Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru SMP Kristen Ebenhaezer Manado dalam menggunakan media pembelajaran melalui pelatihan internal untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
LK 3.1 Menyusun Best Practices LENI.pdfLeniMarlina99
bestpractice berisi tentang upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI dan meningkatkan konsentrasi siswa kelas XII pada mata pelajaran F&B Service di SMKN 2 Rupat Utara
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfKusuma Windiarti
BEST PRACTICE Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran. Best Practice ini difokuskan pada upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas RendahPaulus Robert Tuerah
The aim of this research was to obtain information about basic literacy activities and reading interest of low grade elementary school students. This research is a research using literature study method or literature review. Teaching reading or the school literacy movement is not only expected to be able to improve reading skills, but also to increase students' interest in reading. Increasing interest and fondness for reading will have a positive effect on students' attitudes when reading. Students who have an interest in reading will also try to improve their reading skills and vice versa.
Human resources need to be managed properly so that they can play a role in accordance with their functions. That is why there is a need for human resource management. Human resource management is a process related to the implementation of human resource management or management functions which are directly handed over to the school education unit to be developed in accordance with the potential possessed by the school. The scope of human resource management includes: employee planning; employee procurement; employee coaching and development; promotion and mutation; dismissal of employees; compensation, and employee assessment. All of that needs to be done properly and correctly so that what is expected can be achieved
More Related Content
Similar to Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In House Training (IHT) Di SMP Kristen Ebenhaezer Manado
LK 3.1 Menyusun Best Practices LENI.pdfLeniMarlina99
bestpractice berisi tentang upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI dan meningkatkan konsentrasi siswa kelas XII pada mata pelajaran F&B Service di SMKN 2 Rupat Utara
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfKusuma Windiarti
BEST PRACTICE Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran. Best Practice ini difokuskan pada upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas RendahPaulus Robert Tuerah
The aim of this research was to obtain information about basic literacy activities and reading interest of low grade elementary school students. This research is a research using literature study method or literature review. Teaching reading or the school literacy movement is not only expected to be able to improve reading skills, but also to increase students' interest in reading. Increasing interest and fondness for reading will have a positive effect on students' attitudes when reading. Students who have an interest in reading will also try to improve their reading skills and vice versa.
Human resources need to be managed properly so that they can play a role in accordance with their functions. That is why there is a need for human resource management. Human resource management is a process related to the implementation of human resource management or management functions which are directly handed over to the school education unit to be developed in accordance with the potential possessed by the school. The scope of human resource management includes: employee planning; employee procurement; employee coaching and development; promotion and mutation; dismissal of employees; compensation, and employee assessment. All of that needs to be done properly and correctly so that what is expected can be achieved
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...Paulus Robert Tuerah
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil analisis dan intepretasi tentang: 1) Pengaruh supervisi akdemik terhadap prestasi kerja guru. 2) pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru dan 3) adakah pengaruh supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metose kuantitatif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data menggunakan angket/kuesioner secara tertutup yang terdiri dari 5 alternatif jawaban menggunakan skala Likert. Angket tersebut disebarkan ke 5 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Minahasa dengan jumlah guru secara keseluruhan (populasi) berjumlah 166 guru dan yang dijadikan sebagai sampel (responden) berjumlah 62 orang. Berdasarkan data yang terkumpul ditemukan beberapa temuan: 1). Pelaksanaan supervisi akademik yang belum berjalan secara optimal. Kepala sekolah dalam fungsinya sebagai supervasior dalam perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dari pelaksanaan supervisi belum maksimal. 2). Sebagian guru belum membuat perangkat pembelajaran karena keterbatasan sarana, perbedaan bidang keahlian yang dimiliki dengan yang diajarkan serta kurangnya pengawasan dari pimpinan dan Dinas Pendidikan. 3). Penegakan disiplin kerja yang kurang dari kepala sekolah pada beberapa SMA Negeri di Kabupaten Minahasa, sehingga dalam pemberian hukuman maupun penghargaan belum maksimal. hal ini juga disebabkan karena kepala sekolah yang memimpin hanya merupakan pelaksana jabatan sementara (PJS) sehingga tidak mendapat dukungan dari guru-guru. Mengacu pada temuan-temuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa: 1). terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik terhadap prestasi kerja guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa. 2). Ada pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja terhadap prestasi kerja guru. 3). Terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik dan disiplin kerja secara bersama-sama mempengaruhi prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Minahasa. Dari kesimpulan di atas, saran diberikan kepada: 1). Guru-guru SMA Negeri di kabupaten Minahasa agar prestasi kerja dapat meningkat, perlu dilaksanakan supervisi akademik secara terencana dan berkelanjutan dan bersikap disiplin2). Kepala sekolah perlu menyusun program kerja yang dapat dicapai dan ditindaklanjuti, ciptakan disiplin kerja yang menyenangkan 3). Bagi Dinas Pendidikan kabupaten Minahasa diharapkan dapat menempatkan guru sesuai dengan kebutuhan juga meningkatkan fungsi pengawasan dan monitoring.
