SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
34
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK
PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
Faisal piliang 1
,Sri marini2
Faisal_piliang@yahoo.co.id , Srimarini30@yahoo.com
Program Studi Teknik Elektro2
Fakultas Teknik Universitas Islam “45” (UNISMA)
Universitas Islam 45 Bekasi Jl.Cut Meutia No. 83, 17113
Telp. 021-88344436, 021-8802015 Ext. 124
ABSTRAK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang dapat membantu seseorang
dalam mengambil keputusan secara akurat dan sesuai dengan sasaran yang diinginkan.
Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pendukung
keputusan (SPK), salah satunya adalah untuk menyelesaikan permasalahan penentuan
pemilihan perangkat lunak pengolah citra yang dilakukan dalam penelitian ini. Metodelogi
yang digunakan untuk proses sistem pendukung keputusan (SPK) dalam pemilihan perangkat
lunak pengolah citra pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metodelogi Analitical
Hierarcy Process (AHP). Metode ini dipilih karena mampu memilih alternatif terbaik dari
sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah efektifitas penerapan
metodelogi Analitical Hierarcy Process (AHP) dalam pemilihan perangkat lunak pengolah
citra terbaik berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang ditentukan. Hasil dari proses
pengimplementasian metode AHP dapat mengurutkan alternatif dari nilai yang terbesar ke
nilai yang terkecil.
Kata kunci: Pemilihan perangkat lunak pengolah citra, SPK, AHP, Expert Choice.
PENDAHULUAN
Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya merupakan bentuk pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan yang mungkin bisa dipilih. Sebelum menentukan alternatif, diperlukan data-data
yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan akurat, bila data-data yang
dimasukan tidak akurat maka proses perhitungan dapat menyebabkan hasil yang salah sehingga
alternatif keputusan yang dihasilkan pun menjadi tidak akurat. Kebutuhan sistem pendukung
keputusan akan sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan hasil akhir dari proses perhitungan untuk
pemilihan alternatif keputusan.
35
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Kemampuan sistem pendukung keputusan dapat membantu dalam proses pemilihan perangkat lunak
pengolah citra yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan pengolahan pencitraan
pada halaman elektronik atau internet. Bantuan sistem pendukung keputusan bisa dirasakan lebih
cepat dan akurat jika sistem pendukung keputusan dilakukan dengan bantuan pemrosesan komputer.
Kemampuan komputer dalam mengolah data-data untuk menghasilkan informasi sudah tidak
diragukan lagi. Komputer sebagai alat bantu dapat mengolah data berdasarkan perangkat lunak atau
software yang dimasukan ke dalam komputer, untuk menghasilkan alternatif keputusan dalam
memilih jenis komputer yang sesuai dengan kriteria
Dari hal tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Bagaimana membangun sistem dalam mengukur efektifitas penerapan AHP untuk
mendukung pemilihan perangkat lunak pengolah citra berdasarkan kriteria dan sub-kriteria
yang ditentukan?
b. Bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan perangkat lunak
pengolah citra agar pengembang perangkat lunak atau software developer pengolah citra
dapat menentukan pilihan perangkat lunak pengolah citra dengan tepat sesuai dengan
keinginannya?
Tujuan dari penelitian ini adalah penerapkan sistem pendukung keputusan (SPK) sesuai dengan
metodelogi Analytic Hierarchy Process (AHP) dan penggunaan software ”Expert Choice 2000”.
Agar dapat memberikan solusi untuk membuat keputusan yang dapat membantu pihak-pihak tertentu
dalam mengambil keputusan yang terbaik dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra untuk
mencapai hasil yang maksimal
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Salah satu model yang dapat digunakan sebagai proses pengambilan keputusan adalah dengan
menggunakan Proses Hierarki Analitik atau yang dikenal dengan istilah Analytical Hierarchy Process
(AHP). Proses Hierarki Analitik (AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton
School of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam
memilih alternatif yang paling disukai (Saaty, 1983) (MARIMIN, 2005, 76). Dengan menggunakan
AHP, suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir,
sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan
tersebut. Persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan
keputusannya.
36
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Prinsip kerja AHP adalah menyederhanakan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur,
stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian
tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel
tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut
kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dan peranan
untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat
dikonstruksikan sebagai diagram bertingkat, yang dimulai dengan goal/sasaran, lalu kriteria level
pertama, sub kriteria, dan akhirnya alternatif. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai
bobot relatif dari suatu kriteria majemuk (atau alternatif majemuk terhadap suatu kriteria) secara
intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Dr. Thomas L.
Saaty, pembuat AHP, kemudian menentukan cara yang konsisten untuk mengubah perbandingan
berpasangan/pairwise, menjadi suatu himpunan bilangan yang merepresentasikan prioritas relatif dari
setiap kriteria dan alternatif. AHP memilki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses
pengambilan keputusan, karena dapat digambarkan secara grafis, sehingga dapat dipahami oleh semua
pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan AHP, proses keputusan kompleks dapat
diuraikan menjadi keputusan-keputusan lebih kecil yang dapat ditangani lebih mudah.
Adapun prinsip kerja AHP adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Hierarki yaitu persoalan yang akan diselesaikan diuraikan menjadi unsur-
unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hirarki.
2. Penilaian Kriteria dan Alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty
(1983), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam
mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan
Saaty dapat dilihat pada tabel berikut:
Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi
masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
37
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Gambar 1. Kerangka Konsep Pemikiran
Kerangka pemikiran di atas menggambarkan proses penelitian “Penerapan Metode AHP dalam
Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra dengan Menggunakan Expert Choice”, dimana urutannya
diawali dengan
Melakukan proses analisa bagaimana penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat
Lunak Pengolah Citra yang bertujuan untuk memperoleh pemikiran landasan dasar tentang
penelitian ini dengan cara mencari referensi melalui studi kepustakaan, wawancara dan
diskusi dengan responden ahli menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD).
Kemudian proses dilanjutkan pada tahapan berikutnya yaitu menentukan kriteria dan sub-
kriteria penelitian dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD)
Proses berikutnya penentuan alternatif penelitian dari penerapan AHP dalam pemilihan
perangkat lunak pengolah citra. Agar tidak terjadi inkonsistensi pada pembuatan model, maka
dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan responden ahli untuk menentukan tahapan
pembuatan model yang valid dengan elemen-elemen yang signifikan berpengaruh pada
model.
Metode ini menggunakan pendekatan iterasi di mana atribut-atribut yang tidak layak melalui
