SlideShare a Scribd company logo
PENDAHULUAN


          Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisaran
antara 13 sampai 16 tahun atau yang disebut dengan usia belasan yang tidak
menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik,
psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Pada masa transisi tersebut
kemungkinan       dapat   menimbulkan   masa    krisis,   yang   ditandai   dengan
kecendrungan munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku
menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu (Ekowarti, 1993).
Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif
dan sifat kepribadian yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya berbagai
penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan
dan norma yang ada di masyarakat yang biasanya disebut dengan kenalan remaja.
          Kenalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikatagorikan ke dalam
perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial
terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial
ataupun dari nilai atau norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat
dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem
sosial.




ISI


          Maraknya tingkah laku agresi akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok
remaja kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Perkelahian
antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan perlu
upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi.
Perkembangan teknologi yang terpusat pada kota-kota besar mempunyai korelasi
yang erat dengan meningkatnya perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja kota.
Di zaman yang serba instan ini menyebabkan kesenjangan antara kaya dan miskin
semakin jelas bedanya. Bisa saja seorang pelajar melampiaskan kekesalannya
Karena tidak mempunyai sesuatu dengan mencuri atau merampas atau dengan
cara yang lain. Di beberapa tahun ini kecenderungan tersebut meningkat dari
hanya sebatas personal menjadi identitas kelompok yang berakibat maraknya
tawuran, kerusuhan, dan lain sebagainya. Karena mungkin adanya keinginan yang
tak terpenuhi sehingga beberapa pelajar cenderung bertindak anarkis. Mereka
biasanya melakukan tawuran hanya dikarenakan alasan, alasan yang sepele,
seperti saling mengejek, rebutan suatu barang, rebutan pacar, dan lain sebagainya.




PENUTUP


           Upaya penanggulangan tawuran pelajar, yaitu dengan mengambil tindakan
preventif (meliputi orangtua, dan para murid di sekolah), dan program pencegahan
jangka pendek dan jangka panjang), serta tindakan penanggulangan tawuran
pelajar.


           Orang tua       :


    1. Memahami tugas-tugas perkembangan remaja.
    2. Mengenal ciri-ciri khusus pada remaja.
    3. Mengetahui kerawanan-kerawanan dalam perkembangan psikologis dan
           fisik remaja.
    4. Orang tua bersikap lebih dewasa dalam menghadapi anaknya, dan tidak
           otoriter.
    5. Tidak terlalu melindungi anak terutama para remaja.
    6. Menanamkan pendidikan agama dan pendidikan nilai.
    7. Memperhatikan pendidikan anaknya, baik di rumah maupun di sekolah.
    8. Membantu pemanfaatan waktu luang.
    9. Membiasakan anak menerima keadaan sosial, ekonomi apapun adanya.
    10. Memperhatikan buku bacaan dan film yang dibaca dan ditonton oleh anak.
    11. Memperhatikan kepada siapa anak bergaul dan bermain.
    12. Mengetahui per atau geng anaknya.
Guru atau Psikolog :


1. Memberi masukan kepada sekolah mengenai penataan kurikulum yang
    menempatkan pendidikan nilai dan moral serta agama yang mendapat
    porsi cukup.
2. Ikut serta mengupayakan situasi belajar yang kondusif dan menarik.
3. Tidak bersikap otoriter dan melakukan kekerasan dalam proses
    pembelajaran.
4. Guru, tidak hanya mengajar, tertapi juga mendidik dan membimbing.
5. Guru pembimbing/psikolog hendaknya peka terhadap gejala yang akan
    terjadi pada para siswa.
6. Mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan siswa/remaja.
7. Memerlukan          peran   psikolog   dalam   menangani   penyimpangan
    perkembangan psikologis para pelajar, agar penanganannya lebih tepat dan
    akurat.


