SlideShare a Scribd company logo
PENGATURAN SUHU TUBUH
Detty Iryani
Bagian Fisiologi FK-Unand
Suhu Tubuh Normal
• Suhu inti tubuh dan suhu kulit
• Suhu normal : 36 – 37.5 C(perbedaan suhu
inti dan kulit 0.3-0.5 C)
• Manusia : Homoiterm
• Suhu tubuh meningkat saat latihan dan
bervariasi pada perubahan suhu lingkungan
yang ekstrim
• Keseimbangan pembentukan dan kehilangan
panas
• Sistim insulator tubuh (skin, sub cutis tissue,
fat)
Kontrol Suhu Tubuh
Heat
Production
Heat
Loss
Keseimbangan
antara
Produksi Panas
dan
Kehilangan panas
Produksi Panas
Kecepatan metabolisme tubuh:
• Kecepatan metabolisme basal
• Kecepatan metabolisme extra:
- Kontraksi otot
- Efek hormonal
- Efek simpatis
- Aktivitas kimia
Kehilangan Panas
• Heat conducted: body core  skin
• Heat transferred: skin  surroundings
- Insulator system of the body
- Blood flow: body core  skin
- Control blood flow by sympathetic
Kehilangan Panas
1. Radiasi (60%)
Kehilangan panas dalam bentuk sinar infrared
2. Konduksi (15-18%)
Kehilangan panas dari tubuh melalui kontak langsung dengan
benda padat ke udara
3. Konveksi
Perpindahan panas dari tubuh melalui konveksi aliran udara
- Efek pendinginan angin
- Konduksi dan konveksi dalam air
4. Evaporasi (22%)
0.58 Calories of heat per gram air
Panting center mechanism in lower animal
Pengaturan Suhu Tubuh
• Reflex: nervous feedback mechanism
• Regulation center: hypothalamus
• “Set-Point”
• Hypothalamic-preoptic: heat-sensitive & cold-
sensitive neuron
• Receptors: in the skin & deep body tissues
• Behavioral control
• Local skin temperature reflex
Pengaturan Suhu Tubuh
• Temperature-increasing mechanism
• Temperature-decreasing mechanism
Pengaturan Suhu Tubuh
• Temperature-increasing mechanism
- Vasoconstriction
- Piloerection
- Increase in heat production:
> shivering
> sympathetic excitation
> thyroxin secretion
Pengaturan Suhu Tubuh
• Temperature-decreasing mechanism:
- Vasodilatation  inhibition of sympathetic center
- Sweating
- Decrease in heat production
> strongly inhibited the mechanism causes excess heat
production
Apa yang terjadi pada demam?
• Perubahan set of point
15
HIPERTERMIA PADA EXERCISE BERAT
HIPERTERMIA YANG DIINDUKSI
OLEH EXERCISE
• Konsekuensi kerja otot yang sangat berat akan
menghasilkan panas yang sangat besar pada fase
awal exercise
• Peningkatan suhu inti selama fase awal exercise
terjadi akibat panas yang dihasilkan jauh melebihi
panas yang dikeluarkan, selanjutnya akan memicu
timbulnya mekanisme pembuangan panas (vasodilasi
dan berkeringat)
• Mekanisme pembuangan panas dilakukan untuk
mengeliminasi kesenjangan antara heat production
dan heat lost
HIPERTERMIA PATOLOGIS
• Hipertermia dapat dipicu oleh produksi panas
yang berlebihan akibat tingginya kadar hormon
tiroksin atau epinefrin (disfungsi kelenjar tiroid
dan adrenal), melalui peningkatan laju
metabolisme dan produksi panas.
• Hipertermia juga dapat disebabkan oleh
malfungsi pusat kontrol suhu di hipotalamus. Lesi
serebri dapat merusak kemampuan regulasi
termostat hipotalamus.
• Kerusakan pusat kontrol suhu dapat menimbulkan
kondisi letal karena mekanisme pembuangan
panas tidak bekerja sama sekali
suhu tubuh sangat tinggi kematian sel
HIPOTERMIA
• Hipotermia adalah turunnya temperatur
tubuh karena proses pendinginan tubuh yang
melebihi kemampuan mekanisme regulasi
konservasi panas tubuh serta kemampuan
untuk menormalkan suhu tubuh.
• Penurunan suhu inti mengakibatkan proses
enzimatik tubuh turun secara drastis
akhirnya dapat terjadi hilang kesadaran.
Suhu Lingkungan yang ekstrim
• Suhu lingkungan panas/dingin yang ekstrim :
menimbulkan gangguan
– Heat injuries
• Heat exhaustion/heat stroke
• Heat cramps
• Heat syncope
– Cold injuries
• Frostbite
• Frostrip
• Chilblain
pengaturan suhu tubuh-blok.pptx