proses analisis dieliminasi sehingga atribut-atribut yang tertinggal benar-benar atribut-atribut
yang penting untuk diteliti.
METODE PENELITIAN
Penelitian diawali dengan pengamatan penerapan metode AHP dalam pemilihan perangkat
lunak pengolah citra yang bertujuan untuk merancang sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan
perangkat lunak pengolah citra agar para pengembang perangkat lunak dapat menentukan pilihan
perangkat lunak atau software pengolah citra dengan tepat sesuai dengan keinginannya. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik dengan menyajikan rangkuman wawancara dan hasil survey
yang berupa kuesioner. Dengan metode ini akan digambarkan kondisi pemilihan perangkat lunak
pengolah citra yang ada di pasaran saat ini, serta akan dilakukan analisis sistem pendukung keputusan
pemilihan perangkat lunak pengolah citra agar para pengembang perangkat lunak dapat menentukan
38
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
pilihan perangkat lunak pengolah citra dengan tepat. Selanjutnya dilakukan pencarian data sekunder
yang ada di lapangan melalui berbagai media, seperti: internet, buku literatur dan jurnal serta artikel-
artikel sehingga didapatkan informasi yang akurat mengenai SPK pemilihan perangkat lunak
pengolah citra dengan menggunakan AHP. Selain itu juga dilakukan identifikasi sistem dengan
mempertimbangkan variabel-variabel pendukung penerapan AHP dengan cara melakukan wawancara
dan pemberian kuesioner kepada pakar. Hal ini merupakan tahapan yang penting karena model yang
dibuat harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar mengenai data, selanjutnya data diolah dengan
menggunakan pendekatan proses hierarki analitis (AHP) untuk mendapatkan hasil berupa langkah-
langkah yang harus dilakukan pada penerapan AHP. Keputusan yang diperoleh harus segera
ditindaklanjuti berupa tindakan atau dapat pula dikaji ulang keputusan tersebut bila ternyata diperoleh
informasi baru yang dapat mempengaruhi hasil untuk mengurangi ketidakpastian, maka akan
diperoleh keputusan yang baru.
Sampling/Metode Pemilihan Sampel
Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden ahli dengan
menggunakan teknik wawancara dan pengamatan pemilihan perangkat lunak pengolah citra.
Diharapkan setelah melakukan penelitian ini agar para pengembang perangkat lunak dapat
menentukan pilihan perangkat lunak pengolah citra dengan tepat sesuai dengan keinginannya.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian diawali dengan proses pengumpulan data primer melalui survei dan wawancara
langsung di lapangan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Dan pada saat yang bersamaan
peneliti juga mencari data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur, jurnal, dan artikel mengenai
metode Analitical Hierarcy Process (AHP).
Tahap akhir dari penelitian ini adalah melakukan pengolahan data yang telah diperoleh dengan
pendekatan proses metode Analitical Hierarcy Process (AHP) untuk merumuskan masalah dan
mendapatkan peringkat alternatif-alternatif yang akan dilakukan pada saat metode Analitical Hierarcy
Process (AHP) akan diterapkan. Dalam rangka menentukan prioritas langkah-langkah penerapan
metode Analitical Hierarcy Process (AHP) dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra dengan
menggunakan Expert Choice, maka pada sisi kriteria diusulkan dua (2) kriteria, sepuluh (10) sub-
kriteria, dan tiga alternatif strategis yang mendukung penerapan penerapan metode Analitical
Hierarcy Process (AHP) dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra. Adapun kriteria, sub-
kriteria, dan alternatif strategis dapat dirinci dalam tabel sebagai berikut:
39
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Berikut ini ditampilkan diagram hierarki dan keputusan analisis penerapan metode AHP dalam
pemilihan komputer:
Gambar 2. Diagram Hirarki dan Keputusan dari Sisi kriteria Manfaat dan Biaya dengan
Pendekatan AHP
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun proses pengolahan, analisa dan interpretasi data yang didahului dengan menentukan elemen-
elemen yang signifikan pada masing-masing level dari sisi kriteria dan sub-kriteria dimulai dari:
Level 1 yang merupakan penentuan “Fokus: Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra”.
Level 2 berisi “Kriteria: Manfaat dan Biaya”.
Level 3 ditentukan sub-sub kriteria Manfaat memiliki turunan Mutu Pelayanan, Kemampuan
Layar, Kapasitas Memori, Kapasitas Penyimpanan, Latihan Diperlukan dan Bahasa
Pemrograman sedangkan sub-sub kriteria Biaya memiliki turunan Harga, Perbekalan,
Pelayanan dan Kelengkapan Tambahan.
Level 4 berisi “Alternatif: Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop” dari strategis penerapan
metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra.
Selanjutnya dilakukan kajian untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan berdasarkan
proses hierarki analitis.
Landasan Kriteria MANFAAT Yang Menjadi Pertimbangan Pemilihan Perangkat Lunak
Pengolah Citra Ditinjau Dari Elemen Kriteria Dan Sub-Kriteria
 Bobot masing-masing kriteria “MANFAAT” yang mempengaruhi penentuan Pemilihan
Perangkat Lunak Pengolah Citra dari para responden diurutkan dari prioritas tertinggi ke
prioritas terendah:
40
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Gambar 3. Kriteria Manfaat yang harus dipertimbangkan dalam strategi pemilihan Pengolah
Citra beserta nilai bobotnya
Prioritas utama dari sisi kriteria Manfaat yang harus diperhatikan dalam menentukan pemilihan
Pengolah Citra yaitu “Mutu Pelayanan” dengan nilai bobot 0,375 atau sebanding dengan 37,5% .
Prioritas berikutnya sebesar 0,125 atau 12,5% yaitu “Kemampuan Layar”, “Kapasitas
Memori”, “Kapasitas Penyimpanan”, “Latihan Diperlukan” dan “Bahasa Pemrograman”
.
 Nilai bobot prioritas alternatif strategis berdasarkan Mutu Pelayanan  Manfaat
Gambar 4. Nilai bobot sub-kriteria Mutu Pelayanan
Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
 Nilai bobot berdasarkan Kemampuan Layar  Manfaat
Gambar 5. Nilai bobot sub-kriteria Kemampuan Layar
Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
41
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
 Nilai bobot berdasarkan Kapasitas Memori  Manfaat
Gambar 6. Nilai bobot sub-kriteria Kapasitas Memori
Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
 Nilai bobot berdasarkan Kapasitas Penyimpanan  Manfaat
Gambar 7. Nilai bobot sub-kriteria Kapasitas Penyimpanan
Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
 Nilai bobot berdasarkan Latihan Diperlukan  Manfaat
Gambar 8. Nilai bobot sub-kriteria Latihan Diperlukan
Prioritas sebesar 0,333 atau 33,3% yaitu “Dreamweaver”, “Frontpage” dan “Photoshop”.
 Nilai bobot berdasarkan Bahasa Pemrograman  Manfaat
Gambar 9. Nilai bobot sub-kriteria Bahasa Pemrograman
42
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
Inconsistency Ratio (CR) Manfaat
Inconsistency ratio atau rasio inkonsistensi data responden ahli merupakan parameter yang digunakan
untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak.
Rasio inkonsistensi data dianggap baik jika nilai CR-nya ≤ 0,1. perbandingan berpasangan yang
diberikan responden ahli memiliki nilai rasio inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sebagai batas
maksimum nilai rasio inkonsistensi. Dengan demikian hasil perhitungan geometrik gabungan data
responden cukup konsisten.
Landasan Kriteria BIAYA Yang Menjadi Pertimbangan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah
Citra Ditinjau Dari Elemen Kriteria Dan Sub-Kriteria
 Bobot masing-masing kriteria “Biaya” yang mempengaruhi penentuan Pemilihan Perangkat
Lunak Pengolah Citra dari para responden diurutkan dari prioritas tertinggi ke prioritas
terendah:
Gambar 1 0. Kriteria “Biaya” yang harus dipertimbangkan dalam strategi Pemilihan
Perangkat Lunak Pengolah Citra beserta nilai bobotnya
