SlideShare a Scribd company logo
Pasar Oligopoli ( Kurva Demand Bengkok Dan Kartel )
Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro II
Disusun oleh kelompok 7:
1. Ayu Fitri Apriliyani (090810101082)
2. Lisa Ayu Mayliana (090810101088)
3. Yumnu Nisa (090810101092)
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan unit ekonomi terdiri dari masyarakat (rumah tangga konsumen) dan rumah
tangga produsen yang dipisahkan oleh dua pasar yaitu pasar output (barang dan jasa) dan pasar
input (factor produksi).
Pasar output memegang peranan penting dalam menentukan jenis barang apa yang akan
dihasilkan, berapa jumlahnya dan untuk siapa. Sedangkan pasar input berperan untuk
menentukan cara menghasilkannya.
Harga yang dapat diterima oleh kedua unit ekonomi itu akan menentukan pilihan untuk
semuanya. Harga yang diterima kedua belah pihak disebut sebagai harga keseimbangan.
Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar akan barang
bersangkutan. Keadaan ini hanya berlaku dalam bentuk pasar tertentu, yaitu bentuk pasar
persaingan (pasar kompetitif).
Salah satu bentuk pasar persaingan ialah pasar oligopoly. Oligopoly adalah keadaan
dimana hanya ada beberapa produsen atau perusahaan (misalnya antara 2 -10) yang berada di
pasar, yang bekerjasama untuk menguasai pasar baik secara independent maupun diam – diam.
Oligopoli dapat dibedakan antara lain oligopoly dengan diferensiasi produk (misalnya industri
kosmetik, industry mobil di Indonesia) dengan oligopoly tanpa diferensiasi produk (misalnya
industry seng, industry pipa besi, dsb). Sedangkan pasar yang hanya terdiri dari 2 (dua)
perusahaan saja disebut dengan pasar duopoly.
Pada umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang
memiliki pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu terdapat pula
perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Beberapa perusahaan yang termasuk golongan
pertama(yang menguasai pasar )sangat saling mempengaruhi satu sama lain. Disamping itu
keputusan dan tindakan dari salah satu perusahaan besar sangat mempengaruhi kebijakan
peruhaan-perusahan lainnya. Sikap ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil
keputusan secara berhati-hati dalam merubah harga, membuat desain, merubah teknik produksi.
Pada perekonomian yang sudah maju, pasar yang bersifat oligopolistik banyak di jumpai karena
teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern pada umumnya akan mencapai efisiensi
optimum hanya jika jumlah produksi yang dihasilkan besar sekali. Keadaan ini secara otomatis
akan menimbulkan kecenderungan pengangguran sejumlah perusahaan yang melakukan kegiatan
industry.
Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut, pengusaha
di pasar oligopoli (oligopolis) harus membuat perhitungan yang cermat terhadap reaksi dari
perusahaan lain bila mereka berniat menurunkan atau menaikan harga komoditasnya. Bila suatu
perusahaan menurunkan harga, upaya yang dilakukannya akan menyebabkan pelanggan
perusahaan-perusahaan lain berpindah membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan yang
menurunkan harga tersebut. Sebaliknya bila suatu perusahaan menaikan harga, produksi
perusahaan-perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang
menaikan harga akan berkurang pelanggannya karena sebagian atau seluruh pelanggan mereka
membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan lain, sedangkan perusahaan lain yang tidak
menaikan harga akan bertambah banyak pelanggannya.
Dalam pasar oligopoli tidak terdapat keseragaman sifat-sifat perusahaan dalam berbagai
industri. Kelakuan perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan sangat berbeda jika dalam
pasar hanya terdapat tiga perusahaan, dibandingkan jika dalam pasar terdapat lima belas
perusahaan. Saling ketergantungan yang ada menyebabkan tindakan suatu perusahaan(misalnya
menurunkan harga) akan berdampak nyata terhadap para pesaingnya sehingga kemungkinan para
pesaing juga akan melakukan hal yang sama.
Oleh karena perbedaaan – perbedaan tersebut kita tidak dapat membuat suatu analisis
yang bersifat umum, untuk menerangkan perilaku produsen dalam pasar oligopoly. Dalam pasar
oligopoly paling tidak dapat dibedakan dua keadaaan yang dapat menganalisis perilaku
perusahaan atau produsen yakni dalah satunya ialah pasar oligopoly tanpa kesepakatan atau
dengan kata lain tidak terdapat kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan di dalam pasar
oligopoly (non collusive oligopoly)
Di samping penjelasan penting diatas yang baru dijelaskan pasar oligopoli mempunyai
ciri khas yaitu :
1. Menghasilkan komoditas standar atau komoditas berbeda corak.
Pada perusahaan–perusahaan yang menghasilkan komoditas berbeda corak,
komoditas yang di hasilkan pada umumnya adalah komoditas akhir. Contoh dari pasar
oligopoli yang menghasilkan komoditas akhir adalah industri mobil, industri rokok dan
sebagainya.
2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.
Dari kedua kemungkinan ini, mana yang akan terealisasi tergantung kepada bentuk
kerjasama dari perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa adanya kerjasama di
antara perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar, kekuasaan menentukan harga
