1. Pelajaran 10 untuk 4 Juni 2016
Matius 21:42
Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah
kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi
batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
2. 1. Kedatangan yang telah dinubuatkan. Zakharia 9:9; Hagai 2:6-9.
Kedatangan yang telah dinubuatkan. Zakharia 9:9; Hagai 2:6-9.
Kerinduan segala bangsa. Matius 21:12-17.
2. Saat-saat Penentuan.
Menghasilkan buah atau hanya berpura-pura. Matius 21:18-22.
Jatuh ke atas batu atau diremukkan. Matius 21:33-46.
Mengenakan pakaian pesta atau mengenakan pakaian yang
tidak pantas untuk ke pesta. Matius 22:1-15.
YESUS menggenapi beberapa nubuatan ke-Mesias-an-Nya pada hari-hari
menjelang penyaliban-Nya agar misi-Nya menjadi lebih jelas. Pesan-pesan
terakhir-Nya berisikan suatu panggilan yang keras untuk menghentikan
keformalitasan dan mengambil keputusan bagi kehidupan yang kekal.
3. “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri
Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem!
Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan
jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai
seekor keledai, seekor keledai beban yang
muda.” (Zakharia 9:9)
“Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam:
Sedikit waktu lagi maka Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi, laut dan
darat.” (Hagai 2:7)
Ketika bangsa itu kembali dari pembuangan di Babel dan mereka membangun Bait
Suci yang baru, banyak di antara mereka yang menangis karena mereka
membandingkannya dengan kemegahan Bait Suci yang dibangun oleh Salomo
dahulu. (Ezra 3:11-13).
ALLAH memanggil para nabi- Hagai dan Zakharia – untuk
mengumandangkan kedatangan Mesias yang penuh kemuliaan
ke Kota-Nya dan Bait Suci-Nya.
YESUS akan memenuhi Bait Suci itu dengan kemuliaan.
Tujuan dari Bait Suci adalah untuk mengajarkan bahwa
keselamatan akan diperoleh melalui YESUS, dan saat ini
YESUS benar-benar telah menginjakkan kaki-Nya ke
pelatarannya.
KEDATANGAN YANG
DINUBUATKAN
4. YESUS DATANG
SEBAGAI RAJA
“Dan orang banyak itu menyahut:
"Inilah nabi Yesus dari Nazaret di
Galilea."” (Matius 21:11)
Yesus bertindak layaknya Seorang Mesias dengan duduk di atas keledai, Ia
dielu-elukan dengan dahan pohon oleh orang banyak yang juga
menghamparkan pakaiannya di jalan. Ia menggenapi Nubuatan Zakharia.
Itu adalah langkah pertamanya menuju salib.
Para pengikutnya ingin memberontak melawan Roma. Para pemimpin
merasa khawatir akan hal itu, mereka berpikir pemerintahan mereka
sedang terancam.
Yesus menunjukkan dirinya sebagai Raja sejati mereka untuk pertama
kalinya. Raja dari kerajaan Kasih Karunia.
5. “Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-
Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait
Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka
sangat jengkel.” (Matius 21:15)
YESUS membuang perdagangan yang memalukan para
penukar uang dari Bait Suci. Lalu Ia membuat “mujizat-
mujizat” dengan menyembuhkan dan berkhotbah.
Kerinduan memenuhi Bait Suci dengan kemuliaan-
dengan demikian Ia menggenapi nubuatan Hagai.
Para Imam adalah oknum yang bertanggungjawab untuk
mengajarkan kepada orang banyak apa makna dari
Upacara-upacara Bait suci. Banyak dari mereka yang
khawatir kehilangan posisi mereka sebagai penatalayan
di Bait Suci, jadi mereka sebenarnya kehilangan makna
sesungguhnya dari upacara-upacara tersebut, yaitu
Keselamatan di dalam YESUS.
Mereka seharusnya menjadi orang-orang yang paling
bersukacita atas pekerjaan pelayanan YESUS. Namun
ternyata “hati mereka sangat jengkel”.
KERINDUAN SEGALA BANGSA
6. “Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke
situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada
pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya
kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah
lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga
keringlah pohon ara itu.” (Matius 21:19)
Sebuah pohon Ara yang lebat daunnya seharusnya telah
menghasilkan buah meskipun belum begitu matang. Di
sisi lain, pohon-pohon lain di tempat itu yang tidak
memiliki daun dan tidak berbuah, pohon-pohon itu tidak
memberikan pengharapan palsu. (Diadaptasi dari SDA
Bible Commentary, pada Markus 11:13).
POHON ARA
YANG
TIDAK
BERBUAH
Pohon Ara itu melambangkan para imam. Mereka telah
membuat pelayanan di Bait Suci menjadi tidak berbuah.
YESUS hendak membangkitkan kesadaran para
pemimpin melalui perumpamaan ini dan perumpamaan-
perumpamaan lainnya. Hanya beberapa dari mereka
yang menerima panggilan tersebut. (Kisah 6:7).
7. “Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia
akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu
itu, ia akan remuk.” (Matius 21:44)
YESUS memberikan suatu perumpamaan tentang sebuah kebun
anggur [Israel], Keluarga tuan tanah [TUHAN] dan beberapa
pekerja kebun anggur [Para pemimpin]. Mereka membunuh
para pelayan yang datang untuk memanen [para nabi] dan
mereka juga membunuh Anak Sang Tuan Tanah [YESUS].
“Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar
perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa
merekalah yang dimaksudkan-Nya.” (Matius 21:45).
BATU PENJURU
YESUS menggunakan sebuah kisah lama yang
berhubungan dengan pembangunan Bait Suci untuk
memperkenalkan diri-Nya sendiri sebagai “Batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan ”
(Matius 21:42).
Kemudian Ia mendorong mereka untuk mengalahkan
kesombongan mereka kepada-Nya agar mereka tidak
dibinasakan pada kedatangan-Nya kali ke-2.
8. “Hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja, yang mengadakan
perjamuan kawin untuk anaknya.”
(Matius 22:2)ALLAH telah menyediakan
keselamatan kepada semua orang
melalui pengorbanan YESUS, sama
seperti yang dilakukan oleh Sang Raja
dalam perumpamaan itu.
Kita dapat belajar dari perumpamaan
itu bahwa keselamatan adalah cuma-
cuma ditawarkan kepada setiap orang.
Namunpun demikian, mereka yang
pertama kali mendengar undangan itu
tidak mau menerimanya.
ALLAH tidak akan memaksa
seorangpun untuk hidup kekal
bersama-Nya tanpa kerelaan hati.
Hanya mereka yang rela untuk
mengenakan “Pakaian Pesta”
(kebenaran KRISTUS) yang akan
menikmati Kehidupan yang Kekal.