SlideShare a Scribd company logo
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/344508400
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA
ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2018
Article · October 2020
CITATIONS
0
READS
98
5 authors, including:
Zainul Kisman
Trilogi University
6 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Zainul Kisman on 07 October 2020.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI
TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2018
Wiwin Setiyawati, Zainul Kisman
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trilogi
Email : setiyawati.wiwin02@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bukti emperisi mengenai masalah yang diteliti yaitu
tentang “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga BI Terhadap Jakarta Islamic Index (JII)
Periode (2014-2018)”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencatatan dokumen
kemudian dianalisis menggunakan analisis linier berganda, hasil penelitian menunjukan bahwa:
Variabel inflasi, kurs, dan suku bunga secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Jakarta
Islamic Index tahun 2014 – 2018.
Abstract
The purpose of this study is to obtain empirical evidence regarding the problem under study,
namely "The Effect of Inflation, Exchange Rates, and BI Interest Rates on the Jakarta Islamic
Index (JII) Period (2014-2018)". The method used in this study was document recording and
then analyzed using multiple linear analysis, the results showed that: Inflation, exchange rates,
and interest rates simultaneously and partially affect the Jakarta Islamic Index in 2014 - 2018.
Keywords: inflation, interest rates, exchange rates and Islamic index (JII)
Pendahuluan
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi penandaan usaha atau
sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal antara lain dapat digunakan untuk
membangun usaha, ekspansi, penambahan modal kerja serta meningkatkan sumberdaya
manusia dan lain-lain (Piliang dan Kisman, 2020). Kedua pasar modal menjadi sarana
bagi masyarakat untuk berinventasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,
reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang
dimilikinya sesuai dengan karateristik keuntungan dan resiko masing-masing instrumen.
Manajemen Keuangan merupakan suatu proses dalam kegiatan keuangan perusahaan
yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan serta
meminimalkan biaya perusahaan dan juga upaya pengelolaan keuangan suatu badan
usaha atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
Pentingnya perhatian terhadap kondisi ekonomi makro, pasar modal syariah
Indonesia yang kinerjanya tercermin pada indeks harga saham JII pun tidak bisa
Menampik akan hadirnya faktor-faktor tersebut. Sebagaimana diketahui, variabel-
variabel ekonomi makro seperti inflasi, nilai tukar uang rupiah terhadap US Dollar,
tingkat suku bunga SBI sampai pada harga emas terus senantiasa berfluktuasi di setiap
periodenya sehingga terindikasi berpengaruh terhadap kegiatan investasi di pasar modal.
Tinggi rendahnya inflasi berpengaruh pada kegiatan investasi di pasar modal.
Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal Indonesia
tercatat dengan hadirnya Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII) pada bulan Juli
tahun 2000. Jakarta Islamic Index (JII) sendiri merupakan kelompok saham yang
memenuhi kriteria investasi syariah Islam dalam pasar modal Indonesia. Saham syariah
yang menjadi konstituen Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari 30-70 saham merupakan
saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Jakarta
Islamic Index 70 (JII 70 Index) adalah indeks saham syariah yang diluncurkan BEI pada
tanggal 17 Mei 2018. Konstituen hanya terdiri dari 70 saham syariah paling liquid yang
tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi konstituen JII
dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November mengikuti jadwal review
DES oleh OJK, namun disini peneliti tidak tertuju pada jumlah perusahaannya.
Menurut Murni (2013:202) Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukan
kenaikan tingkat harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus.
Menurut (Ananto, 2012). Fluktuasi nilai kurs yang tidak terkendali dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Pada saat
nilai rupiah terdespresiasi dengan dollar Amerika Serikat, harga barang-barang impor
menjadi lebih mahal, khususnya bagi perusahaan yang sebagian besar bahan bakunya
menggunakan produk-produk impor. Peningkatan bahan-bahan impor tersebut secara
otomatis akan meningkatkan biaya produksi dan pada akhirnya terindikasi berpengaruh
pada penurunan tingkat keuntungan perusahaan, sehingga hal ini akan berdampak pula
pada pergerakan harga saham perusahaan yang kemudian memacu melemahnya
pergerakan indeks harga saham. Ketika kondisi perekonomian sedang mengalami
kelesuan serta diperparah dengan tingkat inflasi pada skala yang tinggi, maka tentunya
akan sulit untuk megharapkan gairah di pasar modal menjadi lebih berkembang.
Fenomena seperti ini justru akan menjadikan gairah investasi tidak lagi menjadi menarik
di mata investor, sehingga membuat para investor mengalihkan dana yang sudah
diinvestasikannya dalam bentuk investasi lainnya. Akibatnya hal ini akan menyebabkan
menurunnya kinerja perusahaan yang kemudian berdampak pada harga pasar saham.
Faktor ekonomi lainnya yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh terhadap
perkembangan perekonomian di beberapa negara adalah tingkat suku bunga. Menurut
(Nazwar, 2013) Penurunan tingkat suku bunga SBI akan diikuti penurunan tingkat suku
bunga komersial yang berlaku di pasar. Rendahnya tingkat suku bunga komersial tentu
tidak menguntungkan untuk menyimpan uang di bank.
Seseorang akan lebih tertarik membeli saham dengan tingkat pengembalian (rate
of return) lebih tinggi daripada menyimpan uangnya dalam deposito. Pada saat kondisi
perekonomian normal, penurunan tingkat suku bunga komersial juga mendorong dunia
usaha untuk melakukan investasi. Maraknya investasi disektor riil ini berdampak pada
pergerakan pasar modal. Oleh sebab itu, penurunan tingkat suku bunga berdampak pada
kenaikan harga saham, maupun pada Indeks JII. Tetapi ketika kondisi perekonomian
mengalami krisis, maka jaminan keamanan investasi seperti deposito dirasa lebih aman
bagi investor.
Tabel 1.1
Kapitalisasi dan Kinerja Indeks Saham Syariah JII
Tahun
Kapitalisasi JII
(Rp Triliun)
Indeks JII
2014 1.944,53 691.03
2015 1.737,29 603.34
2016 2.035,30 694.12
2017 2,288.02 759.07
2018 2,239.51 685.22
Sumber: http://www.ojk.go.id
Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 1.1 diatas, perkembangan kapitalisasi JII
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 menujukkan peningkatan. Sedangkan
perkembangan indeks saham syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) dari
tahun ketahun 2014 sampai dengan tahun 2017 menunjukkan nilai yang terus naik,
namun tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 dan tahun 2017.
Indeks mengalami ketidakstabilan padahal kapitalisasi mengalami kenaikan. Mengapa
indeks JII mengalami ketidakstabilan, hal ini merupakan salah satu hal yang
melatarbelakangi mengapa penelitian ini dilakukan. Penelitian ini ingin melihat
sebenarnya faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pergerakan indeks JII.
Terdapat dua faktor yang menyebabkan fluktuasi IHSG atau JII (Alwi, 2008:87).
Kedua faktor tersebut adalah faktor makro dan faktor mikro. Lingkungan ekonomi mikro
adalah lingkungan yang lebih memfokuskan keputusan individu baik sektor perusahaan
ataupun sektor rumah tangga dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk
memenuhi kebutuhan. Baik-buruknya kinerja dari suatu perusahaan bisa dilihat dari rasio
keuangan yang dimiliki perusahaan. Rasio keuangan perusahaan secara rutin diterbitkan
oleh emiten. Rasio keuangan terdiri dari beberapa jenis akan tetapi tidak semua rasio
yang diperlukan oleh investor. Rasio aktivitas dan rasio likuiditas sangat penting bagi
manajemen dikarenakan besar kecilnya profit yang diperoleh setiap bulan tergantung
pada pengelolaan persediaan dan piutang, serta dana likuiditas. Terdapat beberapa faktor
ekonomi mikro yang memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Faktor-faktor
tesebut diantaranya adalah laba usaha per saham, rasio laba bersih terhadap ekuitas, nilai
buku per saham, laba bersih per saham, rasio ekuitas terhadap hutang, dan cash flow per
saham (Samsul, 2006:204). Lingkungan ekonomi makro adalah lingkungan yang berada
di luar perusahaan yang mampu mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari.
Lingkungan ekonomi makro mempelajari perekonomian nasional secara keseluruhan
seperti para konsumen, dunia perbankan, pemerintah, dan dunia usaha. Lingkungan
