Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde 2, yang dibedakan menjadi homogen dan tidak homogen. Pada persamaan homogen dibedakan lagi menjadi tiga kasus berdasarkan akar karakteristiknya, yaitu kasus I (akar nyata dan berbeda), kasus II (akar bilangan kompleks), dan kasus III (akar sama). Diuraikan solusi umum dan contoh soal untuk setiap kasus.
Dokumen ini membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Pembahasan meliputi bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan diferensial non homogen dengan metode koefisien tak tentu.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde 2, yang dibedakan menjadi homogen dan tidak homogen. Pada persamaan homogen dibedakan lagi menjadi tiga kasus berdasarkan akar karakteristiknya, yaitu kasus I (akar nyata dan berbeda), kasus II (akar bilangan kompleks), dan kasus III (akar sama). Diuraikan solusi umum dan contoh soal untuk setiap kasus.
Dokumen ini membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Pembahasan meliputi bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan diferensial non homogen dengan metode koefisien tak tentu.
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4radar radius
Β
1. Fungsi Pembangkit digunakan untuk memecahkan masalah counting, relasi recurrence, dan identitas kombinatorik serta menentukan rumus suku ke-n pada barisan bilangan bertingkat 3 dan 4.
2. Deret Taylor merupakan deret pangkat dari suatu fungsi yang terdefinisikan tak terhingga dalam suatu perserikatan bilangan riil atau kompleks.
3. Fungsi Pembangkit Biasa dan Fungsi Pembangkit Exporter digunakan untuk merepresentasikan der
1. Dokumen membahas tentang kemungkinan solusi persamaan binomial dan multinomial dengan syarat-syarat tertentu.
2. Terdapat rumusan teorema dan contoh soal untuk menghitung jumlah kemungkinan solusi persamaan tersebut menggunakan kombinasi dan koefisien binomial.
3. Dibahas pula ekspansi persamaan binomial menggunakan koefisien binomial sesuai teorema binomial.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang persamaan diferensial orde dua dan cara menyelesaikannya. Terdapat penjelasan mengenai persamaan diferensial homogen dan tak homogen orde dua, serta langkah-langkah dan contoh soal penyelesaiannya. Diberikan pula penjelasan tentang persamaan karakteristik dan metode koefisien tak tentu dalam menyelesaikan persamaan diferensial tak homogen.
Kalkulus modul 3b turunan fungsi transendentPrayudi MT
Β
Modul ini membahas tentang turunan fungsi transenden seperti logaritma dan eksponensial. Pembahasan mencakup rumus-rumus dasar seperti diferensial logaritma dan eksponensial serta contoh-contoh penyelesaian soal turunan logaritma dan eksponensial. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung turunan fungsi campuran yang menggunakan logaritma dan eksponensial dengan menggunakan aturan rantai.
Teks tersebut membahas tentang sistem persamaan linear (SPL) yang meliputi pengertian, contoh, jenis solusi, dan metode penyelesaian SPL seperti aturan Cramer, invers matriks, eliminasi Gauss, dan eliminasi Gauss-Jordan.
Dokumen tersebut membahas tentang garis singgung lingkaran, termasuk rumus untuk menentukan panjang garis singgung dari titik di luar lingkaran, persamaan garis singgung jika titik singgung diketahui, dan persamaan garis singgung jika gradiennya diketahui. Juga dijelaskan contoh penerapan rumus-rumus tersebut.
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
Β
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Sturm-Liouville dan teorema yang berkaitan dengannya.
2. Persamaan Sturm-Liouville memiliki syarat batas tertentu dan perilaku solusinya tergantung pada nilai eigen Ξ».
3. Dibuktikan bahwa solusi persamaan tersebut bersifat non-trivial hanya jika Ξ» bernilai positif.
Dokumen ini membahas sistem persamaan diferensial (SPD) linier orde pertama, termasuk pengertian, bentuk umum, contoh, hubungannya dengan persamaan diferensial orde tinggi, dan cara menyelesaikan SPD homogen dan non-homogen. SPD dapat ditulis sebagai sistem persamaan yang saling terkait yang menggambarkan hubungan antar fungsi tak diketahui. Metode eliminasi dan substitusi digunakan untuk menyelesaikan SPD homogen berkoefisien
Sistem persamaan linear dua variabel membahas metode-metode penyelesaian sistem persamaan tersebut, yaitu metode grafik, metode substitusi, dan metode eliminasi. Metode-metode ini digunakan untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan yang diberikan.
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4radar radius
Β
1. Fungsi Pembangkit digunakan untuk memecahkan masalah counting, relasi recurrence, dan identitas kombinatorik serta menentukan rumus suku ke-n pada barisan bilangan bertingkat 3 dan 4.
2. Deret Taylor merupakan deret pangkat dari suatu fungsi yang terdefinisikan tak terhingga dalam suatu perserikatan bilangan riil atau kompleks.