    Pencegahan jangka pendek :


•   Meningkatkan pengawasan terhadap tata tertib sekolah.
•   Meningkatkan fungsi dan peranan Bimbingan dan Penyuluhan/konseling
    di sekolah.
•   Menjalin hubungan kerjasama antar sekolah dengan pihak orang tua dan
    masyarakat.
•   Menjalin hubungan dan kerjasama antar OSIS melalui berbagai kegiatan
    ekstrakurikuler.
•   Menjalin hubungan dan kerjasama antar aparat sekolah.
•   Berhati-hati dalam menerima siswa pindahan dari tempat lain.
•   Melakukan operasi mendadak terhadap kelas-kelas secara terprogram.
•   Menghimbau pihak berwajib untuk melakukan operasi mendadak secara
    terprogram di tempat-tempat tertentu yang dipandang rawan dan
    merupakan sumber kerawanan sosial dan tawuran remaja/pelajar.
•   Membuat peta kerawanan kelas dan peta kerawanan sekolah.
•   Memonitor kegiatan siswa dalam belajar bersama.
•   Memberikan sangsi yang tegas dan jelas terhadap segala pelanggaran
    norma dan tatatertib sekolah dan penyimpangan perilaku yang memberi
    kontribusi tawuran pelajar secara pesuasif edukatif.


    Pencegahan jangka Panjang            :


•   Menghimbau kepada pemerintah Menteri Pendidikan Nasional supaya
    menertibkan    lokasi    sekolah-sekolah    secara     terprogram   dengan
    memperhatikan situasi lingkungan serta jarak sekolah satu dengan yang
    lainnya.
•   Mengusahakan supaya setiap sekolah mempunyai seorang psikolog yang
    berfungsi sebagai carier adviser di sekolah atau untuk rujukan.
•   Menghimbau kepada pemerintah supaya menambah sarana untuk
    menyalurkan bakat dan minat para pelajar/remaja seperti Gelanggang
    remaja/Gelanggang generasi muda.
•   Menghimbau kepada semua pihak yang terkait dalam sensor perfilman
    supaya melakukan stugasnya sebagaimana mestinya dalam menegakkan
    kebudayaan dan kepribadian nasional, sehingga tidak memberikan dampak
    negatif bagi perkembangan generasi muda, khususnya para pelajar.
•   Menghimbau kepada pemerintah supaya pemutaran film-film di TVRI dan
    TV komersial suasta lainnya tidak didominir oleh film-film barat yang
    menyuguhkan pola hidup serta pergaulan yang semakin menjauhkan diri
    dari agama, kebudayaan nasional dan kepribadian nasional.
•   Menghimbau kepada para pengusaha tempat hiburan untuk melaksanakan
    aturan yang sudah ditetapkan (tidak mengijinkan siswa yang berseragam
    sekolah).
•   Menghimbau kepada orang tua siswa untuk lebih memperhatikan putra-
       putrinya terutama yang sedang menginjak remaja dan dewasa dalam
       tingkah lakunya sehari-hari dan bekerjasama dengan pihak sekolah,
       apabila terdapat hal-hal yang luar biasa.


       REFERENSI              :




Ahmad Nawawi. 2012. Intervensi Sosial. Terhadap Tawuran Pelajar SMU.
       file:///D:/Download/Documents/Intervensi_Sosial_Tawuran_Pelajar.pdf
       (26 Oktober 2012)
Inung Dan Kawan-kawan. 201. Tawuran Antar Pelajar.
       http://www.scribd.com/doc/47319173/Makalah-Tawuran (26 Oktober
       2012)
Ulfah Maria. 2012. Tawuran Pelajar.
       file:///D:/Download/Documents/ulfahmariaugmbab1.pdf (26 Oktober
       2012)

More Related Content

What's hot

Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahTangan-tangan Putih
 
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan GuruEDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
rosedainty
 
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaPeranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
YAGHAVI
 
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJAMASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
SMK SUNGAI PAOH SARIKEI,SARAWAK
 
