Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Kurikulum yang
dapat menghasilkan
insan indonesia
yang:
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap,
Keterampilan,
dan
Pengetahuan
yang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
Produkti
f
Kreatif
Inovatif
Afektif
2
3.
4. ï‚— Strategi pembelajaran harus diarahkan untuk
memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah
dirancang agar tercipta proses pembelajaran yang
membentuk kreativitas, kemandirian, kerja sama,
solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk
watak serta meningkatkan peradaban dan martabat
bangsa.
5. kegiatan pembelajaran perlu
menggunakan prinsip yang:
ï‚— berpusat pada peserta didik,
ï‚— mengembangkan kreativitas peserta didik,
ï‚— menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
ï‚— bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan
kinestetika, dan
ï‚— menyediakan pengalaman belajar yang beragam
melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual,
efektif, efisien, dan bermakna
6. Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran
yaitu
ï‚— Proses pembelajaran langsung adalah proses
pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan
berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui
interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan-kegiatan pembelajaran
ï‚— Proses pembelajaran tidak langsung adalah
proses pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan sikap
7. Pendahuluan
ï‚— Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan
scientific (meliputi: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta
untuk semua mata pelajaran) (Sudarwan, 2013).
ï‚— Komponen-komponen penting dalam mengajar
menggunakan pendekatan scientific (McCollum : 2009)
ï‚— Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan (Foster a sense of wonder),
ï‚— Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation),
ï‚— Melakukan analisis ( Push for analysis) dan
ï‚— Berkomunikasi (Require communication)
7
8. Pendekatan Scientific pada Pembelajaran
ï‚— Aspek-aspek pada pendekatan scientific terintegrasi pada
pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah
ï‚— Keterampilan proses sains merupakan seperangkat
keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam
melakukan penyelidikan ilmiah
ï‚— Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui
pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman
pembelajaran (Rustaman :2005)
8
9. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran
Berdasarkan fakta
Proses tertentu
ï‚— Observasi
ï‚— Mempertanyakan
ï‚— Mencoba/eksploring
ï‚— Asosiasi
ï‚— Mengomunikasikan/
menyaji
ï‚— Project based learning
ï‚— Problem based learning
ï‚— Inquiry dan discovery
learning
10. Pendekatan Scientific pada Pembelajaran IPA
ï‚— Langkah-langkah metode ilmiah (Helmenstine, 2013)
ï‚— melakukan pengamatan,
ï‚— menentukan hipotesis,
ï‚— merancang eksperimen untuk menguji hipotesis,
ï‚— menguji hipotesis,
ï‚— menerima atau menolak hipotesis dan merevisi
hipotesis atau
ï‚— membuat kesimpulan
10
13. 1
2
Questioning
(menanya)
- Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati
- Mengajukan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang apa
yang diamati
- Pertanyaan dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik
- Memungkinkan mempertanya
kan status quo dan
mempertimbangkan
kemungkinan baru
- Perlu atmosfir yang mendukung
siswa bertanya
15. 4 Associating
(menalar)
- mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan mengumpulkan/
eksperimen mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan
17. Implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran
ï‚— Menetapkan unit pembelajaran
observasi --- bertanya --- eksperimen/ eksplorasi ---
asosiasi --- mengomunikasikan
ï‚— menyiapkan materi yang diobservasi,
ï‚— memberi waktu dan kondisi yang nyaman kepada siswa
untuk bertanya
ï‚— menyiapkan penugasan dan memberi waktu yang cukup
agar siswa melakukan eksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan pengalaman belajar
ï‚— menyiapkan strategi agar langkah-langkah kegiatan diatas
dapat terlaksana dengan baik, termasuk contigency plan
18. Proses pembelajaran
ï‚— observasi: cermati masalah 1.1 s/d 1.3 dan
penyelesaiannya, serta penyelesaian math
ï‚— mempertanyakan: mendorong siswa bertanya
ï‚— eksplorasi: konteks masalah, masalah matematika,
garis besar pengerjaan problem di atas, diskusikan
strategi penyelesaian masalah-masalah tersebut?
ï‚— asosiasi dan menyaji: jelaskan proses pemecahan
masalah kontekstual menggunakan matematika
19. Proses pembelajaran
ï‚— Observasi: Cermati Gambar 1.1 Bab 1
ï‚— Bertanya: dorong siswa untuk bertanya
ï‚— Eksplorasi: Silahkan lengkapi tabel di bawah Gb 1.1
dan cermati keakuratan Gambar 1.1
ï‚— Observasi: Cermati Definisi 1.2
ï‚— Asosiasi: telaah unsur-unsur fungsi eksponen dan
karakteristik grafik fungsi eksponen
ï‚— Menyaji: Jelaskan ciri-ciri fungsi eksponen dan
perbandingan antargrafik fungsi eksponen
20. Sikap sebagai dampak pembelajaran
RPP
Indikator:
ï‚— Menumbuh kembangkan ... melalui contoh.
ï‚— Menyelidiki nilai kebenaran suatu pernyataan.
Pembelajaran
 Apakah n2 – n + 41 adalah bilangan prima untuk
setiap bilangan bulat tidak negatif n?