Penalaran dan analogi merupakan proses berpikir yang menarik kesimpulan baru dari premis-premis yang ada. Penalaran dibedakan menjadi deduktif dan induktif, sedangkan analogi adalah membandingkan dua hal berbeda berdasarkan kesamaannya.
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelPuja Lestari
Dokumen tersebut membahas tentang pasar persaingan sempurna, yang ditandai dengan banyaknya penjual dan pembeli, produk yang homogen, informasi pasar yang sempurna, serta harga yang ditentukan oleh mekanisme pasokan dan permintaan. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangannya, serta bagaimana perusahaan dapat memaksimumkan keuntungan jangka pendek pada kondisi pasar persaingan
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaJogo Hera
membahas secara lengkap tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangans dan elastisitas harga yang meliputi pengertian permintaan, hukum permintaan, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan, pergeseran kurva permintaan. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran, Hukum Penawaran, Pergeseran kurva penawaran, harga keseimbangan, pergeseran harga keseimbangan. fungsi permintaan, fungsi penawaran. elastisitas permintaan, elastisitas penawaran, jenis-jenis elastisitas, cara perhitungan koefisien elastisitas. jenis-jenis elastisitas
Ringkasan dokumen:
Dokumen ini membahas penelitian hubungan antara intensitas penggunaan BlackBerry dengan kuantitas tidur mahasiswa. Data diperoleh dari 50 mahasiswa dan diolah menggunakan uji kecukupan data, keseragaman data, korelasi Pearson, dan korelasi peringkat Spearman. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan BlackBerry dengan kuantitas tidur.
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenNur Widayati
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelPuja Lestari
Dokumen tersebut membahas tentang pasar persaingan sempurna, yang ditandai dengan banyaknya penjual dan pembeli, produk yang homogen, informasi pasar yang sempurna, serta harga yang ditentukan oleh mekanisme pasokan dan permintaan. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangannya, serta bagaimana perusahaan dapat memaksimumkan keuntungan jangka pendek pada kondisi pasar persaingan
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaJogo Hera
membahas secara lengkap tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangans dan elastisitas harga yang meliputi pengertian permintaan, hukum permintaan, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan, pergeseran kurva permintaan. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran, Hukum Penawaran, Pergeseran kurva penawaran, harga keseimbangan, pergeseran harga keseimbangan. fungsi permintaan, fungsi penawaran. elastisitas permintaan, elastisitas penawaran, jenis-jenis elastisitas, cara perhitungan koefisien elastisitas. jenis-jenis elastisitas
Ringkasan dokumen:
Dokumen ini membahas penelitian hubungan antara intensitas penggunaan BlackBerry dengan kuantitas tidur mahasiswa. Data diperoleh dari 50 mahasiswa dan diolah menggunakan uji kecukupan data, keseragaman data, korelasi Pearson, dan korelasi peringkat Spearman. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan BlackBerry dengan kuantitas tidur.
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenNur Widayati
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri terdapat banyak pembeli dan penjual, barang yang diperdagangkan identik, mudah masuk dan keluar pasar, serta pembeli memiliki informasi yang sempurna. Perusahaan dalam pasar ini berusaha memaksimumkan keuntungan dengan memproduksi pada tingkat dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Dokumen tersebut membahas analisis kelayakan proyek publik dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis pasar, teknis, dan keuangan. Metode yang disebutkan antara lain NPV, IRR, payback period, untuk menilai kelayakan suatu proyek berdasarkan manfaat dan biayanya. Kemudian diberikan dua contoh studi kasus untuk pengelolaan sampah kota dan retribusi parkir.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian. Populasi adalah kelompok yang akan diteliti sesuai tujuan penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili karakteristik populasi besar tersebut. Dokumen juga menjelaskan beberapa teknik pengambilan sampel seperti sampel acak sederhana, stratifikasi, kluster, dan multistage sampling."
Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal suatu organisasi guna merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi kekuatan dan kelemahan, sedangkan eksternal meliputi peluang dan ancaman. Hasil analisis SWOT kemudian digunakan untuk merancang alternatif strategi seperti memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang, meminimalkan kelemahan saat menghadapi ancaman, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori produksi dan organisasi bisnis. Terdapat empat jenis organisasi bisnis yaitu perusahaan perseorangan, firma atau kemitraan, perseroan terbatas, dan koperasi. Dokumen juga membahas tentang produksi total, rata-rata, dan marjinal serta isoquant dan isocost dalam teori produksi. Biaya produksi dibedakan menjadi biaya eksplisit, implisit, jangka pendek, dan jangka panjang
Dokumen tersebut membahas tentang aspek keuangan perusahaan yang mencakup modal, rasio-rasio keuangan, dan penilaian investasi. Secara khusus membahas tentang sumber modal, penghitungan arus kas, dan kriteria penilaian investasi seperti payback period dan net present value.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas pada Laporan Keua...Fachriyanta Syahputr
Analisis rasio keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk periode 2011-2015. Rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Hasilnya menunjukkan likuiditas kurang baik namun solvabilitas dan profitabilitas cukup baik. Saran termasuk meningkatkan likuiditas dan laba serta mengurangi ketergantungan pada hutang.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Dokumen tersebut membahas tentang pasar monopoli dan oligopoli. Pasar monopoli dicirikan oleh satu penjual dan tidak ada pengganti produk, sementara pasar oligopoli hanya beberapa penjual dengan hambatan masuk yang kecil. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep seperti kurva permintaan dan penawaran, biaya rata-rata, biaya marginal, laba maksimum, dan diskriminasi harga.
Aliran sejarah berkembang di Jerman sebagai reaksi terhadap pemikiran ekonomi klasik. Aliran ini menolak pandangan bahwa prinsip-prinsip ekonomi berlaku secara universal dan menekankan perlunya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Namun, aliran sejarah juga memiliki kelemahan karena metode induksi yang digunakan sulit mencapai kesimpulan yang komprehensif.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan ekonomi tiga sektor, yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.
2. Juga membahas tentang aliran pendapatan antar sektor, syarat keseimbangan, jenis-jenis pajak, dan efek pajak terhadap konsumsi dan tabungan rumah tangga.
3. Memberikan contoh dampak pajak tetap dan pajak proporsional terhadap penurunan konsumsi dan
Dokumen tersebut membahas tentang penalaran induktif yang meliputi generalisasi, analogi, dan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Analogi adalah cara membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Penalaran sebab akibat didapat dari gejala yang saling berhubungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri terdapat banyak pembeli dan penjual, barang yang diperdagangkan identik, mudah masuk dan keluar pasar, serta pembeli memiliki informasi yang sempurna. Perusahaan dalam pasar ini berusaha memaksimumkan keuntungan dengan memproduksi pada tingkat dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Dokumen tersebut membahas analisis kelayakan proyek publik dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis pasar, teknis, dan keuangan. Metode yang disebutkan antara lain NPV, IRR, payback period, untuk menilai kelayakan suatu proyek berdasarkan manfaat dan biayanya. Kemudian diberikan dua contoh studi kasus untuk pengelolaan sampah kota dan retribusi parkir.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian. Populasi adalah kelompok yang akan diteliti sesuai tujuan penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili karakteristik populasi besar tersebut. Dokumen juga menjelaskan beberapa teknik pengambilan sampel seperti sampel acak sederhana, stratifikasi, kluster, dan multistage sampling."
Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal suatu organisasi guna merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi kekuatan dan kelemahan, sedangkan eksternal meliputi peluang dan ancaman. Hasil analisis SWOT kemudian digunakan untuk merancang alternatif strategi seperti memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang, meminimalkan kelemahan saat menghadapi ancaman, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori produksi dan organisasi bisnis. Terdapat empat jenis organisasi bisnis yaitu perusahaan perseorangan, firma atau kemitraan, perseroan terbatas, dan koperasi. Dokumen juga membahas tentang produksi total, rata-rata, dan marjinal serta isoquant dan isocost dalam teori produksi. Biaya produksi dibedakan menjadi biaya eksplisit, implisit, jangka pendek, dan jangka panjang
Dokumen tersebut membahas tentang aspek keuangan perusahaan yang mencakup modal, rasio-rasio keuangan, dan penilaian investasi. Secara khusus membahas tentang sumber modal, penghitungan arus kas, dan kriteria penilaian investasi seperti payback period dan net present value.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas pada Laporan Keua...Fachriyanta Syahputr
Analisis rasio keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk periode 2011-2015. Rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Hasilnya menunjukkan likuiditas kurang baik namun solvabilitas dan profitabilitas cukup baik. Saran termasuk meningkatkan likuiditas dan laba serta mengurangi ketergantungan pada hutang.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Dokumen tersebut membahas tentang pasar monopoli dan oligopoli. Pasar monopoli dicirikan oleh satu penjual dan tidak ada pengganti produk, sementara pasar oligopoli hanya beberapa penjual dengan hambatan masuk yang kecil. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep seperti kurva permintaan dan penawaran, biaya rata-rata, biaya marginal, laba maksimum, dan diskriminasi harga.