Buli presentation
Buli presentationBuli presentation
Buli presentationSeri Najwa
 
Ponteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPonteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPRA-UNIVERSITY
 
Masalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajarMasalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajarShila Melisha
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
nurellyzadwiputri
 
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
Santa Barbara
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Yee Ivy
 
Dampak pembiaran guru
Dampak pembiaran guruDampak pembiaran guru
Dampak pembiaran guru
Agus Gunawan
 
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak BermoralFaktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
Hanim Zabidi
 
Makalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan RemajaMakalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan Remaja
Fattah L-Azroqiy
 
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterCegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
kencana skinclinic
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
Septian Muna Barakati
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Nurdin M Top
 
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
PuputPamela
 
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogoMakalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogoyogo arif prakoso
 
K01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplin
K01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplinK01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplin
K01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplin
JANGAN TENGOK
 

What's hot (20)

Gengsterisme ppt
Gengsterisme pptGengsterisme ppt
Gengsterisme ppt
 
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
 
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan GuruEDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
 
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaPeranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
 
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJAMASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
 
Buli presentation
Buli presentationBuli presentation
Buli presentation
 
Ponteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPonteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spm
 
Masalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajarMasalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajar
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
 
Dampak pembiaran guru
Dampak pembiaran guruDampak pembiaran guru
Dampak pembiaran guru
 
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak BermoralFaktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
 
Makalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan RemajaMakalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan Remaja
 
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterCegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
 
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
 
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogoMakalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
 
K01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplin
K01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplinK01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplin
K01947 20180507164515 k9 pengurusan tingkah laku dan disiplin
 

Similar to Pendahuluan

Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
Si Yusuf
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Yee Ivy
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Rosdi Ramli
 
Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1
alihafiz5577
 
Tugas ina diskusi
Tugas ina diskusiTugas ina diskusi
Tugas ina diskusirhysari
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Non Formal Education
 
Sosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajarSosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajar
Nita Mardiana
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...Sii AQyuu
 
Ppt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptx
Ppt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptxPpt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptx
Ppt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptx
emiliayunithaderam
 
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxWAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
smpislamtanen
 
POWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptx
POWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptxPOWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptx
POWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptx
slamet704440
 
Psikologi perkembangan ii (25 06-20)
Psikologi perkembangan ii (25 06-20)Psikologi perkembangan ii (25 06-20)
Psikologi perkembangan ii (25 06-20)
JuwitaRahmah1
 
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang BanyakMusni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
musniumar
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asimentYing Yin
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
Afrils
 
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptxModul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
MTsbaiturrohim1
 
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
MartinusSinungWikant
 
Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051
fittri57
 

Similar to Pendahuluan (20)

Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
 
Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1
 
Tugas ina diskusi
Tugas ina diskusiTugas ina diskusi
Tugas ina diskusi
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
 
Sosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajarSosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajar
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
Ppt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptx
Ppt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptxPpt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptx
Ppt kelompok 2 Mencegah Kenaklan Remaja.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxWAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
 
POWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptx
POWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptxPOWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptx
POWER POIN MAKALAH TAWURAN.pptx
 
Psikologi perkembangan ii (25 06-20)
Psikologi perkembangan ii (25 06-20)Psikologi perkembangan ii (25 06-20)
Psikologi perkembangan ii (25 06-20)
 
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang BanyakMusni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
 
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptxModul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
 
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
 
Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051Fitri Wulandari 201131051
Fitri Wulandari 201131051
 

More from febry777

Febry aryanto 12410701 t1
Febry aryanto 12410701 t1Febry aryanto 12410701 t1
Febry aryanto 12410701 t1febry777
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustakafebry777
 
Tugas terakhir
Tugas terakhirTugas terakhir
Tugas terakhirfebry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugasfebry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 
Cover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknikCover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknik
febry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 
Cover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknikCover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknik
febry777
 