meenjadi lebih terbatas.
3. Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi iklan yang intensif terutama bila
perusahaan oligopoli tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik. Kegiatan
promosi iklan yang dilakukan secara aktif akan dapat menciptakan tujuan yakni menarik
pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non
collusive oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked –
Demand Model ?
 Bagaimana menentukan teori harga – output dalam pasar oligopoly yang bergabung
(dalam kaitannya menggunakan model penggabungan yaitu Kartel) ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non collusive
oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked – Demand Model
Jika di dalam pasar oligopoly tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang
terdapat dipasar maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan
memancing perusahaaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga maka,
perusahaan yang lain juga ikut menurunkan harga, sebab jika ia tidak ikut menurunkan
harga maka ia dapat kehilangan pelanggannya yang beralih pada perusahaaan yang
menurunkan harga produknya. Sebaliknya yang terjadi apabila suatu perusahaan menaikkan
harga produknya maka hal ini tidak akan diikuti oleh perusahaan yang lain sebab jika
perusahaan yang lain ikut menaikkan harga maka ia akan kehilangan banyak pelanggannya,
karena pelanggan akan berpindah menuju perusahaan yang menjual produk dengan harga
murah. Sehingga dapat disimpulkan dari asumsi diatas bahwasanya “dalam pasar non
collusive oligopoly penurunan ataupun kenaikan harga produk akan mendorong
perusahaaan lain untuk ikut menurunkan atau menaikkan harga” . Dalam hal ini
penurunan harga oleh suatu perusahaan yang diikuti dengan perusahaan yang lain, tetapi
aksi menaikkan harga yang cenderung tidak diikuti oleh pesaingnya mengakibatkan suatu
perusahaan menghadapi kurva permintaan yang patah atau bengkok (The Kinked Demand
Curve). Model ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom P. Sweezy pada tahun
1939. Sweezy dalam modelnya menggunakan kurva permintaan bengkok atau The Kinked-
Demand Curve sebagai alat analisanya. The Kinked Demand Curve , yaitu kurva permintaan
untuk mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga dan kurva permintaan untuk
mengantisipasi apabila terjadi penurunan harga. Pada model ini juga ditegaskan bahwa
perubahan pada biaya jarang sekali diimbangi dengan perubahan pada harga pasar,
dan bila perubahan pada harga pasar benar – benar terjadi dipasar oligopoly cenderung
terjadi dalam skala yang cukup besar. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut
Kurva D1 adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoly dengan
asumsi apabila ia merubah ( menaikkan atau menurunkan ) harga maka perusahaan lain
tidak memberikan reaksi terhadap perubahan harga tersebut. Sedangkan kurva D2
merupakan kurva permintaan yang dihadapi pada perusahaan oligopoly dengan asumsi
perubahan harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada
dalam industry yang sama. Misalkan perusahaan berada pada tingkat harga mula – mula Po,
jumlah permintaan yangdihadapi adalah sebayak Qo. Jika perusahaan tersebut menurunkan
harga produknya, maka jumlah permintaan akan suatu produk tersebut akan bertambah.
Seandainya penurunan harga Po ke P1 tersebut tidak diikuti oleh perusahaan lain maka
permintaan yang di hadapinya akan bertaabah sebesar Qa. Namun apabila perusahaan –
perusahaan lain dalam pasar oligopoly tersebut ikut menurunkan harga seperti yang telah di
lakukan oleh perusahaan pertama maka permintaan output yang dihadapi hanya cukup pada
Qb. Kenaikan ini hanya disebabkan oleh substitution effect dan income effect dari
pelanggannya.
Sebaliknya jika yang terjadi adalah suatu perusahaan berusaha menaikkan harganya
sebesar P2, sedangkan perusahaan lain tidak ikut dalam menaikkan harga atas produknya
yang dijual dan perusahaan lain itu tetap menjualnya dengan harga Po maka perusahaan
pertama ini akan banyak mengalami kehilangan pelanggan dan jumlah barang yang dapat
dijual hanya mampu bertahan pada Qd. Akan tetapi, jika perusahaan yang lain ikut
manaikkan harga , maka ia hanya akan mampu menjual jumlah output pada Qc, meskipun
resiko ia akan kehilangan konsumen atau pelanggan masih tetap terjadi.
Dengan asumsi bahwa suatu perusahaan tidak ingin kehilangan pelanggannya dan senang
ketika mendapat pelanggan yang baru maka perusahaan oligopoly tersebut akan berperilaku
sebagai berikut:
1. Mereka akan ikut menurunkan harga apabila ada perusahaan yang lain
didalam pasar yang ikut menurunkan harganya, sehingga ia tidak akan
kehilangan pelanggannya.
2. Mereka tidak akan ikut menaikkan harga, apabila perusahaan yang lain
menaikkan harga dari produk yang mereka jual. Karena apabila mereka tidak
ikut menaikkan hrga maka mareka akan mendapat tambahan pelanggan dari
perusahaan pertama yang telah menaikkan harga tersebut.
Maka berdasar asumsi tersebut diatas maka kurva permintaan dari perusahaan
oligopoly adalah berupa kurva bengkok (The Kinked Demand Curve) seperti yang telah
ditunjukkan oleh kurva d b D2 pada gambar diatas.