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...Paulus Robert Tuerah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: (1) Kepemimpinan kepala sekolah pada SMA Negeri 1 Kakas, (2) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah pada SMA Negeri 1 Kakas. (3) Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala kepemimpinan kepala sekolah pada SMA Negeri 1 Kakas. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sejak bulan Desember 2022 sampai dengan Februari 2023, dengan metode kualitatif dan menggunakan teknik wawancara tak terstruktur, studi dokumentasi, observasi pada SMA Negeri 1 Kakas. Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan penelitian, disimpulkan bahwa: 1) Kepala SMA Negeri 1 Kakas menerapkan. Kepemimpinan persuasif yang tercermin pada beberapa faktor: Kepala Sekolah berusaha membangun kepercayaan bawahan terhadap dirinya dan membangun komunikasi yang baik kepada orang tua murid, menawarkan ide-idenya disertai alasan-alasan yang logis, sehingga idenya diterima sebagai keputusan bersama, memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan idenya. 2) Kendala yang dihadapi Kepala Sekolah, respon yang kurang baik dari bawahan dan adanya orang tua murid memaksakan kehendak. 3) Kepala SMA Negeri 1 Kakas berupaya menanggulangi kendala yang dihadapinya, diantaranya memberikan sanksi tegas bagi yang melanggar aturan, memberikan bantuan terhadap bawahannya, bekerjasama dengan orangtua murid untuk melengkapi sarana prasarana sekolah. Berdasarkan kesimpulan peneliti mengemukakan saran. Kepala SMA Negeri 1 Kakas dalam pelaksanaan kepemimpinannya perlu meningkatkan hubungan yang baik dengan bawahan dan orang tua murid.
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan PendidikanPaulus Robert Tuerah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara konsekuensi infrastruktur terbatas dalam mengejar tujuan pendidikan. Sebagai pendekatan penelitian, tinjauan pustaka digunakan. Metode studi literatur memerlukan urutan langkah-langkah yang meliputi pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, dan menyusun bahan penelitian. Menurut temuan penelitian ini, konsekuensi keterbatasan infrastruktur dalam memenuhi tujuan pendidikan terkait dengan ukuran dan kepadatan kelas, lingkungan belajar dan teknologi pendidikan, serta implikasi kesetaraan. Berbagai penelitian dari seluruh dunia menunjukkan manfaat kursus yang lebih kecil, termasuk peningkatan hasil pembelajaran. Beberapa faktor, termasuk teknologi dan program pendidikan khusus, serta arsitektur bangunan dan kendala, memengaruhi ukuran ruang kelas. Jumlah kursi di ruang kelas yang tersedia secara fungsional. Ukuran ruang kelas dan sekolah merupakan aspek sisi penawaran yang penting dari pertumbuhan fasilitas dari sudut pandang numerik yang ketat
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...Paulus Robert Tuerah
Tujuan penulisan atikel ini adalah untuk mengetahui apa saja fakto-faktor yang menghambat keaktifan belajar siswa kelas IV SD Inpres Timbukar Tahun Ajaran 2022/2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penghambat keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu faktor pertama adalah faktor internal atau faktor yang muncul dari dalam diri siswa tersebut seperti siswa yang tidak fokus belajar setelah lelah bermain pada saat jam istirahat. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal atau faktor yang muncul dari luar atau dari lingkungan siswa tersebut berada seperti gangguan dari teman sebaya yang mengajak bercerita ketika guru sedang menjelaskan
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...Paulus Robert Tuerah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana budaya menjalani rutinitas struktural dalam ranah pendidikan dari sudut pandang sosiologis dan manajemen pendidikan. Mengumpulkan data kepustakaan, membaca dan mencatat, serta mensintesis bahan penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam teknik studi pustaka. Sekolah, secara metaforis, adalah makhluk hidup, menurut kesimpulan penelitian ini. Sebagai hasil dari berbagai perkembangan sosial, budaya, dan ekonomi, fungsi sekolah terus-menerus didefinisikan ulang. Akibatnya, sekolah berbeda sebagai entitas nirlaba karena mereka membuka jalan baru. Akibatnya, sekolah berbeda dengan organisasi nirlaba karena menghadirkan tantangan baru di bidang sumber daya manusia. Namun, harus diakui bahwa setiap sekolah juga merupakan sebuah perusahaan
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...Paulus Robert Tuerah
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring masa pandemic covid-19 terhadap hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif siswa kelas X TKR SMK Kristen 1 Tomohon. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semu jenis Non Equivalent Control Group Desain. Dengan menggunakan desain ini subyek penelitian terdiri dari dua kelompok, satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan satu kelompok lagi sebagai kelas kontrol. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Teknologi Dasar Otomotif di SMK Kristen 1 Tomohon. Pengaruh Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 melalui uji statistik dengan menggunakan uji-t ternyata bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel atau thitung = 4,879 > ttabel = 1,717 pada α = 0,05 dk = n – 2. Dengan demikian penelitian ini menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis normal (H0) artinya terdapat pengaruh Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar siswa pada mata Teknologi Dasar Otomotif SMK Kristen 1 Tomohon.
