Dokumen tersebut membahas tentang validasi dan verifikasi metode analisis. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang tujuan dan tahapan-tahapan validasi dan verifikasi metode untuk memastikan bahwa suatu metode dapat digunakan secara akurat dan konsisten untuk menganalisis sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang validasi metode analisis, termasuk pengertian, tujuan, dan parameter-parameter validasi seperti akurasi, presisi, selektivitas, linearitas, batas deteksi dan kuantitasi, ketangguhan metode, dan kekuatan metode. Validasi metode analisis bertujuan untuk menunjukkan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan tujuannya dan selalu memberikan hasil yang dapat dipercaya.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang validasi metode analisis, termasuk pengertian, tujuan, dan parameter-parameter validasi seperti akurasi, presisi, selektivitas, linearitas, batas deteksi dan kuantitasi, ketangguhan metode, dan kekuatan metode. Validasi metode analisis bertujuan untuk menunjukkan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan tujuannya dan selalu memberikan hasil yang dapat dipercaya.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik analisis ICP (Inductively Coupled Plasma) dan penggunaannya untuk mendeteksi unsur-unsur kimia dalam berbagai sampel. Metode ICP digunakan dalam beberapa penelitian untuk menganalisis kandungan kimia batuan, korosi pada baja, dan deteksi spesi mangan dalam tanaman. ICP mampu mendeteksi unsur-unsur kimia hingga tingkat ppm atau bahkan ppb.
Buku ini memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 2012, mencakup interpretasi dan contoh penerapan standar CPOB untuk memudahkan pemahaman industri farmasi dan inspektur dalam menerapkannya. Dokumen ini terdiri atas dua jilid yang mencakup 12 bab yang menjelaskan persyaratan CPOB mulai dari manajemen mutu, fasilitas, personil, produksi, pengawasan mutu,
Kontrak kuliah mikrobiologi farmasi ini memberikan informasi tentang jadwal perkuliahan, sistem penilaian, dan materi yang akan dibahas. Perkuliahan akan berlangsung selama 16 pertemuan dengan 14 pertemuan tatap muka dan diakhiri UTS dan UAS. Sistem penilaian terdiri dari tugas, kehadiran, UTS, UAS, dan praktikum. Materi yang akan dibahas meliputi dasar-dasar mikrobiologi, metabolisme mikrobia
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi industri yang mempelajari pengaruh merugikan zat kimia pada organisme hidup. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat seperti sifat fisika, kimia, dan cara masuk ke tubuh. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi dan penilaian toksisitas berdasarkan dosis racun serta nilai batas yang diperkenankan untuk bahan kimia di tempat kerja.
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk mendeteksi logam dalam sampel dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel cair menggunakan nyala api atau furnace. SSA bekerja berdasarkan prinsip absorpsi radiasi oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Makalah ini membahas tiga topik utama yaitu pembagian toksikologi, pengertian toksisitas, dan faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas. Toksikologi dibagi menjadi toksikologi lingkungan, ekonomi, dan kehakiman. Toksisitas adalah kemampuan suatu zat asing menimbulkan kerusakan pada organisme. Faktor yang mempengaruhi toksisitas terdiri dari faktor intrinsik racun dan faktor intrinsik makhluk hid
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penerapan kajian farmakoekonomi di Indonesia. Kajian farmakoekonomi dipandang penting untuk mengendalikan biaya pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien sejalan dengan upaya pencapaian target MDGs dan reformasi sistem kesehatan nasional. Pedoman ini bertujuan memberikan panduan praktis bagi pengambil keputusan kesehatan dalam mengadopsi prinsip-prinsip farmakoekonomi untuk mend
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) memberikan pedoman bagi industri kosmetik untuk memproduksi produk yang memenuhi standar mutu dan keamanan. CPKB mencakup aspek organisasi, personalia, fasilitas produksi, pengawasan mutu, dan dokumentasi untuk memastikan produksi kosmetik yang aman dan berkualitas.
