3. Ciri-ciri
• Rambut yang kering, jarang, dan
rapuh, bahkan dapat berubah warna
menjadi putih atau kuning
kemerahan seperti rambut jagung.
• Muncul ruam atau dermatitis.
• Lebih rewel.
• Terlihat lesu dan selalu mengantuk.
• Gangguan tumbuh kembang,
termasuk berat dan tinggi tidak
bertambah.
• Perut membesar
4. Tanda dan Gejala
• Saat malnutrisi protein semakin buruk, terdapat beberapa
gejala yang bisa menunjukkan bahwa seorang anak telah
mengalami kwashiorkor, di antaranya:
• Mengalami gagal pertumbuhan, yaitu tidak bertambah berat
dan tinggi badan.
• Mengalami perubahan warna dan tekstur rambut. Selain itu,
rambut juga lebih rapuh, kering, dan mudah rontok.
• Mengalami perubahan warna pigmen kulit dan muncul ruam
atau dermatitis.
• Tubuh lemas dan kehilangan massa otot.
• Wajah tampak pucat.
• Mengalami diare.
• Terjadi pembengkakan atau edema pada bagian kaki dan
perut.
• Rusaknya sistem imunitas tubuh yang mengakibatkan tubuh
5. Faktor Penyebab Kwashiorkor
• Penyebab utama: kekurangan protein dan
zat gizi esensial lain seperti vitamin dan
mineral.
• Di negara berkembang secara tidak
langsung: ketersediaan makanannya
terbatas, hygiene dan sanitasi yang tidak
memadai, dan kurangnya edukasi tentang
pentingnya memberikan asupan diet yang
adekuat kepada bayi dan anak-anak.
7. DampakKwashiorkor
Berikut adalah beberapa komplikasi dari
busung lapar jenis kwashiorkor yang bisa
terjadi:
• Pembengkakan hati (hepatomegali).
• Kerusakan sistem kardiovaskular.
• Kelainan saluran pencernaan Kehilangan
fungsi kekebalan tubuh.
• Gangguan metabolisme
• Kelainan elektrolit.
• Kematian
8. Pencegahan Kwashiorkor
Upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan memerlukan sarana dan prasarana
kesehatan yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi. •
1. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang
paling baik untuk bayi.
2. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 bln ke atas.
3. Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan
kebersihan perorangan.
4. Pemberian imunisasi.
5. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan berjarak dekat.
6. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan
usaha pencegahan jangka panjang.
7. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis
kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.
10. PembuatanF100
Cara membuat F100 (untuk 5 kali Penyajian
@200ml)
•Tuangkan pada gelas pencampur susu skim
bubuk sebanyak 7 sendok makan (85 gram)
•Tambahkan gula pasir sebesar 4 sendok makan
(50 gram)
•Setelah itu, tambahkan minyak sayur sebesar 5
sendok makan (60 gram) dan 1 saset mineral
mix.
•Tuangkan air matang 1000 ml dan aduk hingga
rata
•Siap disajikan.
12. Tata Laksana Balita Gizi Buruk
4. Melakukanpemberianobatsesuai hasil pemeriksaan:
• Antibiotika berspektrum luas diberikansaatpertamakali balitamasukrawat jalan,
walaupun tidak adagejala klinis infeksi:
Amoksisilin(15mg/kgperoralsetiap 8jam)selama5hari.
• Bila balita sebelumnya di rawat inap, maka pemberian antibiotika merupakan
lanjutandari pengobatansebelumnyadi rawat inap.
• Parasetamol hanyadiberikan padademamlebih dari38°C.
Bilademam>39°Crujuk balitakerawatinap.
Berikanpenjelasan caramenurunkansuhutubuhanakdi rumahkepada
pengasuh.
13. Tata Laksana Balita Gizi Buruk
Pemberianobat…(lanjutan)
• Vitamin danzat gizi mikro
-PemberianVitaminA:
BilatidakditemukantandadefisiensiVit.Adanriwayatcampakdalam3bulan
terakhir, Vit. Adosis tinggi diberikan pada hari pertama dengan dosis sesuai
umur.
Bila ditemukan tanda defisiensi Vit. A seperti rabun senja atau ada riwayat
campak dalam3 bulan terakhir, Vit. Adosis tinggi diberikan sesuaiusiaanak
pada harike-1, ke-2danke-15.
- PemberianAsamFolat setiap hari minimal selama2minggu,dosis5mg
padahari ke-1,selanjutnya 1mg/hari.
