PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA PRAKTIK DI SMK T...SMK Negeri 6 Malang
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan (X1), diklat (X2) dan kelengkapan sarana praktik (X3) terhadap kinerja guru (Y), baik pengaruh secara simultan maupun parsial dan mengetahui variabel berpengaruh terhadap kinerja guru. Penelitian ini termasuk explanatory research dengan populasi seluruh guru di SMK Negeri 6 Kota Malang, sejumlah 162 orang dengan jumlah sampel sebanyak 78 responden. Adapun teknik analisa data adalah dengan regresi linier berganda untuk mengetahui korelasi antara kepemimpinan, diklat dan kelengkapan sarana praktik terhadap kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan : 1). Terdapat pengaruh secara parsial antara kepemimpinan, diklat dan kelengkapan sarana praktik terhadap kinerja guru. 2). Variabel yang berpengaruh secara dominan terhadap kinerja guru adalah kepemimpinan, meliputi kemampuan mencipta, kemampuan membuat perencanaan, kemampuan mengorganisasi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan memberi motivasi dan kemampuan melakukan evaluasi.
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA PRAKTIK DI SMK T...SMK Negeri 6 Malang
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan (X1), diklat (X2) dan kelengkapan sarana praktik (X3) terhadap kinerja guru (Y), baik pengaruh secara simultan maupun parsial dan mengetahui variabel berpengaruh terhadap kinerja guru. Penelitian ini termasuk explanatory research dengan populasi seluruh guru di SMK Negeri 6 Kota Malang, sejumlah 162 orang dengan jumlah sampel sebanyak 78 responden. Adapun teknik analisa data adalah dengan regresi linier berganda untuk mengetahui korelasi antara kepemimpinan, diklat dan kelengkapan sarana praktik terhadap kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan : 1). Terdapat pengaruh secara parsial antara kepemimpinan, diklat dan kelengkapan sarana praktik terhadap kinerja guru. 2). Variabel yang berpengaruh secara dominan terhadap kinerja guru adalah kepemimpinan, meliputi kemampuan mencipta, kemampuan membuat perencanaan, kemampuan mengorganisasi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan memberi motivasi dan kemampuan melakukan evaluasi.
Adapun peran⎼peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
2. Guru Sebagai Pengajar
3. Guru Sebagai Pembimbing
4. Guru Sebagai Pelatih
5. Guru Sebagai Penasehat
6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
7. Guru Sebagai Model dan Teladan
8. Guru Sebagai Pribadi
9. Guru Sebagai Peneliti
10. Guru Sebagai Pendorong Kreativitas
11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
12. Guru Sebagai Pekerja Rutin
13. Guru Sebagai Pemindah Kemah
14. Guru Sebagai Pembawa Cerita
15. Guru Sebagai Aktor
16. Guru Sebagai Emansipator
17. Guru Sebagai Evaluator
18. Guru Sebagai Pengawet
19. Guru Sebagai Kulminator
Supervisors always improve their competence through either self-taught or continue studies S-2 or S-3 to be more professional in carrying out their duties as superintendent of education, namely from control to help teacher or school’s Headmaster. Supervisors in terms of supervision of the teachers need to understand the teachers prototype so that it can carry out supervision with the approach of the directive, non-directive and collaborative.Supervisors must have a strong personality in performing their duties so that teachers and principals respect him.
Adapun peran⎼peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
2. Guru Sebagai Pengajar
3. Guru Sebagai Pembimbing
4. Guru Sebagai Pelatih
5. Guru Sebagai Penasehat
6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
7. Guru Sebagai Model dan Teladan
8. Guru Sebagai Pribadi
9. Guru Sebagai Peneliti
10. Guru Sebagai Pendorong Kreativitas
11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
12. Guru Sebagai Pekerja Rutin
13. Guru Sebagai Pemindah Kemah
14. Guru Sebagai Pembawa Cerita
15. Guru Sebagai Aktor
16. Guru Sebagai Emansipator
17. Guru Sebagai Evaluator
18. Guru Sebagai Pengawet
19. Guru Sebagai Kulminator
Supervisors always improve their competence through either self-taught or continue studies S-2 or S-3 to be more professional in carrying out their duties as superintendent of education, namely from control to help teacher or school’s Headmaster. Supervisors in terms of supervision of the teachers need to understand the teachers prototype so that it can carry out supervision with the approach of the directive, non-directive and collaborative.Supervisors must have a strong personality in performing their duties so that teachers and principals respect him.