Pelapisan sosial
Pelapisan sosialPelapisan sosial
Pelapisan sosialfebry777
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasifebry777
 
Tawuran pelajar
Tawuran pelajarTawuran pelajar
Tawuran pelajarfebry777
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
febry777
 

More from febry777 (20)

Febry aryanto 12410701 t1
Febry aryanto 12410701 t1Febry aryanto 12410701 t1
Febry aryanto 12410701 t1
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Tugas terakhir
Tugas terakhirTugas terakhir
Tugas terakhir
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Cover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknikCover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknik
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Cover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknikCover ekonomi teknik
Cover ekonomi teknik
 
Pelapisan sosial
Pelapisan sosialPelapisan sosial
Pelapisan sosial
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 
Cover7
Cover7Cover7
Cover7
 
Cover6
Cover6Cover6
Cover6
 
Hukum
HukumHukum
Hukum
 
Cover5
Cover5Cover5
Cover5
 
Tawuran pelajar
Tawuran pelajarTawuran pelajar
Tawuran pelajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 

Pendahuluan

  • 1. PENDAHULUAN Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisaran antara 13 sampai 16 tahun atau yang disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecendrungan munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu (Ekowarti, 1993). Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan sifat kepribadian yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan dan norma yang ada di masyarakat yang biasanya disebut dengan kenalan remaja. Kenalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikatagorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai atau norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. ISI Maraknya tingkah laku agresi akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok remaja kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Perkelahian antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi. Perkembangan teknologi yang terpusat pada kota-kota besar mempunyai korelasi yang erat dengan meningkatnya perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja kota. Di zaman yang serba instan ini menyebabkan kesenjangan antara kaya dan miskin semakin jelas bedanya. Bisa saja seorang pelajar melampiaskan kekesalannya Karena tidak mempunyai sesuatu dengan mencuri atau merampas atau dengan
  • 2. cara yang lain. Di beberapa tahun ini kecenderungan tersebut meningkat dari hanya sebatas personal menjadi identitas kelompok yang berakibat maraknya tawuran, kerusuhan, dan lain sebagainya. Karena mungkin adanya keinginan yang tak terpenuhi sehingga beberapa pelajar cenderung bertindak anarkis. Mereka biasanya melakukan tawuran hanya dikarenakan alasan, alasan yang sepele, seperti saling mengejek, rebutan suatu barang, rebutan pacar, dan lain sebagainya. PENUTUP Upaya penanggulangan tawuran pelajar, yaitu dengan mengambil tindakan preventif (meliputi orangtua, dan para murid di sekolah), dan program pencegahan jangka pendek dan jangka panjang), serta tindakan penanggulangan tawuran pelajar. Orang tua : 1. Memahami tugas-tugas perkembangan remaja. 2. Mengenal ciri-ciri khusus pada remaja. 3. Mengetahui kerawanan-kerawanan dalam perkembangan psikologis dan fisik remaja. 4. Orang tua bersikap lebih dewasa dalam menghadapi anaknya, dan tidak otoriter. 5. Tidak terlalu melindungi anak terutama para remaja. 6. Menanamkan pendidikan agama dan pendidikan nilai. 7. Memperhatikan pendidikan anaknya, baik di rumah maupun di sekolah. 8. Membantu pemanfaatan waktu luang. 9. Membiasakan anak menerima keadaan sosial, ekonomi apapun adanya. 10. Memperhatikan buku bacaan dan film yang dibaca dan ditonton oleh anak. 11. Memperhatikan kepada siapa anak bergaul dan bermain. 12. Mengetahui per atau geng anaknya.
