SlideShare a Scribd company logo
BAB I PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Keadaan lingkungan dapat      mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Banyak aspek kesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak
penyakit dapat dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh factor-faktor
lingkungan.
   Limbah adalah semua benda yang berbentuk padat , cair, maupun gas,
merupakan     bahan   buangan    yang berasal dari aktivitas manusia secara
perorangan maupun hasil     aktivitas kegiatan lainnya diantaranya industri,
rumah sakit, laboratorium, reactor nuklir dan lain-lain. Menurut Willgooso
(1979) air limbah adalah water carrying waste from homes, bussines and
industries that is mixture of water and dissolved or suspended solids. Menurut
USEPA 1977 wastewater is water carrying dissolved or suspended solids
from homes, farm, bussinesess and industries.
Ada beberapa jenis limbah diantaranya :
1. Limbah rumah tangga
2. Limbah industri
3. Limbah rumah sakit
4. Limbah nuklir


1.2 Tujuan


       Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang :
       1. Pengertian air limbah, sumber, karakteristik dan parameter air
            limbah.
       2. Mengetahui dampak pembuangan air limbah
       3. Mengetahui bagaimana pengelolaan air limbah




                                                                            1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu
lingkungan hidup.
Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari
cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman
dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).
       Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah
air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga
maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya.
Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena kurang
lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-
hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar).
Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan
akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh karena itu, air buangan ini harus
dikelola dan atau diolah secara baik.


2.2 Sumber Air Limbah
       Air limbah ini dapat berasal dari berbagai sumber, secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:


1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes
   water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.
   Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu :
   a. Tinja (faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogen
   b. Air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor,
       serta kemungkinan kecil mikro-organisme.



                                                                      2
c. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cucidan
           kamar mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah
           sullage.
           Campuran faeces dan urine disebut sebagai excreta, sedangkan
           campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut sebagai black
           water. Mikroba pathogen banyak terdapat pada excreta. Excreta ini
           merupakan cara transport utama bagi penyakit bawaan.
   2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari
       berbagai jenis industry akibat proses produksi. Zat-zat yang
       terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku
       yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain: nitrogen,
       sulfide, amoniak, lemak garam-garam zat pewarna, mineral, logam
       berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
       pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi
       lingkungan menjadi lebih rumit.
   3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan
       yang berasal dari daerah; perkantoran,perdagangan, hotel, restoran,
       tempat-tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada
       umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama
       dengan jenis air limbah rumah tangga.


   Air limbah rumah tangga           sebagian besar mengandung bahan-bahan
   organik sehingga memudahkan di dalam pengelolaannya. Sebaliknya,
   limbah industri lebih sulit pengelolaannya karena mengandung pelarut
   mineral, logam berat, dan zat-zat organic lain yang bersifat toksik.

   Volume air limbah yang dihasilkan pada suatu masyarakat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Kebiasaan manusia
   Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang
   dihasilkan.




                                                                          3
b. Penggunaan system pembuangan kombinasi atau terpisah
   Pada sistem kombinasi, volume air limbah bervariasi dari 80-100 galon
   atau lebih per kapita, sedangkan pada sistem terpisah volume air limbah
   mencapai rata-rata 25-50 galon per kapita.
c. Waktu
   Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi pada
   waktu dalam sehri dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung
   menggunakan air , yang menyebabkan aliran air limbah lebih banyak
   dibandingkan pada tengah hari yang volumenya sedikit, dan pada malam
   hari agak meningkat lagi.


   2.3 Karakteristik Air Limbah
     Karakteristik air limbah penting untuk diketahui, karena hal ini akan
   menentukan pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan
   hidup. Secara garis besar dapat digolongkan sebagai berikut:
   1. Karakteristik fisik
      Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan
      padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended
      solid) yang volumenya bervariasi antara 100-500 mg/l.          Apabila
      volume suspensi padat kurang dari 100mg/l, air limbah disebut lemah,
      sedangkan bila lebih dari 500mg/l disebut kuat.
      Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti
      larutan sabun, bekas cucian beras dan sayur, dan sebagainya.
   2. Karakteristik kimiawi
      Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia
      anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat
      organik berasal dari penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah
      lainnya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basa pada waktu
      masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
      Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 golongan, yakni:
      a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya; urea, protein,
           atau asam amino.



                                                                            4
b. Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak,
          sabun, atau karbohidrat.
3. Karakteristik bakteriologis
   Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan
   BOD. Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan
   dari peternakan, rumah sakit, laboratorium, sanatorium, buangan
   rumah tangga khususnya dari kamar mandi/wc. Kandungan bakteri
   pathogen serta organism golongan E. coli terdapat juga dalam air
   limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak
   berperan dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industri tidak
   banyak mengandung bakteri kecuali dari bahan produksinya memang
   berhubungan dengan potensi adanya bakteri diantaranya industri
   makanan/minuman, pengalengan ikan dan daging, abbatoir.
   Beberapa mikroorganisme dalam air limbah, antara lain:
   1. Kelompok protista : virus, bakteri, jamur, protozoa
   2. Kelompok tanaman dan bintang :algae, cacing


2.4 Parameter Air Limbah
Berikut adalah parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air
limbah.
   1. Kandungan zat padat (total solid, suspending solid, dissolved solid)
   2. Kandungan zat organik
   3. Kandungan zat anorganik (mis; P, Pb, Cd, Mg)
   4. Kandungan gas (mis: O2, N, CO2)
   5. Kandungan bakteri (mis: E.coli)
   6. Kandungan pH
   7. Suhu




                                                                         5
Pengukuran kadar oksigen dalam air limbah
   Berikut beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kandungan
   oksigen dalam air limbah.
   1.     Chemical oxygen demand (COD)
          COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
          bahan-bahan        organik   secara   kimiawi,   baik   .ang   dapat
          didekomposisi secara biologis maupun yang sukar didekomposisi
          secara biologis. Oksigen yang dikonsumsi setara jumlah dikromat
          yang diperlukan untuk mengoksidasi air sampel.
   2.     Biochemical oxygen demand (BOD)
          BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
          melakukan proses dekomposisi aerobik terhadap bahan organic
          dari larutan, di bawah kondisi suhu tertentu (umumnya 20o) dan
          waktu tertentu (umumnya 5hari). Hasil pengukuran BOD dapat
          dinyatakan dalam mg/l. Kebutuhan BOD bervariasi antara 100-300
          mg/l .Apabila hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari
          300mg/l, BOD dinyatakan kuat, sedangkan bila kurang dari
          100mg/l disebut lemah.
   3.     Dissolved Oxygen (DO)
          DO adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan
          diukur dalam satuan milligram per liter. Oksigen terlarut ini
          digunakan sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang ada.
          Semakin besar oksigen terlarut, maka menunjukkan derajat
          pengotoran ytang relative kecil.
   4.    Hardness (kesadahan)
          Kesadahan adalah gambaran kation logam ekivalen yang terdapat
          dalam air. Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun
          membentuk endapan maupun anion-anion yang terdapat di dalam
          air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam.
   5.     Settleable solid
          Adalah lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi
          yang tenang selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri.



                                                                            6
6.      Total suspended solid
        Adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada dalam air
        limbah      setelah   mengalami    penyaringan     dengan    membran
        berukuran 0,45 mikron. Suspended solid dapat dibagi menjadi zat
        padat dan koloid. Selain suspended solid ada juga istilah dissolved
        solid.
7.      Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS)
        Adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif
        setelah dipanaskan pada suhu 103o-105o C.
8.      Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS)
        Adalah kandungan organic        matter yang terdapat dalam MLSS
        pada suhu 600oC, benda volatile menguap disebut MLVSS.
9.      Turbidity (kekeruhan)
        Adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebgai dasar untuk
        mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh
        adanya benda tercampur atau benda koloid dalam air.


2.5 Dampak Pembuangan Air Limbah
Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar tentunya
dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut
antara lain:
           1) Gangguan Kesehatan
                 Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat
                 menimbulkan penyakit bawaan air. Selain itu di dalam air
                 limbah mungkin juga terdapat zat-zat berbahaya dan beracun
                 yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi makhluk
                 hidup yang mengkonsumsinya. Adakalanya, air limbah yang
                 tidak dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vector
                 penyakit (misalnya nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain) .




