatakan mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Dokumen ini juga menyarankan agar sistem pendidikan Malaysia meningkatkan kualitas dan standarnya agar dapat bersaing di tingkat global pada abad ke-21.
Dokumen tersebut membahas pendekatan pengajaran dalam mata pelajaran matematika. Ia menyentuh topik-topik seperti transformasi pendidikan negara, penerapan nilai, penghabisan sukatan pelajaran, kreativiti guru dan murid, serta pendekatan pengajaran matematika di luar negara. Dokumen ini menekankan pentingnya pendekatan pengajaran yang sesuai untuk merealisasikan matlamat transformasi pendidikan dan pembangunan modal insan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengetahuan pedagogi isi kandungan (PCK) bagi guru. Beberapa kajian menunjukkan bahwa PCK guru di Malaysia masih berada pada tingkat sedang atau rendah. PCK terdiri atas pengetahuan tentang pelajar, kurikulum, dan strategi pengajaran. Peningkatan PCK diperlukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Este documento lista varias afecciones dermatológicas, incluyendo tiña corporis, tiña incognita, tiña pedis, tiña rostro, vitiligo, onicomicosis, dermatitis seborreica eccematizada, erupción polimorfolumínica, esclerodermia, eccema de contacto, fibroepitelioma, granuloma anular, hemangioma y herpes zoster.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, a tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In a single sentence, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create and share slideshow presentations online.
The document discusses recent terrorist attacks that have exposed vulnerabilities in protecting soft targets. It focuses on the 2008 Mumbai terrorist attacks where 10 men attacked multiple targets including the iconic Taj Mahal Hotel. Despite being warned of threats, security measures had been relaxed at the hotel. Over 60 hours, the attackers executed hostages and set fires while authorities struggled to respond effectively to the coordinated attacks across the city. The article argues that as terrorists evolve their tactics, security personnel must also evolve countermeasures to protect soft targets like hotels that have become more attractive to attackers.
This document provides information about life insurance options from National Life Group and encourages taking action. It lists the companies under the National Life Group brand and notes regulatory details. It attributes inspiration from the book "Do Something Now" and its message to overcome fear through improvisation.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck on SlideShare. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation by providing a button to click to begin the process. The document is advertising the ability to easily create presentations on SlideShare using Haiku Deck.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pendidikan, guru, dan kepercayaan serta isu-isu terkait pendidikan matematika seperti dasar pendidikan yang berubah-ubah, perkembangan teknologi, dan pelaksanaan proses pembelajaran menurut huraian sukatan pelajaran. Dokumen tersebut juga membahas tentang kepercayaan guru terhadap kurikulum, sifat matematika, dan
the mechanistic basis for the observed effects of CP in GCSamieh Asadian
CP affects gastric cancer through two main mechanisms. First, by sequestering zinc, CP represses the cag T4SS pilus formation and CagA translocation in H. pylori, reducing NFkB activation and IL-8 secretion. This decreases inflammation and allows bacterial persistence. Second, in cancer cells S100A8/A9 regulate inflammation by activating MAPK and NF-kB signaling, leading to inflammatory cell recruitment and tumor growth/metastasis. Future studies aim to further elucidate the molecular mechanisms of S100 protein signaling pathways and their roles in tumor progression, providing novel therapeutic targets.
This article discusses how the Department of Defense (DOD) counters terrorism through partnerships. Domestically, DOD counterintelligence agents work with the FBI on Joint Terrorism Task Forces to investigate terrorist threats and protect DOD personnel and assets. Overseas, DOD partners with the State Department on Force Protection Detachments to share intelligence with military commanders transiting high-risk areas. The article cites an example of a DOD agent assisting an FBI investigation that led to the arrest of a former Navy sailor providing terrorist support.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Mukesh Kumar has over 5 years of experience in human resources roles. He is currently an Executive - Generalist HR at Samruddha Jeevan Multi-State Multi Purpose Co-Operative Society Ltd., where he manages HR functions for 1100 employees. Previously, he worked at Kanak Enterprise Pvt Ltd. as an Executive - Generalist HR. He has an MBA in HR and computer skills including Microsoft Office.
My last vacation was fun. I first visited family and then watched TV with my brothers and parents. Later, I visited my aunt and cousins, went for a walk to a lake where we swam, played football, and then arrived back home.
This short document promotes the creation of presentations using Haiku Deck, an online presentation tool. It encourages the viewer to get started making their own Haiku Deck presentation by uploading it to SlideShare. The document includes photos from stock image sites to illustrate presentation creation.