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...Paulus Robert Tuerah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana kontribusi pedagogis kondisi ekosistem kampus bagi lingkungan internal kaitannya dengan motivasi belajar peserta didik. Mengumpulkan data kepustakaan, membaca dan mencatat, serta mensintesis bahan penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam teknik studi pustaka. Peneliti menyimpulkan bahwa kondisi kampus mempengaruhi motivasi belajar. Perguruan tinggi dapat secara konsisten memperbaiki lingkungan kampus, meningkatkan kenyamanan mahasiswa dalam beraktivitas. Kenyamanan dan keamanan mahasiswa selama proses belajar mengajar, serta kegiatan kampus lainnya, tentunya akan meningkatkan motivasi dan prestasi akademik mahasiswa
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...Paulus Robert Tuerah
Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinasikan dan menggerakkan orang lain yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan, agar tujuan pendidikan atau sekolah tercapai secara efektif dan efisien. Agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, kepala sekolah memerlukan kepemimpinan yang efektif. Ada tujuh kualitas kepemimpinan kepala sekolah yang efektif: (1) visi yang jelas, (2) harapan yang tinggi untuk berprestasi; (3) memprogram dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif, (4) mendorong penggunaan waktu yang efektif, (5) menggunakan berbagai sumber belajar, (6) memantau kemajuan siswa baik secara individu maupun kelompok, (7) membuat penilaian dan berkesinambungan. Peningkatan.
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...Paulus Robert Tuerah
Sekolah sebagai lingkungan belajar formal memiliki tanggung jawab dalam pembentuk civic disposition siswa ditengah kemajuan iptek yang begitu pesat. Penenlitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa dan orang tua. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengoptimalisasian manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam bembentukan civic dispositon di sekolah terlaksana melalui kegiatan di dalam kelas dan luar kelas yaitu dalam pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai Pancasila dan pembiasaan penanaman nilai-nilai karakter nasionalisme dan religius pada kegiatan ibadah pagi, upacara bendera, serta ekstrakurikuler. Selanjutnya faktor pendukung dalam pengoptimalisasian tersebut adalah sistem sekolah, fasilitias sekolah, koordinasi serta kerjasama yang baik antar guru mata pelajaran dan pembimbing, serta adanya RPP. Namun dalam pelaksanaanya ditemukan faktor penghambat yaitu rendahnya motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam kegiatan di luar kelas, dan kurangnya pengalaman atau contoh nyata dalam lingkungan keseharian yang dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran dalam proses pemahaman siswa terhadap materi. Optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon belum berjalan secara maksimal.
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Paulus Robert Tuerah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam setiap organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa manusia merupakan pengendali dari elemenelemen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik non-statistik dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema secara positif mempengaruhi pencapaian program dan visi misi sekolah. Faktor-faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia berkontribusi pada dampak positif tersebut. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat, namun semuanya dapat diatasi.
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...Paulus Robert Tuerah
Kepemimpinan mahasiswa yang dijawantakan dalam organisasi kemahasiswaan patut menjadi perhatian bagi bagi pihak Universitas maupun di Fakultas. Secara khusus saat ini, penulis melakukan penelitian untuk organisasi kemahasiswaaan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial. Kepemimpinan mahasiswa di Fakultas Ilmu sudah berlangsung sejak lama yang sudah diwariskan secara turun temurun oleh para pendahulunya. Oleh sebab itu keberadaan nampak dalam pelbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa. Implementasi kepemimpinan di Fakultas Ilmu Sosial melipouti (1) kesiapan diri dari mahasiswa, (2) memahami persoalan mahasiswa, (2) menjadi mitra dengan pimpinan baik program studi/ Jurusan ataupun Fakultas. Dan dalam konteks kepemimpin diperlukan (1) sifat profesional, (2) tidak diperlukan sistim komando,(3) berani menerima konsekuensi, (3) mau bekerja sama, (4) melibatkan mahasiswa (5) bersikap inovatif, revolusioner dan kreatif, (6) distribusi program, (7) dan (8) bertanggung jawab. Sedangkan factor-faktor penunjangnya adalah (1) Adanya KBM mahasiswa baik yang dikeluarkan padan 2009 maupun 2020, (2) Pelibatan mahasiswa dari pihak fakultas, (3) Kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan kemahasiswan, (4) Adanya bantuan dana dari fakultas, (5) adanya pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Bidang Kemahaiswaan Universitas Negeri Manado. Tantangan yang nampak dala kepemimpinan kemahsiswaan yaitu: (1) Adanya keterbatasan pelaksanaan kegiatan karena adanya covid 19, (2) regenerasi kepemimpinan khususnya untuk Organisasi KPRM, DPM dan BEM, (3) Keterlibatan mahasiswa dalam organisasi. (4) Perlu disediakan sekertariat untuk organisasi kemahiswaan di Fakultas Ilmu Sosial.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...Paulus Robert Tuerah
The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and largescale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work, worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning. This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that combines face-to-face and online learning.