3. Fungsi Pembangkit Biasa dan Fungsi Pembangkit Exporter digunakan untuk merepresentasikan der
1. Dokumen membahas tentang kemungkinan solusi persamaan binomial dan multinomial dengan syarat-syarat tertentu.
2. Terdapat rumusan teorema dan contoh soal untuk menghitung jumlah kemungkinan solusi persamaan tersebut menggunakan kombinasi dan koefisien binomial.
3. Dibahas pula ekspansi persamaan binomial menggunakan koefisien binomial sesuai teorema binomial.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang persamaan diferensial orde dua dan cara menyelesaikannya. Terdapat penjelasan mengenai persamaan diferensial homogen dan tak homogen orde dua, serta langkah-langkah dan contoh soal penyelesaiannya. Diberikan pula penjelasan tentang persamaan karakteristik dan metode koefisien tak tentu dalam menyelesaikan persamaan diferensial tak homogen.
Kalkulus modul 3b turunan fungsi transendentPrayudi MT
Β
Modul ini membahas tentang turunan fungsi transenden seperti logaritma dan eksponensial. Pembahasan mencakup rumus-rumus dasar seperti diferensial logaritma dan eksponensial serta contoh-contoh penyelesaian soal turunan logaritma dan eksponensial. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung turunan fungsi campuran yang menggunakan logaritma dan eksponensial dengan menggunakan aturan rantai.
Teks tersebut membahas tentang sistem persamaan linear (SPL) yang meliputi pengertian, contoh, jenis solusi, dan metode penyelesaian SPL seperti aturan Cramer, invers matriks, eliminasi Gauss, dan eliminasi Gauss-Jordan.
Dokumen tersebut membahas tentang garis singgung lingkaran, termasuk rumus untuk menentukan panjang garis singgung dari titik di luar lingkaran, persamaan garis singgung jika titik singgung diketahui, dan persamaan garis singgung jika gradiennya diketahui. Juga dijelaskan contoh penerapan rumus-rumus tersebut.
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
Β
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Sturm-Liouville dan teorema yang berkaitan dengannya.
2. Persamaan Sturm-Liouville memiliki syarat batas tertentu dan perilaku solusinya tergantung pada nilai eigen Ξ».
3. Dibuktikan bahwa solusi persamaan tersebut bersifat non-trivial hanya jika Ξ» bernilai positif.
Dokumen ini membahas sistem persamaan diferensial (SPD) linier orde pertama, termasuk pengertian, bentuk umum, contoh, hubungannya dengan persamaan diferensial orde tinggi, dan cara menyelesaikan SPD homogen dan non-homogen. SPD dapat ditulis sebagai sistem persamaan yang saling terkait yang menggambarkan hubungan antar fungsi tak diketahui. Metode eliminasi dan substitusi digunakan untuk menyelesaikan SPD homogen berkoefisien
Sistem persamaan linear dua variabel membahas metode-metode penyelesaian sistem persamaan tersebut, yaitu metode grafik, metode substitusi, dan metode eliminasi. Metode-metode ini digunakan untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan yang diberikan.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Β
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Β
PD Orde n
1. PERSAMAAN DIFERENSIAL
ORDE Ke-n
Oleh:
Kelompok 5
1. Ni Luh Ani Dian Paramita Sari (2281511024)
2. Manase Sir (2281511028)
3. Elisabet Banunaek (2281511029)
4. I Putu Gede Putra Gunawan (2281511046)
5. Tama Dua Hupomone Sailana (2281511048)
2. Bentuk umum Persamaan Diferensial Linier Orde n
π¦ π + ππβ1 π¦(πβ1) + β― π1π¦β² + π0y = F(x)
Jika F(x) = 0 β PD Homogen
Jika F(x) β 0 β PD Non Homogen
3. PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN
π¦ π
+ ππβ1 π¦(πβ1)
+ β― π1π¦β²
+ π0y = 0
Persamaan Karakteristik :
ππ + ππβ1ππβ1 + β― + π1π + π0 = 0
CASE AKAR - AKAR PENYELESAIAN
KHUSUS
PENYELESAIAN UMUM
I
Akar-akar berbeda
π1 β ππ
ππ1π₯
, β¦ , ππnπ₯
π = πΆ1ππ1π₯
+ β― + πΆπππππ₯
II
Akar-akar sama
π1 = ππ = π πππ₯, β¦ , π₯πππ₯ π = πΆ1πΞ»π₯
+ β― + πΆππ₯πππ₯
III
Akar-akar kompleks
π1 = β + π½π
π2 = β β π½π
πβπ₯
cos π½π₯
πβπ₯
sin π½π₯
π = (A cos π½π₯ + B sin π½π₯) . πβπ₯
5. Contoh soal 2
Tentukan solusi umum dan solusi khusus/solusi
masalah nilai awal dari persamaan berikut!
