Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, pengelompokan, dan pengolahan limbah. Limbah didefinisikan sebagai kotoran hasil pengolahan yang dapat menimbulkan polusi dan gangguan kesehatan, namun dapat dimanfaatkan kembali melalui pengolahan. Limbah dikelompokkan berdasarkan senyawanya, wujudnya, dan sumbernya. Pengolahan limbah meliputi proses fisik, kimiawi, dan biologi unt
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Aspek Teknis dan Operasional dalam Pengelolaan Sampah.Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah. Pokok bahasan : sumber sampah, timbulan sampah, komposisi sampah, sistem pengelolaan sampah, dll.
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Aspek Teknis dan Operasional dalam Pengelolaan Sampah.Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah. Pokok bahasan : sumber sampah, timbulan sampah, komposisi sampah, sistem pengelolaan sampah, dll.
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdfHENINGWIIDA
Berisi proses atau cara pengolahan limbah industri serta limbah rumah tangga. Proses pengolahan limbah memiliki aturan yang harus dilaksanakan, karena limbah industri dapat berbahaya bagi manusia, hewan atau tumbuhan. Limbah industri yang tidak dikelola atau diproses dengan baik akan mengkontaminasi air.
2. Pengertian limbah
Pengertian limbah. Limbah atau sampah bisa diartikan sebagai kotoran hasil
pengolahan pabrik ataupun manusia yang mengandung zat kimia berupa
sampah dan dapat menimbulkan polusi serta menganggu kesehatan. Pada
umunya sebagian besar orang mengatakan bahwa limbah adalah sampah yang
sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun jika pembuangan
dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan penumpukan
sampah. Limbah bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena
dengan pengolahan dan pemanfaat secara baik limbah akan menjadi barang
yang lebih berguna dari sebelumya.
Limbah menurut Recycling and Waste Management Act (krW-/AbfG)
didefinisikan
sebagai benda bergerak yang diinginkan oleh pemiliknya untuk dibuang atau
pembuangannya dengan cara yang sesuai, yang aman untuk kesejahteraan
umum
dan untuk melindungi lingkungan.
3. Pengelompokan limbah ada 3,
yakni:
Berdasarkan senyawa
Berdasarkan wujudnya
Berdasarkan sumbernya
4. BERDASARKAN SENYAWA
Limbah organik, yaitu limbah yang dapat diuraikan
(biasanya dari makhluk hidup) dan mengandung
unsur karbon. Contoh: Kulit jagung, jantung pisang,
daun, batang padi, kotoran hewan. dll.
Limbah anorganik, yaitu limbah yang sulit atau
bahkan tidak dapat diuraikan (bukan berasal dari
makhluk hidup) dan tidak mengandung unsur
karbon. Contoh: Plastik, besi, baja, pakaian bekas, dll.
5. BERDASARKAN WUJUDNYA
1. Limbah padat, adalah limbah yang berbentuk padat. Limbah jenis ini masih
dibagi lagi menjadi berbagai jenis, yakni:
Garbage, adalah sampah organik yang mudah membusuk.
Ashes, adalah segala jenis abu.
Street Sweeping, adalah segala jenis bangkai terutama yang besar.
Industrial waste, adalah benda-benda padat sisa yang merupakan sampah
industri
2. Limbah cair, adalah limbah yang berbentuk cair. Pembagian limbah cair:
Limbah cair domestik (rumah tangga), contoh: air sabun, tinja, sisa minyak
goreng, dll.
Limbah cair industri, contoh: air cucian.
Rembesan dan luapan, contoh: rembesan AC
Air hujan.
3. Limbah gas, adalah limbah yang berwujud berupa gas. Contoh:
Gas CO CO2
H2 HCL
SO2 O2
NO2 dll
6. BERDASARKAN SUMBERNYA
Limbah domestik, yakni limbah yang berasal dari
kegiatan pemukiman penduduk dan kegiatan usaha
seperti pasar, restoran, dll.
Limbah industri, yakni limbah yang merupakan hasil
buangan industri.
Limbah pertanian, yakni limbah yang berasal dari
kegiatan pertanian/perkebunan.
Limbah pertambangan, limbah yang berasal dari
kegiatan pertambangan
7. Pengolahan limbah
Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi
kegiatan pengurangan (minimization), segregasi
(segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan
pengolahan limbah. Pengolahan air limbah biasanya
menerapkan 3 tahapan proses yaitu pengolahan
pendahuluan (pre-treatment), pengolahan utama (primary
treatment), dan pengolahan akhir (post treatment).
Pengolahan pendahuluan ditujukan untuk
mengkondisikan alitan, beban limbah dan karakter lainnya
agar sesuai untuk masuk ke pengolahan utama.
Pengolahan utama adalah proses yang dipilih untuk
menurunkan pencemar utama dalam air limbah.