Dokumen tersebut membahas proses registrasi obat dan produk biologi di Indonesia, mencakup definisi obat, jalur evaluasi registrasi, kategori registrasi, persyaratan registrasi obat impor dan berdasarkan lisensi atau kontrak, pengajuan dokumen, alur proses evaluasi, kriteria penilaian khasiat, keamanan dan mutu obat, serta proses pengembangan obat copy/generik.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu dan personalia dalam pembuatan obat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) mutu obat ditentukan oleh proses produksi dan pengawasan mutu yang ketat, (2) diperlukan manajemen mutu yang memastikan konsistensi produksi, dan (3) personalia kunci seperti kepala produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu harus memiliki kualifikasi tertentu.
Tugas 1:
1. Nilai toleransi 5% dari 1,5 mg/L = 0,075 mg/L
Batas bawah = 1,5 - 0,075 = 1,425 mg/L
Batas atas = 1,5 + 0,075 = 1,575 mg/L
Karena hasil pengukuran 1,43 mg/L berada diantara batas bawah dan atas, maka hasil pengukuran tersebut akurat.
2. Selisih antara dua pengukuran = 5,87 - 5,01 = 0,86 mg/L
Karena sel
Dokumen tersebut membahas tentang teknik analisis ICP (Inductively Coupled Plasma) dan penggunaannya untuk mendeteksi unsur-unsur kimia dalam berbagai sampel. Metode ICP digunakan dalam beberapa penelitian untuk menganalisis kandungan kimia batuan, korosi pada baja, dan deteksi spesi mangan dalam tanaman. ICP mampu mendeteksi unsur-unsur kimia hingga tingkat ppm atau bahkan ppb.
Buku ini memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 2012, mencakup interpretasi dan contoh penerapan standar CPOB untuk memudahkan pemahaman industri farmasi dan inspektur dalam menerapkannya. Dokumen ini terdiri atas dua jilid yang mencakup 12 bab yang menjelaskan persyaratan CPOB mulai dari manajemen mutu, fasilitas, personil, produksi, pengawasan mutu,
Kontrak kuliah mikrobiologi farmasi ini memberikan informasi tentang jadwal perkuliahan, sistem penilaian, dan materi yang akan dibahas. Perkuliahan akan berlangsung selama 16 pertemuan dengan 14 pertemuan tatap muka dan diakhiri UTS dan UAS. Sistem penilaian terdiri dari tugas, kehadiran, UTS, UAS, dan praktikum. Materi yang akan dibahas meliputi dasar-dasar mikrobiologi, metabolisme mikrobia
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi industri yang mempelajari pengaruh merugikan zat kimia pada organisme hidup. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat seperti sifat fisika, kimia, dan cara masuk ke tubuh. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi dan penilaian toksisitas berdasarkan dosis racun serta nilai batas yang diperkenankan untuk bahan kimia di tempat kerja.
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk mendeteksi logam dalam sampel dengan mengukur absorpsi radiasi oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel cair menggunakan nyala api atau furnace. SSA bekerja berdasarkan prinsip absorpsi radiasi oleh atom logam pada panjang gelombang khasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Makalah ini membahas tiga topik utama yaitu pembagian toksikologi, pengertian toksisitas, dan faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas. Toksikologi dibagi menjadi toksikologi lingkungan, ekonomi, dan kehakiman. Toksisitas adalah kemampuan suatu zat asing menimbulkan kerusakan pada organisme. Faktor yang mempengaruhi toksisitas terdiri dari faktor intrinsik racun dan faktor intrinsik makhluk hid
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penerapan kajian farmakoekonomi di Indonesia. Kajian farmakoekonomi dipandang penting untuk mengendalikan biaya pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien sejalan dengan upaya pencapaian target MDGs dan reformasi sistem kesehatan nasional. Pedoman ini bertujuan memberikan panduan praktis bagi pengambil keputusan kesehatan dalam mengadopsi prinsip-prinsip farmakoekonomi untuk mend
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) memberikan pedoman bagi industri kosmetik untuk memproduksi produk yang memenuhi standar mutu dan keamanan. CPKB mencakup aspek organisasi, personalia, fasilitas produksi, pengawasan mutu, dan dokumentasi untuk memastikan produksi kosmetik yang aman dan berkualitas.
