WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
PEMBUBARAN FIRMA
1. LATAR BELAKANG APABILA FIRMA DIBUBARkan DAN
TAHAP-TAHAP DALAM AKUNTANSI PEMBUBARAN FIRMA
Kelompok V1
1.IMELDA RATNASARI PAKERENG (2020110033)
2.DICKI DWI YOGA WARDANI (2020110114)
3.DEFI (2020110163)
4.MARIA SCOLASTIKA ROJA (2020110088)
2. LATAR BELAKANG PEMBUBARAN FIRMA
• Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan.
Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan
usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara
otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul perselisihan di
antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan dapat
memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah seorang sekutu atau
lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan firma.
• Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma dikelompokkan sebagai
berikut:
Ø Pembubaran oleh tindakan sekutu
Ø Pembubaran karena ketentuan Undang-undang
3. • Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan-kemungkinan tertentu
yang ditetapkan oleh undang-undang, yakni:
1) Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia.
2) Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami kebangkrutan.
3) Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk menjalankan kegiatan
usahanya lagi atau bagi individu-individu untuk menjalankan perusahaan sebagai
persekutuan firma.
4) Perang.
4. • Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan Atau Undang-undang
Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal-hal sbb:
1) Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau
untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma.
2) Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan.
3) Perselisihan intern di antara para sekutu.
4) Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
5. • KUHPerdata mengatur 5 cara pembubaran Firma, namun jika mengacu pada ketetuan
Pasal 32 KUHD, meniadakan point musnahnya barang sehingga Firma dapat berakhir
karena 4 hal yaitu :
1.Waktu berlakunya habis atau berakhir;
2.Kesepakatan para anggota untuk membubarkan firma;
3.Salah seorang meninggal, keluar atau di bawah perwakilan;
4.Tujuan firma tercapai.
6. AKUNTANSI PEMBUBARAN FIRMA
Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama:
• Seseorang dapat diterima sebagai sekutu baru hanya dengan kesepakatan semua sekutu.
• Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru dan hal ini
merupakan pembentukan persekutuan firma baru; persekutuan firma yang sebelumnya diang
gap bubar dengan kesepakatan umum.
• Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap
tundukterhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu baru,
makasuatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu
pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang menyangkut
asosiasi.
• Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk
memperolehkepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
7. • Seseorang dapat dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat:
1.Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lamaJika semua sekutu
setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu,maka hal ini akan
membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma baru.
2.Perolehan Kepentingan Lewat InvestasiApabila seseorang memperoleh kepentingan
dengan melakukan investasi, maka aktivadan modal persekutuan firma akan bertambah
8. • Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu lama.
Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu
lama berdasarkan ratio laba-rugi sekutu lama. Bonus ditentukan oleh selisih kepentingan denganmodal
yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor tidak berubah.Goodwill ditentukan
selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang disetor, dantotal modal sekutu lama
berubah.Ketentuan bonus dan goodwill di atas tidak berlaku bila ada ketentuan modal persekutuan.
Bonus dan goodwill mempunyai pengertian yang sama, tetapi berbeda dari
segi pencatatan. Bonus dan goodwill adalah pengakuan adanya kelebihan terhadap salah satu pihak dalam
persekutuan yang baru didirikan.
Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat menerimaseorang sekutu
baru dengan ketentuan sebagai berikut:
1.Bagian dari investasi sekutu baru akan diberikan sebagai bonus kepada sekutu lama
2.Goodwill persekutuan akan ditetapkan dan mengkredit sekutu lama
Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu baru.
9. • Tidak ada ketentuan bonus dan goodwill untuk sekutu lama dan baru.
1.Kepentingan sekutu baru sama dengan modal yang disetor, maka tidak ada bonus dan
goodwill.
2.Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor, maka bonus dan goodwill
untuk sekutu lama
3.Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal yang di setor,maka bonus atau goodwill
untuk sekutu baru
4. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang di setor,dan total modal yang
di ingikan sam dengan total modal yang di setor oleh sekutu lama dan baru .masuknya
sekutu baru akan menimbulkan sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu lama
10. • Penyelesaian dengan pengunduran diri seorang sekutu
Pengunduran diri salah seorang sekutu, di mana kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan
olehsekutu yang tinggal. Hal ini para sekutu yang lama harus membayar kepada sekutu
yangmengundurkan diri. Pembayaran kepada sekutu yang keluar ada 2 (dua) kemungkinan
yaitu:
1.Pembayaran lebih besar dari saldo modalnya.
2.Pembayaran lebih kecil dari saldo modalnya.
11. • Pembayaran Kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri Suatu Jumlah yang Melebihi
Saldo Modalnya.Pembayaran kepada sekutu yang keluar melebihi saldo modalnya,
pencatatannya ada 3(tiga) metode:
a.Selisihnya dicatat sebagai bonus.
b.Selisihnya dicatat sebagai goodwill.
c.Modal persekutuan dinilai kembali dengan dasar jumlah selisihnya.
12. • Tahapan Dalam Akuntansi Pembubaran Firma Terdiri dari 2 tahapan, yaitu:
1.Tahap Realisasi, yaitu tahap pelaksanaan penjualan aktiva-aktiva non kas milik Firma
menjadi kas (uang tunai),
2. Tahap Likuidasi, yaitu tahap pelunasan kewajiban-kewajiban atau hutang-hutang Firma
& diakhiri dengan pengembalian modal kepada para anggota Firma.
13. Tahap-tahap Likuidasi sebuah Perseroan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 147
sampai dengan pasal 152 UUPT
1. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan
2. Tahap Pencatatan dan Pembagian Harta Kekayaan
3. Tahap Pengajuan Keberatan Kreditor
4. Tahap Pertanggung Jawaban Likuidator
5. Tahap Pengumuman Hasil Likuidasi