SlideShare a Scribd company logo
MENGENAL PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK
                        Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc


Pendahuluan
       Pernahkah anda mengamati hal-hal penting apa sajakah yang ditulis oleh dokter pada
saat pemeriksaan kesehatan? Apakah kalian mengetahui arti dari hasil penilaian tersebut? Nah,
berikut ini anda akan diajak untuk mengenal parameter apa saja untuk menilai pertumbuhan
fisik pada anak serta tujuan dan makna dari pemeriksaan tersebut.


Tumbuh Kembang Anak
       Sebagai generasi penerus masa depan bangsa, anak harus dijaga tumbuh
kembangnya. Pertumbuhan berkaitan dengan pertambahan ukuran fisik seseorang serta
perkembangan berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan fungsi organ atau
individu. Proses tumbuh kembang anak pada hakekatnya merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang saling terkait seperti faktor genetik, lingkungan biologis-fisik-dan psikososial serta
faktor perilaku. Apabila faktor lingkungan dan perilaku terbentuk secara optimal maka tumbuh
kembang anak akan memuaskan pula.
       Tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak bertemunya sperma ayah dan sel telur ibu,
yang berarti bahwa tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak di dalam kandungan. Pada
perjalanan tumbuh kembang anak menjadi dewasa terdapat 3 periode pertumbuhan yang cepat
yaitu pada masa janin, masa satu tahun pertama dan masa pubertas.


Ukuran Antropometrik
       Pertumbuhan fisik anak pada umumnya dinilai dengan menggunakan ukuran
antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi:
1. tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur,
lingkaran kepala (LK) terhadap umur dan lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur.
       Untuk dapat memberikan pemaknaan secara klinis pada parameter tersebut diperlukan
keterangan yang akurat mengenai tanggal lahir anak. Kesulitannya adalah di daerah-daerah
tertentu, penetapan umur anak kurang tepat karena orang tua tidak ingat bahkan tidak ada
catatan mengenai tanggal lahirnya.
2. tidak tergantung umur yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), lingkaran lengan
atas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK).
Hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentu
misalnya NCHS dari Harvard atau standar baku nasional (Indonesia) seperti yang terekam pada
Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan melihat perbandingan hasil penilaian dengan standar baku
tersebut maka dapat diketahui status gizi anak. Nilai perbandingan ini dapat digunakan untuk
menilai pertumbuhan fisik anak karena menunjukkan posisi anak tersebut pada persentil (%)
keberapa untuk suatu ukuran antropometrik pertumbuhannya, sehingga dapat disimpulkan
apakah anak tersebut terletak pada variasi normal, kurang atau lebih. Selain itu juga dapat
diamati trend (pergeseran) pertumbuhan anak dari waktu ke waktu.


Berat Badan (BB)
        Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,mudah
diukur,dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada setiap
pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena BB
merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak
saat pemeriksaan (akut). Alasannya adalah BB sangat sensitif terhadap perubahan sedikit saja
seperti sakit dan pola makan. Selain itu dari sisi pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapat
diulangi dengan timbangan apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktu
lama.
        Namun, pengukuran BB tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk
atau tinggi kurus. Selain itu, beberapa kondisi penyakit dapat mempengaruhi pengukuran BB
seperti adanya bengkak (udem), pembesaran organ (organomegali), hidrosefalus, dan
sebagainya. Dalam keadaan tersebut, maka ukuran BB tidak dapat digunakan untuk menilai
status nutrisi.
        Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan data tambahan berupa umur yang
tepat,jenis kelamin, dan acuan standar. Data tersebut bersama dengan pengukuran BB
dipetakan pada kurve standar BB/U dan BB/TB atau diukur persentasenya terhadap standar
yang diacu.
        BB/U dibandingan dengan standar, dinyatakan dalam persentase
        >120% disebut gizi lebih
        80-120% disebut gizi baik
        60-80% tanpa edema = gizikurang
        Dengan edema = gizi buruk
        <60% disebut gizi buruk
Perubahan BB perlu mendapat perhatian karena merupakan petunjuk adanya masalah
nutrisi akut. Kehilangan BB dapat dikategorikan menjadi: 1. Ringan = kehilangan 5-15%, 2.
Sedang = kehilangan 16-25%, Berat = kehilangan >25%


