Studi ini meneliti pengaruh supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru SMA negeri di Minahasa. Hasilnya menunjukkan bahwa supervisi akademik dan disiplin kerja secara signifikan mempengaruhi prestasi kerja guru. Saran termasuk meningkatkan supervisi akademik dan menegakkan disiplin kerja.
Manajemen Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Supervisi Edukatif Kolaboratif Secara Periodik Di SDN Martopuro I Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan
Kompetensi dan etos kerja berperan penting dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing para siswa. Guru yang berkompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Jurnal Tesis Manajemen Pendidikan
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
DIERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SDN KAYUKEBEK I KABUPATEN PASURUAN
YUNI ISWANTI
Pendidikan Program Studi Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Gresik
Jln. Arif Rahman Hakim 2B, Gresik
Jawa Timur, Indonesia
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
DIERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SDN KAYUKEBEK I KABUPATEN PASURUAN
YUNI ISWANTI
Pendidikan Program Studi Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Gresik
Jln. Arif Rahman Hakim 2B, Gresik
Jawa Timur, Indonesia
Manajemen Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Supervisi Edukatif Kolaboratif Secara Periodik Di SDN Martopuro I Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan
Kompetensi dan etos kerja berperan penting dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing para siswa. Guru yang berkompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Jurnal Tesis Manajemen Pendidikan
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
DIERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SDN KAYUKEBEK I KABUPATEN PASURUAN
YUNI ISWANTI
Pendidikan Program Studi Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Gresik
Jln. Arif Rahman Hakim 2B, Gresik
Jawa Timur, Indonesia
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
DIERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SDN KAYUKEBEK I KABUPATEN PASURUAN
YUNI ISWANTI
Pendidikan Program Studi Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Gresik
Jln. Arif Rahman Hakim 2B, Gresik
Jawa Timur, Indonesia
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas RendahPaulus Robert Tuerah
The aim of this research was to obtain information about basic literacy activities and reading interest of low grade elementary school students. This research is a research using literature study method or literature review. Teaching reading or the school literacy movement is not only expected to be able to improve reading skills, but also to increase students' interest in reading. Increasing interest and fondness for reading will have a positive effect on students' attitudes when reading. Students who have an interest in reading will also try to improve their reading skills and vice versa.
Human resources need to be managed properly so that they can play a role in accordance with their functions. That is why there is a need for human resource management. Human resource management is a process related to the implementation of human resource management or management functions which are directly handed over to the school education unit to be developed in accordance with the potential possessed by the school. The scope of human resource management includes: employee planning; employee procurement; employee coaching and development; promotion and mutation; dismissal of employees; compensation, and employee assessment. All of that needs to be done properly and correctly so that what is expected can be achieved
More Related Content
Similar to Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas RendahPaulus Robert Tuerah
The aim of this research was to obtain information about basic literacy activities and reading interest of low grade elementary school students. This research is a research using literature study method or literature review. Teaching reading or the school literacy movement is not only expected to be able to improve reading skills, but also to increase students' interest in reading. Increasing interest and fondness for reading will have a positive effect on students' attitudes when reading. Students who have an interest in reading will also try to improve their reading skills and vice versa.
Human resources need to be managed properly so that they can play a role in accordance with their functions. That is why there is a need for human resource management. Human resource management is a process related to the implementation of human resource management or management functions which are directly handed over to the school education unit to be developed in accordance with the potential possessed by the school. The scope of human resource management includes: employee planning; employee procurement; employee coaching and development; promotion and mutation; dismissal of employees; compensation, and employee assessment. All of that needs to be done properly and correctly so that what is expected can be achieved
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...Paulus Robert Tuerah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: (1) Kepemimpinan kepala sekolah pada SMA Negeri 1 Kakas, (2) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah pada SMA Negeri 1 Kakas. (3) Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala kepemimpinan kepala sekolah pada SMA Negeri 1 Kakas. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sejak bulan Desember 2022 sampai dengan Februari 2023, dengan metode kualitatif dan menggunakan teknik wawancara tak terstruktur, studi dokumentasi, observasi pada SMA Negeri 1 Kakas. Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan penelitian, disimpulkan bahwa: 1) Kepala SMA Negeri 1 Kakas menerapkan. Kepemimpinan persuasif yang tercermin pada beberapa faktor: Kepala Sekolah berusaha membangun kepercayaan bawahan terhadap dirinya dan membangun komunikasi yang baik kepada orang tua murid, menawarkan ide-idenya disertai alasan-alasan yang logis, sehingga idenya diterima sebagai keputusan bersama, memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan idenya. 2) Kendala yang dihadapi Kepala Sekolah, respon yang kurang baik dari bawahan dan adanya orang tua murid memaksakan kehendak. 3) Kepala SMA Negeri 1 Kakas berupaya menanggulangi kendala yang dihadapinya, diantaranya memberikan sanksi tegas bagi yang melanggar aturan, memberikan bantuan terhadap bawahannya, bekerjasama dengan orangtua murid untuk melengkapi sarana prasarana sekolah. Berdasarkan kesimpulan peneliti mengemukakan saran. Kepala SMA Negeri 1 Kakas dalam pelaksanaan kepemimpinannya perlu meningkatkan hubungan yang baik dengan bawahan dan orang tua murid.