Dokumen tersebut membahas proses registrasi obat dan produk biologi di Indonesia, mencakup definisi obat, jalur evaluasi registrasi, kategori registrasi, persyaratan registrasi obat impor dan berdasarkan lisensi atau kontrak, pengajuan dokumen, alur proses evaluasi, kriteria penilaian khasiat, keamanan dan mutu obat, serta proses pengembangan obat copy/generik.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu dan personalia dalam pembuatan obat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) mutu obat ditentukan oleh proses produksi dan pengawasan mutu yang ketat, (2) diperlukan manajemen mutu yang memastikan konsistensi produksi, dan (3) personalia kunci seperti kepala produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu harus memiliki kualifikasi tertentu.
Tugas 1:
1. Nilai toleransi 5% dari 1,5 mg/L = 0,075 mg/L
Batas bawah = 1,5 - 0,075 = 1,425 mg/L
Batas atas = 1,5 + 0,075 = 1,575 mg/L
Karena hasil pengukuran 1,43 mg/L berada diantara batas bawah dan atas, maka hasil pengukuran tersebut akurat.
2. Selisih antara dua pengukuran = 5,87 - 5,01 = 0,86 mg/L
Karena sel
Dokumen ini membahas tentang validasi metode bioanalitik untuk pengukuran obat dan metabolitnya dalam matriks biologis. Beberapa parameter penting yang perlu divalidasi meliputi selektivitas, sensitivitas, ketepatan, ketelitian, perolehan kembali, kurva kalibrasi, batas kuantifikasi terendah, dan stabilitas untuk memastikan metode dapat diandalkan dan direproduksi. Validasi metode perlu dilakukan sebelum digunakan dalam penelitian
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...Muhammad Eko
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian ilmiah dan rancangan percobaan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian penelitian ilmiah, jenis-jenis penelitian dan analisis data, unsur-unsur rancangan percobaan seperti perlakuan, satuan percobaan, ulangan, dan pengendalian lokal untuk meminimalkan kesalahan percobaan.
Ringkasan dokumen ini adalah:
QC laboratorium digunakan untuk memvalidasi alat pemeriksaan sampel pasien agar menghasilkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya. Aturan Westgard digunakan untuk mengevaluasi hasil QC dan mengidentifikasi kesalahan sistematis atau acak pada proses pemeriksaan.
Studi eksperimen adalah penelitian dimana peneliti secara sengaja mengubah satu atau lebih faktor di situasi terkontrol untuk mempelajari pengaruh perubahan tersebut. Ada dua jenis utama yaitu eksperimen murni dan kuasi eksperimen, dengan randomized controlled trial (RCT) sebagai standar emas dalam mengalokasi subjek secara acak ke kelompok perlakuan atau kontrol.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penelitian, terutama penelitian eksperimental dan non-eksperimental. Juga dibahas mengenai validitas, reliabilitas, rancangan percobaan, dan analisis data pada penelitian."
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
Bio analysis and instrumentation for analysis of veterinary pharmacy branch science was used for determine unknown agent give poisoned in animal or animal product. The important of these domain was used for development of drug design and drug discovery especially for veterinary used
Metode Taguchi adalah metode kontrol kualitas secara preventif dengan merancang produk dan proses sebelum produksi untuk memperoleh hasil yang benar pada percobaan pertama. Metode ini terdiri dari tiga tahap yaitu desain sistem, desain parameter, dan desain toleransi untuk mengurangi variasi dan meningkatkan kualitas.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Validasi
Kualifikasi
•Suatu percobaan laboratorium
•Untuk membuktikan bahwa
karakteristik kinerja metode
analisis telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan
sebelumnya
Kualifikasi instrumen:
DQ, IQ, OQ dan PQ
•Suatu percobaan laboratorium
•Untuk membuktikan bahwa
laboratorium mampu
menggunakan metode analisis
standar pada kondisi nyata di
laboratoriumnya
3. Metode tidak baku,
Metode pengembangan
Metode baku yang
dimodifikasi
Metode baku yang
digunakan di luar
lingkup
Verifikasi
Validasi
4. Adopsi metode baku/standar
Untuk membuktikan bahwa suatu
laboratorium mampu melakukan analisis di
laboratoriumnya
untuk menunjukkan bahwa kinerja metode
dapat ditiru atau diulang oleh laboratorium
yang bersangkutan dengan hasil yang sama
5. Permintaan
Validasi/Verifikasi
Literature search
Telaah karakteristik Analit
Penyiapan bahan dan alat
Pengembangan/
optimasi Metode
Pembuatan
protokol
Validasi/verifikasi
Percobaan Lab
mengacu protokol
validasi/verifikasi
Analisis Data
Penyususnan Laporan
Validasi/Verifikasi
Penyerahan
dokumen
Tahapan Validasi/Verifikasi Metode
8. 8
Categories of Analysis
I. Quantitation of major components of bulk drug
substances/active ingredients
II. Determination of impurities/degradation products
A. Quantitative B. Limit Test
III. Determination of performance characteristics
(dissolution test, drug release etc.)