ekonomi makro yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan maupun
kinerja saham diantaranya adalah suku bunga, siklus ekonomi, inflasi, kebijakan
pemerintah terkait dengan perusahaan tertentu, kurs, peraturan perpajakan, anggaran
defisit, tingkat bunga pinjaman luar negeri, kondisi ekonomi internasional, saham
ekonomi, jumlah uang beredar, investasi swasta, neraca perdagangan dan pembayaran,
PrDB (Samsul, 2006:200 ; Tandelilin, 2010:343).
Lingkungan ekonomi mikro dan lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi
operasi perusahaan-perusahaan yang ada. Diantara kedua lingkungan tersebut,
lingkungan makro ekonomi akan digunakan sebagai variabel penelitian. Alasan
dipilihnya lingkungan ekonomi makro sebagai variabel penelitian dikarenakan
lingkungan makro ekonomi lebih cepat menyesuaikan diri dengan harga saham. Alasan
kedua dipilihnya lingkungan ekonomi makro dikarenakan keberadaan variabel makro
ekonomi tidak bisa dihindari dampaknya dikarenakan variabel ekonomi makro tidak
hanya mengenai satu atau dua perusahaan saja akan tetapi seluruh perusahaan yang
berada di BEI bisa terkena dampak dari ekonomi makro (Samsul, 2006:200). Investor
yang mampu meramalkan kondisi ekonomi makro di masa yang akan datang, akan
mampu mengambil keputusan yang tepat apakah dia akan membeli, menjual, atau
menahan saham. Dari sekian banyak variabel makro ekonomi akan dipilih variabel makro
ekonomi yang memiliki peran sangat penting dalam ekonomi makro dan paling
berpengaruh terhadap investasi di suatu negara. Tingkat suku bunga, PDB, inflasi serta
jumlah uang beredar merupakan variabel makro ekonomi yang memiliki peran sangat
penting dalam ekonomi makro dan paling berpengaruh terhadap investasi di suatu negara
(Tandelilin, 2010:343). Selain alasan tersebut, pemilihan suku bunga, jumlah uang
beredar, inflasi dan PDB sebagai variabel penelitian juga dikarenakan masih adanya
research gap dalam penelitian sebelumnya. Suku bunga adalah harga dari pinjaman yang
harus dibayarkan debitur kepada kreditur (Sunariyah, 2011:82). Kenaikan suku bunga
akan membuat IHSG melemah. Tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan memberi
pengaruh terhadap nilai present value aliran kas perusahaan sehingga investasi yang ada
tidak akan menarik lagi. Jika terjadi peningkatan suku bunga bank akan mampu membuat
investor memindahkan investasi dari saham ke tabungan atau deposito yang memiliki
bunga lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki risiko lebih tinggi
(Tandelilin, 2010:343). Banyaknya investor menarik dananya pada saham akan membuat
harga saham turun. Pada saat banyak harga saham turun akan menyebabkan IHSG
(Indeks Harga Saham Gabungan) melemah.
Tabel 1.2
Data Makro Ekonomi Periode 2014-2018
No Variabel
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 Inflasi 6,42% 6,40% 3,53% 3,81% 3,81%
2 Nilai Tukar 11.864 13.432 13.333 13.404 13.404
3 Suku Bunga 7,54% 7,52% 6,00% 4,73% 4,73%
Sumber: www.bi.go.id data 2019
Menurut Hafidz Ash-Shidiq dan Aziz Budi Setiawan (2015) dengan hasil
penelitian menunjukkan Variabel Suku Bunga SBI, Uang Beredar, Inflasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap JII dan Variabel Nilai Tukar Rupiah berpengaruh
signifikan terhadap JII.
Menurut Septian Prima Rusbariandi (2012) dengan hasill penelitian menunjukkan
Variabel Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap JII , Variabel Harga Minyak
Dunia berpengaruh positif terhadap JII , Variabel Harga Emas Dunia tidak berpengaruh
signifikan terhadap JII, Variabel Kurs Rupiah berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap JII.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI
TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE (2014-2018)”.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, bahwa dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah Inflasi secara parsial berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode
(2014-2018)?
2. Apakah Nilai Tukar secara parsial berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII)
periode (2014-2018)?
3. Apakah Suku Bunga BI secara parsial berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII)
periode (2014-2018)?
4. Apakah Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga BI secara simultan berpengaruh terhadap
Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018)?
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi secara parsial terhadap Jakarta Islamic Index (JII)
periode (2014-2018)
2. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar secara parsial
terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018)
3. Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga BI secara parsial terhadap Jakarta Islamic
Index (JII) periode (2014-2018)
4. Untuk mengetahui pengaruh simultan Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga BI terhadap
Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018)
Tinjauan Pustaka
1. Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ yang
bekerjasarna dengan Danareksa lnvesment Management untuk merespon kebutuhan informasi
yang berkaitan dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan subset dari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan
menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100).
2. Inflasi
Sukirno (2011:165) menyatakan bahwa pengertian inflasi adalah kenaikan harga barang-
barang yang bersifat umum dan terus-menerus.
Sedangkan menurut Julius (2011:22) menyatakan bahwa pengertian dari inflasi adalah
kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara terus-menerus.
Menurut Murni (2013:202) menyatakan bahwa pengertian Inflasi adalah suatu kejadian
yang menunjukan kenaikan tingkat harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus.
Dan menurut M. Natsir (2014:253) menyatakan bahwa pengertian inflasi adalah
kecenderungan meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.
Sementara itu Bank Indonesia memberikan pengertian Inflasi yaitu meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus. Kenaikan dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang
lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi (www.bi.go.id).
3. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
Exchange Rates (nilai tukar uang) atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan kurs
mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign currency)
dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata
uang domestik dalam mata uang asing yang sesuai dengan teori, perubahan kurs mata uang juga
akan sangat berpengaruh pada kelancaran usaha nasabah. Jika nilai rupiah jatuh dibandingkan
dengan valuta asing dan jika usaha tersebut dijalankan menggunakan bahan impor, maka akan
memukul usaha nasabah. Hasil riset BI (2002) menunjukkan bahwa jika suatu negara memiliki
pinjaman dalam bentuk valuta asing dalam jumlah yang besar, baik itu dilakukan oleh bank,
lembaga keuangan, ataupun nasabah bank maka kondisi tersebut telah menyebabkan sistem
keuangan secara keseluruhan rentan terhadap gejolak nilai tukar. Penurunan rupiah terhadap
valuta asing menyebabkan pinjaman dalam mata uang asing meningkat nilainya secara relatif
sesuai dengan penurunan tersebut (Mankiw: 2017 : 124).
Nur Rianto (2010:107) Exchange Rate (Nilai tukar) atau yang lebih populer dikenal
dengan nama kurs mata uang adalah catatan (quatation) harga pasar dari mata uang asing
(Dollar) dalam harga mata uang domestik (rupiah) atau mata uang domestik (rupiah) dalam
mata uang asing (dollar).
4. Suku Bunga BI (BI Rate)
Menurut Bank Indonesia BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap
kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI
Rate merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam
upaya mencapai target inflasi. BI Rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk
mengarahkan agar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan hasil lelang operasi
pasar terbuka berada di sekitar BI Rate (www.bi.go.id).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel, yaitu variabel
tidak bebas (dependent) Jakarta Islamic Index. Dan variabel bebas (independent) inflasi, nilai
tukar rupiah dan suku bunga BI.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1
H2
H3
H4
Suku Bunga (X3)
Nilai Tukar Rupiah
Terhadap US Dollar
(X2)
Inflasi (X1)
Index JII (Y)
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka dan uraian variabel yang digunakan dalam penelitian
ini, uji hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Inflasi secara parsial berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index
H2 : Nilai Tukar Rupiah secara parsial berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index
H3 : Suku Bunga secara parsial berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index