Mercedes-Benz is a leading global luxury automaker founded in 1926 in Germany. It traces its origins to Karl Benz's creation of the first petrol-powered car in 1886. Mercedes-Benz is known for producing high-quality, prestigious vehicles and is especially popular among wealthy, well-educated customers who are loyal to the brand. The Mercedes-Benz three-pointed star logo is one of the most recognized emblems in the world.
My last vacation was spent visiting family and enjoying outdoor activities. First, I visited with my family at home. Then we went for a walk to a nearby lake where we swam and played football before returning home at the end of my fun vacation.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan guru terhadap matematik dan beberapa isu yang berkaitan dengannya seperti kelemahan kaedah pengajaran, guru bukan opsyen, penggunaan ICT, dan fokus pada sukatan pelajaran.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan guru diidentifikasi seperti pengetahuan matematik, pengalaman mengajar, dan pelaksanaan kurikulum.
3. Cadangan untuk men
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan guru terhadap matematik dan beberapa isu yang berkaitan dengannya seperti kelemahan kaedah pengajaran, guru bukan opsyen, penggunaan ICT, dan fokus pada sukatan pelajaran.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan guru diidentifikasi seperti pengetahuan matematik, pengalaman mengajar, dan pelaksanaan kurikulum.
3. Cadangan untuk men
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan guru terhadap matematik dan beberapa isu yang berkaitan dengannya seperti kelemahan kaedah pengajaran, guru bukan opsyen, penggunaan ICT, dan fokus pada sukatan pelajaran.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan guru diidentifikasi seperti pengetahuan matematik, pengalaman mengajar, dan pelaksanaan kurikulum.
3. Cadangan untuk men
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan guru terhadap matematik dan beberapa isu yang berkaitan dengannya seperti kelemahan kaedah pengajaran, guru bukan opsyen, penggunaan ICT, dan fokus pada sukatan pelajaran.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan guru diidentifikasi seperti pengetahuan matematik, pengalaman mengajar, dan pelaksanaan kurikulum.
3. Cadangan untuk men
Pendekatan Pengajaran Matematik Yang Dilaksanakan Dalam Bilik Darjahikhwankmk92
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti tradisional, berpusatkan guru, berpusatkan pelajar serta kaedah-kaedah pengajaran. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran tradisional, penggunaan teknologi dan tidak suka akan perubahan yang dihadapi dalam pengajaran matematik.
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik DarjahShalina Mustaffa
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti pendekatan tradisional, berpusatkan guru, dan berpusatkan pelajar. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran dan pembelajaran tradisional, penggunaan teknologi, dan ketidaksukaan terhadap perubahan.
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti tradisional, berpusatkan guru, berpusatkan pelajar serta kaedah-kaedah pengajaran. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran tradisional, penggunaan teknologi dan tidak suka akan perubahan yang dihadapi dalam pengajaran dan pembelajaran mate
Teks tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran berbantuan komputer untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus. Tujuannya adalah memahami pengertian pembelajaran berbantuan komputer dan mengetahui hipotesis penelitian terkait pembelajaran berbantuan komputer."
Dokumen tersebut membahas isu-isu yang berkaitan dengan pendekatan pengajaran matematik yang efektif. Ia menjelaskan pendekatan seperti induktif, deduktif, spiral, konstruktivisme, kontekstual, pemecahan masalah dan realistik. Namun demikian, terdapat beberapa isu yang dihadapi guru seperti ketergantungan pada kaedah tradisional, kesukaran menggunakan teknologi, dan orientasi pengajaran yang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru perlu memahami aspek psikologi pembelajaran, pedagogi, reka bentuk pengajaran, teknologi dan keperluan pelajar ketika membangunkan bahan pengajaran berbasis multimedia untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran. Kajian ini bertujuan mengenalpasti keperluan guru dalam membangunkan bahan tersebut.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...Dunia Komputer
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Instruction/PBI) pada pelajaran Hukum Archimedes di SMA. PBI merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk berpikir kritis dan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan. Dokumen ini menjelaskan karakteristik PBI dan langkah-langkahnya serta kesesuaian model ini untuk
Dokumen tersebut membahasikan pemilihan kaedah pengajaran dan pembelajaran matematik antara konstruktivisme dan latih tubi. Ia menjelaskan pengertian kedua-dua kaedah tersebut serta beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kaedah seperti gaya pembelajaran pelajar dan topik pengajaran.
Dokumen tersebut membahasakan pentingnya Pengetahuan Pedagogi Isi Kandungan (PPIK) dalam kalangan guru. Ia menjelaskan beberapa komponen PPIK menurut beberapa ahli seperti Shulman, Marks, dan Magnusson serta perkembangan PPIK bagi guru pelatih dan berpengalaman. Dokumen ini juga menyentuh tentang kekurangan PPIK di kalangan guru bukan opsyen matematik."
