Seminar rohani diskusi alkitab apakah yesus bukan allah yang setara dengan ba...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut ajaran Umat Saksi YEHUWA, YESUS bukanlah benar-benar ALLAH, tetapi apakah memang benar demikian kata Alkitab?
Seminar rohani diskusi alkitab apakah yesus bukan allah yang setara dengan ba...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut ajaran Umat Saksi YEHUWA, YESUS bukanlah benar-benar ALLAH, tetapi apakah memang benar demikian kata Alkitab?
Pelajaran sekolah sabat ke 9 triwulan 3 2015gmahkjerusalem
Seorang Yahudi sejati tidak akan mau berkhotbah kepada orang yang tidak bersunat, sehingga ALLAH pun turut campur tangan dengan cara yang tidak biasa. Ia mengirimkan seorang malaikat agar keselamatan dapat hadir di rumah Kornelius. Malaikat itu tidak memberitakan injil kepada Kornelius; ia hanya membawanya kepada Petrus. ALLAH dapat menggunakan malaikat untuk memberitakan Injil-Nya, namun ingin agar kitalah yang memberitakannya, bukan malaikat-malaikat-Nya.
Sebuah khotbah Misi yang mendorong jemaat untuk memperbaiki tujuan dan arah hidup. Adakah jemaat sudah berjalan pada arah yang Tuhan kehendaki? Khotbah ini menolong jemaat untuk segera mengevaluasi prioritas dalam menjalani kehidupan sebagai orang Percaya. Ini adalah sebuah refleksi dari kisah Yunus yang mendapat tugas dari Tuhan untuk pergi menyeruhkan berita pertobatan kepada bangsa Niniwe. Namun Yunus tidak mau pergi, malah lari ke tempat lain.
Menyingkapkan ayat-ayat dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa orang-orang Kristen pun perlu bertobat. Kemudian akan dijelaskan arti bertobat menurut kehendak Tuhan Yesus dan hal apa yang perlu dilakukan jika seseorang mau bertobat.
Kadang kita salah memahami bahwa sikap Allah dalam Perjanjian Lama berbeda dalam Perjanjian Baru, dalam PL selalu menimpakan hukumankepada bangsa-bangsa lain, Allah tidak pernah berubah baik dulu sekarang dan selamanya, Konteksnya yang berbeda.
1. Pelajaran ke-4 untuk 25 Juli, 2015
Kisah Para Rasul 10:34,35
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti,
bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun
yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
2. NABI YUNUS
2 Raja-raja 14:25 Ia mengembalikan daerah Israel,
dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba
sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang
telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-
Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.
Yunus diperkenalkan sebagai anak Amitai (Yunus
1:1), Yunus adalah seorang nabi yang lahir di
sebuah desa yang berdekatan dengan Nazaret.
Ia ada adalah seorang nabi yang berhasil.
Nubuatannya tentang Israel tergenapi. (Yeremia
28:9).
Yunus bukan hanya memiliki nilai positif yang
sangat hebat, namun juga kelemahan yang sangat
buruk.
Ia adalah seorang yang keras kepala dan berjiwa
pemberontak, namun ia bersedia untuk belajar dan
mengubah perilakunya. Ia setia kepada TUHAN,
pemberani dan seorang pendoa. Namunpun
demikian, ia juga seorang yang berpikiran sempit,
egois dan pembalas (Dendam).
Allah bersedia
menggunakan kita
meskipun
kadangkala kita
memiliki kesalahan.
3. Yunus 1:16 Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada
TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi
TUHAN serta mengikrarkan nazar.
ALLAH memberitahu Israel bahwa orang-orang kafir akan ditarik kepada mereka
dan bertobat melalui teladan hidup mereka (Ul 4:5-6; Yes 56:7). Namunpun
demikian, Yunus dipanggil untuk pergi kepada orang-orang kafir dan
memberitakan pesan keselamatan kepada mereka.
Ia diminta
untuk pergi ke
timur melalui
darat, namun
ia menuju ke
barat melalui
laut.
Ia tidak
mematuhi
TUHAN, tetapi
angin dan laut
mematuhi
Penciptanya.
Ia tertidur,
namun para
awak kapal
membangun-
kannya dan
memintanya
untuk berdoa.
Ia tidak mau
berbicara
tentang ALLAH
nya, namun ia
terpaksa untuk
menyaksikan
iman dan
misinya.
Meskipun Yunus bersikap terpaksa dalam menjalankan misi TUHAN, para awak
kapal adalah orang-orang pertama yang bertobat melalui Yunus.
4. “Maka atas penentuan TUHAN datanglah
seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan
Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga
hari tiga malam lamanya. Berdoalah Yunus
kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut
ikan itu.” (Yunus 1:17-2:1)
Menurut beberapa tulisan,“tiga hari tiga malam” adalah sebuah istilah yang
dibutuhkan seseorang untuk pergi ke Sheol (Dunia orang mati) (Yunus 2:2).