Tinggi Badan (TB)
       Tinggi badan (TB) merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Pengukuran
TB sederhana dan mudah dilakukan. Apalabila dikaitkan dengan hasil pengukuran BB akan
memberikan informasi penting tentang status nutrisi dan pertumbuhan fisik anak
       Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan dapat terus meningkat sampai tinggi
maksimal dicapai. TB merupakan indikator yang menggambarkan proses pertumbuhan yang
berlangsung dalam kurun waktu relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguan
pertumbuhan fisik di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya obyektif,
dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.
       Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar untuk mengukur tinggi
badan secara tepat. Pengukuran TB pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur
dan pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri.
       Seperti pada BB, pengukuran TB juga memerlukan informasi seperti umur yang tepat,
jenis kelamin dan standar baku yang diacu. TB kemudian dipetakan pada kurve TB atau
dihitung terhadap standar baku dan dinyatakan dalam persen.
TB/U dibandingkan dengan standar baku (%)
       90-110% = baik/normal
       70-89% = tinggi kurang
       <70% = tinggi sangat kurang



Rasio BB menurut TB (BB/TB)

       Rasio BB/TB jika dikombinasikan dengan BB/U dan TB/U sangat penting dan lebih
akurat dalam penilaian status nutrisi karena memberikan informasi mengenai proporsi tubuh.
Indeks ini digunakan pada anak perempuan hanya sampai tinggi badan 138 cm dan pada anak
lelaki sampai tinggi badan 145 cm. Setelah itu, hasil perbandingan BB/TB menjadi tidak
bermakna, karena adanya tahap percepatan pertumbuhan (growth spurt) pada masa pubertas.
Keunggulan parameter ini adalah jika informasi mengenai umur tidak diketahui dengan pasti.

Interpretasi BB/TB (dalam %)
> 120 %      : obesitas

         110-120 %    : overweight

         90-110 %     : normal

         70-90%       : gizi kurang

         <70%         : gizi baik




        Gambar 1. Alat Pengukur Berat Badan: dewasa (kiri) bersama dengan pengukur TB
                                    Dan timbangan anak (kanan)


Lingkar Kepala (LK)
         Lingkar kepala (LK) menggambarkan pertumbuhan otak dari estimasi volume dalam
kepala. Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36 bulan. Pengukuran
rutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan adanya penyebab lain yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan otak walaupun diperlukan pengukuran LK secara berkala daripada sewaktu-waktu
saja.
         Apabila pertumbuhan otak mengalami gangguan yang dideteksi dari hasil pengukuran
LK yang kecil (dinamakan mikrosefali) maka hal ini bisa mengarahkan si anak pada kelainan
retardasi mental. Sebaiknya kalau ada gangguan pada sirkulasi cairan otak (liquor
cerebrospinal) maka volume kepala akan membesar (makrosefali), kelainan ini dikenal dengan
hidrosefalus.
       Pengukuran LK paling bermanfaat pada 6 bulan pertama sampai 2 tahun karena pada
periode inilah pertumbuhan otak berlangsung dengan pesat. Namun LK yang abnormal baik
kecil maupun besar bisa juga disebabkan oleh faktor genetik (keturunan) dan bawaan bayi.
       Pada 6 bulan pertama kehidupan LK berkisar antara 34-44 cm sedangkan pada umur 1
tahun sekitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm.


Lingkar Lengan Atas (LLA)
       Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh kembang jaringan lemak di bawah
kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan
berat badan (BB). LLA lebih sesuai untuk dipakai menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada
anak kelompok umur prasekolah (1-5 tahun).
       Pengukuran LLA ini mudah, murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan oleh
siapa saja. Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur elastis. Namun, penggunaan LLA ini
lebih tepat untuk mengidentifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan fisik yang berat.
Selain itu terkadang pengukurannya juga dengan menekan pertengahan LLA yang dirasakan
tidak nyaman bagi anak-anak.
       Interpretasi hasil dapat berupa:
   1. LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 – 13.5 cm = gizi kurang (kuning), >13.5
       cm = gizi baik (hijau).
   2. Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LLA/TB: <75% = gizi buruk,
       75-80% = gizi kurang, 80-85% = borderline , dan >85% = gizi baik (normal).