IV. Identification test
9. 9
Analytical
Performa
nce
Parameter
Assay
Category 1
Assay Category 2
Assay
Category
3
Quantitati
ve
Limit
Tests
Accuracy Yes Yes * *
Precision Yes Yes No Yes
Specificity Yes Yes Yes *
LOD No No Yes *
LOQ No Yes No *
Linearity Yes Yes No *
Range Yes Yes * *
Ruggedne
ss
Yes Yes Yes Yes
* May be required, depending on the nature of the specific test.
13. USP dan ICH menggunakan istilah
Specificity
IUPAC dan AOAC menggunakan istilah
Selectivity
AOAC: Specificity “highest selectivity”
13
14. Specificity (USP/ICH):
Kemampuan untuk mengetahui adanya analit
di dalam campuran , tanpa adanya pengaruh
dari zat lain seperti impurities, hasil urai dan
komponen matriks.
Kuliah Anfar II, 2008 FFUA
14
Selectivity menggambarkan kemampuan
suatu metode analisis untuk membedakan
analit dari komponen lainnya pada sampel
15. Suntikkan atau totolkan:
Blanko sampel/Placebo
(Sampel minus analit)
Zat Hasil degradasi
(degradants)
Zat yang memiliki struktur
mirip (Related
Substances
15
Jika tersedia zat hasil degradasi:
Selektif Rs ≥ 1,5
16. Lakukan forced degradation studies
Sampel disimpan pada suhu/kelembaban
tertentu atau penambahan oksidator
Bandingkan profil pemisahan peak
sebelum dan sesudah perlakuan
16
Jika tidak tersedia zat hasil degradasi (Degradants)
17. Heat Temperature (50 - 60 oC)
Humidity Kelembaban (70 to 80%)
Acid Hydrolysis HCl 0.1 N
Base Hydrolysis NaOH 0.1 N
Oxidation H2O2 (3 to 30%)
Light UV/Vis
17
18.
19. diode array detector spectra overlay
Evaluasi korelasinya (r, MF)
r> 0,99 or MF>990
Spectra overlay “upslope,
apex dan down slope”
Peak should be “pure”
19
MF = 1000 r = 1 100% pure peak
MF > 990 pure
MF < 900 impure
900 < MF < 950 contaminated
20. 20
Pure and Impure HPLC peaks
Peak purity tests can also be evaluated with
– The 3D-spectra of Photodiode array detectors
– Mass spectrometry
21.
22. Linieritas metode analisis menunjukkan
kemampuan suatu metode untuk
memperoleh hasil uji, yang baik langsung
maupun dengan definisi transformasi
matematis yang baik, proporsional dengan
konsentrasi analit dalam sampel pada
rentang tertentu (Leyva, 2008).
23. Melalui analisis statistik
Linear Regression (y = mx + b)
Correlation Coefficient, y-intercept (b), slope
(m), residual sum of squares
Disarankan menggunakan minimum 5 macam
konsentrasi analit
Disarankan terhadap sampel yang independen, bukan
dari sampel hasil pengenceran
23
26. Interval antara konsentrasi terbesar dan
terkecil dari analit dalam sampel
Memenuhi syarat dalam hal presisi, akurasi dan
linieritas
26
27. For Drug Substance & Drug product Assay
80 to 120% of test Concentration
For Content Uniformity Assay
70 to 130% of test Concentration
For Dissolution Test Method
+/- 20% over entire Specification Range
For Impurity Assays
From Reporting Level to 120% of Impurity
Specification for Impurity Assays
27
29. Biasanya dinyatakan dalam persen perolehan
kembali (% recovery)
Dapat dilakukan melalui pebandingan hasil
analisis antara metode yang divalidasi dengan
metode standar uji t harus tidak berbeda
makna
Dapat dilakukan metode adisi standar terhadap
blanko atau sampel.