KUMPULAN 17 :Pengetahuan Isi Kandungan PedagogiIzawati Saat
Dokumen tersebut membahasakan pentingnya Pengetahuan Pedagogi Isi Kandungan (PPIK) bagi seorang guru. PPIK merupakan gabungan antara pengetahuan isi kandungan dan pedagogi yang membolehkan guru menyampaikan pengajaran secara berkesan. Walau bagaimanapun, kajian menunjukkan tahap PPIK di kalangan guru masih perlu ditingkatkan agar proses pengajaran dan pembelajaran dapat dicapai.
Similar to Kepercayaan guru terhadap matematik (20)
1. Trends And Issues In Education For Mathematics Sciences
(SME 3023)
PENULISAN ILMIAH
NAMA : NORFAEZAH BINTI HAMZAH
GROUP : B
PROGRAM: IJAZAH SAINS (MATEMATIK)
DENGAN PENDIDKAN
NAMA PENSYARAH: PROF DR MARZITA BINTI PUTEH
2. Definisi Pendidikan
Kamus Dewan Edisi Baru (1993) mendefinisikan pendidikan adalah mendidik yang merujuk
kepada ilmu didik, ilmu mendidik, didikan, latihan dan ajaran. Perkataan pendidikan berasal
daripada perkataan didik yang bermaksud ajar, bimbing, bentuk dan asuh. Pendidikan menurut
perkataan Inggeris adalah “Education” yang berasal daripada Latin, “Educare” yang memberi
maksud mengasuh, memelihara dan membimbing.
Mok Soon Sang (1991) berkatan bahawa pendidikan ialah suatu proses atau aktiviti yang
berusaha untuk memperkembangkan kemahiran fizikal, intelek, sosial dan emosi seseorang
individu serta meningkatkan ilmu pengetahuan supaya dapat memberi faedah dan kemajuan
dalam diri sendiri, masyarakat dan negara. Menurut Najeemah Md Yusuf (2006) pendidikan
adalah aktivit perkembangan dan penyuburan pemikiran serta kuasa-kuasa semula jadi melalui
pembelajaran yang sudah dirancang yang meliputi pendidikan formal dan pendidikan bukan
formal. Secara keseluruhan, pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dalam mencapai
kesempurnaan akal, mental serta perkembangan jasmani.
Definisi guru
Menurut Kamus Dewan (edisi) guru bermaksud pengajar, pendidik atau pengasuh. Di dalam
konteks pendidikan, seorang guru merupakan pembimbing dalam proses pembelajaran. Menurut
Mok Soon Sang (1990) guru adalah merupakan seorang ahli yang mempunyai perhubungan
social yang saling berkait rapat dengan masyarakat.
3. Definisi Kepercayaan
Kepercayaan bermaksud nilai, sikap, sistem konsep, teori peribadi dan juga perspektif tentang
sesuatu (Gardner, 2006). Cunningham et al (2005)telah memperincikan kepercayaan sebagai
struktur asas yang dibina secara sedar ataupun tidak bagi memberi panduan kepada seseorang
untuk berfikir, bertindak dan membuat pilihan, persepsi, pertimbangan dan keputusan terhadap
sesuatu perkara. Dalam aspek psikologi, sistem kepercayaan mebolehkan seseorang guru atau
bakal guru memahami profesion keguruan dan berpegang kepada falsafah yang didokongnya
(Habsah et al. 2007).
Van Der Sandt (2007) membahagikan sistem kepercayaan guru matematik kepada empat
bahagian iaitu kepercayaan terhadap pengajaran, pembelajaran, sifat matematik dan pelajar.
Sistem kepercayaan menurut Thompson (1992) adalah dinamik dan terdiri daripada struktur
mental yang sensitif kepada perubahan pengalaman termasuklah perubahan amalan pengajaran
dan diikuti oleh perubahan kepercayaan dan pengetahuan guru khususnya dalam tiga aspek iaitu
pengetahuan dan kepercayaan guru terhadap pelajar, pengajaran dan pembelajaran (PdP) serta
pengetahuan dan kepercayaan guru terhadap matematik (Putnam et al. 1992)
Roslina (2007) berpendapat kepercayaan terhadap matematik boleh dibahagikan kepada
kepercayaan matematik secara umum, kepercayaan terhadap tajuk matematik dan kepercayaan
terhadap perkaitan matematik dengan kehidupan seharian manusia. Nilai yang wujud dalam PdP
merupakan kepercayaan dan menjadi rujukan kepada amalan dan tingkah laku pelajar dan guru
didalam bilik darjah. Kepercayaan guru merupakan asan yang penting dalam usaha penerpana
nilai di dalam diri pelajar di sekolah. Ia merupakan konstruk peribadi bagi seseorang guru dan
berkait rapat dengan perancangan PdP guru didalam bilik darjah. Ini disokong oleh Nik Azis
4. (1997) yang mengatakan kepercayaan, nilai dan sikap memberi kesan yang besar kepada PdP
kerana selain pengetahuan, aspek kepercayaan, nilai dan sikap yang dimilik oleh seseorang guru
banyak mempengaruhi amalan dan tingkah laku mereka di dalam bilik darjah.
