SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KONSEP RENCANA PENANGANAN
                             BANJIR DIKOTA TANGERANG

 I. LATAR BELAKANG
    Kota Tangerang setiap tahunnya mengalami permasalahan bencana banjir, meskipun berbagai
    upaya penanganan telah dilakukan. Bencana banjir terparah yang terjadi terakhir di Kota
    Tangerang adalah pada tahun 2007, dimana tercatat pada Laporan Perkiraan Kerusakan dan
    Kerugian Pasca Bencana Banjir Awal Februari 2007 di Wilayah Jabodetabek (Kementerian Negara
    Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, 2007) bahwa di Kota Tangerang dan Kabupaten
    Tangerang sekitar 3.000 rumah terendam, 13 orang meninggal dan 42.278 orang mengungsi. Nilai
    kerusakan infrastruktur perkotaan di wilayah Jabodetabek mencapai 327 milyar rupiah dan
    kerugian mencapai 525 milyar rupiah. Lebih khusus untuk Kota Tangerang tercatat 63 lokasi banjir
    dengan luas genangan mencapai 1.725 ha, terdapat korban meninggal sejumlah 2 orang dan 14.438
    orang sakit. Kerugian dari aset pemerintah mencapai 9,5 milyar rupiah dan kerugian masyarakat –
    yaitu berupa rumah, pertanian, industri dan sekolah – mencapai 380,3 milyar rupiah. Pada tahun
    2008 jumlah titik banjir di Kota Tangerang meningkat menjadi 71 lokasi tetapi dengan luas 1.083
    ha

    Terjadinya serangkaian banjir dalam waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun menuntut upaya
    lebih besar mengantisipasinya, sehingga kerugian dapat diminimalkan. Oleh karena itu, perlu
    disusun serangkaian strategi dan kebijakan yang dapat memberikan rekomendasi untuk
    penanganan banjir di Kota Tangerang.

II. MAKSUD DAN TUJUAN
    Kegiatan dilaksanakan dengan maksud untuk mengidentifikasi permasalahan dan penyebab
    terjadinya banjir, serta memberikan rekomendasi terhadap sistem pengelolaan banjir sesuai
    karakter dan permasalahan. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:
      Mengidentifikasi lokasi dan sebaran banjir
      Mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir
      Memberikan rekomendasi penanganan banjir

III. METODE ANALISIS
    Metoda analisa yang digunakan pada laporan ini terdiri atas :
    a) Analisis Hidrologi yang bertujuan menentukan debit banjir (design flood) berdasarkan
        kondisi topografi dan tata guna lahan di Daerah Pengaliran Sungainya (DPS), yang meliputi
        analisa :
        1. Analisis Curah Hujan Rancangan (Design Rainfall)
        2. Pola Hujan Secara Spasial
        3. Jumlah Akumulasi Volume Air Hujan
        4. Pola Distribusi Hujan
                Distribusi Hujan
                Koefisien pengaliran
                Hujan netto
        5. Debit Banjir Rencana (Design Flood)
                Rasional
                HSS Nakayasu

    b) Analisis Kesesuaian Penataan Ruang; yang bertujuan mengevaluasi kesesuaian pemanfaatan
       lahan antara kondisi eksisting dengan rencana pemanfaatan lahan pada lokasi-lokasi yang
       terkena bencana banjir.
IV. KONDISI EKSISTING
    1. KONDISI HIDROLOGI
       Wilayah Kota Tangerang dilalui 16 saluran irigasi serta oleh 3 (tiga) daerah aliran sungai yaitu:
       Das Cirarab, Das Cisadane dan Das Angke




                       DAS CISADANE




                                                                                 DAS ANGKE




                     DAS CIRARAB




       a) Daerah Aliran Sungai Cirarab
          Aliran Kali Cirarab melintasi 3 daerah administrasi, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten
          Tangerang dan Kota Tangerang, dengan hulu sungai berada di bagian Utara Kabupaten
          Bogor sekitar Kecamatan Rumpin. DAS Cirarab yang berada di Kota Tangerang mempunyai
          daerah tangkapan air (catchment area) seluas 161 Km² dan terdapat 4 anak sungai /
          saluran pembuangan, yaitu: Kali Cangkring, Kali Sasak, Kali Keroncong, dan Kali Jatake yang
          semuanya bermuara ke Kali Cirarab.

                                        Saluran Pembuang Pada DAS Cirarab
                                                                                Debit
                                               Panjang    Lebar    Tinggi
                  No      Nama Saluran                                         Normal    Kewenangan
                                                (km)       (m)      (m)
                                                                              (m3/det)
                       KALI CIRARAB                7,00    11,00       3,50      12,00   Prop.
                   1 Pemb. Cangkring               0,44     4,00       1,65       3,50   Prop.
                   2 Pemb. Sasak                   0,80     2,00       1,00       1,20   Prop.
                   3 Pemb. Kroncong                3,00     3,00       1,45       3,00   Kota
                   4 Pemb. Jatake                  3,00     3,00       1,40       1,20   Kota
                  DAS Cirarab                     14,24
b) Daerah Aliran Sungai Cisadane
   DAS Cisadane yang berada di Kota Tangerang memiliki 43 anak sungai / saluran
   pembuangan yang semuanya bermuara di Kali Cisadane, dimana anak sungai yang terbesar
   adalah Saluran Mookervaart yang merupakan sodetan penghubung Kali Cisadane dan Kali
   Angke.

                           Saluran Pembuang pada DAS Cisadane
        No     Nama Saluran     Panjang Lebar Tinggi Debit Normal             Kewena-
                                 (km)     (m)     (m)      (m3/det)            ngan
        KALI CISADANE                15,00 100,00       5,35          70,00 PUSAT
         1 Pemb. Sepajang             4,00   1,50       1,25           1,00 Kota
        2    Pemb. Kedaung            4,00    1,20      1,25           0,80 Kota
        3    Pemb. Sabi               9,15    4,00      3,80           5,00 Prop.
        4    Pemb. Pasar Baru         2,00    2,00      1,20           0,50 Kota
        5    Pemb. Gerendeng          2,60    3,00      1,85           1,50 Kota
        6    Pulo
             Pemb. Cipabuaran         1,40    2,00      1,25           0,50 Kota
        7    Pemb. Karawaci           2,00    2,00      0,80           4,00 Kota
        8    Pemb. Cibodas /          4,50    5,00      1,50           4,00 Kota
             Karawaci Baru
        9    Pemb. Cibodas Sari       2,50    3,00      1,00           1,50 Kota
        10   / Bugel Mas
             Pemb. Barat              0,20    2,50      1,00           1,25 Kota
        11   Pemb. Timur              0,80    2,50      1,20           1,25 Kota
        12   Pemb. Sewan / Sal.       0,80    7,00      1,40           4,00 Kota
             Induk Timur
        13   Pemb. Parung Kuda        2,00    2,25      1,20           1,10 Kota
        14   Pemb. Koang              0,48    1,00      1,20           0,30 Kota
        15   Pemb.                    0,94    2,50      1,25           2,00 Prop.
             Panunggangan
        16   Pemb. Kelapa Dua /       2,00    6,00      1,20           2,50 Prop.
        17   Cicayur
             Pemb. Cikokol            2,00    1,50      1,20           1,50 Kota
        18   Pemb. Rawa Besar         0,62    4,00      3,00           3,00 Kota
        19   Pemb. Cipabuaran         2,50    1,25      1,20           0,50 Kota
        20   Pembuang                 6,50   30,00      3,50           4,00 PUSAT
             Mookervaart
        21   Pemb. Pasar Anyar        1,50    3,00      1,50           1,50 Kota
        22   Pemb. Karang Sari        1,50    2,00      1,00           0,80 Kota
        23   Pemb. Kampung            1,00    2,00      1,00           0,70 Kota
        24   Utan
             Pemb. Kober              2,50    2,00      1,50           1,40 Kota
        25   Pemb. Kompl.             1,00    3,00      1,50           0,50 Kota
        26   Kehakiman
             Pemb. Buaran             1,50    2,00      1,00           1,00 Kota
        27   Pemb. Perum              2,60    3,50      2,50           2,00 Kota
        28   Angkasa Pura
             Pemb. Batu Sari          3,60    2,20      1,00           1,05 Kota
        29   Pemb. Batu Ceper         4,20    2,50      0,80           1,40 Kota
        30   Pemb. Cibatu Ceper       4,20    2,00      1,20           1,40 Kota
        31   Pemb. Batu Jaya          3,50    3,00      1,20           1,50 Kota
        32   Pemb. Juru Mudi          1,50    1,00      1,70           0,50 Kota
             Baru
No      Nama Saluran      Panjang   Lebar    Tinggi   Debit Normal   Kewena-
                                   (km)      (m)      (m)       (m3/det)      ngan
        33   Pemb. Cipondoh          3,80     6,00     2,00           4,00 Kota
        34   Pemb. Poris Plawad      3,60     2,25     1,50           1,00 Kota
             / Sasak
        35   Pemb. Poris Tengah      2,00     3,00     1,50           1,20 Kota
        36   Pemb. Cipete            3,50     5,00     1,50           2,00   Kota
        37   Pemb. Bojong            1,50     4,00     1,20           2,00   Kota
        38   Pemb. Tanah Tinggi      3,60     3,50     1,50           1,05   Kota
        39   Pemb. Kunciran          1,50     2,00     1,75           0,80   Kota
        40   Pemb. Semanan           5,60     6,00     1,20           3,00 Prop.
        41   Pemb. Gondrong          2,00     4,00     1,20           2,00 Kota
        42   Pemb. Cibelendung       4,00     1,50     1,50           0,75 Kota
       43 Pemb. Citegal Alur         4,00     3,00     1,40           1,80 Pusat
       DAS Cisadane                129,69



c) Daerah Aliran Sungai Angke
   DAS Angke yang berada di Kota Tangerang memiliki 7 anak sungai / saluran pembuangan
   yang semuanya bermuara ke Kali Cirarab. Keseluruhan DAS Angke di Kota Tangerang ini
   mempunyai daerah tangkapan air (catchment area) seluas 74,3 Km².

