SlideShare a Scribd company logo
Disusun oleh :
Intan Fadilla
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
• Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada herpes disertai timbulnya
respon imunologi dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik.
- Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau
dalam sistem pelayanan kesehatan. Beberapa diantaranya melalui pasien
rumah sakit, petugas kesehatan, pengunjung, dan lain-lain.
• Prinsip pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari
lingkungan klinik dan tenaga kesehatan
Pentingnya prinsip pencegahan infeksi ?
• Dalam asuhan kebidanan tindakan pencegahan infeksi (PI) tidak terpisah
dari komponen-komponen lain dalam asuhan selama persalinan dan
kelahiran bayi. Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan
untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan
tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi karena bakteri,
virus dan jamur.
• Menurut RSUP Prof. Dr.R.D. Kandou banyaknya kematian ibu atau anak
rata-rata akrena Infeksi pada saat melahirkan. Karena alat alat yang
digunakan kurang bersih atau petugas kesehatan yang kurang menjaga
kebersihan tangan yang digunakan untuk membantu persalinan.
Karena permasalahan diatas maka :
Terdapat tindakan-tindakan dalam Pencegahan Infeksi (PI) :
Asepsis
Dekontaminasi
Disinfeksi
Sterilisasi
Asepsis
Asepsis atau teknik aseptik adalah istilah umum yang biasa
digunakan dalam pelayanaan kesehatan. Istilah ini dipakai untuk
menggambarkan semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh dan berpotensi untuk menimbulkan
infeksi. Teknik aseptik membuat prosedur lebih aman bagi ibu, bayi baru
lahir dan penolong persalinan dengan cara menurunkan jumlah atau
menghilangkan seluruh (eradikasi) mikroorganisme pada kulit, jaringan dan
instrumen/peralatan hingga tingkat yang aman
Antisepsis mengacu pada pencegahan infeksi dengan cara membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan
tubuh lainnya.
Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
memastikan bahwa petugas kesehatan dapat menangani secara aman
berbagai benda yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Peralatan
medis, sarung tangan dan permukaan (misalnya, meja periksa) harus
segera didekontaminasi setelah terpapar darah atau cairan tubuh.
Disinfeksi
Disinfeksi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
hampir semua mikroorganisme penyebab penyakit yang mencemari
benda-benda mati atau instrumen.
Disinfeksi tingkat tinggi (DTT) adalah tindakan yang dilakukan
untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri
dengan cara merebus atau kimiawi.
Sterilisasi
• Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk
endospora bakteri dari benda-benda mati.
Pedoman
Pencegahan Infeksi
Pencucian
tangan
Menggunakan
teknik asepsis
Menggunakan
sarung tangan
Menjaga kebersihan
dan sanitasi
lingkungan
Memproses alat
bekas pakai
Menangani
peralatan tajam
dengan aman
Pencucian tangan
• Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang harus dilakukan petugas kesehata
sebelum memberikan tindakan, untuk membersihkan tangan dari semua kotoran dan mencegah
terjadinya infeksi silang melalui tangan.
• Teknik Mencuci Biasa
Dengan menggunakan air bersih, handuk, sabun, dan sikat lunak.
• Teknik Mencuci dengan Desinfeksi
Pertama-tama siapkan air bersih, larutan desinfektan lisol/savlon dan handuk kering.
Lalu, lepaskan segala macam perhiasan yang digunakan, misalnya cincin dan jam tangan. Basahi
jari tangan, lengan, hingga siku dengan air bersih. Kemudian basahi dengan larutan desinfektan
dan sikat bila perlu. Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan tangan dengan handuk.
Memakai Sarung Tangan
• Memakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah (kulit
tak utuh, selaput mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya), peralatan,
sarung tangan atau sampah yang terkontaminasi.Jika sarung tangan
diperlukan, ganti sarung tangan untuk setiap ibu atau bayi baru lahir