Kepercayaan bukan sahaja mempengaruhi dan memberi panduan kepada guru dalam
membuat keputusan dan melaksanakan startegi pengajaran serta tindakan guru semasa mengajar
malah meliputi akan bagaimana seseorang guru itu mentafsirkan PdP yang dijalankan (Fang
1996). Gardner (2006) berpendapat kepercayaan tidak semestinya diterjemahkan dan dizahirkan
kepada amalan semata, namun kepercayaan guru tentang pendidikan memberi persepsi tentang
world view dan pegangan guru tentang bagaimana pendidikan perlu dilestarikan. Secara
umumnya, kepercayaan guru merangkumi kepercayaan terhadap pendidikan matematik dengan
isu matematik sebagai suatu subjek, pembelajaran matematik dan penyelesaian masalah,
kepercayaan kepada diri sendiri dan kepercayaan dalam konteks social (Op‟t Eynde et al. 2002)
Kepercayaan guru terhadap kurikulum
Kurikulum merupakan kata pinjam dari bahasa Inggeris iaitu „ curriculum‟ yang bermaksud
bidang pengajaran di sekolah (Kamus Dwibahasa 1922). „curriculum‟ juga berasal daripada
Latin yang bermaksud ruang sesi pembelajaran berlangsung. Definisi kurikulum menurut Hirst
(1975) adalah satu program yang mengandungi aktiviti pembelajaran dan disusun oleh guru
untuk mebolehkan murid-murid mencapai objektif yang ditentukan. Menurut Ishak Ramly
(2003), kurikulum merangkumi semua pengalaman yang didapati di dalam dan di luar sekolah
dan perkaran yang diajarkan di sekolah dan bilik darjah. Kurikulum juga berperanan sebagai
garis panduan dan penentu sempadan ilmu yang hendak disampaikan mengikut peringkat
tertentu.
5. Isu: Dasar Pendidikan Yang Berubah-Ubah
Guru boleh dibahagikan kepada dua iaitu guru lama dan guru baharu. Guru lama dikaitkan
dengan seseorang yang mempunyai pengalaman mengajar yang lebih lama dan sebahagian
mereka lemah dalam konsep matematik. Cara pengajaran guru lama juga kebanyakkannya
menggunakan kaedah tardisional seperti Chalk and Talk dan tiada interaksi dua hala antara guru
dan pelajar. Mereka juga memiliki pengetahuan prosedur yang berasaskankefahaman relasional
ketika menerangkan konsep sesuatu perkara dimana mereka masih bergantung kepada rumus dan
sukar untuk membuat perkaitan dan hubungan antara elemen yang terlibat (Macghee, 1990).
Bagi guru yang baharu pula, mereka lemah dalam memahami konsep matematik kerana
kurang pengalaman berkaitan pengajaran di dalam sesuatu subjek dan ini mengakibatkan mereka
tidak dapat memahami masalah yang timbul dalam kalangan pelajar. Guru baharu juga kurang
membuat rujukan untuk mengetahui dan memahami sesuatu topik tersebut dan ini menyebabkan
mereka akan kurang memberi respon terhadap pertanyaan pelajar. (Macghee, 1990).
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka dengan kerjasam
Universiti kebangsaan Malaysia pada tahun 2004 di 242 buah sekolah menengah di seluruh
negara, kebanyakkan guru tidak mempunyai kesediaan untuk mengajarkan Sains dan Matematik
dalam bahasa Inggeris apabila kerajaan memperkenalkan dasar pendidikan yang baru pada 2003
iaitu Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris (PPSMI).
6. Isu: Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi kini sudah semakin berkembang dan ianya sedikit sebanyak
memudahkan akan kerja seorang guru dalam mengajar sesuatu topik kepada pelajar. Penggunaan
Teknologi Maklumat dan Komunikasi atau lebih dikenali sebagai ‘Information Communication
Technology’ (ICT) di dalam pengajaran adalah menggunakan ICT secara berfikrah, terancang
dan bersesuaian untuk meningkatkan kecekapan dan keberkesanan proses PdP. Guru
menggunakan ICT sebagai alat persembahan dan demonstrasi bagu memuidahkan pemahaman
pelajar manakal pelajar menggunakan ICT sebagai salah satu medan untuk meneroka sesuatu
topik, tutorial dan memudahkan komunikasi antara satu sama lain yang berkaitan dengan PdP.