H4 : Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga secara simultan berpengaruh terhadap Jakarta Islamic
Index
Metode Penelitian
1. Populasi dan Sample
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai data adalah JII, Inflasi, Nilai Tukar
Rupiah dan BI Rate dengan sampel yang digunakan adalah data bulanan dari periode tahun
2014-2018. Alasan pemilihan periode tahun yang digunakan adalah fluktuasi harga saham
yang terdepresiasi ditahun akhir 2014-2018. Pemilihan data bulanan adalah untuk
menghindarkan bias yang terjadi akibat kepanikan pasar dalam mereaksi suatu informasi,
sehingga dengan penggunaan data bulanan diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih
akurat.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari data statistik dan data yang dipublikasi secara umum.
Data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
1. Data statistik Inflasi pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018 bersumber
dari Bank Indonesia (BI).
2. Data Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar pada periode Januari 2014 sampai
Desember 2018 bersumber dari Bank Indonesia (BI).
3. Data statistik Suku Bunga pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018
bersumber dari Bank Indonesia (BI).
4. Data statistik Jakarta Islamic Index pada periode Januari 2014 sampai Desember
2018 bersumber dari www.duniainvestasi.com.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi.
3. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Pemilihan alat
analisis dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS) yaitu suatu metode
ekonometrik di mana terdapat variabel independent sebagai variabel penjelas dan variabel
dependent sebagai variabel yang dijelaskan dalam suatu persamaan linier. Dalam OLS hanya
terdapat satu variabel dependent, sedangkan untuk variabel independent jumlahnya bisa
lebih dari satu.
Untuk analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer yaitu program Microsoft
Excel 2016 dan IBM SPSS Statistik 22. Standarisasi data dilakukan menggunakan alat bantu
piranti lunak IBM SPSS 22. Berikut persamaan yang digunakan dalam penelitian ini :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y : Variabel terikat (Jakarta Islamic Index/JII)
a : Intercept (konstanta)
b1 : Koefisien regresi untuk X1
b2 : Koefisien regresi untuk X2
b3 : Koefisien regresi untuk X3
bn : Koefisien regresi untuk Xn
X1 : Variabel bebas Inflasi
X2 : Variabel bebas Nilai Tukar
X3 : Variabel bebas Suku Bunga
e : Nilai residu
Hasil Penelitian
1. Statistic Deskriptif
Analisis data statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik
setiap variabel. Dalam penelitian ini akan digambarkan karakteristik mengenai variabel -
variabel penelitian selama Periode 2015 - Juni 2019 yang diukur dengan nilai minimum,
maksimum, mean (rata-rata) dan standar deviasi dari tiap - tiap variabel penelitian. Adapun
hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5
Analisis Deskriptive
Sumber:data diolah menggunakan SPSS 22
Dari tabel 4.5 tersebut tergambar, JII memiliki nilai rata-rata 680.6238 dan standar
deviasi 51.48407. Standar deviasi yang kecil menggambarkan nilai sampel atau populasi yang
mengelompok di sekitar nilai rata-rata hitungnya.
Inflasi memiliki nilai rata-rata 0.0467 dan standar deviasi 0.01691. Standar deviasi yang
kecil menggambarkan nilai actual inflasi tidak jauh berbeda dari nilai rata-rata sampel atau
populasi.
Kurs memiliki nilai rata-rata Rp 13333.8500 dan standar deviasi 873.06415. Standar
deviasi yang kecil menggambarkan bahwa kurs dollar terhadap rupiah tidak jauh berbeda dari
nilai rata-rata selama periode pengamatan.
Suku Bunga memiliki nilai rata-rata 6.06% per tahun dengan standar deviasi 1.348%.
Standar deviasi yang kecil menggambarkan selama periode penelitian tingkat bunga tidak
terlalu berfluktuatif dari nilai rata-rata dengan perkataan lain bunga relative stabil.
2. Uji Asumsi Klasik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance
Inflasi 60 .03 .08 2.80 .0467 .01691 .000
Kurs 60 11461.00 15303.00 800031.00 13333.8500 873.06415 762241.011
SukuBunga 60 .04 .08 3.64 .0606 .01348 .000
JII 60 556.08 787.11 40837.43 680.6238 51.48407 2650.610
Valid N (listwise) 60
2.1 Uji Normalitas
Untuk melaksanakan Uji Normalitas dengan menggunakan pengujian normalitas
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah uji beda
antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku Ketentuan uji Kolmogorov-
Smirnov adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai
perbedaan yang signifikan dengan data normal baku berarti data tersebut tidak normal.
Tabel 4.6
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Sumber:Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0.200 > 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
2.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance ≥ 0.10 atau nilai VIF ≤ 10. Pada penelitian kali ini, akan memperlihatkan hasil uji
multikolinearitas pada Jakarta Islamic Index pada tahun 2014 - 2018.
Hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS seperti tabel dibawah ini :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 33.02279880
Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .090
Negative -.064
Test Statistic .090
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Tabel 4.7
Uji Multikolinearitas
Sumber: Darta diolah dengan SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.7 diatas bahwa tidak ada variabel yang memiliki
nilai value inflation factor VIF yang lebih besar dari 10 ( F < 10 ) dan nilai tolerance pada
masing-masing variabel diatas 0.1 ( tolerance > 0.10 ). Kondisi ini menunjukkan bahwa
seluruh variabel independent tidak terdapat gangguan multikolinearitas. Kondisi tersebut
menandakan bahwa model terbebas dari masalah multikolinearitas.
2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat pola
pada grafik scatterplot, dengan analisa sebagai berikut:
• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
T Sig.
95.0% Confidence Interval
for B
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 1234.654 90.892 13.584 .000 1052.576 1416.733
Inflasi
-379.060 440.952 -.125 -.860 .394 -1262.393 504.273 .350 2.856
Kurs
-.027 .006 -.457 -4.495 .000 -.039 -.015 .712 1.404
SukuBunga
-2927.879 521.731 -.766 -5.612 .000 -3973.032 -1882.727 .394 2.539
a. Dependent Variable: JII
• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pada penelitian kali ini, akan memperlihatkan hasil uji heteroskedastisitas pada Jakarta
Islamic Index pada tahun 2014 - 2018.
Gambar 4.3
Sumber:data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.3 scatterplot diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar dengan pola yang tidak beraturan dan menyebar secara acak
baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa data tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi penelitian
ini.
2.4 Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat
digunakan ukuran nilai residual.
Table 4.8
Uji Autokoreasi
Sumber:Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa nilai Durbin-Watson dari model regresi sebesar
0.720 dengan menggunakan kriteria bahwa nilai Durbin-Watson ( DW ) tersebut berada diantara
-2 sampai +2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi
penelitian ini ( Santoso 2012 ), maka uji autokorelasi terpenuhi.
2.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Setelah melewati tahapan uji asumsi klasik selanjutnya hasil estimasi hubungan
antara variabel-variabel independen yang mempengaruhi perubahan kurs rupiah atas dolar
dilakukan melalui pendekatan regresi linear berganda.
Tabel 4.9
Regresi Linear Berganda
Model Summaryb
Mode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .767a
.589 .567 33.89580 .589 26.705 3 56 .000 .720
a. Predictors: (Constant), SukuBunga, Kurs, Inflasi
b. Dependent Variable: JII
Sumber:Data diolah dengan SPSS
Keterangan:
Nilai konstanta sebesar 1234.654 artinya bahwa apabila nilai dari variabel
inflasi, kurs, suku bunga sama dengan nol, maka minimum JII memiliki nilai
1234,654.
Nilai koefisien inflasi -379.060 artinya bahwa jika inflasi naik 1% maka
JII melemah / depresiasi sebesar 379.06%, demikian sebaliknya.
Nilai koefisien kurs -0.027 artinya bahwa jika kurs naik (dollar menguat)
1% maka JII melemah / depresiasi sebesar 0.027, demikian sebaliknya.
Nilai koefisien suku bunga -2927.879 artinya bahwa jika suku bunga naik
1% maka JII melemah / depresiasi sebesar 2927.87, demikian sebaliknya.
Dari perhitungan koefisien regresi diatas dapat diketahui bahwa
persamaan regresi berganda untuk data penelitian yang digunakan ini adalah
sebagai berikut:
JII = 1234.654 - 0.027 Kurs – 2927.879 Suku Bunga + e
Keterangan:
X2 = Kurs
X3 = Suku Bunga
2.6 Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 1234.654 90.892 13.584 .000