- Pemberian zat besi, dosis 3 mg/kgBB/hari, diberikan
setelah mengalami kenaikanberat badan(faserehabilitasi).
14. Tata Laksana Balita Gizi Buruk
5. Menghitungkebutuhangizibalita
• Jumlah zat gizi yang diperlukan sebagai terapi gizi untuk memenuhi kebutuhan balita
gizi burukusia 6–59bulan, yaitu:
• Energi
• Protein
• Cairan
: 150- 220kkal/kgBB/hari;
: 4- 6g/kgBB/hari;
: 150- 200 ml/kgBB/hari.
• Pemenuhankebutuhangizi tersebutdapatdiperolehdari Formula 100 atau Ready to
UseTherapeutic Food(RUTF)serta makananpadat gizi.
6. Melakukan tesnafsumakandengan menggunakan F100atauRUTF
Melakukan konselinggizi kepada pengasuh
• Carapemberian F100atauRUTFdanmakananpadat gizi untuk Balita 6–59bulan
• Mencatathasil layanan dalamrekammedisdanformulir rawat jalan.
16. T
ata Laksana Balita Gizi Buruk (8)
7.MelakukanPencatatandanPelaporan
Hal-hal berikutpenting untukdidokumentasikan, termasuk
diantaranya:
• Jumlahkasusbalita gizi burukusia 6-59bulan yangdirawat
jalan:
1) Sembuh
2) Masih dirawat
3) Dropout
4) Meninggal
5) Pindah kelayanan rawatinap
6) Pindah kelayanan rawatjalan lain
• Penyakit penyertaataupenyulit
• Lamahari perawatan
• Rata-rata kenaikanberat badan per hari atauperminggu
Telur ayam susu, daging ayam
Kacang-kacangan,brokoli, tahu dan tempe
Albumin adalah protein pada darah yang membentuk Sebagian besar plasma darah. Albumin ini memiliki banyak fungsi yaitu menjaga tekanan pada pembuluh darah serta mengangkut zat seperti hormon
Akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan/edema missal bengkak dikaki
Di negara berkembang, ketersediaan makanannya terbatas, hygiene dan sanitasi yang tidak memadai, dan kurangnya edukasi tentang pentingnya memberikan asupan diet yang adekuat kepada bayi dan anak-anak. Walaupun kwashiorkor dapat terjadi padai semua umur, tapi kwashiorkor lebih banyak terjadi pada anak-anak daripada dewasa.
Hormon androgen,
Protein pertumbuhan jaringan
Perut membesar : karena ada edema
Penyebab diare : infeksi mukosa usus. Ini terjadi karena mekanisme pertahanan tubuh dari penderita berkurang akibat berkurangnya protein yang menjadi bahan membentuk antibody/system imun
Katabolik : proses pemecahan molekul besar menjadi kecil, proses untuk menghasilkan energi
Kelainan struktur bawaan : gangguan fungsi hati, usus. Sehingga transportasi makanan terganggu
Gangguan metabolic sehingga tubuh menolak semua makanan
penyapihan terlalu dini bisa menyebabkan imunitas lemah sehingga bisa mengalami infeksi, sehingga tubuh menyerap dan metabolisme makanan menjadi susah dan lemak
Karena kekurangan protein dalam diet, akan terjadi kekurangan berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme. Selama diet mengandung cukup KH, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan ke jaringan otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin hepar, yang berakibat timbulnya edema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta-lipoprotein, sehingga transport lemak dari hati terganggu, dengan akibat terjadinya penimbunan lemak di hati.
Perut buncit karena edema dimana yang membuat buncit salah satunya adalah pembengkakan hati
Albumin mengatur tekanan pembuluh darah sehingga ini juga bisa menyebabkan kerusakan system kardiovaskular]
Ready to use formula RUTF merupakan makanan pemulihan untuk balita sangat kurus (wasting) yang berupa makanan padat, bentuk pasta diperkaya dengan zat gizi berupa vitamin dan mineral. RUTF digunakan dalam program perawatan, baik rawat inap atau rawat jalan, dan untuk balita yang datang ke pusat pelayanan kesehatan
Ready to use formula RUTF merupakan makanan pemulihan untuk balita sangat kurus (wasting) yang berupa makanan padat, bentuk pasta diperkaya dengan zat gizi berupa vitamin dan mineral. RUTF digunakan dalam program perawatan, baik rawat inap atau rawat jalan, dan untuk balita yang datang ke pusat pelayanan kesehatan