29
30. Persen perolehan kembali (% recovery)
Persyaratan untuk assay validation = 98-102%
Dianjurkan menggunakan tiga macam konsentrasi
masing-masing 3 kali replikasi
Adisi standar pada blanko/plasebo dianjurkan
konsentrasi 80% - 120 %
30
%
100
Re
% x
ya
sesungguhn
Kadar
diperoleh
yang
Kadar
c
31. 31
KURVA AKURASI menurut Funk et. al.
- Untuk mengetahui ada atau tidaknya kesalahan sistematis,
Dibuat kurva regresi antara Xf (konsentrasi analit hasil
analisi) terhadap Xc (konsentrasi nominal analit)
Xf = af + bf. Xc
-Dihitung confidence range (Cr) dari intercept {VB(af)} dan
slope {VB(bf)} dari recovery Pada p = 0.05
Qxx
Xc
N
1
.
S
.
t
a
=
a
Cr
2
yf
table
f
f
Qxx
.S
t
b
=
b
Cr
yf
table
f
f
2
-
N
)]
X
-
b
+
(a
-
[X
=
S
2
i
f
f
if
yf
t = Student-t-factor f = N-2, P = 95 %.
32. 32
M. Yuwono & G. Indrayanto, Validation method of Chromatography Methods of
Analysis, Profiles of Drugs Substances, Excipients and Related Methodology,
Vol. 32, Elsevier Academic Press, San Diego, New York, Boston, London,
Sydney, Tokyo, Toronto. In Press (2005)
34. Kedekatan dari suatu seri pengukuran yang diperoleh
dari sampel yang homogen
Dalam bentuk RSD (relative standard deviation)
Meliputi:
- Repeatability
- Intermediate Precision
- Reproducibility
34
35. Kondisi sama pada interval waktu yang singkat
Satu larutan uji disuntikkan berkali-kali pada hari
yang sama, alat yang sama, analisis serta kondisi lain
yang sama.
Disebut juga
Intra-assay precision
35
36. 36
Disebut juga “within-laboratory variations”.
Berbeda hari, atau analis, atau instrument
(dalam satu laboratorium)
Sebagai bagian Ruggedness menurut USP
37. Repeatability test at different labs.
Berbeda analisis atau instrument dari laboratorium
yang berbeda
37
38. Dianjurkan menggunakan 3 macam
konsentrasi berbeda, misal 80, 100 dan 120 %
dari konsentrasi target
Masing-masing konsentrasi dilakukan 3
replikasi
Dianjurkan dilakukan pada hari yang berbeda
dan analisis yang berbeda
Kriteria penerimaan: RSD < 2% (Assay
validation)
38
41. Lowest amount of
analyte in a sample
that can be detected
but not necessarily
quantitated.
Estimated by Signal to
Noise Ratio of 3:1.
41
Lowest amount of
analyte in a sample
that can be quantified
with suitable accuracy
and precision.
Estimated by Signal to
Noise Ratio of 10:1.
Quantitation
Limit (QL)
42. 1. Based in Visual Evaluations
- Used for non-instrumental methods
2. Based on Signal-to Noise-Ratio
- 3:1 for Detection Limit
- 10:1 for Quantitation Limit
3. Based on Standard Deviation of the Response and
the Slope
42
Detection Limit (DL) and Quantitation Limit (QL)
43. Based on Visual Evaluation
may be used for non-instrumental
methods.
Based on Signal-to-Noise
Based on the Standard Deviation of the
Response and the Slope
43
45. where
s = the standard deviation of the response ( SD
of blank samples or SD of intercepts of regression line)
S = the slope of the calibration curve
45
46. Definition: Capacity to remain unaffected by small
variations in method parameters
Determination: Comparison results under differing
conditions with precision under normal conditions
Variations may include: stability of analytical solution,
variation of pH in a mobile phase, different column
(lot/supplier), temperature, flow rate.
46
Robustness
47. degree of reproducibility of test results
obtained by the analysis of same samples under a
variety of conditions,
such as different laboratories, analysts,
instruments, different lot of reagents,
days etc.
47
48. “When sponsors make changes in the
analytical procedure, drug substance, drug
product, the changes, may necessitate
revalidation of the analytical procedures.”
“The degree of revalidation depends on the
nature of the change.”
48