                         Saluran Pembuang pada DAS Angke
       No.     Nama Saluran     Panjang Lebar Tinggi Debit Normal            Kewena
                                 (km)    (m)     (m)     (m3/det)             ngan
       KALI ANGKE                   10,00   12,00     5,50          18,00 PUSAT
        1 Pemb. Cantiga              7,00    3,00     1,50           2,70 Prop.
       2     Pemb. Gili              2,00    5,00     1,50           2,50 Prop.
       3     Pemb. Pondok            4,00    7,00     1,50           4,60 Prop.
       4     Bahar
             Pemb. Ciputat           3,00    8,00     2,50           8,00 Prop.
       5     Pemb. Wetan             2,00    6,00     2,50           4,00 Prop.
       6     Pemb. Serua             2,00    6,00     2,50           4,00 Prop.
        7 Pemb. Tajur               2,50     3,00     1,50           2,00 Prop.
       DAS Angke                   35,50
d) Daerah Irigasi
   Selain sungai alam dan sungai buatan, terdapat 16 saluran irigasi di Kota Tangerang dengan
   total panjang mencapai 62.488,30 Km.

                             Saluran Irigasi di Kota Tangerang
       No     Nama Saluran       Panjang Lebar Tinggi Debit Normal           Kewena
                                   (km)       (m)      (m)     (m 3/det)      ngan
        1 Sal. Induk Cisadane     6.131,30      5,80     1,27         5,48 Pusat /
          Utara                                                            Prop.Banten
       2   Sal. Induk Cisadane      4.100,00    7,00      2,10           12,07 Pusat / Prop
           Barat                                                               Banten
       3   Sal. Induk Cisadane    12.300,00     6,00      1,50            6,00 Pusat
       4   Timur
           Sal. Induk Tanah         1.050,00    7,00      1,50             7,00 Pusat
           Tinggi Bt. 5 – 6
       5   Sal. Induk Tanah         1.800,00    5,00      1,50             4,00 Pusat
           Tinggi Bt. 7 – 8
       6   Sal. Induk Tanah         3.670,00    5,00      1,50             4,00 Pusat
           Tinggi Kec.
       7   Tangerang
           Sal. Induk Tanah         7.757,00    5,00      1,50             4,00 Pusat
          Tinggi Kec. Cipondoh
       8  Sal. Suplesi Rawa          900,00     6,00      1,50             4,00 Kota
          Cipondoh
       9 Sal. Sekunder              2.700,00    4,00      1,00             2,00 Pusat
          Semanan (Cipondoh)
       10 Sal. Suplesi Nerogtog     5.020,00    6,00      1,20             3,00 Pusat
          (Cipondoh)
       11 Sal. Induk Cisadane       1.900,00    6,00      1,50             6,00 Pusat
          Timur (Neglasari)
       12 Sal. Induk Cisadane       5.020,00    6,00      1,50             6,00 Pusat
          Timur (Benda)
       13 Sal. Induk Cisadane       2.020,00    6,00      1,50             6,00 Pusat
          Timur (Batu Ceper)
       14 Sal. Sekunder Pondok 2.000,00         6,00      1,00             3,00 Prop.
           Bahar (Ciledug)
       15 Sal. Sekunder Pondok 5.020,00         6,00      1,00             3,00 Prop.
           Bahar (Karang
       16 Tengah)
           Sal. Sekunder Kamal  1.100,00        2,00      1,50             2,00 Pusat
           (Benda)
      Kota Tangerang           62.488,30
V. HASIL STUDI
   1. IDENTIFIKASI LOKASI BANJIR
      Teridentifikasi 83 lokasi banjir (setingkat kelurahan) yang tersebar pada 13 kecamatan, 60
      kelurahan, dengan 9 lokasi memiliki kedalaman banjir > 2meter, 48 lokasi memiliki kedalaman
      0,5-2 meter dan kedalaman banjir < 0,5 meter sebanyak 26 lokasi.




   2. ANALISA PENYEBAB BANJIR
      Berdasarkan hasil identifikasi 83 lokasi banjir, selanjutnya dilakukan pengamatan faktor
      penyebab terjadinya banjir melalui 3 metode, yaitu pengamatan lapangan (survey) dan
      wawancara, analisa tata ruang serta analisa curah hujan, dengan hasil sebagai berikut:

      a. Analisa faktor penyebab banjir berdasarkan Pengamatan Lapangan (survey) Dan
         Wawancara
         Hasil pengamatan lapangan menunjukan faktor utama penyebab banjir dibagi atas 4
         tipologi permasalahan yaitu:

            1) Banjir yang diakibatkan Kapasitas Saluran Drainase Yang Tidak Memadai (32 lokasi)
TIPOLOGI PERMASALAHAN
                KAPASITAS SALURAN DRAINASE YANG TIDAK MEMADAI
  Kecamatan         Kelurahan       RW     RT             Keterangan Lokasi
Benda            Jurumudi Baru   RW 04          Kp. Batuceper
                                 -              Duta Garden (Jl. H.Kimung & Jl.Musan)
                                                Jl. Halim Perdana Kusuma
                 Pajang          RW 03          Kp. Jurumudi
                 Jurumudi        -              Jl. Abdul Rahman Saleh
                 Benda           RW 01          Kp. Rawabokor
                                 RW 03          Kp. Rawabokor

                                  RW 05            Kp. Rawabokor

                                  RW 06            Kp. Rawabokor

                Belendung         RW 03           Kp. Belendung
                                  RW 07           Kp. Belendung
                                  RW 09           Kp. Belendung
Cipondoh        Cipondoh          -               Perum PDK Belakang Cipondoh
                                                  Jl. Hasyim Ashari
                Cipondoh Indah    -               Perum Cipondoh Indah
                Poris Plawad      -               Perum Banjar Wijaya
                Kenanga           -               Perum Taman Royal
                                                  Perum Puri Dewata
Jatiuwung       Alam Jaya         RW 07    RT 07 Perum Pondok Alam Permai (Purati)
                                  RW 08    RT 01- Perum Pondok Alam Permai (Purati)
                                           05
Karang Tengah   Karang Timur      RW 01           Kp. Mancung
                                  RW 06           Kp. Karang Tengah
                                  RW 07           Kp. Mucung
                                  RW 08           Komp. Perdagangan
                                  RW 09           Karyawan I
                                  RW 13           Komp. Karang Tengah
                                  RW 14           Komp. Karang Tengah
                Parung Jaya       RW 02           Perbatasan Metro Permata
                                                  Jalan Tol
Tangerang       Sukasari          -               Jl. Nyimas melati
                                  -               Jl. M. Yamin
                Babakan           -               Jl. Dimyati
                Cikokol           -               Jl. MH. Thamrin (Carrefour)
Batuceper       Batuceper         RW 03    RT 03 Jl. H. Kilin
                                  RW 07    RT 04 Jl. Perum Batuceper
                Porisgaga baru    -               Jl. Benteng Betawi
Neglasari       Selapajang Jaya   -               Karang Sari
Ciledug         Sudimara Barat    -               Underpass Ciledug
Pinang          Kunciran Indah    -               Perum Blok KM
                                                  Jalan Tol
                Kunciran          -                Perum Blok DM
Periuk          Gembor            -                Perum Total Persada
                Periuk                             Villa Tangerang Mas, Jl. Anggrek, Jl.
                                                   Moh. Toha
TIPOLOGI PERMASALAHAN
                   KAPASITAS SALURAN DRAINASE YANG TIDAK MEMADAI
      Kecamatan        Kelurahan       RW      RT             Keterangan Lokasi
   Karawaci        Cimone Jaya      RW 01
                                    RW 04
                                    RW 05
                                    RW 06
                                    RW 08
                   Nusa Jaya        RW 06
                                    RW 07
                                    RW 08
                                    RW 11
                                    RW 12
                   Nambo Jaya       RW 04
                                    RW 05
                   Margasari        RW 04
                                    RW 07
                                    RW 08
                   Bugel            RW 01
                                    RW 02
                                    RW 10
                                    RW 11
                   Karawaci Baru    RW 04
                                    RW 05
                                    RW 06
                   Sukajadi         -              RS. Sari Asih
   Cibodas         Jatiuwung        -              Kantor Kelurahan Jatiuwung
                   Cibodas          -              Jl. Delta Perum Cimone;
                                                   Perum Alam Permai

2) Banjir akibat Kapasitas Sungai Sebagai Saluran Pembuang Yang Tidak Memadai karena
   pendangkalan sungai, atau sedimentasi di pinggiran sungai (26 lokasi)
                                TIPOLOGI PERMASALAHAN
                 KAPASITAS SUNGAI/SALURAN PEMBUANG TIDAK MEMADAI
      Kecamatan       Kelurahan       RW        RT           Keterangan Lokasi
   Benda           Jurumudi Baru   RW 06             Kp. Rawabamban
                                   RW 07             Kp. Rawabamban
                                   RW 03             Jl. H. Muja
                                   RW 09             Kp. Rawabamban
   Jatiuwung       Gandasari       RW 03             Kp. Lumpit (Indah Jaya)
                                   RW 05             Kp. Lumpit (Indah Jaya)
   Karang Tengah   Karang Mulya    RW 02             Perum Bima
                                   RW 03    RT 02-03
                                   RW 05             Kejaksaan
                                   RW 06             Unilever
                                   RW 07             CTV, Kelurahan
                                   RW 08             Metro Permata
                                   RW 10             Metro Permata
                                   RW 11             Metro Permata
                                   RW 13             Metro Permata
                   Karang Tengah   RW 06             Komp. Keuangan
                                   RW 07             Komp. Barata
TIPOLOGI PERMASALAHAN
            KAPASITAS SUNGAI/SALURAN PEMBUANG TIDAK MEMADAI
  Kecamatan      Kelurahan       RW       RT           Keterangan Lokasi
                              RW 10             Komp. Bangun Reksa I
                              RW 15             Karyawan I
              Karang Timur    RW 01             Kp. Mancung
                              RW 06             Kp. Karang Tengah
                              RW 07             Kp. Mucung
                              RW 08             Komp. Perdagangan
                              RW 09             Karyawan I
                              RW 13             Komp. Karang Tengah
                              RW 14             Komp. Karang Tengah
              Pondok Bahar    RW 01             Komp. Pondok Bahar
                              RW 02             Komp. Pondok Bahar
                              RW 03             Komp. Pondok Bahar
                              RW 04             Komp. Pondok Bahar
                              RW 05             Komp. Pondok Bahar
                              RW 06             Komp. Pondok Bahar
                              RW 07             Kp. Pondok Bahar
                              -                 Komp. Bangun Reksa II
              Pedurenan       RW 02             Duren Village
                              RW 03             Ciledug Indah I & II
                              RW 04             Ciledug Indah I & II
                              RW 05             Ciledug Indah I & II
                                RW 06              Ciledug Indah I & II
                                RW 07              Ciledug Indah I & II
                                RW 08              Ciledug Indah I & II
                                RW 09              Ciledug Indah
                                RW 10              Ciledug Indah
Batuceper      Kebon Besar      RW 04   RT 01-03
Neglasari      Kedaung Wetan    -                  Pergudangan Bandara Mas
Ciledug        Tajur            RW 06              Puri Kartika
                                RW 08              Puri Kartika
                                RW 09              Puri Kartika
                                RW 07              Wisma Tajur
               Sudimara Selatan -                  Duren Village
               Paninggilan      -                  Perum Japos, Perum Pondok
                                                   Lakah Permai
Pinang         Pinang           -                  Perum Pinang Griya
               Nerogtog         -                  Taman Pinang indah
Larangan       Larangan Utara   RW 10   RT 04      Jl. HOS Cokroaminoto
                                RW 03   RT 01-03   Jl. Prof. Dr. Hamka
                                RW 04   RT 01-04   Jl. Prof. Dr. Hamka
                                RW 05   RT 01-04   Jl. Inpres I, Jl. Inpres II, Jl. Inpres
                                                   III
                                RW 01   RT 01-02   Jl. Makmur
                                RW 02   RT 01-02   Jl. Makmur