Prioritas utama dari sisi kriteria Biaya yang harus diperhatikan dalam menentukan
Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra yaitu “Pelayanan” dengan nilai bobot 0,4 atau
sebanding dengan 40% .
Prioritas berikutnya dengan nilai bobot 0,2 atau 20% yaitu “Harga”, “Perbekalan” dan
“Kelengkapan Tambahan”.
 Nilai bobot prioritas alternatif strategis berdasarkan Harga  Biaya
Gambar 11. Nilai bobot sub-kriteria Harga
43
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
 Nilai bobot berdasarkan Perbekalan  Biaya
Gambar 12. Nilai bobot sub-kriteria Perbekalan
Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
 Nilai bobot berdasarkan Ketersediaan Pelayanan  Biaya
Gambar 13. Nilai bobot sub-kriteria Pelayanan
Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
 Nilai bobot berdasarkan Kelengkapan tambahan  Biaya
Gambar 14. Nilai bobot sub-kriteria Kelengkapan tambahan
Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”.
Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
sten.
44
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Landasan Alternatif Strategis Menjadi Prioritas Manfaat Dan Biaya Pada Pemilihan Perangkat
Lunak Pengolah Citra
Setelah melalui proses pengisian kuesioner oleh banyak responden dan melalui perhitungan geometris
penggabungan data responden, maka diperoleh nilai bobot alternatif yang menjadi prioritas Manfaat
Dan Biaya pada strategi Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra seperti yang disajikan pada grafik
berikut
Gambar 15. Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif Manfaat dalam Alternatif Strategis Pemilihan
Perangkat Lunak Pengolah Citra
Berdasarkan hasil pengolahan data responden diperoleh urutan prioritas utama untuk Manfaat adalah
“Dreamweaver” dengan nilai bobot 0,504 atau sebanding dengan 50,4% dari total alternatif yang
ditetapkan. Peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah “Frontpage” dan “Photoshop” dengan
nilai bobot 0,248 atau sebanding dengan 24,8% dari total alternatif yang ditetapkan.
Gambar 16. Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif Biaya dalam Strategis Pemilihan Perangkat
Lunak Pengolah Citra
Berdasarkan hasil pengolahan data responden diperoleh urutan prioritas utama untuk Biaya adalah
“Dreamweaver” dengan nilai bobot 0,56 atau sebanding dengan 56% dari total alternatif yang
ditetapkan. Peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah “Frontpage” dan “Photoshop” dengan
nilai bobot 0,22 atau sebanding dengan 22% dari total alternatif yang ditetapkan.
Sedangkan yang menjadi prioritas pada strategi Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra seperti
yang disajikan pada grafik berikut :
45
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Gambar 17. Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif Strategis Pemilihan Perangkat Lunak
Pengolah Citra
Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi
alternatif strategis Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra adalah “Dreamweaver” dengan nilai
bobot 0,518 atau sebanding dengan 51,8% dari total alternatif yang ditetapkan. Peringkat prioritas
alternatif berikutnya adalah “Frontpage” dan “Photoshop” dengan nilai bobot 0,241 atau sebanding
dengan 24,1% dari total alternatif yang ditetapkan.
Landasan Alternatif Strategis Rasio Manfaat Terhadap Biaya Secara Global yang Menjadi
Prioritas Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra
Setelah dilakukan analisis terhadap kriteria, sub-kriteria, dan alternatif dari sisi Manfaat serta
kriteria, sub-kriteria, dan alternatif dari sisi Manfaat maka selanjutnya dilakukan analisis rasio
Manfaat terhadap Biaya yaitu dengan cara membagi nilai bobot dari masing-masing alternatif pada
sisi Manfaat dengan nilai bobot dari masing-masing alternatif pada sisi Biaya.
Adapun analisis rasio Manfaat terhadap Biaya ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 1 Analisis Rasio Manfaat terhadap Biaya
Berdasarkan hasil analisis rasio Manfaat terhadap Biaya pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa alternatif “Dreamweaver” merupakan alternatif strategis yang dipilih untuk menerapkan
strategi Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra.
Alternatif
Dreamweaver Frontpage Photoshop
Manfaat 0.504 0.248 0.248
Biaya 0.56 0.22 0.22
Manfaat/Biaya 0.90 1.127 1.127
46
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Keterkaitan analisis hubungan antara alternatif strategis dari sisi Manfaat terhadap Biaya dapat
diilustrasikan pada grafik-grafik sebagai berikut:
Gambar 18. Grafik Hubungan Alternatif Strategis dari Sisi Manfaat terhadap Biaya
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alternatif strategis tersebut (jika
diurutkan dari alternatif Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop).
Sedangkan untuk keterkaitan analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Manfaat dapat dilihat pada
grafik berikut :
Gambar 19. Grafik keterkaitan antara analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Manfaat
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alternatif strategis tersebut (jika
diurutkan dari alternatif Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop). Kemudian untuk keterkaitan
analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Biaya dapat dilihat pada grafik berikut :
47
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Gambar 20. Grafik Keterkaitan antara analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Biaya
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alternatif strategis tersebut (jika
diurutkan dari alternatif Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop).
SIMPULAN
Keluaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah peringkat prioritas alternatif strategis penentuan
Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat diusulkan beberapa saran
untuk penelitian lanjutan dan saran manajerial sebagai berikut:
 Kajian ini hanya difokuskan pada Strategi Penentuan Pemilihan Perangkat Lunak
Pengolah Citra saja, dan sangat disarankan untuk dikembangkan lebih lanjut lagi
seperti Strategi pemilihan infrastruktur Informasi Teknologi yang dapat diterapkan di
perguruan tinggi.
 Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada Penentuan Pemilihan Perangkat Lunak
Pengolah Citra berdasarkan rasio Manfaat terhadap Biaya. Untuk penelitian
selanjutnya perlu dikembangkan implementasi strategi lainnya.
 Hasil analisis dari penelitian ini memberikan rekomendasi untuk memilih alternatif
Dreamweaver sebagai Strategi Penentuan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra,
sehingga perlu diperhatikan faktor-faktor dari kriteria Manfaat memiliki turunan Mutu
Pelayanan, Kemampuan Layar, Kapasitas Memori, Kapasitas Penyimpanan, Latihan
48
JREC
Journal of Electrical and Electronics
Vol 2. No.2
Diperlukan dan Bahasa Pemrograman sedangkan kriteria Biaya memiliki turunan
Harga, Perbekalan, Pelayanan dan Kelengkapan Tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Dadang Setiawan, 2012. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Produk
Laptop Menggunakan Metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making.
Djamila Podungge, 2012. Penerapan Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP) dalam
Menentukan Pemilihan Pengawas Sekolah.
Eddy, 2006. Business Continuity Plan Berdasarkan Kuantifikasi Nilai Ekonomis Sistem
Aplikasi Pada Industri Penerbangan: Studi Kasus Pada PT. Garuda Indonesia.
Edwin Nur Prasetyo, 2011. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk
Menentukan Antivirus Yang Tepat Dengan Metode Analytical Hierarkhi Process
(AHP).
Faisal, 2010. Strategi IT Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Recovery
Planning/DRP) pada Core UICo Sistem dengan Pendekatan Analytical Hierarchy
Process studi kasus UNOCAL Indonesia

