Perjanjian konsinyasi adalah perjanjian antara consignor dan consignee dimana consignor menyerahkan barang untuk dijual oleh consignee dengan komisi tertentu tanpa penyerahan hak milik barang. Dokumen ini menjelaskan akuntansi untuk transaksi konsinyasi dengan metode terpisah dan tidak terpisah bagi kedua belah pihak."
Pernyataan Standar ini mengatur perlakuan akuntansi kewajiban pemerintah termasuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Kewajiban diklasifikasi menjadi jangka pendek dan panjang. Kewajiban jangka pendek meliputi bagian lancar utang panjang, utang perhitungan fiak ketiga, utang kepada pihak ketiga, dan utang biaya pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
ANGIC Insurance Company memproses klaim kecelakaan dengan cara:
1. Departemen klaim mempersiapkan formulir klaim dan memulai catatan klaim
2. Pengklaim mengisi formulir bersama penilai kerugian dan menyetujui estimasi kerugian
3. Penilai mengirim laporan ke departemen klaim dan mengarsipkan dokumen sesuai nomor klaim
Dokumen tersebut membahas tentang Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) yang merupakan dokumentasi prosedur audit dan temuan yang dikumpulkan auditor dalam menjalankan pemeriksaan untuk mendukung opini audit dan memenuhi standar profesi."
Perjanjian konsinyasi adalah perjanjian antara consignor dan consignee dimana consignor menyerahkan barang untuk dijual oleh consignee dengan komisi tertentu tanpa penyerahan hak milik barang. Dokumen ini menjelaskan akuntansi untuk transaksi konsinyasi dengan metode terpisah dan tidak terpisah bagi kedua belah pihak."
Pernyataan Standar ini mengatur perlakuan akuntansi kewajiban pemerintah termasuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Kewajiban diklasifikasi menjadi jangka pendek dan panjang. Kewajiban jangka pendek meliputi bagian lancar utang panjang, utang perhitungan fiak ketiga, utang kepada pihak ketiga, dan utang biaya pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
ANGIC Insurance Company memproses klaim kecelakaan dengan cara:
1. Departemen klaim mempersiapkan formulir klaim dan memulai catatan klaim
2. Pengklaim mengisi formulir bersama penilai kerugian dan menyetujui estimasi kerugian
3. Penilai mengirim laporan ke departemen klaim dan mengarsipkan dokumen sesuai nomor klaim
Dokumen tersebut membahas tentang Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) yang merupakan dokumentasi prosedur audit dan temuan yang dikumpulkan auditor dalam menjalankan pemeriksaan untuk mendukung opini audit dan memenuhi standar profesi."
Dokumen tersebut membahas tentang utang jangka pendek yang meliputi karakteristiknya, jenis-jenisnya seperti hutang usaha, pendapatan diterima dimuka, wesel bayar, utang pajak, beban masih harus dibayar, dan kewajiban kontinjensi beserta contoh pencatatannya.
Dokumen tersebut menjelaskan siklus akuntansi yang meliputi proses pemrosesan transaksi keuangan mulai dari penangkapan data transaksi, pencatatan ke jurnal, pemostingan ke buku besar, penyusunan neraca saldo, penyesuaian, hingga penyusunan laporan keuangan.
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
Dokumen tersebut membahas tentang liabilitas jangka panjang yang mencakup definisi, karakteristik, perbedaan antara liabilitas jangka pendek dan panjang, pengakuan awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penghentian pengakuan, dan penyajian serta pengungkapan."
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan. Prosedur pemeriksaan liabilitas jangka pendek meliputi verifikasi saldo utang, konfirmasi kepada kreditur, dan pemastian pencatatan sesuai standar akuntansi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua liabilitas tercatat dengan benar.
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan PT Larosa pada tanggal 31 Desember 2010 yang meliputi laporan kas kecil, jurnal penyesuaian, rekonsiliasi bank, dan faktor-faktor penyebab perbedaan saldo bank dan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi persediaan pemerintah daerah berbasis akrual. Ia menjelaskan definisi persediaan, klasifikasi persediaan, pengakuan persediaan dan beban persediaan, sistem pencatatan persediaan, serta pengukuran nilai persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang utang jangka pendek yang meliputi karakteristiknya, jenis-jenisnya seperti hutang usaha, pendapatan diterima dimuka, wesel bayar, utang pajak, beban masih harus dibayar, dan kewajiban kontinjensi beserta contoh pencatatannya.
Dokumen tersebut menjelaskan siklus akuntansi yang meliputi proses pemrosesan transaksi keuangan mulai dari penangkapan data transaksi, pencatatan ke jurnal, pemostingan ke buku besar, penyusunan neraca saldo, penyesuaian, hingga penyusunan laporan keuangan.
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
Dokumen tersebut membahas tentang liabilitas jangka panjang yang mencakup definisi, karakteristik, perbedaan antara liabilitas jangka pendek dan panjang, pengakuan awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penghentian pengakuan, dan penyajian serta pengungkapan."
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan. Prosedur pemeriksaan liabilitas jangka pendek meliputi verifikasi saldo utang, konfirmasi kepada kreditur, dan pemastian pencatatan sesuai standar akuntansi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua liabilitas tercatat dengan benar.
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan PT Larosa pada tanggal 31 Desember 2010 yang meliputi laporan kas kecil, jurnal penyesuaian, rekonsiliasi bank, dan faktor-faktor penyebab perbedaan saldo bank dan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi persediaan pemerintah daerah berbasis akrual. Ia menjelaskan definisi persediaan, klasifikasi persediaan, pengakuan persediaan dan beban persediaan, sistem pencatatan persediaan, serta pengukuran nilai persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsinyasi, yaitu perjanjian penyerahan barang antara pemilik barang dan pihak penjual. Dokumen menjelaskan manfaat konsinyasi bagi kedua belah pihak, karakteristik penjualan konsinyasi, hak dan kewajiban komisioner, serta metode akuntansi untuk mencatat transaksi konsinyasi.
PPT PKWU Penjualan Konsinyasi Kelompok 6 MIPA 6.pptxadeliaintan5
Penjualan konsinyasi adalah sistem kerjasama antara pemilik barang (consignor) dan pihak lain (consignee) untuk menjual barang tersebut, dimana kepemilikan barang tetap berada pada consignor sampai terjual. Perjanjian konsinyasi mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak seperti pembagian komisi dan tanggung jawab garansi.
Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi. Pihak yang menyerahkan barang disebut consignor/pengamanat. Pihak yang menerima barang disebut consignee/komisioner.
Dokumen tersebut membahas tentang penjualan konsinyasi, yaitu perjanjian dimana pemilik barang menyerahkan barangnya kepada komisioner untuk dijual dan mendapat komisi. Dibahas pula karakteristik, hak, kewajiban komisioner dan pengamanat, serta masalah akuntansi terkait penjualan konsinyasi seperti pencatatan, penyesuaian biaya, dan penyajian laba rugi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsinyasi, yaitu perjanjian dimana salah satu pihak menyerahkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan dengan komisi. Dibahas pula hak dan kewajiban konsignor dan komisioner, serta akuntansi yang diterapkan baik oleh konsignor maupun komisioner dalam mencatat transaksi konsinyasi.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perusahaan dagang, meliputi pengertian dan ciri-ciri perusahaan dagang, akun-akun khusus pada perusahaan dagang, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transaksi perusahaan dagang seperti syarat penyerahan barang dan potongan harga, bukti-bukti transaksi, serta penggunaan jurnal umum dan jurnal khusus dalam pencatatan akuntansi perusahaan dagang.
Konsinyasi adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pemilik barang (consignor) kepada penjual (consignee). Tentunya, barang konsinyasi harus dibedakan dengan barang lainnya sebab konsinyasi tidak memerlukan harga modal. Dengan kata lain, penjual bisa menjual barang secara gratis yang dititipkan dari pemilik barang
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban lancar yang biasanya harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti utang usaha, wesel bayar, sewa diterima di muka, utang gaji, dan bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh pencatatan akuntansi untuk beberapa jenis kewajiban lancar tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kas, pengendalian kas, dan rekonsiliasi bank. Kas adalah aktiva lancar yang berisiko tinggi yang perlu dikendalikan dengan baik, antara lain melalui perencanaan arus kas, pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas, serta rekonsiliasi bank secara berkala."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan jenis-jenis selisih kas serta penyebab dan contohnya. Selisih kas terjadi ketika jumlah kas menurut catatan berbeda dengan hasil perhitungan secara fisik, yang dapat disebabkan kesalahan mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Terdapat dua jenis selisih kas, yaitu selisih kas lebih dan kurang.
PT Sekar Jaya membentuk dana kas kecil pada 1 Maret 2017 sebesar Rp2,5 juta. Dana tersebut diisi ulang beberapa kali selama bulan Maret untuk membiayai pengeluaran operasional perusahaan. Pada akhir bulan, saldo kas kecil tersisa Rp5 juta.
This document contains inventory transaction data from January 2nd to December 10th. It calculates ending inventory and cost of goods sold using periodic and perpetual inventory systems with FIFO, LIFO, and average costing methods. Ending inventory is 300 units valued at $3,400,000 under FIFO perpetual and $2,900,000 under LIFO perpetual. Cost of goods sold is $7,000,000 under FIFO perpetual and $7,500,000 under LIFO perpetual. Gross profit is $4,500,000 under FIFO perpetual and $4,000,000 under LIFO perpetual.
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan firma, termasuk definisi, sifat, jenis, akte pendirian, dan akuntansi persekutuan firma. Secara ringkas, persekutuan firma adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan, dengan tanggung jawab tak terbatas dan kepemilikan bersama."
Dokumen tersebut membahas mengenai aset tidak berwujud perusahaan seperti hak paten, hak cipta, merek dagang, dan goodwill. Aset tidak berwujud merupakan aset nonmoneter yang tidak memiliki wujud fisik dan diamortisasi selama masa manfaatnya. Goodwill tidak dapat diamortisasi menurut standar akuntansi Indonesia.
1. Penganggaran perusahaan meliputi pengembangan tujuan dan strategi perusahaan, penyusunan anggaran jangka pendek dan panjang, serta pembuatan laporan periodik.
2. Anggaran merupakan rencana keuangan sistematis untuk kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu di masa depan.
3. Penganggaran berkaitan dengan akuntansi untuk menyusun laporan dan manajemen untuk menentukan anggaran perusahaan.
Persediaan meliputi berbagai jenis barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau diolah lebih lanjut dalam proses produksi. Ada beberapa metode penilaian persediaan seperti FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang yang mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Pemilihan metode penilaian persediaan tepat sangat penting untuk menggambarkan kondisi keuangan aktual perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan pendapatan sekolah tinggi ilmu ekonomi tuah negeri. Terdapat definisi PSAK 23 tentang pendapatan dan prinsip pengakuan pendapatan. Juga dibahas klasifikasi pengakuan pendapatan berdasarkan sifat transaksi seperti penjualan barang dan jasa serta penggunaan aset. Metode pengakuan pendapatan untuk kontrak jangka panjang adalah metode persentase penyelesaian dan metode kontrak
Piutang merupakan klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu. Terdapat beberapa jenis piutang seperti piutang dagang, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Piutang harus diakui dan dicatat dalam pembukuan perusahaan.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. Pendahuluan
o Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik
menitipkan barang kepada pihak lain untuk di jualkan
dengan harga dan syarat yang telah di atur dalam
perjanjian. Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak
dan kewajiban kedua belah pihak.
o Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan
titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik)
disebut consignor (konsinyor) sedangkan pihak yang
menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi
(konsignee)
3. Manfaat Konsinyasi
1. Pihak pemilik barang disebut pengamanat atau konsinyor
Bagi Pengamanat :
Daerah Pemasaran menjadi lebih luas
Harga Jual eceran dapat dikendalikan
Memungkinkan diperolehnya penjual khusus
2. Pihak Penerima Barang disebut Komisioner atau
konsinyasi
Bagi Komisioner :
• Resiko tertentu dapat dihindari, seperti rugi,
kerusakan fisik dan fluktuasi harga
• Tidak memerlukan modal yang besar.
4. Karakteristik Penjualan
Konsinyasi
1. Hal Pemilikan terhadap barang – barang tersebut masih
berada di tangan konsignor
2. Selama barang tersebut belum terjual, baik oleh pihak
consignor maupun consigne belum dapat di akui adanya
pendapat
3. Pihak Consignor tetap bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang –
barang konsinyasi sejak pengiriman sampai dengan
barang tersebut terjual kecuali ada perjanjian lain
4. Komisioner bertanggung jawab untuk menjaga keamanan
dan keselamatan barang – barang yang di tetapkan
tersebut
5. Hak Dan Perjanjian Yang
Berhubungan
Dengan Perjanjian Konsinyasi
Hak – hak pihak Komisioner :
1.Pihak Komisioner berhak untuk mendapatkan komisi
dan penggantian biaya yang di keluarkan untuk menjual
barang titipan barang tersebut sesuai dengan jumlah yang
di atur dalam perjanjian kedua belah pihak.
2.Komisioner di berikan hak untuk memberikan jaminan
(garansi )terhadap kualitas barang yang di jualnya
tersebut
3.Komisioner di beri hak memberikan syarat – syarat
tertentu dalam hal penjualan barang – barang kepada
langganannya.
6. Lanjutan ..
Kewajiban – kewajiban pihak komisioner
1)Menjaga keamanan dan keselamatan barang – barang
yang di terima konsignor
2)Pihak komisioner berkewajiban mematuhi dan berusaha
semaksimal mungkin untuk menjual barang – barang
milik konsignor sesuai dengan ketentuan yang di atur
dalam undang – undang
3)Pihak komisioner harus memisahkan barang – barang
konsinyasi dengan barang – barang lainnya baik dari segi
fisik maupun administratif terhadap barang – barang
consignor sehingga identitas barang – barang tersebut
tetap dapat di ketahui setiap saat
8. Akuntansi Konsinyasi
• Transaksi konsinyasi harus di ikhtisarkan
terpisah dan laba atas masing – masing
konsinyasi harus di hitung terpisah dari laba
penjualan regular
• Transaksi konsinyasi harus di satukan dengan
transaksi lain pihak konsinyi, tanpa pemisahan
antara laba atas penjualan konsinyasi dan laba
atas penjualan biasa
9. Akuntansi Oleh
Konsinyor
Pengamanat melaksanakan penjualan secara
konsinyasi setelah mempertimbangkan
keuntungan dan juga kerugian, namun selama
penjualan konsinyasi tersebut lebih banyak
segi yang menguntungkan daripada yang
merugikan perusahaannya, maka perusahaan
akan terus melaksanakan penjualan
konsinyasi.
10. Pencatatan Untuk Konsinyasi
Yang Terselesaikan Dengan
Tuntas
Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut
telah selesai pada saat pihak konsinyor akan
menyusun laporan keuangan di akhir periode
akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos – pos
jurnal harus di buat oleh konsinyor atas pengiriman
barang – barang, penjualan barang – barang,
pembayaran biaya – biaya, dan penyelesaian
keuangan, oleh pihak konsinyi kepada konsinyor
yaitu :
11. • Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi
konsinyasi di selenggarakan terpisah dari transaksi
penjualan biasa
1.Pengiriman barang konsinyasi kepada konsinyi, akan
di jurnal :
Konsinyasi keluar – Pengiriman barang
Persediaan barang
2.Biaya yang di keluarkan sehubungan dengan
transaksi konsinyasi akan di jurnal :
Konsinyasi keluar – Biaya komisi
Kas
12. 3. Transaksi – transaksi pihak konsinyi
Pihak konsinyor tidak menyusun pos jurnal untuk
transaksi – transaksi pihak konsinyi, sampai konsinyor
menerima suatu laporan dari pihak konsinyi. Transaksi
tersebut antara lain :
a. Biaya pihak konsinyi yang di tetapkan dalam konsinyasi
b. Penjualan oleh pihak konsinyi
c. Pembebanan komisi oleh pihak konsinyi
4. Laporan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi, yang di
catat oleh pihak konsinyor di jurnal :
Piutang komisioner
Konsinyasi keluar – Biaya komisi
Konsinyasi keluar – Penjualan
13. 5. Pengiriman uang kas dari konsinyi, akan di jurnal :
Kas
Konsinyasi Keluar – Penjualan
6. Menutup rekening pendapatan dan biaya, akan di jurnal :
Konsinyasi Keluar – Penjualan
Konsinyasi Keluar – Biaya komisi
Laba konsinyasi
7. Memindahkan saldo perkiraan pengiriman barang –
barang konsinyasi ke laba rugi, akan di jurnal :
Laba konsinyasi
Laba rugi
14. • Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi
konsinyasi tidak di selenggarakan terpisah dari transaksi
penjualan biasa
1.Pengiriman barang – barang kepada konsinyi
“tidak ada jurnal (hanya dalam memo)
2.Biaya konsinyor yang di tetapkan pada konsinyi,
meliputi biaya angkut, biaya pengepakan, akan di jurnal :
Biaya – biaya
Kas
15. 3. Transaksi – transaksi pihak konsinyi
Dalam hal transaksi – transaksi pada pihak
konsinyi, pihak konsinyor tidak menyusun jurnal
sampai pihak konsinyor menerima laporan dari
pihak konsinyi. Transaksi yang terjadi pada
konsinyi sehubungan dengan aktifitas penjualan
konsinyasi tersebut adalah :
Biaya pihak konsinyi yang ditetapkan pada
konsinyasi
Penjualan oleh pihak konsinyasi
Pembebanan komisi oleh pihak konsinyi
16. 4. Laporan penjualan konsinyi oleh pihak konsinyi kepada
konsinyor
Mencatat hasil penjualan :
Piutang komisioner
Biaya promosi
Biaya komisi
Penjualan konsinyasi
5. Pengiriman uang kas dari konsinyi, akan di jurnal :
Kas
Penjualan
17. Pencatatan Untuk Konsinyasi
Yang Tidak Terselesaikan
Dengan Tuntas
Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan
keuangan pada akhir periode akuntansi sedangkan
jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung
atau belum semuanya barang – barang konsinyasi
berhasil di jual oleh konsinyi. Maka di perlukan
penyesuaian terhadap biaya – biaya yang terkait pada
sebagaian produk belum terjual. Masalah – masalah yang
timbul pun akan berbeda jika perjanjian penjualan
konsinyasi belum terselesaikan dengan tuntas sampai
akhir periode akuntansi.
18. Masalah Uang Muka Dalam
Penjualan Konsinyasi
Perjanjian konsinyasi bisa di sertai dengan
persyaratan adanya uang muka yang harus di bayar
komisioner. Uang muka tersebut berfungsi sebagai
jaminan atau dapat juga berfungsi sebagai tanda
kesanggupan komisioner untuk menjualkan barang
milik pengemanat.
Apabila hal ini terjadi maka komisioner pada awal
transaksi terlebih dahulu harus membayar sejumlah
uang yang besarnya di tentukan dalam perjanjian
pada komisioner.
19. Lanjutan ..
o Uang muka yang di setorkan kepada pengamanat tersebut,
pada akhir periode konsinyasi dapat di minta kembali oleh
komisioner atau langsung di kurangkan pada uang hasil
penjualan konsinyasi sebelum di setorkan kepada
pengamanat.
o Jumlah uang muka di serahkan tersebut, tidak boleh di
masukan dalam rekening konsinyasi masuk sebelah debit,
sebab uang muka tersebut merupakan transaksi di luar
barang konsinyasi dan bersifat sebagai pengikat atau
jaminan. Dalam laporan keuangan komisioner, uang muka
konsinyasi tersebut di sajikan dalam neraca sebagai piutang
sampai penyelesaian transaksi konsinyasi tersebut berakhir.