1. PEDOMAN
PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU MADRASAH
YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama
No. 890 Tahun 2019
TIM SOSIALISASI
SEKSI GURU, BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROV. SULAWESI
TENGGARA
3. Pengertian Umum
3
1. Madrasah adalah Satuan pendidikan formal dalam binaan Kemenag,
menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan Agama
Islam mencakup RA, MI, MTs, MA & MAK
2. Pemenuhan beban kerja guru adalah kewajiban minimal yg dibebankan
kepada guru yg telah bersertifikat baik PNS maupun BGPNS yg dapat
dibayarkan Tunjangan Profesi
3. Guru adalah guru Madrasah yg mengajar sebagai guru kelas, guru mapel,
atau guru BK/Konselor
4. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yg diberikan
kepada guru sebagai tenaga Profesional
5. Satminkal adalah madrasah tempat guru diangkat sebagai guru tetap baik
PNS atau GBPNS
6. Mapel rumpun agama adalah mapel; Al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih
atau SKI
5. Tujuan
5
Sebagai acuan bagi; Guru, Kepala Madrasah,
Penyelenggara Pendidikan, Pengawas
Madrasah, Kepala KanKemenag Kab./Kota dan
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dalam;
1. Perhitungan Beban Kerja Guru Madrasah; &
2. Optimalisasi Tugas Guru Madrasah
7. Ruang Lingkup
7
Ruang lingkup meliputi:
1) Beban Kerja Guru;
2) Kesesuaian mata pelajaran dengan
Sertifikat Pendidik dan kualifikasi
akademik minimal S-1 / D-IV;
3) Tugas Tambahan; dan
4) Penetapan Beban Kerja
9. Tugas Tambahan Guru
9
1. Wakamad pada MTs/MA/MAK;
2. Koordinator bidang pendidikan pada MI;
3. Ketua rogram Keahlian pada MAK;
4. Kepala Perpustakaan pada
MI/MTs/MA/MAK;
5. Kepala Laboratorium pada MTs/MA/MAK;
6. Kepala Bengkel atau Unit Produksi pada
MAK;
7. Pembina Asrama pada madrasah
penyelenggara pendidikan berasrama;
8. Pembimbing Khusus pada madrasah
penyelenggara pendidikan Inklusi atau
11. Tugas Tambahan Lain
11
1. Wali kelas;
2. Pembina OSIM;
3. Pembina Ekstrakurikuler;
4. Koordinator Program Koordinator Bursa Keja
Khusus (BKK) pada MAK;
5. Guru Piket; Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PPKB)/Penilaian Kinerja Guru
(PKG) atau
6. Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak
Pertama (LSP-P1);
7. Penilai Kinerja Guru;
8. Pengurus Organisasi/Asosiasi Profesi Guru;
dan
9. Pembina Ko-Kurikuler
13. Beban Kerja Guru
13
Beban Kerja Guru Bersertifikat Pendidik sbb:
1. Guru Kelas: 1 kelas yg menjadi tanggungjawab, wewenang, dan
hak secara penuh dalam PBM seluruh mapel dikelas tertentu pad
RA dan MI, kecuali mapel PJOK dan mapel rumpun Agama dan
Bahasa Arab. Pada kondisi tertentu seorang guru kelas dapat
mengampu lebih dari 1 kelas
2. Guru Mapel: paling sedikit 24 dan maksimal 40 JTM perminggu
pada satu atau lebih satuan pendidikan yg memiliki izin
Operasonal dari pemerintah atau pemerintah daerah
3. Guru BK/Konselor: paling sedikit mengampu 5 rombel dalam satu
tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan
4. Kepala Madrasah: diekuivalensikan 24 JTM perminggu pada
Satminkal
5. Wakil Kepala Madrasah: diekuivalensikan 12 JTM perminggu
atau membimbing 3 rombel jika wakamad dari guru BK/Konselor
14. Beban Kerja Guru
14
Jumlah wakil kepala madrasah ditentukan berdasarkan jumlah rombel :
a. 1 – 3 rombel sebanyak 1 orang wakil kepala madrasah;
b. 4 – 6 rombel sebanyak 2 orang wakil kepala madrasah;
c. 7 – 9 rombel sebanyak 3 orang wakil kepala madrasah;
d. ≥ 10 rombel sebanyak 4 orang wakil kepala madrasah; dan
e. Khusus MAN Insan Cendekia, jumlah wakamad disesuaikan dengan
Ortaker
6. Koordinator pendidikan pada MI: diekuivalensikan dengan 12 JTM per minggu
Jumlah koordinator pendidikan MI kepala madrasah ditentukan berdasarkan
jumlah rombel, jumlah peserta didik, beban tugas jenis koordinator bidang
pendidikan yg diatur sbb:
a. 1 – 6 rombel sebanyak 1 orang koordinator;
b. 7 – 12 rombel sebanyak 2 orang koordinator;
c. 13 – 18 rombel sebanyak 3 orang koordinator; dan
d. ≥ 19 rombel sebanyak 4 orang koordinator.