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan PendidikanPaulus Robert Tuerah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara konsekuensi infrastruktur terbatas dalam mengejar tujuan pendidikan. Sebagai pendekatan penelitian, tinjauan pustaka digunakan. Metode studi literatur memerlukan urutan langkah-langkah yang meliputi pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, dan menyusun bahan penelitian. Menurut temuan penelitian ini, konsekuensi keterbatasan infrastruktur dalam memenuhi tujuan pendidikan terkait dengan ukuran dan kepadatan kelas, lingkungan belajar dan teknologi pendidikan, serta implikasi kesetaraan. Berbagai penelitian dari seluruh dunia menunjukkan manfaat kursus yang lebih kecil, termasuk peningkatan hasil pembelajaran. Beberapa faktor, termasuk teknologi dan program pendidikan khusus, serta arsitektur bangunan dan kendala, memengaruhi ukuran ruang kelas. Jumlah kursi di ruang kelas yang tersedia secara fungsional. Ukuran ruang kelas dan sekolah merupakan aspek sisi penawaran yang penting dari pertumbuhan fasilitas dari sudut pandang numerik yang ketat
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...Paulus Robert Tuerah
Tujuan penulisan atikel ini adalah untuk mengetahui apa saja fakto-faktor yang menghambat keaktifan belajar siswa kelas IV SD Inpres Timbukar Tahun Ajaran 2022/2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penghambat keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu faktor pertama adalah faktor internal atau faktor yang muncul dari dalam diri siswa tersebut seperti siswa yang tidak fokus belajar setelah lelah bermain pada saat jam istirahat. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal atau faktor yang muncul dari luar atau dari lingkungan siswa tersebut berada seperti gangguan dari teman sebaya yang mengajak bercerita ketika guru sedang menjelaskan
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...Paulus Robert Tuerah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana budaya menjalani rutinitas struktural dalam ranah pendidikan dari sudut pandang sosiologis dan manajemen pendidikan. Mengumpulkan data kepustakaan, membaca dan mencatat, serta mensintesis bahan penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam teknik studi pustaka. Sekolah, secara metaforis, adalah makhluk hidup, menurut kesimpulan penelitian ini. Sebagai hasil dari berbagai perkembangan sosial, budaya, dan ekonomi, fungsi sekolah terus-menerus didefinisikan ulang. Akibatnya, sekolah berbeda sebagai entitas nirlaba karena mereka membuka jalan baru. Akibatnya, sekolah berbeda dengan organisasi nirlaba karena menghadirkan tantangan baru di bidang sumber daya manusia. Namun, harus diakui bahwa setiap sekolah juga merupakan sebuah perusahaan
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...Paulus Robert Tuerah
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring masa pandemic covid-19 terhadap hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif siswa kelas X TKR SMK Kristen 1 Tomohon. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semu jenis Non Equivalent Control Group Desain. Dengan menggunakan desain ini subyek penelitian terdiri dari dua kelompok, satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan satu kelompok lagi sebagai kelas kontrol. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Teknologi Dasar Otomotif di SMK Kristen 1 Tomohon. Pengaruh Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 melalui uji statistik dengan menggunakan uji-t ternyata bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel atau thitung = 4,879 > ttabel = 1,717 pada α = 0,05 dk = n – 2. Dengan demikian penelitian ini menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis normal (H0) artinya terdapat pengaruh Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar siswa pada mata Teknologi Dasar Otomotif SMK Kristen 1 Tomohon.
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...Paulus Robert Tuerah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana kontribusi pedagogis kondisi ekosistem kampus bagi lingkungan internal kaitannya dengan motivasi belajar peserta didik. Mengumpulkan data kepustakaan, membaca dan mencatat, serta mensintesis bahan penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam teknik studi pustaka. Peneliti menyimpulkan bahwa kondisi kampus mempengaruhi motivasi belajar. Perguruan tinggi dapat secara konsisten memperbaiki lingkungan kampus, meningkatkan kenyamanan mahasiswa dalam beraktivitas. Kenyamanan dan keamanan mahasiswa selama proses belajar mengajar, serta kegiatan kampus lainnya, tentunya akan meningkatkan motivasi dan prestasi akademik mahasiswa
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...Paulus Robert Tuerah
Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinasikan dan menggerakkan orang lain yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan, agar tujuan pendidikan atau sekolah tercapai secara efektif dan efisien. Agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, kepala sekolah memerlukan kepemimpinan yang efektif. Ada tujuh kualitas kepemimpinan kepala sekolah yang efektif: (1) visi yang jelas, (2) harapan yang tinggi untuk berprestasi; (3) memprogram dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif, (4) mendorong penggunaan waktu yang efektif, (5) menggunakan berbagai sumber belajar, (6) memantau kemajuan siswa baik secara individu maupun kelompok, (7) membuat penilaian dan berkesinambungan. Peningkatan.
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...Paulus Robert Tuerah
Sekolah sebagai lingkungan belajar formal memiliki tanggung jawab dalam pembentuk civic disposition siswa ditengah kemajuan iptek yang begitu pesat. Penenlitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa dan orang tua. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengoptimalisasian manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam bembentukan civic dispositon di sekolah terlaksana melalui kegiatan di dalam kelas dan luar kelas yaitu dalam pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai Pancasila dan pembiasaan penanaman nilai-nilai karakter nasionalisme dan religius pada kegiatan ibadah pagi, upacara bendera, serta ekstrakurikuler. Selanjutnya faktor pendukung dalam pengoptimalisasian tersebut adalah sistem sekolah, fasilitias sekolah, koordinasi serta kerjasama yang baik antar guru mata pelajaran dan pembimbing, serta adanya RPP. Namun dalam pelaksanaanya ditemukan faktor penghambat yaitu rendahnya motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam kegiatan di luar kelas, dan kurangnya pengalaman atau contoh nyata dalam lingkungan keseharian yang dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran dalam proses pemahaman siswa terhadap materi. Optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon belum berjalan secara maksimal.
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Paulus Robert Tuerah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam setiap organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa manusia merupakan pengendali dari elemenelemen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik non-statistik dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema secara positif mempengaruhi pencapaian program dan visi misi sekolah. Faktor-faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia berkontribusi pada dampak positif tersebut. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat, namun semuanya dapat diatasi.