PD yβββ β 2yβ + 2yβ = 0
Dengan kondisi awal , π(0) = 0,5; πβ²(0) = β1;
πβ²β²(0) = 2
Persamaan karakteristik :
π3
β 2π2
+ 2π = 0
π π2
β 2π + 2 = 0
Akar-akarnya menjadi :
β π1 = 0 β π1 = π0π₯
= 1
π2
β 2π + 2 = 0
π2,3 =
2Β± 4β8
2
=
2+2π
2
= 1 Β± π
β π2 = 1 + π β π2 = π΄ππ₯
cos π₯
β π3 = 1 β π β π3 = π΅ππ₯
sin π₯
Sehingga y = c1 + A ex cos x + B ex sin x
= c1 + ex (A cos x + B sin x)
yβ = ex [(A + B) cos x + (B-A) sin x]
yββ = ex [2B cos x β 2A sin x]
π(0) = πΆ1 + π΄ = 0,5
πβ²(0) = A + B = -1
πβ²β²(0) = 2B = 2
Sehingga didapat nilai :
B = 1
A = -2
πΆ1= 2,5
Sehingga : Y = 2,5 + ex [-2 cos x + sin x]
ππ
+ ππβ1ππβ1
+ β― + π1π + π0 = 0
8. Contoh soal 5
Tentukan solusi PD yβ + (sin x) y = 0
Penyelesaian Cara I :
yβ + (sin x) y = 0
y = β πβ sin π₯ ππ₯
= β πcos π₯
Penyelesaian Cara II :
π¦β²
π¦
= β sin π₯
ln y = - sin π₯ ππ₯ + π
= cos x + c
y = e cos x + c
= ec ecos x
y = β ππππ π₯
9. PERSAMAAN DIFERENSIAL NON HOMOGEN
π¦ π + ππβ1 π¦πβ1 + β― π1π¦β² + π0π = F(x)
Persamaan Karakteristik :
ππ
+ ππβ1ππβ1
+ β― + π1π + π0 = F(x)
Prosedur umum penyelesaian PD linear Tak Homogen
Langkah 1 : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen, π¦h (x)
Langkah 2 : Menentukan solusi umum PD Linier Non-Homogen, π¦p (x)
Langkah 3 : Menentukan solusi umum PD, y = π¦h (x) + π¦p (x)
10. PERSAMAAN DIFERENSIAL NON HOMOGEN
Mencari nilai π¦p menggunakan metode koefisien tak tentu
ππ¦β²β² + ππ¦β² + cy = F(x)
Nilai π¦p tergantung pada F(x)
F (x) π¦p
πΆ. πππ₯ π΄. πππ₯
π. π₯π + π. π₯πβ1 + β― + π1π₯ + π0 π΄π₯π + π΅π₯πβ1 + C
C sin bx
C cos bx
A cos bx + B sin bx
A, B, dan C = Koefisien tak tentu
11. CONTOH SOAL
Tentukan solusi umum dari persamaan berikut:
π¦β²β²β²
β 3π¦β²β²
+ 3π¦β²
β π¦ = π3π₯
Langkah 1 : Mencari π¦h (x) atau solusi complement dari persamaan homogennya
Langkah 2 : Mencari π¦p (x) atau solusi particular
Langkah 3 : Menentukan solusi umum PD, y = π¦h (x) + π¦p (x)
1. Mencari π¦h (x) dari persamaan homogen
Persamaan karakteristik :
Akar-akarnya:
π1 = π2= π3 = 1
Sehingga : π¦h = πΆ1ππ₯ + πΆ2π₯ππ₯ + πΆ3π₯2ππ₯
π3
β 3π2
+ 3π β 1 = 0
12. 2. Mencari π¦P (x) atau solusi particular
π¦p = Aπ3π₯
π¦p β²= 3Aπ3π₯
π¦p β²β = 9Aπ3π₯
π¦p βββ = 27Aπ3π₯
3. Lalu substitusikan pada persamaan berikut:
π¦β²β²β²
β 3π¦β²β²
+ 3π¦β²
β π¦ = π3π₯
(27Aπ3π₯
) β 3(9Aπ3π₯
) + 3(3Aπ3π₯
)-(Aπ3π₯
) = π3π₯
27Aπ3π₯ - 27Aπ3π₯ + 9Aπ3π₯ - Aπ3π₯ = π3π₯
8 Aπ3π₯
= π3π₯
A =
π3π₯
8 π3π₯
A =
1
8
Sehingga π¦p =
1
8
π3π₯
4. Solusi umum PD, y = π¦h (x) + π¦p (x)
Sehingga : y = πΆ1ππ₯ + πΆ2π₯ππ₯ + πΆ3π₯2ππ₯ +
1
8
π3π₯