                                                                             7
2) Penurunan Kualitas Lingkungan
   Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan
   (misalnya   sungai   dan   danau)   dapat   mengakibatkan
   pencemaran air permukaan tersebut. Sebagai contoh, bahan
   organic yang terdapat dalam air limbah bila dibuang
   langsung ke sungai dapat menyebabkan penurunan kadar
   oksigen yang terlarut didalam sungai tersebut. Dengan
   demikian menyebabkan kehidupan di dalam air yang
   membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan
   mengurangi perkembangannya. Adakalanya, air limbah juga
   dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan
   pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka
   kualitasnya akan menurun sehingga tidak dapat lagi
   digunakan sesuai peruntukannya.


3) Gangguan Terhadap Keindahan
   Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak
   mengganggu kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu
   keindahan. Contoh : air limbah yang mengandung pigmen
   warna yang dapat menimbulkan perubahan warna pada
   badan air penerima. Walaupun pigmen tersebut tidak
   menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, tetapi terjadi
   gangguan keindahan terhadap badan air penerima tersebut.
   Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung bahan-
   bahan yang bila terurai menghasilkan gas-gas yang berbau.
   Bila air limbah jenis ini mencemari badan air, maka dapat
   menimbulkan gangguan keindahan pada badan air tersebut.
4) Gangguan terhadap kerusakan benda
   Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat
   dikonversi oleh bakteri anaerobik menjadi gas yang agresif
   seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses perkaratan
   pada benda yang terbuat dari besi (mis. Pipa saluran air



                                                              8
limbah) dan bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat
             rusaknya air tersebut maka biaya pemeliharaannya akan
             semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan
             kerugian material.


             Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan diatas,
             air limbah yang dialirkan ke lingkungan harus memenuhi
             ketentuan seperti yang disebutkan dalam Baku Mutu Air
             Limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan
             tersebut, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah
             sebelum mengalirkannya ke lingkungan.


2.6 Pengelolaan Air Limbah
Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani
pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air
limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan
bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya
dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air
dengan bantuan peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi Pengolahan
Air Limbah/ IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP).


2.6.1 Tujuan Pengelolaan Air Limbah
Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain:
1. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.
2.   Melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air.
3.   Menghindari pencemaran tanah permukaan.
4.   Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.




                                                                      9
2.6.2 Syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah

Sementara itu, sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus
memenuhi persyaratan berikut:

1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air
     minum.
2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
3.   Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di
     air di dalam penggunaannya sehari-hari.
4. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang mengakibatkan
     penyakit.
5.   Tidak terbuka dan harus tertutup.
6.   Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.


2.6.3 Metode Pengelolaan Air Limbah

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah,
diantaranya:

a.      Pengenceran (disposal by dilution)
Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami
pengenceran. Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami.
Namun, cara semacam ini dapat mencemari air permukaan dengan bakteri
pathogen, larva dan telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada di
dalam air limbah itu.
Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikut
harus dipenuhi:
1. Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
2. Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari
     30-40 kali
3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus
     mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak menimmbulkan bau.




                                                                       10
b. Cesspool
   Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk
   pembuangan air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan
   mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus
   air. Apabila ceespool sudah penuh (±60bulan), lumpur didalamnya dapat
   dihisap keluar atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga
   bila yang satu penuh, air akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak
   cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6 meter
   dari pondasi rumah.
c. Sumur resapan (seepage pit)
   Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang
   telah mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy
   atau septic tank. Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami peresapan
   ke dalam tanah. Sumur resapan ini dibuat pada tanah yang berpasir,
   dengan diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian
   dapat mencapai 6-10 tahun.
d. Septic tank
   Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah
   air limbah walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas.
   Septic tank memiliki 4 bagian, antara lain:
   1. Ruang pembusukan
       Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami
       penguraian oleh bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas,
       cairan, dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam dosing
       chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.
   2. Ruang lumpur
       Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila
       ruang sudah penuh, lumpur dapat dipompa keluar.
   3. Dosing chamber




                                                                          11
Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfumgsi
      untuk mengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan
      agar merata.
   4. Bidang resapan
      Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan
      menyaring bakteri pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang
      minimal bidang resapan ini 10meter dan dibuat pada tanah berpasir.
e. System Riool (sewage)
   System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan,
   dan terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai
   untuk menampung air hujan, sistem riool ini disebut combined system,
   sedangkan jika bak penampung air hujannya dipisahkan maka disebut
   separated system. Agar tidak merugikan kepentingan lain, air kotor
   dialirkan ke ujung kota, misalnya ke daerah peternakan, pertanian, atau
   perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan.
   Proses pengolahan yang dilakukan, antara lain:
   1. Penyaringan (screening)
      Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung
      diatas permukaan air.
   2. Pengendapan (sedimentation)
      Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap)
      sehingga aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
   3. Proses biologis
      Proses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organic di
      dalam limbah baik secara aerob maupun anaerob.
   4. Disaring dengan saringan pasir (sand filter)
   5. Desinfeksi
      Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh
      mikroba patogen.
   6. Pengenceran
      Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga
      mengalami pengenceran.



                                                                           12
Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan suatu instalasi
   khusus yang dibangun diujung kota.




Cara lain pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah dapat juga dilakukan dengan cara:
1. Dilution (pengenceran)
   Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup
   rendah,kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin
   bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan
   manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan
   diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat
   dipertahankan lagi. Di samping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain,
   diantaranya: bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap
   ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap
   badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya.
   Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.


2. Irrigation (irigasi)
   Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan
   merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit
   tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk
   pengairan lading pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk
   pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah
   tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lain di mana
   kandungan zat-zat organikdan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh
   tanaman.
3. Self purification/oxidation ponds (kolam oksidasi)
   Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
   ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah.
   Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan
   kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan lapisan kolam tidak perlu diberi



                                                                           13
lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan di
   daerah yang terbuka, sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan
   baik.


   Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
   Empat unsur yang berperan dalam pembersihan alamiah ini adalah: sinar
   matahari, ganggang, bakteridan oksigen. Ganggang dengan butir
   klorofilnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan
   bantuan sinar matahari, sehingga tumbuh dengan subur. Pada proses
   sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh klorofil di
   bawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2. Kemudian oksigen ini
   digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat
   organik yang terdapat dalam air buangan. Di samping itu, terjadi
   pengendapan. Sebagai hasilnya BOD dari air limbah tersebut akan
   berkurang, sehingga relatif aman apabila akan dibuang ke dalam badan-
   badan air (kali, danau, dan sebagainya).
1. Pengolahan air limbah secara primer dan sekunder
       Pengolahan secara primer terdiri atas:
       a. Screen (saringan). Kotoran yang besar disaring.
       b. Grit Chamber. Detritus berupa lapisan air, kerikil dan pasir, aliran
           air diperhambat dengan grit channel.
       c. Primary sedimentation tank. Endapan crude sludge dialirkan ke
           sludge digestion tank dan menghasilkan gas metana.
       d. Cairan yang tertinggal dialirkan sebagai primary effluent ke
           pengolahan sekunder.
           Pengolahan sekunder terdiri dari;
           a. Cairan yang bersal dari primary treatment dialirkan ke bak
              biological    treatment    kemudian     dialirkan   ke   tangki
              pengendapan terakhir (final sedimentation tank). Dari total
              volume endapan lumpur aktif (activated sludge) yang
              dihasilkan, 25%-nya akan digunakan kembali sehingga
              dimasukkan lagi kedalam tangki aerasi, sedangkan yang 75%-



                                                                           14
nya akan dibuang ke laut, ditimbun di rawa-rawa, atau
               dijadikan pupuk.
           b. Air yang tertinggal cukup jernih sehingga dapat langsung
               disalurkan ke badan-badan air setelah mengalami proses
               klorinasi.
           c. Crudge sludge dialirkan ke sludge digestion tank untuk diubah
               menjadi gas metana yang akan digunakan untuk menghasilkan
               tenaga listrik.
           d. Endapan lumpur dalam sludge digestion tank dikeringkan
               dengan alat pengering lumpur.