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...Paulus Robert Tuerah
Kepemimpinan mahasiswa yang dijawantakan dalam organisasi kemahasiswaan patut menjadi perhatian bagi bagi pihak Universitas maupun di Fakultas. Secara khusus saat ini, penulis melakukan penelitian untuk organisasi kemahasiswaaan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial. Kepemimpinan mahasiswa di Fakultas Ilmu sudah berlangsung sejak lama yang sudah diwariskan secara turun temurun oleh para pendahulunya. Oleh sebab itu keberadaan nampak dalam pelbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa. Implementasi kepemimpinan di Fakultas Ilmu Sosial melipouti (1) kesiapan diri dari mahasiswa, (2) memahami persoalan mahasiswa, (2) menjadi mitra dengan pimpinan baik program studi/ Jurusan ataupun Fakultas. Dan dalam konteks kepemimpin diperlukan (1) sifat profesional, (2) tidak diperlukan sistim komando,(3) berani menerima konsekuensi, (3) mau bekerja sama, (4) melibatkan mahasiswa (5) bersikap inovatif, revolusioner dan kreatif, (6) distribusi program, (7) dan (8) bertanggung jawab. Sedangkan factor-faktor penunjangnya adalah (1) Adanya KBM mahasiswa baik yang dikeluarkan padan 2009 maupun 2020, (2) Pelibatan mahasiswa dari pihak fakultas, (3) Kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan kemahasiswan, (4) Adanya bantuan dana dari fakultas, (5) adanya pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Bidang Kemahaiswaan Universitas Negeri Manado. Tantangan yang nampak dala kepemimpinan kemahsiswaan yaitu: (1) Adanya keterbatasan pelaksanaan kegiatan karena adanya covid 19, (2) regenerasi kepemimpinan khususnya untuk Organisasi KPRM, DPM dan BEM, (3) Keterlibatan mahasiswa dalam organisasi. (4) Perlu disediakan sekertariat untuk organisasi kemahiswaan di Fakultas Ilmu Sosial.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...Paulus Robert Tuerah
The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and largescale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work, worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning. This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that combines face-to-face and online learning.
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Paulus Robert Tuerah
This study's objectives were to create an environment-based learning framework and evaluate how well each element contributed to bettering student learning results. To develop environment-based learning, this study employs a developmental descriptive research approach. The findings demonstrate that using environment-based learning strategies when studying global challenges improves student learning outcomes and competencies. Students' enthusiasm to learn and their capacity to comprehend issues that are relevant to daily life should benefit from environment-based learning.
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal LifestylePaulus Robert Tuerah
In the current era, lifestyle is closely related to the times and technology. Ordinary lifestyle is also said to reflect the whole person who interacts with the environment. The halal lifestyle is currently becoming a global trend, a part of the halal lifestyle is
choosing food, go-food services are one of the tools used by most people to buy food, including students. User of go-food services in halal lifestyle of Muslim students in Manado State University. This study aims to determine the use of go-food applications to help students 'halal lifestyle and to determine the inhibiting factors for the use of go-food applications in students' halal lifestyle. This
research is a descriptive qualitative research. The research subjects were Muslim students at Manado State University. Data collection methods used were observation, interviews and documentation. The results showed that students with monthly order transactions 2 to 5 times were 16%, students with monthly orders 6 to 10 times were 25%, students with monthly orders 11 to 15 times were 35%, and
monthly order transactions more than 15 times were found. 24% of the total respondents. The use of go-food services helps students' halal lifestyle because go-food services provide many attractive promos, convenience in terms of payment systems, and convenience in ordering without needing to leave the house and being able to reach food places that are far from where students live. and what is
an inhibiting factor in the use of go-food services in the halal lifestyle of students, namely the costs incurred are greater whenusing go-food services than buying directly to the place where the food is sold and some food stores do not include halal labels and many food stores lawyers who have not collaborated with go-food
services.
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...Paulus Robert Tuerah
The Covid 19 Pandemic period had an impact on the implementation of online learning at the Faculty of Social Sciences, Manado State University. Interpersonal communication is needed in the context of building an educational civilization in shaping the whole student personality. The challenge today is the loss of
interpersonal communication caused by online learning. The purpose of this study is to see the problems about Interpersonal communication in online learning at the Faculty of Social Sciences, Manado State University. The data collection technique was carried out through observing student activities in online learning, direct
interviews and documentation. Researchers also performed data reduction, data display and data analysis. The findings and discussions in this study are (1) messages that are not conveyed optimally (2) There are many disturbances that arise in the online learning process such as network availability, noisy atmosphere
during online learning (3) Student responses are not optimal, such as seriousness and activeness in participating in online learning. The three findings are discussed in order to find the best solution. The conclusions and suggestions in this study are as follows: (1) Interpersonal communication between lecturers and students is an
important element to be maximized (2) Disturbances that arise during the online learning process need to be anticipated with the seriousness of the student. (3) Student responses need to be activated by finding the right solution.
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...Paulus Robert Tuerah
This study aims to describe the leadership of the Principal at SMA Negeri 1 Airmadidi. The method used is a qualitative research with informants, namely the principal, vice principal, teachers and staff who are directly involved every day with the activities of the education staff in the learning process at SMA Negeri 1 Airmadidi. Data collection techniques using the methods of observation, interviews and documentation. Test the validity of the data using the trigulation technique. The results of the studyfound that first, the principal's leadership in motivating the principal's teacher's work spirit such asgiving praise for each teacher's work success, making gratitude by eating together, providing constructive suggestions, providing a pleasant work atmosphere, setting the work environment. Although teachers have an important position in the world of education, their existence must still be supported by a leader who is able to foster, direct, supervise, improve, and assess all teacher activities related to their competence as educators and the learning process in the classroom. . There is a strong motivation from the principal and gives awards to teachers who have performed well. The management of workspaces, studies, libraries, and laboratories is arranged in such a way so that school residents feel comfortable. This arrangement involves the deputy head, teachers in the field of study, as well as supervisors of school facilities, such as libraries. As well as providing clear interaction or information to teachers, parents and students. Third, individuals do not have a high sense of cooperation, lack of
time, equipment and facilities that are not appropriate, instructions are not clear, the level ofperformance faced is not fair, the existing formal authority is not sufficient, work methods and procedures are weakly regulated, the division of tasks is not clear and there are overlapping tasks. Fourth, providing motivation, work spirit, coaching, discipline, providing consultation, awarding, conducting class visits, showing exemplary attitudes and behavior, building active, creative work,
developing the teaching profession.