Tebal Lipatan Kulit (TLK)
       Tebal Lipatan Kulit (TLK) merupakan pencerminan tumbuh kembang jaringan lemak
dibawah kulit yang lebih spesifik. Hampir 50% lemak tubuh berada di jaringan subkutis
sehingga dengan mengukur lapisan lemak (TLK) dapat diperkirakan jumlah lemak total dalam
tubuh. Hasilnya dibandingkan dengan standar dan dapat menunjukkan status gizi dan
komposisi tubuh serta cadangan energi.
       Makna klinisnya adalah TLK ini dapat digunakan untuk menganalisis kecukupan energi
anak. Bila dikaitkan dengan indeks BB/TB, ia dapat menentukan masalah nutrisi yang kronik.
Pada keadaan asupan gizi yang kurang (malnutrisi misalnya), tebal lipatan kulit menipis dan
sebaliknya menebal pada anak dengan asupan gizi yang berlebihan (overweight sampai
obese). Sehingga parameter ini juga dapat bermakna penting bagi pengaturan pola diet anak
khususnya yang mengalami kegemukan (overweight sampai obese). Selain itu, pemeriksaan
TLK bila dikaitkan dengan nilai LLA misalnya pada otot triseps dapat dipakai untuk menghitung
massa otot.
        Regio tubuh umum tempat dilakukannya pengukuran TLK dengan menggunakan
skinfold calliper adalah regio trisep, bisep, subskapula, suprailiaka, dan betis. Pengukuran
dilakukan dengan mencubit kulit sampai terpisah dari otot dasarnya, ditarik menjauhi tubuh
kemudian menempatkan kaliper diantara cubitan kulit tersebut. Hasil pengukuran dinyatakan
dalam millimeter yang kemudian hasil penjumlahan beberapa regio tersebut dimasukkan dalam
rumus untuk mendapatkan persentase lemak tubuh. Oleh karena itu diperlukan pengalaman
dan keterampilan pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat.




       Gambar 2. Pengukuran tebal lipatan kulit (skin fold) menggunakan skinfold calipers


Penutup
        Seyogyanya parameter diatas dapat diperiksa secara rutin pada anak. Namun, untuk
kepentingan skiring,penggunaan beberapa parameter yang tepat saja sesuai dengan makna
dan tujuannya sudah cukup memadai. Pada anak yang dari skrining pemeriksaan rutin
didapatkan dugaan adanya kelainan pertumbuhan maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut
yang lebih teliti dan spesifik.


Referensi
Latief, A. 2000. Diagnosis fisik pada Anak. Jakarta: Penerbit Sagung Seto
Bairnes, LA. 1996. Manual of pediatric physical diagnosis. Chicago: Year Book Medical
        Publishing

More Related Content

What's hot

Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicates
Firda Amalia
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
Sissi Syifa Meidia
 
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptxDeteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Eva Munir
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBHealth
 
1000 hari dalam kehidupan mar13
1000 hari dalam kehidupan mar131000 hari dalam kehidupan mar13
1000 hari dalam kehidupan mar13Agustini Raintung
 
Gizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remajaGizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remaja
Agnescia Sera
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
emeliaevi
 
DDST II
DDST IIDDST II
DDST II
whenny
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
Chiyapuri
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
candijayaamerta
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
Lutfi Imansari
 
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Helliya
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
tirolyn
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busui
Agnescia Sera
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Kharima SD
 
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
pjj_kemenkes
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukJoni Iswanto
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
Triana Septianti
 

What's hot (20)

Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicates
 
DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
 
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptxDeteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
1000 hari dalam kehidupan mar13
1000 hari dalam kehidupan mar131000 hari dalam kehidupan mar13
1000 hari dalam kehidupan mar13
 
Gizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remajaGizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remaja
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
 
DDST II
DDST IIDDST II
DDST II
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busui
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
 
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
 

Similar to Parameter pertumbuhan pada anak - BMD

PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.pptPERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
astroboy40
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri gizi
YenniJanggu
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdf
PkmBadean1
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Eka Safitri
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
ssuser1b74ca
 
