Dokumen tersebut membahas upaya masyarakat dalam menata lingkungan permukiman dengan menghadapi berbagai tantangan seperti kesadaran, dukungan pihak terkait, dan aturan bersama. Beberapa contoh kasus di Yogyakarta, Kendari, dan Sleman menunjukkan bagaimana masyarakat dapat menata lingkungan melalui kerja sama untuk mencapai lingkungan yang lebih baik.
1. PENYELENGGARAAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Oleh :
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Disampaikan dalam acara Matrikulasi calon Penggiat Permukiman Berkelanjutan (city changer) dalam rangka Hari Habitat Dunia 2014
Hotel Sahid Jakarta
29 September – 1 Oktober 2014
4. STRUKTUR PROGRAM
DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
BANGUNAN GEDUNG
PENATAAN BANGUNAN
PENATAAN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PBL
•
Kawasan Pusaka
•
Kawasan Hijau
•
Kawasan Rawan Bencana
•
Kawasan Strategis Nasional
•
Kawasan Perbatasan
•
Kawasan Pengemb. Destinasi Wisata
•
Meningkatkan kualitas ruang perkotaan
•
Bangunan Gedung Hijau
•
Bangunan Umum
•
Bangunan Gedung Negara
•
Tertib pembangunan dan keselamatan Bangunan Gedung Negara
•
Sebagai penjuru dalam penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau
•
Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan mencegah penambahan lokasi/kawasan kumuh baru
•
Mengutamanakan pendekatan pemberdayaan masyarakat
•
Penataan Lingkungan permukiman tradisional
•
Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
1
2
3
5. 1.
Masih ada sekitar 270 Kabupaten/Kota belum memiliki Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung (BG)
2.
Sebanyak 233 Kabupaten/Kota yang telah memiliki Perda Bangunan Gedung, sebagian besar belum menindaklanjuti dengan pengaturan terkait Tenaga Ahli BG (TABG), Standar Layak Fungsi (SLF ) dan pendataan Bangunan Gedung
3.
Konsep bangunan gedung hijau masih sulit diimplementasikan
4.
Sebanyak 268 Kabupaten/Kota yang masih memerlukan fasilitasi pengaturan penataan bangunan (RTBL) di kawasan strategis Kabupaten/kota-nya
5.
Peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam penataan lingkungan permukiman masih belum optimal
ISU-ISU STRATEGIS
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
6. UPAYA MASYARAKAT DALAM
MENATA LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Permasalahan :
•
Permukiman tidak teratur
•
Sungai menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah cair rumah tangga
•
Bangunan rumah membelakangi sungai dan tidak memenuhi Standar Layak Fungsi (SLF)
•
Sarana – prasarana permukiman yang tidak memadai
Kelurahan Karangwaru,
Kec. Tegalrejo Kota Yogyakarta
Tantangan :
•
Membangun kesadaran, kepedulian serta kebersamaan serta kemauan masyarakat
•
Belum adanya aktor penggerak perubahan
•
Dukungan semua pihak dalam menata lingkungan permukiman
7. Upaya Yang Dilakukan :
•
Melakukan berbagai pertemuan warga yang motori oleh relawan dan aparat Kelurahan
•
Menyusun rencana tindak masyarakat
•
Melaksanakan rencana yang disepakati bersama
•
Mencari dukungan semua pihak (pemda, dunia swasta dll) untuk mewujudkan rencana tindak masyarakat
8. Permasalahan :
•
Permukiman dipesisir pantai yang padat, tidak teratur dan kumuh
•
Kebiasaan warga membuang sampah ke laut
•
Ruang terbuka hijau yang sangat minim
•
Tempat pengeringan ikan yang tidak memadai, kotor dan mengganggu lingkungan
Kelurahan Lapulu
Kota Kendari, Sultra
Tantangan :
•
Membangun kesadaran, kepedulian, kebersamaan serta kemauan masyarakat
•
Belum adanya aktor penggerak perubahan
•
Dukungan semua pihak dalam menata lingkungan permukiman
Upaya yang dilakukan :
•
Melakukan sosialisasi ke seluruh warga tentang pentingnya lingkungan permukiman yang bersih, indah, aman dan layak huni
•
Dengan semangat : kita rencanakan bersama, kita bangun bersama, kita gunakan bersama dan kita pelihara bersama, akhirnya lingkungan permukiman mereka menjadi lebih teratur, indah dan layak huni
10. Permasalahan/Tantangan :
•
Belum adanya aturan bersama untuk pemeliharaan sarana-prasarana
•
Kelembagaan pemeliharaan sarana – prasarana belum berfungsi secara optimal
Hunia Tetap (Huntab)
Korban Erupsi Gunung Merapi
Desa Umbul Harjo - Sleman
11. Upaya yang dilakukan :
•
Membangun aturan bersama untuk pemeliharaan sarana-prasarana
•
Melakukan peningkatan kapasitas tim pemeliharaan
12. Aset Infrastruktur utama Penataan Lingkungan Permukiman di 452 Kel/desa
Isu / Tantangan :
•
Perencanaan
•
pemeliharaan aset
•
Pendataan aset