               Gaga             RW 01   RT 01      Jl. Bakti VII
                                RW 08   RT 03      Jl. Bakti VII
                                RW 03              Komp. Patal
TIPOLOGI PERMASALAHAN
               KAPASITAS SUNGAI/SALURAN PEMBUANG TIDAK MEMADAI
     Kecamatan      Kelurahan        RW        RT           Keterangan Lokasi
                                  RW 13    RT 01-03 Jl. Inpres V;
                                                    Taman Asri Blok H, Blok I, Blok D
                 Cipadu           RW 05    RT 01-05 Kav. Setiabudi
                                  RW 01    RT 01,   Kp. Poncol
                                           02,10,11
                 Cipadu Jaya      RW 03    RT 05    Bhayangkara/Sejahtera
                                  RW 08             Taman Cipulir
                                  RW 07    RT 05-06 Komp. Deplu
  Periuk         Gembor           -                 Jl. Total Persada
                                  -                 Perum Purati
                 Periuk Jaya      -                 Jl. Arya Kemuning
                 Sangiang Jaya    -                 Jl. Raya Taman Cibodas
                                  -                 Perum Taman Cibodas
                 Periuk           -                 Jl. Moch. Toha (depan Albumindo)
                                  -                 Jl. Regensi (depan SMA 15)
  Karawaci       Nambo Jaya       RW 04
                                  RW 05
                 Karawaci Baru    RW 04
                                  RW 05
                                  RW 06
  Cibodas        Uwung Jaya       -                 Perum Taman Cibodas
                 Cibodas          -                 Jl. Delta;Perum Alam Permai

3) Banjir yang diakibatkan Rusaknya Tanggul; 8 kelurahan
                              TIPOLOGI PERMASALAHAN
                          TANGGUL YANG RUSAK ATAU JEBOL
     Kecamatan      Kelurahan       RW       RT          Keterangan Lokasi
  Cipondoh        Gondrong       -                 Jembatan Jl. KH. Mansyur
  Karang Tengah   Pedurenan        RW 02                   Duren Village
                                   RW 03                   Ciledug Indah I & II
                                   RW 04                   Ciledug Indah I & II
                                   RW 05                   Ciledug Indah I & II
                                   RW 06                   Ciledug Indah I & II
                                   RW 07                   Ciledug Indah I & II
                                   RW 08                   Ciledug Indah I & II
                                   RW 09                   Ciledug Indah
                                   RW 10                   Ciledug Indah
                  Parung Jaya      RW 02                   Perbatasan Metro Permata
  Ciledug         Paninggilan      -                       Perum Japos, Perum Pondok
                                                           Lakah Permai
  Pinang          Pinang           -                       Perum Pinang Griya
                  Nerogtog         -                       Taman Pinang Indah
  Periuk          Periuk Jaya      -                       Perum Periuk jaya Permai
  Karawaci        Nambo Jaya       RW 04
                                   RW 05
4) Banjir yang diakibatkan Banjir Kiriman Dari Daerah Hulu; 5 kelurahan.

                                    TIPOLOGI PERMASALAHAN
                                BANJIR KIRIMAN DARI DAERAH HULU
           Kecamatan        Kelurahan       RW       RT           Keterangan Lokasi
        Cipondoh         Petir            -               Jl. Bendungan Polor
                         Gondrong         -               Jembatan Jl. KH. Mansyur
        Pinang           Pinang           -               Perum Pinang Griya
                         Nerogtog         -               Taman Pinang Indah
        Cibodas          Panunggangan     -               Kantor Kelurahan Panunggangan
                         Barat                            Barat

b) Analisis Faktor penyebab Banjir Berdasarkan Penataan Ruang
   Analisa ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor penyebab banjir memiliki
   keterkaitan dengan ketidaksesuaian pemanfaatan lahan. Analisa dilakukan dengan
   mengevaluasi kesesuaian pemanfaatan lahan antara pemanfaatan lahan pada kondisi
   eksisting dengan rencana pemanfaatan lahan (RTRW) pada lokasi-lokasi yang terkena
   bencana banjir. Hasil analisa menunjukan 83 lokasi banjir dapat dikelompokan atas 5
   tipologi wilayah rawan banjir, yaitu ;

      Daerah rawan Banjir I ; Bandara Soekarno Hatta (lingkaran no 1);
      Guna lahan eksisting adalah campuran pertanian dan perumahan, sedangkan RTRW
      mengalokasikan untuk perumahan, industri, dan sebagian kecil ruang terbuka hijau yang
      sekaligus buffer zone Bandara Soekarno Hatta. Hal ini menunjukan tidak terjadi
      penyimpangan pemanfaatan lahan, sehingga bencana banjir diperkirakan karena
      daerah tersebut merupakan daerah irigasi yaitu saluran primer timur yang kondisinya
      sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

      Daerah Rawan Banjir 2; Sebelah barat daerah Kali Cirarab (lingkaran no 2);
      Guna lahan eksisting adalah campuran antara perumahan dan industry, sementara
      RTRW menetapkan sebagai kawasan industri. Dengan demikian tidak terjadi
      penyimpangan guna lahan. Penyebab terjadinya banjir kemungkinan adalah karena
      luapan dari Sungai Cirarab (daya tampung kurang)

      Daerah Rawan Banjir 3; sebelah barat dekat Kali Sabi (lingkaran no 3);
      Guna lahan eksisting juga campuran antara perumahan dengan sedikit ruang terbuka
      hijau. RTRW Kota Tangerang mengalokasikan sebagai daerah industri dan perumahan.
      Ini berarti tidak terjadi penyimpangan. Banjir terjadi dari luapan Kali Sabi.

      Daerah Rawan Banjir 4; sebelah timur daerah Kali Angke (lingkaran no 4);
      Guna lahan eksisting adalah pertanian, sedangkan alokasi RTRW adalah perumahan.
      Artinya dari aspek guna lahan, seharusnya tidak ada masalah karena daya resap
      pertanian lebih baik dibandingkan perumahan. Banjir terjadi, akibat luapan Kali Angke
      yang tidak ditunjang oleh drainase yang baik.

      Daerah Rawan Banjir 5; sebelah timur daerah Kali Cantiga (lingkaran no 5).
      Guna lahan eksisting perumahan, sedangkan RTRW untuk perumahan, sehingga sesuai
      dengan rencana. Banjir yang terjadi kemungkinan akibat kurang baiknya drainase untuk
      Kali Cantiga
Analisis Guna Lahan Wilayah Banjir




c) Analisis Faktor Penyebab Banjir Berdasarkan Curah Hujan
   Analisa ini bertujuan untuk mengetahui apakah curah hujan menjadi faktor utama yang
   menyebabkan terjadinya banjir. Hasil analisa menunjukan:
     Selama kurun waktu tahun 2005-2009, rata-rata curah hujan Kota Tangerang sebesar
     115,90 mm, dengan curah hujan maksimum terjadi pada tahun 2007 sebesar 245,97 mm

                               Analisis Curah Hujan Regional
                            STASIUN        STASIUN      STASIUN     Curah Hujan
                TAHUN
                           Pondok Betung   Cengkareng    Kedoya      Regional
                 1995           130            96.9         85        115.57
                 1996           130             62          55        102.10
                 1997            94             65         38.2       79.72
                 1998           124            113          66        114.90
                 1999            78            107        102.8       89.18
                 2000           103             97         292        120.13
                 2001           104             95        100.3       100.93
                 2002          109.2            82       100.301      100.15
                 2003          119.2            67         122        103.82
                 2004            94             60        154.6       89.86
                 2005          104.0           94.0       206.4       111.24
                 2006           79.3           91.0        176        92.48
                 2007          339.8           97.0        130        245.97
                 2008          160.0          165.0       185.1       164.01
                 2009          114.0           81.0       157.2       108.42

                         Maximum curah hujan        245.97
                          Rerata curah hujan        115.90
                           Standar Deviasi           40.87
Peristiwa banjir yang terjadi selama periode tahun 2005-2009, menunjukan
             penambahan jumlah lokasi banjir, meskipun Curah hujan pada tahun 2005, 2006, dan
             2009 di bawah curah hujan rata-rata. Kondisi ini menunjukan bahwa curah hujan
             bukanlah faktor utama yang menjadi penyebab banjir. sehingga diduga banjir terjadi
             akibat kurang baiknya kondisi system drainase yang ada di Kota Tangerang..

                                  JUMLAH LOKASI BANJIR DAN CURAH HUJAN
                             Tahun    Jumlah Lokasi Banjir    Curah hujan
                              2005            21                111,24
                              2007            63                245,97
                              2008            71                164.01
                              2009            28                108,42

   3. Kesimpulan Analisa Factor Utama Penyebab Banjir
      Berdasarkan hasil analisa faktor penyebab permasalahan banjir (pengamatan lapangan/survey,
      tata ruang dan curah hujan), disimpulkan bahwa bahwa banjir Di Kota Tangerang, diduga
      akibat oleh 2 faktor utama, yaitu tidak memadainya :
             kapasitas /kondisi drainase
             kapasitas sungai sebagai saluran pembuang utama

VI. KONSEP PENANGANAN BANJIR
   Untuk menangani masalah banjir, maka upaya penanganan dirumuskan berdasarkan analisa
   Kondisi Hidrologis (Kondisi Sistem Drainase Utama dan Kondisi Situ dan Potensi Situ ), Curah
   Hujan, Daerah Tangkapan dan Debit Banjir. Hasil analisa adalah sebagai berikut :

   1.   Pola aliran drainase eksisting di Kota Tangerang bertumpu pada Sungai Cirarab, Sungai
        Cisadane, Kali Mookervaart dan Kali Angke.