   2.7     Purifikasi Air Limbah

   Tujuan purifikasi air limbah, antara lain;

1. Untuk menstabilkan bahan-bahan organik melalui proses stabilisasi.
   Materi organik akan diurai oleh bakteri menjadi bahan-bahan sederhana
   yang tidak akan didekomposisi.
2. Untuk menghasilkan effluent yang bebas dari keadaan patogen.
3. Air dapat digunakan tanpa menimbulkan risiko gangguan kesehatan.

Dekomposisi materi organik di dalam air limbah terjadi melalui proses aerob
dan anaerob, seperti berikut.

a. Proses aerob
   Proses aerob merupakan proses paling efisien untuk menurunkan
   kandungan materi organik di dalam air limbah. Proses ini memerlukan
   pasokan oksigen terlarut yang kontinu. Bahan-bahan organik dipecah
   menjadi bahan yang lebih sederhana, seperti CO2, air, ammonia, nitrit,
   nitrat, dan sulfat melalui kerja bakteri, jamur dan protozoa.
b. Proses anaerob
   Proses ini sangat efektif untuk air limbah yang mengandung banyak benda
   padat. Reaksi dekomposisi anaerob berlangsung lebih lambat dan sangat




                                                                        15
kompleks. Produk akhir dari dekomposisi tersebut adalah metana,
ammonia, CO2, dan H2.


Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang dapat
dipilih.
a. Modern sewage treatment,terdiri dari:
      1. Pengolahan primer, yang meliputi screening, grit chamber, dan
           primary sedimentation.
      2. Pengolahan     sekunder,   yang   meliputi   biological   treatment,
           secondary sedimentation dan klorinasi.
b. Traditional sewage treatment (oxidation pond)
c. Land treatment atau sewage farming. Metode ini memanfaatkan
      sebidang tanah yang dikelilingi parit berisi air limbah yang mengalir
      secara intermiten. Tanah tersebut ditanami tumbuhan          semacam
      kentang dan pohon buah-buahan.


2.8        Air Limbah Rumah Tangga
Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak
mengandung ekskreta manusia dan dapat berasal dari buangan kamar
mandi, dapur, air cuci pakaian danlain-lain yang mungkin dapat
mengandung mikroorganisme patogen.
Volume air limbah rumah tangga bergantung pada volume pemakaian air
penduduk setempat. Penggunaan air untuk keperluan sehari-hari mungkin
kurang dari 10 liter per orang di daerah yang sumber airnya berasal dari
kran umum, sedangkan di daerah yang sumber airnya berasal dari sumur
pompa atau sambungan rumah sendiri, penggunaan air dapat mencapai
200liter per orang.
Implikasi dan dampak kesehatan akibat pembuangan air limbah rumah
tangga bergantung pada;
      1. Teknologi yang dimanfaatkan
      2. Volume air limbah
      3. Iklim setempat



                                                                          16
4. Jenis tanah
     5. Kondisi air tanah

Ada 5 cara pembuangan air limbah rumah tangga, yaitu:

1. Pembuangan umum, yaitu melalui tempat penampungan air limbah
     yang terletak dihalaman.
2.   Digunakan untuk menyiram tanaman kebun.
3.   Dibuang ke lapangan peresapan.
4.   Dialirkan ke saluran terbuka.
5. Dialirkan saluran tertutup atau selokan.

Setiap cara tersebut memiliki implikasi kesehatan yang berbeda-beda.
Pembuangan melalui tempat-tempat penampungan air limbah di halaman
akan memberikan tempat bagi perkembangbiakan serangga seperti Culex
pipiens selain menghasilkan lumpur dan kondisi yang tidak saniter karena
dekat dengan sumur air bersih. Halaman ini juga sering dijadikan arena
bermain anak-anak, bahkan tidak jarang digunakan untuk tempat buang air
besar yang memungkinkan telur cacing untuk tidak cepat matang sehingga
potensi untuk menularkan penyakit tetap besar.

Air limbah yang mengandung mikroorganisme patogen dan berasal dari
pembersihan kamar mandi mungkin dapat menginfeksi anak-anak yang
sedang bermain di halaman. Di daerah yang volume air limbah dan angka
kepadatan rumahnya masih rendah, pembuangan air limbah di luar rumah
dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Jika kondisi tanah
kurang dapat ditembus air, sementara penggunaan air atau kepadatan
rumah tinggi, metode pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
mutlak dipenuhi.

Penggunaan air limbah dengan cara dimanfaatkan untuk penyiraman
sayur-sayuran di kebun dekat rumah memberikan dampak negatif yang
lebih kecil terhadap kesehatan. Namun, pemanfaatan tersebut jangan
sampai membentuk genangan air karena dapat menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk.


                                                                     17
2.9        Limbah Industri

Limbah industri (industrial waste) yang berbentuk cair dapat berasal dari
pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya.
Selain itu libah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung
air sehingga di dalam proses pengolahannya, air harus dibuang. Jenis-jenis
industry yang menghasilkan limbah cair antara lain, industri pulp dan
rayon, pengolahan cramb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi,
minyak goring, kertas, tekstil, kaustik soda, elektor plating, plywood,
tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarna, daging dan lain-
lain.

Limbah cair industri mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan
berbahaya yang dikenal dengan sebutan B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya). Menurut Undang-undang RI No. 23/ 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Limbah B3 adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung      maupun   tidak   langsung,   dapat   mencemarkan   dan/atau
merusakkan lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Bahan ini dirumuskan sebagai bahan yang dalam jumlah relative sedikit
tetapi mempunyai potensi untuk mencemarkan dan merusak kehidupan
dan sumber daya. Apabila ditinjau secara kimia, bahan-bahan tersebut
mengandung 60.000 jenis bahan kimia dari 5 juta jenis bahan kimia yang
sudah dikenal.

Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah ini bergantung pada
jenis dan karakteristiknya, baik dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang. Mengingat sifat, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan
limbah di masa sekarang maupun di masa akan datang, diperlukan
langkah-langkah pencegahan, penanggulangan, dan pengelolaannya secara
efektif.




                                                                       18
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut
   maupun yang mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Kerapkali
   air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi,

   Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai
   sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan ciri yang
   dapat   diidentifikasi   secara   visual   maupun    melalui    pemeriksaan
   laboratorium.   Identifikasi   secara   visual   dapat   diketahui   melalui:
   kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan, dan indikasi lain.
   Sementara itu, identifikasi secara laboratorium ditandai dengan terjadinya
   perubahan sifat kimia air karena air telah mengandung bahan kimia
   beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi batas yang
   dianjurkan.

    Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri bergantung pada
   banyaknya produksi yang dihasilkan serta jenis produknya. Sebagai
   gambaran, industri pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30
   m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Contoh lainnya, industri ikan dan
   makanan laut menghasilkan limbah air berkisar antara 79-500 m3 per hari,
   sedangkan industri pengolahan crumb rubber menghasilkan antara 100-
   1000 m3 limbah air per hari.




2.9.1 Sifat-Sifat Limbah Cair Industri

   Berdasarkan persenyawaan yang ditemukan dalam air buangan industri,
   sifat limbah cair tersebut dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik
   fisika, kimia, dan biologinya. Pengamatan mengenai karakteristik ini
   penting untuk menetapkan jenis parameter pencemar yang terdapat di
   dalamnya. Sifat kimia dan fisika masing-masing parameter dapat
   menunjukkan akibat yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan.