More Related Content

Similar to pengaturan suhu tubuh-blok.pptx

Pengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuhPengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuh
rosellamarie
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
NadhifahRahmawati
 
Suhu tubuh
Suhu tubuhSuhu tubuh
Suhu tubuh
siska18_syarifah
 
Pengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
Pengukuran dan Regulasi Suhu TubuhPengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
Pengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
Audree Geraldine Jonathan
 
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppttermoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
AgathaHaselvin
 
Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
Hafiz Sulistio Utomo
 
Prosedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalProsedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalMJM Networks
 
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vitalmakalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
MJM Networks
 
My kesimbangan suhu
My kesimbangan suhuMy kesimbangan suhu
My kesimbangan suhu
Moch Yunus
 
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
elisabethlumbantoruan
 
Suhu tubuh
Suhu tubuhSuhu tubuh
Suhu tubuh
Cahya
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
agusmelvian
 
PPT Termoregulasi.pptx
PPT Termoregulasi.pptxPPT Termoregulasi.pptx
PPT Termoregulasi.pptx
bennymarialumbantoru1
 
perubahan suhu tubuh dan panas
perubahan suhu tubuh dan panasperubahan suhu tubuh dan panas
perubahan suhu tubuh dan panasMJM Networks
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Judullllll 2
Judullllll 2Judullllll 2
Judullllll 2
Welly Indriani
 

Similar to pengaturan suhu tubuh-blok.pptx (20)

Pengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuhPengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuh
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
Suhu tubuh
Suhu tubuhSuhu tubuh
Suhu tubuh
 
Mekanisme tubuh
Mekanisme tubuhMekanisme tubuh
Mekanisme tubuh
 
Mekanisme tubuh
Mekanisme tubuhMekanisme tubuh
Mekanisme tubuh
 
Pengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
Pengukuran dan Regulasi Suhu TubuhPengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
Pengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
 
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppttermoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
 
Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
 
Prosedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalProsedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vital
 
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vitalmakalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
 
My kesimbangan suhu
My kesimbangan suhuMy kesimbangan suhu
My kesimbangan suhu
 
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
 
Merrrrrrryyyyyy
MerrrrrrryyyyyyMerrrrrrryyyyyy
Merrrrrrryyyyyy
 
Merrrrrrryyyyyy
MerrrrrrryyyyyyMerrrrrrryyyyyy
Merrrrrrryyyyyy
 
Suhu tubuh
Suhu tubuhSuhu tubuh
Suhu tubuh
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
PPT Termoregulasi.pptx
PPT Termoregulasi.pptxPPT Termoregulasi.pptx
PPT Termoregulasi.pptx
 
perubahan suhu tubuh dan panas
perubahan suhu tubuh dan panasperubahan suhu tubuh dan panas
perubahan suhu tubuh dan panas
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Judullllll 2
Judullllll 2Judullllll 2
Judullllll 2
 

Recently uploaded

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 

Recently uploaded (20)

