Pasar oligopoli memiliki beberapa produsen besar yang saling mempengaruhi. Tanpa kesepakatan harga, produsen cenderung mengikuti penurunan harga pesaing tetapi tidak menaikkan harga sendiri. Hal ini menghasilkan kurva permintaan yang patah, di mana permintaan lebih elastis untuk penurunan harga daripada kenaikan. Model ini dikenal sebagai The Kinked Demand Curve.
1. Pasar Oligopoli ( Kurva Demand Bengkok Dan Kartel )
Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro II
Disusun oleh kelompok 7:
1. Ayu Fitri Apriliyani (090810101082)
2. Lisa Ayu Mayliana (090810101088)
3. Yumnu Nisa (090810101092)
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
2011
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan unit ekonomi terdiri dari masyarakat (rumah tangga konsumen) dan rumah
tangga produsen yang dipisahkan oleh dua pasar yaitu pasar output (barang dan jasa) dan pasar
input (factor produksi).
Pasar output memegang peranan penting dalam menentukan jenis barang apa yang akan
dihasilkan, berapa jumlahnya dan untuk siapa. Sedangkan pasar input berperan untuk
menentukan cara menghasilkannya.
Harga yang dapat diterima oleh kedua unit ekonomi itu akan menentukan pilihan untuk
semuanya. Harga yang diterima kedua belah pihak disebut sebagai harga keseimbangan.
Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar akan barang
bersangkutan. Keadaan ini hanya berlaku dalam bentuk pasar tertentu, yaitu bentuk pasar
persaingan (pasar kompetitif).
Salah satu bentuk pasar persaingan ialah pasar oligopoly. Oligopoly adalah keadaan
dimana hanya ada beberapa produsen atau perusahaan (misalnya antara 2 -10) yang berada di
pasar, yang bekerjasama untuk menguasai pasar baik secara independent maupun diam – diam.
Oligopoli dapat dibedakan antara lain oligopoly dengan diferensiasi produk (misalnya industri
kosmetik, industry mobil di Indonesia) dengan oligopoly tanpa diferensiasi produk (misalnya
industry seng, industry pipa besi, dsb). Sedangkan pasar yang hanya terdiri dari 2 (dua)
perusahaan saja disebut dengan pasar duopoly.
3. Pada umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang
memiliki pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu terdapat pula
perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Beberapa perusahaan yang termasuk golongan
pertama(yang menguasai pasar )sangat saling mempengaruhi satu sama lain. Disamping itu
keputusan dan tindakan dari salah satu perusahaan besar sangat mempengaruhi kebijakan
peruhaan-perusahan lainnya. Sikap ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil
keputusan secara berhati-hati dalam merubah harga, membuat desain, merubah teknik produksi.
Pada perekonomian yang sudah maju, pasar yang bersifat oligopolistik banyak di jumpai karena
teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern pada umumnya akan mencapai efisiensi
optimum hanya jika jumlah produksi yang dihasilkan besar sekali. Keadaan ini secara otomatis
akan menimbulkan kecenderungan pengangguran sejumlah perusahaan yang melakukan kegiatan
industry.
Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut, pengusaha
di pasar oligopoli (oligopolis) harus membuat perhitungan yang cermat terhadap reaksi dari
perusahaan lain bila mereka berniat menurunkan atau menaikan harga komoditasnya. Bila suatu
perusahaan menurunkan harga, upaya yang dilakukannya akan menyebabkan pelanggan
perusahaan-perusahaan lain berpindah membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan yang
menurunkan harga tersebut. Sebaliknya bila suatu perusahaan menaikan harga, produksi
perusahaan-perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang
menaikan harga akan berkurang pelanggannya karena sebagian atau seluruh pelanggan mereka
membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan lain, sedangkan perusahaan lain yang tidak
menaikan harga akan bertambah banyak pelanggannya.
Dalam pasar oligopoli tidak terdapat keseragaman sifat-sifat perusahaan dalam berbagai
industri. Kelakuan perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan sangat berbeda jika dalam
pasar hanya terdapat tiga perusahaan, dibandingkan jika dalam pasar terdapat lima belas
perusahaan. Saling ketergantungan yang ada menyebabkan tindakan suatu perusahaan(misalnya
menurunkan harga) akan berdampak nyata terhadap para pesaingnya sehingga kemungkinan para
pesaing juga akan melakukan hal yang sama.
4. Oleh karena perbedaaan – perbedaan tersebut kita tidak dapat membuat suatu analisis
yang bersifat umum, untuk menerangkan perilaku produsen dalam pasar oligopoly. Dalam pasar
oligopoly paling tidak dapat dibedakan dua keadaaan yang dapat menganalisis perilaku
perusahaan atau produsen yakni dalah satunya ialah pasar oligopoly tanpa kesepakatan atau
dengan kata lain tidak terdapat kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan di dalam pasar
oligopoly (non collusive oligopoly)
Di samping penjelasan penting diatas yang baru dijelaskan pasar oligopoli mempunyai
ciri khas yaitu :
1. Menghasilkan komoditas standar atau komoditas berbeda corak.
Pada perusahaan–perusahaan yang menghasilkan komoditas berbeda corak,
komoditas yang di hasilkan pada umumnya adalah komoditas akhir. Contoh dari pasar
oligopoli yang menghasilkan komoditas akhir adalah industri mobil, industri rokok dan
sebagainya.
2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.