                                                                             19
Berikut karakteristik yang dimiliki limbah cair industri.

1. Karakteristik fisik
Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam limbah cair industry,
antara lain:
a. Padatan
    Berasal dari bahan organik maupun anorganik, baik yang larut,
    mengendap maupun berbentuk suspense. Pengendapan di bagian
    dasarair akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada badan
    dasar penerima, selain menyebabkan tumbuhnya tanaman tertentu,
    seperti eceng gondok, juga berbahaya bagi makhluk hidup lain dalam
    air. Banyaknya padatan menunjukkan banyaknya lumpur yang
    terkandung dalam air limbah.
b. Kekeruhan
    Kekeruhan menunjukkan sifat atis optis air yang menyebabkan
    pembiasan cahaya ke dalam air. Kekeruhan akan membatasi
    pencahayaan ke dalam air. Sifat ini terjadi karena adanya bahan yang
    terapung maupun yang terurai seperti bahan organik, jasad renik,
    lumpur, tanah liat, dan benda lain yang melayag maupun terapung.
    Nilai kekeruhan air dikonversikan ke dalam ukuran SiO2 dalam satuan
    mg/1. Semakin keruh air, semakin tinggi daya hantar listrik dan makin
    tinggi pula kepadatannya.
c. Bau
    Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan
    zat organik untuk menghasilkan gas tertentu. Bau juga timbul karena
    reaksi kimia yang menimbulkan gas. Kuat lemahnya bau yang di
    timbulkan bergantung pada jenis dan banyaknya gas yang dihasilkan.
d. Temperatur
    Temperatur air limbah akan memengaruhi badan penerima apabila
    terdapat perbedaan suhu yang cukup besar. Temperatur juga dapat
    memengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air.
    Perubaha suhu memperlihatkan aktivitas kimia dan biologis pada




                                                                      20
benda padat dan gas dalam air. Pada suhu yang tinggi terjadi
   pembusukan dan penambahan tingkatan oksidasi zat organik.
e. Daya                            hantar                            listrik
   Daya hantar listrik merupakan kemampuan air untuk mengalirkan arus
   listrik, yang tercermin dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada
   saat pengukuran. Konduktivitas limbah cair dalam mengalirkan arus
   listrik bergantung pada mobilitas ion dan kadar yang terlarut di dalam
   limbah tersebut (senyawa anorganik > konduktor senyawa organik).
f. Warna
   Warna timbul akibat terdapatnya suatu bahan terlarut atau tersuspensi
   dalam air, selain bahan pewarna tertentu yang mengandung logam
   berat.


2. Karakteristik                                                     kimia
   Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik
   dalam tingkat keracunan maupun bahaya yang di timbulkannya. Secara
   umum sifat air di pengaruhi oleh banhan kimia organik dan anorganik.


a. Bahan kimia organik
   1. Karbohidrat dan perotein
   2. Minyak dan lemak
   3. Pestisida
   4. Fenol
   5. Zat warna dan surfaktan
b. Bahan                          kimia                         anorganik
   1. Klorida
   2. fosfor
   3. logam berat dan beracun
   4. nitrogen
   5. sulfur




                                                                         21
3. Karakteristik biologi
       1. Virus


2.9.2 Pengolahan Limbah Cair Industri
   Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengolahan
   menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.


   1. Pengolahan berdasarkan tingkat perlakuan
       Menurut tingkatan prosesnya, pengolahan limbah dapat digolongkan
       menjadi 5 tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua tingkatan
       harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung pada
       kondisi limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium.
       Dengan mengetahui jenis-jenis parameter dalam limbah, dapat
       ditetapkan jenis peralatan yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan
       pengolahan air limbah.


       a. Pra-pengolahan (pre-treatment)
       Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan
       berukuran ± 30×30 cm untuk debit air 100 m2 per jam sudah cukup
       baik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, saringan dapat
       dipasang secara seri sebanyak dua atau tiga saringan. Ukuran messnya
       (besar lubang kawat tikus) dapat dibandingkan dengan kawat kasa
       penghalang nyamuk. Saringan tersebut diperiksa setiap hari untuk
       mengambil bahan yang terjaring. Contoh bahan-bahan yang terjaring
       dapat berupa padatan terapung atau melayang yang ikut bersama air.
       Bahan lainnya adalah lapisan minyak dan lemak di atas permukaan
       air.


       b. Pengolahan primer (primary treatment)
       Pada tahapan ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau
       zat warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring pada
       penyaringan terdahulu.



                                                                        22
Pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara mengendapkan bahan
   padatan melalui penambahan zat kimia. Reaksi yang terjadi akan
   menyebabkan berat jenis bahan padatan menjadi lebih besar daripada
   air. Tidak semua reaksi dapat berlaku untuk semua senyawa kimia
   (terutama senyawa organik).


   Pengolahan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun
   pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung
   dalam air limbah. Penguapan dilakukan dengan memasukkan udara ke
   dalam air dan menciptakan gelembung gas sehingga partikel halus
   terbawa bersama gelembung ke permukaan air. Sementara itu,
   pengendapan (tanpa penambahan bahan kimia) dilakukan dengan
   memanfaatkan kolam berukuran tertentu untuk mengendapkan
   partikel-partikel dari air yang mengalir di atasnya.


   c. Pengolahan sekunder (secondary treatment)
   Tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk
   menghilangkan bahan organik melalui proses oksidasi biokimia. Di
   dalam proses biologis ini, banyak dipergunakan reactor lumpur aktif
   dan trickling filter.


   d. Pengolahan tersier (tertiary treatment)
   Pengolahan tersier merupakan tahap pengolahan tingkat lanjut yang
   ditujukan terutama untuk menghilangkan senyawa organik maupun
   anorganik. Proses pada tingkat lanjut ini dilakukan melalui proses fisik
   (filtrasi, destilasi, pengapungan, pembekuan, dan lain-lain), proses
   kimia (absorbs karbon aktif, pengendapan kimia, pertukaran ion,
   elektrokimia, oksidasi, dan reduks), dan proses biologi (pembusukan
   oleh bakteri dan nitrifikasi alga).


2. Pengolahan berdasarkan karakteristik



                                                                        23
Proses pengolahan berdasarkan karakteristik air limbah dapat dilakukan
secara:
a. Proses fisik, dapat dilakukan melalui:
   1. Penghancuran
   2. Perataan air (misalnya: mengubah system saluran dan membuat
   kolam)
   3. Penggumpalan (misalnya: menggunakan alumunium sulfat dan
   ferrosulfat)
   4. Sedimentasi
   4. Pengapungan
   5. Filtrasi
b. Proses kimia, dapat dilakukan melalui: 1.Pengendapan dengan bahan
   kimia
   2.Pengolahan dengan logoon atau kolam
   3. Netralisasi
   4. Penggumpalan atau koagulasi
   5. Sedimentasi (misalnya dengan discrete        settling,     floculant
   settling, dan zone settling)
    6. Oksidasi dan reduksi
   7. Klorinasi
   8. Penghilangan klor (biasanya    menggunakan    karbon     aktif   atau
   natrium        sulfat)
   9. Pembuangan fenol
   10. Pembuangan sulfur
c. Proses biologi, dapt dilakukan dengan:
   1. Kolam oksidasi
   2. Lumpur aktif (mixed liquid suspende solid / MLSS)
   3. Trickling filter
   4. Lagoon
   5. Fakultatif
d. Proses fisika kimia biologi
e. Pengolahan tingkat lanjut



                                                                        24
2.10 Limbah Rumah Sakit
    Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari
    hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi limbah
    domestic cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas
    pencucian pakaian, limbah cair klinis rumah sakit misalnya air bekas
    cuci luka, cuci darah, dll ; air bekas laboratorium dan lainnya.
    Beberapa teknologi yang digunakan dalam pengolahan air limbah
    rumah sakit yakni antara lain: proses lumpur aktif, reactor putar
    biologis, proses pengolahan dengan biofilter “Up Flow”, serta proses
    pengolahan dengan system “biofilter anaerob-aerob.


2.11 Limbah nuklir
    Pengelolaan limbah radioaktif bertujuan untuk meminimalkan dosis
    radiasi yang diterima penduduk <0,1 dosis radiasi maksimum yang
    diperkenankan bagi karyawan di medan radiasi. Tahap-tahap yang
    dilakukan untuk pengelolaan limbah radioaktif adalah: pengangkutan
    limbah, pra-pengolahan, penyimpanan sementara dan penyimpanan
    akhir.




