Paulus menggunakan berbagai metode dalam mengajarkan kebenaran kekal kepada berbagai kelompok pendengar. Ia menyesuaikan pesan dan ilustrasi yang digunakan dengan budaya dan kebutuhan pendengar, serta bekerja dalam tim dengan rekan-rekannya dalam menyebarkan Injil. Kebangkitan Yesus dan umat tebusan merupakan inti ajarannya.
Seminar rohani diskusi alkitab apakah yesus bukan allah yang setara dengan ba...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut ajaran Umat Saksi YEHUWA, YESUS bukanlah benar-benar ALLAH, tetapi apakah memang benar demikian kata Alkitab?
Seminar rohani diskusi alkitab apakah yesus bukan allah yang setara dengan ba...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut ajaran Umat Saksi YEHUWA, YESUS bukanlah benar-benar ALLAH, tetapi apakah memang benar demikian kata Alkitab?
2. Disesuaikan
dengan
budaya
pendengar:
Yahudi atau
bukan Yahudi.
Menggunakan
ilustrasi:
Atlet dan
Prajurit.
Hukum
ALLAH.
Kematian
dan
kebangkitan.
Rekan-rekan
kerja Paulus.
Mengajarkan kebenaran
secara universal:
Bekerja
dalam suatu
tim:
Ia menggunakan beberapa
metode mengajar:
Paulus senantiasa menyesuaikan pekabaran yang disampaikannya
dengan pendengar yang beranekaragam. Bagaimana cara Paulus
mengajarkan kebenaran kekal yang sama kepada mereka yang
memiliki keanekaragaman budaya, ras bahkan agamanya tersebut?
3. Paulus diutus secara khusus kepada
Non-Yahudi, namun misinya tidak
terlepas dari penjangkauan kepada
mereka yang Yahudi juga (yang tersebar
di seluruh kekaisaran Roma).
Apa yang menjadi kebutuhan masing-
masing kelompok tersebut? Bagaimana
cara Paulus menyampaikan kebenaran
agar setiap pendengarnya dapat
memahaminya?
“Orang-orang Yahudi menghendaki
tanda dan orang-orang Yunani mencari
hikmat.”(1 Korintus 1:22)
YAHUDI
Kebutuhan
Mereka percaya bahwa utusan ilahi akan
menunjukkan tanda dan mujizat seperti yang
dilakukan Musa di Mesir (Yoh 6:30).
Pekabaran
Ia mengkhotbahkan tentang sejarah Israel,
memperkenalkan YESUS Sebagai keturunan
Daud dan memberitahu mereka tentang
mujizat, kematian dan kebangkitan-Nya.
NON-
YAHUDI
Kebutuhan
Mereka membutuhkan dasar yang rasional
bagi iman mereka.
Pekabaran
Ia menggunakan tulisan mereka sendiri untuk
memperkenalkan TUHAN Sebagai Pencipta,
Penolong dan Hakim, lalu ia memperkenalkan
YESUS Sebagai Penebus umat manusia.
Yahudi dan
Non-Yahudi
4. ATLET & PRAJURIT (I)
“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang
pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi
bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?
...Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam
pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.
Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu
mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh
suatu mahkota yang abadi.” (1 Korintus 9:24-25)
Paulus menggunakan contoh yang umum
dalam mengajarkan kebenaran kekal:
Atlet yang berlari untuk mencapai garis finish
menggambarkan setiap orang percaya yang harus berlari
dan berjuang untuk mencapai garis finish: HIDUP KEKAL.
Para petinju mengikuti latihan yang begitu keras dan ketat
untuk memperoleh kemenangan menggambarkan setiap
orang percaya yang harus hidup dengan penuh perjuangan
dan disiplin diri untuk mencapai mahkota kehidupan.
5. “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik
dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal
penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan
kepada komandannya.” (2 Timotius 2:3-4)
Para prajurit Roma tersebar di
seluruh kekaisaran Roma. Paulus
menggunakan gaya hidup keprajuritan
mereka sebagai teladan bagi orang-
orang percaya.
Setiap prajurit bersedia menderita dan patuh
kepada yang memerintahnya. Orang percaya juga
harus menjadi hamba-hama ALLAH yang setia dan
patuh.
Paulus juga menggunakan perlengkapan senjata
perang prajurit Roma sebagai contoh untuk
perlengkapan senjata rohani orang Kristen.
Sebagai contoh, dalam Efesus 6:10-18: Iman,
keadilan, kebenaran, firman ALLAH, kerelaan
mengabarkan kebenaran ALLAH.
6. Paulus menggunakan istilah “hukum” dalam
beberapa cara dalam surat-suratnya. Contohnya, dia
menggunakan frase “Hukum ALLAH”, “Hukum Musa”
(1 Kor. 9:9) dan “Hukum dosa” (Roma 7:26).
Ada kala isi suratnya seperti saling bertentangan,
contohnya: Orang-orang yang “di bawah hukum
taurat” (1 Kor. 9:21) dengan “dibebaskan dari
hukum taurat.” (Roma 7:6).