Penggunaan ICT ini merangsang pelajar untuk belajar dan meningkatkan kefahaman akan
sesuatu konsep dalam membantu pelajar untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
penyelesaian masalah selain mewujudkan suasana pembelajaran yang seronok dan berbentuk
penerokaan.
Walaubagaimanapun, timbul beberapa masalah yang melibatkan penggunaan teknologi
didalam PdP. Antaranya adalah kemudahan yang disediakan pihak sekolah tidak memuaskan.
Hal ini disokong oleh Kulanz (2009) yang menyatakan pembekalan komputer yang tidak
seimbang antara sekolah bandar dan luar Bandar tetapi berlandaskan kepada kurikulum yang
sama. Penyelenggaraan komputer juga kurang memuaskan di sekolah apabila komputer yang
disediakan disekolah tidak dapat digunakan kerana mengalami kerosakkan dan tidak
diselenggara dengan baik.
7. Selain itu, sikap guru itu sendiri turut mempengaruhi masalah penggunaan teknologi di
dalam PdP apabila mereka fobia atau takut akan komputer dan teknologi yang semakin maju
zaman kini. Guru juga berpandangan negative dalam menggunakan teknologi di dalam PdP
mereka apabila mereka sedah terbiasa dengan kaedah pengajaran mereka yang gunakan. Hal ini
disokong oleh Md. Nor Bakar & Rashita A. Hadi (2011) yang mengatakan bahawa guru-guru di
sekolah sudah terbiasa dengan penggunaan teknik pengajaran secara kaedah tradisional.
Tambahan pula, penggunaan teknologi memerlukan kemahiran dan penguasaan guru
yang tinggi supaya mereka dapat mengajar pelajar dengan sistematik dan teratur seperti yang
dinyatakan oleh Zoraini (2000), dimana sesorang guru kebiasaannya dilatih dalam proses
mengimplementasi program berasaskan komputer di sekolah tetapi bilangannya teramat terhad.
Masa juga merupakan salah satu faktor utama kurangnya penggunaan teknologi di dalam PdP
kerana apabila seseorang guru menggunakan makmal komputer, mereka perlu melakukan
persediaan dengan peralatan dan perkakasan komputer dan ini mengambil masa yang lama. Hal
ini menyebabkan masa PdP menjadi kurang dan pelajar hanya mendapat input yang sedikit
sahaja.
Isu: Guru Melaksanakan Pdp Berdasarkan Kepada Huraian Sukatan Pelajaran
Menurut Lim dan Zhao (2005) dalam kajian mereka, “ Assessment and Examintaion System: A
Comparative Study between Malaysia and Shanghai (China), menyatakan terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan prestasi pelajar dalam matapelajaran matematik di China lebih baik
daripada di Malaysia walaupun terdapat banyak persamaan diantara sistem peperiksaan di kedua-
dua negara ini. Antara faktor tersebut ialah ketinggian tahap kandungan pengajaran di negara
China. Guru matematik di China lebih cenderung untuk mengajar lebih daripada yang terdapat
8. didalam kurikulum yang disediakan. Kandungan matapelajaran yang diajar oleh guru lebih sukar
sukar berbanding dengan yang terdapat didalam buku teks dan yang disediakan oleh kurikulum
kerana bagi mereka, jika pelajar diajar lebih daripada kandungan yang disediakan, maka ianya
akan membawa kepada skor yang lebih baik di dalam peperiksaan. Guru-guru di Malaysia pula
hanya mengajar berdasarkan kepada buku teks dan kandungan kurikulum yang telah disediakan
semata.
Terdapat juga sesetengah guru yang memilih untuk mengorbankan beberapa kandungan
yang mereka anggap terlalu sukar untuk pelajar mereka dan menumpukan hanya kepada topik
yang terhad untuk memastikan pelajar mereka menguasai topik tersebut dan seterusnya lulus
didalam peperiksaan tanpa mengambil kira bahawa jika pelajar didedahkan dengan kemahiran
penyelesaian masalah, pelajar tidak perlu diberi penekanan terhadap bentuk soalan peperiksaan
dan latih tubi.
Kepercayaan guru terhadap sifat matematik
Menurut Clark (1997), terdapat empat sifat Matematik iaitu corak dan perhubungan, cara
pemikiran, hasil seni dan bahasa. Haylock (2003) menyokong bahawa sifat corak dan
perhubungan memang terdapat didalam matematik:
“...the negative effect …of the teacher‟s response to …failure to understand... “
Cherkas (1992) menyokong bahawa sifat matematik melibatkan cara pemikiran seseorang itu
dimana untuk membuat matematik, ada cara yang betul dan salah. Menurut Tobias (1991), tidak
semestinya apabila seseorang itu bagus dalam bidang seni, maka ia tidak boleh bagus dalam
bidang matematik. Schwartz (2000) menyatakan bahawa kesukaran juga terjadi apabila
mengenali dan mengklasifikasikan matematik yang menggunakan bentuk dan simbol.
9. Menurut Marzita Puteh (1998), sifat matematik ini adalah pengiraan, menyelesaikan
masalah, latihan dan abtraks dimana dari segi pengiraan, Brady dan Bowd (2005) telah
membuktikan bahawa pelajar dijangka dapat memahami selepas sedikit penerangan tentang
konsep, tetapi guru juga memalukan diri mereka dihadapan pelajar. Menurut Oxford dan
Anderson (1995), Pelajar terhalang untuk memahami sesuatu masalah kerana pelajar telah diajar
bahawa matematik ini tidak perlukan penyiasatan. Selain itu, latihan yang banyak membolehkan
seseorang itu mahir dalam matematik dan dapat meningkatkan keyakinan.
Kepercayaan guru terhadap pengajaran
Kepercayaan terhadap pengajaran telah menjadi isu yang utama di dalam dunia pendidikan dan
berperanan sebagai alat untuk seorang guru membuat keputusan tanpa bergantung semata-mata
kepada pengetahuan pedagogi dan garis panduan yang ditetapkan dalam kurikulum dan ia
merupakan teori personel untuk pengetahuan guru (Handal, 2004). Menurut Thompson (1984),
kepercayaan membentuk tingkah laku seseorang guru itu. Kepercayaan juga memberi kesan yang
signifikan kepada bentuk dan jenis pengajaran yang digunakan oleh guru (Vacc & Bright, 1999).
Brown, Cooney dan Jones (1990) menyatakan bahawa kepercayaan guru telah wujud sebelum
guru-guru tersebut menjalani latihan perguruan kerana guru pelatih ini membentuk kepercayaan
secara implisit melalui pengalaman peribadi sebagai pelajaserta wujudnya isu kepercayaan dalam
pertentangan pengetahuan guru dalam subjek matematik dan amalan pengajaran mereka
(Liljedahl,2008).
Menurut Roehrig dan Kruse (2005), kepercayaan adalah konstruk peribadi bagi seseorang guru
dan berkait rapat dengan perancangan dan perlaksanaan pengajaran di dalam bilik darjah dan
kepercayaan guru terhadap pengajaran matematik mendominasi tindakan guru dalam
10. perlaksanaan kurikulum. Ernest (1994) berpendapat bahawa peranan guru, tindakan dan aktiviti
kelas merupakan aspek yang terkandung di dalam pengajaran matematik dan terdapat tiga jenis
pengajaran guru iaitu guru sebagai penunjuk ajar, penerang dan fasilitator. Hubungan
kepercayaan dan pengajaran guru merupakan satu proses kerana kepercayaan adalah dinamik
yang dipengaruhi oleh pengalaman dan guru-guru yang berpengalaman mempunyai kurang
variasi dalam corak kepercayaan mereka disebabkan pengalaman mereka berkadar langsung
dengan tahap kerasional mereka (Zaidah, 2005)
Isu: Guru Bukan Opsyen
Guru memainkan peranan yang penting dalam memastikan minat seseorang pelajar itu di dalam
sesuatu subjek. Guru yang diberikan amanah untuk mengajar subjek yang bukan dikuasai
olehnya mempunyai kesukaran untuk mengajar subjek tersebut kerana mereka kurang
pengetahuan akan subjek tersebut. Mereka juga kurang penjelasan dan pengukuhan akan sesuatu
konsep bagi sesuatu subjek dan ini membuat mereka mengambil sambil lewa akan subjek
tersebut. Apabila mereka tidak bersemangat untuk mengajar, maka tiada persediaan yang
dilakukan sebelum mengajar dan mereka hanya mengajar berdasarkan apa yang terkandung
didalam buku teks semata selain daripada pengetahuan Pedagogi Isi Kandungan (PPIK) yang
kurang diamalkan.
