Dokumen tersebut membahas tentang tokoh-tokoh Alkitab seperti Daud, Elia, Hizkia, Ester, dan Nehemia yang meskipun tampak kecil namun mampu menghadapi serangan iblis melalui kuasa Allah. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana Allah mampu menggunakan orang-orang yang tampak kecil untuk membalikkan serangan iblis, serta bagaimana kita dapat berdiri tegak hanya jika berada di bawah kuasa
Seminar rohani diskusi alkitab apakah yesus bukan allah yang setara dengan ba...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut ajaran Umat Saksi YEHUWA, YESUS bukanlah benar-benar ALLAH, tetapi apakah memang benar demikian kata Alkitab?
Seminar rohani diskusi alkitab apakah yesus bukan allah yang setara dengan ba...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut ajaran Umat Saksi YEHUWA, YESUS bukanlah benar-benar ALLAH, tetapi apakah memang benar demikian kata Alkitab?
Allah adalah sumber dari segala hikmat. Dia maha bijak, adil dan baik. Terpisah dari Kristus, orang-orang paling bijaksana yang pernah hidup sekalipun tidak dapat memahami-Nya. Mereka mungkin mengaku bijaksana; mereka mungkin merasa bangga dalam pencapaian mereka; namun ilmu pengetahuan belaka, selain dari kebenaran agung yang berpusat di dalam Kristus, adalah sia-sia. ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya: ... tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.’
2. Ketika kita membandingkan kehidupan Daud,
Elia, Hizkia, Ester dan Nehemia, tema utamanya
ialah: ALLAH mampu menggunakan orang yang
“tampaknya kecil" untuk membalikkan serangan
dari Setan. Melalui beberapa kisah mereka kita
dapat melihat, meskipun berada di bawah
serangan setan yang hebat, kita tidak perlu
bertekuk lutut di hadapannya.
Kita dapat tetap berdiri
tegak, namun hanya jika
kita berada di bawah
kuasa ALLAH, Yang selalu
setia menggenapi janji-
janji-Nya bagi kita.
3. DAUD
Kita harus
berjuang dalam
Pertentangan
besar dalam hati
kita. Kita mungkin
jatuh, namun jika
kita sungguh-
sungguh bertobat,
ALLAH selalu
bersedia untuk
berjuang bersama
dengan kita.
“dan supaya segenap jemaah ini
tahu, bahwa TUHAN
menyelamatkan bukan dengan
pedang dan bukan dengan
lembing. Sebab di tangan
TUHANlah pertempuran dan Ia
pun menyerahkan kamu ke dalam
tangan kami.” (1 Samuel 17:47)
Daud adalah seorang gembala
yang rendah hati yang
mendaki gunung iman yang
tinggi di hadapan tentara yang
menakutkan, ia memuliakan
TUHAN.
“Ditulisnya dalam surat itu,
demikian: "Tempatkanlah Uria
di barisan depan dalam
pertempuran yang paling hebat,
kemudian kamu mengundurkan
diri dari padanya, supaya ia
terbunuh mati.’” (2 Samuel
11:15)
Ia menjadi seorang raja yang
penuh hawa nafsu dan lalim. Ia
sengaja menempatkan Uria,
prajurit yang setia kepadanya di
barisan depan agar Uria tewas dan
ia dapat mengambil istrinya. Ia
tenggelam dalam lubang dosa.
4. ELIA (I)
“Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama
lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu
Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu
tidak menjawabnya sepatah kata pun.” (1 Raja 18:21)
Kisah Elia adalah contoh yang baik
tentang Pertentangan. ALLAH
menantang kuasa kegelapan
(Diwakili oleh Baal dan Asyera).
Dapatkah dewa-dewa kesuburan ini
menurunkan hujan bagi Israel?
Seorang nabi diutus ALLAH untuk
berdiri di hadapan sekelompok
umat yang ragu-ragu sementara
450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera
membela dewa-dewa mereka (1
Raja 18:19).
