Dokumen tersebut membahas tentang karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan Allah kepada umat percaya, termasuk karunia-karunia awal dan karunia saat ini. Dokumen juga menjelaskan bahwa semua karunia ditujukan untuk melayani sesama dan membangun jemaat, serta membedakan karunia benar dari yang palsu.
1. Pelajaran 8 untuk 25 Fenruari 2017
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
1 Korintus 12:4-6
“Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan
ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi
Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya
dalam semua orang.”
2. Karunia-karunia Roh dan kasih.
Sang Pemberi Karunia-karunia Roh.
Tujuan Karunia-karunia Roh.
Karunia-karunia pada masanya
Karunia-karunia yang mula-mula.
Karunia-karunia pada zaman ini.
Karunia untuk membedakan bermacam-macam Roh.
Karunia-karunia Roh berbeda dengan buah-buah roh.
Karunia-karunia Roh adalah kemampuan khusus yang dikaruniakan
secara supranatural oleh ROH KUDUS kepada seseorang sehingga ia
dapat melayani dalam cara yang istimewa.
Setiap umat percaya harus menghasilkan buah Roh, namun tidak setiap
orang memiliki karunia-karunia Roh yang sama. ROH KUDUS-lah Yang
menentukan karunia apa yang harus diberikan kepada masing-masing
orang.
3. KARUNIA-KARUNIA ROH & KASIH
“Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku
menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berkata-
kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing.” (1 Korintus 12:31-13:1)
Rasul Paulus mengajarkan bahwa penggunaan karunia-karunia Roh dengan
kasih adalah 2 hal yang tak dapat dipisahkan.
Rasul Paulus menghubungkan “KARUNIA-KARUNIA ROH” dengan “KASIH”
setiap kali ia menuliskannya:
“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, … di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal …” (Efesus 4:11, 15).
“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan […] Hendaklah
kasih itu jangan pura-pura” (Roma 12:6, 9).
Ketika Paulus menulis ayat-ayat tersebut, ia tidak mencantumkan pasal dan
ayat berapakah itu (Pembagian pasal dan ayat dibuat oleh para ahli alkitab
berabad-abad kemudian). Aslinya, pasal 12 dan 13 kitab 1 Korintus ini
adalah tidak terpisah.
4. SANG PEMBERI KARUNIA-KARUNIA ROHANI
“Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut
ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat
tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian
kepada manusia.’” (Efesus 4:7-8)
Ketika YESUS naik ke surga, Ia mengirim ROH
KUDUS dan Ia memberikan karunia-karunia
Rohani kepada manusia. ROH KUDUS-lah Yang
berwewenang untuk membagikan karunia-
karunia Roh tersebut sesuai dengan kehendak-
Nya.
Oleh karena itulah, Karunia-karunia Rohani
tersebut diberikan melalui cara yang
supranatural. Kita juga harus dapat
membedakan mana yang merupakan karunia
Rohani dan mana yang merupakan bakat/talenta
alami kita.
Bakat/talenta alami kita dapat menjadi Karunia Rohani ketika ia
digunakan demi kepentingan pelayanan bagi TUHAN dan gereja-Nya.
5. TUJUAN KARUNIA ROHANI
Apakah tujuan Karunia-karunia Rohani itu diberikan?
“untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan” (Efesus 4:12).
“bagi pembangunan tubuh Kristus” (Efesus 4:12).
Untuk pelayanan bagi Jemaat, “Dan Ialah yang
memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-
gembala dan pengajar-pengajar…”(Efesus 4:11).
“sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia
Allah” (1 Peter 4:10).
“untuk membangun Jemaat” (1 Korintus 14:12).
“supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu
karena Yesus Kristus” (1 Petrus 4:11).
Karunia-karunia Rohani tersebut memampukan umat percaya melayani
sesamanya yang membutuhkan; membangun gereja dan memajukan pekerjaan
kerajaan ALLAH di muka bumi ini.
“Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan
Roh untuk kepentingan bersama.” (1 Korintus 12:7)
6. KARUNIA ROHANI
YANG MULA-MULA
Daftar Karunia-karunia Rohani yang diberikan ALLAH kepada Jemaat yang
mula-mula dapat kita ketahui melalui:
1 Korintus 12:7-11, 27-31; Roma 12:3-8; Efesus 4:11-12.
1. Berkata-kata dengan hikmat.
2. Berkata-kata dengan pengetahuan.
3. Iman.
4. Menyembuhkan yang sakit.
5. Mengadakan mujizat.
6. Bernubuat.
7. Membedakan bermacam-macam roh.
8. Berkata-kata dengan bahasa roh.
9. Menafsirkan bahasa roh.
10.Para rasul.
“Ada rupa-rupa karunia,
tetapi satu Roh.”
(1 Korintus 12:4)
11.Para nabi.
12.Para pengajar.
13.Memimpin.
14.Melayani .
15.menasehati.
16.Menunjukkan kemurahan.
17.Mengampuni.
18.Para penginjil.
19.Para pendeta.
7. KARUNIA-KARUNIA PADA ZAMAN INI
Semua karunia masih sangat penting bagi
kemajuan pekerjaan TUHAN di zaman ini.
Akan datang waktu bilamana semua
karunia itu akan berhenti. Waktu itu
adalah “jika yang sempurna tiba” (1Kor.
13:10); yaitu ketika YESUS datang untuk
kali yang ke-2.
Hingga saat itu tiba, gereja harus terus
bergerak maju, anggota-anggota jemaat
harus bersatu dan bertumbuh bersama
dalam Kristus. Pekerjaan ALLAH harus
terus dijalankan, baik di dalam maupun di
luar lingkup gereja.
“Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan
berakhir; bahasa roh akan berhenti;
pengetahuan akan lenyap.”
(1 Korintus 13:8)
Kita harus diperlengkapi dengan Karunia-karunia Rohani agar
dapat mempersiapkan dunia untuk kedatangan YESUS kali ke-2.
9. KARUNIA UNTUK MEMBEDAKAN BERMACAM ROH
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi
ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” (1 Yohanes 4:1)
Tidak semua manifestasi karunia Roh berasal dari ROH KUDUS. Setan dapat
memalsukan karunia tersebut untuk menipu banyak orang. (Wahyu 13:14).
Untuk memelihara gereja dalam kebenaran dan persatuan serta untuk
melindungi anggota-anggotanya dari mengikuti nabi-nabi palsu dan diperdaya
oleh tanda-tanda dan mujizat palsu, ALLAH memberikan: “KARUNIA UNTUK
MEMBEDAKAN BERMACAM-MACAM ROH” kepada gereja-Nya.
Karunia tersebut menyediakan suatu kamampuan untuk membedakan antara
karunia Roh yang benar dengan yang palsu.
Namunpun demikian, setiap umat percaya dapat menggunakan Firman ALLAH
untuk membedakan doktrin yang benar dari yang palsu.