More Related Content

What's hot

Mj304 112200-552-2
Mj304 112200-552-2Mj304 112200-552-2
Mj304 112200-552-2JamiahPLS
 
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriProcceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriAndika Dwi Hadiri
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...RinaHandayani20
 
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMENSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMENNaila Rosyidah
 
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan KeputusanAdam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusanadamdermawan97
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanAhmad ZA
 
Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...
Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...
Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...Mutia Nabila
 
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6   contoh aplikasi penilaian karyawanSpk 6   contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawanniasyahrini
 
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Jejak Kelana
 
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1Ressy Tail
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Khusrul Kurniawan
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPdessybudiyanti
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Riskyyoni
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanBamm Wahid
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017Agus Supriyono
 
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...nrlputri26
 

What's hot (19)

Use Case Points Model
Use Case Points ModelUse Case Points Model
Use Case Points Model
 
722 1881-1-pb
722 1881-1-pb722 1881-1-pb
722 1881-1-pb
 
Mj304 112200-552-2
Mj304 112200-552-2Mj304 112200-552-2
Mj304 112200-552-2
 
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriProcceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Unive...
 
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMENSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN
 
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan KeputusanAdam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
 
Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...
Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...
Sim15, mutia nabila, hapzi ali, analisis sim pada gudang, universitas mercu b...
 
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6   contoh aplikasi penilaian karyawanSpk 6   contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
 
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
 
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHP
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, sistem pendukung...
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem pendukung keputusan, ut, 2017
 
DATA MINING
DATA MININGDATA MINING
DATA MINING
 
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
Sim, nurul putri pebriani, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan ...
 