                                                                       25
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
   Air buangan/ air limbah         adalah air   yang tersisa dari kegiatan
   manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti
   industri, perhotelan, dan sebagainya.
   Sumber air limbah yaitu air limbah rumah tangga, air limbah industri
   dan air limbah kotapraja.
   Karakteristik air limbah ada 3 yaitu: karakteristik fisik, karakteristik
   kimia, karakteristik biologi.
   Parameter-parameter yang digunakan dalam air limbah yaitu BOD,
   COD, DO, hardness, settleable solid, Total Suspended Solid, Mixed
   Liquor Suspended Solid, Mixed Liquor Volatile Suspended Solid.
   Dampak pengelolaan air limbah antara lain : gangguan kesehatan,
   penurunan kualitas lingkungan, gangguan terhadap keindahan,
   gangguan terhadap kerusakan benda.
   Pengelolaan air limbah pun dapat        dilakukan dengan 2 cara yaitu
   secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Dengan cara
   alamiah yaitu dengan kolam stabilisasi sedangkan dengan peralatan
   biasanya dilakukan pada IPAL, yang prosesnya dapat dikelompokkan
   menjadi primary treatment, secondary treatment,dan              tertiary
   treatment.


3.2 Saran

   1) Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan
      harus dimiliki oleh setiap industri atau badan pengolah yang
      ditunjuk agar setiap air limbah yang dibuang ke badan air sudah
      masuk dalam baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemrintah.

   2) Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar limbah
      industri yang ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan
      kesehatan manusia, kalau hal ini tidak kita mulai dari sekarang



                                                                        26
maka akan sama-sama kita lihat bahaya apa yang akan muncul ke
   depan yang menghadang kita.
3) Untuk mencegah penurunan kualitas hidrosfir yang disebabkan
   oleh air limbah diperlukan pemilihan sistem pengolahan air limbah
   yang tepat agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi
   lingkungan khususnya pada kesehatan masyarkat.




                                                                 27

More Related Content

What's hot

Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Joy Irman
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
Hotnida D'kanda
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
panjinugroho
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
infosanitasi
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
Christian indrajaya, ST, MT
 
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGANMATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
Kintani Kemalasari
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
nurul isnaini
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
Nur Chawhytz
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
Zuhriah As'ad
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
Muhamad Imam Khairy
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
Ferry Abdurrahman
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
Mawar 99
 
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHANEkologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHAN
suningterusberkarya
 
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hariContoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hariJatmiko Deni
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Joy Irman
 

What's hot (20)

Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGANMATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHANEkologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHAN
 
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hariContoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hari
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 

Viewers also liked

Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Dhenok Citra Panyuluh
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
mun farid
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Joy Irman
 
Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...
Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...
Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...
nurhayani lubis
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tangga
Muhamad Ihsan
 
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaNota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Edoy Mulyana
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif
1106499
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
1106499
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
Hezitripangestu
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Joy Irman
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Joy Irman
 
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
Anggi Nurbana Wahyudi
 
Water Recycling Process
Water Recycling ProcessWater Recycling Process
Water Recycling Process
Sooksop
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
GREY WATER RECYCLING SYSTEM
GREY WATER RECYCLING SYSTEMGREY WATER RECYCLING SYSTEM
GREY WATER RECYCLING SYSTEM
Melvin Eldin
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Penataan Ruang
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
Rahmawati Muslan
 

Viewers also liked (20)

Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Desinfeksi
DesinfeksiDesinfeksi
Desinfeksi
 
Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...
Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...
Hubungan Kondisi Sanitasi dan Persoonal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pad...
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tangga
 
Pengolahan Air Limbah
Pengolahan Air LimbahPengolahan Air Limbah
Pengolahan Air Limbah
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaNota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
 
Water Recycling Process
Water Recycling ProcessWater Recycling Process
Water Recycling Process
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
GREY WATER RECYCLING SYSTEM
GREY WATER RECYCLING SYSTEMGREY WATER RECYCLING SYSTEM
GREY WATER RECYCLING SYSTEM
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
 

Similar to Makalah pengolahan air limbah

Cara menanggulangi pencemaran air
Cara menanggulangi pencemaran airCara menanggulangi pencemaran air
Cara menanggulangi pencemaran air
dhani putra
 
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air LimbahPLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
Adinda Anindya Nur Fadillah
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
TIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
RizkyNazty
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
alitarahayu
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok ManggisKearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok ManggisDwi_prastyo
 
Profil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanahProfil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanah
Dwi Karyani
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
naryati
 

Similar to Makalah pengolahan air limbah (20)

Cara menanggulangi pencemaran air
Cara menanggulangi pencemaran airCara menanggulangi pencemaran air
Cara menanggulangi pencemaran air
 
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air LimbahPLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Pencemaran Air
Pencemaran AirPencemaran Air
Pencemaran Air
 
Pencemaran Air
Pencemaran AirPencemaran Air
Pencemaran Air
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
 
2
22
2
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok ManggisKearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
 
Profil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanahProfil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanah
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

