Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
penelitian pembangunan ilmu
1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI TANAMAN
Manusia
Iklim
Sinar matahari, Curah hujan,
Suhu, Kelembaban, Angin
Kebutuhan Essensial
Hara, Air, CO2/O2,
Sinar matahari
Biji
Benih
Bibit
Pengganggu/Penghambat:
Biotik: Hama, Penyakit, Gulma
Abiotik: banjir, badai,
toksisitas lahan/sumber pengairan
Produksi
Pasca panen-
Pengolahan
(THP)Pembahasan;
Peran manusia & ilmu terkait: materi yang dipelajari
2. Effects of agricultural practice on soil organisms
Decreases Increases
Pesticides
Soil erosion
Monoculture
Excess tillage
Industrial sewage
Soil drainage & aeration
Fertilizer and lime
Manures
Irrigation
Erosion control
Changes in diversity and overall population density of soil organisms
Benefits of soil organisms :
Organic matter decomposition
Inorganic transformations
Nitrogen fixation
others
vital to the cycle of life in earth
3. Pengembangan Ilmu Pertanian
Pengetahuan, Perkiraan, Deduksi
Hipotesis
Prediksi Data,
Desain Penelitian Baru
Penelitian
Hasil Penelitian
Pengetahuan ilmiah dan cara pengembangannya (France & Thorney, 1984)
4. Penelitian untuk Pengembangan Ilmu
Pengetahuan/
IlmuTerapan
Pekerja Modal
Fungsi Produksi
Output dan pelayanan
Konsumsi
Dana
Pengembangan dan
Penelitian
Dana
Penelitian
Dasar
Dana
Penelitian
Terapan
Dana
Pengembangan
Pengetahuan
/Ilmu Dasar
Pembahasan:
Arti penting penelitian pada bidang penelitian.
Jenjang S1: skripsi berdasar penelitian
Pembekalan: semua materi MK sebagai keilmuan yang vital bagi peneliti
bidang pertanian.
5. Ilmu sebagai kajian filsafat:
a. Perkembangan ilmu yang pesat menyebabkan: makin jauh dari induk,
muncul arogansi ilmu dll.
b. Tugas filsafat: menyatukan visi keilmuan, mengembalikan roh dan tujuan
luhur ilmu.
Pengertian Filsafat Ilmu
1. Filsafat
Dalam bahasa Inggris : phylosophy
Dalam bahasa Yunani : philosophia yang terdiri dari: philos (cinta) atau
philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaan,
pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, inteligensi).
Berdasar etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran
2. Filsafat Ilmu: merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu.
Etika Keilmuan
6. Ciri berpikir Filsafat
(yang mendasari pola pikir peneliti)
1. Radikal, berpikir sampai ke akar-akarnya, sifat berpikirnya mendasar
2. Sistemik, berpikir logis, berurutan, step by step, penuh kesadaran dan
tanggung jawab
3. Universal, berpikir secara menyeluruh, mencakup seluruh aspek, yang kongkrit dan
yang abstrak, memandang ilmu tidak hanya dari perspektif ilmu itu sendiri, tapi juga
perspektif lain/aspek lain, kaitan dengan moral dan agama, membawa manfaat
atau tidak (Cecep Sumarna)
4. Spekulatif, berspekulasi terhadap kebenaran, terus melakukan uji coba dan
memberikan pertanyaan terhadap kebenaran yang dianutnya. (Jujun S Suriasumantri)
7. 7
Science
Metoda Ilmiah
Prosedur yang ketat untuk
menghasilkan penelitian
yang berkualitas
Norma Komunitas
Ilmiah
Seperangkat norma dan
nilai profesional yang
diinternalisasi oleh
peneliti.