More Related Content

What's hot

Pasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna pptPasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna ppt
Cikoyen
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salo
marnitabanne
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Rizki Prisandi
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
Cikoyen
 

What's hot (20)

Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
 
Pasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.pptPasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.ppt
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
 
Pasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna pptPasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna ppt
 
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
 
BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
 
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Pasar Monopsoni - Teori Ekonomi Mikro
Pasar Monopsoni - Teori Ekonomi MikroPasar Monopsoni - Teori Ekonomi Mikro
Pasar Monopsoni - Teori Ekonomi Mikro
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Elastisitas permintan dan penawaran new
Elastisitas permintan dan penawaran newElastisitas permintan dan penawaran new
Elastisitas permintan dan penawaran new
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salo
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
MAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASARMAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASAR
 
Diskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoliDiskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoli
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 

Similar to Ekonomi (Oligopoli)

31011 13-988349947603
31011 13-98834994760331011 13-988349947603
31011 13-988349947603
Uny Yunita
 
1 j tugas makalah pie kelompok 7
1 j tugas makalah pie kelompok 71 j tugas makalah pie kelompok 7
1 j tugas makalah pie kelompok 7
Mutiara Marganita
 
Presentasi tentang pasar oligopoli.pptx
Presentasi tentang pasar oligopoli.pptxPresentasi tentang pasar oligopoli.pptx
Presentasi tentang pasar oligopoli.pptx
Lelys x'Trezz
 
Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082
Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082
Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082
Jovan Dmamario
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Shafa Nabilah Eka Puteri
 

Similar to Ekonomi (Oligopoli) (20)

Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
31011 13-988349947603
31011 13-98834994760331011 13-988349947603
31011 13-988349947603
 
1 j tugas makalah pie kelompok 7
1 j tugas makalah pie kelompok 71 j tugas makalah pie kelompok 7
1 j tugas makalah pie kelompok 7
 
KULIAH ONLINE KE-5 EKONOMI MIKRO SYARIAH STAI MAA KARYAWAN1.docx
KULIAH ONLINE KE-5 EKONOMI MIKRO SYARIAH STAI MAA KARYAWAN1.docxKULIAH ONLINE KE-5 EKONOMI MIKRO SYARIAH STAI MAA KARYAWAN1.docx
KULIAH ONLINE KE-5 EKONOMI MIKRO SYARIAH STAI MAA KARYAWAN1.docx
 