   2.   Mengingat factor utama penyebab banjir adalah system drainase, maka konsep penanganan
        banjir difokuskan pada upaya penataan system drainase berdasarkan daerah
        tangkapan (sub tangkapan). Hal ini bertujuan agar terciptanya hirarki sistem drainase jalan
        dan sistem drainase kawasan (tersier, sekunder dan primer), yang akan memudahkan dalam
        menata maupun menentukan ukuran kapasitas jenis saluran (tersier, sekunder dan primer)
        pada saat pembangunan saluran drainase. Dengan demikian implementasi Program
        penanganan drainase dapat lebih terarah dan terencana, sesuai dengan hirarki atau tingkat
        kepentingan dari sistem drainase yang akan dibuat.

   3.   Konsep penataan sistem drainase dikembangkan berdasarkan 5 daerah tangkapan, yaitu:
           Daerah tangkapan S. Cirarab (Sub Daerah Tangkapan I)
           Daerah tangkapan S. Cisadane (Sub Daerah Tangkapan 2)
           Daerah tangkapan S. Perancis dan S. Kamal (Sub Daerah Tangkapan 3)
           Daerah tangkapan S. Mookervaart (Sub Daerah Tangkapan 4)
           Daerah tangkapan Sungai Angke/Cengkareng Drain (Sub Daerah Tangkapan 5)
KONSEP PENATAAN SISTEM DRAINASE BERDASARKAN 5 DAERAH TANGKAPAN




4. Hasil analisa kapasitas drainase dan control debit, terhadap sistem drainase berdasarkan
   daerah tangkapan menunjukan bahwa sistem utama drainase (saluran yang berfungsi
   menerima dan menyalurkan beban drainase) memilik besaran kapasitas untuk menyalurkan
   beban drainase, sebagaimana pada tabel dibawah ini.

           No               Nama Sungai                  Orde   Beban Puncak Drainase*
            1   Daerah Tangkapan I / Sungai Cirarab       1            (m3/det) 60,5
            2   Daerah Tangkapan II / Sungai Cisadane     1                    305,7
            3   Daerah Tangkapan III / Kali Perancis      1                    258,6
            4   Daerah Tangkapan IV / Sungai Mokervart    2                    274,2
            5   Daerah Tangkapan V / Sungai Angke         1                    218,8

   Besaran Kapasitas drainase tersebut menunjukan bahwa :
       jika kapasitas sistem drainase utama tidak memenuhi debit di atas, maka kemungkinan
         terjadinya banjir akan semakin besar.

       Jika kapasitas sistem drainase tidak terpenuhi, maka diperlukan adanya control debit
        melalui pola detensi (tangki, kolam, situ atau storage.) sehingga debit masuk dan debit
        keluar menjadi lebih kecil. Hal ini menunjukan bahwa rencana pembangunan
        embung/situ, harus terkait/terintegrasi dengan sistem drainase yang akan
        dikembangkan.
Konsep Pengembangan situ




5. Rencana pengembangan system drainase berdasarkan 5 daerah tangkapan, adalah sebagai
   berikut :
   a) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 1
        Meliputi sebagian wilayah Kecamatan Periuk, dan Kecamatan Jatiuwung.
        Outlet pembuang terdapat pada Sungai Cirarab, dengan saluran primernya meliputi:
           Saluran Drainase Jalan Raya Pasar Kemis, Kali Keroncong, Saluran Drainase Jalan Gatot
           Subroto, Saluran Drainase Jalan Prabu Kian Santang, Saluran Drainase Jalan Bunga Raya,
           dan Saluran Drainase Jalan Moch. Toha.
b) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 2
    Meliputi Kecamatan Cibodas, Karawaci, sebagian wilayah Neglasari, sebagian wilayah
     Periuk, sebagian wilayah Jatiuwung, sebagian wilayah Tangerang, dan sebagian wilayah
     Pinang.

    Outlet pembuang sub daerah tangkapan 2 ini adalah Sungai Cisadane, dengan saluran
     primernya meliputi: Kali Sabi, Sungai Cimone, Saluran Drainase Jalan Gatot Subroto,
     Saluran Drainase Jalan Prabu Kiansantang, Saluran Drainase Jalan Bunga Anggrek,
     Saluran Drainase Jalan Moch. Toha, Saluran Drainase Jalan Raya Villa Tangerang Mas,
     Saluran Drainase Jalan Merdeka, Saluran Drainase Jalan Soebandi, Saluran Drainase Jalan
     Proklamasi, Saluran Drainase Jalan Prambanan, Saluran Drainase Jalan Imam Bonjol,
     Saluran Drainase Jalan MH. Thamrin, Saluran Drainase Jalan Sudirman, dan Saluran
     Drainase Jalan Pembangunan.




     .
c) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 3
    Meliputi Kecamatan Benda, sebagian wilayah Kecamatan Neglasari, dan sebagian
     wilayah Kecamatan Batu Ceper.

    Outlet pembuang sub daerah tangkapan 3 ini adalah Kali Perancis dan Saluran Irigasi
     Cisadane Timur dengan saluran primernya meliputi Saluran Drainase Jalan Selapajang,
     Saluran Drainase Jalan Pembangunan, dan Saluran Drainase Citegal Alur.
d) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 4
    Meliputi sebagian wilayah Kecamatan Tangerang, sebagian wilayah Kecamatan Batu
     Ceper, sebagian wilayah Kecamatan Cipondoh, dan sebagian wilayah Kecamatan Pinang.
    Outlet pembuang sub daerah tangkapan 4 adalah Saluran Mookervaart dengan saluran
     primernya meliputi: Saluran Drainase Jalan Sudirman, Saluran Drainase Tanah Tinggi,
     Saluran Drainase Jalan Hasyim Ashari, Saluran Drainase Jalan Sultan Hasanuddin,
     Saluran Drainase Jalan Hartono, dan Saluran Drainase Jalan Sultan Agung.
e) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 5
       Meliputi Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Ciledug, Kecamatan Larangan, sebagian
        wilayah Kecamatan Cipondoh, dan sebagian wilayah Kecamatan Pinang.

       Outlet pembuang sub daerah tangkapan 5 adalah Sungai Angke / Cengkareng Drain
        dengan saluran primernya meliputi: Saluran Drainase Jalan HOS Cokroaminoto, Sungai
        Cantiga, Sungai Wetan, Saluran Drainase Jalan Hasyim Ashari, dan Saluran Drainase Jalan
        H. Mansur.




4. PROGRAM/KEGIATAN PENANGANAN BANJIR
   Merujuk pada rencana pengembangan sistem drainase berdasarkan 5 daerah tangkapan, maka
   upaya penanganan dilakukan dengan mengembangkan sasaran dan kebijakan penanganan
   banjir dengan program/kegiatan antara lain sebagai berikut:
   a) Kebijakan; Meningkatkan kapasitas sistem drainase
      Indikator sasaran 1; Meningkatnya sistem drainase di 38 lokasi
           Program peningkatan kapasitas sistem drainase (Pembangunan saluran drainase/
           gorong-gorong), dengan kegiatan:
            Perbaikan saluran drainase
            Perencanaan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
            Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

   b) Kebijakan; Mengembalikan kapasitas sungai sebagai saluran pembuangan utama
      Indikator sasaran 2; Meningkatnya kapasitas 14 buah sungai
          Program peningkatan kapasitas sungai sebagai saluran pembuang utama (Pengendalian
          Banjir), dengan kegiatan :
            Normalisasi sungai / kali (Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali)
            Pembuatan sodetan Kali Sabi ke Kali Cirarab
Indikator sasaran 3; Terbangun-nya turap/ talud/bronjong di 1 lokasi
           Program pembangunan turap/talud/bronjong, dengan kegiatan :
            Perencanaan pembangunan turap/talud/ bronjong
            Pembangunan turap/talud/bronjong

       Indikator sasaran 4; Meningkatnya kondisi turap/talud/bronjong di 4 lokasi
           Program pemeliharaan turap/talud/bronjong, dengan kegiatan :
             Perbaikan turap/talud/ bronjong

   c) Kebijakan; Menyediakan prasarana pengendali banjir
      Indikator sasaran 5; Tersedianya prasarana pengendali banjir di 3 lokasi
          Program penyediaan prasarana pengendali banjir (Program Pengendalian Banjir)
            Penyediaan mobil pompa (Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan
              badan-badan sungai

   d) Kebijakan; Memperbaiki kualitas prasarana pengendali banjir di daerah aliran sungai
      Indikator sasaran 6; Meningkatnya kualitas bantaran sungai di 1 lokasi
          Program rehabilitasi tanggul di daerah aliran sungai
            Perbaikan tanggul yang rusak di daerah aliran sungai

   e) Kebijakan; Membangun bangunan dan fasilitas penampung air
      Indikator sasaran 7; Tersedianya kolam retensi di 2 lokasi
          Program pembangunan bangunan penampung air (Program Pengembangan,
          Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya)
            Pembuatan kolam retensi (Pembangunan embung, dan bangunan penampung air
              lainnya)


5. REKOMENDASI
   Agar rencana program/kegiatan penanganan banjir dapat diimplementasikan secara baik, maka
   direkomendasi beberapa hal , yaitu:
     a. Perlu terlebih dahulu dilakukan inventarisasi/pemetaan sistem drainase eksisting. Hal ini
         bertujuan untuk mengetahui secara lebih detail kapasitas sistem drainase eksisting.
         Dengan demikian program penanganan banjir yang terkait dengan sistem drainase
         seperti penambahan kapasitas sistem drainase atau pun pembangunan jaringan drainase
         baru dapat lebih tepat sasaran.

     b. Perlu adanya penelitian mengenai daya resap tanah di Kota Tangerang. Hal ini untuk
        menunjang keakuratan program penanganan banjir yang sifatnya berasal dari masyarakat
        dalam skala kecil seperti pembuatan biopori. Melalui penelitian ini, masyarakat dapat
        didukung oleh pengetahuan yang tepat dalam pembuatan dan penerapan biopori tersebut
        mengingat karakteristik lapisan tanah setiap daerah berbeda-beda sehingga perlu teknik
        yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.