Similar to Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra dengan Menggunakan Expert Choice

Sistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgSistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgAlamsyah Alamsyah
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Okta Jilid II
 
Penerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choice
Penerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choicePenerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choice
Penerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choicesholehulhuda1
 
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMMetode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMFahmi Hakam
 
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017fathiamunaf
 
SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...
SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...
SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...Lidya Septiani
 
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK - SPK Kelompok - Peran SPK dalam pem...
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK -	SPK Kelompok -	Peran SPK dalam pem...Konsep pengambilan keputusan - Model SPK -	SPK Kelompok -	Peran SPK dalam pem...
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK - SPK Kelompok - Peran SPK dalam pem...nabila rahmalia
 
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Imel Aisyah Amini
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Fadli2727
 
Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...
Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...
Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...Rahmah siti
 
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...santoso watty
 
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...Achmad Lukman Harun
 
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Abud Maha
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017Agus Supriyono
 
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...Yuni Rahmayani
 
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...methamaramiss
 

Similar to Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra dengan Menggunakan Expert Choice (20)

Sistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgSistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwg
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
 
Penerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choice
Penerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choicePenerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choice
Penerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choice
 
Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMMetode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
 
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
 
SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...
SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...
SIM, Lidya Septiani, Hapzi Ali, Konsep Pengambilan Keputusan, Universitas Mer...
 
Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
 
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK - SPK Kelompok - Peran SPK dalam pem...
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK -	SPK Kelompok -	Peran SPK dalam pem...Konsep pengambilan keputusan - Model SPK -	SPK Kelompok -	Peran SPK dalam pem...
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK - SPK Kelompok - Peran SPK dalam pem...
 
Tugas psi
Tugas psiTugas psi
Tugas psi
 
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
 
tugas jurnal
tugas jurnal tugas jurnal
tugas jurnal
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...
Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...
Sim 12, siti rahmah, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan , umb ...
 
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
 
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
 
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem penunjang keputusan, ut, 2017
 
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
 
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
 

More from faisalpiliang1

Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...faisalpiliang1
 
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDAPLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDfaisalpiliang1
 
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...faisalpiliang1
 
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...faisalpiliang1
 
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...faisalpiliang1
 
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi ElearningRancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi Elearningfaisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...faisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHPENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHfaisalpiliang1
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALANfaisalpiliang1
 
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanPenerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanfaisalpiliang1
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...faisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...faisalpiliang1
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...faisalpiliang1
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)faisalpiliang1
 
Peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanPeningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanfaisalpiliang1
 
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...faisalpiliang1
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANfaisalpiliang1
 

More from faisalpiliang1 (20)

Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
 
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDAPLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
 
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
 
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
 
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
 
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi ElearningRancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
 
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
 
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHPENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
 
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
 
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanPenerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
 
Peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanPeningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikan
 
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
 

Recently uploaded

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (9)

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra dengan Menggunakan Expert Choice