Pasar Oligopoli
Pasar OligopoliPasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
 
Bentuk Bentuk Pasar Ekonomi, Materi Kelas X SMA
Bentuk Bentuk Pasar Ekonomi, Materi Kelas X SMABentuk Bentuk Pasar Ekonomi, Materi Kelas X SMA
Bentuk Bentuk Pasar Ekonomi, Materi Kelas X SMA
 
Pasar monopoli-Ekonomi mikro.pptx
Pasar monopoli-Ekonomi mikro.pptxPasar monopoli-Ekonomi mikro.pptx
Pasar monopoli-Ekonomi mikro.pptx
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
 
Presentasi tentang pasar oligopoli.pptx
Presentasi tentang pasar oligopoli.pptxPresentasi tentang pasar oligopoli.pptx
Presentasi tentang pasar oligopoli.pptx
 
Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082
Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082
Pasar monopolistik & oligopoly / Abshor.marantika / Jovan Damario / 2201840082
 
8_STRUKTUR_PASAR.pptx
8_STRUKTUR_PASAR.pptx8_STRUKTUR_PASAR.pptx
8_STRUKTUR_PASAR.pptx
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
TUGAS EKONOMI, TEGUH ADITYA PRATOMO, RANTI PUSRIANA, S.pd, PASAR PERSAINGAN S...
 
Pasar Oligopoli
Pasar OligopoliPasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
 
Karakteristik pasar
Karakteristik pasarKarakteristik pasar
Karakteristik pasar
 
MAKALAH_PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA.docx
MAKALAH_PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA.docxMAKALAH_PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA.docx
MAKALAH_PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA.docx
 
Kelompok 15 (Oligopoly).pptx
Kelompok 15 (Oligopoly).pptxKelompok 15 (Oligopoly).pptx
Kelompok 15 (Oligopoly).pptx
 
PASAR OLIGOPOLI.pptx
PASAR OLIGOPOLI.pptxPASAR OLIGOPOLI.pptx
PASAR OLIGOPOLI.pptx
 
PASAR OLIGOPOLI.pptx
PASAR OLIGOPOLI.pptxPASAR OLIGOPOLI.pptx
PASAR OLIGOPOLI.pptx
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 

Ekonomi (Oligopoli)