Aliran sejarah berkembang di Jerman sebagai reaksi terhadap pemikiran ekonomi klasik. Aliran ini menolak pandangan bahwa prinsip-prinsip ekonomi berlaku secara universal dan menekankan perlunya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Namun, aliran sejarah juga memiliki kelemahan karena metode induksi yang digunakan sulit mencapai kesimpulan yang komprehensif.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan ekonomi tiga sektor, yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.
2. Juga membahas tentang aliran pendapatan antar sektor, syarat keseimbangan, jenis-jenis pajak, dan efek pajak terhadap konsumsi dan tabungan rumah tangga.
3. Memberikan contoh dampak pajak tetap dan pajak proporsional terhadap penurunan konsumsi dan
Dokumen tersebut membahas tentang penalaran induktif yang meliputi generalisasi, analogi, dan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Analogi adalah cara membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Penalaran sebab akibat didapat dari gejala yang saling berhubungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian penalaran secara umum menurut beberapa sumber dan ahli.
2. Terdapat dua jenis penalaran yaitu deduktif dan induktif, dengan penjelasan masing-masing jenis.
3. Salah satu contoh penalaran deduktif yang dijelaskan adalah silogisme, yaitu proses penarikan kesimpulan dari dua premis.
1. Penalaran adalah proses berpikir yang tidak didasarkan pada observasi langsung melainkan konsep dan pengertian baru.
2. Terdapat dua metode penalaran, yaitu deduktif yang bermula dari hal umum ke khusus, dan induktif dari khusus ke umum.
3. Penalaran induktif dapat dilakukan dengan generalisasi, analogi, dan hubungan sebab akibat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, unsur-unsur, dan jenis-jenis penalaran dalam karangan ilmiah. Secara garis besar, penalaran dibedakan menjadi dua jenis yaitu penalaran deduktif yang meliputi silogisme dan entimen, serta penalaran induktif yang meliputi generalisasi, analogi, dan hubungan sebab akibat.
Penalaran adalah proses berpikir yang menggunakan pengamatan empirik untuk membentuk konsep dan proposisi, lalu menyimpulkan proposisi baru dari proposisi yang diketahui. Ada dua metode penalaran, yaitu induktif yang menarik kesimpulan umum dari hal khusus, dan deduktif yang menerapkan hal umum ke hal khusus. Simbol berupa bahasa digunakan dalam penalaran untuk membentuk argumen.
Penalaran adalah proses berpikir yang menggunakan pengamatan empirik untuk membentuk konsep dan proposisi, lalu menyimpulkan proposisi baru dari proposisi yang sudah diketahui. Ada dua metode penalaran, yaitu induktif yang menarik kesimpulan umum dari hal khusus, dan deduktif yang menarik kesimpulan khusus dari hal umum. Penalaran bersifat abstrak dan menggunakan bahasa sebagai simbolnya.
Makalah ini membahas tentang penalaran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif adalah penalaran yang bertolak dari premis umum ke simpulan khusus, sedangkan penalaran induktif sebaliknya bertolak dari premis khusus ke simpulan umum. Jenis-jenis penalaran induktif meliputi generalisasi, analogi, dan hubungan kausal.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
3. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Didasari sejumlah proposisi (pernyataan/fakta) yang
diketahui atau dianggap benar (pengamatan),
Proses seorang menyimpulkan sebuah proposisi baru
yang sebelumnya tidak diketahui disebut menalar.
penalaran merupakan proses penafsiran fakta sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan.