  • 1. 34 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1 ,Sri marini2 Faisal_piliang@yahoo.co.id , Srimarini30@yahoo.com Program Studi Teknik Elektro2 Fakultas Teknik Universitas Islam “45” (UNISMA) Universitas Islam 45 Bekasi Jl.Cut Meutia No. 83, 17113 Telp. 021-88344436, 021-8802015 Ext. 124 ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan secara akurat dan sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pendukung keputusan (SPK), salah satunya adalah untuk menyelesaikan permasalahan penentuan pemilihan perangkat lunak pengolah citra yang dilakukan dalam penelitian ini. Metodelogi yang digunakan untuk proses sistem pendukung keputusan (SPK) dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metodelogi Analitical Hierarcy Process (AHP). Metode ini dipilih karena mampu memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah efektifitas penerapan metodelogi Analitical Hierarcy Process (AHP) dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra terbaik berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang ditentukan. Hasil dari proses pengimplementasian metode AHP dapat mengurutkan alternatif dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil. Kata kunci: Pemilihan perangkat lunak pengolah citra, SPK, AHP, Expert Choice. PENDAHULUAN Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya merupakan bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin bisa dipilih. Sebelum menentukan alternatif, diperlukan data-data yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan akurat, bila data-data yang dimasukan tidak akurat maka proses perhitungan dapat menyebabkan hasil yang salah sehingga alternatif keputusan yang dihasilkan pun menjadi tidak akurat. Kebutuhan sistem pendukung keputusan akan sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan hasil akhir dari proses perhitungan untuk pemilihan alternatif keputusan.
  • 2. 35 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Kemampuan sistem pendukung keputusan dapat membantu dalam proses pemilihan perangkat lunak pengolah citra yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan pengolahan pencitraan pada halaman elektronik atau internet. Bantuan sistem pendukung keputusan bisa dirasakan lebih cepat dan akurat jika sistem pendukung keputusan dilakukan dengan bantuan pemrosesan komputer. Kemampuan komputer dalam mengolah data-data untuk menghasilkan informasi sudah tidak diragukan lagi. Komputer sebagai alat bantu dapat mengolah data berdasarkan perangkat lunak atau software yang dimasukan ke dalam komputer, untuk menghasilkan alternatif keputusan dalam memilih jenis komputer yang sesuai dengan kriteria Dari hal tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: a. Bagaimana membangun sistem dalam mengukur efektifitas penerapan AHP untuk mendukung pemilihan perangkat lunak pengolah citra berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang ditentukan? b. Bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan perangkat lunak pengolah citra agar pengembang perangkat lunak atau software developer pengolah citra dapat menentukan pilihan perangkat lunak pengolah citra dengan tepat sesuai dengan keinginannya? Tujuan dari penelitian ini adalah penerapkan sistem pendukung keputusan (SPK) sesuai dengan metodelogi Analytic Hierarchy Process (AHP) dan penggunaan software ”Expert Choice 2000”. Agar dapat memberikan solusi untuk membuat keputusan yang dapat membantu pihak-pihak tertentu dalam mengambil keputusan yang terbaik dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra untuk mencapai hasil yang maksimal TINJAUAN PUSTAKA Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Salah satu model yang dapat digunakan sebagai proses pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan Proses Hierarki Analitik atau yang dikenal dengan istilah Analytical Hierarchy Process (AHP). Proses Hierarki Analitik (AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memilih alternatif yang paling disukai (Saaty, 1983) (MARIMIN, 2005, 76). Dengan menggunakan AHP, suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut. Persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya.
  • 3. 36 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Prinsip kerja AHP adalah menyederhanakan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dan peranan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat dikonstruksikan sebagai diagram bertingkat, yang dimulai dengan goal/sasaran, lalu kriteria level pertama, sub kriteria, dan akhirnya alternatif. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk (atau alternatif majemuk terhadap suatu kriteria) secara intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Dr. Thomas L. Saaty, pembuat AHP, kemudian menentukan cara yang konsisten untuk mengubah perbandingan berpasangan/pairwise, menjadi suatu himpunan bilangan yang merepresentasikan prioritas relatif dari setiap kriteria dan alternatif. AHP memilki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan, karena dapat digambarkan secara grafis, sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan AHP, proses keputusan kompleks dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan lebih kecil yang dapat ditangani lebih mudah. Adapun prinsip kerja AHP adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Hierarki yaitu persoalan yang akan diselesaikan diuraikan menjadi unsur- unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hirarki. 2. Penilaian Kriteria dan Alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1983), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada tabel berikut: Sistem Penunjang Keputusan (SPK) SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. Kerangka Konsep Adapun kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
  • 4. 37 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Gambar 1. Kerangka Konsep Pemikiran Kerangka pemikiran di atas menggambarkan proses penelitian “Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra dengan Menggunakan Expert Choice”, dimana urutannya diawali dengan Melakukan proses analisa bagaimana penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra yang bertujuan untuk memperoleh pemikiran landasan dasar tentang penelitian ini dengan cara mencari referensi melalui studi kepustakaan, wawancara dan diskusi dengan responden ahli menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Kemudian proses dilanjutkan pada tahapan berikutnya yaitu menentukan kriteria dan sub- kriteria penelitian dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) Proses berikutnya penentuan alternatif penelitian dari penerapan AHP dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra. Agar tidak terjadi inkonsistensi pada pembuatan model, maka dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan responden ahli untuk menentukan tahapan pembuatan model yang valid dengan elemen-elemen yang signifikan berpengaruh pada model. Metode ini menggunakan pendekatan iterasi di mana atribut-atribut yang tidak layak melalui proses analisis dieliminasi sehingga atribut-atribut yang tertinggal benar-benar atribut-atribut yang penting untuk diteliti. METODE PENELITIAN Penelitian diawali dengan pengamatan penerapan metode AHP dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra yang bertujuan untuk merancang sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan perangkat lunak pengolah citra agar para pengembang perangkat lunak dapat menentukan pilihan perangkat lunak atau software pengolah citra dengan tepat sesuai dengan keinginannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menyajikan rangkuman wawancara dan hasil survey yang berupa kuesioner. Dengan metode ini akan digambarkan kondisi pemilihan perangkat lunak pengolah citra yang ada di pasaran saat ini, serta akan dilakukan analisis sistem pendukung keputusan pemilihan perangkat lunak pengolah citra agar para pengembang perangkat lunak dapat menentukan