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Paulus Robert Tuerah
This study's objectives were to create an environment-based learning framework and evaluate how well each element contributed to bettering student learning results. To develop environment-based learning, this study employs a developmental descriptive research approach. The findings demonstrate that using environment-based learning strategies when studying global challenges improves student learning outcomes and competencies. Students' enthusiasm to learn and their capacity to comprehend issues that are relevant to daily life should benefit from environment-based learning.
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal LifestylePaulus Robert Tuerah
In the current era, lifestyle is closely related to the times and technology. Ordinary lifestyle is also said to reflect the whole person who interacts with the environment. The halal lifestyle is currently becoming a global trend, a part of the halal lifestyle is
choosing food, go-food services are one of the tools used by most people to buy food, including students. User of go-food services in halal lifestyle of Muslim students in Manado State University. This study aims to determine the use of go-food applications to help students 'halal lifestyle and to determine the inhibiting factors for the use of go-food applications in students' halal lifestyle. This
research is a descriptive qualitative research. The research subjects were Muslim students at Manado State University. Data collection methods used were observation, interviews and documentation. The results showed that students with monthly order transactions 2 to 5 times were 16%, students with monthly orders 6 to 10 times were 25%, students with monthly orders 11 to 15 times were 35%, and
monthly order transactions more than 15 times were found. 24% of the total respondents. The use of go-food services helps students' halal lifestyle because go-food services provide many attractive promos, convenience in terms of payment systems, and convenience in ordering without needing to leave the house and being able to reach food places that are far from where students live. and what is
an inhibiting factor in the use of go-food services in the halal lifestyle of students, namely the costs incurred are greater whenusing go-food services than buying directly to the place where the food is sold and some food stores do not include halal labels and many food stores lawyers who have not collaborated with go-food
services.
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...Paulus Robert Tuerah
The Covid 19 Pandemic period had an impact on the implementation of online learning at the Faculty of Social Sciences, Manado State University. Interpersonal communication is needed in the context of building an educational civilization in shaping the whole student personality. The challenge today is the loss of
interpersonal communication caused by online learning. The purpose of this study is to see the problems about Interpersonal communication in online learning at the Faculty of Social Sciences, Manado State University. The data collection technique was carried out through observing student activities in online learning, direct
interviews and documentation. Researchers also performed data reduction, data display and data analysis. The findings and discussions in this study are (1) messages that are not conveyed optimally (2) There are many disturbances that arise in the online learning process such as network availability, noisy atmosphere
during online learning (3) Student responses are not optimal, such as seriousness and activeness in participating in online learning. The three findings are discussed in order to find the best solution. The conclusions and suggestions in this study are as follows: (1) Interpersonal communication between lecturers and students is an
important element to be maximized (2) Disturbances that arise during the online learning process need to be anticipated with the seriousness of the student. (3) Student responses need to be activated by finding the right solution.
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...Paulus Robert Tuerah
This study aims to describe the leadership of the Principal at SMA Negeri 1 Airmadidi. The method used is a qualitative research with informants, namely the principal, vice principal, teachers and staff who are directly involved every day with the activities of the education staff in the learning process at SMA Negeri 1 Airmadidi. Data collection techniques using the methods of observation, interviews and documentation. Test the validity of the data using the trigulation technique. The results of the studyfound that first, the principal's leadership in motivating the principal's teacher's work spirit such asgiving praise for each teacher's work success, making gratitude by eating together, providing constructive suggestions, providing a pleasant work atmosphere, setting the work environment. Although teachers have an important position in the world of education, their existence must still be supported by a leader who is able to foster, direct, supervise, improve, and assess all teacher activities related to their competence as educators and the learning process in the classroom. . There is a strong motivation from the principal and gives awards to teachers who have performed well. The management of workspaces, studies, libraries, and laboratories is arranged in such a way so that school residents feel comfortable. This arrangement involves the deputy head, teachers in the field of study, as well as supervisors of school facilities, such as libraries. As well as providing clear interaction or information to teachers, parents and students. Third, individuals do not have a high sense of cooperation, lack of
time, equipment and facilities that are not appropriate, instructions are not clear, the level ofperformance faced is not fair, the existing formal authority is not sufficient, work methods and procedures are weakly regulated, the division of tasks is not clear and there are overlapping tasks. Fourth, providing motivation, work spirit, coaching, discipline, providing consultation, awarding, conducting class visits, showing exemplary attitudes and behavior, building active, creative work,
developing the teaching profession.