P
E
N
A
L
A
R
A
N
4. P
E
N
A
L
A
R
A
N
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14),
istilah Penalaran mengandung tiga pengertian,
diantaranya:
1. Cara → menggunakan nalar, pemikiran atau cara
berfikir logis.
2. Hal → mengembangkan atau mengendalikan sesuatu
dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau
pengalaman.
3. Proses → proses mental dalam mengembangkan atau
mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip
Pengertian
5. Dua bagian dalam penalaran, yaitu :
1. Proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut
dengan premis (antesedens)
2. Hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
(consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut
konsekuensi
P
E
N
A
L
A
R
A
N
6. Contoh:
1. Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia.
(konklusi)
2. Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya.
(konklusi)
P
E
N
A
L
A
R
A
N
8. P
E
N
A
L
A
R
A
N
D
E
D
U
K
T
I
F
Pengertian
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang
berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis,
definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.
9. Contoh:
1. Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan
adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan
kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi
sosial dan penanda status sosial.
P
E
N
A
L
A
R
A
N
D
E
D
U
K
T
I
F
10. Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu
penarikan langsung dan tidak langsung.
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang
ditarik dari satu premis.
simpulan secara tidak langsung adalah penarikan
simpulan dari dua premis. Premis yang pertama adalah
premis yang bersifat umum dan premis yang kedua
adalah premis yang bersifat khusus.
P
E
N
A
L
A
R
A
N
D
E
D
U
K
T
I
F
11. P
E
N
A
L
A
R
A
N
D
E
D
U
K
T
I
F
Contoh:
a. Simpulan secara langsung:
- Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
- Semua manusia tangan. (premis)
Sebagian yg memiliki tamemiliki ngan adalah manusia.
(simpulan)
b. Simpulan secara tidak langsung:
- Premis 1: Semua mahluk hidup adalah ciptaan Tuhan. (U)
Premis 2: Manusia adalah mahluk hidup. (U)
Kesimpulan: Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan. (K)
12. P
E
N
A
L
A
R
A
N
I
N
D
U
K
T
I
F
Pengertian
Penalaran Induktif adalah cara berpikir dengan menarik
kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala
yang bersifat khusus.
Contoh:
• Jika dipanaskan, besi memuai.
• Jika dipanaskan, tembaga memuai.
• Jika dipanaskan, emas memuai.
• Jika dipanaskan, platina memuai.
• Jika dipanaskan, logam memuai.
13. Terdapat 3 macam Penalaran Induktif, yaitu:
1. Generalisasi, adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk
menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum
yang mencakup semua fenomena.
2. Analogi, adalah proses membandingkan dari dua
hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya
kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik
suatu kesimpulan.
3. Klausul, adalah dalah paragraph yang dimulai
dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi
sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi
akibat.
P
E
N
A
L
A
R
A
N
I
N
D
U
K
T
I
F
14. A
N
A
L
O
G
I
Dalam menjelaskan suatu hal yang baru, kita terkadang
kesulitan untuk mencari kata yang tepat yang dapat
membuat orang yang kita ajak bicara paham akan apa
yang sedang kita jelaskan, untuk itu kita perlu padanan
kata yang sudah ada untuk membuat sesuatu yang baru
itu mudah dipahami.
Metode menyamakan satu hal dengan hal yang lain inilah
yang disebut dengan analogi.
Pendahuluan
15. A
N
A
L
O
G
I
Analogi adalah proses membandingkan dari dua hal yang
berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian
berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
Kesimpulan yang diambil dengan Analogi, yaitu kesimpulan
dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus
yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya.
Tujuan analogi adalah meramalkan kesamaan, menyingkap
kekeliruan dan menyusun sebuah klasifikasi.
Pengertian
16. Analogi terkadang disebut juga Analogi Induktif, yaitu
proses penalaran dari satu fenomena menuju fenomena
lain yang sejenis, kemudian disimpulkan bahwa apa yang
terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga
pada fenomena yang lain.
A
N
A
L
O
G
I
17. Contoh:
1. Jika dipanaskan, logam memuai. Jika ada udara, manusia
akan hidup. Jika ada udara, hewan akan hidup. Jika ada
udara, tumbuhan akan hidup.