  • 5. 38 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 pilihan perangkat lunak pengolah citra dengan tepat. Selanjutnya dilakukan pencarian data sekunder yang ada di lapangan melalui berbagai media, seperti: internet, buku literatur dan jurnal serta artikel- artikel sehingga didapatkan informasi yang akurat mengenai SPK pemilihan perangkat lunak pengolah citra dengan menggunakan AHP. Selain itu juga dilakukan identifikasi sistem dengan mempertimbangkan variabel-variabel pendukung penerapan AHP dengan cara melakukan wawancara dan pemberian kuesioner kepada pakar. Hal ini merupakan tahapan yang penting karena model yang dibuat harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar mengenai data, selanjutnya data diolah dengan menggunakan pendekatan proses hierarki analitis (AHP) untuk mendapatkan hasil berupa langkah- langkah yang harus dilakukan pada penerapan AHP. Keputusan yang diperoleh harus segera ditindaklanjuti berupa tindakan atau dapat pula dikaji ulang keputusan tersebut bila ternyata diperoleh informasi baru yang dapat mempengaruhi hasil untuk mengurangi ketidakpastian, maka akan diperoleh keputusan yang baru. Sampling/Metode Pemilihan Sampel Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden ahli dengan menggunakan teknik wawancara dan pengamatan pemilihan perangkat lunak pengolah citra. Diharapkan setelah melakukan penelitian ini agar para pengembang perangkat lunak dapat menentukan pilihan perangkat lunak pengolah citra dengan tepat sesuai dengan keinginannya. Metode Pengumpulan Data Penelitian diawali dengan proses pengumpulan data primer melalui survei dan wawancara langsung di lapangan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Dan pada saat yang bersamaan peneliti juga mencari data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur, jurnal, dan artikel mengenai metode Analitical Hierarcy Process (AHP). Tahap akhir dari penelitian ini adalah melakukan pengolahan data yang telah diperoleh dengan pendekatan proses metode Analitical Hierarcy Process (AHP) untuk merumuskan masalah dan mendapatkan peringkat alternatif-alternatif yang akan dilakukan pada saat metode Analitical Hierarcy Process (AHP) akan diterapkan. Dalam rangka menentukan prioritas langkah-langkah penerapan metode Analitical Hierarcy Process (AHP) dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra dengan menggunakan Expert Choice, maka pada sisi kriteria diusulkan dua (2) kriteria, sepuluh (10) sub- kriteria, dan tiga alternatif strategis yang mendukung penerapan penerapan metode Analitical Hierarcy Process (AHP) dalam pemilihan perangkat lunak pengolah citra. Adapun kriteria, sub- kriteria, dan alternatif strategis dapat dirinci dalam tabel sebagai berikut:
  • 6. 39 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Berikut ini ditampilkan diagram hierarki dan keputusan analisis penerapan metode AHP dalam pemilihan komputer: Gambar 2. Diagram Hirarki dan Keputusan dari Sisi kriteria Manfaat dan Biaya dengan Pendekatan AHP HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun proses pengolahan, analisa dan interpretasi data yang didahului dengan menentukan elemen- elemen yang signifikan pada masing-masing level dari sisi kriteria dan sub-kriteria dimulai dari: Level 1 yang merupakan penentuan “Fokus: Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra”. Level 2 berisi “Kriteria: Manfaat dan Biaya”. Level 3 ditentukan sub-sub kriteria Manfaat memiliki turunan Mutu Pelayanan, Kemampuan Layar, Kapasitas Memori, Kapasitas Penyimpanan, Latihan Diperlukan dan Bahasa Pemrograman sedangkan sub-sub kriteria Biaya memiliki turunan Harga, Perbekalan, Pelayanan dan Kelengkapan Tambahan. Level 4 berisi “Alternatif: Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop” dari strategis penerapan metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra. Selanjutnya dilakukan kajian untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan berdasarkan proses hierarki analitis. Landasan Kriteria MANFAAT Yang Menjadi Pertimbangan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra Ditinjau Dari Elemen Kriteria Dan Sub-Kriteria  Bobot masing-masing kriteria “MANFAAT” yang mempengaruhi penentuan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra dari para responden diurutkan dari prioritas tertinggi ke prioritas terendah:
  • 7. 40 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Gambar 3. Kriteria Manfaat yang harus dipertimbangkan dalam strategi pemilihan Pengolah Citra beserta nilai bobotnya Prioritas utama dari sisi kriteria Manfaat yang harus diperhatikan dalam menentukan pemilihan Pengolah Citra yaitu “Mutu Pelayanan” dengan nilai bobot 0,375 atau sebanding dengan 37,5% . Prioritas berikutnya sebesar 0,125 atau 12,5% yaitu “Kemampuan Layar”, “Kapasitas Memori”, “Kapasitas Penyimpanan”, “Latihan Diperlukan” dan “Bahasa Pemrograman” .  Nilai bobot prioritas alternatif strategis berdasarkan Mutu Pelayanan  Manfaat Gambar 4. Nilai bobot sub-kriteria Mutu Pelayanan Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.  Nilai bobot berdasarkan Kemampuan Layar  Manfaat Gambar 5. Nilai bobot sub-kriteria Kemampuan Layar Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.
  • 8. 41 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2  Nilai bobot berdasarkan Kapasitas Memori  Manfaat Gambar 6. Nilai bobot sub-kriteria Kapasitas Memori Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.  Nilai bobot berdasarkan Kapasitas Penyimpanan  Manfaat Gambar 7. Nilai bobot sub-kriteria Kapasitas Penyimpanan Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.  Nilai bobot berdasarkan Latihan Diperlukan  Manfaat Gambar 8. Nilai bobot sub-kriteria Latihan Diperlukan Prioritas sebesar 0,333 atau 33,3% yaitu “Dreamweaver”, “Frontpage” dan “Photoshop”.  Nilai bobot berdasarkan Bahasa Pemrograman  Manfaat Gambar 9. Nilai bobot sub-kriteria Bahasa Pemrograman
  • 9. 42 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”. Inconsistency Ratio (CR) Manfaat Inconsistency ratio atau rasio inkonsistensi data responden ahli merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak. Rasio inkonsistensi data dianggap baik jika nilai CR-nya ≤ 0,1. perbandingan berpasangan yang diberikan responden ahli memiliki nilai rasio inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sebagai batas maksimum nilai rasio inkonsistensi. Dengan demikian hasil perhitungan geometrik gabungan data responden cukup konsisten. Landasan Kriteria BIAYA Yang Menjadi Pertimbangan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra Ditinjau Dari Elemen Kriteria Dan Sub-Kriteria  Bobot masing-masing kriteria “Biaya” yang mempengaruhi penentuan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra dari para responden diurutkan dari prioritas tertinggi ke prioritas terendah: Gambar 1 0. Kriteria “Biaya” yang harus dipertimbangkan dalam strategi Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra beserta nilai bobotnya Prioritas utama dari sisi kriteria Biaya yang harus diperhatikan dalam menentukan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra yaitu “Pelayanan” dengan nilai bobot 0,4 atau sebanding dengan 40% . Prioritas berikutnya dengan nilai bobot 0,2 atau 20% yaitu “Harga”, “Perbekalan” dan “Kelengkapan Tambahan”.  Nilai bobot prioritas alternatif strategis berdasarkan Harga  Biaya Gambar 11. Nilai bobot sub-kriteria Harga