  • 3. Guru atau Psikolog : 1. Memberi masukan kepada sekolah mengenai penataan kurikulum yang menempatkan pendidikan nilai dan moral serta agama yang mendapat porsi cukup. 2. Ikut serta mengupayakan situasi belajar yang kondusif dan menarik. 3. Tidak bersikap otoriter dan melakukan kekerasan dalam proses pembelajaran. 4. Guru, tidak hanya mengajar, tertapi juga mendidik dan membimbing. 5. Guru pembimbing/psikolog hendaknya peka terhadap gejala yang akan terjadi pada para siswa. 6. Mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan siswa/remaja. 7. Memerlukan peran psikolog dalam menangani penyimpangan perkembangan psikologis para pelajar, agar penanganannya lebih tepat dan akurat. Pencegahan jangka pendek : • Meningkatkan pengawasan terhadap tata tertib sekolah. • Meningkatkan fungsi dan peranan Bimbingan dan Penyuluhan/konseling di sekolah. • Menjalin hubungan kerjasama antar sekolah dengan pihak orang tua dan masyarakat. • Menjalin hubungan dan kerjasama antar OSIS melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler. • Menjalin hubungan dan kerjasama antar aparat sekolah. • Berhati-hati dalam menerima siswa pindahan dari tempat lain. • Melakukan operasi mendadak terhadap kelas-kelas secara terprogram.
  • 4. Menghimbau pihak berwajib untuk melakukan operasi mendadak secara terprogram di tempat-tempat tertentu yang dipandang rawan dan merupakan sumber kerawanan sosial dan tawuran remaja/pelajar. • Membuat peta kerawanan kelas dan peta kerawanan sekolah. • Memonitor kegiatan siswa dalam belajar bersama. • Memberikan sangsi yang tegas dan jelas terhadap segala pelanggaran norma dan tatatertib sekolah dan penyimpangan perilaku yang memberi kontribusi tawuran pelajar secara pesuasif edukatif. Pencegahan jangka Panjang : • Menghimbau kepada pemerintah Menteri Pendidikan Nasional supaya menertibkan lokasi sekolah-sekolah secara terprogram dengan memperhatikan situasi lingkungan serta jarak sekolah satu dengan yang lainnya. • Mengusahakan supaya setiap sekolah mempunyai seorang psikolog yang berfungsi sebagai carier adviser di sekolah atau untuk rujukan. • Menghimbau kepada pemerintah supaya menambah sarana untuk menyalurkan bakat dan minat para pelajar/remaja seperti Gelanggang remaja/Gelanggang generasi muda. • Menghimbau kepada semua pihak yang terkait dalam sensor perfilman supaya melakukan stugasnya sebagaimana mestinya dalam menegakkan kebudayaan dan kepribadian nasional, sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi perkembangan generasi muda, khususnya para pelajar. • Menghimbau kepada pemerintah supaya pemutaran film-film di TVRI dan TV komersial suasta lainnya tidak didominir oleh film-film barat yang menyuguhkan pola hidup serta pergaulan yang semakin menjauhkan diri dari agama, kebudayaan nasional dan kepribadian nasional. • Menghimbau kepada para pengusaha tempat hiburan untuk melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan (tidak mengijinkan siswa yang berseragam sekolah).
  • 5. Menghimbau kepada orang tua siswa untuk lebih memperhatikan putra- putrinya terutama yang sedang menginjak remaja dan dewasa dalam tingkah lakunya sehari-hari dan bekerjasama dengan pihak sekolah, apabila terdapat hal-hal yang luar biasa. REFERENSI : Ahmad Nawawi. 2012. Intervensi Sosial. Terhadap Tawuran Pelajar SMU. file:///D:/Download/Documents/Intervensi_Sosial_Tawuran_Pelajar.pdf (26 Oktober 2012) Inung Dan Kawan-kawan. 201. Tawuran Antar Pelajar. http://www.scribd.com/doc/47319173/Makalah-Tawuran (26 Oktober 2012) Ulfah Maria. 2012. Tawuran Pelajar. file:///D:/Download/Documents/ulfahmariaugmbab1.pdf (26 Oktober 2012)