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)Paulus Robert Tuerah
This study aims to obtain a clear and detailed description of: (1) How the principal as an educational leader serves at YPK Ransiki Junior High School, (2) How the school principal as an educational leader becomes a good mediator at YPK Ransiki Junior High School, (3) How the principal as an Education leader becomes a true
politician at YPK Ransiki Junior High School, (4) How the principal as an Education leader becomes an excellent diplomat at YPK Ransiki Junior High School, (5) How the principal as an Education leader becomes a good motivator at YPK Ransiki Junior High School. The method used in this research is qualitative. Data
collection techniques were carried out through the stages of principal interviews, interviews with vice principals in the curriculum field, interviews with vice principals in student affairs. Interviews with vice principals in the field of facilities and infrastructure, interviews with senior teachers, interviews with school committees. In collecting data the researchers themselves were equipped with interview guidelines. Based on the results of the study, it was concluded that: (1) The principal as an educational leader who served at YPK Ransiki Junior High School. The principal always approaches each teacher and administrative staff and provides services for teachers through self-development activities for each teacher through webinars, workshops and BIMTEK, providing facilities and infrastructure. (2) The principal as an education leader becomes a good mediator at YPK Ransiki
Junior High School, the principal always acts neutrally in dealing with existing situations and problems. (3) The school principal as an education leader becomes a true politician at YPK Ransiki Junior High School, the principal is able to cooperate with anyone in the school environment and can provide good advice and input for
school residents and outside the school. (4) the principal as an education leader becomes an excellent diplomat at YPK Ransiki SMP the principal becomes a good role model and representative for the school (5) the principal as an education leader becomes a good motivator at YPK Ransiki SMP The principal invites school members to always follow the times, invites teachers to want to develop themselves through trainings, workshops, webinars and BIMTEK.
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School ManadoPaulus Robert Tuerah
This study aims to find out how the general description of the implementation of character education at Brother Don Bosco High School Manado, the steps taken by school principals and teachers in the implementation of character education and the obstacles faced in the implementation of character education at the Brother Don
Bosco High School Manado as well as solutions to these obstacles. barriers to the implementation of character education. This research is a field research (Field Research), with a qualitative descriptive approach, where researchers go directly to the field to collect data directly. The data collection techniques are through interviews, documentation, and the research subjects involved are the principal, the head of the curriculum, the vice head of student affairs, the teacher in the field of study, the homeroom teacher for counseling guidance, and several students at Brother Don Bosco High School Manado. The required data has been collected, then the data is analyzed with reduction steps then interpreted qualitatively and conclusions are drawn using deductive and inductive methods. Based on the results of the researcher's interview with the school, that (1) the implementation of character education at Brother Don Bosco High School Manado has been going well enough, then to achieve complete character education, the school is obliged to establish good cooperation with parents. (2) The inhibiting factor in the implementation of character implementation at Frater Don Bosco High School externally and internally is an unavoidable condition faced by the school and parents as well as all existing stakeholders. it requires intense cooperation from all parties, and serious and ongoing supervision is needed from all parties. (3)
Frater Don Bosco High School Manado in overcoming obstacles or obstacles in the implementation of character education, namely by building directed communication between the school and parents in building a common
understanding in fostering and inculcating the character values of students.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In House Training (IHT) Di SMP Kristen Ebenhaezer Manado
1. Copyrights @ Paulus Robert Tuerah, Shelty D. M. Sumual, Henry Wansaga, Nova Diane
Jacob, Sem Roly Rumaagit
INNOVATIVE: Journal Of Social Science Reseach
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2023 Page 405-413
E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-4246
Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran
Melalui In House Training (IHT) Di SMP Kristen Ebenhaezer Manado
Paulus Robert Tuerah1
, Shelty D. M. Sumual2
, Henry Wansaga3
, Nova Diane Jacob4
,
Sem Roly Rumaagit5
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana
Universitas Negeri Manado
Email: paulustuerah@unima.ac.id1
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Kristen Ebenhaezer Manado
menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan mutu hasil belajar
siswa. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah, dan dilaksanakan di SMP Kristen Ebenhaezer
Manado. Peningkatan kemampuan guru tersebut berdampak positif terhadap hasil belajar siswa: 1.
Kemampuan guru membuat/ menyiapkan media pembelajaran sesuai SK/KD, indikator, tujuan
pembelajaan, materi pembelajaran dan karekteristik siswa dari 20 % pada siklus pertama meningkat 85 %
pada siklus kedua.2. Kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran meningkat dari 30 % pada
siklus pertama meningkat menjadi 90 % pada siklus kedua. 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan
pesan yang menarik melalui media pembelajaran pada siklus pertama 20 % meningkat menjadi 85 % pada
siklus kedua. 4. Kemampuan guru dalam melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan media
pembelajaran siklus pertama 10 % meningkat menjadi 85 % pada siklus kedua.5. Hasil belajar siswa
meningkat dari rata-rata 20 % pada siklus pertama menjadi 86,25 % pada siklus kedua.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Inkuri
2. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
Abstract
The purpose of this study was to improve the ability of SMP Kristen Ebenhaezer Manado teachers
to use instructional media in learning activities to improve the quality of student learning
outcomes. This research took the form of School Action Research, and was carried out at
Ebenhaezer Christian Middle School Manado. The increase in the teacher's ability has a positive
impact on student learning outcomes: 1. The teacher's ability to create/prepare learning media
according to SK/KD, indicators, learning objectives, learning materials and student characteristics
from 20% in the first cycle increased by 85% in the second cycle.2. The teacher's ability to use
instructional media increased from 30% in the first cycle to 90% in the second cycle. 3. The
teacher's ability to convey interesting messages through learning media in the first cycle
increased by 20% to 85% in the second cycle. 4. The teacher's ability to involve students in the
manufacture and use of learning media in the first cycle increased by 10% to 85% in the second
cycle. Student learning outcomes increased from an average of 20% in the first cycle to 86.25%
in the second cycle.