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptxPENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
IinNurbahari
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st giziPriyo1212
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Ana Sengga
 
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxPPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
AyRahayu1
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
AgrivaDamanik2
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
rose125620
 
antropometri
antropometriantropometri
antropometri
HasnaMardiana
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1
_fitria
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
enggar46
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduJoni Iswanto
 
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau giziJoni Iswanto
 

Similar to Parameter pertumbuhan pada anak - BMD (20)

PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.pptPERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri gizi
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdf
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
 
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptxPENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st gizi
 
Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
 
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxPPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri
antropometriantropometri
antropometri
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyandu
 
Pengukuran antropometr1
Pengukuran antropometr1Pengukuran antropometr1
Pengukuran antropometr1
 
Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 

More from REISA Class

Antibiotika resistensi
Antibiotika resistensiAntibiotika resistensi
Antibiotika resistensiREISA Class
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafREISA Class
 
jenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksijenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksiREISA Class
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh) REISA Class
 
pengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanpengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanREISA Class
 
Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011REISA Class
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendekREISA Class
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia diniREISA Class
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangREISA Class
 
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanREISA Class
 
penyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakpenyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakREISA Class
 
mengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakmengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakREISA Class
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normalREISA Class
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakREISA Class
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)REISA Class
 

More from REISA Class (20)

Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
sindrom down
sindrom downsindrom down
sindrom down
 
Antibiotika resistensi
Antibiotika resistensiAntibiotika resistensi
Antibiotika resistensi
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
jenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksijenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksi
 
lipid
lipidlipid
lipid
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh)
 
pengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanpengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraan
 
Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011
 
Cacing
CacingCacing
Cacing
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendek
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dini
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbang
 
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
penyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakpenyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anak
 
mengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakmengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anak
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normal
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anak
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)
 