Kompetensi dan etos kerja berperan penting dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing para siswa. Guru yang berkompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...Paulus Robert Tuerah
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil analisis dan intepretasi tentang: 1) Pengaruh supervisi akdemik terhadap prestasi kerja guru. 2) pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru dan 3) adakah pengaruh supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metose kuantitatif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data menggunakan angket/kuesioner secara tertutup yang terdiri dari 5 alternatif jawaban menggunakan skala Likert. Angket tersebut disebarkan ke 5 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Minahasa dengan jumlah guru secara keseluruhan (populasi) berjumlah 166 guru dan yang dijadikan sebagai sampel (responden) berjumlah 62 orang. Berdasarkan data yang terkumpul ditemukan beberapa temuan: 1). Pelaksanaan supervisi akademik yang belum berjalan secara optimal. Kepala sekolah dalam fungsinya sebagai supervasior dalam perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dari pelaksanaan supervisi belum maksimal. 2). Sebagian guru belum membuat perangkat pembelajaran karena keterbatasan sarana, perbedaan bidang keahlian yang dimiliki dengan yang diajarkan serta kurangnya pengawasan dari pimpinan dan Dinas Pendidikan. 3). Penegakan disiplin kerja yang kurang dari kepala sekolah pada beberapa SMA Negeri di Kabupaten Minahasa, sehingga dalam pemberian hukuman maupun penghargaan belum maksimal. hal ini juga disebabkan karena kepala sekolah yang memimpin hanya merupakan pelaksana jabatan sementara (PJS) sehingga tidak mendapat dukungan dari guru-guru. Mengacu pada temuan-temuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa: 1). terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik terhadap prestasi kerja guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa. 2). Ada pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru. 3). Terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik dan disiplin kerja secara bersama-sama mempengaruhi prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa. Dari kesimpulan di atas, saran diberikan kepada: 1). Guru-guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa agar prestasi kerja dapat meningkat, perlu dilaksanakan supervisi akademik secara terencana dan berkelanjutan dan bersikap disiplin2). Kepala sekolah perlu menyusun program kerja yang dapat dicapai dan ditindaklanjuti, ciptakan disiplin kerja yang menyenangkan 3). Bagi Dinas Pendidikan kabupaten Minahasa diharapkan dapat menempatkan guru sesuai dengan kebutuhan juga meningkatkan fungsi pengawasan dan monitoring.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru
1. TESIS<br />“PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU, MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU SMP<br />MUHAMMADIYAH 1, 2, DAN 3 YOGYAKARTA”<br />Wahyu Syamrohani<br />NIM : 08081060<br />Diajukan Kepada<br />Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana <br />Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Untuk Mememuhi<br />Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan<br />Dalam Bidang Manajemen Pendidikan<br />PROGRAM PASCASARJANA<br />UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA<br />YOGYAKARTA<br />2011<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />Latar Belakang Masalah<br />Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara kegiatan bisnis, industri, perdagangan, dan pemerintahan. Perkembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan informasi telah menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa.<br />Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pelaksanaan kurikulum oleh suatu lembaga pendidikan agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk memberikan bantuan kepada siswa agar memperoleh pengalaman pendidikan yang diperlukan. Dan guru merupakan bagian dari setiap kebijakan kurikulum yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran. Namun demikian guru bukanlah penanggung jawab mutlak terhadap usaha pencapaian tujuan pendidikan karena lingkungan belajar siswa bukan hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka. Oleh sebab itu berhasil atau tidaknya usaha pencapaian tujuan pendidikan tersebut sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.<br />Lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari para guru, karyawan administrasi, pegawai kebersihan, dan teman-teman sekelas berpengaruh pada kegiatan belajar siswa. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan baik tentu memberikan pengaruh positif terhadap proses belajar-mengajar di kelas. Selain kedisiplinan semua staf, proses belajar-mengajar juga dipengaruhi oleh interaksi yang ada dalam proses tersebut. Interaksi yang baik antara guru dengan guru, guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa akan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan.<br />Penemu ilmu suggestologi Grogi Lozalov (Porter dkk., 1999), dalam ilmu suggesti diungkapkan metode yang dikenal secara kolektif sebagai pembelajaran dipercepat, menunjukkan bahwa pengaruh guru sangat jelas terhadap kesuksesan murid. Pendapat ini diperkuat oleh Michael Gazzaniga (Porter dkk., 1999) yang berpendapat dorongan biologis alamiah itu sederhana, kemampuan atau keterampilan baru akan berkembang jika diberikan lingkungan model yang sesuai. Guru adalah faktor penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan siswa. Karena saat itu guru juga berperan sebagai rekan belajar, model, pembimbing, fasilitator dan penggubah kesuksesan siswa.