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)Paulus Robert Tuerah
This study aims to obtain a clear and detailed description of: (1) How the principal as an educational leader serves at YPK Ransiki Junior High School, (2) How the school principal as an educational leader becomes a good mediator at YPK Ransiki Junior High School, (3) How the principal as an Education leader becomes a true
politician at YPK Ransiki Junior High School, (4) How the principal as an Education leader becomes an excellent diplomat at YPK Ransiki Junior High School, (5) How the principal as an Education leader becomes a good motivator at YPK Ransiki Junior High School. The method used in this research is qualitative. Data
collection techniques were carried out through the stages of principal interviews, interviews with vice principals in the curriculum field, interviews with vice principals in student affairs. Interviews with vice principals in the field of facilities and infrastructure, interviews with senior teachers, interviews with school committees. In collecting data the researchers themselves were equipped with interview guidelines. Based on the results of the study, it was concluded that: (1) The principal as an educational leader who served at YPK Ransiki Junior High School. The principal always approaches each teacher and administrative staff and provides services for teachers through self-development activities for each teacher through webinars, workshops and BIMTEK, providing facilities and infrastructure. (2) The principal as an education leader becomes a good mediator at YPK Ransiki
Junior High School, the principal always acts neutrally in dealing with existing situations and problems. (3) The school principal as an education leader becomes a true politician at YPK Ransiki Junior High School, the principal is able to cooperate with anyone in the school environment and can provide good advice and input for
school residents and outside the school. (4) the principal as an education leader becomes an excellent diplomat at YPK Ransiki SMP the principal becomes a good role model and representative for the school (5) the principal as an education leader becomes a good motivator at YPK Ransiki SMP The principal invites school members to always follow the times, invites teachers to want to develop themselves through trainings, workshops, webinars and BIMTEK.
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School ManadoPaulus Robert Tuerah
This study aims to find out how the general description of the implementation of character education at Brother Don Bosco High School Manado, the steps taken by school principals and teachers in the implementation of character education and the obstacles faced in the implementation of character education at the Brother Don
Bosco High School Manado as well as solutions to these obstacles. barriers to the implementation of character education. This research is a field research (Field Research), with a qualitative descriptive approach, where researchers go directly to the field to collect data directly. The data collection techniques are through interviews, documentation, and the research subjects involved are the principal, the head of the curriculum, the vice head of student affairs, the teacher in the field of study, the homeroom teacher for counseling guidance, and several students at Brother Don Bosco High School Manado. The required data has been collected, then the data is analyzed with reduction steps then interpreted qualitatively and conclusions are drawn using deductive and inductive methods. Based on the results of the researcher's interview with the school, that (1) the implementation of character education at Brother Don Bosco High School Manado has been going well enough, then to achieve complete character education, the school is obliged to establish good cooperation with parents. (2) The inhibiting factor in the implementation of character implementation at Frater Don Bosco High School externally and internally is an unavoidable condition faced by the school and parents as well as all existing stakeholders. it requires intense cooperation from all parties, and serious and ongoing supervision is needed from all parties. (3)
Frater Don Bosco High School Manado in overcoming obstacles or obstacles in the implementation of character education, namely by building directed communication between the school and parents in building a common
understanding in fostering and inculcating the character values of students.
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Paulus Robert Tuerah
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Kristen Ebenhaezer Manado menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan mutu hasil belajar siswa. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah, dan dilaksanakan di SMP Kristen Ebenhaezer Manado. Peningkatan kemampuan guru tersebut berdampak positif terhadap hasil belajar siswa: 1. Kemampuan guru membuat/ menyiapkan media pembelajaran sesuai SK/KD, indikator, t pembelajaan, materi pembelajaran dan karekteristik siswa dari 20 % pada siklus pertama meningkat 85 %pada siklus kedua.2. Kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran meningkat dari 30 % pada siklus pertama meningkat menjadi 90 % pada siklus kedua. 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan pesan yang menarik melalui media pembelajaran pada siklus pertama 20 % meningkat menjadi 85 % pada siklus kedua. 4. Kemampuan guru dalam melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran siklus pertama 10 % meningkat menjadi 85 % pada siklus kedua.5. Hasil belajar siswameningkat dari rata-rata 20 % pada siklus pertama menjadi 86,25 % pada siklus kedua
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa
1. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2023 Page 4363-4375
E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-42468
Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa
Paulus Robert Tuerah
1✉
,Shelty D. M. Sumual2
, Friska F. Liando3
, Melissa Patricia Tuerah4
,
Inggrid Fransiska Kaunang5
Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Manado
Email: paulustuerah@unima.ac.id
1✉
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil analisis dan intepretasi
tentang: 1) Pengaruh supervisi akdemik terhadap prestasi kerja guru. 2) pengaruh disiplin kerja
terhadap prestasi kerja guru dan 3) adakah pengaruh supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap
prestasi kerja guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metose kuantitatif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data menggunakan
angket/kuesioner secara tertutup yang terdiri dari 5 alternatif jawaban menggunakan skala Likert.
Angket tersebut disebarkan ke 5 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Minahasa dengan jumlah guru
secara keseluruhan (populasi) berjumlah 166 guru dan yang dijadikan sebagai sampel (responden)
berjumlah 62 orang. Berdasarkan data yang terkumpul ditemukan beberapa temuan: 1). Pelaksanaan
supervisi akademik yang belum berjalan secara optimal. Kepala sekolah dalam fungsinya sebagai
supervasior dalam perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dari pelaksanaan supervisi belum
maksimal. 2). Sebagian guru belum membuat perangkat pembelajaran karena keterbatasan sarana,
perbedaan bidang keahlian yang dimiliki dengan yang diajarkan serta kurangnya pengawasan dari
pimpinan dan Dinas Pendidikan. 3). Penegakan disiplin kerja yang kurang dari kepala sekolah pada
beberapa SMA Negeri di Kabupaten Minahasa, sehingga dalam pemberian hukuman maupun
penghargaan belum maksimal. hal ini juga disebabkan karena kepala sekolah yang memimpin hanya
merupakan pelaksana jabatan sementara (PJS) sehingga tidak mendapat dukungan dari guru-guru.
Mengacu pada temuan-temuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa: 1). terdapat pengaruh yang
2. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
signifikan antara supervisi akademik terhadap prestasi kerja guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa.
2). Ada pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru. 3). Terdapat pengaruh
yang signifikan antara supervisi akademik dan disiplin kerja secara bersama-sama mempengaruhi
prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa. Dari kesimpulan di atas, saran diberikan
kepada: 1). Guru-guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa agar prestasi kerja dapat meningkat, perlu
dilaksanakan supervisi akademik secara terencana dan berkelanjutan dan bersikap disiplin2). Kepala
sekolah perlu menyusun program kerja yang dapat dicapai dan ditindaklanjuti, ciptakan disiplin kerja
yang menyenangkan 3). Bagi Dinas Pendidikan kabupaten Minahasa diharapkan dapat menempatkan
guru sesuai dengan kebutuhan juga meningkatkan fungsi pengawasan dan monitoring.