Makalah pengolahan air limbah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek kesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh factor-faktor lingkungan. Limbah adalah semua benda yang berbentuk padat , cair, maupun gas, merupakan bahan buangan yang berasal dari aktivitas manusia secara perorangan maupun hasil aktivitas kegiatan lainnya diantaranya industri, rumah sakit, laboratorium, reactor nuklir dan lain-lain. Menurut Willgooso (1979) air limbah adalah water carrying waste from homes, bussines and industries that is mixture of water and dissolved or suspended solids. Menurut USEPA 1977 wastewater is water carrying dissolved or suspended solids from homes, farm, bussinesess and industries. Ada beberapa jenis limbah diantaranya : 1. Limbah rumah tangga 2. Limbah industri 3. Limbah rumah sakit 4. Limbah nuklir 1.2 Tujuan Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang : 1. Pengertian air limbah, sumber, karakteristik dan parameter air limbah. 2. Mengetahui dampak pembuangan air limbah 3. Mengetahui bagaimana pengelolaan air limbah 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup. Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985). Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari- hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh karena itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. 2.2 Sumber Air Limbah Air limbah ini dapat berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut: 1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu : a. Tinja (faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogen b. Air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor, serta kemungkinan kecil mikro-organisme. 2
  • 3. c. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cucidan kamar mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage. Campuran faeces dan urine disebut sebagai excreta, sedangkan campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut sebagai black water. Mikroba pathogen banyak terdapat pada excreta. Excreta ini merupakan cara transport utama bagi penyakit bawaan. 2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai jenis industry akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit. 3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari daerah; perkantoran,perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan jenis air limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga sebagian besar mengandung bahan-bahan organik sehingga memudahkan di dalam pengelolaannya. Sebaliknya, limbah industri lebih sulit pengelolaannya karena mengandung pelarut mineral, logam berat, dan zat-zat organic lain yang bersifat toksik. Volume air limbah yang dihasilkan pada suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a. Kebiasaan manusia Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang dihasilkan. 3
  • 4. b. Penggunaan system pembuangan kombinasi atau terpisah Pada sistem kombinasi, volume air limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih per kapita, sedangkan pada sistem terpisah volume air limbah mencapai rata-rata 25-50 galon per kapita. c. Waktu Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi pada waktu dalam sehri dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung menggunakan air , yang menyebabkan aliran air limbah lebih banyak dibandingkan pada tengah hari yang volumenya sedikit, dan pada malam hari agak meningkat lagi. 2.3 Karakteristik Air Limbah Karakteristik air limbah penting untuk diketahui, karena hal ini akan menentukan pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Karakteristik fisik Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya bervariasi antara 100-500 mg/l. Apabila volume suspensi padat kurang dari 100mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500mg/l disebut kuat. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, bekas cucian beras dan sayur, dan sebagainya. 2. Karakteristik kimiawi Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk. Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 golongan, yakni: a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya; urea, protein, atau asam amino. 4
  • 5. b. Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, atau karbohidrat. 3. Karakteristik bakteriologis Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan BOD. Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan dari peternakan, rumah sakit, laboratorium, sanatorium, buangan rumah tangga khususnya dari kamar mandi/wc. Kandungan bakteri pathogen serta organism golongan E. coli terdapat juga dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industri tidak banyak mengandung bakteri kecuali dari bahan produksinya memang berhubungan dengan potensi adanya bakteri diantaranya industri makanan/minuman, pengalengan ikan dan daging, abbatoir. Beberapa mikroorganisme dalam air limbah, antara lain: 1. Kelompok protista : virus, bakteri, jamur, protozoa 2. Kelompok tanaman dan bintang :algae, cacing 2.4 Parameter Air Limbah Berikut adalah parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air limbah. 1. Kandungan zat padat (total solid, suspending solid, dissolved solid) 2. Kandungan zat organik 3. Kandungan zat anorganik (mis; P, Pb, Cd, Mg) 4. Kandungan gas (mis: O2, N, CO2) 5. Kandungan bakteri (mis: E.coli) 6. Kandungan pH 7. Suhu 5
  • 6. Pengukuran kadar oksigen dalam air limbah Berikut beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dalam air limbah. 1. Chemical oxygen demand (COD) COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimiawi, baik .ang dapat didekomposisi secara biologis maupun yang sukar didekomposisi secara biologis. Oksigen yang dikonsumsi setara jumlah dikromat yang diperlukan untuk mengoksidasi air sampel. 2. Biochemical oxygen demand (BOD) BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan proses dekomposisi aerobik terhadap bahan organic dari larutan, di bawah kondisi suhu tertentu (umumnya 20o) dan waktu tertentu (umumnya 5hari). Hasil pengukuran BOD dapat dinyatakan dalam mg/l. Kebutuhan BOD bervariasi antara 100-300 mg/l .Apabila hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 300mg/l, BOD dinyatakan kuat, sedangkan bila kurang dari 100mg/l disebut lemah. 3. Dissolved Oxygen (DO) DO adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur dalam satuan milligram per liter. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang ada. Semakin besar oksigen terlarut, maka menunjukkan derajat pengotoran ytang relative kecil. 4. Hardness (kesadahan) Kesadahan adalah gambaran kation logam ekivalen yang terdapat dalam air. Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan maupun anion-anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam. 5. Settleable solid Adalah lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi yang tenang selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri. 6
  • 7. 6. Total suspended solid Adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. Suspended solid dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid. Selain suspended solid ada juga istilah dissolved solid. 7. Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS) Adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif setelah dipanaskan pada suhu 103o-105o C. 8. Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS) Adalah kandungan organic matter yang terdapat dalam MLSS pada suhu 600oC, benda volatile menguap disebut MLVSS. 9. Turbidity (kekeruhan) Adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebgai dasar untuk mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid dalam air. 2.5 Dampak Pembuangan Air Limbah Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar tentunya dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut antara lain: 1) Gangguan Kesehatan Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit bawaan air. Selain itu di dalam air limbah mungkin juga terdapat zat-zat berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi makhluk hidup yang mengkonsumsinya. Adakalanya, air limbah yang tidak dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vector penyakit (misalnya nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain) . 7
  • 8. 2) Penurunan Kualitas Lingkungan Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya sungai dan danau) dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut. Sebagai contoh, bahan organic yang terdapat dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut didalam sungai tersebut. Dengan demikian menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Adakalanya, air limbah juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya akan menurun sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai peruntukannya. 3) Gangguan Terhadap Keindahan Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu keindahan. Contoh : air limbah yang mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan perubahan warna pada badan air penerima. Walaupun pigmen tersebut tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan keindahan terhadap badan air penerima tersebut. Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung bahan- bahan yang bila terurai menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air limbah jenis ini mencemari badan air, maka dapat menimbulkan gangguan keindahan pada badan air tersebut. 4) Gangguan terhadap kerusakan benda Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (mis. Pipa saluran air 8
  • 9. limbah) dan bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material. Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan diatas, air limbah yang dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan dalam Baku Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah sebelum mengalirkannya ke lingkungan. 2.6 Pengelolaan Air Limbah Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air dengan bantuan peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah/ IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP). 2.6.1 Tujuan Pengelolaan Air Limbah Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain: 1. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga. 2. Melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air. 3. Menghindari pencemaran tanah permukaan. 4. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit. 9
  • 10. 2.6.2 Syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah Sementara itu, sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan berikut: 1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum. 2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan. 3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari. 4. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang mengakibatkan penyakit. 5. Tidak terbuka dan harus tertutup. 6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap. 2.6.3 Metode Pengelolaan Air Limbah Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah, diantaranya: a. Pengenceran (disposal by dilution) Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran. Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam ini dapat mencemari air permukaan dengan bakteri pathogen, larva dan telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada di dalam air limbah itu. Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikut harus dipenuhi: 1. Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain. 2. Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40 kali 3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak menimmbulkan bau. 10