<br />Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI pasal 39 ayat 2 (Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, 26: 2003) menyatakan bahwa,<br />“Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidikan pada perguruan tinggi”<br />Pasal tersebut menunjukan kepada guru, bahwa guru adalah pendidik yang merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran. Evaluasi dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan umpan balik bagi guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya.<br />Salah satu tanda bahwa proses pembelajaran yang berhasil adalah diperolehnya nilai hasil evaluasi yang baik oleh peserta didik, sehingga dengan nilai yang didapatnya itu terpenuhi persyaratan untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi, sebaliknya proses pembelajaran dikatakan tidak berhasil ditandai dengan diperolehnya nilai oleh peserta didik, tetapi tidak dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi.<br />Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utata. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara gutu dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif.<br />Sistem pembelajaran manapun, guru menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dalam proses pembelajaran guru berperan dan bertanggung jawab dari merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di sekolah. Sebagai pengajar guru seharusnya mampu menciptakan situasi yang kondusif, mampu mengelola kelas, mampu menguasai materi pelajaran, mampu menguasai teori belajar dan terampil menerapkan berbagai metode dalam menyampaikan materi kepada peserta didik sehingga pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh orang lain.<br />Sudjana (2002: 13), pekerjaan yang bersifat professional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan lain. Kemampuan professional yang harus dimiliki seorang guru menurut Glasser (Sudjana, 2002: 13), adalah (1) menguasai bahan pelajaran, (2) kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa, (3) kemampuan melaksanakan proses pengajaran, (4) kemampuan mengukur proses belajar siswa.<br />Dalam suatu organisasi atau instansi, kepemimpinan berkaitan dengan pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk memimpin bawahan. Ini tergantung pada pemimpinnya, bawahan, dan situasi yang ada. Pemimpin yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai pemimpin yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula bekerja dalam struktur yang ada secara efektif. <br />Permasalahan-permasalahan tersebut harus dicari solusinya. Karena permasalahan yang berkaitan dengan kondisi intern dan ekstern guru sangat berpengaruh terhadap kinerjanya. Salah satu solusinya dengan melakukan penelitian-penelitian yang relevan.<br />Identifikasi Masalah<br />Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi guru dalam kinerja mengajarnya, yaitu :<br />Faktor dari dalam diri guru, diantaranya motivasi kerja guru dan kemampuan manajemen TI yang dapat memberikan pengaruh yang berbeda pada kinerja guru.<br />Faktor dari luar diri guru, salah satunya adalah kepemimpinan yang berperan penting pada kinerja guru.<br />Batasan Masalah<br />Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini yang dikaji dan diteliti lebih mendalam mengingat luasnya masalah yang berhubungan dengan kinerja guru yaitu hanya pengaruh motivasi kerja guru, manajemen TI dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta.<br />Rumusan Masalah<br />Berdasarkan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:<br />Sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru, manajemen TI, dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?<br />Sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?<br />Sejauh mana pengaruh manajeman TI terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?<br />Sejauh mana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?<br />Tujuan Penelitian<br />Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :<br />Mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru, manajemen TI, dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2 dan 3 Yogyakarta.<br />Mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2 dan 3 Yogyakarta.<br />Mengetahui sejauh mana pengaruh manajeman TI terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2 dan 3 Yogyakarta.<br />Mengetahui sejauh mana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1,2 dan 3 Yogyakarta.<br />Manfaat Penelitian<br />Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sabagai berikut :<br />Bagi Peneliti<br />Penelitian ini dapat memberikan motivasi dan arahan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional.<br />Bagi Guru<br />Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, sehingga untuk kegiatan berikutnya dapat berjalan lebih baik dan sukses.<br />Bagi Pengetahuan<br />Dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang lain.<br />Penjelasan Istilah<br />Untuk menghindari kesalahan penafsiran maka perlu dikemukakan beberapa batasan pengertian yang digunakan dalam penelitian ini.<br />Motivasi kerja guru adalah besarnya skor yang diperoleh guru dari angket mengenai pengaruh motivasi kerja guru yang berasal dari motivasi kerja guru.<br />Pengaruh manajemen TI adalah upaya guru untuk mengelola dan merencanakan pemanfaatan berbagai media TI yang optimal. Dengan kata lain ialah kegiatan-kegiatan untuk mengelola, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar. Besarnya skor dinyatakan dari angket pengaruh manajemen TI yang diperoleh dari guru.<br />Pengaruh kepemimpinan adalah besarnya skor yang diperoleh guru dari angket mengenai pengaruh kepemimpinan yang berasal dari kepemimpinan di sekolah.<br />Kinerja guru adalah tinggi rendahnya skor kinerja guru yang diperoleh dari angket mengenai kinerja guru.<br />