SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
L/O/G/O
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
OLEH:
ALJUFRI MARDI
HERNI PURNAMAWATI
NUR’AINI
MATA KULIAH:
STRATEGI DAN RANCANGAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPU :
YENITA ROZA, Ph.D
www.themegallery.com
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PEMBAHASAN
Pengertian Pendekatan Kontekstual (CTL)
Karakteristik Pendekatan Kontekstual
Komponen-Komponen Pendekatan Kontekstual
Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran MTK
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual
www.themegallery.com
Ilustrasi
Misalnya seorang anak yang sehari-harinya hidup di kota ketika
diminta untuk mengambilkan sebutir telur akan menuju ke lemari es
(kulkas).
Lain halnya seorang anak yang sehari-harinya hidup di desa akan
menuju ke kandang ayam. Respon kedua anak tersebut berbeda
sebab mereka memiliki konteks yang berbeda.
Dalam konteks kota, pikiran anak akan tertuju pada lemari es
(kulkas) ketika berpikir tentang telur sedangkan dalam konteks desa
pertanian pikiran anak akan tertuju pada kandang ayam ketika
berpikir tentang telur.
PENGERTIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
www.themegallery.com
Berdasarkan uraian tersebut, konteks berarti hal-hal yang
berkaitan dengan ide-ide atau pengetahuan awal seseorang
yang diperoleh dari berbagai pengalamannya sehari-hari.
Oleh karena itu, kontekstual berarti berkaitan dengan atau
bersifat konteks. Dengan mengaitkan materi pembelajaran
(instructional content) dengan konteks kehidupan dan
kebutuhan siswa akan meningkatkan motivasi belajarnya
serta akan menjadikan proses belajar mengajar lebih efisien
dan efektif.
www.themegallery.com
Menurut Nurhadi (2002: 1) CTL merupakan konsep belajar mengajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan di
kelas dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupannya sebagai individu, anggota
keluarga dan masyarakat.
Menurut Suyanto (2003: 2) merupakan suatu pendekatan yang
memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh
dalam berbagai macam mata pelajaran baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
CTL dari berbagai pendapat
www.themegallery.com
Dari beberapa pendapat tadi dapat disimpulkan
Bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar
pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke dalam
kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks
yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses
mengonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan
masalah dalam kehidupannya.
www.themegallery.com
KARAKTERISTIK PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
Menurut Clifford and Wilson (Imel, 2000: 2) pembelajaran
kontekstual memiliki karakteristik antara lain:
Problem Solving
Multiple Context
Sellf Requlated Learning
Life Skillseducation
Cooperative Learning
Authentic Assessment
www.themegallery.com
STRATEGI GURU DALAM RANGKA
PENERAPAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
1.Relating 2. Experiencing 3. Applying
4. Cooperating 5. Transferring
www.themegallery.com
KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
• Esensi dari teori konstruktivis adalah ide bahwa siswa harus
menemukan dan mentransformasikan suatu informasi ke
situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi
milik mereka sendiri.
• Dengan dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi
proses “mengkonstruksi” bukan “menerima” pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri
pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses
belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan
guru.
1. Kontruktivisme (Construktivism))
• Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa
diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta,
tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu
merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan
menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
2. Menemukan (Inquiry)
www.themegallery.com
KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
• Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai
kegiatan guru untuk mendorong, membimbing,
dan menilai kemampuan berpikir siswa.
3. Bertanya (Questioning)
• Dalam masyarakat belajar, dua kelompok (atau
lebih) yang terlibat dalam komunikasi
pembelajaran saling belajar. Seseorang yang
terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar
memberi informasi yang diperlukan oleh teman
bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi
yang diperlukan dari teman belajarnya.
4. Masyarakat Belajar (Learning
Community)
www.themegallery.com
KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
• ada model yang bisa ditiru. model ini bisa berupa cara
mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam
olahraga, contoh karya tulis, cara melafalkan bahasa Inggris,
dan sebagainya. Atau, guru memberi contoh cara
mengerjakan sesuatu. Dengan begitu, guru memberi model
tentang “bagaimana cara belajar‟.
• Dalam pendekatan CTL, guru bukan satu-satunya model.
Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang
siswa bisa ditunjuk untuk memberi contoh temannya cara
menjawab soal matematika.
5. Pemodelan (Modeling)
• Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau
pengetahuan yang baru diterima. Misalnya, ketika pelajaran
berakhir, siswa merenung “Kalau begitu, cara saya menjawab
soal selama ini salah, ya! Mestinya, dengan cara yang baru
saja saya pelajari ini, jawaban saya akan lebih ringkas dan
tepat”.
6. Refleksi (Reflection)
www.themegallery.com
KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
• Assessment adalah proses pengumpulan
berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa.
Gambaran perkembangan belajar siswa
perlu diketahui oleh guru agar bisa
memastikan bahwa siswa mengalami
proses pembelajaran dengan benar.
Apabila data yang dikumpulkan guru
mengidentifikasikan bahwa siswa
mengalami kemacetan dalam belajar, maka
guru segera bisa mengambil tindakan yang
tepat agar siswa terbebas dari kemacetan
belajar.
7. Penilaian yang sebenarnya
(Authentic Assessment)
www.themegallery.com
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
• Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika
lupakanlah tradisi guru pemain dan siswa Penonton
,ubahlah ke dalam situasi siswa pemain dan guru
menjadi sutradara. Biarkanlah siswa mengembangkan
potensiya (intelektual, minat, bakat) secara alamiah,
atau bahkan berbuat kesalahan. Guru jangan pernah
menyalahkan siswa, berusahalah agar siswa menyadari
kesalahannya akan lebih baik dampaknya.
• Pemodelan dalam matematika, misalnya mempelajari
contoh penyelesaian soal, penggunaan alat peraga, cara
menemukan kata kunci dalam suatu bacaan, atau cara
membuat skema konsep.
www.themegallery.com
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
• Kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari diperoleh melalui
kemampuan menyelesaikan soal cerita.
• Menghubungkan materi bangun ruang dengan bentuk
benda – benda yang ada dalam kehidupan.
• Memperjelas kegunaan materi trigonometri dengan
benda – benda yang memiliki sudut.
• Menjelaskan kepada siswa bahwa untuk menghitung
luas kebun yang berbentuk empat persegi panjang bisa
dengan persamaan kuadrat.
• Menentukan jarak suatu benda dengan menggunakan
Phytagoras.
www.themegallery.com
KEUNGGULAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa,
bukan hanya hasil pemberian dari guru.
Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai
tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai
tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan.
Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan
pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa
dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata
siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri.
Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan
belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”
www.themegallery.com
KELEMAHAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran
Kontekstual berlangsung.
Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat
menciptakan situasi kelas yang kurang kondusif.
Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode
CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas
guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja
bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang
baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang
berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi
oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang
dimilikinya.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan
menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi
mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya
guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap
siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang
diterapkan semula.
L/O/G/O
Thank you!
www.themegallery.com