untuk menghindari kontaminasi silang atau gunakan sarung tangan yang
berbeda untuk situasi yang berbeda pula.Gunakan sarung tangan steril
atau disinfeksi tingkat tinggi untuk prosedur apapun yang akan
mengakibatkan kontak dengan jaringan dibawah kulit seperti persalinan,
penjahitan vagina atau pengambilan darah.
Menggunakan Teknik Aseptik
• Teknik aseptik membuat prosedur menjadi lebih aman bagi ibu, bayi
baru lahir dan penolong persalinan. Antisepsis adalah tindakan yang
dilakukan untuk mencegah infeksi dengan cara membunuh atau
mengurangi mikroorganisme pada jaringan tubuh atau kulit. Karena
kulit dan selaput mukosa tidak dapat disterilkan maka penggunaan
antiseptik akan sangat mengurangi jumlah mikroorganisme yang
dapat mengkontaminasi luka terbuka dan menyebabkan infeksi.
Memproses alat bekas pakai
• Alat bekas pakai setelah digunakan oleh petugas rumah sakit, harus di
sterilisasi.
Seperti alat alat tab dan pembersihan luka, namun jika sarung tangan
lebih baik digunakan dengan sekali pakai. Boleh digunakan seacar
berulang, maksimal 3x.
Menangani peralatan tajam dengan aman
Luka tusuk karena peralatan tajam (misalkan jarum) adalah salah satu cara
utama terjadinya infeksi HIV dan hepatitis B diantara para penolong persalinan.
Oleh karena itu, perhatikan pedoman berikut :
• Letakkan benda-benda tajam diatas baki stteril atau disinfeksi tingkat tinggi atau
menggunakan "daerah aman" yang sudah ditentukan (daerah khusus untuk
meletakkan dan mengambil peralatan tajam).
• Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum secara tidak
sengaja.
• Gunakan pemegang jarum dan pinset saat meenjahit. Jangan pernah meraba jarum
atau memegang jarum jahit dengan tangan.
• Jangan menutup kembali, melengkungkan, meematahkan atau
melepaskan jarum yang akan dibuang.
• Buang benda-benda tajam dalam wadah tahann bocor dan segel dengan
perekat jika sudah 2/3 penuh. Jangan memindahkan benda-benda tajam
tersebut ke wadah yang lain. Wadah benda tajam yang sudah disegel tadi
harus dibakar di dalam insinerator.
• Jika benda-benda tajam tidak bisa dibuangg dengan cara insinerasi, bilas
3 kali dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup kembali
ujung atau bagian tajam dengan penutupnya menggunakan teknik 1
tangan lalu ditanam di dalam tanah.
Menjaga kebersihan dan sanitasi
lingkungan
Sanitasi lingkungan berkaitan erat pada perilaku menjaga kebersihan
dan kesehatan pada lingkungan tempat kita berada. Sanitasi lingkungan
bertujuan untuk mencegah diri sendiri maupun lingkungan untuk
bersentuhan langsung dengan kotoran atau bahan buangan/limbah lainnya.
Ini berarti bahwa sanitasi lingkungan adalah segala sesuatu yang
merupakan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan kita. Misalnya
membuang sampa pada tempatnya dan melakukan pengolahan sampah
dengan baik. Dengan ini sampah tidak menumpuk di sekitar tempat kita
tinggal dan menjadi masalah baru yang berdampak negatif terhadap
kesehatan orang-orang di lingkungan kita.
Perbedaan Antiseptik vs Larutan Disinfektan
Meskipun istilah “antiseptik” dan “disinfektan” kadang-kadang digunakan
secara bergantian, namun antiseptic dan disinfektan digunakan dengan tujuan
yang berbeda. Berikut adalah penjelasan perbedaan dari kedua cairan diatas.
Larutan antiseptik digunakan pada kulit atau jaringan yang tidak mampu
menahan konsentrasi bahan aktif yang terlarut dalam larutan disinfektan.
Sedangkan, Larutan disinfektan dipakai juga untuk mendekontaminasi peralatan
atau instrumen yang digunakan dalam prosedur bedah.
Larutan antiseptik (seperti alkohol) memerlukan waktu beberapa menit
setelah dioleskan pada permukaan tubuh agar dapat mencapai manfaat yang
optimal. Karena itu, penggunaan antiseptik tidak diperlukan untuk tindakan
kecil dan segera (misalnya, penyuntikan oksitosin secara IM pada
penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga, memotong tali pusat) asalkan
peralatan yang digunakan sudah didisinfeksi tingkat tinggi atau steril.
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)