Selain itu, guru yang mengajar subjek yang kurang dikuasai oleh mereka ini hanya
mengajar untuk peperiksaan dan hanya menumpukan kepada latih tubi semata. Ini menyebabkan
pelajar tidak memperoleh proses pemahaman dan pembinaan konsep akan sesuatu topik. Hal ini
akan menyebabkan pelajar merasa bosan untuk memperlajari subjek tersebut dan akhirnya
pelajar tidak memberi tumpuan di dalam PdP yang dijalankan
11. Isu: Pengajaran Berdasarkan Buku Teks
Setiap guru dan pelajar akan dibekalkan buku teks bagi memudahkan pengajaran. Guru
menganggap buku teks adalah merupakan sumber yang utama dimana guru hanya berpandukan
kepada buku teks semata bagi menjalankan pengajaran mereka. Buku teks mengandungi
keseluruhan isi kandungan yang telah ditetapkan dan digariskan di dalam kurikulum. Apabila
guru hanya menggunakan rujukan buku teks tanpa membuat rujukan dari sumber yang lain di
dalam pengajaran mereka, pemikiran pelajar akan terhad di dalam buku teks sahaja. Pelajar tidak
akan dapat mengaplikasikan apa yang dipelajari dengan kehidupan seharian mereka kerana
mereka tidak didedahkan dengan perkaitan antara apa yang dipelajari dengan apa yang mereka
pelajari.
Isu : Kaedah Pengajaran Guru
Guru gemar untuk memanggil pelajar untuk ke hadapan kelas bagi menjawab soalan latihan yang
diberikan. Hal ini akan menyebabkan pelajar menjadi gementar dan takut kerana jika tersalah
memberikan jawapan, mereka akan dimalukan dihadapan rakan-rakan mereka. Apabila beberapa
pelajar yang dipanggil ke hadapan untuk menyelesaikan soalan yang diberikan guru, guru akan
terus membuat kesimpulan bahawa keseluruhan pelajar di dalam kelas memahami topik tersebut.
Kebanyakkan guru menggunakan kaedah tradisional seperti Chalk & Talk yang lebih
kepada kaedah hafalan rumus, fakta dan teori. Pelajar tidak didedahkan dengan perkaitan dengan
kehidupan seharian mereka. Sesetengah guru juga melaksanakan pengajaran mereka dengan
penyampaian yang terlalu laju. Hal ini disebabkan oleh guru ingin menghabiskan silibus
mengikut takwim yang telah ditetapkan oleh kurikulum dan ini menyebabkan pelajar tidak
memahami akan topic yang diajarkan. Guru juga menggunakan kaedah tradisional ini kerana
12. dengan menggunakan kaedah ini, mereka telah melahirkan ramai pelajar yang cemerlang jadi
mereka tidak mahu mengubah cara pengajaran mereka.
Kepercayaan guru terhadap pembelajaran matematik
Menurut Gages dan Liner (1991), pembelajaran didefinisikan sebagai proses yang membawa
kepada perubahan tingkah laku hasil daripada pengalaman dan latihan. Menurut Rohazal (2004)
pula, pembelajaran adalah proses interaksi yang melibatkan pelajar, pengajar dan persekitaran.
Earnest (1989) menyatakan sistem kepercayaan guru dalam pembelajaran Matematik
mengandungi pandangan guru tentang proses pembelajaran, tingkah laku dan aktiviti mental
pelajar, aktiviti pembelajaran pelajar, jangkaan, konsepsi dan imej aktiviti pembelajaran dan
proses pembelajaran Matematik secara umum.
Menurut Barkatsas & Malone (2005), perkara-perkara yang berlaku semasa aktiviti
pembelajaran dalam kelas matematik dipengaruhi oleh kepercayaan guru. Ini termasuklah
bagaimana guru mengenal pasti proses pengajaran, pembelajaran, potensi pelajar, keupayaan,
dan kemampuan mereka. Menurut Liljehdahl (2008), hubungan kepercayaan dan pedagogi
adalah sangat jelas bagi guru matematik. Penggunaan pelbagai takrif dan pembuktian merupakan
strategi pedagogi amalan guru yang mempunyai pandangan sistematik tentang matematik.
Menurut Zawawi (2001), kajian tentang kepercayaan dan amalan pengajaran masih kurang di
Malaysia. Terdapat dua jenis kepercayaan guru terhadap pembelajaran iaitu kepercayaan jenis
yang pertama merujuk kepada guru yang percaya bahawa pembelajaran matematik dapat
dipelajari sekiranya sesuatu konsep atau kemahiran telah diajar manakala kepercayaan terhadap
pembelajaran yang kedua menyatakan bahawa kefahaman telah dicapai sekiranya pelajar mampu
mengaitkan dengan pengetahuan yang lepas.