Yang meliputi bidang kurikulum, kesiswaan, humas & sarpras.
15. Beban Kerja Guru
15
7. Ketua Program Keahlian MAK: diekuivalensikan dengan 12 JTM per minggu.
Jumlah Ketua Program Keahlian ditentukan sebanyak jumlah program keahlian di
madrasah tersebut.
8. Kepala Perpustakaan: diekuivalensikan dengan 12 JTM per minggu
9. Kepala Laboratorium: diekuivalensikan dengan 12 JTM per minggu
10. Kepala Bengkel/Unit Produksi pada MAK: diekuivalensikan dengan 12 JTM per
minggu. Jumlah Ketua Program Keahlian ditentukan sebanyak jumlah program
keahlian di madrasah tersebut.
11. Pembina Asrama: diekuivalensikan dengan 12 JTM per minggu dengan
menggunakan rasio peserta didik yaitu; Madrasah Negeri 1 : 50 sedang
Madrasah Swasta (bukan asrama berbasis pontren) rasio 1 : 75
12. Guru pembimbing khusus penyelenggara madrasah Inklusi: diekuivalensikan
dengan 6 JTM per minggu
Jumlah kepala laboratoriu ditentukan sbb:
a. Jenjang MTs hanya 1 (satu) orang kepala Laboratorium yg membawahi
semua pengelola laboratorium
b. Jenjang MA/MAK dapat mengangkat kepala laboratorium sebanyak jumlah
peminatan atau program keahlian yang ada dimadrasah tersebut
16. Beban Kerja Guru
16
13.Wali kelas: diekuivalensikan dengan 6 JTM
per minggu
14.Pembina OSIM: diekuivalensikan dengan 6
JTM per minggu
15.Pembina Ekstrakurikuler: diekuivalensikan
dengan 6 JTM per minggu
16.Koordinator Program PKB/ Penilai Kinerja
Guru (PKG): diekuivalensikan dengan 6
JTM per minggu
17.Koordinator Bursa Kerja Khusus (BKK) di
MAK ekuivalen 2 JTM/Minggu
17. 17
17
18. Beban Kerja guru yang diberikan tugas tambahan sebagai guru
piket diekuivalensikan dengan beban mengajar paling banyak 1
(satu) jam tatap muka per minggu. Jumlah guru piket ditentukan
berbadarkan jumlah rombongan belajar, jumlah peserta didik, dan
beban tugas dengan ketentuan:
a. 1-6 rombongan belajar sebanyak 1 orang guru piket per hari;
b. 7-12 rombongan belajar sebanyak 2 orang guru piket per hari;
c. 13-18 rombongan belajar sebanyak 3 orang guru piket per hari;
d. <19 rombongan belajar sebanyak 4 orang guru piket per hari.
19. Beban kerja guru yang diberikan tugas tambahan sebagai Ketua
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1)
diekuivalensikan dengan bebean mengajar paling banyak 1 JTM
per minggu.
20. Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan lain sebagai penilai
kinerja guru diekuivalensikan dengan beban mengajar 2 JTM per
minggu.
21. Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan lain sebagai
pengurus organisasi/asosiasi profesi guru tingkat:
a) Nasional = 3 JTM; b) Provinsi = 2 JTM; c) Kab/Kota = 1 JTM
18. 18
22. Beban kerja guru yang diber tugas tambahan lain sebagai
pembina ko-kurikuler diekuivalensikan dengan beban mengajar
paling banyak 2 JTM per minggu dengan ketentuan:
a. Dilaksanakan secara terstruktur, terjadwal, dan klasikan.
b. Guru pembimbing adalah guru Mapel terkait.
c. Kegiatan kokurikuler yang diikuti oleh paling sedikit 15 siswa
per kelompok, dan
d. Setiap kelompok kokurikuler dibimbing oleh seorang guru.