Inflasi -379.060 440.952 -.125 -.860 .394
Kurs -.027 .006 -.457 -4.495 .000
SukuBunga -2927.879 521.731 -.766 -5.612 .000
a. Dependent Variable: JII
1.1 Uji Parsial t (t-test)
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t
Sumber:Data diolah dengan SPSS
Dari hasil output SPSS nilai koefisien regresi pada inflasi sebesar -379.060, hasil
menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel inflasi terhadap JII sebesar -
379.060. Jika inflasi naik 1% maka JII akan menurun sebesar 379.060, demikian
sebaliknya.
Akan tetapi tingkat signifikan 0.394 > α = 0,05, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan dari variabel inflasi terhadap JII.
Dari hasil output SPSS nilai koefisien regresi pada kurs sebesar -0.027, hasil
menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel kurs terhadap JII sebesar -0.027.
Jika kurs naik 1% maka JII menurun sebesar 0.027, demikian sebaliknya. Akan tetapi
tingkat signifikan 0.000 < α = 0,05, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
dari variabel kurs terhadap JII.
Dari hasil output SPSS nilai koefisien regresi pada suku bunga sebesar -2927.879,
hasil menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel suku bunga terhadap JII
sebesar -2927.879. Jika suku bunga naik 1% maka akan terjadi penurunan index JII
sebesar 2927.879, demikian sebaliknya. Karena tingkat signifikansinya 0.000 < α = 0,05,
maka variabel suku bunga dianggap sangat berpengaruh terhadap penurunan index JII.
2.1 Uji Simultan F (F-test)
Tabel 4.11
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 1234.654 90.892 13.584 .000
Inflasi -379.060 440.952 -.125 -.860 .394
Kurs -.027 .006 -.457 -4.495 .000
SukuBunga -2927.879 521.731 -.766 -5.612 .000
a. Dependent Variable: JII
Sumber:Data diolah dengan SPSS
Tabel 4.11 diatas menunjukkan nilai sig. pada uji F sebesar 0.000 dimana 0.000 < 0.05,
dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima artinya bahwa secara simultan variabel bebas yaitu
inflasi, kurs, suku bunga memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu JII.
3.1 Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi (R2)
Sumber:Data diolah SPSS
Dilihat dari hasil perhitungan model yang disajikan dalam tabel 4.12 dapat dilihat
bahwa nilai R-Square sebesar 0.589 koefisien determinasi tersebut menggambarkan
bahwa inflasi, kurs, suku bunga mampu menjelaskan variasi variabel JII periode 2014 –
2018 sebesar 58.9%.
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 92046.163 3 30682.054 26.705 .000b
Residual 64339.809 56 1148.925
Total 156385.972 59
a. Dependent Variable: JII
b. Predictors: (Constant), SukuBunga, Kurs, Inflasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .767a
.589 .567 33.89580
a. Predictors: (Constant), SukuBunga, Kurs, Inflasi
b. Dependent Variable: JII
Pembahasan
1.1 Variabel Inflasi Terhadap Jakarta Islamic Index
Berdasarkan hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) bahwa nilai signifikan t
sebesar 0.394 > α = 0,05 yang artinya inflasi tidak berpengaruh terhadap Jakarta Islamic
Index secara parsial atau individu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hafidz
(2015) yang menunjukkan bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic
Index.
1.2 Variabel Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Jakarta Islmaic Index
Berdasarkan hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) bahwa nilai signifikan t
sebesar 0.000 < α = 0,05 yang artinya kurs berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index
secara parsial atau individu. Semakin menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing
yang meningkat dipasar modal, sehingga harga saham dipasar modal akan meningkat. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Septian (2012) yang menunjukkan bahwa kurs
berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index.
1.3 Variabel Suku Bunga Terhadap Jakarta Islamic Index
Berdasarkan hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) bahwa nilai signifikan t
sebesar 0.000 < α = 0,05 yang artinya suku bunga berpengaruh terhadap Jakarta Islamic
Index secara parsial atau individu. Semakin tinggi tingkat suku bunga suatu mata uang maka
semakin tinggi pula permintaan mata uang negara tersebut, dengan begitu dapat disimpulkan
bahwa hubungan tingkat suku bunga berpengaruh negative terhadap Jakarta Islamic Index.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ludfi (2016) dan Al Fatih (2017) yang
menunjukkan bahwa suku bunga berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index.
1.4 Variabel Inflasi, Kurs, Suku Bunga Terhadap Jakarta Islamic Index
Berdasarkan hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) bahwa nilai signifikan
F sebesar 0.000 < α = 0,05 yang artinya inflasi, kurs, suku bunga berpengaruh signifikan
terhadap Jakarta Islamic Index secara simultan atau bersama-sama. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian hipotesa penelitiannya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis pembahasan pada Bab IV, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII).
2) Variabel nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap terhadap Jakarta Islamic
Index (JII).
3) Variabel suku bunga berpengaruh negatif terhadap terhadap Jakarta Islamic Index
(JII).
4) Variabel inflasi, nilai tukar, suku bunga secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Jakarta Islamic Index (JII).
Saran
Saran yang dapat di sampaikan peneliti berdasarkan hasil kesimpulan diatas
adalah :
1) Bagi Investor
Bagi investor yang akan berinvestasi pada Jakarta Islamic Index sebaiknya
memperhatikan besarnya variabel nilai tukar dan suku bunga karena memiliki
pengaruh terhadap Jakarta Islamic Index. Sehingga variabel tersebut dapat menjadi
pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada Jakarta Islamic Index.
2) Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan yang terdapat didalam Jakarta Islamic Index sebaiknya
memperhatikan besarnya variasi nilai tukar dan suku bunga karena nilai tukar dan suku
bunga memilik pengaruh terhadap Jakarta Islamic Index.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya / Akademis
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan data harian agar memperoleh
hasil penelitian yang lebih akurat, menggunakan indeks saham selain Jakarta Islamic
Index seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks sectoral, LQ45, dan
indeks-indeks lainnya sehingga mampu mendapatkan gambaran yang lebih lengkap
mengenai kondisi pasar modal di Indonesia.
Daftar Referensi
Alwi, Z. I. 2008. Pasar Modal : Teori Dan Aplikasi. Edisi Pertama. Jakarta : Nasindo Internusa.
Al Fatih. 2017. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Harga Emas Dunia Dan Suku Bunga. Jakarta
Islamic Index (JII). Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 5, No. 8.
Amel. 2015. Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Emas Dunia, Dan Kurs Rupiah Terhadap
Jakarta Islamic Index Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010-2014). Forum
Bisnis dan Keuangan. 4.
Hafidz. 2015. Pengaruh Suku Bunga SBI, Uang Beredar, Inflasi Dan Nilai Tukar Terhadap
Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2009-2014. Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syariah Vol. 3. No.2, Oktober 2015,hal. 25-46.
Julius, RR. 2011. Menyatakan Bahwa Pengertian Dari Inflasi. Salemba Empat.
Kamaludin. 2011. Manajemen Keuangan, Konsep Dasar Dan Penerapannya.
Mandar Maju : Bandung.
Ludfi. 2016. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Pendapatan Nasional Dan Suku Bunga. Jakarta
Islamic Index (JII). Skripsi Program Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2016
Natsir, M. 2014. Menyatakan Bahwa Pengertian Inflasi: Mitra Wancana Media: Jakarta.
Piliang, F dan Kisman, Z. 2020. Information and communication technology utilization
effectiveness in distance education systems. Int. J. Eng. Bus. Manag. 2020, 12, 1–9.
Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP
STIMYKPN.
Samsul, M. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Surabaya : Erlangga Menurut van
Horne Dan Wachowicz, Jr. (2012:2) Pengertian Manajemen.
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan, Teori Konsep Dan Aplikasi. Ekonisia:Yogyakarta.
Sukirno, S. 2011. Menyatakan Bahwa Pengertian Inflasi. Edisi 3, cetakan ke 22.
Jakarta : Rajawali Pers
Septian. 2012. Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Dan Kurs
Rupiah Terhadap Jakarta Islamic Index Di Bursa Efek Indonesia (Periode Januari 2005 –
Maret 2012). Skripsi Program Sarjana Universitas Gunadarma, Jakarta, 2012.
Tandelilin, E. 2010. Portofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Kanisius
Website Bank Indonesia www.bi.go.id data 2019
www.google.com file
View publication statsView publication stats