Orang Yahudi harus mengerti perbedaan
antara HUKUM ALLAH Yang Tidak
Berubah yang harus dipatuhi segenap umat
manusia dengan hukum yang ditujukan
hanya kepada bangsa Israel (Yahudi)
“Jika demikian, adakah kami
membatalkan hukum Taurat karena
iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya,
kami meneguhkannya.” (Roma 3:31)
7. “Jika demikian, adakah kami
membatalkan hukum Taurat karena
iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya,
kami meneguhkannya.” (Roma 3:31)
Atas alasan tersebutlah, Paulus mereferensikan tentang hal
“Pemeliharaan hukum” itu hingga beberapa kali. (Roma 13:8-10;
1Korintus 7:19; Efesus 4:28; Efesus 6:2).
Mereka yang Non-yahudi tidak dipaksa untuk
mematuhi hukum-hukum upacara Yahudi
(Contoh: SUNAT), namun mereka harus
memahami bagaimana dan betapa pentingnya
mematuhi HUKUM ALLAH.
8. “Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut,
bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. ... Bagi-
Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.”(1 Tim 6:16)
Doktrin tentang Kebakaan Jiwa adalah
bertentangan dengan Ajaran Alkitab. Manusia
adalah fana (tidak kekal) (Pengkhotbah 9:5;
Mazmur 115:17) hanya ALLAH lah Yang Kekal
(1Tim. 6:16).
Kekekalan dipakaikan kepada umat tebusan pada
hari kebangkitan mereka, ketika “yang dapat mati
ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.”
(1 Kor. 15:53).
Kematian adalah bagian dari setiap orang (Ibr.
9:27), kita harus memahami bahwa kematian
adalah “TIDUR”. Paulus berulangkali
mengibaratkan kematian sebagai tidur.(1Tes.
4:13; 1 Kor. 11:30; 1 Kor. 15:6).
9. “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara,
bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka
yang meninggal, supaya kamu jangan
berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak
mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita
percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah
bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka
yang telah meninggal dalam Yesus akan
dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”
(1 Tes 4:13-14)
Tidak akan ada KESELAMATAN tanpa KEBANGKITAN: “Dan jika KRISTUS
tidak dibangkitkan, sia-sialah kepercayaanmu dan kamu masih hidup
dalam dosamu; Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam
Kristus.” (1 Kor. 15:17-18).
Kebangkitan KRISTUS dan
Kebangkitan Umat Tebusan
adalah bagian penting dari
Iman kita.
Paulus mengajarkan bahwa YESUS mati dan tetap berada dalam kubur hingga
kebangkitan-Nya, sama seperti yang diajarkan oleh ayat-ayat lain di Alkitab.
Demikian halnya dengan kita, kita akan mati dan diam dalam kubur hingga
Kedatangan-Nya kali ke-2. “Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu
kedatangan-Nya.” (1 Kor. 15:23).
10. “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah
Markus dan bawalah ia ke mari, karena
pelayanannya penting bagiku.” (2 Timothy 4:11)
Paulus tidak bekerja sendirian. Beberapa rekan
kerjanya disebutkan dalam Alkitab: Barnabas,
Yudas Barsabas, Silas, Yohanes Markus, Timotius,
Erastus, Tikhikus, Aristarkhus, Yesus Yustus,
Demas and Lukas.
Berapapun karunia yang dimiliki seseorang, hal
yang pasti; ia tidak dapat bekerja sendiri dalam
ladang TUHAN. Misi kita harus dilaksanakan
melalui kerjasama tim yang baik.
REKAN-REKAN
KERJA PAULUS
Ada kalanya kesulitan akan timbul dalam
kerjasama tim. Sebagai contoh: Demas
meninggalkan Paulus ketika ia sangat dibutuhkan
(2 Tim. 4:10).
Setelah berunding, Barnabas and Yohanes Markus
meninggalkan Paulus dan bekerja di tempat lain.
(Kisah 15:36-41). Namun, itu bukanlah sebuah
ketidakcocokan yang permanen. Pintu untuk
berdamai selalu ada ketika kita mengizinkan ROH
ALLAH bertahta dalam diri kita.
11. E.G.W. (Education, cp. 7, pg. 63)
Biarlah kita menjadi alat di tangan TUHAN sebagaimana
halnya dengan Paulus dan rekan-rekannya!
“Siapa yang dapat mengukur hasil pekerjaan Paulus kepada
dunia? Dari semua orang yang menyumbangkan pengaruh-
pengaruh yang meringankan penderitaan, yang menghibur
kesedihan, yang menangkal kejahatan, yang mengangkat
kehidupan dari keegoisan dan hawa nafsu, dan
memuliakannya dengan pengharapan kekekalan, begitu
banyak adalah dikarenakan pekerjaan dari Paulus dan
rekan-rekannya, demikian pula halnya dengan Injil Anak
Allah yang mereka sampaikan dari Asia ke sepanjang pantai
Eropa?
Dalam segala aspek kehidupan, apakah yang lebih berharga
daripada menjadi alat TUHAN yang ditetapkan sebagai
saluran berkat dari-Nya?”