2. Untuk menjadi seorang penari professional atau ternama
dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Demikiannya dengan
seorang atlit untuk dapat menjadi atlit professional dan
berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Oleh
karena itu untuk menjadi seorang penari maupun seorang
atlit diperlukan latihan yang rajin dan ulet.
A
N
A
L
O
G
I
18. Dalam setiap tindakan penyimpulan analogik terdapat 3
unsur, yaitu:
1. peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi,
2. persamaan prinsipal yang menjadi pengikat,
3. ketiga fenomena yang hendak kita analogikan.
A
N
A
L
O
G
I
19. Contoh:
- Kita mengetahui kemiripan yang terdapat antara bumi dengan
planet-planet lain, seperti Saturnus, Mars, Yupiter, Venus,
Merkurius. Planet-planet ini kesemuanya mengelilingi matahari
sebagaimana bumi, meskipun dalam jarak dan waktu yang berbeda,
semuanya meminjam sinar matahari sebagaimana bumi, sehingga
padanya juga berlaku pergantian siang dan malam. Sebagiannya
mempunyai bulan yang memberikan sinar manakala matahari tidak
muncul, dan bulan-bulan ini meminjam sinar matahari sebagaimana
bulan pada bumi. Mereka semua sama, merupakan subyek dari hukum
gravitasi sebagaimana bumi. Atas dasar persamaan yang sangat
dekat antara bumi dengan planet-planet tersebut maka kita tidak
salah menyimpulkan bahwa kemungkinan besar planet-planet
tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup.
A
N
A
L
O
G
I
20. Analogi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Analogi Deklaratif / (Analogi penjelas)
merupakan metode untuk menjelaskan atau
menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih
samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.
2. Analogi Argumentatif
merupakan metode yang didasarkan pada kesimpulan
bahwa apabila suatu hal mempunyai satu atau lebih
ciri yang sama seperti terdapat pada suatu hal lain.
A
N
A
L
O
G
I
Macam-macam Analogi
21. A
N
A
L
O
G
I
Contoh:
a. Analogi Deklaratif
– Ilmu pengetahuan itu dibangun oleh fakta-fakta sebagaimana
rumah itu dibangun oleh batu-batu. Tetapi tidak semua
kumpulan pengetahuan itu ilmu, sebagaimana tidak semua
tumpukan batu adalah rumah.
– Otak itu menciptakan pikiran sebagaimana buah ginjal
mengeluarkan air seni.
b. Analogi Argumentatif
- Anjing hitam menyalak, mengejar orang dan menggigit.
Anjing coklat menyalak dan mengejar orang.
22. A
N
A
L
O
G
I
Cara Menilai Analogi
Dalam sebuah Analogi diperlukan alat ukur untuk mengukur
keterpercayaan dari analogi tersebut, dengan alat berikut:
1. Sedikit banyaknya peristiwa sejenis yang dianalogikan.
Semakin besar peristiwa sejenis yang dianalogikan, semakin
besar pula taraf keterpercayaanya.
Contoh:
– A menggunakan jasa sebuah biro penerbangan dan ternyata
pelayanannya tidak memberikan kepuasan pada A, maka atas dasar
analogi, A menyarankan kepada temannya untuk tidak menggunakan
biro penerbangan yg sama dengan yg digunakan tadi. Analogi A akan
semakin kuat dengan adanya B yg juga tidak merasa puas dengan biro
penerbangan tersebut. Analogi menjadi semakin kuat lagi setelah
ternyata si C, D, E, F dan G juga mengalami hal yg serupa.
23. A
N
A
L
O
G
I
2. Sedikit banyaknya aspek-aspek yang menjadi dasar
Analogi.
Contoh:
– tentang sepatu yang telah kita beli pada sebuah toko. Bahwa sepatu
yang baru saja kita beli tentu akan awet dan enak dipakai karena
sepatu yang dulu dibeli di toko ini juga awet dan enak dipakai.
Analogi di atas menjadi lebih kuat lagi misalnya
diperhitungkan juga persamaan harganya, mereknya, dan
bahannya.