More Related Content

What's hot

1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 20131. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013Drs Sukarma
 
Rpp b. inggris sma smt 2 kelas x
Rpp b. inggris sma smt 2 kelas xRpp b. inggris sma smt 2 kelas x
Rpp b. inggris sma smt 2 kelas xwasio kadir
 
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.pptPendidikanFisika9
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswanurmaliaazmi
 
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanRpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaanelifitriani
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Arvina Frida Karela
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Eman Syukur
 
Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7
Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7
Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7Isnaini Shaleh
 
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum20133.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013Deir Irhamni
 
Bachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docx
Bachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docxBachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docx
Bachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docxSyamsulBae
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisYuns Saragih
 

What's hot (20)

1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 20131. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
 
Rpp b. inggris sma smt 2 kelas x
Rpp b. inggris sma smt 2 kelas xRpp b. inggris sma smt 2 kelas x
Rpp b. inggris sma smt 2 kelas x
 
Metode make a match
Metode make a matchMetode make a match
Metode make a match
 
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanRpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
 
Silabus Kelas 9 Semester Genap
Silabus Kelas 9 Semester  GenapSilabus Kelas 9 Semester  Genap
Silabus Kelas 9 Semester Genap
 
Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7
Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7
Contoh rpp teks deskripsi smp kelas 7
 
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum20133.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Bachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docx
Bachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docxBachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docx
Bachrul ulum_Tugas Pemaknaan Hasil AKMI.docx
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
 

Viewers also liked

Asunción - Paraguay
Asunción - ParaguayAsunción - Paraguay
Asunción - ParaguayBetha Perez
 
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikanhubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikancindy_martha
 
Powerpoin media pembelajaran
Powerpoin media pembelajaranPowerpoin media pembelajaran
Powerpoin media pembelajaranIrmawati PGMI
 
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranPemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranIsmail Fizh
 
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"gini_alawiyah96
 

Viewers also liked (8)

Eka
EkaEka
Eka
 
Asunción - Paraguay
Asunción - ParaguayAsunción - Paraguay
Asunción - Paraguay
 
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikanhubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
 
teori belajar
teori belajarteori belajar
teori belajar
 
Powerpoin media pembelajaran
Powerpoin media pembelajaranPowerpoin media pembelajaran
Powerpoin media pembelajaran
 
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranPemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
 

Similar to Mengaitkan Matematika dengan Kehidupan

Similar to Mengaitkan Matematika dengan Kehidupan (20)

Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
 
Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
 
Model model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipaModel model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipa
 
Model model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipaModel model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipa
 
Model model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipaModel model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipa
 
Model model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipaModel model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipa
 
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpaduMengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Mengaitkan Matematika dengan Kehidupan