Kata kunci : Supervisi Akademik, Displin, Guru.
Abstract
The objectives to be achieved from this research are to obtain the results of the analysis and
interpretation of: 1) The effect of academic supervision on teacher performance. 2) the effect of work
discipline on teacher performance and 3) is there any influence of academic supervision and work
discipline on the work performance of public high school teachers in Minahasa district. The method
used in this study is a quantitative method using data collection techniques using closed
questionnaires which consist of 5 alternative answers using a Likert scale. The questionnaire was
distributed to 5 public high schools in Minahasa Regency with a total number of teachers (population)
totaling 166 teachers and those used as samples (respondents) totaling 62 people. Based on the data
collected, several findings were found: 1). Implementation of academic supervision that has not run
optimally. The principal in his function as supervisor in planning, implementing and following up on
the implementation of supervision has not been maximized. 2). Some teachers have not made learning
tools because of limited facilities, differences in the areas of expertise they have and what is being
taught and the lack of supervision from the leadership and the Education Office. 3). The lack of
enforcement of work discipline by principals at several public high schools in Minahasa Regency, so
that the giving of punishments and rewards has not been maximized. This is also because the principal
who leads is only a temporary executor (PJS) so he does not receive support from the teachers.
Referring to these findings it can be concluded that: 1). there is a significant influence between
academic supervision on the work performance of public high school teachers in the Minahasa district.
2). There is a significant effect of work discipline on teacher performance. 3). There is a significant
influence between academic supervision and work discipline which jointly affect the work performance
of public high school teachers in Minahasa district. From the conclusions above, suggestions are given
to: 1). Public high school teachers in the Minahasa district, so that work performance can increase, it is
3. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
necessary to carry out academic supervision in a planned and sustainable manner and to be
disciplined2). Principals need to develop work programs that can be achieved and followed up, create
pleasant work discipline 3). It is hoped that the Minahasa District Education Office can place teachers
according to needs as well as improve the oversight and monitoring functions.
Keywords: Academic Supervision, Discipline, Teacher.
PENDAHULUAN
Guru merupakan ujung tombak yang berada pada garis terdepan yang langung
berhadapan dengan siswa melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas. Para
guru jelas dituntut dapat menunjukkan kinerja yang optimal dalam seluruh fungsi
profesionalismenya.
Prestasi kerja guru disetiap satuan pendidikan merupakan tantangan yang sangat penting
di era globalisasi seperti sekarang ini, mengingat guru adalah pencetak sumber daya manusia
Indonesia yang kelak mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Dalam
upaya pencapaian tujuan ini peran guru menjadi sangat penting karena peran guru sebagai
komunikator, motivator dan fasilitator (Depdikbud, 1999: 23). Sebagai komunikator guru
mengalihkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kepada siswa dan membuat mereka
mampu menyerap, menilai dan mengembangkan secara mandiri ilmu yang dipelajari.
Dalam kerangka tujuan Sistem Pendidikan Nasional Peningkatan mutu pendidikan selalu
menjadi isu penting yang mendapatkan perhatian lebih.Peningkatan mutu pendidikan ini
tidak bisa dilepaskan dari peran serta semua stakeholder pendidikan.Mulai dari pemerintah,
masyarakat hingga pelaku penyedia jasa pendidikan itu sendiri. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain meningkatkan
anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan disemua jenjang secara
bertahap dan terencana. Dari semua sarana penunjang dalam suatu organisasi, sumber daya
manusia yang paling penting karena walaupun sumber daya manusia merupakan alat
penunjang tetapi sumber daya manusia tidak mungkin disamakan dengan alat penunjang
lainnya. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia memiliki harkat dan martabat yang
harus dijunjung tinggi keberadaannya (Kambey 2012:184)
Salah satu faktor yang sangat menentukan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
prestasi kerja guru. Prestasi kerja atau kinerja guru dapat terlihat pada bagaimana ia
menjalankan tugas dan kewajibanya, mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
4. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
pembelajaran hingga mengevaluasi pembelajaran tersebut. Berdasarkan pengertiannya
prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
performance. Pada prinsipnya, ada istilah lain yang lebih menggambarkan pada “prestasi”
dalam bahasa Inggris yaitu kata “achievement”. Tetapi karena kata tersebut berasal dari kata
“to achieve” yang berarti “mencapai”,maka dalam bahasa Indonesia sering diartikan menjadi
“pencapaian” atau “apayang dicapai”. (Ruky:2001 : 15). prestasi kerja atau kinerja adalah
sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dicapai oleh seseorang atau kelembagaan
dengan mengerahkan kemampuan yang ada untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (www.
Feunpak. web. Id/ jima/isna.txt).
Secara individu, prestasi kerja seseorang bisa dilihat dari motivasinya seperti yang
dikemukakan oleh David Mc Clelland tentang motivasi berprestasi yaitu need of achievement
atau dorongan untuk mencapai keberhasilan/presrasi. Karyawan memiliki dorongan kuat
untuk berhasil bukan karena penghargaan atau balas jasa yang diterima, tetapi untuk
kepuasan pribadi. Motivasi keberhasilan didorong oleh: tanggung jawab pribadi atas
pemecahan masalah atau pencapaian tujuan, menerima umpan balik segera atas prestasinya
dan menghadapi resiko yang memberinya tantangan. Individu dengan motivasi ini akan
memperoleh kepuasan apabila dapat berhasil dalam berusaha mencapai tujuannya (Kambey,
2012:103-104). Secara administratif, perusahaan atau organisasi dapat menjadikan penilaian
prestasi kerja sebagai acuan atau standar di dalam membuatkeputusan yang berkenaan
dengan kondisi pekerjaan karyawan, termasuk untukpromosi pada jenjang karir yang lebih
tinggi, pemberhentian, dan penghargaan atau penggajian. Sedangkan untuk
pengembangannya adalah cara untuk memotivasi dan meningkatkan keterampilan kerja,
termasuk pemberian konseling pada perilaku karyawan dan menindak-lanjuti dengan
pengadaan training (Gomez,2001:226). Penilaian prestasi kerja pada sistem ini harus
mengidentifikasi prestasi
kerja yang berhubungan dengan kriteria yang telah ditetapkan, mengukurnya dan
memberikan timbal balik pada karyawan dan departemen personalia ataupun SDM. Apabila
pengukuran prestasi kerja tidak ada keterkaitan dengan pekerjaan, maka evaluasi/penilaian
dapat mengarah pada hasil yang tidak akurat atau menimbulkan bias (prasangka) (Werther
dan Davis,1986:284). menurut Putti (1985:15) cara yang dapat digunakan untuk mengukur
prestasi kerja seseorang dengan menggunakan cara tradisional yang menekankan pada
pengukuran atau penilaian ciri-ciri kepribadian karyawan dari pada hasil prestasi kerjanya.
5. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
Ciri-ciri atau karakteristik kepribadian yang banyak dijadikan objek pengukuran adalah :
kejujuran, ketaatan, disiplin, loyalitas, inisiatif, kreativitas, adaptasi, komitmen, motivasi, sopan
santun, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut bukan merupakan prestasi, tetapi lebih tepat
disebut sebagai persyaratan atau karakteristik yang harus dipenuhi oleh karyawan agar
mereka mampu atau akan melaksanakan tugas-tugasnya dengan tepat, benar, dan
sempurna, sehingga akhirnya memperoleh prestasi yang bagus. Penilaian yang terfokus pada
prestasi kerja karyawan diukur dengan cara menilai sikap dan perilaku seorang pegawai
dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya. Dengan melakukan penelitian
mengenai “bagaimana tugas-tugas dilakukan” dan membandingkan perilaku dan sikap yang
diperlihatkan dengan standar yang telah ditetapkan untuk setiap tugas
yang telah dibebankan kepadanya. Cara ini merupakan penjabaran dari pergeseran fokus
penilaian dari input ke process, yaitu bagaimana proses tersebut dilaksanakan. (Ruky,
2002:58-59).
Seorang guru dapat disebut berprestasi atau memiliki kinerja yang baik apabila telah
memiliki kemampuan teknis, kemampuan konseptual dan kemampuan interpersonal yang
tercermin dalam kesehariannya di sekolah tempat guru tersebut bertugas. Prestasi kerja guru
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain: kepribadian dan
dedikasi, kecerdasan, ketrampilan, kecakapan, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal
antara lain: gaya kepemimpinan kepala sekolah, supervisi akademik, lingkungan kerja (budaya
organisasi dan disiplin kerja), lingkungan keluarga, sarana dan prasarana (Wahab dan
Umiarso, 2011:122).
Prestasi kerja guru dapat dipengaruhi oleh dua hal penting, yaitu supervisi akademik oleh
kepala sekolah dan tingkat kedispilinan para guru itu sendiri atau performance yang
mengarah pada prestasi guru tersebut ketingkat yang lebih berkualitas. Supervisiinibertujuan
untuk memonitoring dan memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki kinerja
dalam menyampaikan pengajaran.Supervisi membantu guru dalam memecahkan masalah
yang dihadapi sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya di kelas.Upaya ini bertujuan
meningkatkan aktifitas mengajar guru melalui kegiatan bimbingan, dorongan, arahan dan
bantuan dalam upaya perbaikan serta perkembangan mutu kualitas pembelajaran agar guru
dapat mengajar siswa dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Soetjipto dan Kosasi, 2004:18).Dari pengertian tersebut terlihat peran supervisi oleh kepala
sekolah terhadap kinerja atau prestasi kerja guru.
6. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
Proses supervisi pendidikan di dunia pendidikan berbeda jika dibandingkan dengan
kegiatan inspeksi. Kegiatan inspeksi memiliki esensi lebih ke pangawasan yang bertujuan
mencari kesalahan dan bersifat tanpa dirancang terlebih dahulu. Sementara supervisi
pendidikan memiliki tujuan yang lebih bernuansa pada pembinaan dalam rangka membantu
meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar guru dan dilaksanakan secara
terprogram.Melalui kegiatan supervisi yang dilakukan Kepala Sekolah secara sistematis,
terprogram, dan berkelanjutan diharapkan berbagai kesulitan guru ketika pembelajaran akan
dapat diatasi, kinerja guru meningkat dan pada akhirnya tujuan pembelajaran akan tercapai
secara optimal. Kinerja guru yang meningkat diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja
guru.
Selain supervisi faktor lain yang mempengaruhi kinerja para guru adalah kedisplinan guru.
Di sekolah guru adalah penegak sekaligus teladan prilaku disiplin, baik di dalam kelas maupun
di luar kelas.Tanpa disiplin tidak mungkin proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik.keberhasilan pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi guru, karena guru merupakan
panutan bagi siswa sekaligus juga merupakan contoh teladan bagi masyarakat
lainnya(Sulaiman, 1979:128). Dengan demikian telah jelas bahwa disiplin sangat
mempengaruhi kinerja guru secara keseluruhansebab dengan adanya disiplin semua
ketentuan dan tindakan terutama mengenai proses belajar mengajar di sekolah dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, peran kepala sekolah untuk menanamkan
kedisiplinan kepada guruharus dilakukan secara terus menerus agar hal ini menjadi kebiasaan
bagi guru.Orang-orang yang berhasil dalam bidangnya masing-masing, pada umumnya
mempunyai kedisplinan yang tinggi.Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin.
Bukan rahasia lagi jika mutu pendidikan di Indonesia masih menjadi permasalahan utama
yang terus diupayakan untukdicarikan solusinya.Secara umum mutu pendidikan di Indonesia
masih rendah dibanding negara-negara lain di Asia meskipun tidak dipungkiri banyak anak
Indonesia yang telah berhasil meraih prestasi di tingkat Asia bahkan di dunia.Hal serupa juga
yang dialami pada sekolah-sekolah dikawasan Timur Indonesia, khususnya SMA Negeri di
Kabupaten Minahasa. Berdasarkan pengamatan awal di lapangan dari 5 SMA Negeri yang
terdapat di kabupaten Minahasa, kendala utama yang dihadapi adalah jarak atau lokasi dari
sekolah dengan pusat kota kabupaten. Jangkauan SMA Negeri dengan pusat kota jika diukur
berjarak sekitar 2 km sampai dengan 55 km yang memakan waktu tempuh 10 menit sampai
dengan 2 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Akibatnya untuk sekolah yang berada
7. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
di luar kota banyak guru yang tidak datang tepat waktu dan melaksanakan tugas sesuai waktu
yang telah ditentukan. Selain kondisi cuaca dan alam, sarana prasarana beberapa SMA Negeri
yang ada belum memadai, bahkan salah satu SMA Negeri kondisinya sangat memprihatinkan
karena bangunan dan lingkungan yang kurang terawat. Pengangkatan dan penempatan guru
yang tidak sesuai kebutuhan sehingga ada beberapa guru mengajar tidak sesuai dengan
bidang keahliannya sehingga dalam pembuatan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan
supervisi mengalami kendala.