More Related Content

What's hot

Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4infosanitasi
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestikinfosanitasi
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangYayasan CAPPA
 
sistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisahsistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisahEqi Arzaqi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site systemJoy Irman
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanJoy Irman
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...Agung Noorsamsi
 

What's hot (20)

Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestik
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
 
sistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisahsistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisah
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
 

Similar to Banjir Tangerang

Pemanfaatan air permukaan swd
Pemanfaatan air permukaan swdPemanfaatan air permukaan swd
Pemanfaatan air permukaan swdkimul_wasdal
 
Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018wedusputih
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaIndriany ,
 
Kajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakat
Kajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakatKajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakat
Kajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakatInternational Tropical Peatlands Center
 
kajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilas
kajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilaskajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilas
kajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilasgema001
 
Persentase pra raker dan swakelola1
Persentase pra raker dan swakelola1Persentase pra raker dan swakelola1
Persentase pra raker dan swakelola1kamushal142
 
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten LumajangProfil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajangkomunikasiosp
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarRIYANNUGRAHA7
 
4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptx
4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptx4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptx
4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptxZainuddinSHutMSc
 
PCM JEMBATAN POGARI.pptx
PCM JEMBATAN POGARI.pptxPCM JEMBATAN POGARI.pptx
PCM JEMBATAN POGARI.pptxhulumascte
 

Similar to Banjir Tangerang (14)

DRAINASE BOLTIM.pptx
DRAINASE BOLTIM.pptxDRAINASE BOLTIM.pptx
DRAINASE BOLTIM.pptx
 
Biopori
BioporiBiopori
Biopori
 
Pemanfaatan air permukaan swd
Pemanfaatan air permukaan swdPemanfaatan air permukaan swd
Pemanfaatan air permukaan swd
 
Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018
 
BQ perubahan.pdf
BQ perubahan.pdfBQ perubahan.pdf
BQ perubahan.pdf
 
kusta
kustakusta
kusta
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
 
Kajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakat
Kajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakatKajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakat
Kajian implementasi model restorasi ekosistem gambut berbasis masyarakat
 
kajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilas
kajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilaskajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilas
kajian beban pencemaran dan kapasiatas asimilas
 
Persentase pra raker dan swakelola1
Persentase pra raker dan swakelola1Persentase pra raker dan swakelola1
Persentase pra raker dan swakelola1
 
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten LumajangProfil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
 
4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptx
4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptx4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptx
4. EKSPOSE RENWAL 2022 terbaru.pptx
 
PCM JEMBATAN POGARI.pptx
PCM JEMBATAN POGARI.pptxPCM JEMBATAN POGARI.pptx
PCM JEMBATAN POGARI.pptx
 

More from Anton Riyanto

Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Anton Riyanto
 
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI KOTA TANGERANG
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI  KOTA TANGERANGKONSEP PENGEMBANGAN SANITASI  KOTA TANGERANG
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI KOTA TANGERANGAnton Riyanto
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGAnton Riyanto
 
STRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANG
STRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANGSTRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANG
STRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANGAnton Riyanto
 
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA Anton Riyanto
 
penataan kampung kumuh
penataan kampung kumuhpenataan kampung kumuh
penataan kampung kumuhAnton Riyanto
 
KONSEP PENGELOLAAN SITU
KONSEP  PENGELOLAAN SITUKONSEP  PENGELOLAAN SITU
KONSEP PENGELOLAAN SITUAnton Riyanto
 

More from Anton Riyanto (7)

Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
 
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI KOTA TANGERANG
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI  KOTA TANGERANGKONSEP PENGEMBANGAN SANITASI  KOTA TANGERANG
KONSEP PENGEMBANGAN SANITASI KOTA TANGERANG
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
 
STRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANG
STRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANGSTRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANG
STRATEGI PENANGANAN KAMPUNG KUMUH DI KOTA TANGERANG
 
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH- SWASTA
 
penataan kampung kumuh
penataan kampung kumuhpenataan kampung kumuh
penataan kampung kumuh
 