Keywords: Learning Outcomes, Inquiry
PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka paradigma pendidikan juga mengalami pergeseran, khususnya mengenai
eksistensi guru di dalam interaksi belajar mengajar. Pada masa awal dimana penerbitan, media
masa dan teknologi belum berkembang, kedudukan guru sangat vital, karena belum banyak
informasi atau sumber belajar lain yang dapat dimanfaatkan oleh siswa. Guru menjadi satu-
satunya sumber informasi/ ilmu.
Dewasa ini dengan perkembangan media cetak, media elektronika serta teknologi dan
komunikasi sumber belajar atau sumber informasi tersedia sangat melimpah. Setiap peserta
didik dapat mengakses berbaegai informasi yang terkait dengan materi pembelajaran di sekolah
dari berbagai media yang ada dengan sangat mudah. Posisi guru pun tidak lagi menjadi satu-
satunya sumber belajar.
Dalam posisi demikian, maka guru harus mampu memerankan diri sebagai fasilitator
bagi siswa, khususnya dalam pemanfaatan berbagai sumber belajar baik yang tersedia di
sekolah maupun di luar sekolah. Guru harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas,
mengenal tekonologi, dan kreatif memanfaatkan situasi lingkungan alam maupun sosial untuk
dijadikan sebagai sumber belajar, disamping bahan-bahan pustaka.
Ketika seorang guru menjelaskan pelajaran di depan kelas, maka saat itu terjadi kegiatan
pembelajaran, tetapi dalam kegiatan itu tak ada jaminan telah terjadi kegiatan pembelajaran
3. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
pada setiap siswa yang diajar. Kegiatan pembelajaran dikatakan efektif hanya apabila dapat
mengakibatkan atau menghasilkan kegiatan belajar pada siswa.
Hal yang perlu perhatian adalah agar bisa terjadi kegiatan pembelajaran pada siswa,
mala siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Jika
demikian, maka akan terjadi perubahan perilaku pada siswa sebagai hasil belajar. Dan inilah
yang harus diupayakan oleh setiap guru dalam kegiatan pembelajaran, yakni menyediakan,
menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan
berbagai sumber belajar secara aktif.
Dari berbagai permasalahan tersebut, maka salah satu hal yang perlu disiapkan oleh guru
dalam pelaksanaan pembelajaran adalah media pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi
terbatas dengan para guru di SMP Kristen Ebenhaezer Manado Kecamatan Wanea Kota
Manado diketahui bahwa masih ada yang wawasan profesionalisme guru secara khusus dalam
pemanfaatan media pembelajaran dimungkinkan karena beberapa alasan antara lain: (1)
rendahnya kesadaran guru untuk memperbaruhi pengetahuannya meskipun telah lama
diangkat menjadi guru; (2) kesempatan bagi guru untuk mengikuti diklat profesional sangat
terbatas, baik dari segi jumlah maupun intensitasnya; (3) pertemuan-pertemuan guru sejenis
dalam wadah KKG belum efektif; (4) supervisi pendidikan khususnya akademik yang bertujuan
memperbaiki proses pembelajaran cenderung menitikberatkan pada aspek administrasi; (5)
pemberian angka kredit jabatan fungsional guru yang ditujukan untuk memacu kinerja guru
pada praktekknya hanya formalitas.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, maka seyogyanya kepala sekolah hendaknya
membimbing dan melatih guru dengan teknik yang dapat mengatasi berbagai permasalahan
dalam pemanfaatan media pembelajaran. Demikian halnya dengan guru, hendaknya dapat
menindaklanjuti hasil latihan dan bimbingan, baik yang bersifat memperbaiki maupun
mengembangkan dan meningkatkan cara pembelajaran, Glickman dalam Depdikbud (1999:19)
membagi perilaku guru berdasarkan pada dua hal yaitu komitmen dan kemampuan guru
memecahkan masalah pembelajaran. Salah satu bentuk program yang dilakukan adalah melalui
Penelitian Tindakan Kelas dengan melakukan In House Training dalam meningkatkan
kemampuan guru menggunakan media pembelajaran di SMP Kristen Ebenhaezer Manado
Kecamatan Kawangkoan Barat
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah, dan dilaksanakan di SMP Kristen
Ebenhaezer Manado, selama semester ganjil tahun pelajaran 2018 / 2019 ( Bulan Agustus s.d.
4. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
Oktober 2018). Peneliti melaksanakan penelitian di SMP Kristen Ebenhaezer Manado, karena di
tempat ini peneliti bekerja'sebagai Kepala Sekolah yang telah memahami kondisi guru-guru
dalam pemanfaatan media pembelajaran saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus I
Hasil Penelitian Siklus 1
1. Perencanaan Tindakan
Dalam proses perencanaan mulai dari menyusun instrumen, dan diskusi dengan teman
sejawat bahkan dalam mempelajari semua perangkat yang digunakan, peneliti telah
berupaya secara maksimal. Instrumen tersebut dibuat dan dikembangkan berdasarkan
kompetensi guru dalam penggunaan media pembelajaran, dalam penelitian tindakan
sekotah ini difokuskan pada:
a) Kemampuan guru membuat/menyiapkan media pembelajaran sesuai SK/ KD,
indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan karakteristik siswa.
b) Kemampuan guru menggunakan media pembelajaran.
c) Kemampuan guru dalam menyampaikan pesan yang menarik melalui media
pembelajaran.
d) Kemampuan guru dalam melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan
media pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran di kelas.
Dalam pengamatan ini, peneliti menggunakan instrumen observasi dalam rangka
mengungkapkan kemampuan guru berdasarkan beberapa indikator pemanfaatan media
pembelajaran. Gambaran tingkat kemampuan dan keberhasilan guru dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berdasarkan
indikator yang telah ditentukan.
3. Refleksi
Masih ada beberapa guru yang belum memahami tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya secara profesional terutama dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini terjadi karena guru-guru belum memiliki pemahaman secara
komprehensif terhadap apa yang sesungguhnya yang menjadi tanggung jawab
5. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
keprofesionalitasan sebagai guru. Ada beberapa hal yang nampak dalam kegiatan
pembelajaran, dimana yang terjadi adalah interaksi "semu" antara guru dan siswa, yang
dampak pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sangat kurang,
serta kondisi pembelajaran yang kurang menyenangkan (tidak ada unsur PAIKEM),
terutama terkait dengan penggunaan media pembelajaran. Kondisi yang cenderung
lemah adalah pada kemampuan guru membuat / menyiapkan media pembelajaran
sesuai SK / KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan karakteristik
siswa.
4. Evaluasi
a) Kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran. Guru masih banyak
kekurangan dalam kegiatan penggunaan media pembelajaran.
b) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh, siswa
belum aktif secara keseluruhan, sehingga berdampak pada hasil belajar yang sangat
kurang.
c) Hasil penilaian berdasarkan instrument observasi. Dari hasil penilaian dengan
menggunakan instrument observasi, terlihat bahwa guru yang termasuk kategori
berhasil dalam penggunaan media pembelajaran hanya 4 orang (20 %) dari jumlah
guru 20 orang. Dengan demikian terlihat bahwa masih ada 16 orang guru (80 %) yang
belum berhasil melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran secara baik.
Siklus II
Hasil Penelitian Siktus 2
1. Perencanaan Tindakan
Pada siklus 2 ini, peneliti sebagai kepala sekolah melakukan pembinaan, arahan kepada
guru-guru berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Kegiatan tersebut
dikemas melalui In House Training dengan materi utama adalah mengenai keseluruhan
indikator dari setiap jenis ketrampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran,
dan dilanjutkan dengan memberikan bimbingan untuk memperbaiki kinerja guru pada
beberapa indokator yang memiliki tingkat prosentasi rendah pada siklus 1. Dalam IHT ini,
disamping dilakukan oleh peneliti sebagai kepala sekolah, juga menghadirkan pengawas
sekolah domisili, yang nantinya akan bertindak sebagai observer (kolaborasi) pada siklus
kedua. Bentuk pembinaan melalui IHT yang dilakukan kepala sekolah sebagai peneliti
dan pengawas sekolah adalah dengan cara menuntun dan membina guru dalam :
6. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
a) Membuat / menyiapkan media pembelajaran sesuai SK/KD, indikator, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, dan karakteristik siswa.
b) Ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran.
c) Menyampaikan pesan yang menarik melalui media pembelajaran.
d) Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran.
Disamping itu, peneliti memotivasi guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan diskusi,
serta latihan secara mandiri dengan sesama teman guru untuk memperbaiki hal - hal
yang kurang dalam kegiatan pemanfaatan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini masih sama dengan tindakan siklus 1 yakni
melakukan pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran dengan memanfaatkan
media pembelajaran. Perbedaan yang prinsip dengan siklus 2 adalah tindakan yang
dilaksanakan memberikan perhatian pada beberapa indikator kegiatan pemanfaatan
media pembelajaran yang masih lemah dan kurang diperhatikan oleh guru pada siklus
1. Indikator tersebut telah didiskusikan, dibahas dan diarahkan melalui IHT baik oleh
peneliti sebagai kepala sekolah maupn pengawas sekolah kepada guru yang
bersangkutan.
3. Refleksi
Dari hasil tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah secara
bersama dengan guru-guru di lokasi penelitan, nampak terjadi perubahan yang
signifikan terhadap pemanfaatan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
yang pada akhirnya bermuara pada hasil belajar siswa. Suasana pembelajaran yang
terjadi di lingkungan SMP Kristen Ebenhaezer Manado pada akhirnya kelihatan
mengalami peningkatan, dan ini dapat dilihat dari prestasi serta aktifitas siswa disekolah.