More Related Content

What's hot

komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
Dwi Pirang
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
widya lestari
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
pjj_kemenkes
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifascahyatoshi
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
bayu agustina
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
Al-Ikhlas14
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
Irfa Kartini
 
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Ai Ela Ayu Ningsih
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
Asih Astuti
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas
yusria izza
 
Sejarah kebidanan
Sejarah kebidananSejarah kebidanan
Sejarah kebidanan
May Mutmainah
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
pjj_kemenkes
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
pjj_kemenkes
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
evianamsaputri
 

What's hot (20)

komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Bidan sebagai profesi
Bidan sebagai profesiBidan sebagai profesi
Bidan sebagai profesi
 
informed choice
informed choiceinformed choice
informed choice
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas
 
Sejarah kebidanan
Sejarah kebidananSejarah kebidanan
Sejarah kebidanan
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 

Similar to Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)

Mencuci Tangan.ppt
Mencuci Tangan.pptMencuci Tangan.ppt
Mencuci Tangan.ppt
devi Narti
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
defri maulana
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Warnet Raha
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
RetnoListyawati
 
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptxPertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
DaniPatrick2
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
AstriYuliaSariLubis1
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
materi-x2
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
Septian Muna Barakati
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiVhe Fransisca
 
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Dewi260205
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
Gita Kostania
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
pjj_kemenkes
 

Similar to Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi) (20)

Mencuci Tangan.ppt
Mencuci Tangan.pptMencuci Tangan.ppt
Mencuci Tangan.ppt
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
 
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptxPertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 

Recently uploaded (7)

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 

Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)