YESUS menggunakan kisah Yunus sebagai sebuah contoh diri-
Nya berada“di rahim bumi” (Mat 12:40). Ia kemudian akan
dibangkitkan dari kematian seperti halnya Yunus dimuntahkan
dari ikan besar yang menelannya.
5. “Maka atas penentuan TUHAN
datanglah seekor ikan besar
yang menelan Yunus; dan
Yunus tinggal di dalam perut
ikan itu tiga hari tiga malam
lamanya. Berdoalah Yunus
kepada TUHAN, Allahnya, dari
dalam perut ikan itu.” (Yunus
1:17-2:1)
ALLAh menunjukkan pengampunan-Nya
kepada Yunus. Pengampunan yang juga
menggerakkan-Nya untuk mengampuni
orang-orang Niniwe.
Yunus menghadapi bayang-bayang
kematian. Ia memercayai pengampunan
ALLAH dan ia percaya bahwa ALLAH
dapat menyelamatkannya. Ia bertobat di
hadapan ALLAH (Yunus 2:6-9).
6. "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah
kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."Bersiaplah Yunus, lalu pergi
ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. ...Mulailah Yunus masuk ke dalam kota
itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka
Niniwe akan ditunggangbalikkan."(Yunus 3:2-4)
1. Allah bersedia memberikan kesempatan ke-2
bagi kita ketika kita jatuh.
2. Kita diperintahkan untuk menyampaikan
pekabaran kebenaran kepada mereka yang
belum mengenal ALLAH.
3. Pekabaran tersebut adalah pekabaran
ALLAH, bukan pekabaran kita.
4. Injil dan penghakiman selalu datang
bersamaan. Dosa harus dinyatakan agar
orang-orang dapat menemukan keselamatan
dalam KRISTUS.
5. ALLAH selalu menerima pertobatan sejati. Ia
tidak mengharapkan orang berdosa mencapai
suatu pengetahuan kebenaran yang lengkap
sebelum mengampuni mereka.
7. “Para pesuruh Allah di kota-kota besar tidak boleh merasa
putus asa terhadap kejahatan, ketidakadilan, kebejatan
moral, di mana mereka telah terpanggil untuk
menghadapinya ketika berusaha memberitakan kabar baik
keselamatan. Tuhan akan menggembirakan setiap pekerja
tersebut dengan pekabaran sama yang diberikan-Nya pada
rasul Paulus di kota Korintus yang jahat: "Jangan takut!
Teruslah memberitakan Firman dan jangan diam! Sebab
Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang
akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak
umat-Ku di kota ini." Kisah 18:9, 10. ... Pada setiap kota
yang walaupun barangkali berisi kekejaman dan kejahatan,
di sana terdapat banyak orang yang dengan pengajaran
yang tepat dapat belajar untuk menjadi pengikut Yesus.
Dengan demikian beribu-ribu orang dapat dijangkau dengan
kebenaran yang menyelamatkan dan dapat dipimpin untuk
menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi.”
E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 277)
8. Tangisan YUNUS
"Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku?
Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu,
bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan
berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak
didatangkan-Nya.(Yunus 4:2)
Sukar dipercaya! Yunus adalah satu-satunya orang di
Alkitab yang menyalahkan ALLAH atas
pengampunan, belas kasihan, panjang sabar dan
kasih-Nya. Ia memprotes mengapa ALLAH
mengampuni Niniwe gantinya mengirimkan bencana
kepada mereka. Apa masalah YUNUS sebenarnya?
Masalahnya adalah KEEGOISAN nya. Yunus hanya
peduli kepada keselamatan dirinya. Ketenaran dan
kesejahteraan dirinya sendiri lebih penting baginya
daripada keselamatan lebih dari 120,000 jiwa di
Niniwe.
Apakah kita sama butanya seperti Yunus? Apakah kita peduli terhadap misi
kita-bekerja bagi keselamatan tetangga kita? Apakah kita bersedia dengan
penuh sukacita untuk melaksanakan misi ALLAH bagi kita?
9. “Kita semua diperlukan untuk bekerja demi
mengurangi penyakit dan menggandakan berkat
bagi sesama. Jika kita mampu mengalahkan
pencobaan, kita berada di bawah tanggungjawab
yang lebih besar bagi mereka yang lemah. Kita
telah memiliki pengetahuan, kita harus
mengingatkan mereka yang acuh tak acuh. ALLAH
telah telah memberkati kita dengan
kesehjateraan, adalah tugas kita untuk menolong
yang berkekurangan. ... Tidak ada yang patut
merasa puas untuk makan roti hidup tanpa
membagikannya kepada orang-orang yang berada
di sekitar mereka.”
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 5, cp. 74, pg. 606)