  • 1. L/O/G/O PENDEKATAN KONTEKSTUAL OLEH: ALJUFRI MARDI HERNI PURNAMAWATI NUR’AINI MATA KULIAH: STRATEGI DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DOSEN PENGAMPU : YENITA ROZA, Ph.D
  • 2. www.themegallery.com PENDEKATAN KONTEKSTUAL PEMBAHASAN Pengertian Pendekatan Kontekstual (CTL) Karakteristik Pendekatan Kontekstual Komponen-Komponen Pendekatan Kontekstual Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran MTK Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual
  • 3. www.themegallery.com Ilustrasi Misalnya seorang anak yang sehari-harinya hidup di kota ketika diminta untuk mengambilkan sebutir telur akan menuju ke lemari es (kulkas). Lain halnya seorang anak yang sehari-harinya hidup di desa akan menuju ke kandang ayam. Respon kedua anak tersebut berbeda sebab mereka memiliki konteks yang berbeda. Dalam konteks kota, pikiran anak akan tertuju pada lemari es (kulkas) ketika berpikir tentang telur sedangkan dalam konteks desa pertanian pikiran anak akan tertuju pada kandang ayam ketika berpikir tentang telur. PENGERTIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
  • 4. www.themegallery.com Berdasarkan uraian tersebut, konteks berarti hal-hal yang berkaitan dengan ide-ide atau pengetahuan awal seseorang yang diperoleh dari berbagai pengalamannya sehari-hari. Oleh karena itu, kontekstual berarti berkaitan dengan atau bersifat konteks. Dengan mengaitkan materi pembelajaran (instructional content) dengan konteks kehidupan dan kebutuhan siswa akan meningkatkan motivasi belajarnya serta akan menjadikan proses belajar mengajar lebih efisien dan efektif.
  • 5. www.themegallery.com Menurut Nurhadi (2002: 1) CTL merupakan konsep belajar mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan di kelas dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupannya sebagai individu, anggota keluarga dan masyarakat. Menurut Suyanto (2003: 2) merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam berbagai macam mata pelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. CTL dari berbagai pendapat
  • 6. www.themegallery.com Dari beberapa pendapat tadi dapat disimpulkan Bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.
  • 7. www.themegallery.com KARAKTERISTIK PENDEKATAN KONTEKSTUAL Menurut Clifford and Wilson (Imel, 2000: 2) pembelajaran kontekstual memiliki karakteristik antara lain: Problem Solving Multiple Context Sellf Requlated Learning Life Skillseducation Cooperative Learning Authentic Assessment
  • 8. www.themegallery.com STRATEGI GURU DALAM RANGKA PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL 1.Relating 2. Experiencing 3. Applying 4. Cooperating 5. Transferring
  • 9. www.themegallery.com KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN KONTEKSTUAL • Esensi dari teori konstruktivis adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri. • Dengan dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan “menerima” pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. 1. Kontruktivisme (Construktivism)) • Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. 2. Menemukan (Inquiry)
  • 10. www.themegallery.com KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN KONTEKSTUAL • Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. 3. Bertanya (Questioning) • Dalam masyarakat belajar, dua kelompok (atau lebih) yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. 4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
  • 11. www.themegallery.com KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN KONTEKSTUAL • ada model yang bisa ditiru. model ini bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam olahraga, contoh karya tulis, cara melafalkan bahasa Inggris, dan sebagainya. Atau, guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Dengan begitu, guru memberi model tentang “bagaimana cara belajar‟. • Dalam pendekatan CTL, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk untuk memberi contoh temannya cara menjawab soal matematika. 5. Pemodelan (Modeling) • Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Misalnya, ketika pelajaran berakhir, siswa merenung “Kalau begitu, cara saya menjawab soal selama ini salah, ya! Mestinya, dengan cara yang baru saja saya pelajari ini, jawaban saya akan lebih ringkas dan tepat”. 6. Refleksi (Reflection)
  • 12. www.themegallery.com KOMPONEN - KOMPONEN PENDEKATAN KONTEKSTUAL • Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. 7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)
  • 13. www.themegallery.com PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA • Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika lupakanlah tradisi guru pemain dan siswa Penonton ,ubahlah ke dalam situasi siswa pemain dan guru menjadi sutradara. Biarkanlah siswa mengembangkan potensiya (intelektual, minat, bakat) secara alamiah, atau bahkan berbuat kesalahan. Guru jangan pernah menyalahkan siswa, berusahalah agar siswa menyadari kesalahannya akan lebih baik dampaknya. • Pemodelan dalam matematika, misalnya mempelajari contoh penyelesaian soal, penggunaan alat peraga, cara menemukan kata kunci dalam suatu bacaan, atau cara membuat skema konsep.
  • 14. www.themegallery.com PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA • Kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari diperoleh melalui kemampuan menyelesaikan soal cerita. • Menghubungkan materi bangun ruang dengan bentuk benda – benda yang ada dalam kehidupan. • Memperjelas kegunaan materi trigonometri dengan benda – benda yang memiliki sudut. • Menjelaskan kepada siswa bahwa untuk menghitung luas kebun yang berbentuk empat persegi panjang bisa dengan persamaan kuadrat. • Menentukan jarak suatu benda dengan menggunakan Phytagoras.
  • 15. www.themegallery.com KEUNGGULAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hanya hasil pemberian dari guru. Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan. Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”
  • 16. www.themegallery.com KELEMAHAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual berlangsung. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situasi kelas yang kurang kondusif. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.