  • 2. PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI • Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada herpes disertai timbulnya respon imunologi dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik. - Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan. Beberapa diantaranya melalui pasien rumah sakit, petugas kesehatan, pengunjung, dan lain-lain. • Prinsip pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klinik dan tenaga kesehatan
  • 3.
  • 4. Pentingnya prinsip pencegahan infeksi ? • Dalam asuhan kebidanan tindakan pencegahan infeksi (PI) tidak terpisah dari komponen-komponen lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi karena bakteri, virus dan jamur. • Menurut RSUP Prof. Dr.R.D. Kandou banyaknya kematian ibu atau anak rata-rata akrena Infeksi pada saat melahirkan. Karena alat alat yang digunakan kurang bersih atau petugas kesehatan yang kurang menjaga kebersihan tangan yang digunakan untuk membantu persalinan.
  • 5. Karena permasalahan diatas maka : Terdapat tindakan-tindakan dalam Pencegahan Infeksi (PI) : Asepsis Dekontaminasi Disinfeksi Sterilisasi
  • 6. Asepsis Asepsis atau teknik aseptik adalah istilah umum yang biasa digunakan dalam pelayanaan kesehatan. Istilah ini dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh dan berpotensi untuk menimbulkan infeksi. Teknik aseptik membuat prosedur lebih aman bagi ibu, bayi baru lahir dan penolong persalinan dengan cara menurunkan jumlah atau menghilangkan seluruh (eradikasi) mikroorganisme pada kulit, jaringan dan instrumen/peralatan hingga tingkat yang aman Antisepsis mengacu pada pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh lainnya.
  • 7. Dekontaminasi Dekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas kesehatan dapat menangani secara aman berbagai benda yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Peralatan medis, sarung tangan dan permukaan (misalnya, meja periksa) harus segera didekontaminasi setelah terpapar darah atau cairan tubuh.
  • 8. Disinfeksi Disinfeksi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hampir semua mikroorganisme penyebab penyakit yang mencemari benda-benda mati atau instrumen. Disinfeksi tingkat tinggi (DTT) adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri dengan cara merebus atau kimiawi.
  • 9. Sterilisasi • Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri dari benda-benda mati.
  • 10. Pedoman Pencegahan Infeksi Pencucian tangan Menggunakan teknik asepsis Menggunakan sarung tangan Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan Memproses alat bekas pakai Menangani peralatan tajam dengan aman
  • 11. Pencucian tangan • Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang harus dilakukan petugas kesehata sebelum memberikan tindakan, untuk membersihkan tangan dari semua kotoran dan mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan. • Teknik Mencuci Biasa Dengan menggunakan air bersih, handuk, sabun, dan sikat lunak. • Teknik Mencuci dengan Desinfeksi Pertama-tama siapkan air bersih, larutan desinfektan lisol/savlon dan handuk kering. Lalu, lepaskan segala macam perhiasan yang digunakan, misalnya cincin dan jam tangan. Basahi jari tangan, lengan, hingga siku dengan air bersih. Kemudian basahi dengan larutan desinfektan dan sikat bila perlu. Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan tangan dengan handuk.
  • 12. Memakai Sarung Tangan • Memakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah (kulit tak utuh, selaput mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya), peralatan, sarung tangan atau sampah yang terkontaminasi.Jika sarung tangan diperlukan, ganti sarung tangan untuk setiap ibu atau bayi baru lahir untuk menghindari kontaminasi silang atau gunakan sarung tangan yang berbeda untuk situasi yang berbeda pula.Gunakan sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi untuk prosedur apapun yang akan mengakibatkan kontak dengan jaringan dibawah kulit seperti persalinan, penjahitan vagina atau pengambilan darah.
  • 13. Menggunakan Teknik Aseptik • Teknik aseptik membuat prosedur menjadi lebih aman bagi ibu, bayi baru lahir dan penolong persalinan. Antisepsis adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi dengan cara membunuh atau mengurangi mikroorganisme pada jaringan tubuh atau kulit. Karena kulit dan selaput mukosa tidak dapat disterilkan maka penggunaan antiseptik akan sangat mengurangi jumlah mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi luka terbuka dan menyebabkan infeksi.
  • 14. Memproses alat bekas pakai • Alat bekas pakai setelah digunakan oleh petugas rumah sakit, harus di sterilisasi. Seperti alat alat tab dan pembersihan luka, namun jika sarung tangan lebih baik digunakan dengan sekali pakai. Boleh digunakan seacar berulang, maksimal 3x.
  • 15. Menangani peralatan tajam dengan aman Luka tusuk karena peralatan tajam (misalkan jarum) adalah salah satu cara utama terjadinya infeksi HIV dan hepatitis B diantara para penolong persalinan. Oleh karena itu, perhatikan pedoman berikut : • Letakkan benda-benda tajam diatas baki stteril atau disinfeksi tingkat tinggi atau menggunakan "daerah aman" yang sudah ditentukan (daerah khusus untuk meletakkan dan mengambil peralatan tajam). • Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum secara tidak sengaja. • Gunakan pemegang jarum dan pinset saat meenjahit. Jangan pernah meraba jarum atau memegang jarum jahit dengan tangan.
  • 16. • Jangan menutup kembali, melengkungkan, meematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuang. • Buang benda-benda tajam dalam wadah tahann bocor dan segel dengan perekat jika sudah 2/3 penuh. Jangan memindahkan benda-benda tajam tersebut ke wadah yang lain. Wadah benda tajam yang sudah disegel tadi harus dibakar di dalam insinerator. • Jika benda-benda tajam tidak bisa dibuangg dengan cara insinerasi, bilas 3 kali dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup kembali ujung atau bagian tajam dengan penutupnya menggunakan teknik 1 tangan lalu ditanam di dalam tanah.
  • 17. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan Sanitasi lingkungan berkaitan erat pada perilaku menjaga kebersihan dan kesehatan pada lingkungan tempat kita berada. Sanitasi lingkungan bertujuan untuk mencegah diri sendiri maupun lingkungan untuk bersentuhan langsung dengan kotoran atau bahan buangan/limbah lainnya. Ini berarti bahwa sanitasi lingkungan adalah segala sesuatu yang merupakan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan kita. Misalnya membuang sampa pada tempatnya dan melakukan pengolahan sampah dengan baik. Dengan ini sampah tidak menumpuk di sekitar tempat kita tinggal dan menjadi masalah baru yang berdampak negatif terhadap kesehatan orang-orang di lingkungan kita.
  • 18. Perbedaan Antiseptik vs Larutan Disinfektan Meskipun istilah “antiseptik” dan “disinfektan” kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun antiseptic dan disinfektan digunakan dengan tujuan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan perbedaan dari kedua cairan diatas. Larutan antiseptik digunakan pada kulit atau jaringan yang tidak mampu menahan konsentrasi bahan aktif yang terlarut dalam larutan disinfektan. Sedangkan, Larutan disinfektan dipakai juga untuk mendekontaminasi peralatan atau instrumen yang digunakan dalam prosedur bedah. Larutan antiseptik (seperti alkohol) memerlukan waktu beberapa menit setelah dioleskan pada permukaan tubuh agar dapat mencapai manfaat yang optimal. Karena itu, penggunaan antiseptik tidak diperlukan untuk tindakan kecil dan segera (misalnya, penyuntikan oksitosin secara IM pada penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga, memotong tali pusat) asalkan peralatan yang digunakan sudah didisinfeksi tingkat tinggi atau steril.