4. Evaluasi.
a) Kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran. Setelah dilaksanakan kegiatan
IHT melalui beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai peneliti
dan pengawas sekolah, maka kemampuan guru dalam memanfaatkan media
pembelajaran mengalami peningkatan.
b) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Dampak dari meningkatnya kemampuan
guru dalam memanfaatkan media pembelajaran secara profesional adalah terjadinya
peningkatan aktifitas siswa dalam setiap kegiatan di sekolah, terutama dalam
kegiatan pembelajaran.
7. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
c) Hasil penilaian berdasarkan instrumen supervisi akademik. Berdasarkan hasil
pengamatan yang direkam melalui instrument penilaian, maka jumlah guru yang
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
kategori berhasil / baik mengalami peningkatan, yakni 20 orang (86,96%). Memang
ada yang belum berhasil, tetapi karena ada faktor lain, sehingga berdasarkan saran
kepala sekolah sebagai peneliti terhadap guru agar senantiasa melakukan latihan
dengan menggunakan indikator yang kurang atau lemah pada setiap jenis
ketrampilan menggunakan media pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan melalui 2 (dua) siklus, yakni siklus 1 dan siklus 2. Berdasarkan hasil
penelitian baik pada siklus 1 maupun siklus 2, maka peneliti membahasnya berdasarkan 2 (dua)
pendekatan, yakni hasil supervisi dan beberapa teori yang sudah ada. Pembahasan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan tindakan melatui In House Training dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran di SMP Kristen Ebenhaezer
Manado. Hal ini dibuktikan melalui adanya peningkatan tingkat keberhasilan dari kinerja
guru menggunakan media pembelajaran, yakni pada siklus pertama tingkat keberhasilan
rata-rata 17,39 % meningkat menjadi 86,96% pada siklus kedua.
2. Peningkatan kemampuan menggunakan media pembelajaran ini terjadi karena pada
siklus kedua peneliti sebagai kepala sekolah serta pengawas sekolah (kolaborasi)
mendiskusikan sekaligus memberikan penguatan kepada guru-guru untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus pertama berdasarkan hasil pengamatan dan
evaluasi yang dibahas secara bersama dengan masing-masing guru mata pelajaran.
Tindakan melaksanakan In House Training ternyata bermanfaat dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru. Secara jelas, gambaran peningkatan
kinerja guru dalam menggunakan media pembelajaran terlihat pada tabel.
Tabel 2: Perbedaan Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
No Komponen Kinerja Guru dalam
Menggunakan Media Pembelajaran
Tingkat Keberhasilan Ket.
N Siklus 1 Siklus 2
1 Kemampuan guru membuat/menyiapkan
media pembelajaran sesuai SK/KD,
Indikator, Tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran dan karakteristik siswa
20 4
20%
171
85%
2 Kemampun guru dalam penggunaan
media pembelajaran
20 6
30%
18
90%
8. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
3 Kemampuan guru dalam menyampaikan
pesan yang menarik melalui media
pembelajarn
20 4
20%
171
85%
4 Kemampuan guru dalam melibatkan siswa
dalam pembuatan dan pemanfaatan
media pembelajaran
20 2
10%
17
85%
Rerata 20% 86,25%
SIMPULAN
Peningkatan kemampuan guru tersebut berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Peningkatan kemampuan guru tersebut ditunjukkan oleh indikator-indikator sebagai berikut :
1. Kemampuan guru membuat/ menyiapkan media pembelajaran sesuai SK/KD, indikator,
tujuan pembelajaan, materi pembelajaran dan karekteristik siswa dari 20 % pada siklus
pertama meningkat 85 % pada siklus kedua.
2. Kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran meningkat dari 30 % pada siklus
pertama meningkat menjadi 90 % pada siklus kedua.
3. Kemampuan guru dalam menyampaikan pesan yang menarik melalui media pembelajaran
pada siklus pertama 20 % meningkat menjadi 85 % pada siklus kedua.
4. Kemampuan guru dalam melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan media
pembelajaran siklus pertama 10 % meningkat menjadi 85 % pada siklus kedua.
5. Hasil belajar siswa meningkat dari rata-rata 20 % pada siklus pertama menjadi 86,25 % pada
siklus kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Naskah Akademik Tentang Standar Pengawas Satuan
Pendidikan. Jakarta: Direktorat Pendidikan..
Bahan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta:’Depdiknas. Kementrian Pendidikan
Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar (2013)
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Fathurrohman, P. & Sutikno S. 2007. Pengelolaan Kegiatan Belajar (Pembelajaran Tematik) di
SD. Semarang: Pemprov Jawa Tengah.
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar (2013) Panduan Teknis Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan
9. Copyright @ Paulus Robert Tuerah
Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar, Jakarta: Kemdikbud.
Panduan Teknis Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar,
Jakarta: Kemdikbud.
Panduan Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Sekolah Dasar ,
Jakarta
Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah
SMA/SMK . Jakarta: Dirjen PMPTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2006.
Strategi Belajar Mengajar. 2011. Bandung: PT Rafika Aditama Ibrohim.
Surono. 2007. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi. Semarang: Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan Jawa Tengah