Akhirnya hamba ALLAH
dipermuliakan dan hamba-hamba
Setan dibinasakan, sama seperti
halnya dengan Pertentangan Besar
Terakhir. Karakter ALLAH akhirnya
tersingkap di hadapan alam semesta.
5. ELIA (II)
“Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya
bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya
TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka
tobat kembali." (1 Raja 18:37)
Doa Elia menjelaskan bagaimana
ALLAH bekerja di dalam hati kita.
Kita tidak dapat mengubah
keinginan kita sendiri agar kita
mencintai kebaikan dan
membenci kejahatan.
Namunpun demikian, kita dapat
berserah di hadapan ALLAH dan
berbalik kepada-Nya. Lalu, ROH
KUDUS akan mengubahkan kita
menjadi manusia baru. Kita akan
menjadi warga negara baru
Kerajaan ALLAH.
6. HIZKIA
“Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? Terhadap siapakah
engkau menyaringkan suaramu, dan memandang dengan
sombong? Terhadap Yang Mahakudus Allah Israel.” (2 Raja 19:22)
Kali ini, Kerajaan Asyria telah mulai menghancurkan kerajaan
Israel dan akan segera menyerang Kerajaan Yehuda.
Hizkia memahami bahwa itu adalah
peperangan ALLAH, jadi ia datang
kehadapan-Nya melalui doa.
ALLAH segera mengabulkan doa Hizkia. Yesaya
menubuatkan bahwa Asyria akan dikalahkan oleh
ALLAH. Namun, tidak ada yang perlu berperang kali
ini. Malaikat ALLAH membinasakan tentara Asyria.
Tidak hanya sampai di situ, Raja Sanherib kembali
ke Asyria lalu ia dibunuh oleh anaknya sendiri.
Raja Sanherib menantang ALLAH.
Dapatkah ALLAH mengalahkan
dewa-dewanya yang telah
menolongnya memenangkan
banyak peperangan?
8. ESTER
“Maka sembah Haman kepada raja Ahasyweros: "Ada suatu bangsa
yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa di
dalam seluruh daerah kerajaan tuanku, dan hukum mereka berlainan
dengan hukum segala bangsa, dan hukum raja tidak dilakukan
mereka, sehingga tidak patut bagi raja membiarkan mereka
leluasa.’” (Ester 3:8)
Titah hukuman mati terhadap Haman adalah hasil
dari sebuah konflik penyembahan.
“Setan sendiri, pendorong rencana ini yang
bersembunyi, sedang berusaha menghapus dari
bumi mereka yang memelihara pengetahuan akan
Allah yang benar.” (E.G.W., Prophets and Kings, cp.
49, pg. 600).
Kisah yang sama ini akan terulang
kembali di zaman akhir. Setan akan
menganiaya umat yang setia (Wahyu
12:17) dan akan mengeluarkan
titah hukuman mati kepada
siapapun yang tidak bersedia
menyembahnya. (Wahyu 13:15).
Haman benci terhadap Mordekhai karena Mordekhai
tidak mau sujud kepadanya seperti yang dilakukan oleh
semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja.
9. NEHEMIA“Berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan
dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang
kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi
orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan
mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah
lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum
keluargaku telah berbuat dosa.” (Nehemia 1:6)
Apa yang dapat kita pelajari dari doa-doa
yang terdapat dalam Daniel 9:4-19 and
Nehemiah 1:5-11 mengenai Pertentangan?
Mengakui dosa-dosa kita, suatu tindakan yang
menunjukkan pertobatan, berseru meminta
pertolongan ketika konflik-konflik muncul (Baik
secara pribadi maupun secara gereja).
Pertama-tama, Doa; lalu, Tindakan.
Nehemia mendapatkan kasih karunia di hadapan raja dan
diangkat menjadi Gubernur Yudea. Dia memberikan
semangat kepada rakyatnya untuk membangun kembali
kota dan mulai bekerja dengan cara yang benar.
Ejekan, ancaman dan kebohongan tidak menghalangi
mereka. Pekerjaan Allah adalah yang terutama. Hal ini
juga harus menjadi yang terutama di zaman sekarang ini.