  • 11. b. Cesspool Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh (±60bulan), lumpur didalamnya dapat dihisap keluar atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6 meter dari pondasi rumah. c. Sumur resapan (seepage pit) Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau septic tank. Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah. Sumur resapan ini dibuat pada tanah yang berpasir, dengan diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat mencapai 6-10 tahun. d. Septic tank Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air limbah walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian, antara lain: 1. Ruang pembusukan Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami penguraian oleh bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur. 2. Ruang lumpur Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah penuh, lumpur dapat dipompa keluar. 3. Dosing chamber 11
  • 12. Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfumgsi untuk mengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata. 4. Bidang resapan Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan menyaring bakteri pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10meter dan dibuat pada tanah berpasir. e. System Riool (sewage) System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan, dan terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk menampung air hujan, sistem riool ini disebut combined system, sedangkan jika bak penampung air hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Agar tidak merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota, misalnya ke daerah peternakan, pertanian, atau perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan. Proses pengolahan yang dilakukan, antara lain: 1. Penyaringan (screening) Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung diatas permukaan air. 2. Pengendapan (sedimentation) Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap) sehingga aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap. 3. Proses biologis Proses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organic di dalam limbah baik secara aerob maupun anaerob. 4. Disaring dengan saringan pasir (sand filter) 5. Desinfeksi Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh mikroba patogen. 6. Pengenceran Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga mengalami pengenceran. 12
  • 13. Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan suatu instalasi khusus yang dibangun diujung kota. Cara lain pengolahan air limbah Pengolahan air limbah dapat juga dilakukan dengan cara: 1. Dilution (pengenceran) Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Di samping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya: bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir. 2. Irrigation (irigasi) Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan lading pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lain di mana kandungan zat-zat organikdan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanaman. 3. Self purification/oxidation ponds (kolam oksidasi) Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan lapisan kolam tidak perlu diberi 13
  • 14. lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan di daerah yang terbuka, sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. Cara kerjanya antara lain sebagai berikut: Empat unsur yang berperan dalam pembersihan alamiah ini adalah: sinar matahari, ganggang, bakteridan oksigen. Ganggang dengan butir klorofilnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari, sehingga tumbuh dengan subur. Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh klorofil di bawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2. Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Di samping itu, terjadi pengendapan. Sebagai hasilnya BOD dari air limbah tersebut akan berkurang, sehingga relatif aman apabila akan dibuang ke dalam badan- badan air (kali, danau, dan sebagainya). 1. Pengolahan air limbah secara primer dan sekunder Pengolahan secara primer terdiri atas: a. Screen (saringan). Kotoran yang besar disaring. b. Grit Chamber. Detritus berupa lapisan air, kerikil dan pasir, aliran air diperhambat dengan grit channel. c. Primary sedimentation tank. Endapan crude sludge dialirkan ke sludge digestion tank dan menghasilkan gas metana. d. Cairan yang tertinggal dialirkan sebagai primary effluent ke pengolahan sekunder. Pengolahan sekunder terdiri dari; a. Cairan yang bersal dari primary treatment dialirkan ke bak biological treatment kemudian dialirkan ke tangki pengendapan terakhir (final sedimentation tank). Dari total volume endapan lumpur aktif (activated sludge) yang dihasilkan, 25%-nya akan digunakan kembali sehingga dimasukkan lagi kedalam tangki aerasi, sedangkan yang 75%- 14
  • 15. nya akan dibuang ke laut, ditimbun di rawa-rawa, atau dijadikan pupuk. b. Air yang tertinggal cukup jernih sehingga dapat langsung disalurkan ke badan-badan air setelah mengalami proses klorinasi. c. Crudge sludge dialirkan ke sludge digestion tank untuk diubah menjadi gas metana yang akan digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. d. Endapan lumpur dalam sludge digestion tank dikeringkan dengan alat pengering lumpur. 2.7 Purifikasi Air Limbah Tujuan purifikasi air limbah, antara lain; 1. Untuk menstabilkan bahan-bahan organik melalui proses stabilisasi. Materi organik akan diurai oleh bakteri menjadi bahan-bahan sederhana yang tidak akan didekomposisi. 2. Untuk menghasilkan effluent yang bebas dari keadaan patogen. 3. Air dapat digunakan tanpa menimbulkan risiko gangguan kesehatan. Dekomposisi materi organik di dalam air limbah terjadi melalui proses aerob dan anaerob, seperti berikut. a. Proses aerob Proses aerob merupakan proses paling efisien untuk menurunkan kandungan materi organik di dalam air limbah. Proses ini memerlukan pasokan oksigen terlarut yang kontinu. Bahan-bahan organik dipecah menjadi bahan yang lebih sederhana, seperti CO2, air, ammonia, nitrit, nitrat, dan sulfat melalui kerja bakteri, jamur dan protozoa. b. Proses anaerob Proses ini sangat efektif untuk air limbah yang mengandung banyak benda padat. Reaksi dekomposisi anaerob berlangsung lebih lambat dan sangat 15
  • 16. kompleks. Produk akhir dari dekomposisi tersebut adalah metana, ammonia, CO2, dan H2. Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang dapat dipilih. a. Modern sewage treatment,terdiri dari: 1. Pengolahan primer, yang meliputi screening, grit chamber, dan primary sedimentation. 2. Pengolahan sekunder, yang meliputi biological treatment, secondary sedimentation dan klorinasi. b. Traditional sewage treatment (oxidation pond) c. Land treatment atau sewage farming. Metode ini memanfaatkan sebidang tanah yang dikelilingi parit berisi air limbah yang mengalir secara intermiten. Tanah tersebut ditanami tumbuhan semacam kentang dan pohon buah-buahan. 2.8 Air Limbah Rumah Tangga Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci pakaian danlain-lain yang mungkin dapat mengandung mikroorganisme patogen. Volume air limbah rumah tangga bergantung pada volume pemakaian air penduduk setempat. Penggunaan air untuk keperluan sehari-hari mungkin kurang dari 10 liter per orang di daerah yang sumber airnya berasal dari kran umum, sedangkan di daerah yang sumber airnya berasal dari sumur pompa atau sambungan rumah sendiri, penggunaan air dapat mencapai 200liter per orang. Implikasi dan dampak kesehatan akibat pembuangan air limbah rumah tangga bergantung pada; 1. Teknologi yang dimanfaatkan 2. Volume air limbah 3. Iklim setempat 16
  • 17. 4. Jenis tanah 5. Kondisi air tanah Ada 5 cara pembuangan air limbah rumah tangga, yaitu: 1. Pembuangan umum, yaitu melalui tempat penampungan air limbah yang terletak dihalaman. 2. Digunakan untuk menyiram tanaman kebun. 3. Dibuang ke lapangan peresapan. 4. Dialirkan ke saluran terbuka. 5. Dialirkan saluran tertutup atau selokan. Setiap cara tersebut memiliki implikasi kesehatan yang berbeda-beda. Pembuangan melalui tempat-tempat penampungan air limbah di halaman akan memberikan tempat bagi perkembangbiakan serangga seperti Culex pipiens selain menghasilkan lumpur dan kondisi yang tidak saniter karena dekat dengan sumur air bersih. Halaman ini juga sering dijadikan arena bermain anak-anak, bahkan tidak jarang digunakan untuk tempat buang air besar yang memungkinkan telur cacing untuk tidak cepat matang sehingga potensi untuk menularkan penyakit tetap besar. Air limbah yang mengandung mikroorganisme patogen dan berasal dari pembersihan kamar mandi mungkin dapat menginfeksi anak-anak yang sedang bermain di halaman. Di daerah yang volume air limbah dan angka kepadatan rumahnya masih rendah, pembuangan air limbah di luar rumah dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Jika kondisi tanah kurang dapat ditembus air, sementara penggunaan air atau kepadatan rumah tinggi, metode pembuangan air limbah yang memenuhi syarat mutlak dipenuhi. Penggunaan air limbah dengan cara dimanfaatkan untuk penyiraman sayur-sayuran di kebun dekat rumah memberikan dampak negatif yang lebih kecil terhadap kesehatan. Namun, pemanfaatan tersebut jangan sampai membentuk genangan air karena dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. 17
  • 18. 2.9 Limbah Industri Limbah industri (industrial waste) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya. Selain itu libah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga di dalam proses pengolahannya, air harus dibuang. Jenis-jenis industry yang menghasilkan limbah cair antara lain, industri pulp dan rayon, pengolahan cramb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goring, kertas, tekstil, kaustik soda, elektor plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarna, daging dan lain- lain. Limbah cair industri mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan berbahaya yang dikenal dengan sebutan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Menurut Undang-undang RI No. 23/ 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Bahan ini dirumuskan sebagai bahan yang dalam jumlah relative sedikit tetapi mempunyai potensi untuk mencemarkan dan merusak kehidupan dan sumber daya. Apabila ditinjau secara kimia, bahan-bahan tersebut mengandung 60.000 jenis bahan kimia dari 5 juta jenis bahan kimia yang sudah dikenal. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah ini bergantung pada jenis dan karakteristiknya, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Mengingat sifat, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan limbah di masa sekarang maupun di masa akan datang, diperlukan langkah-langkah pencegahan, penanggulangan, dan pengelolaannya secara efektif. 18