  • 1. Pasar Oligopoli ( Kurva Demand Bengkok Dan Kartel ) Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro II Disusun oleh kelompok 7: 1. Ayu Fitri Apriliyani (090810101082) 2. Lisa Ayu Mayliana (090810101088) 3. Yumnu Nisa (090810101092) JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan unit ekonomi terdiri dari masyarakat (rumah tangga konsumen) dan rumah tangga produsen yang dipisahkan oleh dua pasar yaitu pasar output (barang dan jasa) dan pasar input (factor produksi). Pasar output memegang peranan penting dalam menentukan jenis barang apa yang akan dihasilkan, berapa jumlahnya dan untuk siapa. Sedangkan pasar input berperan untuk menentukan cara menghasilkannya. Harga yang dapat diterima oleh kedua unit ekonomi itu akan menentukan pilihan untuk semuanya. Harga yang diterima kedua belah pihak disebut sebagai harga keseimbangan. Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar akan barang bersangkutan. Keadaan ini hanya berlaku dalam bentuk pasar tertentu, yaitu bentuk pasar persaingan (pasar kompetitif). Salah satu bentuk pasar persaingan ialah pasar oligopoly. Oligopoly adalah keadaan dimana hanya ada beberapa produsen atau perusahaan (misalnya antara 2 -10) yang berada di pasar, yang bekerjasama untuk menguasai pasar baik secara independent maupun diam – diam. Oligopoli dapat dibedakan antara lain oligopoly dengan diferensiasi produk (misalnya industri kosmetik, industry mobil di Indonesia) dengan oligopoly tanpa diferensiasi produk (misalnya industry seng, industry pipa besi, dsb). Sedangkan pasar yang hanya terdiri dari 2 (dua) perusahaan saja disebut dengan pasar duopoly.
  • 3. Pada umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang memiliki pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu terdapat pula perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Beberapa perusahaan yang termasuk golongan pertama(yang menguasai pasar )sangat saling mempengaruhi satu sama lain. Disamping itu keputusan dan tindakan dari salah satu perusahaan besar sangat mempengaruhi kebijakan peruhaan-perusahan lainnya. Sikap ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan secara berhati-hati dalam merubah harga, membuat desain, merubah teknik produksi. Pada perekonomian yang sudah maju, pasar yang bersifat oligopolistik banyak di jumpai karena teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern pada umumnya akan mencapai efisiensi optimum hanya jika jumlah produksi yang dihasilkan besar sekali. Keadaan ini secara otomatis akan menimbulkan kecenderungan pengangguran sejumlah perusahaan yang melakukan kegiatan industry. Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut, pengusaha di pasar oligopoli (oligopolis) harus membuat perhitungan yang cermat terhadap reaksi dari perusahaan lain bila mereka berniat menurunkan atau menaikan harga komoditasnya. Bila suatu perusahaan menurunkan harga, upaya yang dilakukannya akan menyebabkan pelanggan perusahaan-perusahaan lain berpindah membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan yang menurunkan harga tersebut. Sebaliknya bila suatu perusahaan menaikan harga, produksi perusahaan-perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikan harga akan berkurang pelanggannya karena sebagian atau seluruh pelanggan mereka membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan lain, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikan harga akan bertambah banyak pelanggannya. Dalam pasar oligopoli tidak terdapat keseragaman sifat-sifat perusahaan dalam berbagai industri. Kelakuan perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan sangat berbeda jika dalam pasar hanya terdapat tiga perusahaan, dibandingkan jika dalam pasar terdapat lima belas perusahaan. Saling ketergantungan yang ada menyebabkan tindakan suatu perusahaan(misalnya menurunkan harga) akan berdampak nyata terhadap para pesaingnya sehingga kemungkinan para pesaing juga akan melakukan hal yang sama.
  • 4. Oleh karena perbedaaan – perbedaan tersebut kita tidak dapat membuat suatu analisis yang bersifat umum, untuk menerangkan perilaku produsen dalam pasar oligopoly. Dalam pasar oligopoly paling tidak dapat dibedakan dua keadaaan yang dapat menganalisis perilaku perusahaan atau produsen yakni dalah satunya ialah pasar oligopoly tanpa kesepakatan atau dengan kata lain tidak terdapat kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan di dalam pasar oligopoly (non collusive oligopoly) Di samping penjelasan penting diatas yang baru dijelaskan pasar oligopoli mempunyai ciri khas yaitu : 1. Menghasilkan komoditas standar atau komoditas berbeda corak. Pada perusahaan–perusahaan yang menghasilkan komoditas berbeda corak, komoditas yang di hasilkan pada umumnya adalah komoditas akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan komoditas akhir adalah industri mobil, industri rokok dan sebagainya. 2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh. Dari kedua kemungkinan ini, mana yang akan terealisasi tergantung kepada bentuk kerjasama dari perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa adanya kerjasama di antara perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar, kekuasaan menentukan harga meenjadi lebih terbatas. 3. Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi iklan yang intensif terutama bila perusahaan oligopoli tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik. Kegiatan promosi iklan yang dilakukan secara aktif akan dapat menciptakan tujuan yakni menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