Secara umum pelaksanaan supervisi di SMA Negeri yang ada di kabupaten Minahasa
belum berjalan secara optimal hal ini disebabkan karena adanya perubahan kurikulum
nasional yang mengakibatkan banyak guru mengalami kendala dalam mempersiapkan
perangkat pembelajarannya. Selain perubahan kurikulum, sarana prasarana yang kurang
memadai seperti buku-buku pelajaran untuk pegangan guru dan siswa, sarana komputer,
jaringan internet bahkan ada sekolah yang belum memiliki jaringan listrik (masih
menggunakan genset).
Kepemimpinan kepala sekolah di beberapa SMA Negeri di kabupaten Minahasa yang
dijabat oleh kepala sekolah yang baru di lantik di Dinas Pendidikan kabupaten Minahasa. Hal
ini mengakibatkan perencanaan dan program kerja yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Otoritas kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan belum didukung sepenuhnya
oleh bawahan atau guru-guru.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi empiris dengan pendekatan penelitian deskriptif
asosiatif. Metode studi empiris merupakan metode penelitian terhadap fakta empiris yang
diperoleh berdasarkan observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan secara seksama
terhadap aspek - aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti, sehingga
diperoleh data primer yang menunjang penyusunan laporan penelitian ini. Data - data yang
diperoleh selama penelitian ini diolah, dianalisis dan diproses dengan teori - teori yang telah
dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti, dan dari
gambaran objek tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Maret 2022. Dengan
melakukan penyebaran angket/kuesioner terhadap responden yang ada. Tempat
pelaksanaan penelitian dilakukan pada 5 SMA Negeri di kabupaten Minahasa dengan jumlah
8. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
sampel sebanyak 62 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari
Riduan (Riduan, 2009:119).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data
Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner kepadapara guru
SMA Negeri di Kabupaten Minahasa yaitu SMA Negeri 1 Kakas, SMA Negeri 2 Tondano,
SMA Negeri 1 Tondano, SMA Negeri 1 Langowan dan SMA Negeri 1 Kawangkoan. Jumlah
kuesioner yang dikirim sebanyak 62 buah namun yang kembali dan dapat digunakan hanya
berjumlah 54 saja.
Jawaban responden dari kuisioner yang diberikan sebagai berikut:
a. Responden rata-rata tidak setuju bahwa supervisi akademik di sekolah mereka
mengajar telah baik. Dengan kata lain perlu ada perbaikan dalam pelaksanaansupervisi
akademik di sekolah mereka.
b. Responden rata-rata tidak setuju bahwa disiplin para guru di sekolah telah optimal atau
dengan kata lain dispilin guru masih rendah dan perlu ada perbaikan.
c. Responden rata-rata tidak setuju kinerja mengajar mereka telah baik. Dengan kata lain
kinerja mereka masih rendah dan perlu ada perbaikan.
Temuan ini telah mengkonfirmasi hasil survei awal yang dilakukan peneliti yang juga
menemukan hasil sama.
B. Pengujian Hipotesis.
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh supervisi terhadap kinerja guru
menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.154 dengan probabilitas sebesar 0.000. Oleh karena
nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi berpengaruh
terhadap kinerja guru. nilai koefisien sebesar 0.154menunjukkan setiap perubahan
supervisi akademik sebesar 1 satuan maka kinerja guru akan meningkat sebesar 0.154.
9. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh dispilin terhadap kinerja guru menunjukkan
nilai koefisien sebesar 0.170 dengan probabilitas sebesar 0.029. Oleh karena nilai probabilitas
< 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh terhadap
kinerja guru. nilai koefisien sebesar 0.170menunjukkan setiap perubahan disiplin kerja sebesar
1 satuan maka kinerja guru akan meningkat sebesar 0.170.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh supervisi dan dispilin secara bersama-sama
terhadap kinerja guru menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.000. Oleh karena nilai
probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi akademik dan disiplin
kerja guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja guru.
Pengujian kontribusi kedua variabel independen kepada variabel dependen dapat dilihat
pada nilai r square nya sebesar 0.76 atau artinya 76 persen variasi kinerja guru ditentukan
oleh kedua variabel independennya yaitu supervisi akademik (X1) dan dispilin kerja (X2)dan
sisanya sebesar 24 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel-variabel yang
diteliti. Hasil pengujian pada ketiga hipotesis ini menunjukkan hasil pengujian ini telah sejalan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu supervisi dan dispilin berpengaruh terhadap
kinerja guru seperti penelitian yang dilakukan oleh kaliri pada tahun 2008, Asmalah (2011) dan
Gusti (2012) yang menyatakan tingkat pengaruh supervisi akademik dan disiplin kerja
terhadap kinerja guru di SMA Negeri disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antarasupervisi akademik dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja, semakin tinggi disiplin
kerjanya maka prestrasi individu tersebut akan meningkat.
C. Pembahasan Hasil Penelitian.
1. Pengaruh Supervisi Terhadap Prestasi Kerja Guru.
Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki
fungsi atau tugas sebagai supervisior yang berperan sebagai pengawas, pembimbing
dan pengontrol kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru-guru diukur dengan
10. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
menggunakan indikator perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut hasil supervisi
akademik. Sebagai guru penyediaan perangkat pembelajaran merupakan tugas yang
harus dipersiapkan sebelum mengajar karena perangkat pembelajaran membantu dalam
kelancaran proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil pengolahan data dari guru SMA Negeri yang ada di kabupaten
Minahasa diketahui bahwa pengaruh supervisi akademik oleh kepala sekolah
menunjukkan nilai koefisiensi sebesar 0.154 dengan probabilitas sebesar 0.000, oleh
karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi
akademik (X1) berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Nilai koefisiensi sebesar 0.154
menunjukkan setiap perubahan supervisi akdemik sebesar 1 satuan maka prestasi kerja
guru akan meningkat 0.154.