13. Menurut Ibrahim (1994), pendekatan hafalan yang melibatkan pelbagai petua dan cara
ringkas telah menyebabkan aktiviti pengajaran dan pembelajaran Matematik menjadi tidak
bermakna. Murid-murid lebih banyak menghafal rumus, „petua‟ dan „hukum-hukum‟ yang
dicipta oleh guru tanpa mengetahui konsep sebenar (Tengku Zawawi, 1999; Omar, 1994; Amin,
1993). Keadaan ini tentunya akan melahirkan pelajar yang hanya pandai mengira tetapi jahil
tentang matematik dan tidak mampu menyelesaikan masalah harian yang melibatkan sesuatu
konsep atau kemahiran Matematik (Tengku Zawawi, 1997). Beberapa kajian dalam bidang
pendidikan menunjukkan bahawa pembelajaran berlaku apabila murid-murid mengasimilasikan
maklumat baru dengan aktif serta mengalami dan membina skim matematik mereka sendiri
(Wang, S. Y. P. et al,1999).
Isu: Pilih Kasih
Terdapat sesetengah guru yang bersikap pilih kasih dengan pelajar mereka. Guru tersebut
berlaku tidak adil dengan pelajar-pelajarnya dan hanya memberikan perhatian yang lebih kepada
pelajar yang mempunyai kelebihan tertentu seperti memiliki kepandaian yang lebih dan
mempunyai latar belakang yang berada. Hal ini bukan sesuatu yang baharu kerana ianya kerap
terjadi.
14. Rajah 1: Keratan Akhbar Berita Harian 6 Jun 2010
Rajah 1: Keratan Akhbar Berita Harian 20 September 2013
15. Isu: Guru Bersifat Autokrasi
Terdapat juga sesetengah guru yang mempunyai sikap autokrasi ini apabila guru memandang
rendah dengan kemampuan pelajar dan pelajar tidak diberi peluang untuk bertanya. Penglibatan
pelajar juga kurang di dalam perlaksanaan PdP dan ini yang menyebabkan pelajar gemar untuk
tidak hadir ke sekolah kerana tidak gemar dengan sikap guru yang satu ini.
Kesimpulan
Perasaan anxiety yang terdapat didalam diri pelajar dan guru dapat diatasi bermula daripada guru
itu sendiri kerana apabila guru mempunyai sikap yang positif, pelajar juga akan mempunyai
sikap tersebut. Guru juga perlu mengajar dengan ikhlas dalam memahamkan pelajar dimana
mereka tidak tahu apa-apa sebelum PdP bermula. Kepelbagaian corak dan cara pengajaran turut
membantu pelajar untuk mempunyai minat didalam subjek matematik ini.
16. Rujukan
Austin, S. and Wadlington, E. (1992) Education 112(3): 390.
Brady, P. and Bowd, A. (2005) Mathematics anxiety, prior experience and confi dence to teach
mathematics among pre-service education students. Teachers and Teaching: Theory and
Practice 11(1): 37–46.
Cherkas, B. M. (1992) A personal essay in math? College Teaching 40(3): 83.
Clark, G. (1997). What is mathematics? Laman Internet. Dalam Puteh, M. (1998). Factors
Associated With Mathematics Anxiety and Its Impact On The Primary Teacher Trainees In
Malaysia. PhD thesis, University of East Anglia, Norwich. (n. published).
G. Leder, E. Pehkonen & G. Törner (penyt.), Beliefs: A Hidden Variable in Mathematics
Education (pp.13-38). Boston, MA: Kluwer Academic Publishing.
Handal, B. (2004). Teachers instructional beliefs about integrating educational technology. e-
Journal of Instructional Science and Technology, 17(1).
Haylock, D. (2003) Mathematics Explained For Primary Teachers. 2nd Edition. London: Paul
Chapman.
Liiljehdal, P. (2008). Teachers’ Beliefs as Teachers’ Knowledge. Prosiding International
Commission on Mathematics Instruction, 5 – 8 Mac.
Op‟t Eynde, P., De Corte, E. & Verschaffel, L. (2002). Framing students‟ mathematics-related
beliefs: A quest for conceptual clarity and a comprehensive categorization.
Oxford, R. L and Anderson, N. J. (1995) A crosscultural view of learning styles. Language
Teaching 28: 201–215.
Puteh, M. (1998). Factors Associated With Mathematics Anxiety and Its Impact On The Primary
Teacher Trainees In Malaysia. PhD thesis, University of East Anglia, Norwich. (n.
published).
Roehrig; G.H. & Kruse, R.A. (2005).The Role of Teachers‟ Beliefs and Knowledge in the
Adoption of a Reform-Based. School Science and Mathematics; Dec 2005; 105, 8;
ProQuest Education Journals, pg. 412.
Roslina Radzali, (2007). Kepercayaan Matematik, Metakognisi, Perwakilan Masalah dan
Penyelesaian Masalah Pelajar. Tesis Doktor Falsafah. Fakulti Pendidikan Universiti
Kebangsaan Malaysia.Zaidah (2005)
Schwartz, A. E. (2000) Axing math anxiety. Education Digest 65(5): 62