  • 19. Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun yang mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Kerapkali air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi, Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan ciri yang dapat diidentifikasi secara visual maupun melalui pemeriksaan laboratorium. Identifikasi secara visual dapat diketahui melalui: kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan, dan indikasi lain. Sementara itu, identifikasi secara laboratorium ditandai dengan terjadinya perubahan sifat kimia air karena air telah mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi batas yang dianjurkan. Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri bergantung pada banyaknya produksi yang dihasilkan serta jenis produknya. Sebagai gambaran, industri pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Contoh lainnya, industri ikan dan makanan laut menghasilkan limbah air berkisar antara 79-500 m3 per hari, sedangkan industri pengolahan crumb rubber menghasilkan antara 100- 1000 m3 limbah air per hari. 2.9.1 Sifat-Sifat Limbah Cair Industri Berdasarkan persenyawaan yang ditemukan dalam air buangan industri, sifat limbah cair tersebut dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik fisika, kimia, dan biologinya. Pengamatan mengenai karakteristik ini penting untuk menetapkan jenis parameter pencemar yang terdapat di dalamnya. Sifat kimia dan fisika masing-masing parameter dapat menunjukkan akibat yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan. 19
  • 20. Berikut karakteristik yang dimiliki limbah cair industri. 1. Karakteristik fisik Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam limbah cair industry, antara lain: a. Padatan Berasal dari bahan organik maupun anorganik, baik yang larut, mengendap maupun berbentuk suspense. Pengendapan di bagian dasarair akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada badan dasar penerima, selain menyebabkan tumbuhnya tanaman tertentu, seperti eceng gondok, juga berbahaya bagi makhluk hidup lain dalam air. Banyaknya padatan menunjukkan banyaknya lumpur yang terkandung dalam air limbah. b. Kekeruhan Kekeruhan menunjukkan sifat atis optis air yang menyebabkan pembiasan cahaya ke dalam air. Kekeruhan akan membatasi pencahayaan ke dalam air. Sifat ini terjadi karena adanya bahan yang terapung maupun yang terurai seperti bahan organik, jasad renik, lumpur, tanah liat, dan benda lain yang melayag maupun terapung. Nilai kekeruhan air dikonversikan ke dalam ukuran SiO2 dalam satuan mg/1. Semakin keruh air, semakin tinggi daya hantar listrik dan makin tinggi pula kepadatannya. c. Bau Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat organik untuk menghasilkan gas tertentu. Bau juga timbul karena reaksi kimia yang menimbulkan gas. Kuat lemahnya bau yang di timbulkan bergantung pada jenis dan banyaknya gas yang dihasilkan. d. Temperatur Temperatur air limbah akan memengaruhi badan penerima apabila terdapat perbedaan suhu yang cukup besar. Temperatur juga dapat memengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air. Perubaha suhu memperlihatkan aktivitas kimia dan biologis pada 20
  • 21. benda padat dan gas dalam air. Pada suhu yang tinggi terjadi pembusukan dan penambahan tingkatan oksidasi zat organik. e. Daya hantar listrik Daya hantar listrik merupakan kemampuan air untuk mengalirkan arus listrik, yang tercermin dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada saat pengukuran. Konduktivitas limbah cair dalam mengalirkan arus listrik bergantung pada mobilitas ion dan kadar yang terlarut di dalam limbah tersebut (senyawa anorganik > konduktor senyawa organik). f. Warna Warna timbul akibat terdapatnya suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, selain bahan pewarna tertentu yang mengandung logam berat. 2. Karakteristik kimia Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik dalam tingkat keracunan maupun bahaya yang di timbulkannya. Secara umum sifat air di pengaruhi oleh banhan kimia organik dan anorganik. a. Bahan kimia organik 1. Karbohidrat dan perotein 2. Minyak dan lemak 3. Pestisida 4. Fenol 5. Zat warna dan surfaktan b. Bahan kimia anorganik 1. Klorida 2. fosfor 3. logam berat dan beracun 4. nitrogen 5. sulfur 21
  • 22. 3. Karakteristik biologi 1. Virus 2.9.2 Pengolahan Limbah Cair Industri Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengolahan menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya. 1. Pengolahan berdasarkan tingkat perlakuan Menurut tingkatan prosesnya, pengolahan limbah dapat digolongkan menjadi 5 tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua tingkatan harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung pada kondisi limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium. Dengan mengetahui jenis-jenis parameter dalam limbah, dapat ditetapkan jenis peralatan yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan pengolahan air limbah. a. Pra-pengolahan (pre-treatment) Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan berukuran ± 30×30 cm untuk debit air 100 m2 per jam sudah cukup baik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, saringan dapat dipasang secara seri sebanyak dua atau tiga saringan. Ukuran messnya (besar lubang kawat tikus) dapat dibandingkan dengan kawat kasa penghalang nyamuk. Saringan tersebut diperiksa setiap hari untuk mengambil bahan yang terjaring. Contoh bahan-bahan yang terjaring dapat berupa padatan terapung atau melayang yang ikut bersama air. Bahan lainnya adalah lapisan minyak dan lemak di atas permukaan air. b. Pengolahan primer (primary treatment) Pada tahapan ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau zat warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring pada penyaringan terdahulu. 22
  • 23. Pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara mengendapkan bahan padatan melalui penambahan zat kimia. Reaksi yang terjadi akan menyebabkan berat jenis bahan padatan menjadi lebih besar daripada air. Tidak semua reaksi dapat berlaku untuk semua senyawa kimia (terutama senyawa organik). Pengolahan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam air limbah. Penguapan dilakukan dengan memasukkan udara ke dalam air dan menciptakan gelembung gas sehingga partikel halus terbawa bersama gelembung ke permukaan air. Sementara itu, pengendapan (tanpa penambahan bahan kimia) dilakukan dengan memanfaatkan kolam berukuran tertentu untuk mengendapkan partikel-partikel dari air yang mengalir di atasnya. c. Pengolahan sekunder (secondary treatment) Tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk menghilangkan bahan organik melalui proses oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis ini, banyak dipergunakan reactor lumpur aktif dan trickling filter. d. Pengolahan tersier (tertiary treatment) Pengolahan tersier merupakan tahap pengolahan tingkat lanjut yang ditujukan terutama untuk menghilangkan senyawa organik maupun anorganik. Proses pada tingkat lanjut ini dilakukan melalui proses fisik (filtrasi, destilasi, pengapungan, pembekuan, dan lain-lain), proses kimia (absorbs karbon aktif, pengendapan kimia, pertukaran ion, elektrokimia, oksidasi, dan reduks), dan proses biologi (pembusukan oleh bakteri dan nitrifikasi alga). 2. Pengolahan berdasarkan karakteristik 23
  • 24. Proses pengolahan berdasarkan karakteristik air limbah dapat dilakukan secara: a. Proses fisik, dapat dilakukan melalui: 1. Penghancuran 2. Perataan air (misalnya: mengubah system saluran dan membuat kolam) 3. Penggumpalan (misalnya: menggunakan alumunium sulfat dan ferrosulfat) 4. Sedimentasi 4. Pengapungan 5. Filtrasi b. Proses kimia, dapat dilakukan melalui: 1.Pengendapan dengan bahan kimia 2.Pengolahan dengan logoon atau kolam 3. Netralisasi 4. Penggumpalan atau koagulasi 5. Sedimentasi (misalnya dengan discrete settling, floculant settling, dan zone settling) 6. Oksidasi dan reduksi 7. Klorinasi 8. Penghilangan klor (biasanya menggunakan karbon aktif atau natrium sulfat) 9. Pembuangan fenol 10. Pembuangan sulfur c. Proses biologi, dapt dilakukan dengan: 1. Kolam oksidasi 2. Lumpur aktif (mixed liquid suspende solid / MLSS) 3. Trickling filter 4. Lagoon 5. Fakultatif d. Proses fisika kimia biologi e. Pengolahan tingkat lanjut 24
  • 25. 2.10 Limbah Rumah Sakit Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi limbah domestic cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian, limbah cair klinis rumah sakit misalnya air bekas cuci luka, cuci darah, dll ; air bekas laboratorium dan lainnya. Beberapa teknologi yang digunakan dalam pengolahan air limbah rumah sakit yakni antara lain: proses lumpur aktif, reactor putar biologis, proses pengolahan dengan biofilter “Up Flow”, serta proses pengolahan dengan system “biofilter anaerob-aerob. 2.11 Limbah nuklir Pengelolaan limbah radioaktif bertujuan untuk meminimalkan dosis radiasi yang diterima penduduk <0,1 dosis radiasi maksimum yang diperkenankan bagi karyawan di medan radiasi. Tahap-tahap yang dilakukan untuk pengelolaan limbah radioaktif adalah: pengangkutan limbah, pra-pengolahan, penyimpanan sementara dan penyimpanan akhir. 25
  • 26. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Air buangan/ air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Sumber air limbah yaitu air limbah rumah tangga, air limbah industri dan air limbah kotapraja. Karakteristik air limbah ada 3 yaitu: karakteristik fisik, karakteristik kimia, karakteristik biologi. Parameter-parameter yang digunakan dalam air limbah yaitu BOD, COD, DO, hardness, settleable solid, Total Suspended Solid, Mixed Liquor Suspended Solid, Mixed Liquor Volatile Suspended Solid. Dampak pengelolaan air limbah antara lain : gangguan kesehatan, penurunan kualitas lingkungan, gangguan terhadap keindahan, gangguan terhadap kerusakan benda. Pengelolaan air limbah pun dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Dengan cara alamiah yaitu dengan kolam stabilisasi sedangkan dengan peralatan biasanya dilakukan pada IPAL, yang prosesnya dapat dikelompokkan menjadi primary treatment, secondary treatment,dan tertiary treatment. 3.2 Saran 1) Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan harus dimiliki oleh setiap industri atau badan pengolah yang ditunjuk agar setiap air limbah yang dibuang ke badan air sudah masuk dalam baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemrintah. 2) Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar limbah industri yang ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia, kalau hal ini tidak kita mulai dari sekarang 26
  • 27. maka akan sama-sama kita lihat bahaya apa yang akan muncul ke depan yang menghadang kita. 3) Untuk mencegah penurunan kualitas hidrosfir yang disebabkan oleh air limbah diperlukan pemilihan sistem pengolahan air limbah yang tepat agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan khususnya pada kesehatan masyarkat. 27