8. 8
1. Pengetahuan (body of knowledge) yang
terklasifikasi dan tersistematisasi
2. Terorganisasi berdasar satu atau lebih teori
sentral dan sejumlah prinsip umum
3. Biasanya diekspresi secara kuantitatif
4. Pengetahuan yang memungkinkan untuk
memprediksi dan, dalam beberapa situasi,
untuk mengendalikan kejadian di masa datang
9. 9
1. Penilaian terhadap pengetahuan yang relevan
2. Pembentukan konsep dan spesifikasi hipotesis
3. Pengumpulan data
4. Pengorganisasian dan analisis data dengan cara yang
relevan
5. Evaluasi dan pembelajaran dari temuan/hasil riset
6. Penyebaran informasi riset
7. Memberikan penjelasan
8. Membuat prediksi
9. Melakukan aktifitas pengendalian yang diperlukan
10. 10
1. Universalism: Penelitian dinilai semata-mata
atas dasar sumbangannya terhadap ilmu
pengetahuan; tanpa melihat pihak yang
melakukan penelitian dan tempat penelitian
dilakukan
2. Organized Skepticism: Ilmuwan harus selalu
bersikap kritis dan berhati-hati dalam menerima
ide baru
3. Disinterestedness: Ilmuwan harus netral dan
terbuka terhadap hal-hal baru.
11. 11
4. Communalism: Pengetahuan ilmiah harus
disebarluaskan dan dimiliki bersama. Temuan
ilmiah merupakan milik publik yang dapat
digunakan oleh semua orang. Proses riset harus
dipaparkan secara rinci
5. Honesty: Merupakan norma budaya yang
utama bagi seorang peneliti dan ilmuwan.
Ketidak jujuran merupakan tabu besar.
12. Metode ilmiah digunakan
untuk memecahkan masalah
MASALAH: ? Pemecahan masalah
Langkah-langkah untuk memecahkan masalah:
MEMBUAT HIPOTESIS (DALIL YANG HARUS
DIUJI), baik Ilmu sosial maupun ilmu alam
Cara pengujian: DENGAN PENELITIAN
memakai METODE ILMIAH
Survey dan atau eksperimen
13. Survey, eksperimen
Diperoleh:
• Data
• Analisis (statistik): dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi
(tergantung ulangan dan
pembanding)
• Pembahasan
• Kesimpulan: menghasilkan dalil
atau teknologi
Membuat laporan penelitian:
mudah dipahami
14. HAKEKAT PENELITIANHAKEKAT PENELITIAN
CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKANCARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN
DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYADATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA
DAN BUKAN SEBAGAIMANADAN BUKAN SEBAGAIMANA
SEHARUSNYA, DENGAN TUJUAN DANSEHARUSNYA, DENGAN TUJUAN DAN
KEGUNAAN TERTENTUKEGUNAAN TERTENTU
15. Zaman dahulu :
- coba-coba (trial & error ?)
- pengalaman (sendiri > , orang lain <)
- naluri
→ Perkembangan lambat
Zaman Modern :
- coba-coba (dioptimumkan)
- pengalaman (sendiri < + orang lain >)
- spekulasi
- Metode Ilmiah (scientific approach)
→ Perkembangan cepat
17. 1. CARA ILMIAH
2. DATA
3. TUJUAN
4. KEGUNAAN
KOMPONEN
METODE PENELITIAN
18. CARA ILMIAH
KEGIATAN PENELITIAN
DIDASARKAN CIRI-CIRI
KEILMUAN
RASIONAL
Dilakukan dg cara yg masuk akal shg
Terjangkau penalaran manusia
EMPIRIS
Dapat diamati indera manusia shg
Org lain dpt mengamati dan
Mengetahui cara yg digunakan
SISTEMATIS
Proses yg digunakan menggunakan
langkah yg logis
19. VALID
Menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti
Misal : korban tsunami 900 ribu org dilaporkan berbeda
RELIABEL
Menunjukkan derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu
Misal : peserta penlok 50 org, sumber ditanya tetap 50 org sampai kapanpun
OBYEKTIF
Derajat persamaan persepsi berkenaan dengan kesepakatan antar banyak orang
(interpersonal agreement)
misal : data peneliti berbeda pd satu obyek, berarti data tdk obyektif