  • 10. 43 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.  Nilai bobot berdasarkan Perbekalan  Biaya Gambar 12. Nilai bobot sub-kriteria Perbekalan Prioritas utama sebesar 0,5 atau 50% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,25 atau 25% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.  Nilai bobot berdasarkan Ketersediaan Pelayanan  Biaya Gambar 13. Nilai bobot sub-kriteria Pelayanan Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”.  Nilai bobot berdasarkan Kelengkapan tambahan  Biaya Gambar 14. Nilai bobot sub-kriteria Kelengkapan tambahan Prioritas utama sebesar 0,6 atau 60% yaitu “Dreamweaver”. Prioritas berikutnya sebesar 0,2 atau 20% yaitu yaitu “Frontpage” dan “Photoshop”. sten.
  • 11. 44 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Landasan Alternatif Strategis Menjadi Prioritas Manfaat Dan Biaya Pada Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra Setelah melalui proses pengisian kuesioner oleh banyak responden dan melalui perhitungan geometris penggabungan data responden, maka diperoleh nilai bobot alternatif yang menjadi prioritas Manfaat Dan Biaya pada strategi Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra seperti yang disajikan pada grafik berikut Gambar 15. Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif Manfaat dalam Alternatif Strategis Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra Berdasarkan hasil pengolahan data responden diperoleh urutan prioritas utama untuk Manfaat adalah “Dreamweaver” dengan nilai bobot 0,504 atau sebanding dengan 50,4% dari total alternatif yang ditetapkan. Peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah “Frontpage” dan “Photoshop” dengan nilai bobot 0,248 atau sebanding dengan 24,8% dari total alternatif yang ditetapkan. Gambar 16. Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif Biaya dalam Strategis Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra Berdasarkan hasil pengolahan data responden diperoleh urutan prioritas utama untuk Biaya adalah “Dreamweaver” dengan nilai bobot 0,56 atau sebanding dengan 56% dari total alternatif yang ditetapkan. Peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah “Frontpage” dan “Photoshop” dengan nilai bobot 0,22 atau sebanding dengan 22% dari total alternatif yang ditetapkan. Sedangkan yang menjadi prioritas pada strategi Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra seperti yang disajikan pada grafik berikut :
  • 12. 45 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Gambar 17. Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif Strategis Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi alternatif strategis Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra adalah “Dreamweaver” dengan nilai bobot 0,518 atau sebanding dengan 51,8% dari total alternatif yang ditetapkan. Peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah “Frontpage” dan “Photoshop” dengan nilai bobot 0,241 atau sebanding dengan 24,1% dari total alternatif yang ditetapkan. Landasan Alternatif Strategis Rasio Manfaat Terhadap Biaya Secara Global yang Menjadi Prioritas Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra Setelah dilakukan analisis terhadap kriteria, sub-kriteria, dan alternatif dari sisi Manfaat serta kriteria, sub-kriteria, dan alternatif dari sisi Manfaat maka selanjutnya dilakukan analisis rasio Manfaat terhadap Biaya yaitu dengan cara membagi nilai bobot dari masing-masing alternatif pada sisi Manfaat dengan nilai bobot dari masing-masing alternatif pada sisi Biaya. Adapun analisis rasio Manfaat terhadap Biaya ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 1 Analisis Rasio Manfaat terhadap Biaya Berdasarkan hasil analisis rasio Manfaat terhadap Biaya pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa alternatif “Dreamweaver” merupakan alternatif strategis yang dipilih untuk menerapkan strategi Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra. Alternatif Dreamweaver Frontpage Photoshop Manfaat 0.504 0.248 0.248 Biaya 0.56 0.22 0.22 Manfaat/Biaya 0.90 1.127 1.127
  • 13. 46 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Keterkaitan analisis hubungan antara alternatif strategis dari sisi Manfaat terhadap Biaya dapat diilustrasikan pada grafik-grafik sebagai berikut: Gambar 18. Grafik Hubungan Alternatif Strategis dari Sisi Manfaat terhadap Biaya Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alternatif strategis tersebut (jika diurutkan dari alternatif Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop). Sedangkan untuk keterkaitan analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Manfaat dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 19. Grafik keterkaitan antara analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Manfaat Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alternatif strategis tersebut (jika diurutkan dari alternatif Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop). Kemudian untuk keterkaitan analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Biaya dapat dilihat pada grafik berikut :
  • 14. 47 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Gambar 20. Grafik Keterkaitan antara analisis rasio (Manfaat/Biaya) terhadap Biaya Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alternatif strategis tersebut (jika diurutkan dari alternatif Dreamweaver, Frontpage dan Photoshop). SIMPULAN Keluaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah peringkat prioritas alternatif strategis penentuan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat diusulkan beberapa saran untuk penelitian lanjutan dan saran manajerial sebagai berikut:  Kajian ini hanya difokuskan pada Strategi Penentuan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra saja, dan sangat disarankan untuk dikembangkan lebih lanjut lagi seperti Strategi pemilihan infrastruktur Informasi Teknologi yang dapat diterapkan di perguruan tinggi.  Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada Penentuan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra berdasarkan rasio Manfaat terhadap Biaya. Untuk penelitian selanjutnya perlu dikembangkan implementasi strategi lainnya.  Hasil analisis dari penelitian ini memberikan rekomendasi untuk memilih alternatif Dreamweaver sebagai Strategi Penentuan Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Citra, sehingga perlu diperhatikan faktor-faktor dari kriteria Manfaat memiliki turunan Mutu Pelayanan, Kemampuan Layar, Kapasitas Memori, Kapasitas Penyimpanan, Latihan
  • 15. 48 JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.2 Diperlukan dan Bahasa Pemrograman sedangkan kriteria Biaya memiliki turunan Harga, Perbekalan, Pelayanan dan Kelengkapan Tambahan DAFTAR PUSTAKA Dadang Setiawan, 2012. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Produk Laptop Menggunakan Metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making. Djamila Podungge, 2012. Penerapan Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP) dalam Menentukan Pemilihan Pengawas Sekolah. Eddy, 2006. Business Continuity Plan Berdasarkan Kuantifikasi Nilai Ekonomis Sistem Aplikasi Pada Industri Penerbangan: Studi Kasus Pada PT. Garuda Indonesia. Edwin Nur Prasetyo, 2011. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk Menentukan Antivirus Yang Tepat Dengan Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP). Faisal, 2010. Strategi IT Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Recovery Planning/DRP) pada Core UICo Sistem dengan Pendekatan Analytical Hierarchy Process studi kasus UNOCAL Indonesia