  • 5. 1.2 Rumusan Masalah  Bagaimana penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non collusive oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked – Demand Model ?  Bagaimana menentukan teori harga – output dalam pasar oligopoly yang bergabung (dalam kaitannya menggunakan model penggabungan yaitu Kartel) ?
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non collusive oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked – Demand Model Jika di dalam pasar oligopoly tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang terdapat dipasar maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan memancing perusahaaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga maka, perusahaan yang lain juga ikut menurunkan harga, sebab jika ia tidak ikut menurunkan harga maka ia dapat kehilangan pelanggannya yang beralih pada perusahaaan yang menurunkan harga produknya. Sebaliknya yang terjadi apabila suatu perusahaan menaikkan harga produknya maka hal ini tidak akan diikuti oleh perusahaan yang lain sebab jika perusahaan yang lain ikut menaikkan harga maka ia akan kehilangan banyak pelanggannya, karena pelanggan akan berpindah menuju perusahaan yang menjual produk dengan harga murah. Sehingga dapat disimpulkan dari asumsi diatas bahwasanya “dalam pasar non collusive oligopoly penurunan ataupun kenaikan harga produk akan mendorong perusahaaan lain untuk ikut menurunkan atau menaikkan harga” . Dalam hal ini penurunan harga oleh suatu perusahaan yang diikuti dengan perusahaan yang lain, tetapi aksi menaikkan harga yang cenderung tidak diikuti oleh pesaingnya mengakibatkan suatu perusahaan menghadapi kurva permintaan yang patah atau bengkok (The Kinked Demand Curve). Model ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom P. Sweezy pada tahun 1939. Sweezy dalam modelnya menggunakan kurva permintaan bengkok atau The Kinked- Demand Curve sebagai alat analisanya. The Kinked Demand Curve , yaitu kurva permintaan untuk mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga dan kurva permintaan untuk mengantisipasi apabila terjadi penurunan harga. Pada model ini juga ditegaskan bahwa perubahan pada biaya jarang sekali diimbangi dengan perubahan pada harga pasar,
  • 7. dan bila perubahan pada harga pasar benar – benar terjadi dipasar oligopoly cenderung terjadi dalam skala yang cukup besar. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut Kurva D1 adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoly dengan asumsi apabila ia merubah ( menaikkan atau menurunkan ) harga maka perusahaan lain tidak memberikan reaksi terhadap perubahan harga tersebut. Sedangkan kurva D2 merupakan kurva permintaan yang dihadapi pada perusahaan oligopoly dengan asumsi perubahan harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada dalam industry yang sama. Misalkan perusahaan berada pada tingkat harga mula – mula Po, jumlah permintaan yangdihadapi adalah sebayak Qo. Jika perusahaan tersebut menurunkan harga produknya, maka jumlah permintaan akan suatu produk tersebut akan bertambah. Seandainya penurunan harga Po ke P1 tersebut tidak diikuti oleh perusahaan lain maka permintaan yang di hadapinya akan bertaabah sebesar Qa. Namun apabila perusahaan – perusahaan lain dalam pasar oligopoly tersebut ikut menurunkan harga seperti yang telah di lakukan oleh perusahaan pertama maka permintaan output yang dihadapi hanya cukup pada Qb. Kenaikan ini hanya disebabkan oleh substitution effect dan income effect dari pelanggannya.
  • 8. Sebaliknya jika yang terjadi adalah suatu perusahaan berusaha menaikkan harganya sebesar P2, sedangkan perusahaan lain tidak ikut dalam menaikkan harga atas produknya yang dijual dan perusahaan lain itu tetap menjualnya dengan harga Po maka perusahaan pertama ini akan banyak mengalami kehilangan pelanggan dan jumlah barang yang dapat dijual hanya mampu bertahan pada Qd. Akan tetapi, jika perusahaan yang lain ikut manaikkan harga , maka ia hanya akan mampu menjual jumlah output pada Qc, meskipun resiko ia akan kehilangan konsumen atau pelanggan masih tetap terjadi. Dengan asumsi bahwa suatu perusahaan tidak ingin kehilangan pelanggannya dan senang ketika mendapat pelanggan yang baru maka perusahaan oligopoly tersebut akan berperilaku sebagai berikut: 1. Mereka akan ikut menurunkan harga apabila ada perusahaan yang lain didalam pasar yang ikut menurunkan harganya, sehingga ia tidak akan kehilangan pelanggannya. 2. Mereka tidak akan ikut menaikkan harga, apabila perusahaan yang lain menaikkan harga dari produk yang mereka jual. Karena apabila mereka tidak ikut menaikkan hrga maka mareka akan mendapat tambahan pelanggan dari perusahaan pertama yang telah menaikkan harga tersebut. Maka berdasar asumsi tersebut diatas maka kurva permintaan dari perusahaan oligopoly adalah berupa kurva bengkok (The Kinked Demand Curve) seperti yang telah ditunjukkan oleh kurva d b D2 pada gambar diatas.