More Related Content

What's hot

Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Bambang Muliyadi
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
Indra Saputra
 
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 20172017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
ThrustGen - Trust Generation
 
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
Abida Muttaqiena
 
Bab i
Bab iBab i
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Dek Matang
 
Skenario properti2018
Skenario properti2018Skenario properti2018
Skenario properti2018
Bambang Muliyadi
 
F pialang indonesia13_september_2013
F pialang indonesia13_september_2013F pialang indonesia13_september_2013
F pialang indonesia13_september_2013Muhammad Ma'ruf
 
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...
Yudy Yunardy
 
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan DomestikBank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
ISEFID
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Subianto Unmura
 
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentralPerekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Nursevianto Tahier
 

What's hot (14)

Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 20172017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
 
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Wp acc11
Wp acc11Wp acc11
Wp acc11
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Skenario properti2018
Skenario properti2018Skenario properti2018
Skenario properti2018
 
F pialang indonesia13_september_2013
F pialang indonesia13_september_2013F pialang indonesia13_september_2013
F pialang indonesia13_september_2013
 
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...
 
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan DomestikBank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Bab ii verdana
Bab ii verdanaBab ii verdana
Bab ii verdana
 
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentralPerekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
Perekonomian indonesia dan bauran kebijakan bank sentral
 

Similar to PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2018

Bab ii
Bab iiBab ii
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingFaktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
TellyTampanawas
 
928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf
EkoPrasetio25
 
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA""MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
Ibnu Siroj
 
6 1-34-1-10-20170809
6 1-34-1-10-201708096 1-34-1-10-20170809
6 1-34-1-10-20170809
Mohamad Bastomii
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Trisnadi Wijaya
 
1015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-201612311015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-20161231
brian_salviantono
 
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...aeena
 
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdfAnalisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
poppy251661
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Trisnadi Wijaya
 
139 277-1-sm
139 277-1-sm139 277-1-sm
139 277-1-sm
ReginaLouisaSimanjun
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
BimoKunDwiCahyo
 
Rujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdfRujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdf
AbdulRozak70
 
Analisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaAnalisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesia
FitriAyu27
 
Kebijakan deviden di era covid
Kebijakan deviden di era covid Kebijakan deviden di era covid
Kebijakan deviden di era covid
Tataopta
 
4 bab 1
4 bab 14 bab 1
4 bab 1
DIAH INDAH
 
Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)
Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)
Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)
KuliahKita
 
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasPengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
nurkholissyukron2
 

Similar to PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2018 (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingFaktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
 
928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf
 
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA""MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
 
6 1-34-1-10-20170809
6 1-34-1-10-201708096 1-34-1-10-20170809
6 1-34-1-10-20170809
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
 
1015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-201612311015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-20161231
 
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
 
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdfAnalisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
 
BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
 
139 277-1-sm
139 277-1-sm139 277-1-sm
139 277-1-sm
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
 
Rujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdfRujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdf
 
Analisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaAnalisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesia
 
Kebijakan deviden di era covid
Kebijakan deviden di era covid Kebijakan deviden di era covid
Kebijakan deviden di era covid
 
4 bab 1
4 bab 14 bab 1
4 bab 1
 
Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)
Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)
Pasar Saham - 10 Event Penting (Key Events)
 
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasPengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
 

More from faisalpiliang1

Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
faisalpiliang1
 
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDAPLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
faisalpiliang1
 
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
faisalpiliang1
 
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
faisalpiliang1
 
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
faisalpiliang1
 
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi ElearningRancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
faisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
faisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHPENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
faisalpiliang1
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
faisalpiliang1
 
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
faisalpiliang1
 
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanPenerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
faisalpiliang1
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
faisalpiliang1
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
faisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
faisalpiliang1
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
faisalpiliang1
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
faisalpiliang1
 
Peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanPeningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikan
faisalpiliang1
 

More from faisalpiliang1 (20)

Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
 
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDAPLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
 
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
 
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
 
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
 
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi ElearningRancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
 
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
 
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHPENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
 
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
 
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
 
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanPenerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
 
Peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanPeningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikan
 

Recently uploaded

METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 

Recently uploaded (18)

METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2018

  • 1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/344508400 PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2018 Article · October 2020 CITATIONS 0 READS 98 5 authors, including: Zainul Kisman Trilogi University 6 PUBLICATIONS   4 CITATIONS    SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Zainul Kisman on 07 October 2020. The user has requested enhancement of the downloaded file.
  • 2. PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2018 Wiwin Setiyawati, Zainul Kisman Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trilogi Email : setiyawati.wiwin02@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bukti emperisi mengenai masalah yang diteliti yaitu tentang “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga BI Terhadap Jakarta Islamic Index (JII) Periode (2014-2018)”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencatatan dokumen kemudian dianalisis menggunakan analisis linier berganda, hasil penelitian menunjukan bahwa: Variabel inflasi, kurs, dan suku bunga secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index tahun 2014 – 2018. Abstract The purpose of this study is to obtain empirical evidence regarding the problem under study, namely "The Effect of Inflation, Exchange Rates, and BI Interest Rates on the Jakarta Islamic Index (JII) Period (2014-2018)". The method used in this study was document recording and then analyzed using multiple linear analysis, the results showed that: Inflation, exchange rates, and interest rates simultaneously and partially affect the Jakarta Islamic Index in 2014 - 2018. Keywords: inflation, interest rates, exchange rates and Islamic index (JII)
  • 3. Pendahuluan Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi penandaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal antara lain dapat digunakan untuk membangun usaha, ekspansi, penambahan modal kerja serta meningkatkan sumberdaya manusia dan lain-lain (Piliang dan Kisman, 2020). Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinventasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karateristik keuntungan dan resiko masing-masing instrumen. Manajemen Keuangan merupakan suatu proses dalam kegiatan keuangan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan serta meminimalkan biaya perusahaan dan juga upaya pengelolaan keuangan suatu badan usaha atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Pentingnya perhatian terhadap kondisi ekonomi makro, pasar modal syariah Indonesia yang kinerjanya tercermin pada indeks harga saham JII pun tidak bisa Menampik akan hadirnya faktor-faktor tersebut. Sebagaimana diketahui, variabel- variabel ekonomi makro seperti inflasi, nilai tukar uang rupiah terhadap US Dollar, tingkat suku bunga SBI sampai pada harga emas terus senantiasa berfluktuasi di setiap periodenya sehingga terindikasi berpengaruh terhadap kegiatan investasi di pasar modal. Tinggi rendahnya inflasi berpengaruh pada kegiatan investasi di pasar modal. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal Indonesia tercatat dengan hadirnya Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII) pada bulan Juli tahun 2000. Jakarta Islamic Index (JII) sendiri merupakan kelompok saham yang memenuhi kriteria investasi syariah Islam dalam pasar modal Indonesia. Saham syariah yang menjadi konstituen Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari 30-70 saham merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Jakarta Islamic Index 70 (JII 70 Index) adalah indeks saham syariah yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen hanya terdiri dari 70 saham syariah paling liquid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi konstituen JII
  • 4. dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November mengikuti jadwal review DES oleh OJK, namun disini peneliti tidak tertuju pada jumlah perusahaannya. Menurut Murni (2013:202) Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukan kenaikan tingkat harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus. Menurut (Ananto, 2012). Fluktuasi nilai kurs yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Pada saat nilai rupiah terdespresiasi dengan dollar Amerika Serikat, harga barang-barang impor menjadi lebih mahal, khususnya bagi perusahaan yang sebagian besar bahan bakunya menggunakan produk-produk impor. Peningkatan bahan-bahan impor tersebut secara otomatis akan meningkatkan biaya produksi dan pada akhirnya terindikasi berpengaruh pada penurunan tingkat keuntungan perusahaan, sehingga hal ini akan berdampak pula pada pergerakan harga saham perusahaan yang kemudian memacu melemahnya pergerakan indeks harga saham. Ketika kondisi perekonomian sedang mengalami kelesuan serta diperparah dengan tingkat inflasi pada skala yang tinggi, maka tentunya akan sulit untuk megharapkan gairah di pasar modal menjadi lebih berkembang. Fenomena seperti ini justru akan menjadikan gairah investasi tidak lagi menjadi menarik di mata investor, sehingga membuat para investor mengalihkan dana yang sudah diinvestasikannya dalam bentuk investasi lainnya. Akibatnya hal ini akan menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan yang kemudian berdampak pada harga pasar saham. Faktor ekonomi lainnya yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh terhadap perkembangan perekonomian di beberapa negara adalah tingkat suku bunga. Menurut (Nazwar, 2013) Penurunan tingkat suku bunga SBI akan diikuti penurunan tingkat suku bunga komersial yang berlaku di pasar. Rendahnya tingkat suku bunga komersial tentu tidak menguntungkan untuk menyimpan uang di bank. Seseorang akan lebih tertarik membeli saham dengan tingkat pengembalian (rate of return) lebih tinggi daripada menyimpan uangnya dalam deposito. Pada saat kondisi perekonomian normal, penurunan tingkat suku bunga komersial juga mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi. Maraknya investasi disektor riil ini berdampak pada pergerakan pasar modal. Oleh sebab itu, penurunan tingkat suku bunga berdampak pada kenaikan harga saham, maupun pada Indeks JII. Tetapi ketika kondisi perekonomian
  • 5. mengalami krisis, maka jaminan keamanan investasi seperti deposito dirasa lebih aman bagi investor. Tabel 1.1 Kapitalisasi dan Kinerja Indeks Saham Syariah JII Tahun Kapitalisasi JII (Rp Triliun) Indeks JII 2014 1.944,53 691.03 2015 1.737,29 603.34 2016 2.035,30 694.12 2017 2,288.02 759.07 2018 2,239.51 685.22 Sumber: http://www.ojk.go.id Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 1.1 diatas, perkembangan kapitalisasi JII dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 menujukkan peningkatan. Sedangkan perkembangan indeks saham syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun ketahun 2014 sampai dengan tahun 2017 menunjukkan nilai yang terus naik, namun tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 dan tahun 2017. Indeks mengalami ketidakstabilan padahal kapitalisasi mengalami kenaikan. Mengapa indeks JII mengalami ketidakstabilan, hal ini merupakan salah satu hal yang melatarbelakangi mengapa penelitian ini dilakukan. Penelitian ini ingin melihat sebenarnya faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pergerakan indeks JII. Terdapat dua faktor yang menyebabkan fluktuasi IHSG atau JII (Alwi, 2008:87). Kedua faktor tersebut adalah faktor makro dan faktor mikro. Lingkungan ekonomi mikro adalah lingkungan yang lebih memfokuskan keputusan individu baik sektor perusahaan ataupun sektor rumah tangga dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan. Baik-buruknya kinerja dari suatu perusahaan bisa dilihat dari rasio
  • 6. keuangan yang dimiliki perusahaan. Rasio keuangan perusahaan secara rutin diterbitkan oleh emiten. Rasio keuangan terdiri dari beberapa jenis akan tetapi tidak semua rasio yang diperlukan oleh investor. Rasio aktivitas dan rasio likuiditas sangat penting bagi manajemen dikarenakan besar kecilnya profit yang diperoleh setiap bulan tergantung pada pengelolaan persediaan dan piutang, serta dana likuiditas. Terdapat beberapa faktor ekonomi mikro yang memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Faktor-faktor tesebut diantaranya adalah laba usaha per saham, rasio laba bersih terhadap ekuitas, nilai buku per saham, laba bersih per saham, rasio ekuitas terhadap hutang, dan cash flow per saham (Samsul, 2006:204). Lingkungan ekonomi makro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang mampu mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari. Lingkungan ekonomi makro mempelajari perekonomian nasional secara keseluruhan seperti para konsumen, dunia perbankan, pemerintah, dan dunia usaha. Lingkungan ekonomi makro yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan maupun kinerja saham diantaranya adalah suku bunga, siklus ekonomi, inflasi, kebijakan pemerintah terkait dengan perusahaan tertentu, kurs, peraturan perpajakan, anggaran defisit, tingkat bunga pinjaman luar negeri, kondisi ekonomi internasional, saham ekonomi, jumlah uang beredar, investasi swasta, neraca perdagangan dan pembayaran, PrDB (Samsul, 2006:200 ; Tandelilin, 2010:343). Lingkungan ekonomi mikro dan lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi operasi perusahaan-perusahaan yang ada. Diantara kedua lingkungan tersebut, lingkungan makro ekonomi akan digunakan sebagai variabel penelitian. Alasan dipilihnya lingkungan ekonomi makro sebagai variabel penelitian dikarenakan lingkungan makro ekonomi lebih cepat menyesuaikan diri dengan harga saham. Alasan kedua dipilihnya lingkungan ekonomi makro dikarenakan keberadaan variabel makro ekonomi tidak bisa dihindari dampaknya dikarenakan variabel ekonomi makro tidak hanya mengenai satu atau dua perusahaan saja akan tetapi seluruh perusahaan yang berada di BEI bisa terkena dampak dari ekonomi makro (Samsul, 2006:200). Investor yang mampu meramalkan kondisi ekonomi makro di masa yang akan datang, akan mampu mengambil keputusan yang tepat apakah dia akan membeli, menjual, atau menahan saham. Dari sekian banyak variabel makro ekonomi akan dipilih variabel makro
  • 7. ekonomi yang memiliki peran sangat penting dalam ekonomi makro dan paling berpengaruh terhadap investasi di suatu negara. Tingkat suku bunga, PDB, inflasi serta jumlah uang beredar merupakan variabel makro ekonomi yang memiliki peran sangat penting dalam ekonomi makro dan paling berpengaruh terhadap investasi di suatu negara (Tandelilin, 2010:343). Selain alasan tersebut, pemilihan suku bunga, jumlah uang beredar, inflasi dan PDB sebagai variabel penelitian juga dikarenakan masih adanya research gap dalam penelitian sebelumnya. Suku bunga adalah harga dari pinjaman yang harus dibayarkan debitur kepada kreditur (Sunariyah, 2011:82). Kenaikan suku bunga akan membuat IHSG melemah. Tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan memberi pengaruh terhadap nilai present value aliran kas perusahaan sehingga investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Jika terjadi peningkatan suku bunga bank akan mampu membuat investor memindahkan investasi dari saham ke tabungan atau deposito yang memiliki bunga lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki risiko lebih tinggi (Tandelilin, 2010:343). Banyaknya investor menarik dananya pada saham akan membuat harga saham turun. Pada saat banyak harga saham turun akan menyebabkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) melemah. Tabel 1.2 Data Makro Ekonomi Periode 2014-2018 No Variabel Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 1 Inflasi 6,42% 6,40% 3,53% 3,81% 3,81% 2 Nilai Tukar 11.864 13.432 13.333 13.404 13.404 3 Suku Bunga 7,54% 7,52% 6,00% 4,73% 4,73% Sumber: www.bi.go.id data 2019 Menurut Hafidz Ash-Shidiq dan Aziz Budi Setiawan (2015) dengan hasil penelitian menunjukkan Variabel Suku Bunga SBI, Uang Beredar, Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap JII dan Variabel Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan terhadap JII. Menurut Septian Prima Rusbariandi (2012) dengan hasill penelitian menunjukkan Variabel Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap JII , Variabel Harga Minyak