Dari kedua kemungkinan ini, mana yang akan terealisasi tergantung kepada bentuk
kerjasama dari perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa adanya kerjasama di
antara perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar, kekuasaan menentukan harga
meenjadi lebih terbatas.
3. Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi iklan yang intensif terutama bila
perusahaan oligopoli tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik. Kegiatan
promosi iklan yang dilakukan secara aktif akan dapat menciptakan tujuan yakni menarik
pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
5. 1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non
collusive oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked –
Demand Model ?
Bagaimana menentukan teori harga – output dalam pasar oligopoly yang bergabung
(dalam kaitannya menggunakan model penggabungan yaitu Kartel) ?
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non collusive
oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked – Demand Model
Jika di dalam pasar oligopoly tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang
terdapat dipasar maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan
memancing perusahaaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga maka,
perusahaan yang lain juga ikut menurunkan harga, sebab jika ia tidak ikut menurunkan
harga maka ia dapat kehilangan pelanggannya yang beralih pada perusahaaan yang
menurunkan harga produknya. Sebaliknya yang terjadi apabila suatu perusahaan menaikkan
harga produknya maka hal ini tidak akan diikuti oleh perusahaan yang lain sebab jika
perusahaan yang lain ikut menaikkan harga maka ia akan kehilangan banyak pelanggannya,
karena pelanggan akan berpindah menuju perusahaan yang menjual produk dengan harga
murah. Sehingga dapat disimpulkan dari asumsi diatas bahwasanya “dalam pasar non
collusive oligopoly penurunan ataupun kenaikan harga produk akan mendorong
perusahaaan lain untuk ikut menurunkan atau menaikkan harga” . Dalam hal ini
penurunan harga oleh suatu perusahaan yang diikuti dengan perusahaan yang lain, tetapi
aksi menaikkan harga yang cenderung tidak diikuti oleh pesaingnya mengakibatkan suatu
perusahaan menghadapi kurva permintaan yang patah atau bengkok (The Kinked Demand
Curve). Model ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom P. Sweezy pada tahun
1939. Sweezy dalam modelnya menggunakan kurva permintaan bengkok atau The Kinked-
Demand Curve sebagai alat analisanya. The Kinked Demand Curve , yaitu kurva permintaan
untuk mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga dan kurva permintaan untuk
mengantisipasi apabila terjadi penurunan harga. Pada model ini juga ditegaskan bahwa
perubahan pada biaya jarang sekali diimbangi dengan perubahan pada harga pasar,
7. dan bila perubahan pada harga pasar benar – benar terjadi dipasar oligopoly cenderung
terjadi dalam skala yang cukup besar. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut
Kurva D1 adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoly dengan
asumsi apabila ia merubah ( menaikkan atau menurunkan ) harga maka perusahaan lain
tidak memberikan reaksi terhadap perubahan harga tersebut. Sedangkan kurva D2
merupakan kurva permintaan yang dihadapi pada perusahaan oligopoly dengan asumsi
perubahan harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada
dalam industry yang sama. Misalkan perusahaan berada pada tingkat harga mula – mula Po,
jumlah permintaan yangdihadapi adalah sebayak Qo. Jika perusahaan tersebut menurunkan
harga produknya, maka jumlah permintaan akan suatu produk tersebut akan bertambah.
Seandainya penurunan harga Po ke P1 tersebut tidak diikuti oleh perusahaan lain maka
permintaan yang di hadapinya akan bertaabah sebesar Qa. Namun apabila perusahaan –
perusahaan lain dalam pasar oligopoly tersebut ikut menurunkan harga seperti yang telah di
lakukan oleh perusahaan pertama maka permintaan output yang dihadapi hanya cukup pada
Qb. Kenaikan ini hanya disebabkan oleh substitution effect dan income effect dari
pelanggannya.
8. Sebaliknya jika yang terjadi adalah suatu perusahaan berusaha menaikkan harganya
sebesar P2, sedangkan perusahaan lain tidak ikut dalam menaikkan harga atas produknya
yang dijual dan perusahaan lain itu tetap menjualnya dengan harga Po maka perusahaan
pertama ini akan banyak mengalami kehilangan pelanggan dan jumlah barang yang dapat
dijual hanya mampu bertahan pada Qd. Akan tetapi, jika perusahaan yang lain ikut
manaikkan harga , maka ia hanya akan mampu menjual jumlah output pada Qc, meskipun
resiko ia akan kehilangan konsumen atau pelanggan masih tetap terjadi.
Dengan asumsi bahwa suatu perusahaan tidak ingin kehilangan pelanggannya dan senang
ketika mendapat pelanggan yang baru maka perusahaan oligopoly tersebut akan berperilaku
sebagai berikut:
1. Mereka akan ikut menurunkan harga apabila ada perusahaan yang lain
didalam pasar yang ikut menurunkan harganya, sehingga ia tidak akan
kehilangan pelanggannya.
2. Mereka tidak akan ikut menaikkan harga, apabila perusahaan yang lain
menaikkan harga dari produk yang mereka jual. Karena apabila mereka tidak
ikut menaikkan hrga maka mareka akan mendapat tambahan pelanggan dari
perusahaan pertama yang telah menaikkan harga tersebut.
Maka berdasar asumsi tersebut diatas maka kurva permintaan dari perusahaan
oligopoly adalah berupa kurva bengkok (The Kinked Demand Curve) seperti yang telah
ditunjukkan oleh kurva d b D2 pada gambar diatas.