2. Pengaruh Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Guru
Disiplin merupakan suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki oleh guru dalam
bekerja di sekolah, tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap dirinya, teman sejawat dan terhadap instanti
secara umum. Guru dituntut memiliki kesetiaan dan ketaan pada peraturan yang berlaku
serta dapat memberikan teladan bagi siswa karena bukan hanya mentransfer ilmu
pengetahuan namun juga dituntun memberikan panutan perilaku disiplin. Secara umum
berdasarkan pengamatan dan hasil pengolahan data yang didapat pengaruh dispilin
terhadap kinerja guru menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.170 dengan probabilitas
sebesar 0.029. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh terhadap kinerja guru. nilai koefisien sebesar
0.170menunjukkan setiap perubahan disiplin kerja sebesar 1 satuan maka kinerja guru
akan meningkat sebesar 0.170. Perilaku disiplin kerja guru yang dengan sadar dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan menaati peraturan yang berlaku
maka prestasi kerja dari guru tersebut dengan sendirinya akan meningkat.
3. Pengaruh supervisi Akademik dan Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Guru
Secara individu prestasi kerja seseorang dapat dilihat dari motivasinya, berdasarkan teori
motivasi prestasi yaitu dorongan untuk mencapai keberhasilan atau prestasi (need of
achievement). Dimana seorang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi bukan
11. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
karena penghargaan atau balas jasa tetapi karena untuk kepuasan pribadi. Hal ini
didorong oleh tanggung jawab, pencapaian tujuan, menerima umpan balik yang baik
dari pemimpin serta mampu menghadapi resiko sebagai tantangan. Temuan dalam
penelitian ini menggambarkan hubungan atau kontribusi antara supervisi akademik dan
disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru. Dengan dorongan untuk mencapai
keberhasilan atau prestasi maka seorang guru akan berusaha menjalankan tugas dan
perannya dengan penuh tanggung jawab.
Berdasarkan besarnya kontribusi supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap prestasi
kerja diperolehpengujian kedua variabel independen kepada variabel dependen dapat
dilihat pada nilai r square nya sebesar 0.76 atau artinya 76 persen variasi kinerja guru
ditentukan oleh kedua variabel independennya yaitu supervisi akademik (X1) dan dispilin
kerja (X2)dan sisanya sebesar 24 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar
variabel-variabel yang diteliti.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Supervisiakademik terhadap kinerja guru SMA Negeri
di Kabupaten Minahasa karena dari hasil penelitian menunjukkan peningkatan supervisi
akademik akan menimbulkan prestasi kerja yang meningkat.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan Dispilin kerja terhadap kinerja guruSMA Negeri di
Kabupaten Minahasa menunjukkan setiap perubahan disiplin kerja maka kinerja guru akan
meningkat dengan sendirinya.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan Supervisi Akademik dan Dispilin Kerja secara bersama-
sama terhadap Prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Soeharsimi. 2004. Dasar - dasar Supervisi Pendidikan .Jakarta : PT.Rineka Cipta
Aslamiah, Tsuwaibatul. 2011. Hubungan Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Di MTS Imadun Najah Jakarta Utara).Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
12. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
Damodar N. Gujarati, 2003. “Basic Econometrics” fourth edition McGraw-Hill, New York
Depdikbud.2009 Supervisi Perencanaan Proses Pembelajaran Dan Proses Pelaksanaan
Pembelajaran. Soreang. Depdikbud
Dharma, Surya dan Usman, Husaini. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah/Madrasah Yang
Efektif. Jurnal Tenaga Kependidika n Vol 3 No.2
Agustus 2009 . Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan. Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang
Glickman, C. D., et al. 2007. Supervision of instruction: A developmental approach. Needham
Heights, MA: Allyn and Bacon
Gusti, Messa Media. 2012. Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, Dan Persepsi Guru Tentang
Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMKN 1 Purworejo Pasca Sertifikasi.
Tesis Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta
Hasibuan, M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia .Jakarta : Bumi Aksara
Imron.Ali. 1995. Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya
Kaliri, 2008.Pengaruh Disiplin Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada SMA Negeri Di
Kabupaten Pemalang. Tesis Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Negeri
Semarang
Kambey, Daniel C, 2011.Manajemen Sumber Daya Manusia. Manado: Yayasan Triganesha
Nusantara
Kambey, Daniel C, 2012. Pengantar Manajemen. Manado: Tri Ganesa Nusantara
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2010. Diambil pada 9 Januari 2015 dari
http:/pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
Lumbanraja, Basaria. 2012 . Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Di SMP Negeri 1 Pandan. Program Pascasarjana Universitas Terbuka Jakarta
Nugroho, Wisnu. 2006. Pengaruh Profesionalisme Kepala Sekolah,Profesionalisme Guru dan
Supervisi Pengawas Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan Sekolah di SMP Sekabupaten
Boyolali Tesis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
13. Copyright @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Friska F. Liando, Melissa Patricia Tuerah,
Inggrid Fransiska Kaunang
Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah
Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. 2004. Manajemen: sixth Edition. Jakarta: Indeks
Kelompok Gramedia
Ruky, Achmad S, 2001, “Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk.Karyawan
Perusahaan” ,Edisi Pertama, Gramedia Pustaka
Santoso, Singgih, 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.PT Elek Media.Komputindo,
Jakarta
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2004. Profesi Keguruan (Jakarta: Rineka Cipta)
Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung
Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional Layanan dalam Meningkatkan
Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta
Sulaiman, A. Darwis. 1979. Pengantar Kepada Teori dan Praktek Pengajaran, IKIP Semarang
Press.
Supriadi, Oding. 2009. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kualitas Layanan Terhadap Mutu
Pendidikan Di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten,
Jurnal Tabularasa PPS Unimed Vol.6 No.2, Desember 2009
Suryosubroto B., 2010, Manajemen Pendidikan di Sekolah , Jakarta : PT. Rineka Cipta
Umaedi, dkk .2008. Manajemen Berbasis Sekolah . Jakarta: Universitas Terbuka
Wasistiono, Sadu. 2002. Penyelewengan Pemerintah Daerah. Bandung: AlQaprint