  • 8. Dunia berpengaruh positif terhadap JII , Variabel Harga Emas Dunia tidak berpengaruh signifikan terhadap JII, Variabel Kurs Rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap JII. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE (2014-2018)”. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, bahwa dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Inflasi secara parsial berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018)? 2. Apakah Nilai Tukar secara parsial berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018)? 3. Apakah Suku Bunga BI secara parsial berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018)? 4. Apakah Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga BI secara simultan berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018)? Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi secara parsial terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018) 2. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar secara parsial terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018) 3. Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga BI secara parsial terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018) 4. Untuk mengetahui pengaruh simultan Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga BI terhadap Jakarta Islamic Index (JII) periode (2014-2018) Tinjauan Pustaka 1. Jakarta Islamic Index
  • 9. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ yang bekerjasarna dengan Danareksa lnvesment Management untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100). 2. Inflasi Sukirno (2011:165) menyatakan bahwa pengertian inflasi adalah kenaikan harga barang- barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Sedangkan menurut Julius (2011:22) menyatakan bahwa pengertian dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara terus-menerus. Menurut Murni (2013:202) menyatakan bahwa pengertian Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukan kenaikan tingkat harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus. Dan menurut M. Natsir (2014:253) menyatakan bahwa pengertian inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Sementara itu Bank Indonesia memberikan pengertian Inflasi yaitu meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Kenaikan dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi (www.bi.go.id). 3. Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Exchange Rates (nilai tukar uang) atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing yang sesuai dengan teori, perubahan kurs mata uang juga akan sangat berpengaruh pada kelancaran usaha nasabah. Jika nilai rupiah jatuh dibandingkan dengan valuta asing dan jika usaha tersebut dijalankan menggunakan bahan impor, maka akan memukul usaha nasabah. Hasil riset BI (2002) menunjukkan bahwa jika suatu negara memiliki pinjaman dalam bentuk valuta asing dalam jumlah yang besar, baik itu dilakukan oleh bank, lembaga keuangan, ataupun nasabah bank maka kondisi tersebut telah menyebabkan sistem keuangan secara keseluruhan rentan terhadap gejolak nilai tukar. Penurunan rupiah terhadap valuta asing menyebabkan pinjaman dalam mata uang asing meningkat nilainya secara relatif sesuai dengan penurunan tersebut (Mankiw: 2017 : 124).
  • 10. Nur Rianto (2010:107) Exchange Rate (Nilai tukar) atau yang lebih populer dikenal dengan nama kurs mata uang adalah catatan (quatation) harga pasar dari mata uang asing (Dollar) dalam harga mata uang domestik (rupiah) atau mata uang domestik (rupiah) dalam mata uang asing (dollar). 4. Suku Bunga BI (BI Rate) Menurut Bank Indonesia BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi. BI Rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkan agar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan hasil lelang operasi pasar terbuka berada di sekitar BI Rate (www.bi.go.id). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel, yaitu variabel tidak bebas (dependent) Jakarta Islamic Index. Dan variabel bebas (independent) inflasi, nilai tukar rupiah dan suku bunga BI. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 H2 H3 H4 Suku Bunga (X3) Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar (X2) Inflasi (X1) Index JII (Y)
  • 11. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian tinjauan pustaka dan uraian variabel yang digunakan dalam penelitian ini, uji hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H1 : Inflasi secara parsial berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index H2 : Nilai Tukar Rupiah secara parsial berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index H3 : Suku Bunga secara parsial berpengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index H4 : Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga secara simultan berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index Metode Penelitian 1. Populasi dan Sample Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai data adalah JII, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan BI Rate dengan sampel yang digunakan adalah data bulanan dari periode tahun 2014-2018. Alasan pemilihan periode tahun yang digunakan adalah fluktuasi harga saham yang terdepresiasi ditahun akhir 2014-2018. Pemilihan data bulanan adalah untuk menghindarkan bias yang terjadi akibat kepanikan pasar dalam mereaksi suatu informasi, sehingga dengan penggunaan data bulanan diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih akurat. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh dari data statistik dan data yang dipublikasi secara umum. Data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut: 1. Data statistik Inflasi pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018 bersumber dari Bank Indonesia (BI). 2. Data Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018 bersumber dari Bank Indonesia (BI). 3. Data statistik Suku Bunga pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018 bersumber dari Bank Indonesia (BI).
  • 12. 4. Data statistik Jakarta Islamic Index pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018 bersumber dari www.duniainvestasi.com. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. 3. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Pemilihan alat analisis dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS) yaitu suatu metode ekonometrik di mana terdapat variabel independent sebagai variabel penjelas dan variabel dependent sebagai variabel yang dijelaskan dalam suatu persamaan linier. Dalam OLS hanya terdapat satu variabel dependent, sedangkan untuk variabel independent jumlahnya bisa lebih dari satu. Untuk analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer yaitu program Microsoft Excel 2016 dan IBM SPSS Statistik 22. Standarisasi data dilakukan menggunakan alat bantu piranti lunak IBM SPSS 22. Berikut persamaan yang digunakan dalam penelitian ini : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan: Y : Variabel terikat (Jakarta Islamic Index/JII) a : Intercept (konstanta) b1 : Koefisien regresi untuk X1 b2 : Koefisien regresi untuk X2 b3 : Koefisien regresi untuk X3 bn : Koefisien regresi untuk Xn X1 : Variabel bebas Inflasi X2 : Variabel bebas Nilai Tukar X3 : Variabel bebas Suku Bunga e : Nilai residu Hasil Penelitian 1. Statistic Deskriptif
  • 13. Analisis data statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik setiap variabel. Dalam penelitian ini akan digambarkan karakteristik mengenai variabel - variabel penelitian selama Periode 2015 - Juni 2019 yang diukur dengan nilai minimum, maksimum, mean (rata-rata) dan standar deviasi dari tiap - tiap variabel penelitian. Adapun hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Analisis Deskriptive Sumber:data diolah menggunakan SPSS 22 Dari tabel 4.5 tersebut tergambar, JII memiliki nilai rata-rata 680.6238 dan standar deviasi 51.48407. Standar deviasi yang kecil menggambarkan nilai sampel atau populasi yang mengelompok di sekitar nilai rata-rata hitungnya. Inflasi memiliki nilai rata-rata 0.0467 dan standar deviasi 0.01691. Standar deviasi yang kecil menggambarkan nilai actual inflasi tidak jauh berbeda dari nilai rata-rata sampel atau populasi. Kurs memiliki nilai rata-rata Rp 13333.8500 dan standar deviasi 873.06415. Standar deviasi yang kecil menggambarkan bahwa kurs dollar terhadap rupiah tidak jauh berbeda dari nilai rata-rata selama periode pengamatan. Suku Bunga memiliki nilai rata-rata 6.06% per tahun dengan standar deviasi 1.348%. Standar deviasi yang kecil menggambarkan selama periode penelitian tingkat bunga tidak terlalu berfluktuatif dari nilai rata-rata dengan perkataan lain bunga relative stabil. 2. Uji Asumsi Klasik Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Inflasi 60 .03 .08 2.80 .0467 .01691 .000 Kurs 60 11461.00 15303.00 800031.00 13333.8500 873.06415 762241.011 SukuBunga 60 .04 .08 3.64 .0606 .01348 .000 JII 60 556.08 787.11 40837.43 680.6238 51.48407 2650.610 Valid N (listwise) 60
  • 14. 2.1 Uji Normalitas Untuk melaksanakan Uji Normalitas dengan menggunakan pengujian normalitas menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku Ketentuan uji Kolmogorov- Smirnov adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku berarti data tersebut tidak normal. Tabel 4.6 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (K-S) Sumber:Data diolah dengan SPSS Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0.200 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. 2.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0.10 atau nilai VIF ≤ 10. Pada penelitian kali ini, akan memperlihatkan hasil uji multikolinearitas pada Jakarta Islamic Index pada tahun 2014 - 2018. Hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS seperti tabel dibawah ini : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 33.02279880 Most Extreme Differences Absolute .090 Positive .090 Negative -.064 Test Statistic .090 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
  • 15. Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Sumber: Darta diolah dengan SPSS Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.7 diatas bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai value inflation factor VIF yang lebih besar dari 10 ( F < 10 ) dan nilai tolerance pada masing-masing variabel diatas 0.1 ( tolerance > 0.10 ). Kondisi ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independent tidak terdapat gangguan multikolinearitas. Kondisi tersebut menandakan bahwa model terbebas dari masalah multikolinearitas. 2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat pola pada grafik scatterplot, dengan analisa sebagai berikut: • Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficien ts T Sig. 95.0% Confidence Interval for B Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolera nce VIF 1 (Constant) 1234.654 90.892 13.584 .000 1052.576 1416.733 Inflasi -379.060 440.952 -.125 -.860 .394 -1262.393 504.273 .350 2.856 Kurs -.027 .006 -.457 -4.495 .000 -.039 -.015 .712 1.404 SukuBunga -2927.879 521.731 -.766 -5.612 .000 -3973.032 -1882.727 .394 2.539 a. Dependent Variable: JII