KONSEP PENGELOLAAN SITU
KONSEP  PENGELOLAAN SITUKONSEP  PENGELOLAAN SITU
KONSEP PENGELOLAAN SITU
 

Banjir Tangerang

  • 1. KONSEP RENCANA PENANGANAN BANJIR DIKOTA TANGERANG I. LATAR BELAKANG Kota Tangerang setiap tahunnya mengalami permasalahan bencana banjir, meskipun berbagai upaya penanganan telah dilakukan. Bencana banjir terparah yang terjadi terakhir di Kota Tangerang adalah pada tahun 2007, dimana tercatat pada Laporan Perkiraan Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Banjir Awal Februari 2007 di Wilayah Jabodetabek (Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, 2007) bahwa di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sekitar 3.000 rumah terendam, 13 orang meninggal dan 42.278 orang mengungsi. Nilai kerusakan infrastruktur perkotaan di wilayah Jabodetabek mencapai 327 milyar rupiah dan kerugian mencapai 525 milyar rupiah. Lebih khusus untuk Kota Tangerang tercatat 63 lokasi banjir dengan luas genangan mencapai 1.725 ha, terdapat korban meninggal sejumlah 2 orang dan 14.438 orang sakit. Kerugian dari aset pemerintah mencapai 9,5 milyar rupiah dan kerugian masyarakat – yaitu berupa rumah, pertanian, industri dan sekolah – mencapai 380,3 milyar rupiah. Pada tahun 2008 jumlah titik banjir di Kota Tangerang meningkat menjadi 71 lokasi tetapi dengan luas 1.083 ha Terjadinya serangkaian banjir dalam waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun menuntut upaya lebih besar mengantisipasinya, sehingga kerugian dapat diminimalkan. Oleh karena itu, perlu disusun serangkaian strategi dan kebijakan yang dapat memberikan rekomendasi untuk penanganan banjir di Kota Tangerang. II. MAKSUD DAN TUJUAN Kegiatan dilaksanakan dengan maksud untuk mengidentifikasi permasalahan dan penyebab terjadinya banjir, serta memberikan rekomendasi terhadap sistem pengelolaan banjir sesuai karakter dan permasalahan. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:  Mengidentifikasi lokasi dan sebaran banjir  Mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir  Memberikan rekomendasi penanganan banjir III. METODE ANALISIS Metoda analisa yang digunakan pada laporan ini terdiri atas : a) Analisis Hidrologi yang bertujuan menentukan debit banjir (design flood) berdasarkan kondisi topografi dan tata guna lahan di Daerah Pengaliran Sungainya (DPS), yang meliputi analisa : 1. Analisis Curah Hujan Rancangan (Design Rainfall) 2. Pola Hujan Secara Spasial 3. Jumlah Akumulasi Volume Air Hujan 4. Pola Distribusi Hujan Distribusi Hujan Koefisien pengaliran Hujan netto 5. Debit Banjir Rencana (Design Flood) Rasional HSS Nakayasu b) Analisis Kesesuaian Penataan Ruang; yang bertujuan mengevaluasi kesesuaian pemanfaatan lahan antara kondisi eksisting dengan rencana pemanfaatan lahan pada lokasi-lokasi yang terkena bencana banjir.
  • 2. IV. KONDISI EKSISTING 1. KONDISI HIDROLOGI Wilayah Kota Tangerang dilalui 16 saluran irigasi serta oleh 3 (tiga) daerah aliran sungai yaitu: Das Cirarab, Das Cisadane dan Das Angke DAS CISADANE DAS ANGKE DAS CIRARAB a) Daerah Aliran Sungai Cirarab Aliran Kali Cirarab melintasi 3 daerah administrasi, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, dengan hulu sungai berada di bagian Utara Kabupaten Bogor sekitar Kecamatan Rumpin. DAS Cirarab yang berada di Kota Tangerang mempunyai daerah tangkapan air (catchment area) seluas 161 Km² dan terdapat 4 anak sungai / saluran pembuangan, yaitu: Kali Cangkring, Kali Sasak, Kali Keroncong, dan Kali Jatake yang semuanya bermuara ke Kali Cirarab. Saluran Pembuang Pada DAS Cirarab Debit Panjang Lebar Tinggi No Nama Saluran Normal Kewenangan (km) (m) (m) (m3/det) KALI CIRARAB 7,00 11,00 3,50 12,00 Prop. 1 Pemb. Cangkring 0,44 4,00 1,65 3,50 Prop. 2 Pemb. Sasak 0,80 2,00 1,00 1,20 Prop. 3 Pemb. Kroncong 3,00 3,00 1,45 3,00 Kota 4 Pemb. Jatake 3,00 3,00 1,40 1,20 Kota DAS Cirarab 14,24
  • 3. b) Daerah Aliran Sungai Cisadane DAS Cisadane yang berada di Kota Tangerang memiliki 43 anak sungai / saluran pembuangan yang semuanya bermuara di Kali Cisadane, dimana anak sungai yang terbesar adalah Saluran Mookervaart yang merupakan sodetan penghubung Kali Cisadane dan Kali Angke. Saluran Pembuang pada DAS Cisadane No Nama Saluran Panjang Lebar Tinggi Debit Normal Kewena- (km) (m) (m) (m3/det) ngan KALI CISADANE 15,00 100,00 5,35 70,00 PUSAT 1 Pemb. Sepajang 4,00 1,50 1,25 1,00 Kota 2 Pemb. Kedaung 4,00 1,20 1,25 0,80 Kota 3 Pemb. Sabi 9,15 4,00 3,80 5,00 Prop. 4 Pemb. Pasar Baru 2,00 2,00 1,20 0,50 Kota 5 Pemb. Gerendeng 2,60 3,00 1,85 1,50 Kota 6 Pulo Pemb. Cipabuaran 1,40 2,00 1,25 0,50 Kota 7 Pemb. Karawaci 2,00 2,00 0,80 4,00 Kota 8 Pemb. Cibodas / 4,50 5,00 1,50 4,00 Kota Karawaci Baru 9 Pemb. Cibodas Sari 2,50 3,00 1,00 1,50 Kota 10 / Bugel Mas Pemb. Barat 0,20 2,50 1,00 1,25 Kota 11 Pemb. Timur 0,80 2,50 1,20 1,25 Kota 12 Pemb. Sewan / Sal. 0,80 7,00 1,40 4,00 Kota Induk Timur 13 Pemb. Parung Kuda 2,00 2,25 1,20 1,10 Kota 14 Pemb. Koang 0,48 1,00 1,20 0,30 Kota 15 Pemb. 0,94 2,50 1,25 2,00 Prop. Panunggangan 16 Pemb. Kelapa Dua / 2,00 6,00 1,20 2,50 Prop. 17 Cicayur Pemb. Cikokol 2,00 1,50 1,20 1,50 Kota 18 Pemb. Rawa Besar 0,62 4,00 3,00 3,00 Kota 19 Pemb. Cipabuaran 2,50 1,25 1,20 0,50 Kota 20 Pembuang 6,50 30,00 3,50 4,00 PUSAT Mookervaart 21 Pemb. Pasar Anyar 1,50 3,00 1,50 1,50 Kota 22 Pemb. Karang Sari 1,50 2,00 1,00 0,80 Kota 23 Pemb. Kampung 1,00 2,00 1,00 0,70 Kota 24 Utan Pemb. Kober 2,50 2,00 1,50 1,40 Kota 25 Pemb. Kompl. 1,00 3,00 1,50 0,50 Kota 26 Kehakiman Pemb. Buaran 1,50 2,00 1,00 1,00 Kota 27 Pemb. Perum 2,60 3,50 2,50 2,00 Kota 28 Angkasa Pura Pemb. Batu Sari 3,60 2,20 1,00 1,05 Kota 29 Pemb. Batu Ceper 4,20 2,50 0,80 1,40 Kota 30 Pemb. Cibatu Ceper 4,20 2,00 1,20 1,40 Kota 31 Pemb. Batu Jaya 3,50 3,00 1,20 1,50 Kota 32 Pemb. Juru Mudi 1,50 1,00 1,70 0,50 Kota Baru
  • 4. No Nama Saluran Panjang Lebar Tinggi Debit Normal Kewena- (km) (m) (m) (m3/det) ngan 33 Pemb. Cipondoh 3,80 6,00 2,00 4,00 Kota 34 Pemb. Poris Plawad 3,60 2,25 1,50 1,00 Kota / Sasak 35 Pemb. Poris Tengah 2,00 3,00 1,50 1,20 Kota 36 Pemb. Cipete 3,50 5,00 1,50 2,00 Kota 37 Pemb. Bojong 1,50 4,00 1,20 2,00 Kota 38 Pemb. Tanah Tinggi 3,60 3,50 1,50 1,05 Kota 39 Pemb. Kunciran 1,50 2,00 1,75 0,80 Kota 40 Pemb. Semanan 5,60 6,00 1,20 3,00 Prop. 41 Pemb. Gondrong 2,00 4,00 1,20 2,00 Kota 42 Pemb. Cibelendung 4,00 1,50 1,50 0,75 Kota 43 Pemb. Citegal Alur 4,00 3,00 1,40 1,80 Pusat DAS Cisadane 129,69 c) Daerah Aliran Sungai Angke DAS Angke yang berada di Kota Tangerang memiliki 7 anak sungai / saluran pembuangan yang semuanya bermuara ke Kali Cirarab. Keseluruhan DAS Angke di Kota Tangerang ini mempunyai daerah tangkapan air (catchment area) seluas 74,3 Km². Saluran Pembuang pada DAS Angke No. Nama Saluran Panjang Lebar Tinggi Debit Normal Kewena (km) (m) (m) (m3/det) ngan KALI ANGKE 10,00 12,00 5,50 18,00 PUSAT 1 Pemb. Cantiga 7,00 3,00 1,50 2,70 Prop. 2 Pemb. Gili 2,00 5,00 1,50 2,50 Prop. 3 Pemb. Pondok 4,00 7,00 1,50 4,60 Prop. 4 Bahar Pemb. Ciputat 3,00 8,00 2,50 8,00 Prop. 5 Pemb. Wetan 2,00 6,00 2,50 4,00 Prop. 6 Pemb. Serua 2,00 6,00 2,50 4,00 Prop. 7 Pemb. Tajur 2,50 3,00 1,50 2,00 Prop. DAS Angke 35,50
  • 5. d) Daerah Irigasi Selain sungai alam dan sungai buatan, terdapat 16 saluran irigasi di Kota Tangerang dengan total panjang mencapai 62.488,30 Km. Saluran Irigasi di Kota Tangerang No Nama Saluran Panjang Lebar Tinggi Debit Normal Kewena (km) (m) (m) (m 3/det) ngan 1 Sal. Induk Cisadane 6.131,30 5,80 1,27 5,48 Pusat / Utara Prop.Banten 2 Sal. Induk Cisadane 4.100,00 7,00 2,10 12,07 Pusat / Prop Barat Banten 3 Sal. Induk Cisadane 12.300,00 6,00 1,50 6,00 Pusat 4 Timur Sal. Induk Tanah 1.050,00 7,00 1,50 7,00 Pusat Tinggi Bt. 5 – 6 5 Sal. Induk Tanah 1.800,00 5,00 1,50 4,00 Pusat Tinggi Bt. 7 – 8 6 Sal. Induk Tanah 3.670,00 5,00 1,50 4,00 Pusat Tinggi Kec. 7 Tangerang Sal. Induk Tanah 7.757,00 5,00 1,50 4,00 Pusat Tinggi Kec. Cipondoh 8 Sal. Suplesi Rawa 900,00 6,00 1,50 4,00 Kota Cipondoh 9 Sal. Sekunder 2.700,00 4,00 1,00 2,00 Pusat Semanan (Cipondoh) 10 Sal. Suplesi Nerogtog 5.020,00 6,00 1,20 3,00 Pusat (Cipondoh) 11 Sal. Induk Cisadane 1.900,00 6,00 1,50 6,00 Pusat Timur (Neglasari) 12 Sal. Induk Cisadane 5.020,00 6,00 1,50 6,00 Pusat Timur (Benda) 13 Sal. Induk Cisadane 2.020,00 6,00 1,50 6,00 Pusat Timur (Batu Ceper) 14 Sal. Sekunder Pondok 2.000,00 6,00 1,00 3,00 Prop. Bahar (Ciledug) 15 Sal. Sekunder Pondok 5.020,00 6,00 1,00 3,00 Prop. Bahar (Karang 16 Tengah) Sal. Sekunder Kamal 1.100,00 2,00 1,50 2,00 Pusat (Benda) Kota Tangerang 62.488,30
  • 6. V. HASIL STUDI 1. IDENTIFIKASI LOKASI BANJIR Teridentifikasi 83 lokasi banjir (setingkat kelurahan) yang tersebar pada 13 kecamatan, 60 kelurahan, dengan 9 lokasi memiliki kedalaman banjir > 2meter, 48 lokasi memiliki kedalaman 0,5-2 meter dan kedalaman banjir < 0,5 meter sebanyak 26 lokasi. 2. ANALISA PENYEBAB BANJIR Berdasarkan hasil identifikasi 83 lokasi banjir, selanjutnya dilakukan pengamatan faktor penyebab terjadinya banjir melalui 3 metode, yaitu pengamatan lapangan (survey) dan wawancara, analisa tata ruang serta analisa curah hujan, dengan hasil sebagai berikut: a. Analisa faktor penyebab banjir berdasarkan Pengamatan Lapangan (survey) Dan Wawancara Hasil pengamatan lapangan menunjukan faktor utama penyebab banjir dibagi atas 4 tipologi permasalahan yaitu: 1) Banjir yang diakibatkan Kapasitas Saluran Drainase Yang Tidak Memadai (32 lokasi)
