SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
LATAR BELAKANG APABILA FIRMA DIBUBARkan DAN
TAHAP-TAHAP DALAM AKUNTANSI PEMBUBARAN FIRMA
Kelompok V1
1.IMELDA RATNASARI PAKERENG (2020110033)
2.DICKI DWI YOGA WARDANI (2020110114)
3.DEFI (2020110163)
4.MARIA SCOLASTIKA ROJA (2020110088)
LATAR BELAKANG PEMBUBARAN FIRMA
• Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan.
Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan
usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara
otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul perselisihan di
antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan dapat
memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah seorang sekutu atau
lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan firma.
• Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma dikelompokkan sebagai
berikut:
Ø Pembubaran oleh tindakan sekutu
Ø Pembubaran karena ketentuan Undang-undang
• Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan-kemungkinan tertentu
yang ditetapkan oleh undang-undang, yakni:
1) Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia.
2) Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami kebangkrutan.
3) Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk menjalankan kegiatan
usahanya lagi atau bagi individu-individu untuk menjalankan perusahaan sebagai
persekutuan firma.
4) Perang.
• Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan Atau Undang-undang
Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal-hal sbb:
1) Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau
untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma.
2) Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan.
3) Perselisihan intern di antara para sekutu.
4) Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
• KUHPerdata mengatur 5 cara pembubaran Firma, namun jika mengacu pada ketetuan
Pasal 32 KUHD, meniadakan point musnahnya barang sehingga Firma dapat berakhir
karena 4 hal yaitu :
1.Waktu berlakunya habis atau berakhir;
2.Kesepakatan para anggota untuk membubarkan firma;
3.Salah seorang meninggal, keluar atau di bawah perwakilan;
4.Tujuan firma tercapai.
AKUNTANSI PEMBUBARAN FIRMA
Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama:
• Seseorang dapat diterima sebagai sekutu baru hanya dengan kesepakatan semua sekutu.
• Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru dan hal ini
merupakan pembentukan persekutuan firma baru; persekutuan firma yang sebelumnya diang
gap bubar dengan kesepakatan umum.
• Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap
tundukterhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu baru,
makasuatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu
pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang menyangkut
asosiasi.
• Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk
memperolehkepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
• Seseorang dapat dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat:
1.Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lamaJika semua sekutu
setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu,maka hal ini akan
membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma baru.
2.Perolehan Kepentingan Lewat InvestasiApabila seseorang memperoleh kepentingan
dengan melakukan investasi, maka aktivadan modal persekutuan firma akan bertambah
• Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu lama.
Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu
lama berdasarkan ratio laba-rugi sekutu lama. Bonus ditentukan oleh selisih kepentingan denganmodal
yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor tidak berubah.Goodwill ditentukan
selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang disetor, dantotal modal sekutu lama
berubah.Ketentuan bonus dan goodwill di atas tidak berlaku bila ada ketentuan modal persekutuan.
Bonus dan goodwill mempunyai pengertian yang sama, tetapi berbeda dari
segi pencatatan. Bonus dan goodwill adalah pengakuan adanya kelebihan terhadap salah satu pihak dalam
persekutuan yang baru didirikan.
Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat menerimaseorang sekutu
baru dengan ketentuan sebagai berikut:
1.Bagian dari investasi sekutu baru akan diberikan sebagai bonus kepada sekutu lama
2.Goodwill persekutuan akan ditetapkan dan mengkredit sekutu lama
Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu baru.
• Tidak ada ketentuan bonus dan goodwill untuk sekutu lama dan baru.
1.Kepentingan sekutu baru sama dengan modal yang disetor, maka tidak ada bonus dan
goodwill.
2.Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor, maka bonus dan goodwill
untuk sekutu lama
3.Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal yang di setor,maka bonus atau goodwill
untuk sekutu baru
4. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang di setor,dan total modal yang
di ingikan sam dengan total modal yang di setor oleh sekutu lama dan baru .masuknya
sekutu baru akan menimbulkan sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu lama
• Penyelesaian dengan pengunduran diri seorang sekutu
Pengunduran diri salah seorang sekutu, di mana kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan
olehsekutu yang tinggal. Hal ini para sekutu yang lama harus membayar kepada sekutu
yangmengundurkan diri. Pembayaran kepada sekutu yang keluar ada 2 (dua) kemungkinan
yaitu:
1.Pembayaran lebih besar dari saldo modalnya.
2.Pembayaran lebih kecil dari saldo modalnya.
• Pembayaran Kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri Suatu Jumlah yang Melebihi
Saldo Modalnya.Pembayaran kepada sekutu yang keluar melebihi saldo modalnya,
pencatatannya ada 3(tiga) metode:
a.Selisihnya dicatat sebagai bonus.
b.Selisihnya dicatat sebagai goodwill.
c.Modal persekutuan dinilai kembali dengan dasar jumlah selisihnya.
• Tahapan Dalam Akuntansi Pembubaran Firma Terdiri dari 2 tahapan, yaitu:
1.Tahap Realisasi, yaitu tahap pelaksanaan penjualan aktiva-aktiva non kas milik Firma
menjadi kas (uang tunai),
2. Tahap Likuidasi, yaitu tahap pelunasan kewajiban-kewajiban atau hutang-hutang Firma
& diakhiri dengan pengembalian modal kepada para anggota Firma.
Tahap-tahap Likuidasi sebuah Perseroan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 147
sampai dengan pasal 152 UUPT
1. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan
2. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan
3. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor
4. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator
5. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PEMBUBARAN FIRMA

Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanadelaa09
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanadelaa09
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasCorinna Theodora
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1meiwahyuni
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanNatalia Nainggolan
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanNatalia Nainggolan
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanSepthinnn
 
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemenKOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemenIhsanFauzanWalidi
 
persekutuan likuidasi
 persekutuan likuidasi persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasifazri himawan
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxYuliaPujiawati1
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanSepthinnn
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1mufitriski
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG jufrilondong1
 

Similar to PEMBUBARAN FIRMA (20)

Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1
 
Persekutuan(chintya)
Persekutuan(chintya)Persekutuan(chintya)
Persekutuan(chintya)
 
PERSEKUTUAN
PERSEKUTUANPERSEKUTUAN
PERSEKUTUAN
 
3. pembubaran persekutuan ppt
3. pembubaran persekutuan ppt3. pembubaran persekutuan ppt
3. pembubaran persekutuan ppt
 
3. pembubaran persekutuan ppt
3. pembubaran persekutuan ppt3. pembubaran persekutuan ppt
3. pembubaran persekutuan ppt
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemenKOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
KOMBINASI BISNIS KELOMPOK 3 akutansi manajemen
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
persekutuan likuidasi
 persekutuan likuidasi persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 
Akl 1 andre
Akl 1 andreAkl 1 andre
Akl 1 andre
 

Recently uploaded

MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Recently uploaded (20)

MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

PEMBUBARAN FIRMA

  • 1. LATAR BELAKANG APABILA FIRMA DIBUBARkan DAN TAHAP-TAHAP DALAM AKUNTANSI PEMBUBARAN FIRMA Kelompok V1 1.IMELDA RATNASARI PAKERENG (2020110033) 2.DICKI DWI YOGA WARDANI (2020110114) 3.DEFI (2020110163) 4.MARIA SCOLASTIKA ROJA (2020110088)
  • 2. LATAR BELAKANG PEMBUBARAN FIRMA • Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul perselisihan di antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah seorang sekutu atau lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan firma. • Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma dikelompokkan sebagai berikut: Ø Pembubaran oleh tindakan sekutu Ø Pembubaran karena ketentuan Undang-undang
  • 3. • Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan-kemungkinan tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang, yakni: 1) Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia. 2) Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami kebangkrutan. 3) Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk menjalankan kegiatan usahanya lagi atau bagi individu-individu untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma. 4) Perang.
  • 4. • Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan Atau Undang-undang Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal-hal sbb: 1) Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma. 2) Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan. 3) Perselisihan intern di antara para sekutu. 4) Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
  • 5. • KUHPerdata mengatur 5 cara pembubaran Firma, namun jika mengacu pada ketetuan Pasal 32 KUHD, meniadakan point musnahnya barang sehingga Firma dapat berakhir karena 4 hal yaitu : 1.Waktu berlakunya habis atau berakhir; 2.Kesepakatan para anggota untuk membubarkan firma; 3.Salah seorang meninggal, keluar atau di bawah perwakilan; 4.Tujuan firma tercapai.
  • 6. AKUNTANSI PEMBUBARAN FIRMA Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama: • Seseorang dapat diterima sebagai sekutu baru hanya dengan kesepakatan semua sekutu. • Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru dan hal ini merupakan pembentukan persekutuan firma baru; persekutuan firma yang sebelumnya diang gap bubar dengan kesepakatan umum. • Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap tundukterhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu baru, makasuatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang menyangkut asosiasi. • Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperolehkepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
  • 7. • Seseorang dapat dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat: 1.Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lamaJika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu,maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma baru. 2.Perolehan Kepentingan Lewat InvestasiApabila seseorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka aktivadan modal persekutuan firma akan bertambah
  • 8. • Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu lama. Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu lama berdasarkan ratio laba-rugi sekutu lama. Bonus ditentukan oleh selisih kepentingan denganmodal yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor tidak berubah.Goodwill ditentukan selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang disetor, dantotal modal sekutu lama berubah.Ketentuan bonus dan goodwill di atas tidak berlaku bila ada ketentuan modal persekutuan. Bonus dan goodwill mempunyai pengertian yang sama, tetapi berbeda dari segi pencatatan. Bonus dan goodwill adalah pengakuan adanya kelebihan terhadap salah satu pihak dalam persekutuan yang baru didirikan. Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat menerimaseorang sekutu baru dengan ketentuan sebagai berikut: 1.Bagian dari investasi sekutu baru akan diberikan sebagai bonus kepada sekutu lama 2.Goodwill persekutuan akan ditetapkan dan mengkredit sekutu lama Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu baru.
  • 9. • Tidak ada ketentuan bonus dan goodwill untuk sekutu lama dan baru. 1.Kepentingan sekutu baru sama dengan modal yang disetor, maka tidak ada bonus dan goodwill. 2.Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor, maka bonus dan goodwill untuk sekutu lama 3.Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal yang di setor,maka bonus atau goodwill untuk sekutu baru 4. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang di setor,dan total modal yang di ingikan sam dengan total modal yang di setor oleh sekutu lama dan baru .masuknya sekutu baru akan menimbulkan sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu lama
  • 10. • Penyelesaian dengan pengunduran diri seorang sekutu Pengunduran diri salah seorang sekutu, di mana kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan olehsekutu yang tinggal. Hal ini para sekutu yang lama harus membayar kepada sekutu yangmengundurkan diri. Pembayaran kepada sekutu yang keluar ada 2 (dua) kemungkinan yaitu: 1.Pembayaran lebih besar dari saldo modalnya. 2.Pembayaran lebih kecil dari saldo modalnya.
  • 11. • Pembayaran Kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri Suatu Jumlah yang Melebihi Saldo Modalnya.Pembayaran kepada sekutu yang keluar melebihi saldo modalnya, pencatatannya ada 3(tiga) metode: a.Selisihnya dicatat sebagai bonus. b.Selisihnya dicatat sebagai goodwill. c.Modal persekutuan dinilai kembali dengan dasar jumlah selisihnya.
  • 12. • Tahapan Dalam Akuntansi Pembubaran Firma Terdiri dari 2 tahapan, yaitu: 1.Tahap Realisasi, yaitu tahap pelaksanaan penjualan aktiva-aktiva non kas milik Firma menjadi kas (uang tunai), 2. Tahap Likuidasi, yaitu tahap pelunasan kewajiban-kewajiban atau hutang-hutang Firma & diakhiri dengan pengembalian modal kepada para anggota Firma.
  • 13. Tahap-tahap Likuidasi sebuah Perseroan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 147 sampai dengan pasal 152 UUPT 1. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan 2. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan 3. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor 4. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator 5. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi