Pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran terpadu yang menggabungkan beberapa mata pelajaran melalui tema untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik memiliki kelebihan seperti menyenangkan, hasil belajar bertahan lama, dan mengembangkan keterampilan berfikir siswa.
merupakan materi mengenai pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific berisi pengertian, tujuan fungsi, ciri-ciri, kekuatan tema dalam proses pembelajaran, beserta tahapan pembelajaran tematik terpadu. lebih detailnya kunjungi http://penaladysky.blogspot.com/2014/09/implementasi-pembelajaran-tematik.html
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. • Pembelajaran tematik adalah
pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa.
• Pembelajaran tematik adalah
pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tema-tama tertentu,
dalam pembahasannya tema itu
ditinjau dari berbagai mata
pelajaran.
4. • Guru
• Peserta didik
• Sarana prasarana, sumber
belajar dan media
• Pengaturan ruang kelas
• Pemilihan metode
5. • Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
• Perkembangan psikologis anak
• Pembelajaran bermakna
• Penguasaan kompetensi akan
lebih kuat dan mendalam.
• Hemat waktu
• Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik
6. Tahapan/Langkah-
langkah pembelajaran
tematik
A. Pemetaan Kompetensi Dasar
1. Penjabaran standart
kompetensi dan kompetensi
dasar kedalam indikator
2. Menentukan tema
3. Identifikasi dan analisis
standart kompetensi,
kompetensi dasar, dan
indikator.
8. • Dengan menggabungkan beberapa
kompetensi dasar dan indikator serta
isi mata pelajaran akan terjadi
penghematanSiswa mampu melihat
hubungan-hubungan yang bermakna
• Pembelajaran menjadi utuh sehingga
siswa akan mendapat pengertian
mengenal proses dan materi yang
tidak terpecah-pecah.
• Dengan adanya pemaduan antara
mata pelajaran maka penguasaan
konsep akan semakin baik dan
meningkat.
9. • Menurut Kusnandar (2007) pembelajaran tematik
memiliki kelebihan yaitu:
– Menyenangkan karena berangkat dari minat
dan kebutuhan peserta didik.
– Memberikan pengalaman dan kegiatan
belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
– Hasil belajar dapat bertahan lama karena
lebih berkesan dan bermakna.
– Mengembangkan keterampilan berfikir anak
didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
– Menumbuhkan keterampilan sosial melalui
kerja sama.
– Memiliki sikap toleransi komunikasi dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.
– Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata
sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan peserta didik.
10. Kelemahan pembelajaran
tematik terjadi jika dilakukan
oleh guru tunggal, Misalnya
seorang guru kelas kurang
menguasai secara mendalam
penjabaran tema sehingga
pembelajaran tematik akan
merasa sulit untuk
mengaitkan tema dengan
materi pokok setiap mata
pelajaran.
11. Karakteristik pembelajaran
tematik
• Pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
• Menekankan pembentukan
pemahaman dan kebermaknaan.
• Belajar melalui pengalaman lansung.
• Lebih memperhatikan proses dari hasil
semata.
• Sarat dengan muatan keterkaitan.
• Pemisahan mata pelajaran tidak begitu
jelas
• Menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran
• Hasil pembelajaran sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa
• Menggunakan prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan
12. Penilaian dalam pembelajaran
tematik adalah suatu usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi
secara berkala,
berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan
hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai
oleh anak didik melalui program
kegiatan belajar.
13. • Penilaian di kelas I dan II mengikuti
aturan penilaian mata-mata pelajaran
lain di sekolah dasar.
• Kemampuan membaca, menulis dan
berhitung merupakan kemampuan yang
harus dikuasai oleh peserta didik kelas I
dan II.
• Penilaian dilakukan dengan mengacu
pada indikator dari masing-masing
Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar dari
mata-mata pelajaran
• Penilaian dilakukan secara terus
menerus dan selama proses belajar
mengajar berlangsung
• Hasil karya/kerja siswa dapat digunakan
sebagai bahan masukan guru dalam
mengambil keputusan siswa