  • 7. TIPOLOGI PERMASALAHAN KAPASITAS SALURAN DRAINASE YANG TIDAK MEMADAI Kecamatan Kelurahan RW RT Keterangan Lokasi Benda Jurumudi Baru RW 04 Kp. Batuceper - Duta Garden (Jl. H.Kimung & Jl.Musan) Jl. Halim Perdana Kusuma Pajang RW 03 Kp. Jurumudi Jurumudi - Jl. Abdul Rahman Saleh Benda RW 01 Kp. Rawabokor RW 03 Kp. Rawabokor RW 05 Kp. Rawabokor RW 06 Kp. Rawabokor Belendung RW 03 Kp. Belendung RW 07 Kp. Belendung RW 09 Kp. Belendung Cipondoh Cipondoh - Perum PDK Belakang Cipondoh Jl. Hasyim Ashari Cipondoh Indah - Perum Cipondoh Indah Poris Plawad - Perum Banjar Wijaya Kenanga - Perum Taman Royal Perum Puri Dewata Jatiuwung Alam Jaya RW 07 RT 07 Perum Pondok Alam Permai (Purati) RW 08 RT 01- Perum Pondok Alam Permai (Purati) 05 Karang Tengah Karang Timur RW 01 Kp. Mancung RW 06 Kp. Karang Tengah RW 07 Kp. Mucung RW 08 Komp. Perdagangan RW 09 Karyawan I RW 13 Komp. Karang Tengah RW 14 Komp. Karang Tengah Parung Jaya RW 02 Perbatasan Metro Permata Jalan Tol Tangerang Sukasari - Jl. Nyimas melati - Jl. M. Yamin Babakan - Jl. Dimyati Cikokol - Jl. MH. Thamrin (Carrefour) Batuceper Batuceper RW 03 RT 03 Jl. H. Kilin RW 07 RT 04 Jl. Perum Batuceper Porisgaga baru - Jl. Benteng Betawi Neglasari Selapajang Jaya - Karang Sari Ciledug Sudimara Barat - Underpass Ciledug Pinang Kunciran Indah - Perum Blok KM Jalan Tol Kunciran - Perum Blok DM Periuk Gembor - Perum Total Persada Periuk Villa Tangerang Mas, Jl. Anggrek, Jl. Moh. Toha
  • 8. TIPOLOGI PERMASALAHAN KAPASITAS SALURAN DRAINASE YANG TIDAK MEMADAI Kecamatan Kelurahan RW RT Keterangan Lokasi Karawaci Cimone Jaya RW 01 RW 04 RW 05 RW 06 RW 08 Nusa Jaya RW 06 RW 07 RW 08 RW 11 RW 12 Nambo Jaya RW 04 RW 05 Margasari RW 04 RW 07 RW 08 Bugel RW 01 RW 02 RW 10 RW 11 Karawaci Baru RW 04 RW 05 RW 06 Sukajadi - RS. Sari Asih Cibodas Jatiuwung - Kantor Kelurahan Jatiuwung Cibodas - Jl. Delta Perum Cimone; Perum Alam Permai 2) Banjir akibat Kapasitas Sungai Sebagai Saluran Pembuang Yang Tidak Memadai karena pendangkalan sungai, atau sedimentasi di pinggiran sungai (26 lokasi) TIPOLOGI PERMASALAHAN KAPASITAS SUNGAI/SALURAN PEMBUANG TIDAK MEMADAI Kecamatan Kelurahan RW RT Keterangan Lokasi Benda Jurumudi Baru RW 06 Kp. Rawabamban RW 07 Kp. Rawabamban RW 03 Jl. H. Muja RW 09 Kp. Rawabamban Jatiuwung Gandasari RW 03 Kp. Lumpit (Indah Jaya) RW 05 Kp. Lumpit (Indah Jaya) Karang Tengah Karang Mulya RW 02 Perum Bima RW 03 RT 02-03 RW 05 Kejaksaan RW 06 Unilever RW 07 CTV, Kelurahan RW 08 Metro Permata RW 10 Metro Permata RW 11 Metro Permata RW 13 Metro Permata Karang Tengah RW 06 Komp. Keuangan RW 07 Komp. Barata
  • 9. TIPOLOGI PERMASALAHAN KAPASITAS SUNGAI/SALURAN PEMBUANG TIDAK MEMADAI Kecamatan Kelurahan RW RT Keterangan Lokasi RW 10 Komp. Bangun Reksa I RW 15 Karyawan I Karang Timur RW 01 Kp. Mancung RW 06 Kp. Karang Tengah RW 07 Kp. Mucung RW 08 Komp. Perdagangan RW 09 Karyawan I RW 13 Komp. Karang Tengah RW 14 Komp. Karang Tengah Pondok Bahar RW 01 Komp. Pondok Bahar RW 02 Komp. Pondok Bahar RW 03 Komp. Pondok Bahar RW 04 Komp. Pondok Bahar RW 05 Komp. Pondok Bahar RW 06 Komp. Pondok Bahar RW 07 Kp. Pondok Bahar - Komp. Bangun Reksa II Pedurenan RW 02 Duren Village RW 03 Ciledug Indah I & II RW 04 Ciledug Indah I & II RW 05 Ciledug Indah I & II RW 06 Ciledug Indah I & II RW 07 Ciledug Indah I & II RW 08 Ciledug Indah I & II RW 09 Ciledug Indah RW 10 Ciledug Indah Batuceper Kebon Besar RW 04 RT 01-03 Neglasari Kedaung Wetan - Pergudangan Bandara Mas Ciledug Tajur RW 06 Puri Kartika RW 08 Puri Kartika RW 09 Puri Kartika RW 07 Wisma Tajur Sudimara Selatan - Duren Village Paninggilan - Perum Japos, Perum Pondok Lakah Permai Pinang Pinang - Perum Pinang Griya Nerogtog - Taman Pinang indah Larangan Larangan Utara RW 10 RT 04 Jl. HOS Cokroaminoto RW 03 RT 01-03 Jl. Prof. Dr. Hamka RW 04 RT 01-04 Jl. Prof. Dr. Hamka RW 05 RT 01-04 Jl. Inpres I, Jl. Inpres II, Jl. Inpres III RW 01 RT 01-02 Jl. Makmur RW 02 RT 01-02 Jl. Makmur Gaga RW 01 RT 01 Jl. Bakti VII RW 08 RT 03 Jl. Bakti VII RW 03 Komp. Patal
  • 10. TIPOLOGI PERMASALAHAN KAPASITAS SUNGAI/SALURAN PEMBUANG TIDAK MEMADAI Kecamatan Kelurahan RW RT Keterangan Lokasi RW 13 RT 01-03 Jl. Inpres V; Taman Asri Blok H, Blok I, Blok D Cipadu RW 05 RT 01-05 Kav. Setiabudi RW 01 RT 01, Kp. Poncol 02,10,11 Cipadu Jaya RW 03 RT 05 Bhayangkara/Sejahtera RW 08 Taman Cipulir RW 07 RT 05-06 Komp. Deplu Periuk Gembor - Jl. Total Persada - Perum Purati Periuk Jaya - Jl. Arya Kemuning Sangiang Jaya - Jl. Raya Taman Cibodas - Perum Taman Cibodas Periuk - Jl. Moch. Toha (depan Albumindo) - Jl. Regensi (depan SMA 15) Karawaci Nambo Jaya RW 04 RW 05 Karawaci Baru RW 04 RW 05 RW 06 Cibodas Uwung Jaya - Perum Taman Cibodas Cibodas - Jl. Delta;Perum Alam Permai 3) Banjir yang diakibatkan Rusaknya Tanggul; 8 kelurahan TIPOLOGI PERMASALAHAN TANGGUL YANG RUSAK ATAU JEBOL Kecamatan Kelurahan RW RT Keterangan Lokasi Cipondoh Gondrong - Jembatan Jl. KH. Mansyur Karang Tengah Pedurenan RW 02 Duren Village RW 03 Ciledug Indah I & II RW 04 Ciledug Indah I & II RW 05 Ciledug Indah I & II RW 06 Ciledug Indah I & II RW 07 Ciledug Indah I & II RW 08 Ciledug Indah I & II RW 09 Ciledug Indah RW 10 Ciledug Indah Parung Jaya RW 02 Perbatasan Metro Permata Ciledug Paninggilan - Perum Japos, Perum Pondok Lakah Permai Pinang Pinang - Perum Pinang Griya Nerogtog - Taman Pinang Indah Periuk Periuk Jaya - Perum Periuk jaya Permai Karawaci Nambo Jaya RW 04 RW 05
  • 11. 4) Banjir yang diakibatkan Banjir Kiriman Dari Daerah Hulu; 5 kelurahan. TIPOLOGI PERMASALAHAN BANJIR KIRIMAN DARI DAERAH HULU Kecamatan Kelurahan RW RT Keterangan Lokasi Cipondoh Petir - Jl. Bendungan Polor Gondrong - Jembatan Jl. KH. Mansyur Pinang Pinang - Perum Pinang Griya Nerogtog - Taman Pinang Indah Cibodas Panunggangan - Kantor Kelurahan Panunggangan Barat Barat b) Analisis Faktor penyebab Banjir Berdasarkan Penataan Ruang Analisa ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor penyebab banjir memiliki keterkaitan dengan ketidaksesuaian pemanfaatan lahan. Analisa dilakukan dengan mengevaluasi kesesuaian pemanfaatan lahan antara pemanfaatan lahan pada kondisi eksisting dengan rencana pemanfaatan lahan (RTRW) pada lokasi-lokasi yang terkena bencana banjir. Hasil analisa menunjukan 83 lokasi banjir dapat dikelompokan atas 5 tipologi wilayah rawan banjir, yaitu ; Daerah rawan Banjir I ; Bandara Soekarno Hatta (lingkaran no 1); Guna lahan eksisting adalah campuran pertanian dan perumahan, sedangkan RTRW mengalokasikan untuk perumahan, industri, dan sebagian kecil ruang terbuka hijau yang sekaligus buffer zone Bandara Soekarno Hatta. Hal ini menunjukan tidak terjadi penyimpangan pemanfaatan lahan, sehingga bencana banjir diperkirakan karena daerah tersebut merupakan daerah irigasi yaitu saluran primer timur yang kondisinya sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Daerah Rawan Banjir 2; Sebelah barat daerah Kali Cirarab (lingkaran no 2); Guna lahan eksisting adalah campuran antara perumahan dan industry, sementara RTRW menetapkan sebagai kawasan industri. Dengan demikian tidak terjadi penyimpangan guna lahan. Penyebab terjadinya banjir kemungkinan adalah karena luapan dari Sungai Cirarab (daya tampung kurang) Daerah Rawan Banjir 3; sebelah barat dekat Kali Sabi (lingkaran no 3); Guna lahan eksisting juga campuran antara perumahan dengan sedikit ruang terbuka hijau. RTRW Kota Tangerang mengalokasikan sebagai daerah industri dan perumahan. Ini berarti tidak terjadi penyimpangan. Banjir terjadi dari luapan Kali Sabi. Daerah Rawan Banjir 4; sebelah timur daerah Kali Angke (lingkaran no 4); Guna lahan eksisting adalah pertanian, sedangkan alokasi RTRW adalah perumahan. Artinya dari aspek guna lahan, seharusnya tidak ada masalah karena daya resap pertanian lebih baik dibandingkan perumahan. Banjir terjadi, akibat luapan Kali Angke yang tidak ditunjang oleh drainase yang baik. Daerah Rawan Banjir 5; sebelah timur daerah Kali Cantiga (lingkaran no 5). Guna lahan eksisting perumahan, sedangkan RTRW untuk perumahan, sehingga sesuai dengan rencana. Banjir yang terjadi kemungkinan akibat kurang baiknya drainase untuk Kali Cantiga
  • 12. Analisis Guna Lahan Wilayah Banjir c) Analisis Faktor Penyebab Banjir Berdasarkan Curah Hujan Analisa ini bertujuan untuk mengetahui apakah curah hujan menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya banjir. Hasil analisa menunjukan: Selama kurun waktu tahun 2005-2009, rata-rata curah hujan Kota Tangerang sebesar 115,90 mm, dengan curah hujan maksimum terjadi pada tahun 2007 sebesar 245,97 mm Analisis Curah Hujan Regional STASIUN STASIUN STASIUN Curah Hujan TAHUN Pondok Betung Cengkareng Kedoya Regional 1995 130 96.9 85 115.57 1996 130 62 55 102.10 1997 94 65 38.2 79.72 1998 124 113 66 114.90 1999 78 107 102.8 89.18 2000 103 97 292 120.13 2001 104 95 100.3 100.93 2002 109.2 82 100.301 100.15 2003 119.2 67 122 103.82 2004 94 60 154.6 89.86 2005 104.0 94.0 206.4 111.24 2006 79.3 91.0 176 92.48 2007 339.8 97.0 130 245.97 2008 160.0 165.0 185.1 164.01 2009 114.0 81.0 157.2 108.42 Maximum curah hujan 245.97 Rerata curah hujan 115.90 Standar Deviasi 40.87