8. Selanjutnya pada pengolahan akhir dilakukan proses
lanjutan untuk mengolah limbah agar sesuai dengan
baku mutu yang ditetapkan. Mengapa mengalami
banyak proses dalam pengolahan limbah karena jika
hasil limbah yang dikeluarkan oleh industri-industri
tidak mengalami proses pengolahan terlebih dahulu
maka akan menyebabkan kerugian-kerugian yang
akan dialami oleh masyarakat-masyarakat yang
tinggal didekat pembuangan limbah industri tersebut.
9. Jenis pengolahan air limbah
1. Pengolahan Limbah Secara Fisik
Proses fisik dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
fisik pada air limbah seperti menyaring, mengendapkan,
atau mengatur suhu proses dengan menggunakan alat
screening, grit chamber, settling tank/settling pond, dll.
Namun dalam proses pengolahan limbah secara fisik ini
tidak dapat diterapkan untuk berbagai pengolahan limbah
dlam proses pengolahan lombah secara fisik polutan akan
dipisahkan dengan cara diendapkan. Hasil yang dicapai
sangat terbatas dan memerlukan waktu yang cukup lama
10. 2.Pengolahan Limbah Secara Kimiawi
Proses pengolahan limbah secara kimia dilakukan dengan
cara membubuhkan bahan kimia atau larutan kimia pada
air limbah agar dihasilkan reaksi tertentu, selain itu
menambahkan bahan-bahan kimia ke dalam limbah.
Dalam hal ini yang sangat penting adalah menentukan
jenis bahan-bahan kimia yang diperlukan. Dalam
pengolahan limbah secara kimiawi, waktu dan area yang
diperlukan jauh lebih kecil dibandingkan pengolahan
limbah secara fisik maupun biologi dengan kata lain
pengolahan limbah dengan cara ini lebih efisien. Air
limbah yang mengandung zat-zat kimia termasuk logam
berat, sangat tepat bila pengolahan limbah dilakukan secar
kimiawi.
11. 3. Pengolahan Limbah Secara Biologi
Proses biologi deilakukan dengan cara memberikan
perlakuan atau proses biologi terhadap air limbah
seperti penguraian atau penggabungan substansi
biologi dengan lumpur aktif (activated sludge),
attached growth filtration, aerobic process dan an-
aerobic process. Proses kimia dilakukan dengan cara
membubuhkan bahan kimia atau larutan kimia pada
air limbah agar dihasilkan reaksi tertentu.
12. Sumber air limbah
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic
wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman
penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta
(tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan
umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Air buangan industri yang berasal dari berbagai jenis industri
akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya
sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh
masing-masing industi, antara lain nitrogen, sulfida, amoniak,
lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat
pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air
limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi
lebih rumit.
13. 3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water)
yaitu air buangan yang berasal dari daerah
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-
tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya. Pada
umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air
limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
Begitu banyak sumber-sumber utama yang dapat
menghasilkan air limbah, maka dari itu marilah kita
semua melakukan pengolalaan dan melakukan
pengolahan air limbah tersebutdengan baik dan benar
agar terciptanya lingkungan hidup yang baik pula.
14. Tahap pengolahan air limbah
Pengolahan Awal (Pretreatment)
Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
15. 1.Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam limbah.
Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah
screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.
16. 2.Pengolahan Tahap Pertama
(Primary Treatment)
tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada
proses yang berlangsung. Proses yang terjadi ialah neutralization, chemical
addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
17. 3.Pengolahan Tahap Kedua
(Secondary Treatment)
tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat terlarut dari limbah yg tak
dapat dihilangkan dgn proses fisik. Peralatan yang umum digunakan pada
pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter,
aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta
anaerobic contactor and filter.
18. 4.Pengolahan Tahap Ketiga
(Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah
coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange,
membrane separation, serta thickening gravity or flotation. pada proses ini
dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih memurnikan air yang belum
sepenuhnya bersih.
19. 5.Pengolahan Lumpur (Sludge
Treatment)
•Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian
diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum
filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
20. Beberapa proses memang tidak dijelaskan secara rinci karena prosesnya yang
rumit, namun untuk beberapa kata akan didefinisikan secara ringkas
.
Filtration : filtrasi atau penyaringan untuk memisahkan cairan dengan
padatan. padatan dapat berukuran besar maupun sangat kecil tergantung dari
penyaringnya
Centrifugation : sentrifugasi atau memisahkan antara cairan dan padatan
dengan memanfaatkan gaya sentrifugal
Inceneration : insenerasi atau melakukan pembakaran dengan suhu tinggi
Sedimenttation : sedimentasi atau mengendapkan zat yang yang diinginkan
daru suatu larutan dengan menambahkan suatu senyawa lain
Coagulation: koagulagi atau penggumpalan, yaitu dengan menggumpalkan
senyawa yang tak diinginkan. zat yang dikuagulasikan tak menjadi sekeras
seperti koagulasi.