Recently uploaded

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 

Parameter pertumbuhan pada anak - BMD

  • 1. MENGENAL PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc Pendahuluan Pernahkah anda mengamati hal-hal penting apa sajakah yang ditulis oleh dokter pada saat pemeriksaan kesehatan? Apakah kalian mengetahui arti dari hasil penilaian tersebut? Nah, berikut ini anda akan diajak untuk mengenal parameter apa saja untuk menilai pertumbuhan fisik pada anak serta tujuan dan makna dari pemeriksaan tersebut. Tumbuh Kembang Anak Sebagai generasi penerus masa depan bangsa, anak harus dijaga tumbuh kembangnya. Pertumbuhan berkaitan dengan pertambahan ukuran fisik seseorang serta perkembangan berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan fungsi organ atau individu. Proses tumbuh kembang anak pada hakekatnya merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait seperti faktor genetik, lingkungan biologis-fisik-dan psikososial serta faktor perilaku. Apabila faktor lingkungan dan perilaku terbentuk secara optimal maka tumbuh kembang anak akan memuaskan pula. Tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak bertemunya sperma ayah dan sel telur ibu, yang berarti bahwa tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak di dalam kandungan. Pada perjalanan tumbuh kembang anak menjadi dewasa terdapat 3 periode pertumbuhan yang cepat yaitu pada masa janin, masa satu tahun pertama dan masa pubertas. Ukuran Antropometrik Pertumbuhan fisik anak pada umumnya dinilai dengan menggunakan ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi: 1. tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur, lingkaran kepala (LK) terhadap umur dan lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur. Untuk dapat memberikan pemaknaan secara klinis pada parameter tersebut diperlukan keterangan yang akurat mengenai tanggal lahir anak. Kesulitannya adalah di daerah-daerah tertentu, penetapan umur anak kurang tepat karena orang tua tidak ingat bahkan tidak ada catatan mengenai tanggal lahirnya. 2. tidak tergantung umur yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), lingkaran lengan atas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK).
  • 2. Hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentu misalnya NCHS dari Harvard atau standar baku nasional (Indonesia) seperti yang terekam pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan melihat perbandingan hasil penilaian dengan standar baku tersebut maka dapat diketahui status gizi anak. Nilai perbandingan ini dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan fisik anak karena menunjukkan posisi anak tersebut pada persentil (%) keberapa untuk suatu ukuran antropometrik pertumbuhannya, sehingga dapat disimpulkan apakah anak tersebut terletak pada variasi normal, kurang atau lebih. Selain itu juga dapat diamati trend (pergeseran) pertumbuhan anak dari waktu ke waktu. Berat Badan (BB) Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,mudah diukur,dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada setiap pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena BB merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak saat pemeriksaan (akut). Alasannya adalah BB sangat sensitif terhadap perubahan sedikit saja seperti sakit dan pola makan. Selain itu dari sisi pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dengan timbangan apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktu lama. Namun, pengukuran BB tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus. Selain itu, beberapa kondisi penyakit dapat mempengaruhi pengukuran BB seperti adanya bengkak (udem), pembesaran organ (organomegali), hidrosefalus, dan sebagainya. Dalam keadaan tersebut, maka ukuran BB tidak dapat digunakan untuk menilai status nutrisi. Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan data tambahan berupa umur yang tepat,jenis kelamin, dan acuan standar. Data tersebut bersama dengan pengukuran BB dipetakan pada kurve standar BB/U dan BB/TB atau diukur persentasenya terhadap standar yang diacu. BB/U dibandingan dengan standar, dinyatakan dalam persentase >120% disebut gizi lebih 80-120% disebut gizi baik 60-80% tanpa edema = gizikurang Dengan edema = gizi buruk <60% disebut gizi buruk
  • 3. Perubahan BB perlu mendapat perhatian karena merupakan petunjuk adanya masalah nutrisi akut. Kehilangan BB dapat dikategorikan menjadi: 1. Ringan = kehilangan 5-15%, 2. Sedang = kehilangan 16-25%, Berat = kehilangan >25% Tinggi Badan (TB) Tinggi badan (TB) merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Pengukuran TB sederhana dan mudah dilakukan. Apalabila dikaitkan dengan hasil pengukuran BB akan memberikan informasi penting tentang status nutrisi dan pertumbuhan fisik anak Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan dapat terus meningkat sampai tinggi maksimal dicapai. TB merupakan indikator yang menggambarkan proses pertumbuhan yang berlangsung dalam kurun waktu relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan fisik di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya obyektif, dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa. Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar untuk mengukur tinggi badan secara tepat. Pengukuran TB pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur dan pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri. Seperti pada BB, pengukuran TB juga memerlukan informasi seperti umur yang tepat, jenis kelamin dan standar baku yang diacu. TB kemudian dipetakan pada kurve TB atau dihitung terhadap standar baku dan dinyatakan dalam persen. TB/U dibandingkan dengan standar baku (%) 90-110% = baik/normal 70-89% = tinggi kurang <70% = tinggi sangat kurang Rasio BB menurut TB (BB/TB) Rasio BB/TB jika dikombinasikan dengan BB/U dan TB/U sangat penting dan lebih akurat dalam penilaian status nutrisi karena memberikan informasi mengenai proporsi tubuh. Indeks ini digunakan pada anak perempuan hanya sampai tinggi badan 138 cm dan pada anak lelaki sampai tinggi badan 145 cm. Setelah itu, hasil perbandingan BB/TB menjadi tidak bermakna, karena adanya tahap percepatan pertumbuhan (growth spurt) pada masa pubertas. Keunggulan parameter ini adalah jika informasi mengenai umur tidak diketahui dengan pasti. Interpretasi BB/TB (dalam %)
  • 4. > 120 % : obesitas 110-120 % : overweight 90-110 % : normal 70-90% : gizi kurang <70% : gizi baik Gambar 1. Alat Pengukur Berat Badan: dewasa (kiri) bersama dengan pengukur TB Dan timbangan anak (kanan) Lingkar Kepala (LK) Lingkar kepala (LK) menggambarkan pertumbuhan otak dari estimasi volume dalam kepala. Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36 bulan. Pengukuran rutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan adanya penyebab lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak walaupun diperlukan pengukuran LK secara berkala daripada sewaktu-waktu saja. Apabila pertumbuhan otak mengalami gangguan yang dideteksi dari hasil pengukuran LK yang kecil (dinamakan mikrosefali) maka hal ini bisa mengarahkan si anak pada kelainan retardasi mental. Sebaiknya kalau ada gangguan pada sirkulasi cairan otak (liquor
  • 5. cerebrospinal) maka volume kepala akan membesar (makrosefali), kelainan ini dikenal dengan hidrosefalus. Pengukuran LK paling bermanfaat pada 6 bulan pertama sampai 2 tahun karena pada periode inilah pertumbuhan otak berlangsung dengan pesat. Namun LK yang abnormal baik kecil maupun besar bisa juga disebabkan oleh faktor genetik (keturunan) dan bawaan bayi. Pada 6 bulan pertama kehidupan LK berkisar antara 34-44 cm sedangkan pada umur 1 tahun sekitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Lingkar Lengan Atas (LLA) Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan (BB). LLA lebih sesuai untuk dipakai menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada anak kelompok umur prasekolah (1-5 tahun). Pengukuran LLA ini mudah, murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur elastis. Namun, penggunaan LLA ini lebih tepat untuk mengidentifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan fisik yang berat. Selain itu terkadang pengukurannya juga dengan menekan pertengahan LLA yang dirasakan tidak nyaman bagi anak-anak. Interpretasi hasil dapat berupa: 1. LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 – 13.5 cm = gizi kurang (kuning), >13.5 cm = gizi baik (hijau). 2. Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LLA/TB: <75% = gizi buruk, 75-80% = gizi kurang, 80-85% = borderline , dan >85% = gizi baik (normal). Tebal Lipatan Kulit (TLK) Tebal Lipatan Kulit (TLK) merupakan pencerminan tumbuh kembang jaringan lemak dibawah kulit yang lebih spesifik. Hampir 50% lemak tubuh berada di jaringan subkutis sehingga dengan mengukur lapisan lemak (TLK) dapat diperkirakan jumlah lemak total dalam tubuh. Hasilnya dibandingkan dengan standar dan dapat menunjukkan status gizi dan komposisi tubuh serta cadangan energi. Makna klinisnya adalah TLK ini dapat digunakan untuk menganalisis kecukupan energi anak. Bila dikaitkan dengan indeks BB/TB, ia dapat menentukan masalah nutrisi yang kronik. Pada keadaan asupan gizi yang kurang (malnutrisi misalnya), tebal lipatan kulit menipis dan
  • 6. sebaliknya menebal pada anak dengan asupan gizi yang berlebihan (overweight sampai obese). Sehingga parameter ini juga dapat bermakna penting bagi pengaturan pola diet anak khususnya yang mengalami kegemukan (overweight sampai obese). Selain itu, pemeriksaan TLK bila dikaitkan dengan nilai LLA misalnya pada otot triseps dapat dipakai untuk menghitung massa otot. Regio tubuh umum tempat dilakukannya pengukuran TLK dengan menggunakan skinfold calliper adalah regio trisep, bisep, subskapula, suprailiaka, dan betis. Pengukuran dilakukan dengan mencubit kulit sampai terpisah dari otot dasarnya, ditarik menjauhi tubuh kemudian menempatkan kaliper diantara cubitan kulit tersebut. Hasil pengukuran dinyatakan dalam millimeter yang kemudian hasil penjumlahan beberapa regio tersebut dimasukkan dalam rumus untuk mendapatkan persentase lemak tubuh. Oleh karena itu diperlukan pengalaman dan keterampilan pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat. Gambar 2. Pengukuran tebal lipatan kulit (skin fold) menggunakan skinfold calipers Penutup Seyogyanya parameter diatas dapat diperiksa secara rutin pada anak. Namun, untuk kepentingan skiring,penggunaan beberapa parameter yang tepat saja sesuai dengan makna dan tujuannya sudah cukup memadai. Pada anak yang dari skrining pemeriksaan rutin didapatkan dugaan adanya kelainan pertumbuhan maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut yang lebih teliti dan spesifik. Referensi Latief, A. 2000. Diagnosis fisik pada Anak. Jakarta: Penerbit Sagung Seto Bairnes, LA. 1996. Manual of pediatric physical diagnosis. Chicago: Year Book Medical Publishing