24. A
N
A
L
O
G
I
3. Sifat dari analogi yang kita buat.
Contoh:
– Apabila kita mempunyai mobil dan satu liter bahan bakarnya dapat
menempuh 10 km, kemudian kita menyimpulkan bahwa mobil B yang
sama dengan mobil kita akan bisa menempuh jarak 10 km tiap satu
liternya, maka analogi demikian cukup kuat. Analogi ini akan lebih kuat
jika kita mengatakan bahwa mobil B akan menempuh 8 km setiap liter
bahan bakarnya, dan menjadi lemah jika kita mengatakan bahwa mobil
B akan dapat menempuh 15 km setiap liter bahan baakarnya.
Jadi, semakin rendah taksiran yang kita analogikan semakin
kuat analogi itu.
25. A
N
A
L
O
G
I
4. Mempertimbangkan ada tidaknya unsur-unsur yang
berbeda pada peristiwa yang dianalogikan.
Semakin banyak pertimbangan atas unsu-unsurnya yang
berbeda semakin kuat keterpercayaan analoginya.
Contoh:
– Zaini pendatang baru di Universitas X akan menjadi sarjana yang
ulung karena beberapa tamatan dari universitas tersebut juga
merupakan sarjana ulung
Analogi ini menjadi lebih kuat jika kita mempertimbangkan juga
perbedaan yang ada pada para lulusan sebelumnya, menjadi:
– A,B,C,D dan E yang mempunyai latar belakang yang
berbeda dalam ekonomi, pendidikan SLTA, daerah, agama,
pekerjaan orang tua toh kesemuanya adalah sarjana yang
ulung.
26. A
N
A
L
O
G
I
5. Relevan tidaknya masalah yang dianalogikan.
Bila tidak relevan, sudah barang tentu analogikanya
tidak kuat dan bahkan bisa gagal.
Analogi yang mendasarkan pada suatu hal yang relevan jauh
lebih kuat daripada analogi yang mendasarkan pada selusin
persamaan yang tidak relevan
Analogi yang relevan biasanya terdapat pada peristiwa yang
mempunyai hubungan kausal. Meskipun hanya mendasarkan
pada satu atau dua persamaan, analogi ini cukup terpercaya
kebenarannya
27. Meskipun analogi merupakan corak penalaran yang populer,
namun tidak semua penalaran analogi merupakan penalaran
induktif yang benar. Ada masalah yang tidak memenuhi syarat
atau tidak dapat diterima, meskipun sepintas sulit bagi kita
menunjukkan kekeliruannya. Kekeliruan ini terjadi karena
membuat persamaan yang tidak tepat.
Contoh:
kekeliruan pada Analogi Induktif:
– Saya heran mengapa orang takut bepergian dengan pesawat terbang
karena sering terjadi kecelakaan pesawat terbang dan tidak sedikit
meminta korban. Bila demikian sebaiknya orang jangan tidur di tempat
tidur karena hamper semua manusia menemui ajalnya di tempat tidur.
Analogi yang Pincang
A
N
A
L
O
G
I
28. Analogi pincang banyak terjadi dalam perdebatan
maupun dalam propaganda untuk menjatuhkan pendapat
lawan maupun mempertaahankan kepentingan sendiri.
Karena sifatnya seperti benar analogi ini sangat efektif
pengaruhnya terhadap pendengar.
A
N
A
L
O
G
I
29. A
N
A
L
O
G
I
Kesimpulan
Analogi adalah kesimpulan yang ditarik dengan jalan
menyampaikan atau memperbandingkan suatu fakta khusus
dengan fakta khusus lain.
Terdapat 3 unsur dalam penyimpulan Analogik, yaitu:
– Peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi,
– Persamaan principal yang menjadi pengikat, dan
– Ketiga fenomena yang hendak kita analogikan.
Macam Analogi ada 2, yakni:
– Analogi Deklaratif, dan
– Analogi Argumentatif.
30. Dalam menilai keterpercayaan suatu analogi hendaknya melihat
factor-faktor berikut:
– Sedikit banyaknya peristiwa sejenis yang dianalogikan,
– Sedikit banyaknya aspek-aspek yang menjadi dasar analogi,
– Sifat dari analogi yang kita buat,
– Ada tidaknya unsur-unsur yang berbeda pada peristiwa
yang dianalogikan, dan
– Relevan tidaknya masalah yang dianalogikan.
Analogi yang pincang merupakan penalaran induktif yang tidak
memenuhi syarat atau tidak dapat diterima karena membuat
persamaan yang tidak tepat.
A
N
A
L
O
G
I