21. KARAKTERISTIK ATAU SIFAT YANG DIMILIKI OLEH AIR LIMBAH
1. Karakteristik Fisik.
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil
terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi.
Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna
suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-
kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas
cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan
sebagainya.
22. 2. Karakteristik Kimiawi.
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat
kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta
bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian
tinja, urine dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu
pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan
cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2
gabungan, yakni:
* gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea,
protein, amine dan asam amino.
* gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya
lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk selulosa.
23. 3. Karakteristik Bakteriologis
Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan
coli terdapat juga dalam air limbah tergantung
darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan
dalam proses pengolahan air buangan.
24. 1. Tujuan pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
dengan tujuan untuk dipergunakan kembali, biasanya
akan memerlikan biaya yang lebih besar dibandingkan
apabila pengolahan air limbah hanya akan dibuang ke
lingkungan
2. Penentuan reagen
Reagen adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk
menimbulkan reaksi kimia. Penentuan reagen
sangatlah penting karena dengan reagen yang sesuai,
hampir semua polutan yang terdapat didalam air
limbag dapat dihilangkan dengan mudah.
25. 3. Membuat diagram air
Diagram air perlu dibuat untuk
mengetahui/menyusun berbagai macam proses dan
peralatan yang diperlukan dengan pengolahan.
4. Menentukan ukuran
peralatan Ukuran dan jenis peralatan tergantung dari debit
air limbah, hasil pengolahan yang diinginkan, area yang
disediakan, proses pengolahan yang dipilih, dan biaya yang
dipersediakan untuk pengolahan.
5. Pembanguna instalasi
uji coba Pembanguna ini dilakukan apabila usudah dapat
dipastikan bahwa dengan instalasi tersebut air limbah
dapat diproses sesuai dengan hasil yang diharapkan.
26. Tujuan utama pengolahan air limbah adalah
mengurangi BOD, partikel tercampur dan membunuh
bakteri patogen
27. a. Pompa
Udara dipompa atau dimasukkan kedalam air
dengan menggunakan pompa udara.
b. Tumpukan Batu
besar atau kecil ditumpuk sedemikian rupa
sehingga di antara batu-batu tersebut terdapat
banyak rongga udara.
c. Penghalang
Air yang mengalir diberi beberapa penghalang
sehingga aliran air turbulen dan di usahakan agar
banyak udara yang dapat masuk di dalam air.
28. 1. Peralatan yang diperlukan
a. Saringan kasar Diperlukan untuk menyaring
benda-benda yang cukup besar yang terdapat
dalam air limbah.
b. Bak equalisasi
Diperlukan untuk menampung air limbah dari
berbagai tempat sehingga air limbah akan
seragam.
29. . Bak netralisasi
Diperlukan untuk menetralkan limbah yang bersifat
asam atau basa dengan menambah bahan kimia yang
sesuai.
Tangkai umpan
Sebelum air limbah masuk ke rektor, air limbah
dipompa kedalam tangki umpan dengan tujuan agar
debit air limbah yang masuk ke dalam rektor dapat
diatur secara cepat.
30. Reaktor
Diperlukan agar antara reagen kimia dan air limbah dapat
terjadi reaksi secara tepat.
Bak pengandap
Diperlukan untuk mengandapkan reagen dari sektor yang
telah menyerap polutan air limbah.
Bak aerasi
Diperlukan untuk memasukkan oksigen ke dalam air
tersebut.
31. Bak klorinasi
Diperlukan untuk membunuh bakteri yang terdapat
di dalam air.
Bak pemisahan
minyak Diperlukan apabila air limbah tercampur
dengan minyak.
32. 10 CARA PENANGANAN LIMBAH
CAIR1. PENYARINGAN
Limbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air
2. FLOTASI
Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan
memisahkan partikel yang mengapung diatas permukaan air
3. ABSORBSI/ PENYERAPAN
Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak
dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air
4. PENGENDAPAN
Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah
dari air. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit
5. PENYISIHAN
Penyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis
beracun bisa terpisah dari air
33. 6. MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIK
ada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan
mikroorganisme supaya material organik dalam air hancur atau hilang
7. MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT
Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar iltraviolet ataupun menambahkan khlorin
8. PENGHANCURAN PARTIKEL PERUSAK
Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak
9. PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASI
Ini merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi
10. PENGURANGAN LIMBAH CAIR
Jumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga
jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisi
34. DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi,1999,”Ilmu Lingungan Industri”,Universitas Gunadarma,Jakarta
Yuli,2010, Air Limbah dan
Pengelolaannya,url:http://community.um.ac.id/archive/index.php/t-
57948.html
Posted on January 2, 2011 by ku2hndud • This entry was posted
in Uncategorized. Bookmark the permalink.
Post navigation
http://kandiwa.blogspot.com/2010/12/pengelolaan-air-limbah.html
Yuli.2010.air limbah dan Pengelolaanya.
http://community.um.ac.id/archive/index.php/t-57948.html