  • 16. • Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian kali ini, akan memperlihatkan hasil uji heteroskedastisitas pada Jakarta Islamic Index pada tahun 2014 - 2018. Gambar 4.3 Sumber:data diolah dengan SPSS Berdasarkan tabel 4.3 scatterplot diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dengan pola yang tidak beraturan dan menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini. 2.4 Uji Autokorelasi
  • 17. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan ukuran nilai residual. Table 4.8 Uji Autokoreasi Sumber:Data diolah dengan SPSS Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa nilai Durbin-Watson dari model regresi sebesar 0.720 dengan menggunakan kriteria bahwa nilai Durbin-Watson ( DW ) tersebut berada diantara -2 sampai +2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi penelitian ini ( Santoso 2012 ), maka uji autokorelasi terpenuhi. 2.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Setelah melewati tahapan uji asumsi klasik selanjutnya hasil estimasi hubungan antara variabel-variabel independen yang mempengaruhi perubahan kurs rupiah atas dolar dilakukan melalui pendekatan regresi linear berganda. Tabel 4.9 Regresi Linear Berganda Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .767a .589 .567 33.89580 .589 26.705 3 56 .000 .720 a. Predictors: (Constant), SukuBunga, Kurs, Inflasi b. Dependent Variable: JII
  • 18. Sumber:Data diolah dengan SPSS Keterangan: Nilai konstanta sebesar 1234.654 artinya bahwa apabila nilai dari variabel inflasi, kurs, suku bunga sama dengan nol, maka minimum JII memiliki nilai 1234,654. Nilai koefisien inflasi -379.060 artinya bahwa jika inflasi naik 1% maka JII melemah / depresiasi sebesar 379.06%, demikian sebaliknya. Nilai koefisien kurs -0.027 artinya bahwa jika kurs naik (dollar menguat) 1% maka JII melemah / depresiasi sebesar 0.027, demikian sebaliknya. Nilai koefisien suku bunga -2927.879 artinya bahwa jika suku bunga naik 1% maka JII melemah / depresiasi sebesar 2927.87, demikian sebaliknya. Dari perhitungan koefisien regresi diatas dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda untuk data penelitian yang digunakan ini adalah sebagai berikut: JII = 1234.654 - 0.027 Kurs – 2927.879 Suku Bunga + e Keterangan: X2 = Kurs X3 = Suku Bunga 2.6 Hasil Uji Hipotesis Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.B Std. Error Beta 1 (Constant) 1234.654 90.892 13.584 .000 Inflasi -379.060 440.952 -.125 -.860 .394 Kurs -.027 .006 -.457 -4.495 .000 SukuBunga -2927.879 521.731 -.766 -5.612 .000 a. Dependent Variable: JII
  • 19. 1.1 Uji Parsial t (t-test) Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t Sumber:Data diolah dengan SPSS Dari hasil output SPSS nilai koefisien regresi pada inflasi sebesar -379.060, hasil menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel inflasi terhadap JII sebesar - 379.060. Jika inflasi naik 1% maka JII akan menurun sebesar 379.060, demikian sebaliknya. Akan tetapi tingkat signifikan 0.394 > α = 0,05, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel inflasi terhadap JII. Dari hasil output SPSS nilai koefisien regresi pada kurs sebesar -0.027, hasil menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel kurs terhadap JII sebesar -0.027. Jika kurs naik 1% maka JII menurun sebesar 0.027, demikian sebaliknya. Akan tetapi tingkat signifikan 0.000 < α = 0,05, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel kurs terhadap JII. Dari hasil output SPSS nilai koefisien regresi pada suku bunga sebesar -2927.879, hasil menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel suku bunga terhadap JII sebesar -2927.879. Jika suku bunga naik 1% maka akan terjadi penurunan index JII sebesar 2927.879, demikian sebaliknya. Karena tingkat signifikansinya 0.000 < α = 0,05, maka variabel suku bunga dianggap sangat berpengaruh terhadap penurunan index JII. 2.1 Uji Simultan F (F-test) Tabel 4.11 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.B Std. Error Beta 1 (Constant) 1234.654 90.892 13.584 .000 Inflasi -379.060 440.952 -.125 -.860 .394 Kurs -.027 .006 -.457 -4.495 .000 SukuBunga -2927.879 521.731 -.766 -5.612 .000 a. Dependent Variable: JII
  • 20. Sumber:Data diolah dengan SPSS Tabel 4.11 diatas menunjukkan nilai sig. pada uji F sebesar 0.000 dimana 0.000 < 0.05, dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima artinya bahwa secara simultan variabel bebas yaitu inflasi, kurs, suku bunga memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu JII. 3.1 Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) Sumber:Data diolah SPSS Dilihat dari hasil perhitungan model yang disajikan dalam tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai R-Square sebesar 0.589 koefisien determinasi tersebut menggambarkan bahwa inflasi, kurs, suku bunga mampu menjelaskan variasi variabel JII periode 2014 – 2018 sebesar 58.9%. ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 92046.163 3 30682.054 26.705 .000b Residual 64339.809 56 1148.925 Total 156385.972 59 a. Dependent Variable: JII b. Predictors: (Constant), SukuBunga, Kurs, Inflasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .767a .589 .567 33.89580 a. Predictors: (Constant), SukuBunga, Kurs, Inflasi b. Dependent Variable: JII
  • 21. Pembahasan 1.1 Variabel Inflasi Terhadap Jakarta Islamic Index Berdasarkan hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) bahwa nilai signifikan t sebesar 0.394 > α = 0,05 yang artinya inflasi tidak berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index secara parsial atau individu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hafidz (2015) yang menunjukkan bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index. 1.2 Variabel Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Jakarta Islmaic Index Berdasarkan hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) bahwa nilai signifikan t sebesar 0.000 < α = 0,05 yang artinya kurs berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index secara parsial atau individu. Semakin menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing yang meningkat dipasar modal, sehingga harga saham dipasar modal akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Septian (2012) yang menunjukkan bahwa kurs berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index. 1.3 Variabel Suku Bunga Terhadap Jakarta Islamic Index Berdasarkan hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) bahwa nilai signifikan t sebesar 0.000 < α = 0,05 yang artinya suku bunga berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index secara parsial atau individu. Semakin tinggi tingkat suku bunga suatu mata uang maka semakin tinggi pula permintaan mata uang negara tersebut, dengan begitu dapat disimpulkan
  • 22. bahwa hubungan tingkat suku bunga berpengaruh negative terhadap Jakarta Islamic Index. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ludfi (2016) dan Al Fatih (2017) yang menunjukkan bahwa suku bunga berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index. 1.4 Variabel Inflasi, Kurs, Suku Bunga Terhadap Jakarta Islamic Index Berdasarkan hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) bahwa nilai signifikan F sebesar 0.000 < α = 0,05 yang artinya inflasi, kurs, suku bunga berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index secara simultan atau bersama-sama. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian hipotesa penelitiannya. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis pembahasan pada Bab IV, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII). 2) Variabel nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap terhadap Jakarta Islamic Index (JII). 3) Variabel suku bunga berpengaruh negatif terhadap terhadap Jakarta Islamic Index (JII). 4) Variabel inflasi, nilai tukar, suku bunga secara bersama-sama berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII). Saran Saran yang dapat di sampaikan peneliti berdasarkan hasil kesimpulan diatas adalah : 1) Bagi Investor Bagi investor yang akan berinvestasi pada Jakarta Islamic Index sebaiknya memperhatikan besarnya variabel nilai tukar dan suku bunga karena memiliki pengaruh terhadap Jakarta Islamic Index. Sehingga variabel tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada Jakarta Islamic Index. 2) Bagi Perusahaan
  • 23. Bagi perusahaan yang terdapat didalam Jakarta Islamic Index sebaiknya memperhatikan besarnya variasi nilai tukar dan suku bunga karena nilai tukar dan suku bunga memilik pengaruh terhadap Jakarta Islamic Index. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya / Akademis Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan data harian agar memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat, menggunakan indeks saham selain Jakarta Islamic Index seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks sectoral, LQ45, dan indeks-indeks lainnya sehingga mampu mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai kondisi pasar modal di Indonesia. Daftar Referensi Alwi, Z. I. 2008. Pasar Modal : Teori Dan Aplikasi. Edisi Pertama. Jakarta : Nasindo Internusa. Al Fatih. 2017. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Harga Emas Dunia Dan Suku Bunga. Jakarta Islamic Index (JII). Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 5, No. 8. Amel. 2015. Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Emas Dunia, Dan Kurs Rupiah Terhadap Jakarta Islamic Index Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010-2014). Forum Bisnis dan Keuangan. 4. Hafidz. 2015. Pengaruh Suku Bunga SBI, Uang Beredar, Inflasi Dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2009-2014. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 3. No.2, Oktober 2015,hal. 25-46. Julius, RR. 2011. Menyatakan Bahwa Pengertian Dari Inflasi. Salemba Empat. Kamaludin. 2011. Manajemen Keuangan, Konsep Dasar Dan Penerapannya. Mandar Maju : Bandung.
  • 24. Ludfi. 2016. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Pendapatan Nasional Dan Suku Bunga. Jakarta Islamic Index (JII). Skripsi Program Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2016 Natsir, M. 2014. Menyatakan Bahwa Pengertian Inflasi: Mitra Wancana Media: Jakarta. Piliang, F dan Kisman, Z. 2020. Information and communication technology utilization effectiveness in distance education systems. Int. J. Eng. Bus. Manag. 2020, 12, 1–9. Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIMYKPN. Samsul, M. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Surabaya : Erlangga Menurut van Horne Dan Wachowicz, Jr. (2012:2) Pengertian Manajemen. Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan, Teori Konsep Dan Aplikasi. Ekonisia:Yogyakarta. Sukirno, S. 2011. Menyatakan Bahwa Pengertian Inflasi. Edisi 3, cetakan ke 22. Jakarta : Rajawali Pers Septian. 2012. Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Dan Kurs Rupiah Terhadap Jakarta Islamic Index Di Bursa Efek Indonesia (Periode Januari 2005 – Maret 2012). Skripsi Program Sarjana Universitas Gunadarma, Jakarta, 2012. Tandelilin, E. 2010. Portofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Kanisius Website Bank Indonesia www.bi.go.id data 2019 www.google.com file View publication statsView publication stats