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 

pengaturan suhu tubuh-blok.pptx

  • 1. PENGATURAN SUHU TUBUH Detty Iryani Bagian Fisiologi FK-Unand
  • 2. Suhu Tubuh Normal • Suhu inti tubuh dan suhu kulit • Suhu normal : 36 – 37.5 C(perbedaan suhu inti dan kulit 0.3-0.5 C) • Manusia : Homoiterm • Suhu tubuh meningkat saat latihan dan bervariasi pada perubahan suhu lingkungan yang ekstrim • Keseimbangan pembentukan dan kehilangan panas • Sistim insulator tubuh (skin, sub cutis tissue, fat)
  • 3.
  • 5. Produksi Panas Kecepatan metabolisme tubuh: • Kecepatan metabolisme basal • Kecepatan metabolisme extra: - Kontraksi otot - Efek hormonal - Efek simpatis - Aktivitas kimia
  • 6. Kehilangan Panas • Heat conducted: body core  skin • Heat transferred: skin  surroundings - Insulator system of the body - Blood flow: body core  skin - Control blood flow by sympathetic
  • 7. Kehilangan Panas 1. Radiasi (60%) Kehilangan panas dalam bentuk sinar infrared 2. Konduksi (15-18%) Kehilangan panas dari tubuh melalui kontak langsung dengan benda padat ke udara 3. Konveksi Perpindahan panas dari tubuh melalui konveksi aliran udara - Efek pendinginan angin - Konduksi dan konveksi dalam air 4. Evaporasi (22%) 0.58 Calories of heat per gram air Panting center mechanism in lower animal
  • 8.
  • 9. Pengaturan Suhu Tubuh • Reflex: nervous feedback mechanism • Regulation center: hypothalamus • “Set-Point” • Hypothalamic-preoptic: heat-sensitive & cold- sensitive neuron • Receptors: in the skin & deep body tissues • Behavioral control • Local skin temperature reflex
  • 10. Pengaturan Suhu Tubuh • Temperature-increasing mechanism • Temperature-decreasing mechanism
  • 11. Pengaturan Suhu Tubuh • Temperature-increasing mechanism - Vasoconstriction - Piloerection - Increase in heat production: > shivering > sympathetic excitation > thyroxin secretion
  • 12. Pengaturan Suhu Tubuh • Temperature-decreasing mechanism: - Vasodilatation  inhibition of sympathetic center - Sweating - Decrease in heat production > strongly inhibited the mechanism causes excess heat production
  • 13.
  • 14. Apa yang terjadi pada demam? • Perubahan set of point
  • 15. 15
  • 17. HIPERTERMIA YANG DIINDUKSI OLEH EXERCISE • Konsekuensi kerja otot yang sangat berat akan menghasilkan panas yang sangat besar pada fase awal exercise • Peningkatan suhu inti selama fase awal exercise terjadi akibat panas yang dihasilkan jauh melebihi panas yang dikeluarkan, selanjutnya akan memicu timbulnya mekanisme pembuangan panas (vasodilasi dan berkeringat) • Mekanisme pembuangan panas dilakukan untuk mengeliminasi kesenjangan antara heat production dan heat lost
  • 18. HIPERTERMIA PATOLOGIS • Hipertermia dapat dipicu oleh produksi panas yang berlebihan akibat tingginya kadar hormon tiroksin atau epinefrin (disfungsi kelenjar tiroid dan adrenal), melalui peningkatan laju metabolisme dan produksi panas. • Hipertermia juga dapat disebabkan oleh malfungsi pusat kontrol suhu di hipotalamus. Lesi serebri dapat merusak kemampuan regulasi termostat hipotalamus. • Kerusakan pusat kontrol suhu dapat menimbulkan kondisi letal karena mekanisme pembuangan panas tidak bekerja sama sekali suhu tubuh sangat tinggi kematian sel
  • 19. HIPOTERMIA • Hipotermia adalah turunnya temperatur tubuh karena proses pendinginan tubuh yang melebihi kemampuan mekanisme regulasi konservasi panas tubuh serta kemampuan untuk menormalkan suhu tubuh. • Penurunan suhu inti mengakibatkan proses enzimatik tubuh turun secara drastis akhirnya dapat terjadi hilang kesadaran.
  • 20. Suhu Lingkungan yang ekstrim • Suhu lingkungan panas/dingin yang ekstrim : menimbulkan gangguan – Heat injuries • Heat exhaustion/heat stroke • Heat cramps • Heat syncope – Cold injuries • Frostbite • Frostrip • Chilblain