  • 13. Peristiwa banjir yang terjadi selama periode tahun 2005-2009, menunjukan penambahan jumlah lokasi banjir, meskipun Curah hujan pada tahun 2005, 2006, dan 2009 di bawah curah hujan rata-rata. Kondisi ini menunjukan bahwa curah hujan bukanlah faktor utama yang menjadi penyebab banjir. sehingga diduga banjir terjadi akibat kurang baiknya kondisi system drainase yang ada di Kota Tangerang.. JUMLAH LOKASI BANJIR DAN CURAH HUJAN Tahun Jumlah Lokasi Banjir Curah hujan 2005 21 111,24 2007 63 245,97 2008 71 164.01 2009 28 108,42 3. Kesimpulan Analisa Factor Utama Penyebab Banjir Berdasarkan hasil analisa faktor penyebab permasalahan banjir (pengamatan lapangan/survey, tata ruang dan curah hujan), disimpulkan bahwa bahwa banjir Di Kota Tangerang, diduga akibat oleh 2 faktor utama, yaitu tidak memadainya : kapasitas /kondisi drainase kapasitas sungai sebagai saluran pembuang utama VI. KONSEP PENANGANAN BANJIR Untuk menangani masalah banjir, maka upaya penanganan dirumuskan berdasarkan analisa Kondisi Hidrologis (Kondisi Sistem Drainase Utama dan Kondisi Situ dan Potensi Situ ), Curah Hujan, Daerah Tangkapan dan Debit Banjir. Hasil analisa adalah sebagai berikut : 1. Pola aliran drainase eksisting di Kota Tangerang bertumpu pada Sungai Cirarab, Sungai Cisadane, Kali Mookervaart dan Kali Angke. 2. Mengingat factor utama penyebab banjir adalah system drainase, maka konsep penanganan banjir difokuskan pada upaya penataan system drainase berdasarkan daerah tangkapan (sub tangkapan). Hal ini bertujuan agar terciptanya hirarki sistem drainase jalan dan sistem drainase kawasan (tersier, sekunder dan primer), yang akan memudahkan dalam menata maupun menentukan ukuran kapasitas jenis saluran (tersier, sekunder dan primer) pada saat pembangunan saluran drainase. Dengan demikian implementasi Program penanganan drainase dapat lebih terarah dan terencana, sesuai dengan hirarki atau tingkat kepentingan dari sistem drainase yang akan dibuat. 3. Konsep penataan sistem drainase dikembangkan berdasarkan 5 daerah tangkapan, yaitu:  Daerah tangkapan S. Cirarab (Sub Daerah Tangkapan I)  Daerah tangkapan S. Cisadane (Sub Daerah Tangkapan 2)  Daerah tangkapan S. Perancis dan S. Kamal (Sub Daerah Tangkapan 3)  Daerah tangkapan S. Mookervaart (Sub Daerah Tangkapan 4)  Daerah tangkapan Sungai Angke/Cengkareng Drain (Sub Daerah Tangkapan 5)
  • 14. KONSEP PENATAAN SISTEM DRAINASE BERDASARKAN 5 DAERAH TANGKAPAN 4. Hasil analisa kapasitas drainase dan control debit, terhadap sistem drainase berdasarkan daerah tangkapan menunjukan bahwa sistem utama drainase (saluran yang berfungsi menerima dan menyalurkan beban drainase) memilik besaran kapasitas untuk menyalurkan beban drainase, sebagaimana pada tabel dibawah ini. No Nama Sungai Orde Beban Puncak Drainase* 1 Daerah Tangkapan I / Sungai Cirarab 1 (m3/det) 60,5 2 Daerah Tangkapan II / Sungai Cisadane 1 305,7 3 Daerah Tangkapan III / Kali Perancis 1 258,6 4 Daerah Tangkapan IV / Sungai Mokervart 2 274,2 5 Daerah Tangkapan V / Sungai Angke 1 218,8 Besaran Kapasitas drainase tersebut menunjukan bahwa :  jika kapasitas sistem drainase utama tidak memenuhi debit di atas, maka kemungkinan terjadinya banjir akan semakin besar.  Jika kapasitas sistem drainase tidak terpenuhi, maka diperlukan adanya control debit melalui pola detensi (tangki, kolam, situ atau storage.) sehingga debit masuk dan debit keluar menjadi lebih kecil. Hal ini menunjukan bahwa rencana pembangunan embung/situ, harus terkait/terintegrasi dengan sistem drainase yang akan dikembangkan.
  • 15. Konsep Pengembangan situ 5. Rencana pengembangan system drainase berdasarkan 5 daerah tangkapan, adalah sebagai berikut : a) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 1  Meliputi sebagian wilayah Kecamatan Periuk, dan Kecamatan Jatiuwung.  Outlet pembuang terdapat pada Sungai Cirarab, dengan saluran primernya meliputi: Saluran Drainase Jalan Raya Pasar Kemis, Kali Keroncong, Saluran Drainase Jalan Gatot Subroto, Saluran Drainase Jalan Prabu Kian Santang, Saluran Drainase Jalan Bunga Raya, dan Saluran Drainase Jalan Moch. Toha.
  • 16. b) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 2  Meliputi Kecamatan Cibodas, Karawaci, sebagian wilayah Neglasari, sebagian wilayah Periuk, sebagian wilayah Jatiuwung, sebagian wilayah Tangerang, dan sebagian wilayah Pinang.  Outlet pembuang sub daerah tangkapan 2 ini adalah Sungai Cisadane, dengan saluran primernya meliputi: Kali Sabi, Sungai Cimone, Saluran Drainase Jalan Gatot Subroto, Saluran Drainase Jalan Prabu Kiansantang, Saluran Drainase Jalan Bunga Anggrek, Saluran Drainase Jalan Moch. Toha, Saluran Drainase Jalan Raya Villa Tangerang Mas, Saluran Drainase Jalan Merdeka, Saluran Drainase Jalan Soebandi, Saluran Drainase Jalan Proklamasi, Saluran Drainase Jalan Prambanan, Saluran Drainase Jalan Imam Bonjol, Saluran Drainase Jalan MH. Thamrin, Saluran Drainase Jalan Sudirman, dan Saluran Drainase Jalan Pembangunan. . c) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 3  Meliputi Kecamatan Benda, sebagian wilayah Kecamatan Neglasari, dan sebagian wilayah Kecamatan Batu Ceper.  Outlet pembuang sub daerah tangkapan 3 ini adalah Kali Perancis dan Saluran Irigasi Cisadane Timur dengan saluran primernya meliputi Saluran Drainase Jalan Selapajang, Saluran Drainase Jalan Pembangunan, dan Saluran Drainase Citegal Alur.
  • 17. d) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 4  Meliputi sebagian wilayah Kecamatan Tangerang, sebagian wilayah Kecamatan Batu Ceper, sebagian wilayah Kecamatan Cipondoh, dan sebagian wilayah Kecamatan Pinang.  Outlet pembuang sub daerah tangkapan 4 adalah Saluran Mookervaart dengan saluran primernya meliputi: Saluran Drainase Jalan Sudirman, Saluran Drainase Tanah Tinggi, Saluran Drainase Jalan Hasyim Ashari, Saluran Drainase Jalan Sultan Hasanuddin, Saluran Drainase Jalan Hartono, dan Saluran Drainase Jalan Sultan Agung.
  • 18. e) Rencana Pengembangan System Drainase Sub Daerah Tangkapan 5  Meliputi Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Ciledug, Kecamatan Larangan, sebagian wilayah Kecamatan Cipondoh, dan sebagian wilayah Kecamatan Pinang.  Outlet pembuang sub daerah tangkapan 5 adalah Sungai Angke / Cengkareng Drain dengan saluran primernya meliputi: Saluran Drainase Jalan HOS Cokroaminoto, Sungai Cantiga, Sungai Wetan, Saluran Drainase Jalan Hasyim Ashari, dan Saluran Drainase Jalan H. Mansur. 4. PROGRAM/KEGIATAN PENANGANAN BANJIR Merujuk pada rencana pengembangan sistem drainase berdasarkan 5 daerah tangkapan, maka upaya penanganan dilakukan dengan mengembangkan sasaran dan kebijakan penanganan banjir dengan program/kegiatan antara lain sebagai berikut: a) Kebijakan; Meningkatkan kapasitas sistem drainase Indikator sasaran 1; Meningkatnya sistem drainase di 38 lokasi Program peningkatan kapasitas sistem drainase (Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong), dengan kegiatan:  Perbaikan saluran drainase  Perencanaan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong  Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong b) Kebijakan; Mengembalikan kapasitas sungai sebagai saluran pembuangan utama Indikator sasaran 2; Meningkatnya kapasitas 14 buah sungai Program peningkatan kapasitas sungai sebagai saluran pembuang utama (Pengendalian Banjir), dengan kegiatan :  Normalisasi sungai / kali (Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali)  Pembuatan sodetan Kali Sabi ke Kali Cirarab
  • 19. Indikator sasaran 3; Terbangun-nya turap/ talud/bronjong di 1 lokasi Program pembangunan turap/talud/bronjong, dengan kegiatan :  Perencanaan pembangunan turap/talud/ bronjong  Pembangunan turap/talud/bronjong Indikator sasaran 4; Meningkatnya kondisi turap/talud/bronjong di 4 lokasi Program pemeliharaan turap/talud/bronjong, dengan kegiatan :  Perbaikan turap/talud/ bronjong c) Kebijakan; Menyediakan prasarana pengendali banjir Indikator sasaran 5; Tersedianya prasarana pengendali banjir di 3 lokasi Program penyediaan prasarana pengendali banjir (Program Pengendalian Banjir)  Penyediaan mobil pompa (Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai d) Kebijakan; Memperbaiki kualitas prasarana pengendali banjir di daerah aliran sungai Indikator sasaran 6; Meningkatnya kualitas bantaran sungai di 1 lokasi Program rehabilitasi tanggul di daerah aliran sungai  Perbaikan tanggul yang rusak di daerah aliran sungai e) Kebijakan; Membangun bangunan dan fasilitas penampung air Indikator sasaran 7; Tersedianya kolam retensi di 2 lokasi Program pembangunan bangunan penampung air (Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya)  Pembuatan kolam retensi (Pembangunan embung, dan bangunan penampung air lainnya) 5. REKOMENDASI Agar rencana program/kegiatan penanganan banjir dapat diimplementasikan secara baik, maka direkomendasi beberapa hal , yaitu: a. Perlu terlebih dahulu dilakukan inventarisasi/pemetaan sistem drainase eksisting. Hal ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih detail kapasitas sistem drainase eksisting. Dengan demikian program penanganan banjir yang terkait dengan sistem drainase seperti penambahan kapasitas sistem drainase atau pun pembangunan jaringan drainase baru dapat lebih tepat sasaran. b. Perlu adanya penelitian mengenai daya resap tanah di Kota Tangerang. Hal ini untuk menunjang keakuratan program penanganan banjir yang sifatnya berasal dari masyarakat dalam skala kecil seperti pembuatan biopori. Melalui penelitian ini, masyarakat dapat didukung oleh pengetahuan yang tepat dalam pembuatan dan penerapan biopori tersebut mengingat karakteristik lapisan tanah setiap daerah berbeda-beda sehingga perlu teknik yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.