23. Guru dengan tugas tambahan lain sebagaimana pada nomor 13
sampai 22 dapat diekuivalensikan secara kumulatif maksimal 6
JTM per minggu bagi guru mata pelajaran atau pembimbingan
terhadap 1 rombel per semester bagi guru BK.
24. Guru dengan tugas tambahan lain sebagaimana pada nomor 13
sampai 22 wajib memenuhi pelaksanaan pembelajaran tatap
muka paling sedikit 18 JTM per minggu bagi guru Mapel, atau
pembimbingan terhadap 4 rombel per semester bagi guru BK.
19. 19
25.Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan atau
tugas tambahan lain dilaksanakan pada satuan
administrasi pangkalnya.
26.Beban kerja guru Bimbingan Konseling/Konselor
mengampu paling sedikit 5 rombel per tahun. Bagi
guru bimbingan konseling/konselor yang mendapat
tugas tambahan sebagaimana nomor 5 sampai 11
diekuivalensikan dengan pelaksanaan bimbingan
terhadap 3 rombel per semester, sedangkan guru
bimbingan konseling/konselor yang mendapat tugas
tambahan atau tugas tambahan lain sebagaimana
nomor 12 sampai 21 diekuivalensikan dengan
pelaksanaan bimbingan terhadap 1 rombel per
semester.
21. 1. Penetapan beban kerja untuk setiap guru pada setiap satuan
pendidikan berbentuk Surat Keterangan Melaksanakan Tugas
(SKMT) dan diterbitkan oleh tiap2 Kepala Madrasah atau satuan
pendidikan lainnya yang menjadi tempat guru melaksanakan tugas
dan diketahui/disetujui oleh Pengawas.
2. Penetapan bahwa beban kerja minimal secara total/kumulatif telah
terpenuhi berbentuk Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK).
3. SKBK diterbitkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kab/Kota bagi:
a. Guru madrasah yang berstatus PNS Kementerian Agama yang
ditempatkan pada madrasah swasta;
b. Guru madrasah yang berstatus guru PNS pada instansi lain yang
ditugaskan pada madrasah swasta;
c. Guru madrasah yang berstatus bukan PNS yang bertugas pada
madrasah swasta atau pada madrasah negeri; dan
d. Guru Madrasah yang berstatus PNS yang bertugas pada
Madrasah Ibtidaiyah negeri.
22. 4. Guru PNS atau Guru bukan PNS yang mengajar
di beberapa madrasah/sekolah, SKBK
diterbitkan berdasarkan SKMT yang diterbitkan
oleh masing-masing Kepala Madrasah/Sekolah
dan diketahui oleh Pengawas.
5. Guru PNS yang bertugas pada MTs Negeri dan
MA Negeri SKBK-nya diterbitkan oleh kepala
madrasah negeri yang bersangkutan.
6. SKMT dan SKBK wajib dibuat tiap semester atau
dua kali dalam satu tahun pelajaran.
23. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Guru TIK sebelum berlakunya Keputusan Menteri Agama No. 184 Tahun 2019
tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Madrasah yang bertugas pada:
a. Madrasah yang menyelenggarakan KTSP beban kerjanya sesuai struktur
kurikulum; dan
b. Madrasah yang menyelenggarakan K-13 beban kerjanya mengampu paling
sedikit 5 rombel per tahun. Bagi guru TIK yang mendapat tugas tambahan
sebagaimana Bab II beban kerja Nomor 5 sampai 11 diekuivalensikan dengan
pelaksanaan bimbingan terhadap 3 rombel per semester, sedangkan bagi guru
TIK yang mendapat tugas tambahan atau tugas tambahan lain sebagaimana
Bab II Beban Kerja nomor 12 sampai 21 diekuivalensikan dengan pelaksanaan
bimbingan terhadap 1 rombel per semester.
2. Guru BK/Konselor sebelum berlakunya Keputusan Menteri Agama No. 184
Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Madrasah yang
bertugas pada Madrasah yang menyelenggarakan KTSP beban kerjanya
mengampu paling sedikit 150 siswa per semester. Jika mendapatkan tugas
tambahan (No. 5 – 11) diekuivalensikan dengan bimbingan terhadap 80
peserta didik per semester. Jika mendapat tugas tambahan lain (No. 12 – 21)
diekuivalensikan dengan bimbingan terhadap 40 peserta didi per semester.